Anda di halaman 1dari 9

MAKALAH

MANAJEMEN PENGELOLAAN SEKOLAH

Disusun untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah Profesi Kependidikan


Dosen Pengampu : Fine Eirene Siahaan, S.Pd, M.Pd.

D
I
S
U
S
U
N
Oleh :

Arni Evianti Purba (NPM : 2001070012)


Prodi Pendidikan Matematika

FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN


UNIVERSITAS HKBP NOMENSEN PEMATANGSIANTAR
2021/2022
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa yang masih memberikan saya
kesehatan dan kesempatan untuk menyelesaikan makalah “MANAJEMEN PENGELOLAAN
SEKOLAH” dalam mata kuliah Profesi Kependidikan sesuai waktu yang telah direncanakan.
Tersusunya makalah ini tentunya tidak lepas dari berbagai pihak yang telah memberikan
bantuan secara langsung maupun tidak langsung. Oleh karena itu, penulis mengucapkan
terimakasih kepada dosen pengampu mata kuliah profesi kependidika yang telah
membingbing penulis dalam penyusunan makalah ini.
Dalam penyusunan makalah ini, penulis sudah berusaha semaksimal mngkin, penulis
sangat menerima kritik dan saran apabila terjadi kesalahan dalam pembuatan makalah ini.
Sehingga penulis dapat memperbaikinya dan kedapnnya menjadi lebih baik lagi dalam
pembuatan makalah.
Penulis berharap makalah ini dapat bermanfaat sebagaimana mestinya dan sapat
memenuhi tugas profesi pendidikan.

Pemetangsiantar, Juni 2022

Penulis
Arni Evianti Purba
BAB I
PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pendidikan dalam suatu definisi dipandang sebagai upaya mencerdaskan kehidupan
bangsa, mengembangkan manusia Indonesia yang beriman dan bertaqwa, berbudi pekerti
luhur, memiliki pengetahuan dan keterampilan. Di sekolah terdapat tenaga kependidikan
yang paling berperan dan sangat menentukan kualitas pendidikan yakni para guru dan kepala
sekolah.
Kepala sekolah merupakan tenaga fungsional guru yang diberi tugas untuk memimpin
suatu sekolah, tempat terselenggarakannya proses belajar mengajar atau tempat terjadinya
interaksi antar guru yang memberikan pelajaran dan murid yang menerima pelajaran.
Keberhasilan pendidikan di sekolah sangat ditentukan oleh keberhasilan kepala sekolah
dalam mengelola tenaga kependidikan yang tersedia di sekolah. Kepala sekolah merupakan
salah satu komponen pendidikan yang mempengaruh dalam meningkatkan kinerja guru.
Manajemen berasal dari kata to mange yang berarti mengelola. Pengelolaan dilakukan
untuk mendayagunakan sumber daya yang dimiliki secara terintegrasi dan terkoordinasi
untuk mencapai tujuan sekolah/ organisasi. Pengelolaan dilakuan kepala sekolah dengan
kewenangannya sebagai manager sekolah melalui komando atau keputusan yang telah
ditetapkan dengan mengarahkan sumber daya untuk mencapai tujuan..

1.2 Rumusan Masalah


1. Apa Pengertian Manajemen dan Manajemen Sekolah?
2. Apa fungsi Manajemen Sekolah ?
3. Apa saja prinsip-prinsip Manajemen Sekolah?
1.3 Tujuan Masalah
Adapun tujuan masalah dari makalah ini adalah :
1. Mengetahui konsep manajemen Pengelolaan Sekolah
2. Mengetahui fungsi Manajemen Sekolah
3. Mengetahui prinsip-prinsip Manajemen Sekolah
BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Pengertian Manajemen dan Manajemen Sekolah
Sekolah merupakan suatu institusi yang didalamnya terdapat komponen guru, siswa,
dan staf administrasi yang masing-masing mempunyai tugas tertentu dalam melancarkan
program. Sebagai institusi pendidikan formal, sekolah dituntut menghasilkan lulusan yang
mempunyai kemampuan akademis tertentu, keterampilan, sikap dan mental, serta kepribadian
lainnya sehingga mereka dapat melanjutkan ke jenjang pendidikan yang lebih tinggi atau
bekerja pada lapangan pekerjaan yang membutuhkan keahlian dan keterampilannya.
Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan
sumber daya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Atau metode yang
digunakan administrator dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu untuk mencapai tujuan
tertentu. Pengelolaan sekolah diartikan sebagai segala sesuatu yang berkenaan dengan
pengelolaan proses pendidikan untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan, baik tujuan
jangka pendek, menengah, maupun tujuan jangka panjang. Pengelolaan sekolah merupakan
serangkaian kegiatan merencanakan, mengorganisasikan, memotivasi, mengendalikan, dan
mengembangkan segala upaya di dalam mengatur dan mendayagunakan sumber daya
manusia, sarana dan prasarana untuk mencapai tujuan pendidikan. (Jeklin 2016)
Manajemen sekolah merupakan proses mengelola sekolah melalui perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sekolah agar mencapai tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan. Kepala sekolah sebagai manajer sekolah menempati posisi yang telah
ditentukan di dalam organisasi sekolah. Salah satu perioritas kepala sekolah dalam
manajemen sekolah ialah manajemen pembelajaran.
Manajemen Sekolah Meliputi :
1. Perencanaan program sekolah/ madrasah,
2. Pelaksanaan program sekolah/ madrasah,
3. Kepemimpinan kepala sekolah/ madrasah, pengawas/ evaluasi, dan
4. Sistem informasi sekolah/ madrasah..
Dari sudut pandang keberhasilan sekolah tersebut, kemudian dikenal sekolah efektif
dan efisien yang mengacu pada sejauh mana sekolah dapat mencapai tujuan dan sasaran
pendidikan yag telah ditetapkan. Dengan kata lain, sekolah disebut efektif jika sekolah
tersebut dapat mencapai apa yang telah direncanakan.
Tujuan Manajemen Pengolaan Sekolah
Menurut Supriono Subakir tujuan utama penerapan Manajemen Sekolah adalah untuk
meningkatkan efisiensi pengelolaan dan meningkatkan relevansi pendidikan di sekolah,
dengan adanya wewenang yang lebih besar dan lebih luas bagi sekolah untuk mengelola
urusannya sendiri.Manajemen Sekolah bertujuan untuk memberdayakan sekolah melalui
pemberian otonomi kepada sekolah dan mendorong sekolah untuk melakukan pengambilan
keputusan secara partisipatif.
Secara rinci, Tujuan Manajemen Sekolah menurut Departemen Pendidikan Nasional adalah :
1) Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam
mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.
2) Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama.
3) Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah
tentang mutu sekolah.
4) Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan yang akan
dicapai

2.2 Fungsi Manajemen Sekolah .


Manajemen Sekolah memberikan kebebasan dan kekuasaan yang besar pada sekolah,
disertai seperangkat tanggung jawab. Dengan adanya otonomi yang memberikan tanggung
jawab pengelolaan sumber daya dan pengembangan strategi Manajemen Sekolah sesuai
dengan kondisi setempat, sekolah dapat lebih meningkatkan kesejahteraan guru sehingga
dapat lebih berkonsentrasi pada tugas. Keleluasaan dalam mengelola sumber daya dan dalam
menyertakan masyarakat untuk berpartisipasi, mendorong profesionalisme kepala sekolah,
dalam peranannya sebagai manajer maupun pemimpin sekolah. Dengan diberikannya
kesempatan kepada sekolah untuk menyusun kurikulum, guru didorong untuk berinovasi,
dengan melakukan eksperimentasi-eksperimentasi di lingkungan sekolahnya.
Secara umum ada empat fungsi manajemen yang banyak dikenal masyarakat yaitu
fungsi perencanaan (planning), fungsi pengorganisasian (organizing), fungsi pengarahan
(directing) dan fungsi pengendalian (controlling). Untuk fungsi pengorganisasian terdapat
pula fungsi staffing (pembentukan staf).
Manajemen Sekolah mendorong profesionalisme guru dan kepala sekolah sebagai
pemimpin pendidikan di sekolah. Melalui penyusunan kurikulum elektif, rasa tanggap
sekolah erhadap kebutuhan setempat meningkat dan menjamin layanan pendidikan sesuai
dengan tuntutan peserta didik dan masyarakat sekolah. Manajemen Sekolah menekankan
keterlibatan maksimal berbagai pihak, seperti pada sekolah-sekolah swasta, sehingga
menjamin partisipasi staf, orang tua, peserta didik, dan masyarakat yang lebih luas dalam
perumusan-perumusan keputusan tentang pendidikan. Kesempatan berpartisipasi tersebut
dapat meningkatkan komitmen mereka terhadap sekolah.

2.3 Prinsip-Prinsip Manajemen Sekolah


Teori yang digunakan Manajemen Sekolah untuk mengelola sekolah didasarkan pada
empat prinsip, yaitu prinsip ekuifinalitas, prinsip desentralisasi, prinsip sistem pengelolaan
mandiri, dan prinsip inisiatif sumber daya manusia.
a) Prinsip Ekuifinalitas (Principle of Equifinality)
Prinsip ini didasarkan pada teori manajemen modern yang berasumsi bahwa terdapat
beberapa cara yang berbeda-beda untuk mencapai suatu tujuan. Manajemen Sekolah
menekankan fleksibilitas sehingga sekolah harus dikelola oleh warga sekolah menurut
kondisi mereka masing-masing.
b) Prinsip Desentralisasi (Principle of Decentralization)
Desentralisasi adalah gejala yang penting dalam reformasi manajemen sekolah
modern. Prinsip desentralisasi ini konsisten dengan prinsip ekuifinalitas. Prinsip
desentralisasi dilandasi oleh teori dasar bahwa pengelolaan sekolah dan aktivitas
pengajaran tak dapat dielakkan dari kesulitan dan permasalahan. Pendidikan adalah
masalah yang rumit dan kompleks sehingga memerlukan desentralisasi dalam
pelaksanaannya.
c) Prinsip Sistem Pengelolaan Mandiri (Principle of Self-Managing System)
Prinsip ini terkait dengan prinsip sebelumnya, yaitu prinsip ekuifinalitas dan prinsip
desentralisasi. Ketika sekolah menghadapi permasalahan maka harus diselesaikan
dengan caranya sendiri. Sekolah dapat menyelesaikan masalahnya bila telah terjadi
pelimpahan wewenang dari birokrasi di atasnya ke tingkat sekolah.
d) Prinsip Inisiatif Manusia (Principle of Human Initiative)
Berdasarkan perspektif ini maka Manajemen Sekolah bertujuan untuk membangun
lingkungan yang sesuai untuk warga sekolah agar dapat bekerja dengan baik dan
mengembangkan potensinya. Oleh karena itu, peningkatan kualitas pendidikan dapat
diukur dari perkembangan aspek sumber daya manusianya. Prinsip ini mengakui
bahwa manusia bukanlah sumber daya yang statis, melainkan dinamis.
Menurut Husaini Usman, Prinsip-prinsip yang perlu diperhatikan dalam
mengimplementasikan Manajemen Sekolah antara lain sebagai berikut:
1. Komitmen, kepala sekolah dan warga sekolah harus mempunyai komitmen yang kuat
dalam upaya menggerakkan semua warga sekolah untuk ber Manajemen Sekolah.
2. Kesiapan, semua warga sekolah harus siap fisik dan mental untuk ber Manajemen
Sekolah.
3. Keterlibatan, pendidikan yang efektif melibatkan semua pihak dalam mendidik anak.
4. Kelembagaan, sekolah sebagai lembaga adalah unit terpenting bagi pendidikan yang
efektif.
5. Keputusan, segala keputusan sekolah dibuat oleh pihak yang benar-benar mengerti
tentang pendidikan.
6. Kesadaran, guru-guru harus memiliki kesadaran untuk membantu dalam pembuatan
keputusan program pendidikan dan kurikulum.
7. Kemandirian, sekolah harus diberi otonomi sehingga memiliki kemandirian dalam
membuat keputusan pengalokasian dana.
8. Ketahanan, perubahan akan bertahan lebih lama apabila melibatkan stakeholders
sekolah.

Ruang Lingkup Manajemen Sekolah


1. Kesiswaan
2. Kurikulum
3. Ketenagaan
4. Sarana Prasarana
5. Keuangan
6. Organisasi
7. Ketatalaksanaan
8. Humas
9. Layanan Teknis
BAB III
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
Jadi, manajemen adalah perencanaan, pelaksanaan, dan pengawasan sumber daya
organisasi untuk mencapai tujuan secara efektif dan efesien. Atau metode yang digunakan
administrator dalam melaksanakan tugas-tugas tertentu untuk mencapai tujuan tertentu. Dan
Manajemen sekolah merupakan proses mengelola sekolah melalui perencanaan,
pengorganisasian, pengarahan dan pengawasan sekolah agar mencapai tujuan pendidikan
yang telah ditetapkan.
Tujuan Manajemen Sekolah menurut Departemen Pendidikan Nasional adalah :
1) Meningkatkan mutu pendidikan melalui kemandirian dan inisiatif sekolah dalam
mengelola dan memberdayakan sumber daya yang tersedia.
2) Meningkatkan kepedulian warga sekolah dan masyarakat dalam penyelenggaraan
pendidikan melalui pengambilan keputusan bersama.
3) Meningkatkan tanggung jawab sekolah kepada orang tua, masyarakat dan pemerintah
tentang mutu sekolah.
4) Meningkatkan kompetisi yang sehat antar sekolah tentang mutu pendidikan yang akan
dicapai
DAFTAR PUSTAKA
Supomo,dkk.2015.Manajemen Sekolah.UNNES Press
Supriono Subakir dan Achmad Sapari, Manajemen Berbasis Sekolah, (Surabaya: SIC, 2001),
h. 5
E. Mulyasa, Manajemen Berbasis Sekolah, (Bandung: Remaja Rosdakarya, 2003), h. 25
Nurkolis, Manajemen Berbasis Sekolah, (Jakarta: PT Grasindo, 2005), Cet. Ke-2, h. 21
Nur,Muhammad, dkk Jurnal Administrasi Pendidikan Pascasarjana Universitas Syiah Kuala

Anda mungkin juga menyukai