Anda di halaman 1dari 4

Pertanyaan Modul 11

(Strategi Pembelajaran)

1. Mengapa disiplin kelas perlu diterapkan dalam kegiatan belajar

mengajar?

2. Bagaimana cara mengatasi gangguan ringan pada penanganan

disiplin kelas?

3. Menurut kelompok anda, bagaimanakah cara menerapkan atau

membiasakan kedisiplinan dalam sebuah kelas?

4. Sikap atau pandangan apa menurut kelompok anda yang sesuai

terhadap penanaman dan penanganan disiplin kelas?


KESIMPULAN

Secara umum disiplin dapat diartikan sebagai sikap kepatuhan


dan ketaatan akan aturan-aturan / norma yang telah ada atas kesadaran
sendiri.
Disiplin kelas perlu diperhatikan guru karena :
*    Disiplin kelas yang tinggi membantu perkembangan potensi siswa
secara maksimal.
*    Membantu siswa mengetahui hak dan kewajibannya nanti bila dewasa.
*    Berpengaruh pada keberhasilan pembelajaran, hasil belajar siswa, dan
reputasi sekolah.
*    Disiplin kelas yang tinggi merupakan syarat efektifnya interaksi belajar
mengajar.
*    Disiplin kelas yang tinggi sangat membantu pengelolaan kelas yang
siswanya banyak.
Displin kelas yang tinggi dapat dibina melalui :
*    Pemberian contoh prilaku displin dari guru
*    Menetapkan dan mengkomunikasikan aturan-aturan/standar
tingkahlaku yang dikembangkan sendiri oleh siswa.
*    Memonitor secara kontinu standar tingkahlaku yang disetujui siswa
*    Menerapkan aturan-aturan / standar prilaku secara fleksibel
*    Menetapkan dan mengkomunikasikan prosedur dalam melakukan
kegiatan tertentu pada siswa.
*    Konsisten dalam menerapkan aturan dan perosedur yang telah
disekapati.
*    Memberikan penguatan prilaku siswa yang sudah baik secara verbal
maupun  non verbal.
a.     Pemberian Contoh Prilaku Disiplin dari Guru
Guru adalah merupakan tokoh identifikasi bagi siswa SD. Prilaku guru yang tampak nyata bagi siswa akan
cepat di contoh atau ditiru. Anak lebih mudah dibina kebiasaannya melalui contoh kongkrit yang dilihatnya
sehari-hari. Pemberian contoh nyata merupakan alat pendidikan yang lebih efektif dalam pembentukan sikap,
begitu juga halnya dengan sikap disiplin. Oleh karena itu, jika Anda ingin kelasnya disiplin mulailah dari Anda
sendiri yang bersikap disiplin.
Misalnya :
1). Jika Anda ingin siswanya datang tepat waktu, maka Anda sendiri  membiasakan diri datang lebih awal dari
siswanya.
2). Jika Anda ingin siswanya mengerjakan tugas yang  Anda berikan dengan baik, maka Anda sendiri terlebih dahulu
melaksanakan pembelajarannya  dengan baik, tidak asal jadi saja. Misalnya pelajaran dijelaskan dengan  baik, 
tugas-tugas siswa diperiksa dengan teliti, siswa yang memerlukan  bimbingan    Individual Anda bantu dan
seterusnya.
3). Jika Anda ingin siswanya berpakaian rapi datang ke sekolah, maka Anda  sendiri terlebih dahulu membiasakan
diri selalu rapi.
Itulah beberapa contoh perilaku disiplin dari guru. Anda dapat membuat contoh-contoh lain dan mencoba
menerapkan sendiri di kelas.
Ada yang perlu Anda ingat dalam pemberian contoh ini agar lebih efektif yaitu contoh prilaku yang
ditampilkan, jangan dibuat-buat, tetapi haruslah alamiah dan mendarah daging dalam diri Anda . Kalau ada
terkesan prilaku tersebut  dibuat buat anak tidak akan menerimanya. Oleh karena itu, jika alternatif ini akan
digunakan dalam pembinaan disiplin kelas, guru harus betul-betul berusaha memiliki sikap disiplin tersebut.
b.   Menetapkan dan Mengkomunikasikan standar tingkah laku
Aturan-aturan/standar tingkahlaku kelas yang telah ditetapkan dikomonikasikan kepada siswa semenjak
dari awal. Dengan demikian siswa akan mengetahui dan mempunyai pedoman cara berprilaku dalam kelas dan
dapat mengontrol tingkahlakunya. Coba Anda bayangkan bagaimana prilaku siswa pada kelas yang tidak
mengkomunikasikan aturan-aturan kelas pada siswa. Bandingkan pula dengan prilaku siswa yang mempunyai
pedoman standar tingkahlaku. Anda mungkin mengatakan bahwa kelas yang mempunyai standar tingkahlaku
akan lebih tertib dari yang tidak mempunyai atau tidak mengetahui aturan-aturan kelasnya.
Jadi untuk membina disiplin kelas aturan-aturan/standar prilaku perlu ditetapakan dan dikomonikasikan
kepada siswa.
Untuk mendapatkan atau mengembangkan aturan-aturan/standar tingkahlaku yang akan diberlakukan
supaya lebih diterima dan diikuti oleh siswa. Jones dan Jones (1998) mengemukakan bahwa yang perlu
diperhatikan guru adalah :
1). Siswa perlu dilibatkan dalam mengembangkan standar tingkahlaku yang  digunakan dalam kelas. Maksudnya
aturan-aturan yang akan diberlakukan  kepada siswa di kelas, jangan Anda tetapkan sendiri, tetapi bicarakanlan 
dengan siswa sebelum diberlakukan.
2). Aturan yang dibuat perlu dinyatakan secara jelas. Artinya perumusan standar prilaku itu tidak meninbulkan
keraguaan siswa menafsirkannya, sehingga dapat diikuti dengan mudah tanpa ragu-ragu.  Misalnya angkatlah
tangan bila akan  bertanya pada guru.
3).  Walaupun penting menyatakan tingkahlaku yang diharapkan dengan jelas,  kembangkanlah sedikit mungkin.
Maksudnya janganlah anda membuat aturan-aturan standar  tingkah laku terlalu banyak, tetapi kembangkanlah 
yang penting-penting saja.
4).  Siswa hendaklah menunjukan dengan jelas penerimaaan mereka tentang standar tingkahlaku yang disetujui oleh 
kelompok/kelas. Maksudnya aturan-aturan yang akan diperlakukan pada kelas Anda, hendaknya betul-betul
yang telah disetujui atau disekapati oleh siswa untuk mengikutinya.
5).  Karena standar tingkahlaku ditetapkan dalam lingkup sekolah, mungkin bertentangan dengan pengalaman siswa
di luar sekolah, maka perlu memonitor tingkahlaku siswa dan mendiskusikannya dengan mereka untuk
menyakinkan bahwa tingkahlaku itu konsisten dengan standar tingkah laku kelas.
6). Siswa akan lebih mungkin mentaati aturan-aturan, jika mereka tahu bahwa aturan tersebut diterima oleh orang tua
mereka atau kelompoknya. Jadi aturan-aturan /standar tingkahlaku yang diberlakukan kepada siswa agar lebih
dipatuhi hendaknya disetujui oleh orang tua siswa.
Setelah Anda mengetahui faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam mengembangakan
aturan-aturan/standar tingkahlaku kelas lalu bagaiamanakah caranya melibatkan siswa dalam mengembangkan
aturan-aturan kelas tersebut.Anda sebagai guru mungkin telah menerapkannya dengan baik, namum demikian
kita lihat pendapat Jones dan Jones (1998).
Pertama sekali guru membantu siswa mendiskusikan mengapa penting mengembangkan standar
tingkahlaku bagi semua anggota kelas dan menyetujui untuk mematuhinya. Untuk merangsang terjadinya diskusi
tersebut anda dapat mengajukan pertanyaaan mengapa orang dewasa mempunyai aturan-atuan dan mematuhi,
seperti mematuhi aturan lalulintas, membayar pajak dan saling hormat menghormati satu sama lain. Melalui
diskusi ini Anda membimbing siswa sampai menyadari perlunya aturan-aturan dalam mengatur kehidupan
bermasyarakat/berkelompok atau kelas.
Selanjutnya anda meminta siswa membuat suatu daftar standar tingkahlaku yang mereka anggap
penting dan dipilih bersama beberapa diantaranya untuk disepakati. Tahap berikutnya anda membimbing diskusi
untuk memperjelas masing-masing aturan dan tanyakan pada siswa apakah mereka menerima dan akan
mematuhi standar tingkahlaku tersebut.
Tahap terakhir Anda memonitor prilaku siswa sehari-hari dan membantu siswa mengingat kembali
standar tingkahlaku yang telah diterimanya, jika terjadi penyimpangan dari standar tersebut  Untuk lebih mudah
anda memahami prosedur tersebut perhatikan  bagan berikut in

Anda mungkin juga menyukai