PENDAHULUAN
Tujuan dari pelaksanaan supervisi akademik di SMP Negeri 2 Bajawa Utara adalah :
a) Membantu guru mengembangkan kemampuannya menyusun perencanaan
pembelajaran demi pencapaian tujuan pembelajaran secara efektif;
b) Meningkatkan kualitas pengelolaan pembelajaran sehingga peserta didik dapat
berperan aktif pada setiap kegiatan pembelajaran yang berdampak pada
peningkatan prestasi peserta didik;
c) Meningkatkan profesionalitas guru sebagai pendidik untuk meningkatkan
kualitas pendidikan di sekolah.
D. Manfaat Penelitian
Penelitian tindakan ini diharapkan dapat bermanfaat bagi berbagai kalangan,antara
lain:
1. Bagi kepala sekolah dapat lebih meningkatkan kemampuan dalam melakukan
pembinaan kepada para guru melalui supervisi akademik.
2. Bagi para guru dapat memberikan manfaat yang besar dalam membantu
memecahkan masalah yang berhubungan dengan penyusunan perencanaan
,pelaksanaan dan penilaian hasilpembelajaran,sehingga mampu meningkatkan
kualitas pembelajaran yang akan berdampak pada peningkatan hasil pembelajaran.
A. Deskripsi Sekolah
SMP Negeri 2 Bajawa Utara merupakan salah satu SMP dari 4 SMP Negeri
yang ada di Bajawa Utara. Sekolah yang berdiri tahun 2012 ini berdiri diatas tanah
seluas 18.097 m2 dengan luas bangunan 1.503 m2. Saat ini sekolah ini memiliki 7
rombel terdiri dari kelas VII, VII dan IX dengan 201 orang peserta didik.
Untuk memberikan pelayanan terhadap sejumlah peserta didik tersebut,
sekolah ini memiliki tenaga pengajar sebanyak 11 orang, yang terdiri dari 1 orang
kepala sekolah, 1 orang wakil kepala sekolah, 4 orang guru PNS dan 6 orang GTT
dengan latar belakang pendidikan terakhir berjenjang S1 dari berbagai jurusan
pendidikan.
B. Kajian Teori
1. Kompetensi Pedagogik
Guru dalam mendidik tentu tidak turun dengan tangan kosong akan tetapi
selalu memiliki bekal sebagai dasar yang akan diberikan kepada anak didiknya.
Hal dasar yang harus dimiliki seorang pendidik ialah kompetensi. Secara umum
kompetensi merupakan kemampuan inovasi dari daya fisik dan daya pikir.Hal
tersebut sangat dibutuhkan sehingga dalam pelaksanaan pemberian ilmu seorang
pendidik dapat berkontribusi secara maksimal. Namun perlu ketahui bahwasannya
seorang pendidik juga harus memiliki sebuah kompetensi pedagogik.
Dari pengertian di atas perlu diketahui juga bahwa banyak para ahli
mendefinisikannya dengan cara yang berbeda akan tapi masih dalam satu
konteks yang sama. Adapun pengertian dari kompetensi pedagogik dari para
ahli diantaranya:
1. Mengkaji silabus
2. Mengidentifikasi materi pembelajaran
3. Menentukan tujuan
4. Mengembangkan kegiatan Pembelajaran
5. Penjabaran jenis penilaian
6. Menentukan alokasi waktu
7. Menentukan sumber belajar
Pembelajaran merupakan proses tranfer ilmu dua arah, antara guru sebagai
pemberi informasi dan siswa sebagai penerima informasi.
2. Menurut Warsita
Pembelajaran merupakan suatau usaha untuk membuat peserta didik belajar atau
suatu kegiatan untuk membelajarkan peserta didik.
3. Menurut Corey
4. Menurut Sudjana
Pembelajaran dapat diartikan sebagai setiap upaya yang sistematik dan sengaja
untuk menciptakan agar terjadi kegiatan interaksi edukatif antara dua pihak yaitu
7. Menurut Trianto
8. Menurut Knowles
Dalam implementasinya teori ini terdiri dari dua fase, yaitu mula-mula ia
menyangkut pemberian “the organizer” atau materi pendahuluan diberikan
sebelum kegiatan berlangsung dan dalam tingkat abstraksi, fase berikutnya
dimana organisasinya lebih spesifik dan terarah.
Keberhasilan pembelajaran dilihat dari sisi hasil memang mudah dilihat dan
ditentukan kriteriannya, akan tetapi hal ini dapat mengurangi makna proses
pembelajaran sebagai proses yang mengandung nilai-nilai pendidikan
Supervisi akademik sama sekali bukan penilaian unjuk kerja guru. Apalagi bila
tujuan utama penilaiannya semata-mata hanya dalam arti sempit, yaitu mengkalkulasi
kualitas keberadaan guru dalam memenuhi kepentingan akreditasi guru belaka.
Hal ini sangat berbeda dengan konsep supervisi akademik. Secara konseptual,
supervisi akademik adalah serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan
kemampuannya mengelola proses pembelajaran demi pencapaian tujuan
pembelajaran. Supervisi akademik merupakan upaya membantu guru-guru
mengembangkan kemampuannya mencapai tujuan pembelajaran. Dengan demikian,
esensi supervisi akademik itu sama sekali bukan menilai kinerja guru dalam
mengelola proses pembelajaran,melainkan membantu guru mengembangkan
kemampuan profesionalismenya.
Meskipun demikian, supervisi akademik tidak bisa terlepas dari penilaian unjuk
kerja guru dalam mengelola pembelajaran. Apabila di atas dikatakan,bahwa supervisi
akademik merupakan serangkaian kegiatan membantu guru mengembangkan
kemampuannya mengelola proses pembelajaran, maka menilai unjuk kerja guru
dalam mengelola proses pembelajaran merupakan salah satu kegiatan yang tidak bisa
dihindarkan prosesnya. Penilaian kinerja guru dalam mengelola proses pembelajaran
sebagai suatu proses pemberian estimasi mutu kerja guru dalam mengelola proses
pembelajaran, merupakan bagian integral dari serangkaian kegiatan supervisi
akademik. Agar supervisi akademik dapat membantu guru mengembangkan
kemampuannya, maka untuk pelaksanaannya terlebih dahulu perlu diadakan penilaian
kemampuan guru, sehingga bisa ditetapkan aspek yang perlu dikembangkan dan cara
mengembangkannya.
C. Subjek Penelitian
D. Tindakan
Refleksi-I Pengamatan/
Pengumpulan
Data-I
Permasalahan
Perencanaan Pelaksanaan
baru,hasil
Tindakan-II tindakan -II
refleksi
Refleksi - II Pengamatan/
pengumpulan
Data-II
1. Siklus 1
1.1 Perencanaan
Penelitian tindakan ini melibatkan 5 orang guru mata pelajaran dari latar
belakang pendidikan keguruan,yang berbeda.Kegiatan ini dilakukan selama 2
SKOR
No Komponen( Uraian)
1 2 3 4 5
A Kegiatan Pendahuluan
Guru menyiapkan peserta didik secara psikis dan fisik untuk
1
mengikuti proses pembelajaran
Guru melakukan kegiatan appersepsi (mengajikan
pertanyaanpertanyaan
2
yang mengaitkan pengetahuan sebelumnya dengan materi yang akan
dipelajari
Guru menjelaskan tujuan pembelajaran atau kompetensi dasar yang
3
akan dicapai
Guru menyampaikan cakupan materi dan penjelasan uraian kegiatan
4
sesuai silabus
B Kegiatan Inti
Eksplorasi
Guru melibatkan peserta didik mencari informasi yang luas
1 dan dalam tentng topic/tema materi yang akan dipelajari dari berbagai
sumber
Elaborasi
Guru membiasakan peserta didik membaca dan menulis yang
1
beragam melalui tugas-tugas tertentu yang bermakna
Guru memfasilitasi peserta didik melalui pemberian tugas,
2 diskusi, dan lain-lain untuk memunculkan gagasan baru, baik
secara lisan maupun tertulis
Guru memberikan kesempatan untuk berpikir, menganalisis,
3 menyelesaikan masalah, dan bertindak tanpa rasa takut
Guru memfasilitasi peserta didik dalam pembelajaran
4
kooperatif dan kolaboratif
Memfasilitasi peserta didik berkompetisi secara sehat untuk
5
meningkatkan prestasi belajar
Guru memfasilitasi peserta didik membuat laporan eksplorasi
6 yang dilakukan, baik secara lisan maupun tertulis, secara
individual maupun kelompok
Guru memfasilitasi peserta didik untuk menyajikan hasil kerja
7
individual maupun kelompok
Guru memfasilitasi peserta didik melakukan pameran,
8
turnamen, festival, serta produk yang dihasilkan
Guru memfasilitasi peserta didik melakukan kegiatan yang
9
menumbuhkan kebanggaan dan rasa percaya diri peserta didik
Konfirmasi
Guru memberikan umpan balik positif dan penguatan dalam
1 bentuk lisan, tulisan, isyarat, maupun hadiah terhadap keberhasilan
peserta didik
1.2.3. Refleksi
Hasil yang diperoleh dari kegiatan refleksi ini akan dijadikan sebagai bahan
perencanaan dan tindakan yang akan dilakukan pada siklus berikutnya.
2. Siklus 2
Kegiatan Perencanaan berdasarkan pada refleksi dari siklus 1, sementara untuk langkah-
langkah kegiatan tindakan dan pengamatan sama dengan siklus 1 dengan
memperhatikan prioritas permasalahan yang disimpulkan pada siklus 1 dan dilanjutkan
dengan kegiatan refleksi. Apabila hasil refleksi pada siklus 2 sudah menunjukan adanya
peningkatan kemampuan guru secara signifikan, maka kegiatan penelitian dianggap
berhasil, tetapi sebaliknya apabila belum menunjukan hasil yang di harapkan, maka
kegiatan penelitian akan dilanjutkan dengan siklus berikutnya dengan langkah-langkah
kegiatan yang sama dengan kegiatan pada siklus 2 ini.
1. Teknik
H. Indikator Keberhasilan
Indikator Keberhasilan Supervisi Akademik
Indikator keberhasilan dari pelaksanaan supervisi akademik di SMP Negeri 2
Bajawa Utara adalah :
a. Pencapaian guru dalam membuat/mempersiapkan administrasi
perencanaan pembelajaran minimal baik (nilai akhir antara 70% - 85%)
b. Pencapaian guru dalam pelaksanaan pembelajaran dalam kelas minimal
baik (nilai akhir antara 70% - 85%)
Penelitian tindakan yang dilakukan di SMP Negeri 2 Bajawa Utara ini dilakukan
oleh kepala sekolah melalui tehnik supervisi akademik terhadap guru sebagai upaya
untuk meningkatkan kemampuan/kompetensi pedagogik guru dalam menyusun
perencanaan pembelajaran , pelaksanaan pemebelajaran dan penilaian di kelas.
Kegiatan yang dilakukan dalam 2 siklus ini, dilakukan sejak bulan oktober sampai
bulan November dengan menitikberatkan perencanaan dan pelaksanaaan
pembelajaran guru di kelas.
Hasil observasi / pengamatan pra siklus atau sebelum siklus 1 dan siklus 2, rata-rata
kemampuan guru dalam mempersiapkan perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran
dibawah 60% ini dapat dilihat pada grafik kemampuan guru berikut ini ;
Perencanaan
Nama Guru Pembelajaran
Perencanaan Pelaksanaan
Nama Guru Pembelajaran Pembelajaran
Frederikus C.Laka,S.Pd 73 57
Sofia Aurelia Tawa Ga,S.Pd 75 60
Aurelis BN Maryathi,S.Pd 83 51
Theresia Moi Gholo,S.Pd 70 56
Yohanes D.Bei Rema,S.Pd. 68 59
Melihat hasil yang diperoleh pada kegiatan siklus 1, maka dilakukan tindakan
penelitian pada siklus 2 dengan menggunakan hasil tindakan siklus 1 sebagai bahan
masukan dalam perencanaan kegiatan siklus ini dengan tujuan untuk lebih
meningkatkan dan menguatkan kemampuan guru dalam menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran(RPP) hingga bisa mencapai hasil minimal 70 - 85 %.
Pada kegiatan siklus 2 diperoleh hasil yang cukup menggembirakan yang
memberikan indikasi tercapainya tujuan penelitian tindakan ini. Hasil yang diperoleh
dapat kita lihat sebagai berikut:
Perencanaan Pelaksanaan
Nama Guru Pembelajaran Pembelajaran
Frederikus C.Laka,S.Pd 78 72
Sofia Aurelia Tawa Ga,S.Pd 90 75
Aurelis BN Maryathi,S.Pd 85 73
Theresia Moi Gholo,S.Pd 80 71
Yohanes D.Bei Rema,S.Pd. 80 70
Dari data yang dikumpulkan sebelum dan selama proses penelitian tindakan, kita
dapat melihat adanya peningkatan kemampuan guru pada masing-masing komponen
perencanaan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran sebagai berikut:
1. Pada perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru, terlihat ada
peningkatan dari pra siklus sampai pada siklus 1 dan siklus 2. Peningkatan tersebut
dapat dilihat dari grafik rata-rata kemampuan guru dalam perencanaan dan
pelaksanan pembelajaran berikut; sebelum siklus 1 (pra siklus, rata –rata
perencanaan dari kelima guru yang menjadi sampel kegiatan penelitian tindakan
sekolah ini, 57,2 % (perencanaan) . Ketika pada siklus 1 kemampuan guru dalam
merencanakan pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran di kelas, meningkat
yaitu , 73,8 % (perencanaan) meningkat 16,2 % dan 56,6 % (pelaksanaan) masih
dibawah standar minimal dari indikator keberhasilan (70%-85%)
2. Walaupun siklus 1 sudah ada peningkatan dari pra siklus, tetapi belum mencapai
indikator keberhasilan dalam penelituan ini yakni 70 % - 85 %, maka kegiatan
pengamatan /observasi dilanjutkan pada siklus 2.
3. Pada siklus 2, terlihat peningkatan yang sangat menggembirakan, dimana
kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran menjadi 82,6 % atau
meningkat 6,8 % dari siklus 1 . Sedangkan kemampuan guru dalam pelaksanaan
Perencanaan pelaksanaan
Perlakuan pembelajaran pembelajaran
Pra Siklus 57,2 56,4
Siklus I 73,8 56,6
Siklus II 82,6 72,2
Grafik perbandingankemampuan
guru dalam perencanaan dan
pelaksanaan pembelajaran
(indikator keberhasilan ,70%-85%)
80
60
40
20
0
Pra Siklus Siklus I Siklus II
Melihat data perolehan hasil penelitian dalam kegiatan penelitian tindakan sekolah
ini, dapat disimpulkan bahwa supervisi akademik yang dilakukan oleh kepala sekolah
terhadap 5 orang guru, berhasil meningkatkan kompetensi pedagogik mereka dalam
menyusun Perencanaan Pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran di kelas. Hal ini
dimungkinkan karena adanya kerja sama yang baik antara kepala sekolah sebagai
supervisor dengan para guru tersebut, yang didukung oleh adanya motivasi dan
bimbingan dari kepala sekolah sehingga para guru memiliki antusiasme yang besar
untuk dapat meningkatkan kemampuan mereka masing-masing dalam menyusun
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) yang efektif dan semangat yang tinggi
dalam pengembangan materi ajar yang sudah disiapkan pada pelaksanaan proses
pembelajaran di kelas.
A. Simpulan Penelitian
Dari Proses Penelitian Tindakan sekolah yang di lakukan di SMPN 2 Bajawa
Utara yang berjudul Meningkatkan Kompetensi Pedagogik Guru dalam
Perencanaan dan pelaksanan pembelajaran di kelas melalui Supervisi Akademik
Kepala sekolah dapat disimpulkan bahwa :
1. Pada perencanaan dan pelaksanaan pembelajaran yang dilakukan guru, terlihat
ada peningkatan dari pra siklus sampai pada siklus 1 dan siklus 2. Peningkatan
tersebut dapat dilihat dari grafik rata-rata kemampuan guru dalam perencanaan
dan pelaksanan pembelajaran berikut; sebelum siklus 1 (pra siklus, rata –rata
perencanaan dari kelima guru yang menjadi sampel kegiatan penelitian
tindakan sekolah ini, 57,2 % (perencanaan). Ketika pada siklus 1 kemampuan
guru dalam merencanakan pembelajaran meningkat yakni 73,8 % sedangkan
pelaksanaan pembelajaran di kelas hanya 56,6 % belum mencapai indikator
keberhasilan minimal yakni 70% - 85%.
2. Walaupun siklus 1 sudah ada peningkatan dari pra siklus khususnya di
perencanaan, tetapi belum mencapai indikator keberhasilan dalam penelituan
ini yakni 70 % - 85 %, maka kegiatan pengamatan /observasi dilanjutkan pada
siklus 2.
3. Pada siklus 2, terlihat peningkatan yang sangat menggembirakan, dimana
kemampuan guru dalam merencanakan pembelajaran menjadi 82,6 % atau
meningkat 6,8 % dari siklus 1 . Sedangkan kemampuan guru dalam
pelaksanaan proses belajar mengajar di kelas juga meningkat yaitu 72,2 %
atau meningkat 15,9 % dari siklus 1
4. Pada siklus 2 prosentase kemampuan guru dalam membuat perencanaan
pembelajaran dan pelaksanaan pembelajaran sudah ada peningkatan yakni
82 ,6 % dan 72,2 %, maka kegiatan pengamatan/observasi pada penelitian ini
tidak dilanjutkan pada siklus selanjutnya, karena indikator keberhasilan dari
penelitian ini terpenuhi yakni 70 % - 85 %.
Viktorinus Rema Gare, lahir di Libunio,25 Februari 1977. Anak ke-1 dari pasangan
bapak Hendrikus Gare Keo (Alm) dan Ibu Monika Mau Ola. Penulis menamatkan
pendidikan Sekolah Dasar di kampung halamannya yaitu SDI Malapare yang
sekarang SDI Ngabheo tahun 1990, SMPK Ct.Clemens Boawae 1994, SMA Negeri
Bajawa tahun 1997. Penulis juga pernah kuliah di Sekolah Tinggi Teknik (STITEK)
Dharmayadi Makassar, Jurusan Teknik Industri 2007-2008 (tidak selesai), Kuliah di
Universitas Negeri Makassar , Fakultas MIPA Jurusan Pendidikan Fisika sampai
memperoleh Ijasah tahun 2003. Selama Kuliah, Penulis juga mendapat beasiswa Peningkatan Prestassi
Akademik (PPA) dari semester tiga sampai semester delapan. Penulis sempat honor di SMA Nahdhiyat
Makassar (2002-2003) , sempat honor di SMA Negeri 1 Soa dan SMPN 2 Soa ( 2003 – 2004, honor di
SMA Bhaktiyarsa Maumere (2004). Tahun 2005, penulis lulus tes CPNSD di Kabupaten Sikka dan
ditempatkan di SMP Frateran Maumere. Tahun 2012, Penulis mutasi ke Kabupaten Ngada atas
permintaan sendiri. Penulis ditempatkan di SMPK Regina Pacis Bajawa. Tahun 2013, Penulis
dipercayakan menjadi Kepala SMP Negeri 2 Bajawa Utara (2013 – sekarang). Penulis juga aktif menulis
di Blooger yang penulis kelola sendiri dengan nama blog, http:// victorremagare.blogspot.com sejak tahun
2009 – sekarang. Selain itu juga penulis menulis di media lokal (Flores POS) sejak tahun Agustus 2017.
LAMPIRAN-LAMPIRAN
Kamis 7 14 21 28
Jumad 1 8 15 22 29
Sabtu 2 9 16 23 30 Hari efekt 20 hari
0
Sabtu 4 1 18 25
1
Catatan:
1) Untuk Supervisi Administrasi yang perlu
disiapkan :
(1). Silabus
(2). RPP sejak pertemuan I awal tahun pelajaran sampai keadaan sekarang
(3). KKM Mapel
Watukaba, 04 Januari
2016
Kepala Sekolah,
VIKTORINUS
R.GARE,S.Pd
Pembina
NIP.1977022520050110
Frederikus C
Laka,S.Pd VIKTORINUS REMA GARE,S.Pd
NIP. 197703202008011024 Pembina
Nip.197702252005011005
Nip.197702252005011005
Skor Total: merupakan jumlah skor semua komponen (jumlah skor total = 220)
Nilai Kinerja
AMAT BAIK = skor 162 – 220
BAIK = skor 132 – 160
CUKUP = skor 112 – 130
KURANG = skor ≤ 112
Perhitungan Nilai
Klasifikasi nilai kinerja diberikan pada komponen dan Grand Summary (umum) dengan kriteria sbb:
Skor Total: merupakan jumlah skor semua komponen (jumlah skor total = 220)
Nilai Kinerja
AMAT BAIK = skor 162 – 220
BAIK = skor 132 – 160
CUKUP = skor 112 – 130
KURANG = skor ≤ 112
Perhitungan Nilai
Klasifikasi nilai kinerja diberikan pada komponen dan Grand Summary (umum) dengan kriteria sbb:
Skor Total: merupakan jumlah skor semua komponen (jumlah skor total = 220)
Nilai Kinerja
AMAT BAIK = skor 162 – 220
BAIK = skor 132 – 160
CUKUP = skor 112 – 130
KURANG = skor ≤ 112
Perhitungan Nilai
Klasifikasi nilai kinerja diberikan pada komponen dan Grand Summary (umum) dengan kriteria sbb:
AMAT BAIK = 81 – 100 %
BAIK = 66 – 80 %
CUKUP = 56 – 65 %t
KURANG = ≤ 56
12
Jumlah skor komponen yang diperoleh 9
Kinerja komponen aspek = _______________________________________ =______ = 58,6 %
Jumlah skor maksimum setiap komponen 220
Skor Total: merupakan jumlah skor semua komponen (jumlah skor total = 220)
Nilai Kinerja
AMAT BAIK = skor 162 – 220
BAIK = skor 132 – 160
CUKUP = skor 112 – 130
KURANG = skor ≤ 112
Perhitungan Nilai
Klasifikasi nilai kinerja diberikan pada komponen dan Grand Summary (umum) dengan kriteria sbb:
Skor Total: merupakan jumlah skor semua komponen (jumlah skor total = 220)
Nilai Kinerja
AMAT BAIK = skor 162 – 220
BAIK = skor 132 – 160
CUKUP = skor 112 – 130
KURANG = skor ≤ 112
Perhitungan Nilai
Klasifikasi nilai kinerja diberikan pada komponen dan Grand Summary (umum) dengan kriteria sbb: