PENDAHULUAN
nasional sendiri terdiri dari tiga bagian yaitu Asesmen Kompetensi Minimum
dan program kesetaraan pada jenjang dasar dan menengah. Mutu satuan
numerasi, dan karakter) serta kualitas proses belajar-mengajar dan iklim satuan
1
membaca dan literasi matematika (numerasi).
jenis konteks yang relevan bagi individu sebagai warga negara Indonesia dan
dunia.
Hal ini di tunjukkan dengan beberapa data di lapangan yaitu kemampuan guru
rendah.
2
karena perusahaan besar dan berkelanjutan akan membutuhkan karyawan
mengadakan penelitian yang akan dituangkan dalam sebuah bentuk tulisan PTS
B. Identifikasi Masalah
rendah,
masih rendah,
3
C. Pembatasan Masalah
D. Perumusan Masalah
sebagai berikut:
2020/2021?
E. Tujuan Penelitian
Pelajaran 2020/2021.
4
F. Manfaat Penelitian
Hasil penelitian ini diharapkan akan dapat memberikan manfaat baik secara
1. Praktis
2. Teoretis
Program pelatihan.
5
BAB II
KAJIAN TEORI
A. Kajian Teori
1. Kompetensi Guru
Menurut UU No.14 tahun 2005 tentang Guru dan Dosen Pasal 1 Ayat
ketrampilan, dan perilaku yang harus dimiliki, dihayati, dan dikuasai oleh
dalam hasil kerja nyata yang bermanfaat bagi diri dan lingkungannya.
6
Ketiga aspek kemampuan ini saling terkait dan mempengaruhi satu sama
lain. Kondisi fisik dan mental serta spiritual seseorang besar pengaruhnya
terhadap produktivitas kerja seseorang, maka tiga aspek ini harus dijaga
bahasa Arab guru bisa disebut dengan Al – Mudarris yang dapat diartikan
dapat disebut Ustadz yang berarti seseorang yang mengajar dalam bidang
Agama Islam.
Istilah guru biasa disebut dengan pendidik, kedua istilah ini artinya
7
Dalam bahasa Jawa guru adalah menunjuk pada seseorang yang harus
digugu dan ditiru oleh semua murid dan bahkan masyarakatnya. Harus
guru harus ditiru, artinya seorang guru harus menjadi suri teladan
8
ketrampilan serta kemampuan sebagai guru dalam melaksanakan
pendidikan.
hingga lebih sulit atau kompleks yang pada gilirannya akan berhubungan
moral adalah dua sisi yang tidak bisa dipisahkan. Mengingat sebuah
9
kalimat bijak, “Ilmu tanpa amal seperti pohon tanpa buah”, tidak ada
manfaatnya bagi diri sendiri. “Ilmu tanpa amal seperti lebah tanpa
10
untuk memperbaiki kualitas belajar-mengajar, yang pada gilirannya akan
tertentu).
utama tersebut.
tidak akan memuat skor atau nilai peserta didik secara individual. Seperti
11
kelulusan peserta didik merupakan kewenangan pendidik dan satuan
pendidikan.
didik kelas V, VIII, dan XI yang dipilih secara acak oleh Pemerintah.
didik yang pada akhir jenjang, yaitu kelas VI (program Paket A/Ula),
yang telah memenuhi syarat. Asesmen Nasional juga akan diikuti oleh
yang lengkap tentang kualitas proses dan hasil belajar di setiap satuan
pendidikan.
Hal ini terkait dengan tujuan dan fungsi Asesmen Nasional. Asesmen
tidak semua murid perlu menjadi peserta dalam Asesmen Nasional. Yang
12
diperlukan adalah informasi dari sampel yang mewakili populasi murid
di setiap sekolah pada jenjang kelas yang menjadi target dari Asesmen
Nasional.
e. Mengapa yang menjadi sampel adalah murid kelas V, VIII dan XI?
potret yang lebih utuh tentang kualitas hasil belajar serta proses
dirancang untuk menjadi “cermin” atau umpan balik yang berguna bagi
perencanaan program.
13
Asesmen Nasional mengukur dua macam literasi, yaitu Literasi
melalui pelajaran Bahasa Indonesia, tapi juga pelajaran agama, IPA, IPS,
konteks yang relevan. Hal ini penting untuk menyampaikan pesan bahwa
mendasar ini perlu dipelajari oleh semua murid dan sekolah, sehingga
14
dibangun melalui pembelajaran beragam materi kurikulum lintas mata
pelajaran.
atau materi kurikulum menjadi tidak relevan karena di era informasi saat
kurang relevan.
peserta didik yang berada pada tahap akhir program belajarnya, yaitu
kelas VI, kelas IX, dan kelas XII. Peserta Asesmen Nasional pendidikan
15
3. Program Pelatihan
baiknya. Dengan kata lain, mereka dapat bekerja secara lebih produktif
(2) terwujudnya hubungan yang serasi antara atasan dan bawahan; (3)
terjadinya proses pengambilan keputusan yang lebih cepat dan tepat; (4)
16
partisipatif; (6) memperlancar jalannya komunikasi yang efektif; dan (7)
faktor motivasional; (4) timbulnya dorongan dalam diri guru untuk terus
tentang berbagai program yang dapat dimanfaatkan oleh para guru dalam
masa depan.
orgazanizaton atau organisasi yang mau belajar. Dalam hal ini organisasi
17
Dengan demikian, suatu organisasi atau sekolah yang mau belajar
b.Langkah-Langkah Pelatihan
bagi organisasi itu sendiri, maka perlu ditempuh beberapa langkah dalam
18
Dengan mengacu kepada kedua pemikiran di atas, berikut ini akan
penilaian kegiatan
1) Penentuan Kebutuhan
yaitu :
19
guru yang bersangkutan; banyak sekolah yang memberikan
kesempatan ini ialah bahwa para guru yang sudah matang secara
tersendiri yang harus dipikul oleh sekolah. Oleh karena itu, jika
apa pun bagi guru atau pun bagi sekolah. Dengan sendirinya, yang
saja.
2) Penentuan Sasaran
berbagai sasaran yang ingin dicapai dari suatu kegiatan pelatihan, baik
penentuan sasaran ini memiliki arti penting sebagai: (1) tolok ukur
persiapan dan usaha apa yang seyogyanya mereka lakukan agar dapat
20
memperoleh manfaat yang sebesar-besarnya dari kegiatan pelatihan
yang diikutinya.
3) Penentuan Program
pelatihan?
Dewasa)
21
Sementara itu, Nasution (Daeng Sudirwo,2002) mengetengahkan
suatu tujuan.
lain.
dan sebagainya.
22
Disamping mengejar tujuan belajar yang sebenarnya, seseorang
menyenangkan.
pemahaman.
belajar.
kerja.
berikut:
23
penyelenggaraan pre-test untuk mengetahui tingkat
diselenggarakan.
B. Kerangka Berfikir
kompetensi guru
dalam melaksanakan
KEADAAN AWAL Asesmen
Kompetensi
Minimum (AKM)
masih rendah
TINDAKAN SEKOLAH
SIKLUS I SIKLUS II
C. Hipotesis Tindakan
25
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Pendekatan Penelitian
penelitian.
26
dikumpulkan dapat berupa data pengelolaan sekolah/madrasah. Instrumen
dipakai untuk memperoleh data secara objektif yang tidak dapat terekam
dapat dipakai sebagai bahan dalam analisis dan untuk keperluan refleksi.
PERUBAHAN Refleksi
(Reflecting)
Refleksi
(Reflecting)
SIKLUS II
Pengamatan
e) Refleksi
(Planning) Tindakan
(Observing)
(Acting)
SIKLUS I
Refleksi
(Reflecting) Pengamatan
Refleksi
(Planning) (Observing)
Tindakan
(Acting)
27
B. Tempat dan Waktu Penelitian
1. Tempat Penelitian
sekolah tersebut.
2. Waktu Penelitian
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4
1 Observasi √ √
awal
2 Wawancara √
dengan
beberapa
guru
3 Berdiskusi √
dengan guru-
guru
4 Briefing √ √
dengan guru-
guru terkait
akan di
laksanakanny
a penelitian
5 Menyusun √
judul
penelitian
6 Mengumpulk √ √
an refrensi
28
7 Menyusun √ √
Proposal
8 Menyusun √
instrument
9 Pelaksanaan √
Siklus I
10 Pelaksanaan √
Siklus II
11 Analisis Hasil √
12 Menyusun √
Laporan
C. Subjek Penelitian
penelitian adalah guru yang ada di sekolah ini, dan di ambil 25 guru. Berikut
NO NAMA GURU
1 Drs. SURADI. L
2 Sutra, S.Pd
4 Sanili, S.Pd
7 Sabran, S.Ag
10 Sukmawati, S.Pd
11 Lukman, S.Pd
29
12 Andi Arman Rosali, S.Pd
13 Sarismah, S.Pd
16 Sofyan,SE
18 Wahida, S.Pd
19 Widodo, S.Pd
22 Hasnainah, S.Pd
23 Istymaya Sari,S.Pd
25 Rizal,S.Pd
D. Prosedur Penelitian
1. Siklus 1
a. Perencanaan
b. Tahap Pelaksanaan
30
Pelaksanaan Program pelatihan Siklus I dilaksanakan selama 2 X
pelaksanaan.
c. Pengamatan
d. Refleksi
2. Siklus 2
a. Perencanaan
perbaikan. Peneliti yang dalam hal ini adalah kepala sekolah mencari
31
b. Tahap Pelaksanaan
berdasarkan pada pengalaman hasil dari siklus I. Dalam tahap ini peneliti
c. Pengamatan
d. Refleksi
1. Wawancara
peneliti dengan responden yang diteliti yang dilakukan dengan tujuan untuk
32
menggunakan pedoman wawancara yang sifatnya terbuka yang
dimaksudkan agar peneliti tidak keluar dari apa yang sedang diteliti.
dengan guru.
2. Observasi
gejala- gejala yan diteliti (Husaini Usman dan Purnomo Setiady Akbar, 2001:
situasi dan kondisi yang terjadi di sekolah tersebut, sehingga akan diperoleh
3. Studi dokumentasi
dalam mencari sumber data, tetapi masih perlu dilakukan dengan studi
data.
33
F. Instrumen Penelitian
Analisis data dalam penelitian kualitatif dilakukan pada saat pengumpulan data
Data yang telah diperoleh dari lapangan, kemudian diolah agar lebih sederhana.
1. Reduksi data
34
lapangan serta dapat mempermudah peneliti ketika melakukan
mana yang relevan atau sesuai dengan fokus penelitian, sehingga akan
2. Penyajian data
penyajian data yang dimaksudkan agar mudah dipahami apa yang terjadi
3. Penarikan kesimpulan
berubah bila tidak ditemukan bukti-bukti yang kuat yang mendukung pada
awal, tetapi mungkin juga tidak sebab rumusan masalah dalam penelitian
baru yang belum pernah ada. Temuan dapat berupa deskripsi atau
H. Indikator Kinerja
35
penelitian ini adalah Program pelatihan dapat menjadi pendekatan yang
meningkat,
meningkat,
(AKM) meningkat
BAB IV
A. Hasil Penelitian
guru.
berikut:
36
Berikut adalah hasil penilaian pra tindakan tentang kompetensi guru
Tabel 3
Petunjuk: Penilai memberi nilai dan isikan pula secara jelas hal-hal
2 Sutra, S.Pd 1 1 1 1 4 C
4 Sanili, S.Pd 1 1 1 1 4 C
7 Sabran, S.Ag 1 1 1 1 4 C
10 Sukmawati, S.Pd 1 1 1 1 4 C
11 Lukman, S.Pd 1 2 1 1 5 B
13 Sarismah, S.Pd 1 1 1 1 4 C
16 Sofyan,SE 1 1 1 1 4 C
37
17 Elia Banasip, S.Pd.K 1 1 1 1 4 C
18 Wahida, S.Pd 1 1 1 1 4 C
19 Widodo, S.Pd 1 2 1 1 5 B
22 Hasnainah, S.Pd 1 1 1 1 4 C
23 Istymaya Sari,S.Pd 1 1 1 1 4 C
25 Rizal,S.Pd 1 1 1 1 4 C
Keterangan:
B: Baik (Skor 2)
38
C: Cukup (Skor 1)
Skor Maksimal: 3X 4= 12
Kriteria Penilaian
(AKM) Baik
(AKM) Cukup
2. Pelaksanaan Siklus I
a. Tahap Perencanaan
39
Rencana jadwal pelaksanaan tindakan,
analisis data.
b. Tahap Pelaksanaan
Waktu Acara
Waktu Acara
c. Pengamatan
40
Setelah kegiatan Program pelatihan berlangsung, peneliti bertindak
Tabel 4
Petunjuk: Penilai memberi nilai dan isikan pula secara jelas hal-hal
2 Sutra, S.Pd 2 2 1 1 6 C
3 Neneng Handayani, 2 2 2 1 7 C
S.Si
4 Sanili, S.Pd 2 2 2 1 7 C
6 Dra. TAMMU 2 2 2 1 7 C
PATULAK
7 Sabran, S.Ag 2 2 2 1 7 C
10 Sukmawati, S.Pd 2 2 1 1 6 C
41
11 Lukman, S.Pd 2 2 2 1 7 B
13 Sarismah, S.Pd 2 2 2 1 7 C
14 Linda Palayukan 2 2 2 1 7 C
Singkali, S.Pd.K
15 Marcelina Indriani, 2 2 2 1 7 C
S.Pd
16 Sofyan,SE 2 2 2 1 7 C
18 Wahida, S.Pd 2 2 1 1 6 C
19 Widodo, S.Pd 2 2 2 1 7 B
21 Muhammad Taufik, 2 2 2 1 7 B
S.Pd
22 Hasnainah, S.Pd 2 2 1 1 6 C
23 Istymaya Sari,S.Pd 2 2 2 1 7 C
25 Rizal,S.Pd 2 2 2 1 7 C
Keterangan:
42
berdasarkan materi pelajaran dan berusaha
untuk memasukkan unsur numerik dan karakter
3 Guru mampu mengkaitkan dengan kasus yang
sekarang terjadi
4 Guru dapat mengevaluasi berdasarkan
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM)
B: Baik (Skor 2)
C: Cukup (Skor 1)
Skor Maksimal: 3X 4= 12
Kriteria Penilaian
(AKM) Baik
(AKM) Cukup
43
c. Refleksi
aspek 1 yakni 2, aspek 2 yakni 2, aspek 3 yakni 1, dan aspek 4 yakni 1. Hal
dan berusaha untuk memasukkan unsur literasi kepada siswa, guru belum
44
Hal ini terlihat dalam pelaksanaan pembelajaran yaitu guru belum
3. Pelaksanaan Siklus II
a. Tahap Perencanaan
analisis data.
b. Tahap Pelaksanaan
Waktu Acara
45
hangat
Waktu Acara
c. Pengamatan
Tabel 5
Petunjuk: Penilai memberi nilai dan isikan pula secara jelas hal-hal
46
2 Sutra, S.Pd 3 3 2 2 10 A
3 Neneng Handayani, 3 3 3 2 11 A
S.Si
4 Sanili, S.Pd 3 3 3 2 11 A
6 Dra. TAMMU 3 3 3 2 11 A
PATULAK
7 Sabran, S.Ag 3 3 3 2 11 A
10 Sukmawati, S.Pd 3 3 2 2 10 A
11 Lukman, S.Pd 3 3 3 2 11 A
13 Sarismah, S.Pd 3 3 3 2 11 A
14 Linda Palayukan 3 3 3 2 11 A
Singkali, S.Pd.K
15 Marcelina Indriani, 3 3 3 2 11 A
S.Pd
16 Sofyan,SE 3 3 3 2 11 A
18 Wahida, S.Pd 3 3 2 2 10 A
19 Widodo, S.Pd 3 3 3 2 11 A
21 Muhammad Taufik, 3 3 3 2 11 A
S.Pd
22 Hasnainah, S.Pd 3 3 2 2 10 A
47
23 Istymaya Sari,S.Pd 3 3 3 2 11 A
25 Rizal,S.Pd 3 3 3 2 11 A
Keterangan:
B: Baik (Skor 2)
C: Cukup (Skor 1)
Skor Maksimal: 3X 4= 12
Kriteria Penilaian
48
B:5-8 : Kompetensi guru dalam melaksanakan Asesmen Kompetensi Minimum
(AKM) Baik
(AKM) Cukup
c. Refleksi
Data yang diperoleh dari observasi guru pada siklus II, setelah
“sangat baik”, dengan rata-rata nilai pada aspek 1 yakni 3, pada aspek 2
katagori “sangat baik. Dengan melihat hasil pada siklus II, maka
refleksi terhadap hasil yang diperoleh peneliti pada siklus II ini adalah
49
yang diperoleh dalam memprogramkan pembelajaran serta dalam
(AKM) yang lebih baik. Sedangkan dari jumlah guru, 100% sudah
B. Pembahasan
Hal ini di tunjukkan dengan beberapa data di lapangan yaitu kemampuan guru
rendah.
rendah.
50
Data penelitian tindakan sekolah yang diperoleh dari hasil observasi
rata-rata aspek 1 yakni 2, aspek 2 yakni 2, aspek 3 yakni 1, dan aspek 4 yakni
peningkatan.
maka peneliti melakukan refleksi. Dari refleksi terhadap seluruh kegiatan pada
Minimum (AKM).
Data yang diperoleh dari observasi guru pada siklus II, setelah dianalisis
ada peningkatan kearah perbaikan yaitu berada pada katagori “sangat baik”,
dengan rata-rata nilai pada aspek 1 yakni 3, pada aspek 2 yakni 3, pada aspek 3
arah yang lebih baik yaitu: penilaian kompetensi guru dalam melaksanakan
Dengan melihat hasil pada siklus II, maka refleksi terhadap hasil yang
(AKM). Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata yang diperoleh dalam
51
Minimum (AKM). Sedangkan dari jumlah guru, 100% sudah mencapai
52
BAB V
A. Kesimpulan
Hal ini di tunjukkan dengan beberapa data di lapangan yaitu kemampuan guru
rendah.
rendah.
rata-rata aspek 1 yakni 2, aspek 2 yakni 2, aspek 3 yakni 1, dan aspek 4 yakni
53
Asesmen Kompetensi Minimum (AKM) sudah baik, akan tetapi perlu
peningkatan.
maka peneliti melakukan refleksi. Dari refleksi terhadap seluruh kegiatan pada
Minimum (AKM).
Data yang diperoleh dari observasi guru pada siklus II, setelah dianalisis
ada peningkatan kearah perbaikan yaitu berada pada katagori “sangat baik”,
dengan rata-rata nilai pada aspek 1 yakni 3, pada aspek 2 yakni 3, pada aspek 3
arah yang lebih baik yaitu: penilaian kompetensi guru dalam melaksanakan
Dengan melihat hasil pada siklus II, maka refleksi terhadap hasil yang
(AKM). Hal ini dibuktikan dengan nilai rata-rata yang diperoleh dalam
B. Saran
54
1. Untuk Guru
dampak positif baik bagi diri guru sendiri dan juga bagi para siswa.
tujuan pembelajaran.
55
DAFTAR PUSTAKA
Sumber:http://id.shvoong.com/society-and-news/2012515-pengertian-teknologi-
informasi/#ixzz27wApJEYJ
Piet A. Sahertian, Konsep Dasar dan teknik Supervisi Pendidikan, Jakarta: Rineka
Cipta, 2000, h. 27
Muid, F. (2003). Standar Pelayanan Pendidikan. Badan Diklat Depdagri & Diklat
Depdiknas.
56
LAMPIRAN-LAMPIRAN
57
Lampiran 1
2 Sutra, S.Pd
4 Sanili, S.Pd
7 Sabran, S.Ag
10 Sukmawati, S.Pd
11 Lukman, S.Pd
13 Sarismah, S.Pd
16 Sofyan,SE
18 Wahida, S.Pd
19 Widodo, S.Pd
58
22 Hasnainah, S.Pd
23 Istymaya Sari,S.Pd
25 Rizal,S.Pd
Kepala Sekolah
MARRYPADANG, S.Pd
NIP. 19621117 200012 1001
59
Lampiran 2
Minimum (AKM)
Petunjuk: Penilai memberi nilai dan isikan pula secara jelas hal-hal
2 Sutra, S.Pd 3 3 2 2 10 A
3 Neneng Handayani, 3 3 3 2 11 A
S.Si
4 Sanili, S.Pd 3 3 3 2 11 A
6 Dra. TAMMU 3 3 3 2 11 A
PATULAK
7 Sabran, S.Ag 3 3 3 2 11 A
10 Sukmawati, S.Pd 3 3 2 2 10 A
11 Lukman, S.Pd 3 3 3 2 11 A
13 Sarismah, S.Pd 3 3 3 2 11 A
14 Linda Palayukan 3 3 3 2 11 A
Singkali, S.Pd.K
15 Marcelina Indriani, 3 3 3 2 11 A
60
S.Pd
16 Sofyan,SE 3 3 3 2 11 A
18 Wahida, S.Pd 3 3 2 2 10 A
19 Widodo, S.Pd 3 3 3 2 11 A
21 Muhammad Taufik, 3 3 3 2 11 A
S.Pd
22 Hasnainah, S.Pd 3 3 2 2 10 A
23 Istymaya Sari,S.Pd 3 3 3 2 11 A
25 Rizal,S.Pd 3 3 3 2 11 A
Keterangan:
61
B: Baik (Skor 2)
C: Cukup (Skor 1)
Skor Maksimal: 3X 4= 12
Kriteria Penilaian
(AKM) Baik
(AKM) Cukup
62
Lampiran 3
kepala sekolah?
2. Apa dampak bagi anda setelah Program pelatihan yang di laksanakan oleh
kepala sekolah?
(AKM)?
63
Lampiran 4
DOKUMENTASI PENELITIAN
64