1. Mengapa disiplin kelas perlu diterapkan dalam kegiatan belajar
mengajar?
2. Bagaimana cara mengatasi gangguan ringan pada penanganan
disiplin kelas?
3. Menurut kelompok anda, bagaimanakah cara menerapkan atau
membiasakan kedisiplinan dalam sebuah kelas?
4. Sikap atau pandangan apa menurut kelompok anda yang sesuai
terhadap penanaman dan penanganan disiplin kelas?
KESIMPULAN
Secara umum disiplin dapat diartikan sebagai sikap kepatuhan
dan ketaatan akan aturan-aturan / norma yang telah ada atas kesadaran sendiri. Disiplin kelas perlu diperhatikan guru karena : * Disiplin kelas yang tinggi membantu perkembangan potensi siswa secara maksimal. * Membantu siswa mengetahui hak dan kewajibannya nanti bila dewasa. * Berpengaruh pada keberhasilan pembelajaran, hasil belajar siswa, dan reputasi sekolah. * Disiplin kelas yang tinggi merupakan syarat efektifnya interaksi belajar mengajar. * Disiplin kelas yang tinggi sangat membantu pengelolaan kelas yang siswanya banyak. Displin kelas yang tinggi dapat dibina melalui : * Pemberian contoh prilaku displin dari guru * Menetapkan dan mengkomunikasikan aturan-aturan/standar tingkahlaku yang dikembangkan sendiri oleh siswa. * Memonitor secara kontinu standar tingkahlaku yang disetujui siswa * Menerapkan aturan-aturan / standar prilaku secara fleksibel * Menetapkan dan mengkomunikasikan prosedur dalam melakukan kegiatan tertentu pada siswa. * Konsisten dalam menerapkan aturan dan perosedur yang telah disekapati. * Memberikan penguatan prilaku siswa yang sudah baik secara verbal maupun non verbal. a. Pemberian Contoh Prilaku Disiplin dari Guru Guru adalah merupakan tokoh identifikasi bagi siswa SD. Prilaku guru yang tampak nyata bagi siswa akan cepat di contoh atau ditiru. Anak lebih mudah dibina kebiasaannya melalui contoh kongkrit yang dilihatnya sehari-hari. Pemberian contoh nyata merupakan alat pendidikan yang lebih efektif dalam pembentukan sikap, begitu juga halnya dengan sikap disiplin. Oleh karena itu, jika Anda ingin kelasnya disiplin mulailah dari Anda sendiri yang bersikap disiplin. Misalnya : 1). Jika Anda ingin siswanya datang tepat waktu, maka Anda sendiri membiasakan diri datang lebih awal dari siswanya. 2). Jika Anda ingin siswanya mengerjakan tugas yang Anda berikan dengan baik, maka Anda sendiri terlebih dahulu melaksanakan pembelajarannya dengan baik, tidak asal jadi saja. Misalnya pelajaran dijelaskan dengan baik, tugas-tugas siswa diperiksa dengan teliti, siswa yang memerlukan bimbingan Individual Anda bantu dan seterusnya. 3). Jika Anda ingin siswanya berpakaian rapi datang ke sekolah, maka Anda sendiri terlebih dahulu membiasakan diri selalu rapi. Itulah beberapa contoh perilaku disiplin dari guru. Anda dapat membuat contoh-contoh lain dan mencoba menerapkan sendiri di kelas. Ada yang perlu Anda ingat dalam pemberian contoh ini agar lebih efektif yaitu contoh prilaku yang ditampilkan, jangan dibuat-buat, tetapi haruslah alamiah dan mendarah daging dalam diri Anda . Kalau ada terkesan prilaku tersebut dibuat buat anak tidak akan menerimanya. Oleh karena itu, jika alternatif ini akan digunakan dalam pembinaan disiplin kelas, guru harus betul-betul berusaha memiliki sikap disiplin tersebut. b. Menetapkan dan Mengkomunikasikan standar tingkah laku Aturan-aturan/standar tingkahlaku kelas yang telah ditetapkan dikomonikasikan kepada siswa semenjak dari awal. Dengan demikian siswa akan mengetahui dan mempunyai pedoman cara berprilaku dalam kelas dan dapat mengontrol tingkahlakunya. Coba Anda bayangkan bagaimana prilaku siswa pada kelas yang tidak mengkomunikasikan aturan-aturan kelas pada siswa. Bandingkan pula dengan prilaku siswa yang mempunyai pedoman standar tingkahlaku. Anda mungkin mengatakan bahwa kelas yang mempunyai standar tingkahlaku akan lebih tertib dari yang tidak mempunyai atau tidak mengetahui aturan-aturan kelasnya. Jadi untuk membina disiplin kelas aturan-aturan/standar prilaku perlu ditetapakan dan dikomonikasikan kepada siswa. Untuk mendapatkan atau mengembangkan aturan-aturan/standar tingkahlaku yang akan diberlakukan supaya lebih diterima dan diikuti oleh siswa. Jones dan Jones (1998) mengemukakan bahwa yang perlu diperhatikan guru adalah : 1). Siswa perlu dilibatkan dalam mengembangkan standar tingkahlaku yang digunakan dalam kelas. Maksudnya aturan-aturan yang akan diberlakukan kepada siswa di kelas, jangan Anda tetapkan sendiri, tetapi bicarakanlan dengan siswa sebelum diberlakukan. 2). Aturan yang dibuat perlu dinyatakan secara jelas. Artinya perumusan standar prilaku itu tidak meninbulkan keraguaan siswa menafsirkannya, sehingga dapat diikuti dengan mudah tanpa ragu-ragu. Misalnya angkatlah tangan bila akan bertanya pada guru. 3). Walaupun penting menyatakan tingkahlaku yang diharapkan dengan jelas, kembangkanlah sedikit mungkin. Maksudnya janganlah anda membuat aturan-aturan standar tingkah laku terlalu banyak, tetapi kembangkanlah yang penting-penting saja. 4). Siswa hendaklah menunjukan dengan jelas penerimaaan mereka tentang standar tingkahlaku yang disetujui oleh kelompok/kelas. Maksudnya aturan-aturan yang akan diperlakukan pada kelas Anda, hendaknya betul-betul yang telah disetujui atau disekapati oleh siswa untuk mengikutinya. 5). Karena standar tingkahlaku ditetapkan dalam lingkup sekolah, mungkin bertentangan dengan pengalaman siswa di luar sekolah, maka perlu memonitor tingkahlaku siswa dan mendiskusikannya dengan mereka untuk menyakinkan bahwa tingkahlaku itu konsisten dengan standar tingkah laku kelas. 6). Siswa akan lebih mungkin mentaati aturan-aturan, jika mereka tahu bahwa aturan tersebut diterima oleh orang tua mereka atau kelompoknya. Jadi aturan-aturan /standar tingkahlaku yang diberlakukan kepada siswa agar lebih dipatuhi hendaknya disetujui oleh orang tua siswa. Setelah Anda mengetahui faktor-faktor yang perlu diperhatikan dalam mengembangakan aturan-aturan/standar tingkahlaku kelas lalu bagaiamanakah caranya melibatkan siswa dalam mengembangkan aturan-aturan kelas tersebut.Anda sebagai guru mungkin telah menerapkannya dengan baik, namum demikian kita lihat pendapat Jones dan Jones (1998). Pertama sekali guru membantu siswa mendiskusikan mengapa penting mengembangkan standar tingkahlaku bagi semua anggota kelas dan menyetujui untuk mematuhinya. Untuk merangsang terjadinya diskusi tersebut anda dapat mengajukan pertanyaaan mengapa orang dewasa mempunyai aturan-atuan dan mematuhi, seperti mematuhi aturan lalulintas, membayar pajak dan saling hormat menghormati satu sama lain. Melalui diskusi ini Anda membimbing siswa sampai menyadari perlunya aturan-aturan dalam mengatur kehidupan bermasyarakat/berkelompok atau kelas. Selanjutnya anda meminta siswa membuat suatu daftar standar tingkahlaku yang mereka anggap penting dan dipilih bersama beberapa diantaranya untuk disepakati. Tahap berikutnya anda membimbing diskusi untuk memperjelas masing-masing aturan dan tanyakan pada siswa apakah mereka menerima dan akan mematuhi standar tingkahlaku tersebut. Tahap terakhir Anda memonitor prilaku siswa sehari-hari dan membantu siswa mengingat kembali standar tingkahlaku yang telah diterimanya, jika terjadi penyimpangan dari standar tersebut Untuk lebih mudah anda memahami prosedur tersebut perhatikan bagan berikut in
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu