oleh seseorang agar mampu dan layak menjalankan tugas sebagai guru SD. Seperti
apakah kriteria minimal tersebut? Sebagai guru SD, lebih-lebih yang sudah mempunyai pengalaman
mengajar yang lama, Anda semestinya sudah dapat memperkirakan seperti
apa kriteria minimal tersebut. Anda juga mungkin sudah dapat memperkirakan apakah kriteria tersebut
sudah Anda penuhi atau belum.
Kegiatan Belajar 1 ini akan menyajikan profil kompetensi guru SD yang diawali dengan landasan
pengembangannya. Pemahaman terhadap profil kompetensi ini akan sangat membantu And untuk
melakukan introspeksi terhadap kemampuan sendiri.
Hasil introspeksi ini diharapkan akan membuat Anda menyadari apakah ada kesenjangan antara
kemampuan keguruan And sat ini dengan standar kompetensi yang disajikan.
Oleh karena itu, setelah menyelesaikan KB 1 ini, Anda diharapkan dapat:
1. menjelaskan landasan pengembangan kompetensi guru SD;
2. mendeskripsikan profil kompetensi guru SD; serta
3.memberi contoh indikator penguasaan kompetensi guru SD.
Bacalah uraian berikut dengan cermat, catat butir-butir penting dari setiap uraian dalam bentuk
ringkasan, kerjakan tugas-tugas kecil dan latihan secara disiplin, baca
rangkuman, dan kerjakan tes formatif.
A
LANDASAN PENGEMBANGAN KOMPETENSI GURU SD
1.
Apa yang Dimaksud dengan Kompetensi?
Jika Anda berasal dari Sekolah Pendidikan Guru (SPG) pada tahun 1980-
1990, Anda pasti sudah pernah mendengar tentang 10 kompetensi guru. Ketika
itu ditetapkan, seorang lulusan SPG harus menguasai 10 kompetensi sebagai
persyaratan kelulusan. Namun dalam perkembangan selanjutnya, istilah kompetensi
tidak banyak digunakan lagi. Waktu berjalan terus, dan dengan SK Mendikbud
No. 0854/1989, kualifikasi guru SD ditingkatkan dari lulusan SPG menjadi
lulusan Diploma I. Sehubungan dengan itu, secara berangsur-angsur SPG ditutup.
Kata kompetensi tidak banyak dipakai lagi, meskipun dalam kurikulum masih
tercermin kompetensi tersebut.
Apakah yang dimaksud dengan kompetensi? Istilah in begitu lekat di hati para
guru dan para pekerja profesional lainnya, namun apakah pengertian kompetensi
sudah dipahami sama oleh semua orang yang menggunakannya? Menurut Anda apa
yang dimaksud dengan kompetensi? Mungkin secara singkat Anda akan mengatakan:
kompetensi sama dengan kemampuan. Jawaban Anda tidak keliru, namun jawaban
tersebut perlu dipertajam sehingga dapat menyentuh hakikat yang sebenarnya. Cobalah
renungkan sejenak, kemudian cara contoh-contoh yang mencerminkan kompetensi
seseorang, setelah itu, bacalah ilustrasi berikut ini.
2.Proses Pengembangan Standar Kompetensi
Dengan pesatnya perkembangan di berbagai bidang, guru dituntut untuk mampu
menghasilkan lulusan yang mampu bersaing dan menghadapi berbagai tantangan.
Dalam kaitan in pendekatan kompetensi diharapkan mampu membawa perbaikan
dalam mutu guru, dan tentu saja mutu pendidikan secara umum. Sebagai guru SD,
Anda pasti sudah akrab dengan Kurikulum Berbasis Kompetensi (KBK) karena
memang pendekatan kompetensi diterapkan pada semua jenjang pendidikan. Sebagai
konsekuensi dari pendekatan kompetensi in, perlu dikembangkan standar kompetensi,
salah satu di antaranya adalah standar kompetensi guru SD. Coba Anda pikirkan, kira-
kira bagaimana proses pengembangan standar kompetensi ini dan apa yang dijadikan
acuan atau landasan dalam pengembangannya. Kemudian cocokkan pikiran Anda
dengan uraian berikut.
Sebagaimana halnya dengan standar kompetensi di bidang profesi lainnya,
standar kompetensi guru SD dikembangkan dengan mengacu kepada hal-hal berikut.
1.
Ketetapan perundang-undangan yang terkait dengan guru SD, seperti U No.
20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, UU No. 14/2005 tentang Guru dan
Dosen, dan PP No. 19/2005 tentang Standar Nasional Pendidikan.
Tugas pokok dan fungsi (tupoksi) guru SD. Sebagai seorang pendidik, guru SD
mempunyai tugas pokok mengajar, membimbing dan melatih peserta didik usia
SD. Oleh karena itu, seorang guru SD harus paham benar akan konteks tugasnya,
baik yang mencakup sistem pendidikan di SD maupun yang mencakup peserta
didik yang akan menjadi asuhannya. Berkaitan dengan hal ini, dan sesuai dengan
PP No. 19/200S tentang Standar Nasional Pendidikan, guru SD adalah guru kelas
yang bertugas mengajarkan lima mata pelajaran SD.
3.
Berbagai asumsi landasan program, berupa pernyataan-pernyataan yang
dianggap benar berdasarkan dugaan ahli, penelitian, dan nilai-nilai yang dianut
oleh bangsa Indonesia. Misalnya, peserta didik adalah makhluk Tuhan, makhluk
sosial, dan makhluk individu yang diasumsikan mempunyai potensi yang dapat
dikembangkan, atau pembelajaran diasumsikan sebagai interaksi antara peserta
didik dengan sumber belajar
4.
Kompetensi guru SD yang sudah pernah ada seperti 10 kompetensi guru lulusan
SPG.
Sebagai guru SD, Anda pasti sudah pernah membaca Standar Kompetensi Lulusan
SD. Jika ya, maka standar kompetensi yang harus dikuasai guru SD juga akan sangat
mudah bagi Anda untuk memahaminya. Standar kompetensi guru SD terdapat dalam
dua dokumen resmi. Pertama, dalam dokumen Standar Kompetensi Guru Kelas SD-MI
Lulusan S1 PGSD (SKGK-SD/MI), yang diterbitkan oleh Ditjen Dikti pada tahun 2006
dan kedua, dalam Peraturan Menteri Pendidikan Nasional Nomor 16/2007 (Permen No.
16/2007) tentang Standar Kualifikasi Akademik dan Kompetensi Guru.
Dalam SKGK- SD/MI, standar kompetensi dirumuskan dalam empat rumpun
kompetensi, yaitu: (1) kemampuan mengenal peserta didik secara mendalam, (2)
penguasaan bidang studi, (3) kemampuan menyelenggarakan pembelajaran yang
mendidik, dan (4) kemampuan mengembangkan kemampuan profesional secara
berkelanjutan. Setiap rumpun kompetensi dijabarkan menjadi kompetensi, yang secara
keseluruhan berjumlah 29 kompetensi. Setiap kompetensi kemudian disertai spesifikasipengalaman
belajar. Pengalaman belajar berfungsi untuk memandu para pendidik guru
dalam merencanakan dan melaksanakan kegiatan yang memungkinkan calon guru SD/
MI mencapai kompetensi yang ditetapkan.
C.
INDIKATOR PENGUASAAN KOMPETENSI GURU SD
Pendidikan berbasis kompetensi menggunakan penguasaan kompetensi
sebagai indikator bahwa seorang calon guru/guru telah menguasai kompetensi yang
dipersyaratkan. Oleh arena itu, perlu diketahui contoh-contoh indikator penguasaan
tersebut, sehingga Anda dapat mengetahui status Anda dalam penguasaan kompetensi
tertentu. Indikator in akan diterjemahkan dalam instrumen asesmen atau penilaian
sesuai dengan hakikat kompetensi yang hendak diases.
Pada dasarnya, asesmen penguasaan kompetensi dipilah sesuai dengan hakikat
kompetensi. Untuk kompetensi yang berada pada kawasan kognitif atau penguasaan
akademik, asesmennya dapat dilakukan dengan tes, baik berupa tes objektif atau uraian.
Kompetensi yang bersifat keterampilan, seperti dapat memanfaatkan teknologi informasi
dan komunikasi dalam pembelajaran atau dapat berkomunikasi lisan dengan bahasa
Indonesia yang baik dan benar, pada dasarnya diases melalui pengamatan peragaan
unjuk kerja, sedangkan penguasaan nilai dan sikap dapat diases melalui pengamatan
dalam situasi sebenarnya (otentik). Artinya situasi yang dimati bukan situasi buatan
atau situasi simulasi, tetapi benar-benar situasi yang asli, seperti kedisiplinan, tanggung
jawab, bekerja sama diamati dalam kegiatan pembelajaran sehari-hari. Selanjutnya,
unjuk kerja profesional, seperti kema mpuan mengajar harus diases melalui pengamatan
yang menggunakan instrumen yang menuntut penggunanya mempunyai kemampuan
tinggi dalam mengambil keputusan. Instrumen tersebut mungkin sudah Anda kenal,
yaitu Alat Penilaian Kemampuan Guru (APKG). Jika diringkas, hubungan kompetensi
dengan asesmen dapat digambarkan seperti pada Tabel halaman 7.13
6.Kursus-kursus
Di samping keempat wadah yang telah diuraikan di depan, ada satu wadah
lagi yang perl dilirik oleh para guru dalam meningkatkan profesionalitas. Wadah
tersebut adalah berbagai jenis kursus yang
tumbuh menjamur, khususnya di perkotaan.
Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi yang begitu cepat menuntut
setiap orang yang tidak mau ketinggalan untuk menguasai teknologi tersebut. Sebagai
seorang guru yang diharapkan mempunyai akses yang las ke segenap informasi sehingga dapat
menggunakan keterampilan yang diperoleh untuk mengakses
berbagai informasi dan mengomunikasikannya. Tidak diragukan lagi bahwa penguasa-
an keterampilan komputer akan membantu guru untuk meningkatkan profesionalitasnya
melalui informasi yang dapat diakses dari internet.
C. MEMILIH WADAH PENINGKATAN PROFESIONALITAS
Setelah mencermati berbagai wadah
Atau forum untuk meningkatkan
profesionalitas, tiba saatnya Anda menentukan forum mana yang akan Anda pilih untuk
tujuan tersebut, dan bagaimana caranya terlibat dalam kegiatan itu. Dalam kaitan ini,
Anda perlu mengingat status setiap wadah, apakah wadah tersebut bebas dimanfaatkan
oleh setiap guru, ataukah ada persyaratan tertentu yang harus dipenuhi. Berdasarkan
pertimbangan ini, forum dapat dipilah menjadi lima jenis berikut.
Wadah yang menyelenggarakan kegiatan yang pesertanya sudah ditetapkan
terlebih dahulu, seperti LPMP. Peserta kegiatan di LPMP pada umumnya
sudah ditentukan terlebih dahulu berdasarkan kriteria penyelenggara program.
Oleh karena itu, guru yang terlibat dalam kegiatan tersebut adalah guru yang
diundang. Untuk membuka kemungkinan diundang, seorang guru harus
menunjukkan kemampuan dan minatnya dalam bidang tertentu. Bagaimana
caranya menunjukkan kemampuan tersebut? Mudah, kalau Anda mau. Anda pasti
menjadi anggota KKG. Ketika mengikuti kegiatan KKG, tunjukkan keseriusan
Anda, sehingga rekan-rekan Anda tahu bahwa Anda memang memiliki kemauan
dan kemampuan. Cara ini merupakan salah satu kunci untuk sukses..
2.Wadah yang menyelenggarakan program yang dapat dikuti oleh mereka yang
memenuhi syarat tertentu, tetapi juga mempunyai program kegiatan yang dapat
dikuti oleh semua guru yang berminat.Wadah seperti ini adalah LPTK yang
menawarkan Program S1 PGSD, S2 dan S3 Pendidikan Dasar. Program-program
tersebut hanya mungkin dikuti oleh para guru yang memenuhi persyaratan
tertentu. Namun, di samping itu, LPTK juga dapat dimanfaatkan oleh setiap guru
yang berminat, misalnya melakukan kolaborasi dengan dosen LPTK, mencari
berbagai sumber seperti hasil-hasil penelitian dan referensi.
3.Wadah yang mempunyai anggota khusus dan program kegiatannya wajib dikuti
oleh setiap anggota, yaitu KKG.
4.Wadah dengan program terbuka bagi semua guru, seperti Klinik Pembelajaran
dan PGRI.
5.Wadah dengan program terbuka untuk umum, yaitu kursus-kursus.
Untuk memilih program yang terbuka untuk semua guru dan untuk umum, Anda
tentu harus memiliki kriteria pemilihan. And dapat mengembangkan sendiri kriteria
tersebut berdasarkan kebutuhan Anda, misalnya sebagai berikut.
1.Kegiatan harus ada kaitan dengan tugas sebagai guru SD.
2.Kegiatan memungkinkan berkembangnya wawasan.
3.Waktu kegiatan sesuai dengan waktu luang yang tersedia.
4.Ada dalam batas-batas kemampuan untuk mengikutinya.