MANAJEMEN SEKOLAH
Disusun Oleh:
NIM : 10121017
PROGRAM STUDI
Penyusun
ii
DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL...................................................................................................................i
KATA PENGANTAR................................................................................................................ii
DAFTAR ISI.............................................................................................................................iii
BAB 1.........................................................................................................................................4
PENDAHULUAN......................................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................5
C. Tujuan Masalah...............................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................6
PEMBAHASAN........................................................................................................................6
A. Pengertian Manajemen Sekolah......................................................................................6
B. Tujuan Manajemen Sekolah............................................................................................6
C. Fungsi Manajemen..........................................................................................................7
D. Peran Fungsi dalam Bidang Manajemen.........................................................................9
BAB III.....................................................................................................................................13
PENUTUP................................................................................................................................13
A. Kesimpulan...................................................................................................................13
B. Saran..............................................................................................................................13
DAFTAR PUSTAKA..............................................................................................................14
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pendidikan dalam suatu definisi dipandang sebagai upaya mencerdaskan kehidupan
bangsa, mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa, berbudi pekerti
luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan. Melalui proses pendidikan, manusia akan
mampu mengekspresikan dirinya secara lebih utuh. Dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, dirumuskan tujuan “Berkembangnya potensi
peserta didik agar menjadi manusia beriman, bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa,
berakhlak mulia, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis
sera bertanggung jawab”. Di sekolah terdapat tenaga kependidikan yang paling berperan dan
sangat menentukan kualitas pendidikan yakni para guru dan kepala sekolah. Efektivitas
sekolah merujuk pada perberdayaan semua komponen sekolah sebagai organisasi tempat
belajar berdasarkan tugas pokok dan fungsinya masing-masing dalam struktur program
dengan tujuan agar siswa belajar dan mencapai hasil yang telah ditetapkan, yaitu memiliki
kompetensi.
Kepala sekolah merupakan tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin
suatu sekolah, tempat terselenggarakannya proses belajar mengajar atau tempat terjadinya
interaksi antar guru yang memberikan pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.
Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah
dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah. Kepala sekolah merupakan
salah satu komponen pendidikan yang mempengaruh dalam meningkatkan kinerja guru.
Manajemen berasal dari kata to mange yang berarti mengelola. Pengelolaan dilakukan
untuk mendayagunakan sumber daya yang dimiliki secara terintegrasi dan terkoordinasi
untuk mencapai tujuan sekolah/ organisasi. Pengelolaan dilakuan kepala sekolah dengan
kewenangannya sebagai manager sekolah melalui komando atau keputusan yang telah
ditetapkan dengan mengarahkan sumber daya untuk mencapai tujuan. Sepak terjang manager
dalam mengelola sumber daya di dalam sekolah akan sangat tergantung pada kompetensi
(skill) kepala sekolah itu sendiri. Jadi, sudah seharusnya tatanan dalam sistem manajemen
ditata sedemikian rupa untuk keberhasilan pendidikan yang ada pada suatu sekolah tersebut
4
dengan tidak lupa penerapan fungsi dari garapa manajemen sehingga tercapainya tujuan
pendidikan yang lebih bermutu lagi.
B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian manajemen sekolah?
2. Apa tujuan dari manajemen sekolah?
3. Apa saja fungsi dalam manajemen?
4. Bagaimana peranan fungsi pada ruang ligkup atau bidang dalam manajemen
sekolah?
C. Tujuan Masalah
1. Mengetahui pengertian dari manajemen sekolah.
2. Mengetahui tujuan dari manajemen sekolah.
3. Mengetahui fungsi dari manajemen.
4. Mengetahui penerapan fungsi pada ruang lingkup atau bidang dalam manajemen.
5
BAB II
PEMBAHASAN
6
dan pusat sehingga manajemen menjadi lebih efisien. Kewenangan terhadap pembelajaran di
serahkan kepada unit yang paling dekat dengan pelaksanaan proses pembelajaran itu sendiri
yaitu sekolah.
Di samping itu untuk memberdayakan sekolah agar sekolah dapat melayani masyarakat
secara maksimal sesuai dengan keinginan masyarakat tersebut. Tujuan penerapan manajemen
sekolah adalah untuk memandirikan atau memberdayakan sekolah melalui kewenangan
kepada sekolah dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan keputusan secara
partisipatif. Lebih rincinya manajemen sekolah bertujuan untuk:
1. Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam
mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.
2. Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam menyelenggarakan
pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama.
3. Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat, dan pemerintah
tentang mutu sekolahnya.
4. Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan yang akan
dicapai.
C. Fungsi Manajemen
Dikemukakan di atas bahwa manajemen pendidikan merupakan suatu kegiatan. Kegiatan
dimaksud tak lain adalah tindakan-tindakan yang mengacu kepada fungsi-fungsi manajamen.
Berkenaan dengan fungsi-fungsi manajemen ini, pemikiran G.R. Terry, meliputi : (1)
perencanaan (planning), (2) pengorganisasian (organizing), (3) pelaksanaan (actuating) dan
(4) pengawasan (controlling).
1. Perencanaan (planning)
Perencanaan (planning) adalah pemilihan atau penetapan tujuan organisasi dan penentuan
strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur, metode, sistem, anggaran dan standar
yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan. Pembuatan keputusan banyak terlibat dalam fungsi
ini. Arti penting perencanaan terutama adalah memberikan kejelasan arah bagi setiap
kegiatan, sehingga setiap kegiatan dapat diusahakan dan dilaksanakan seefisien dan seefektif
mungkin. T. Hani Handoko mengemukakan sembilan manfaat perencanaan bahwa
perencanaan membantu manajemen untuk menyesuaikan diri dengan perubahanperubahan
lingkungan, membantu dalam kristalisasi persesuaian pada masalah-masalah utama,
memungkinkan manajer memahami keseluruhan gambaran, membantu penempatan tanggung
jawab lebih tepat, memberikan cara pemberian perintah untuk beroperasi, memudahkan
7
dalam melakukan koordinasi di antara berbagai bagian organisasi, membuat tujuan lebih
khusus, terperinci dan lebih mudah dipahami, meminimumkan pekerjaan yang tidak pasti;
dan menghemat waktu, usaha dan dana.
2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian adalah tindakan mengusahakan hubungan-hubungan kelakuan yang
efektif antara orang-orang, sehingga mereka dapat bekerja sama secara efisien, dan
memperoleh kepuasan pribadi dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu, dalam kondisi
lingkungan tertentu guna mencapai tujuan atau sasaran tertentu.
3. Pelaksanaan (actuating)
Dalam hal ini, George R. Terry (1986) mengemukakan bahwa actuating merupakan
usaha menggerakkan anggota-anggota kelompok sedemikian rupa hingga mereka
berkeinginan dan berusaha untuk mencapai sasaran perusahaan dan sasaran anggota-anggota
perusahaan tersebut oleh karena para anggota itu juga ingin mencapai sasaran-sasaran
tersebut. Dari pengertian di atas, pelaksanaan (actuating) tidak lain merupakan upaya untuk
menjadikan perencanaan menjadi kenyataan, dengan melalui berbagai pengarahan dan
pemotivasian agar setiap karyawan dapat melaksanakan kegiatan secara optimal sesuai
dengan peran, tugas dan tanggung jawabnya.
4. Pengawasan (controlling)
Pengawasan manajemen adalah suatu usaha sistematik untuk menetapkan standar
pelaksanaan dengan tujuan-tujuan perencanaan, merancang sistem informasi umpan balik,
membandingkan kegiatan nyata dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya,
menentukan dan mengukur penyimpangan-penyimpangan, serta mengambil tindakan koreksi
yang diperlukan untuk menjamin bahwa semua sumber daya perusahaan dipergunakan
dengan cara paling efektif dan efisien dalam pencapaian tujuan-tujuan perusahaan.
Dengan demikian, pengawasan merupakan suatu kegiatan yang berusaha untuk
mengendalikan agar pelaksanaan dapat berjalan sesuai dengan rencana dan memastikan
apakah tujuan organisasi tercapai. Apabila terjadi penyimpangan di mana letak
penyimpangan itu dan bagaimana pula tindakan yang diperlukan untuk mengatasinya.
8
D. Peran Fungsi dalam Bidang Manajemen
1. Manajemen kurikulum
Manajemen kurikulum merupakan subtansi manajemen yang utama di sekolah. Prinsip
dasar manajemen kurikulum ini adalah berusaha agar proses pembelajaran dapat berjalan
dengan baik, dengan tolok ukur pencapaian tujuan oleh siswa dan mendorong guru untuk
menyusun dan terus menerus menyempurnakan strategi pembelajarannya. Dalam konteks
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP), Tita Lestari (2006) mengemukakan tentang
siklus manajemen kurikulum yang terdiri dari empat tahap :
9
Semua kegiatan di sekolah pada akhirnya ditujukan untuk membantu siswa mengembangkan
dirinya. Upaya itu akan optimal jika siswa itu secara sendiri berupaya aktif mengembangkan
diri sesuai dengan program-program yang dilakukan sekolah. Oleh karena itu sangat pentih
untuk menciptakan kondisi agar siswa dapat mengembangkan diri secara optimal. Sebagai
pemimpin di sekolah, kepala sekolah memegang peran penting dalam menciptakan kondisi
tersebut. Dengan demikian manajemen kesiswaan itu bukanlah dalam bentuk pencatatan data
siswa saja, melainkan meliputi aspek yang lebih luas yang secara operasional dapat
digunakan untuk membantu kelancaran upaya pertumbuhan dan perkembangan siswa melalui
proses pendidikan di sekolah. Oleh karena itu, untuk mewujudkan tujuan manajemen
kesiswaan maka manajemen kesiswaan memiiki tugas dalam mengatur siswa yang akan
dibahas sebagai berikut:
Secara umum bentuk konsep operasional dari implementasi manajemen kesiswaan dalam
pembinaan organisasi siswa, sebagai contoh dalam OSIS adalah sebagai berikut:
10
3. Manajemen Personalia
Manajemen personalia adalah serangkaian proses kerja sama mulai dari perencanaan,
pengorganisasian, penggerakan dan pengawasan dalam bidang personalia dengan
mendayagunakan sumber daya yang ada secara efektif dan efisien sehingga semua personil
sekolah menyumbang secara optimal bagi pencapaian tujuan pendidikan yang telah
ditetapkan. Personalia sekolah meliputi guru, dan pegawai lainnya. Personalia sekolah dapat
dibedakan atas tenaga kependidikan dan non kependidikan seperti:
Manajemen sarana dan prasarana merupakan suatu kegiatan bagaimana mengatur dan
mengelola sarana dan prasarana pendidikan secara efisien dan efektif dalam rangka
pencapaian tujuan yang telah ditetapkan. Secara umum, proses kegiatan manajemen sarana
dan prasarana meliputi perencanaan, pengadaan, pengawasan, penyimpanan inventarisasi,
penghapusan dan penataan. Proses ini penting dilakukan agar pengadaan sarana dan
prasarana tepat sasaran dan efektif dalam penggunaannya.
11
a. Perencanaan Sarana dan Prasarana: merupakan suatu proses memikirkan dan
menetapkan kegiatan-kegiatan atau program-program yang akan dilakukan di masa
dating untuk mencapai tujuan tertentu. Aspek perencanaan ini meliputi: 1) apa yang
dilakukan. 2) siapa yang harus melakukan. 3) kapan dilakukan. 4) dimana akan
dilakukan. 5) bagaimana melakukan. 6) dan apa saja yang diperlukan agar terciptanya
tujuan dapat maksimal.
b. Pengorganisasian sarana dan prasarana pengorganisasian adalah kegiatan untuk
mencapai tujuan yang dilakukan oleh sekelompok orang, dilakukan dengan membagi
tugas, tanggung jawab, dan wewenang diantara mereka, ditentukan siapa yang
menjadi pemimpin, serta saling berintegrasi secara aktif.
c. Pelaksanaan Sarana dan Prasarana Pendidikan Pelaksanaan adalah upaya untuk
menggerakkan atau mengarahkan tenaga kerja serta mendayagunakan fasilitas yang
ada, dengan maksud untuk melaksanakan pekerjaan secara bersama. Upaya tersebut
ialah melalui pendistribusian dan pemeliharaan.
d. Pengawasan Sarana dan Prasarana Pendidikan Pengawasan adalah proses
pengamatan dan pengukuran suatu kegiatan operasional dan hasil yang dicapai
dibandingkan dengan standar yang telah ditetapkan sebelumnya yang terlihat dalam
rencana. Dalam buku manajemen perlengkapan sekolah, sarana dan prasarana
termasuk perlengkapan. Konsep, Prinsip dan Aplikasi dalam Mengelola Sekolah
perlengkapan pendidikan yaitu penetapan dan penghapusan barang. Adapun syara
penghapusan barang seperti:
1. Dalam keadaan rusak berat sehingga tidak dimanfaatkan lagi.
2. Tidak sesuai dengan kebutuhan.
3. Kuno, yang penggunanya tidak sesuai lagi.
4. Terkena larangan.
5. Mengalami penyusutan diluar kekuasaan pengurus barang.
6. Biaya pemeliharaan tidak seimbang.
7. Berlebihan, yang tidak digunakan lagi.
8. Dicuri.
9. Diselewengkan.
10. Terbakar dan musnah akibat adanya bencana alam. Jika tidak memenuhi syarat-syarat
tertentu maka barang tersebut tidak dihapus akan tetapi ditetapkan.
12
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Manajemen didefinisikan sebagai kemampuan atau ketrampilan untuk memperoleh hasil
dalam rangka pencapaian tujuan tertentu melalui cara menggerakkan orang lain. Manajemen
merupakan suatu proses di mana sumber-sumber yang semula tidak berhubungan satu dengan
yang lainnya lalu diintegrasikan menjadi suatu sistem menyeluruh untuk mencapai tujuan-
tujuan organisasi.
Perencanaan program sekolah memiliki dua fungsi, yaitu: perencanaan merupakan upaya
sistematis yang menggambarkan penyusunan rangkaian tindakan yang akan dilakukan untuk
mencapai tujuan organisasi atau lembaga dengan mempertimbangkan sumber-sumber yang
tersedia atau disediakan; dan perencanaan merupakan kegiatan untuk mengerahkan atau
menggunakan sumber-sumber yang terbatas secara efesien dan efektif untuk mencapai tujuan
yang telah ditetapkan. Rencana tahunan sekolah meliputi: program pengajaran terdiri dari:
kebutuhan tenaga guru pembagian tugas mengajar, pengadaan buku-buku pelajaran, alat-alat
pelajaran dan alat peraga, pengadaan atau pengembangan laboratorium sekolah, dan
perpustakaan sekolah, sistem penilaian hasil belajar, dan kegiatan kurikuler. Dalam
pelaksanaan program manajemen sekolah, strategi yang diterapkan yaitu tercapainya
peningkatan mutu pendidikan, meliputi: sosialisasi program, analisis SWOT, pemecahan
masalah, peningkatan mutu, dan pemantauan dan evaluasi pelaksanaan program sekolah.
Evaluasi merupakan tindakan yang dilakukan untuk mengetahui tingkat keberhasilan suatu
program yang telah dilaksanakan. Evaluasi pelaksanaan program sekolah perlu dibuat laporan
yang terdiri dari laporan keuangan dan laporan teknis.
B. Saran
Sebagai calon pendidik, maka yang harus kita lakukan adalah membekali peserta didik
untuk mempersiapkan diri hidup di masa depan yang lebih komplek lagi dengan menjadi
produsen dan konsumen yang bijaksana sekaligus menata manajemen sekolah maupun
pendidikan yang akan membuat pendidikan maju dan dapat bersaing dengan yang lainnya.
13
DAFTAR PUSTAKA
Ara Hidayat, Imam Machali, Pengelolaan Pendidikan, Konsep, Prinsip dan Aplikasi dalam
Mengelola Sekolah dan Madrasah, hlm. 27.
Karwati, E. dan Priansa, D. J., 2013. Kinerja dan Profesionalisme Kepala Sekolah:
Membangun Sekolah yang Bermutu. Bandung: Alfabeta.
14