Jelajahi eBook
Kategori
Jelajahi Buku audio
Kategori
Jelajahi Majalah
Kategori
Jelajahi Dokumen
Kategori
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Keterlambatan pada siswa tersebut bukan berarti tanpa sebab, berbagai macam
alasan diungkapkan para siswa yang sering terlambat, diantaranya adalah siswa
yang tinggal jauh dari sekolah, masalah transportasi, bangun kesiangan dan
sebagainya. Alasan-alasan seperti inilah yang sering dikemukakan siswa ketika
datang terlambat pada saat jam pelajaran pertama sudah dimulai. Namun, apapun
alasan para siswa yang datang terlambat menunjukkan tingkat kedisiplinan yang
rendah. Hal ini tidak boleh dibiarkan begitu saja sehingga pada akhirnya akan
menjadi budaya yang tidak baik pada lembaga pendidikan yang bersangkutan.
Untuk mengatasi hal ini maka diperlukan suatu aturan yang tegas yang disertai
dengan sanksi yang dapat membuat siswa menjadi disiplin yang nantinya akan
berguna bagi ketertiban sekolah dan bagi diri siswa itu sendiri. Adapun kebijakan
yang diambil adalah dengan mengadakan suatu tindakan disiplin untuk
memperbaiki sistem atau aturan pada saat jam pelajaran dimulai. Kebijakan ini
dilaksanakan secara terpadu dengan melibatkan semua pihak yang terkait yaitu
siswa, guru piket, guru pelajaran jam pertama, wali kelas, guru BP/BK dan
kesiswaan.
Dan seorang siswa dalam mengikuti kegiatan belajar di sekolah tidak akan
lepas dari berbagai peraturan dan tata tertib yang diberlakukan di sekolahnya,
kepatuhan dan ketaatan siswa terhadap berbagai macam aturan dan tata tertib yang
berlaku di sekolah nya itu biasa disebut disiplin siswa. Sedangkan peraturan, tata
tertib, dan berbagai ketentuan lainya yang berupaya mengatur perilaku siswa agar
tidak menyimpang dan dapat mendorong siswa untuk berperilaku sesuai dengan
norma, peraturan dan tata tertib yang berlaku di sekolah .
Yang dimaksud dengan aturan sekolah ( school rule ) tersebut, seperti aturan
tentang ketepatan waktu datang. Pengertian disiplin di sekolah kadang kala di
terapkan pula untuk memberikan hukuman (sanksi) sebagai konsekuensi dari
pelanggaran terhadap aturan, meski kadang kala menjadi kontroversi dalam
menerapkan metode pendisiplinannya, sehingga terjebak dalam bentuk kesalahan
perlakuan fisik (physical maltreatment) dan kesalahan perlakuan piskologis
(psychologicalmaltreatment )
Berdasarkan latar belakang masalah diatas maka penulis
perlu membatasi agar dalam pembahasan peneliti tidak mengalami kesulitan,
adapun masalah tersebut dibatasi pada” Pengaruh jam masuk sekolah terhadap
kedisiplinan siswa kelas XII IPS SMAN 10 TANGERANG’’
3
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah tersebut maka dapat di peroleh
identifikasi masalah sebagai berikut:
1. Faktor yang mempengaruhi keterlambatan siswa
2. berapa siswa yang sering mendapatkan point karena keterlambatan nya
3. Apa penyebab siswa di SMAN 10 Tangerang banyak yang terlambat?
4. Rendah nya kedisiplinan siswa dengan datang terlambat
C. Batasan Masalah
Berdasarkan identifikasi masalah tersebut, agar lebih efektif maka
perlu adanya pembatasan masalah yang disesuaikan dengan judul penelitian
yang akan diteliti , supaya apa yang hendak dicapai dalam penelitian dapat
terlaksana. Maka dalam hal ini peneliti membatasi masalah pada “pengaruh
jam masuk sekolah terhadap kedisiplinan siswa kelas XII IPS SMAN 10
Tangerang”.
D. Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka dapat
dibuat suatu rumusan masalah sebagai berikut : adakah pengaruh jam masuk
sekolah terhadap kedisiplinan siswa kelas XII IPS SMAN 10 Tangerang?
E. Tujuan Penelitian
Berdasarkan rumusan masalah diatas, maka tujuan penelitian ini
adalah sebagai berikut : untuk mengetahui pengaruh jam masuk sekolah
terhadap kedisiplinan siswa kelas XII IPS SMAN 10 Tangerang.
F. Kegunaan Penelitian
4
1. Kegunaan teoritis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat mengetahui adanya keterkaitan
antara Pengaruh jam masuk sekolah terhadap kedisiplinan siswa kelas XII
IPS SMAN 10 Tangerang.
2. Kegunaan Praktis
Secara praktis , penelitian ini dapat dijadikan tambahan informasi dan
refrensi bagi semua kalangan di dunia pendidikan dalam rangka
melakukan suatu perubahan perilaku peningkatan disiplin disekolah
dengan menegakan aturan dalam jam masuk sekolah.
BAB II
LANDASAN TEORI DAN KERANGKA BERPIKIR
5
A.Landasan Teori
a.Unsur-Unsur Displin
Menurut Tulus Tu’u (2004:33) unsur-unsur disiplin adalah sebagai berikut:
1) Mengikuti dan menaati peraturan, nilai dan hukum yang berlaku.
Pengikutan dan ketaatan tersebut terutama muncul karena adanya
kesadaran diri bahwa hal itu berguna bagi kebaikan dan keberhasilan
dirinya. Dapat juga muncul karena rasa takut, tekanan,paksaan dan
dorongan dari luar dirinya.
2) Sebagai alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina, dan
membentuk perilaku sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau
diajarkan.
3) Hukuman yang di berikan bagi yang melanggar ketentuan yang berlaku,
dalam rangka mendidik, melatih, mengendalikan dan memperbaiki tingkah
laku.
4) Peraturan-peraturan yang berlaku sebagai pedoman dan ukuran perilaku.
7
b.Fungsi Disiplin
fungsi disiplin sangat penting untuk ditanamkan pada siswa,
sehingga siswa mejadi sadar bahwa dengan disiplin akan tercapai hasil
yang optimal. Fungsi disiplin menurut Tu’u (2004:38-44) adalah sebagai
berikut:
1) Menata kehidupan bersama Manusia merupakan mahluk sosial.
Manusia tidak akan bisa hidup tanpa batuan orang lain. Dalam
kehidupan bermasyarakat sering terjadi pertikaian antara sesama
orang yang disebabkan karena benturan kepentingan, karena manusia
selain sebagai mahluk sosial ia juga sebagai mahluk individu yang
tidak lepas dari sifat egonya, sehingga kadangkadang di masyarakat
terjadi benturan antara kepentingan pribadi dengan kepentingan
bersama. Di sinilah pentingnya disiplin untuk mengaur tata
kehidupan manusia dalam kelompok tertentu atau dalam masyarakat.
Sehingga kehidupan bermasyarakat akan tentram dan teratur.
2) Membangun kepribadianKepribadian adalah keseluruhan sifat,
tingkah laku yang khas yang dimiliki oleh seseorang. Antara orang
yang satu dengan orang yang lain mempunyai kepribadian yang
berbeda. Lingkungan yang berdisiplin baik sangat berpengaruh
terhadap kepribadian seseorang. Apalagi seorang siswa yang sedang
tumbuh kepribadiannya, tentu lingkungan sekolah yang tertib, teratur,
tenang, dan tentram sangat berperan dalam membangun kepribadian
yang baik.
3) Melatih kepribadian yang baikKepribadian yang baik selain perlu
dibangun sejak dini, juga perlu dilatih karena kepribadian yang baik
tidak muncul dengan sendirinya. Kepribadian yang baik perlu dilatih
dan dibiasakan, sikap perilaku dan pola kehidupan dan disiplin tidak
terbentuk dalam waktu yang singkat, namun melalui suatu proses
yang membutuhkan waktu lama.
4) Pemaksaan
Disiplin akan tercipta dengan kesadaran seseorang untuk mematui
semua ketentuan, peraturan, dan noma yang berlaku dalam
menjalankan tugas dan tanggung jawab. Disiplin dengan motif
kesadaran diri lebih baik dan kuat.Dengan melakukan kepatuhan dan
ketaatan atas kesadaran diri bermanfaat bagi kebaikan dan kemajuan
diri Sebaliknya disiplin dapat pula terjadi karena adanya pemaksaan
8
dan tekanan dari luar. Misalnya, ketika seorang siswa yang kurang
disiplin masuk ke satu sekolah yang berdisiplin baik, maka ia
terpaksa harus menaati dan mematuhi tata tertib yang ada di sekolah
tersebut.
5) Hukuman
Dalam suatu sekolah tentunya ada aturan atau tata tertib. Tata tertib
ini berisi hal-hal yang positif dan harus dilakukan oleh siswa. Sisi
lainnya berisi sanksi atau hukuman bagi yang melanggar tata tertib
tersebut. Hukuman berperan sangat penting karena dapat memberi
motifasi dan kekuatan bagi siswa untuk mematuhi tata tertib dan
peraturan-peraturan yang ada, karena tanpa adanya hukuman sangat
diragukan siswa akan mematuhi paraturan yang sudah ditentukan.
6) Menciptakan lingkungan yang kondusif
Disiplin di sekolah berfungsi mendukung terlaksananya proses
kegiatan pendidikan berjalan lancar. Hal itu dicapai dengan merancang
peraturan sekolah, yakni peraturan bagi guruguru dan bagi para siswa,
serta peraturan lain yang dianggap perlu. Kemudian
diimplementasikan secara konsisten dan konsekuen, dengan demikian
diharapkan sekolah akan menjadi lingkungan pendidikan yang aman,
tenang, tentram, dan teratur.
c. Faktor-faktor Yang Mempengaruhi Dan Membentuk Disiplin
Menurut Tu’u (200:48-49) mengatakan ada empat faktor dominan yang
mempengaruhi dan membentuk disiplin yaitu:
1) Kesadaran diri
Sebagai pemahaman diri bahwa disiplin penting bagi kebaikan dan
keberhasilan dirinya. Selain itu kesadaran diri menjadi motif sangat
kuat bagi terwujudnya disiplin. Disiplin yang terbentuk atas kesadarn
diri akan kuat pengaruhnya dan akan lebih tahan lama dibandingkan
dengan disiplin yang terbentuk karena unsur paksaan atau hukuman.
3) Alat pendidikan
9
4) Hukuman
Seseorang yang taat pada aturan cenderung disebabkan karena dua
hal, yang pertama karena adanya kesadarn diri, kemudian yang kedua
karena adanya hukuman. Hukuman akan menyadarkan, mengoreksi,
dan meluruskan yang salah, sehingga orang kembali pada perilaku
yang sesuai dengan harapan.
2.Definisi Siswa
Pengertian didalam kamus besar bahasa Indonesia, pengertian
murid berarti anak(orang yang sedang berguru/belajar,bersekolah).
Sedangkan menurut sinolungan (dalam riska,dkk.,2013) peserta didik
dalam arti luas adalah setiap orang yang terkait dengan proses pendidikan
sepanjang hayat, sedangkan dalam arti sempit adalah setiap siswa yang
belajar di sekolah.
Menurut hamalik (2001) siswa atau murid adalah salah satu
komponen dalam pengajaran, dismaping faktor guru, tujuan dan metode
pengajaran. Sebagai salah satu komponen maka dapat dikatakan bahwa
murid adalah komponen yang terpenting diantara komponen lainya. Murid
atau anak didik menurut djamarah (2011) adalah subjek utama dalam
pendidikan setiap saat. Sedangkan menurut daradjat (dalam
djamarah.2011) murid atau anak adalah pribadi yang “unik” yang
mempunyai potensi dan mengalami berkembang. Dalam proses
berkembang itu anak atau murid membutuhkan bantuan yang sifat dan
coraknya tidak ditentukan oleh guru tetapi oleh anak itu sendiri. Dalam
suatu kehidupan bersama dengan individu-individu yang lain.
Berdasarkan uraian diatas. Murid atau anak didik adalah salah satu
komponen manusiswi yang menempati posisi sentral dalam proses belajar
mengajar yang ingin meraih cita-cita, memiliki tujuan dan kemudian ingin
mencapainya secara optimal.
3. Pengertian Terlambat
10
Salah satu peraturan tata tertib sekolah yang paling sering dilanggar
oleh siswa adalah terlambat. Terlambat adalah datang tidak tepat pada
waktunya. Terlambat ini merupakan kebiasaan siswa yang sangat sulit
untuk dihilangkan. Ketetapan jam masuk sekolah, yaitu jam 06.30 dan
12.30 membuat banyak siswa di SMAN 10 Tangerang banyak yang
terlambat. Ada berbagai siswa yang datang terlambat, mulai dari kelas 10
yang baru duduk di bangku SMAN 10 Tangerang, kelas 11, maupun kelas
12 yang sudah tiga tahun duduk di SMAN 10 Tangerang.
4. Penyebab Siswa Yang Sering Datang Terlambat
a.Terlambat sengaja
Kebanyakan siswa menlanggar terlambat sengaja dikarenakan;
mereka malas berbaris, mereka belum sempat merokok, karena ada mata
pelajaran pertama yang mereka tidak suka atau dengan alasan yang tidak
sesuai dan tidak bisa diterima alasan yang rasional.
b. Terlambat tidak sengaja
Kemungkinan siswa yang mempunyai rumah lebih jauh dengan
lingkungan sekolah kemungkinan besar terjadi mereka akan terlambat
namun hal ini tidak termasuk terlambat sengaja, siapa tahu dengan
keterlambatannya itu ada beberapa hal tidak diduga olehnya seperti:
Tidak ada kendaraan (karena sopir angkot mogok kerja), bis yang
mereka tumpangi bannya bocor sehingga terlambat, kemungkinan hujan
lebat atau dengan alasan yang rasional. Tempat tinggal yang jauh menjadi
kendala kedisiplinan waktu. Memang ada sebagian dari mereka yang
rumahnya sangat jauh dari sekolah bahkan tidak ada transportasi yang
mendukung.Untuk sampai pada jalan besar mereka harus jalan berkilo-
kilo yang memakan waktu lama. Sehingga pada saat sampai di sekolah
sudah terlambat.
5. Faktor-faktor Penyebab Siswa Sering Datang Terlambat
Keterlambatan siswa disebabkan Bimbingan dan Konselingan oleh
beberapa faktor, faktor pribadi yang bersumber dari diri sendiri yang
malas dan tidak disiplin, faktor keluarga: misalnya disuruh orang tua
untuk mengantarkan ke pasar atau ke rumah sakit, dan lingkungan juga
sangat mempengaruhi. Kerjasama untuk menghasilkan sebuah
11
B. Kerangka Berpikir
1.Kerangka Konsep Penelitian
INDIKATOR:
INDIKATOR: 1.TAAT ATURAN
1.DATANG TEPAT WAKTU 2.TIDAK TAAT ATURAN
2.TERLAMBAT DATANG KE SEKOLAH 3.ADA REWARDS
4.ADA SANKSI
15
2.kerangka teori
Jam masuk sekolah memiliki pengaruh besar bagi kedisiplinan siswa karena
pada dasarnya tata tertib yang telah di tetapkan oleh sekolah masih banyak dan sering
dilanggar oleh peserta didik. Hal tersebut menjadi tugas bagi pihak sekolah untuk
melakukan berbagai upaya yang dapat meningkatkan disiplin tata tertib di sekolah
salah satunya jam kedatangan siswa yang masih sering kali terjadi.
Berbagai upaya yang telah dilakukan oleh pihak sekolah, seperti yang telah
dibahas sebelumnya bahwa upaya meningkatkan tingkat kedisiplinan siswa adalah
mengembangkan kontrol diri dan berusaha secara sadar tentang itikad baik dan rasa
tanggung jawab dalam mematuhi semua peraturan yang berlaku dalam kehidupan
sehari-hari. Upaya dalam meningkatkan kontrol diri, kesadaran dan rasa tanggung
jawab siswa dapat dilakukan dengan cara memberikan hukuman yang bermanfaat,
menegur dengan cara yang baik dapat melatih para siswa untuk memantau atau
mencatat perilaku yang dilakukan dengan sendirinya dan dilakukan pengawasan oleh
orang tua dan guru. Hal tersebut akan membuat siswa bertanggung jawab atas
perilaku yang telah dilakukan nya meskipun tanpa pengawasan langsung dari orang
tua maupun guru.
Untuk guru, peran yang dilakukan adalah memberikan contoh datang pagi
kepada siswanya agar tidak terlambat, karena bagaimana bisa siswa datang tepat
waktu kalau gurunya saja banyak yang datang terlambat. Lalu guru dapat
memberikan sanksi, pemberian sanksi ini bisa memberikan efek jera kepada siswa
yang datang terlambat.
Peran orang tua sangat diperlukan untuk mengatasi siswa terlambat,
contohnya dengan membangunkan anaknya lebih pagi, mengingatkan jangan bertele-
tele, dan lain sebagainya. Yang paling penting untuk mengatasi siswa yang terlambat
adalah kesadaran siswa itu sendiri untuk terbiasa mendisiplinkan diri. Karena tidak
ada gunanyamemberikan sanksi, kalau siswa itu sendiri tidak ada kesadaran dan
kemauan untuk datang tepat waktu.
16
BAB III
METODOLOGI PENELITIAN
B. Metode Penelitian
1. Kajian Pustaka
Kajian pustaka merupakan daftar referensi dari semua jenis referensi seperti buku,
jurnal papers, arikel, disertasi, tesis, skripsi, hand outs, laboratory manuals, dan karya
ilmiah lainya. Kajian pustaka memiliki tujuan untuk membantu peneliti dalam
penyelesaian masalah penelitianya dengan mengacu pada teori dan hasil-hasil
penelitian yang relevan yang pernah dilakukan oleh para peneliti sebelumnya. Kajian
pustaka berfungsi sebagai referensi teori penelitian dan sebagai dasar dari
penyelesaian masalah penelitian.
a. Media elektronik
Media elektronik merupakan media seperti internet, televise, dll. Yang
menjadi referensi tambahan dalam penelitian.
b. Angket dan kuisioner
angket dan kuisioner merupakan alat komunikasi yang tidak langsung dalam
bentuk pertanyaan-pertanyaan untuk mendapatkan data atau informasi dari responden
yang dapat dipertanggung jawabkan. Angket yang dimaksud dalam penelitian ini
adalah sejumlah daftar pertanyaan yang disampaikan kepada responden untuk
memperoleh data apakah jam masuk sekolah berpengaruh terhadap kedisplinan siswa.
Apakah dengan datang tepat waktu dapat meningkatkan kedisiplinan siswa.
C. Populasi dan sempel
Populasi adalah keseluruhan unit yang akan diteliti sedangkan sampel adalah
bagian dari populasi. Teknik yang digunakan dalam penngambilan sampel random
sampling maksudnya bahwa pengambilan sampel dilakukan secara acak. Ketentuan
pengambilan sampel menurut suharsini arikunto, besarnya sampel dapat ditentukan
sebagai berikut: sebagai ancer-ancer, jika peneliti mempunyai subjek dalam populasi,
maka sampel di tentukan sebesar 15-30%
18
Populasi dalam penelitian ini sebanyak 134 siswa kelas XII IPS maka sampelnya
diambil sebesar 15% dari 134 siswa yaitu 20 siswa
E. Variabel penelitian
Variabel penelitian menurut Suharsimi Arikunto adalah objek penelitian, atau apa
yang menjadi titik perhatian suatu penelitian. Variabel penelitian terbagi menjadi dua,
yakni variabel independen atau variabel bebas dan variabel dependen atau variabel
terikat.
Variabel bebas (X) adalah variabel penelitian yang mempegaruhi atau menjadi
sebab perubahannya atau timbulnya variabel terikat.
Sedangkan variabel terikat (Y) adalah variabel penelitian yang dipengaruhi atau
merupakan akibat dari variabel bebas. Dalam penelitian kali ini, jam masuk sekolah
merupakan variabel bebas sedangkan kedisplinan siswa merupakan variabel terikat
- Variabel bebas
19
F. Instrumen penelitian
1. Distribusi Frekuensi
Ditribusi frekuensi adalah daftar nilai data (bisa nilai individual atau nilai data
yang sudah dikelompokkan ke dalam interval tertentu) yang disertai dengan nilai
frekuensi yang sesuai.
2. Distribusi Frekuensi Kumulatif
Distribusi frekuensi yang berisikan frekuensi kumulatif (frekuensi yang di
jumlahkan). Distribusi frekuensi kumulatif memiliki kurva yang disebut ogif. Ada
dua macam distribusi frekuensi kumulatif yaitu distribusi frekuensi kumulatif kurang
dari dan distribusi frekuensi lebih dari.
20
3. Grafik
Grafik adalah gambaran pasang surutnya suatu keadaan atau data yang ada
dengan garis atau gambar. Grafik dibedakan menjadi tiga macam yaitu grafik batang,
grafik garis, dan grafik lingkaran
BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
A. Hasil penelitian
Pada bab ini akan dibahas mengenai hasil dari penelitian yang telah
dilakukan, yaitu berupa perhitungan statistik data yang diperoleh dari hasil
penyebaran instrument penelitian berupa angket kepada responden.
21
22
23
JML JML
No Nama Responden PREDIKAT PREDIKAT
SKOR X SKOR Y
1 Widya ardelia 12 Tinggi 10 Signifikan
2 Dina sulistiawati 9 Rendah 9 Signifikan
3 Shintia anahdi 14 Tinggi 11 Signifikan
4 Dina rosa 10 Tinggi 10 Signifikan
5 Rizka 11 Tinggi 11 Signifikan
6 Rika tiara citra 13 Tinggi 11 Signifikan
7 Difa 11 Signifikan 10 Signifikan
8 Sri nurjanah 9 Rendah 9 Signifikan
9 Luthfiyyah jannatin 9 Rendah 11 Signifikan
10 Ghina Nabila 14 Tinggi 9 Signifikan
11 Desi putri 12 Tinggi 10 Signifikan
12 Mega widia 11 Tinggi 11 Signifikan
13 Devi monika N 14 Tinggi 14 Signifikan
14 Shelly maulidina S 10 Tinggi 10 Signifikan
15 Gabrielle R.P 15 Tinggi 12 Signifikan
16 Widya dwi N 11 Tinggi 11 Signifikan
17 M. hilmy al khairy 14 Tinggi 9 Signifikan
18 Ica nurajizah 11 Tinggi 10 Signifikan
24
Dari data diatas dihitung presentase keseluruhan pengaruh jam masuk sekolah
terhadap kedisiplinan siswa kelas XII IPS SMAN 10 TANGERANG
Total skor semuaresponden
% Total= x 100 %
skor total semua responden
444
= x 100%
800
= 55.5%
Jadi pengaruh jam masuk sekolah terhadap kedisiplinan siswa kelas XII IPS SMAN
10 TANGERANG adalah 55.5%
25
B.Pembahasan
Berdasarkan pengolahan data hipotesis dapat diterima yang menyatakan
bahwa hampir rata-rata siswa siswi kelas XII IPS SMAN 10 TANGERANG
mematuhi pengaruh jam masuk sekolah terhadap kedisiplinan siswa.
Namun masih ada beberapa yang belum mematuhi atau kurang memahami secara
detail mengenai pengaruh jam masuk sekolah terhadap kedisiplinan siswa.
Hal ini dapat dibuktikan dari hasil data menggunakan data table distribusi kelompok.
1. Berdasarkan hasil total keseluruhan pengaruh jam masuk sekolah terhadap
kedisiplinan siswa cukup tinggi dengan total ≥ 50 % yaitu dengan jumlah keseluruhan
55.5%
2. Berdasarkan hasil total keseluruhan nilai semua responden terhadap pengaruh
literasi dalam meningkatkan minat membaca dengan % total ≥ 50 % maka secara
keseluruhan pengaruh kegiatan literasi di sekolah terhadap minat membaca siswa
siswi cukup tinggi.
26
BAB V
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Siswa yang telambat pun mempunyai pengaruh yang sangatlah besar terhadap
prestasi belajarnya, karena dapat mempengaruhi konsentrasi belajar terutama pada
jam pelajaran pertama.
B. Saran
DAFTAR PUSTAKA
A. Sumber buku
Tulus, Tu’u. 2004. Peran Disiplin pada Perilaku dan Prestasi Belajar.
Jakarta: Grasindo
B. Sumber internet
http://wijayanoventa.blogspot.com/2014/04/karya-tulis-ilmiah-tentang-
seringnya.html
http://irawaneri.blogspot.com/2014/04/contoh-makalah-tentang-
keterlambatan.html
http://repository.ump.ac.id/404/3/Irvana%20Deda%20Pratama%20BAB
%20II.pdf