PDGK4104
Kompetensi dapat disamakan dengan suatu tindakan cerdas dan bertanggung jawab
yang ditunjukkan oleh seseorang sebagai bukti bahawa ia memang kompeten dalam
bidang tersebut. Tindakan cerdas dan bertanggung jawab tersebut hanya dapat ditunjukkan
oleh seseorang jika ia memiliki ilmu atau pengetahuan yang mantap, keterampilan yang
memadai serta sikap yang memungkinkan yang menunjukkan tidakan tersebut secara
cerdas.
Sementara itu, dalam Permen No. 16/2007, Standar Kompetensi Guru SD/MI
dorumuskan menjadi 24 kompetensi inti yang dikelompokkan berdasarkan kompetensi
agen pemeblajaranyang terdapat dalam peraturan Pemerintah No. 19 Tahun 2005 tentang
Standar Nasional Pendidikan (PP No.19/2005, tentang SNP). Kompetensi sebagai agen
pembelajaran terdiri dari:
1. Kompetensi Pedagogik
2. Kompetensi Kepribadian
3. Kompetensi Profesional
4. Kompetensi Sosial
Dari dua dokumen tersebut dapat diidentifikasi standar kompetensi guru kelas SD/MI
lulusan S1 PGSD, yang terdiri dari 30 kompetensi. Ke 30 kompetensi itu yang merupakan
integrasi dari kompetensi yang terdapat dalam kedua dokumen tersebut.
Semua komopetensi guru SD tercermin secara integrative dalam kinerja guru, baik
ketika merencanakan dan melaksanakan pembelajaran, maupun ketika menilai proses dan
hasil belajar siswa. Kompetensi lulusan s1 PGSD mempunyai kelebihan dibandingkan
kompetensi lulusan D II PGSD. Kelebihan tersebut antara lain terletak pada kemampuan
memperbaiki pembelajaran melalui PTK, kemampuan berperan serta dalam kegiatan
pendidikan ditingkat lokal, regional, nasional, dan global, kemampuan memanfaatkan
teknologi informasi dan komunikasi baik untuk kepentingan pembelajaran maupun untutk
mengembangkan wawasan.
1) Prinsip Relevansi
Pada prinsip Relevansi menuntut kurikulum sesuai dengan tuntutan dan kebutuhan
perkembangan peserta didik dan perkembangan masyarakat.
a. Kurikulum SD dituntut untuk sesuai dengan tugas perkembangan peserta didik
usia SD serta sesuai dengan proses belajar peserta didik SD. Pengalaman
belajar yang disediakan dirancang dengan memperhatikan karakteristik proses
belajar usia anak sesuai dengan konsep developmentally apporopriate
practices (DAP).
b. Kurikulum hendaknya dikembangkan membantu peserta didik mencapai
perkembangan yang optimal dengan tugas perkembangannya. Pengembangan
kurikulum hendaknya memahami dengan mendalam karakteristik dan
perkembangan peserta didiki serta karakteristik proses nbelajar peserta didik
yang menjadi binaannya.
c. Kurikulum harus mampu mempersiapkan peserta didik untuk dapat mengikuti
dan beradaptasi dengan perkembangan masyarakat. Kurikulum dituntut untuk
dapat memberikan bekal pengetahuan, keterampilan, serta nilai dan sikap yang
sesuai dengan tuntutan dan perkembangan masyarakat.
d. Prinsip relevansi yang berkaitan dengan kebutuhan serta tuntutan
perkembangan peserta didik dan masyarakat, terdapat dua: prinsip relevansi ke
dalam dan prinsip relevansi keluar.
Prinsip relevansi keluar mengacu pada kesesuaian kurikulum dengann
kebutuhan serta tuntutan perkembangan peserta didik dan perkembangan
masyarakat.
Prinsip relevansi ke dalam mengacu pada konsistensi antarberbagai komponen
kurikulum (tujuan, materi, kegiatan, dan evaluasi).
2) Prinsip Efektivitas
Pengembangan kurikulum mengacu pada sejauh mana kurikulum yang dirancang
dapat diimplementasikan atau dilaksanakan dan dicapai sekolah. Kurikulum yang
dirancang diharapkan dapat dilaksanakan dan mencapai tujuan yang ditetapkan.
Semakin lengkap dan tinggi pencapaian kurikulum, semakin efektif implementasi
kurikulum.
3) Prinsip Efisiensi
Kurikulum yang dirancang dapat dilaksanakan dengan lancer dan optimal.
Pengembang kurikulum hendaknya memperhatikan berbagai faktor pendukung
dan penghambat pengelolaan pelaksanaa atau implementasi kurikulum di sekolah
sehingga kurikulum dapat diimplementasikan dengan lancar dan optimal.
4) Prinsip Fleksibilitas
Pengembangan kurikulum menuntut bahwa kurikulum dapat disesuaikan dengan
situasi dan kondisi sekolah tempat kurikulum diimplementasikan. Kurikulum yang
baik adalah kurikulum yang fleksibel atau luwes yang dapat dijadikan acuan
dalam melaksanakan proses pembelajaran di sekolah dan memungkinkan guru
melakukan penyesuaian berdasarkan kondisi dan situasi lingkungan sekolah serta
karakteristik peserta didik.
5) Prinsip Berkesinambungan
Perkembangan dan proses belajar anak berlangsung secara berkesinambungan
antara satu tingkatan kelas dengan kelas berikutnya, antara satu jenjang
pendidikan dengan jenjang pendidikan berikutnya.
A. HAKIKAT KTSP
Seperti yang dinyatakan dalam UU No. 20/2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional,
Kurikulum adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi dan bahan
pelajaranserta cara yang digunakan sebagai pedoman pembelajaran untuk mencapai tujuan
pendidikan.
KTSP sendiri merupakan Kurikulum yang bersifat desentralistik karena dikembangkan oleh
satuan Pendidikan. Desentralistik adalah bentuk pemberian kewenangan kepada unit-unit
yang lebih rendah dalam suatu struktur organisasi. Meskipun KTSP bersifat desentralistik,
Kurikulum yang dikembangkan di satuan Pendidikan harus mengacu pada Standar
Kompetensi Lulusan dan Standar Isi yang ditetapkan BNSP. Tetapi bagaimana cara
mencapainya diserahkan kepada satuan pendidikan masing-masing.
Disamping bersifat desentralisasi tapi berorientasi nasional, KTSP juga merupakan
Kurikulum yang bersifat operasional. Paling tidak KTSP terdiri dari tujuan Pendidikan
tingkat satuan Pendidikan.
1. Tujuan Pendidikan SD
Tujuan Pendidikan dasar adalah meletakkan dasar kecerdasan, pengetahuan, kepribadian,
akhlak mulia, serta keterampilan, untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut.
Tujuan ini berlaku secara nasional. Jenjang dasar terdiri dari SD, MI, SMP dan MTs.
2. Struktur dan Muatan Kurikulum SD
Struktur Kurikulum merupakan pola dan susunan mata pelajaran yang harus ditempub peserta
didik dalam kegiatan pembelajaran. Berikut PerMen Pendidikan Nasional No. 22 Tahun 2006
tentang Standar Isi untuk Satuan Pendidikan Dasar dan Menengah SD/MI. Beberapa hal yang
perlu mendapat perhatian guru berkenaan dengan struktur Kurikulum tersebut diantaranya
sebagai berikut:
a. Disamping terdapat delapan mata pelajaran yang harus diajarkan, Kurikulum SD juga
memuat Muatan Lokal, dan Pengembangan Diri.
b. Pembelajaran di kelas I, II, dan III dilaksanakan melalui pendekatan Tematik. Terlihat
pada jumlah jam pelajaran per minggu untuk setiap mata pelajaran. Kelas IV, V dan VI
dilaksanakan dengan pendekatan mata pelajaran.