Anda di halaman 1dari 2

Alasan guru menjadi tidak professional

PENDIDIKAN di indonesia saat ini tepatnya di era revolusi industri 4.0


sedang berada di dalam keterpurukan, dimana seharusnya pada era saat ini
pendidikan semakin menemui titik terang untuk mengembangkan ilmu
pengetahuan, namun sepertinya hal ini tidak bisa di manfaatkan secara
maksimal oleh para pendidik yaitu seorang guru, karena tidak bisa di
pungkiri bahwa di era saat ini banyak sekali tantangan dan persaingan yang
harus di hadapi oleh para pendidik yaitu seorang guru.

Menghadapi  pesatnya persaingan pendidikan di era global ini, semua pihak


perlu menyamakan pemikiran dan sikap untuk mengedepankan peningkatan
mutu pendidikan. Mengacu pada UU Nomor 14 Tahun 2005 tentang Guru
dan Dosen, disebutkan bahwa “Guru adalah pendidik profesional dengan
tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih,
menilai, dan mengevaluasi peserta didik pada satuan pendidikan tertentu“.

Predikat professional diberikan pada seseorang yang memiliki kompetensi,


keahlain yang diperoleh melalui berbagai jenjang program pendidikan
tertentu secara berkesinambungan dan mengikuti norma norma yang diatur
dalam kode etik profesi dari suatu pekerjaan tertentu. Lantas, bagaimanakah
ciri-ciri seorang guru professional tersebut?

Menurut saya, seorang guru “Profesional” itu adalah seorang guru yang
menyadari bahwa dirinya adalah seorang “GURU” mengapa demikian,
karena saat seorang itu menyadari bahwa dirinya adalah seorang
guru/pendidik, maka dia akan mencurahkan semua pemikirannya untuk
bagaimana membuat dirinya menjadi guru yang benar-benar memiliki
dedikasi yang tinggi untuk dunia pendidikan.

Namun kenyataannya sekarang, banyak seorang guru itu tidak menyadari


bahwa dirinya itu seorang guru, mereka hanya mengganggap kata “GURU”
itu hanyalah sebuah titel pekerjaan yang mereka harus jalankan untuk
memenuhi kebutuhan hidupnya yang mana semakin hari semakin meningkat,
maka hal tersebut menjadi salah satu faktor utama hilangnya profesionalisme
seorang guru.

Mengapa demikian hal tersebut menjadi salah satu faktor utama yang
mengakibatkan hilangnya profesionalisme seorang guru, bayangkan saja
bagaimana seorang guru bisa mencurahkan semua pemikirannya untuk
mendidik para muridnya agar bisa berguna bagi bangsa, sedangkan disisi lain
mereka harus memikirkan hidupnya sendiri untuk bertahan hidup dimana
semuanya membutuhkan biaya hidup yang semakin hari semakin tinggi.
Sedangkan menurut mereka gaji dari seorang guru saat ini yang di berikan
oleh pemerintah di rasa tidak cukup untuk memenuhi kebutuhan hidupnya
sehari-hari.

Padahal kita ketahui, pemerintah saat ini sangat memperjuangkan kualitas


hidup seorang guru, contohnya saja sekarang banyak guru-guru honorer yang
di angkat dan mendapat gaji tetap dari pemerintah, banyak tunjangan-
tunjangan yang di berikan pemerintah untuk para guru dll, yang mana hal
tersebut adalah bukti nyata yang di berikan oleh pemerintah untuk para guru
di Indonesia.

Maka sipakah yang harus bertanggungjawab atas HILANGNYA


PROFESIONALISME GURU??

Semoga pendidikan di Indonesia semakin menemui titik terangnya, agar para


generasi muda saat ini bisa berkontribusi untuk memajukan negara ini.

Anda mungkin juga menyukai