BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
4
hakikat kualitatif perilaku guru yang tampak sangat berarti 2) Sementara Mc. Leod
menyatakan bahwa kompetensi guru adalah “the ability of a teacher to
responsibility performs his or her duties appropriately”.
Kompetensi yang harus dimiliki oleh seorang guru, menurut Asnawir, ada
tiga, yaitu: (1) Kompetensi di bidang kognitif, yaitu kemampuan intelektual yang
harus dimiliki oleh seorang guru yang meliputi: penguasaan materi pelajaran,
pengetahuan cara mengajar, pengetahuan belajar dan tingkah laku individu,
pengetahuan tentang andministrasi kelas, pengetahuan tentang cara menilai hasil
belajar murid, dan pengetahuan tentang kemasyarakatan, serta pengetahuan umum
lainnnya; 2) Kompetensi bidang sikap, yaitu kesiapan dan kesediaan guru terhadap
berbagai hal berkenaan dengan tugas dan profesinya yang meliputi: menghargai
pekerjaan, mencintai dan memiliki perasaan senang terhadap mata pelajaran yang
dibinanya, sikap toleransi terhadap sesama teman seprofesinya, memiliki kemauan
yang keras untuk mengetahui hasil pekerjaannya; 3) Kompetensi perilaku, yaitu
kemampuan guru dalam berbagai ketrampilan berprilaku yang meliputi:
ketrampilan mengajar, membimbing, menggunakan alat bantu/media pengajaran,
bergaul/berkomunikasi dengan menumbuhkan semangat belajar murid, menyusun
persiapan perencanaan mengajar dan ketrampilan pelaksanaan administrasi kelas.
Semantara menurut peraturan Pemerintah (PP) RI No. 19 tahun 2005
tentang Standar Nasional Pendidikan pasal 28 ayat (3), ada empat jenis kompetensi
yang harus dimiliki oleh seorang pendidik/guru, yaitu: (1) kompetensi paedagogik,
(2) kompetensi kepribadian, (3) kompetensi professional, dan (4) kompetensi sosial.
Kompetensi paedagogik merupakan kemampuan yang berkenaan dengan
pemahaman peserta didik dan pengelola pembelajaran yang mendidik dan dialogis.
Dengan kompetensi paedagogik ini guru diharapkan: pertama, dapat
memahami peserta didik dengan memanfaatkan prinsip-prinsip perkembangan
kognitif, prinsip-prinsip kepribadian, serta dapat mengidentifkasi bekal ajar awal
peserta didik; kedua, dapat merancang pembelajaran dengan menerapkan teori
belajar dalam rangka menentukan strategi pembelajaran berdasarkan karakteristik
peserta didik; ketiga, dapat menata latar (setting) pembelajaran dan melaksanakan
5