Anda di halaman 1dari 17

UPAYA MENINGKATKAN PERILAKU DISIPLIN DALAM DIRI SISWA

Guna Memenuhi Tugas Mata Kuliah Seminar BK


Dosen Pengampu: Drajat Edy Kurniawan, S.Pd., M.Pd

Disusun Oleh:
1. Sri Wahyuningsih
2. Eni Zulfina
3. Andri Lukito

13144200066

7A-3

PROGRAM STUDI BIMBINGAN DAN KONSELING


FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PGRI YOGYAKARTA
2016

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr. Wb.
Puji dan Syukur kami panjatkan ke Hadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena
berkat limpahan Rahmat dan Karunia-Nya sehingga kami dapat menyusun
makalah dengan judul Upaya Meningkatkan Perilaku Disiplin Dalam Diri
Siswa. Makalah Kelompok guna memenuhi tugas Mata kuliah Seminar BK yang
diampu oleh Bapak Drajat Edy Kurniawan, S.Pd., M.Pd.
Disiplin sangat penting khususnya bagi perkembangan siswa dan
diperlukan supaya mereka dapat belajar dan berperilaku dengan cara yang dapat
diterima lingkungan dimana ia berada. Usia siswa yang masih remaja cenderung
memiliki tingkat emosi yang masih labil, mereka belum paham akan keadaan diri
mereka sendiri dan lingkungan sekolah sehingga sering kali mereka melanggar
peraturan sekolah dengan tidak berperilaku disiplin. Oleh karena itu, kami
mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu dalam penyusunan makalah ini.
Kami menyadari bahwa masih banyak kekurangan yang mendasar pada
makalah ini. Kritik dan saran yang bersifat konstruktif dari pembaca sangat kami
harapkan untuk penyempurnaan makalah selanjutnya. Akhir kata, semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat yang sebesar-besarnya bagi penulis
khususnya dan bagi pembaca umumnya.
Waalaimukussalam Wr.Wb

Yogyakarta,
2016

Penyusun

Oktober

DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL ..............................................................................................i


KATA PENGANTAR ............................................................................................ii
DAFTAR ISI .........................................................................................................iii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ............................................................................................1
B. Rumusan Permasalahan ..............................................................................2
C. Tujuan ..........................................................................................................3
BAB II PEMBAHASAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.

Pengertian Sikap Disiplin ............................................................................4


Macam Macam Kedisiplinan ...................................................................5
Aspek-aspek Disiplin ....................................................................................
Unsur-unsur Disiplin .....................................................................................
Faktor-Faktor Disiplin ...................................................................................
Manfaat Disiplin .........................................................................................
Cara Meningkatkan Perilaku kedisiplinan ....................................................

BAB III PENUTUP


A. Kesimpulan ...................................................................................................
B. Saran ..............................................................................................................
DAFTAR PUSTAKA

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Disiplin adalah perasaan taat dan patuh terhadap nilai-nilai yang dipercaya
juga dalam melakukan pekerjaan tertentu yang menjadi tanggung jawabnya.
Disiplin diri merujuk pada pelatihan yang didapatkan seseorang untuk
memenuhi tugas tertentu atau untuk mengadopsi pola perilaku tertentu,
walaupun orang tersebut lebih senang melakukan hal yang lain. Disiplin
berfungsi sebagai alat menyesuaikan diri dalam lingkungan yang ada. Dalam
hal ini kedisiplinan dapat mengarahkan seseorang untuk menyesuaikan diri
terutama dalam menaati peraturan dan tata tertib yang berlaku di lingkungan.
Sikap disiplin wajib dimiliki bagi setiap orang, terutama untuk seorang siswa.
Disiplin sangat penting dan dibutuhkan oleh setiap siswa, disiplin menjadi
prasyarat bagi pembentukan sikap, perilaku dan tata tertib kehidupan
berdisiplin, yang akan mengantar seorang siswa sukses dalam belajar.
Disiplin yang dimiliki oleh siswa akan membantu siswa itu sendiri dalam
tingkah laku sehari-hari, baik di sekolah maupun di rumah. Siswa akan
mudah menyesuaikan diri dengan lingkungan yang dihadapinya. Aturan yang
terdapat di sekolah akan bisa dilaksanakan dengan baik jika siswa sudah
memiliki disiplin yang ada dalam dirinya hari (http://www.kompasiana.com)
akses pada 16 Oktober 2016.
Apa yang dapat terjadi jika seorang siswa tidak memiliki sikap disiplin
baik dalam belajar maupun bertingkah laku sehari-hari? Dalam setiap sekolah
pasti ada peraturan dan peraturan tersebut tidak semua siswa mematuhinya,
banyak siswa yang dipanggil orang tuanya hanya karena anaknya sering
terlambat atau tidak masuk sekolah tanpa keterangan, atau melanggar
peraturan-peraturan lainnya. Berikut ini ada contoh anak yang tidak memiliki
sikap disiplin, namanya Aria, siswa kelas XI SMA di Jakarta. Aria anak yang
sering tercatat dalam buku kasus di sekolah tersebut, ada saja ulahnya mulai

dari terlambat ke sekolah, sering bolos sekolah, tidak pernah mengerjakan


setiap tugas dari guru

akibatnya nilai rapotnya sangat buruk, orang tua Aria juga sangat sering
dipanggil ke sekolah. Sikap tidak disiplin yang dimiliki Aria membuat temanteman di sekolah tidak menyukainya dan cenderung menjauhinya, guru
disekolah tersebut juga tidak menyukai Aria dan sudah letih untuk menasehati
agar segera memperbaiki kesalahan yang sering dia lakukan. Pada mulanya
Aria tidak menggubris perlakuan guru, teman dan orang tuanya yang juga
sering mengomeli Aria dirumah, namun lama kelamaan Aria merasa bosan
dan ingin berubah, tetapi Aria merasa tidak percaya diri dan tidak yakin akan
kemampuannya untuk berubah karena merasa telah dicap buruk oleh orang
sekitarnya karena sikap tidak disiplin yang dimilikinya.
Dari contoh tersebut dapat ditarik kesimpulan bahwa akibat dari sikap
tidak disiplin pada siswa bukan hanya pada prestasi di sekolah, namun juga
dapat berpengaruh terhadap rasa percaya diri yang menjadi rendah dan sulit
untuk merubah diri. Peran orang tua juga sangat penting dan dibutuhkan
dalam membentuk disiplin anak. Membentuk rasa disiplin dapat dimulai dari
hal-hal kecil seperti bangun lebih pagi dan membuat jadwal apa saja yang
akan dilakukan dalam satu hari. Membiasakan diri agar disiplin dapat
membuat diri kita lebih positif dalam melakukan kegiatan sehari-hari
(http://www.kompasiana.com) akses pada 16 Oktober 2016.
Bertolak dari latar belakang di atas, maka peneliti mengambil judul
Upaya Meningkatkan Perilaku Disiplin Siswa.
B. Rumusan Masalah
1) Jelaskan pengertian sikap disiplin?
2) Sebutkan macam macam kedisiplinan?
3) Apa saja aspek-aspek disiplin?
4) Apa saja unsur-unsur disiplin?
5) Apa penyebab/faktor-faktor disiplin?
6) Jelaskan manfaat dari disiplin?
7) Bagaimana upaya meningkatkan perilaku kedisiplinan?
C. Tujuan
1) Untuk mengetahui pengertian perilaku disiplin.
2) Mengetahui macam macam kedisiplinan.
3) Memahami aspek-aspek disiplin.

4)
5)
6)
7)

Mengetahui unsur-unsur disiplin.


Mengetahui faktor-faktor disiplin disekolah.
memahami manfaat dari perilaku disiplin.
mengetahui upaya untuk meningkatkan perilaku kedisiplinan.

BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Sikap Disiplin
Disiplin adalah tata tertib (disekolah, kemiliteran dan sebagainya),
ketaatan (kepatuhan) kepada peraturan tata tertib dan sebagainya (Kamus
Besar Bahasa Indonesia, 1989:208).
Disiplin diartikan bukan hanya sekedar pemberian hukuman atau paksaan
agar setiap orang melaksanakan peraturan atau kehendak kelompok orangorang tertentu yang disebut pimpinan (Hadari, 1990:128).
Kedisiplinan merupakan kepatuhan terhadap peraturan yang berlaku,
terutama di lingkungan sekolah (Hurlock 1969: 82). Dengan berdisiplin, rasa
malas, tidak teratur dan menentang akan dapat diatasi, sehingga siswa
menyadari bahwa dengan disiplin akan mempermudah kelancaran proses
pendidikan, dan suasana belajar yang kondusif, serta mereka akan
menunjukkan perilaku disiplin yang tinggi dalam dirinya.
Disiplin merupakan suatu kondisi yang terbentuk dari proses dan
serangkaian perilaku yang menunjukan nilai ketaatan, kepatuhan, dan
ketertiban. Dengan adanya kedisiplinan di sekolah diharapkan mampu
menciptakan suasana lingkungan belajar yang nyaman dan tentram di dalam
kelas. Siswa yang disiplin yaitu siswa yang biasanya hadir tepat waktu, taat
terhadap semua perturan yang diterapkan disekolah, serta berprilaku sesuai
dengan norma-norma yang berlaku. Mengenai disiplin siswa, tidak bisa
terlepas dari persoalan perilaku negatif pada siswa tersebut, yang pada saat ini
semakin memprihatinkan. Banyak tindakan negatif yang dilakukan oleh para
siswa di sekolah dari bolos, tawuran atau berkelahi, mencuri, merokok, dan
pelangaran-pelangaran yang membahayakan diri sendiri dan orang lain
(http://www.kompasiana.com /pentingnya-kedisiplinan-siswa-di-sekolah).
Dari beberapa pengertian tentang disiplin tersebut diatas dapat diambil
kesimpulan bahwa disiplin adalah suatu unsur moralitas seseorang yang
menekankan pada peraturan dan tata tertib dalam prinsip-prinsip keteraturan,

pemberian perintah, larangan, pujian dan hukuman dengan otoritas atau


paksaan untuk mencapai kondisi yang baik.
B. Macam Macam Kedisiplinan
Menurut Samsudin (1995: 85) disiplin dikelompokkan sebagai berikut:
1) Kedisiplinan pribadi yaitu kerelaan untuk mematuhi peraturan pada setiap
individu.
2) Kedisiplinan sosial yaitu sikap mental masyarakat untuk memenuhi tugas
kewajiban masing-masing secara taat dan sadar.
3) Kedisiplinan nasional yaitu kesadaran dan ketaatan setiap warga Negara
untuk melaksanakan norma-norma atau peraturan dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara.
Berbagai macam disiplin menuntut orang yang bersangkutan
bertanggungjawab dengan kepatuhan terhadap keputusan, perintah atau
perlakuan yang diberlakukan bagi suatu sistem dimana ia berada. Seseorang
yang dalam hatinya telah tertanam kedisiplinan akan terdorong untuk
melakukan sesuatu perbuatan yang sesuai dengan norma-norma dan peraturan
yang berlaku dimana ia berada. Sikap dan perbuatan yang selalu taat pada
peraturan yang berlaku tersebut merupakan perwujudan dari perilaku disiplin,
jadi perilaku disiplin akan menyatu dengan seluruh aspek kepribadian
seseorang.
Jenis perilaku disiplin menurut Lembaga Ketahanan Nasional (1997: 14)
adalah sebagai berikut:
1) Takwa kepada Tuhan YME
2) Kepatuhan dinamis artinya bukan kepatuhan yang mati dalam
mewajibkan seseorang untuk patuh
3) Kesadaran artinya adanya kepatuhan yang sudah menyatu dengan hati
dan perbuatan
4) Rasional artinya kepatuhan melalui proses berpikir
5) Sikap mental yang menyatu dalam diri, artinya kepatuhan yang sudah
dijabarkan dalam setiap perilaku dan perbuatan, baik sebagai pribadi
maupun sebagai warga yang bertanggung jawab terhadap bangsa dan
Negara.

6) Keteladanan artinya setiap orang harus dapat menjadi teladan atau contoh
yang baik bagi orang lain.
7) Keberanian dan kejujuran artinya sikap yang tidak mendua, yaitu sikap
tegas dan lugas dalam menerapkan aturan atau sanksi.
Berdasarkan beberapa pendapat di atas, seseorang dikatakan memiliki
kedisiplinan apabila:
1) Melakukan suatu pekerjaan atau berperilaku dengan tertib dan
teratur.
2) Sesuai dengan waktu dan tempat yang telah ditetapkan.
3) Dikerjakan dengan penuh kesadaran dan tidak ada paksaan.
C. Aspek-aspek Disiplin
Menurut Prijodarminto (1994: 23-24) ada 3 aspek disiplin yaitu sebagai
berikut:
1) Sikap mental (mental attitude) yang merupakan sikap taat dan tertib
sebagai hasil atau pengembangan dan latihan pengendalian pikiran dan
pengendalian watak.
2) Pemahaman yang baik mengenai sistem atau perilaku, norma, kriteria, dan
standar yang sedemikian rupa sehingga pemahaman tersebut memberikan
pengertian yang mendalam atau kesadaran, bahwa ketaatan akan norma,
aturan, kriteria dan standar tadi merupakan syarat mutlak untuk mencapai
keberhasilan.
3) Sikap kelakuan secara wajar menunjukkan kesungguhan hati, untuk
mentaati segala hal secara cermat dan tertib.
Disiplin itu lahir, tumbuh dan berkembang dari sikap seseorang pada
sistem nilai budaya yang telah ada didalam masyarakat, ada unsur yang
membentuk disiplin yaitu sikap yang telah ada pada diri manusia dan sistem
nilai budaya yang ada didalam masyarakat. Disiplin akan tumbuh dapat dibina
melalui latihan-latihan pendidikan, penanaman kebiasaan dengan keteladanan-

keteladanan tertentu. Disiplin akan mudah ditegakkan bila muncul dari


kesadaran diri, peraturan yang ada dirasakan sebagai sesuatu yang memang
seharusnya dipatuhi secara sadar untuk kebaikan dirinya dan sesama, sehingga
akan menjadi suatu kebiasaan yang baik menuju arah disiplin diri.
Berdasarkan uraian di atas, maka dapat dipahami bahwa aspek disiplin
adalah mempunyai pemahaman yang baik mengenai sistem perilaku,
mempunyai sikap mental, menunjukkan sikap kesungguhan hati, bertanggung
jawab, mampu mengendalikan diri dan konsisten. Dalam penelitian ini aspek
yang diambil yaitu pemahaman siswa terhadap peraturan, mempunyai sikap
mental dan kesungguhan terhadap adanya peraturan yang harus dilakukan.
D. Unsur-unsur Disiplin
Menurut Hurlock (1969: 84-91) ada beberapa unsur disiplin yaitu sebagai
berikut:
1) Peraturan
Peraturan adalah pola yang ditetapkan untuk perilaku. Pola tersebut dapat
ditetapkan oleh guru dan sebagainya, tujuannya adalah untuk membekali
anak dengan pedoman perilaku yang disetujui bersama dalam kelompok,
rumah, sekolah dalam situasi tertentu.
2)

Hukuman
Hukuman menurut para ahli pendidikan dipandang mempunyai tiga
peranan penting dalam membantu anak menjadi insan bermoral, fungsinya
yaitu:
(a) Fungsi

pertama

adalah

menghalangi,

hukuman

menghalangi

pengulangan tindakan yang tidak diinginkan oleh masyarakat.


(b) Hukuman mempunyai fungsi mendidik, yakni menyadarkan anak
bahwa setiap perbuatan itu mempunyai konsekuensi.
(c) Hukuman mempunyai fungsi memberi motivasi anak untuk
menghindari kesalahan.
3) Penghargaan
Penghargaan yang diberikan orang tua kepada anak-anak
sebenarnya tidak perlu selalu berupa materi, tetapi dapat juga berupa katakata, pujian, senyuman, tepukan punggung dan sebagainya.

4) Konsisten
Konsisten berarti keseragaman atau tingkat kestabilan, konsisten harus
menjadi ciri semua aspek disiplin. Harus ada konsisten dalam peraturan,
hukuman dan juga penghargaan, supaya anak tidak bingung, kalau tidak
konsisten anak tidak dapat tahu mana yang baik dan benar (boleh
dilakukan) dan mana yang salah (tidak boleh dilakukan).
E. FAKTOR-FAKTOR DISIPLIN
Tuu (Tulus) (2004: 48-50) menyebutkan bahwa, ada beberapa faktor disiplin,
yaitu sebagai berikut:
1) Kesadaran diri sebagai pemahaman diri bahwa disiplin dianggap penting
bagi kebaikan dan keberhasilan dirinya, selain itu kesadaran diri menjadi
motif kuat terwujudnya disiplin.
2) Pengikutan dan ketaatan sebagai langkah penerapan dan praktik atas
peraturan-peraturan yang mengatur perilaku individunya.
3) Alat pendidikan untuk mempengaruhi, mengubah, membina dan
membentuk perilaku yang sesuai dengan nilai-nilai yang ditentukan atau
diajarkan.
4) Hukuman sebagai upaya menyadarkan, mengoreksi dan meluruskan yang
salah sehingga orang kembali pada perilaku yang sesuai dengan harapan.
Selain itu ada beberapa faktor lain lagi yang dapat berpengaruh pada
pembentukkan disiplin individu yaitu:
1) Teladan
Perbuatan dan tindakan kerap kali lebih besar pengaruhnya dibanding
dengan kata-kata, jadi keteladanan sangat penting bagi perilaku disiplin
siswa. Dalam disiplin di sekolah, semua insan yang ada didalamnya
mengembangkan kepengikutan dan ketaatan yang lahir dari kesadaran
dirinya sehingga terbentuk jiwa disiplin yang dapat menjadi contoh.
2) Lingkungan Berdisiplin
Seseorang dapat juga dipengaruhi oleh lingkungan, bila berada di
lingkungan berdisplin, seseorang dapat terbawa oleh lingkungan tersebut.
Peraturan-peraturan yang ditaati dan dipatuhi adalah yang berlaku dalam
lingkungan tersebut, dengan tujuan menciptakan lingkungan kondusif bagi
kegiatan dan proses pendidikan.
3) Latihan Disiplin

Disiplin dapat dicapai dan dibentuk melalui proses latihan dan kebiasaan,
untuk membentuk suatu sikap hidup, perbuatan dan kebiasaan dalam
mengikuti, menaati dan mematuhi peraturan yang berlaku. Melakukan
disiplin secara berulang-ulang dan membiasakannya dalam praktik-praktik
kehidupan sehari-hari, maka disiplin akan terbentuk dalam diri seseorang.
Pembiasaan disiplin di sekolah, dengan aturan yang dirasakan sebagai
sesuatu yang memang seharusnya dipatuhi secara sadar untuk kebaikan, bisa
berkembang menjadi kebiasaan yang berpengaruh positif bagi kehidupan siswa
di masa depan.
F. MANFAAT DISIPLIN
1) Menumbuhkan kepekaan
Anak tumbuh menjadi pribadi yang peka/berperasaan halus dan
percaya pada orang lain. Sikap ini memudahkan dirinya mengungkapkan
perasaannya kepada orang lain, termasuk orang tuanya. Jadinya, anak akan
mudah menyelami perasaan orang lain juga.
2) Menumbuhkan kepedulian
Anak jadi peduli pada kebutuhan dan kepentingan orang
lain.Disiplin membuat anak memiliki integritas, selain dapat memikul
tanggung jawab, mampu memecahkan masalah dengan baik ,cepat dan
mudah.
3) Mengajarkan keteraturan
Anak jadi mempunyai pola hidup yang teratur dan mampu mengelola
waktunya dengan baik.
4) Menumbuhkan ketenangan
Menurut penelitian menunjukkan bayi yang tenang/jarang menangis
ternyata lebih mampu memperhatikan lingkungan sekitarnya dengan baik.
Di tahap selanjutnya bahkan ia bisa cepat berinteraksi dengan orang lain.
5) Menumbuhkan percaya diri
Sikap ini tumbuh berkembang pada saat anak diberi kepercayaan untuk
melakukan sesuatu pekerjaan yang mampu ia kerjakan dengan sendiri.
6) Menumbuhkan kemandirian
Dengan kemandirian anak dapat diandalkan untuk bisa memenuhi
kebutuhan sendiri. Anak juga dapat mengeksplorasi lingkungan dengan

10

baik.Disiplin merupakan bimbingan yang tepat pada anak untuk sanggup


menentukan pilihan yang bijak.
7) Menumbuhkan keakraban
Anak menjadi cepat akrab dan ramah terhadap orang lain karena
kemampuannya beradaptasi lebih terasah.
8) Membantu perkembangan otak
Pada usia 3 tahun pertama, pertumbuhan otak anak sangat pesat, disini ia
menjadi peniru perilaku yang piawai. ia mampu mencontoh dengan
sempurna tingkah laku orang tua yang disiplin dengan sendirinya akan
membentuk kebiasaan dan sikap yang positif.
9) Membantu anak yang sulit
Kadang-kadang kita lupa pada anak yang berkebutuhan khusus yang
memerlukan penangan khusus, melalui disiplin yang menekankan
keteraturan anak berkebutuhan khusus bisa hidup lebih baik.
10) Menumbuhkan kepatuhan
Hasilnya anak akan menuruti aturan yang ditetapkan orangtua atas
kemauan sendiri.
G. UPAYA MENINGKATKAN PERILAKUKEDISIPLINAN
Kedisiplinan penting untuk diterapkan dalam kehidupan sehari-hari, tapi
sering menjadi masalah di sekolah karena hampir setiap hari ada saja siswa
yang melanggar disiplin. Nursito (dalam Tarmizi, 2009) mengemukakan
bahwa masalah kedisiplinan siswa menjadi sangat berarti bagi kemajuan
sekolah.

Di

sekolah

yang

tertib

akan

selalu

menciptakan

proses

pembelajaran yang baik, sebaliknya pada sekolah yang tidak tertib


kondisinya akan jauh berbeda.
Disiplin sangat membantu anak dalam mencapai tahap perkembangan
yakni menyesuaikan diri dengan peraturan dan norma yang berlaku baik di
lingkungan keluarga, sekolah, maupun lingkungan masyarakat. Setiap orang
tua maupun guru memiliki cara berbeda dalam mendisiplnkan anak.
Pendisiplinan diterapkan pada anak untuk mengajarkan kepada anak agar
bertindak dan berperilaku sesuai dengan peraturan dan tata tertib, sehingga
anak mampu mengendalikan dirinya dan dapat menilai antara perilaku yang
baik maupun buruk. Menurut beberapa ahli yang dikutip oleh Maria J. Wantah

11

(2005: 214), ada beberapa yang dapat dilakukan oleh orang tua maupun guru
untuk meningkatkan disiplin pada anak, sebagai berikut:
1) Memperkuat perilaku yang baik dengan memberikan pujian dan perhatian
positif berupa senyuman maupun pelukan.
2) Memberikan pilihan secara bebas kepada anak.
3) Menunjukan sikap dan perilaku yang baik dan menyenangkan, agar anak
patuh.
4) Membuat sistem reward (penghargaan) untuk mendorong anak agar
berperilaku disiplin.
5) Konsisten terhadap metode disiplin yang digunakan dalam menghukum
anak, agar anak memahami konsekuensi dari perilaku yang dilakukannya.
6) Memberikan pemahaman tentang konsekuensi dari perilaku yang
dilakukan oleh anak.
7) Menciptakan lingkungan dan suasana yang aman dan nyaman serta
memberikan batasan-batasan sesuai dengan usia dan taraf perkembangan
anak.

BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Disiplin adalah sebuah aturan yang dibuat untuk melatih dan menghukum
agar anak secara suka rela melakukan apa yang menjadi aturan pemimpinnya,
yang dimaksud dengan pemimpin bisa disebut guru maupun orangtua.
Diketahui bahwa disiplin akan tumbuh dan dapat dibina melalui latihan,
pendidikan atau penanaman kebiasaan dengan keteladanan-keteladanan
tertentu yang harus dimulai sejak kecil dalam lingkungan keluarga.
Pembentukan disiplin harus melalui proses panjang, dimulai sejak dini dalam
keluarga dan dilanjutkan di sekolah.
Hal-hal penting dalam pembentukan itu terdiri dari kesadaran diri,
kepatuhan, tekanan, sanksi, teladan, lingkungan disiplin, dan latihan-latihan.
Disiplin akan tumbuh dapat dibina melalui latihan-latihan pendidikan,
penanaman kebiasaan dengan keteladanan-keteladanan tertentu. Disiplin akan
mudah ditegakkan bila muncul dari kesadaran diri, peraturan yang ada
dirasakan sebagai sesuatu yang memang seharusnya dipatuhi secara sadar
untuk kebaikan dirinya dan sesama, sehingga akan menjadi suatu kebiasaan
yang baik menuju arah disiplin diri.
B. Saran
Untuk Guru diharuskan mencontohkan prilaku disiplin, baik itu dalam segi
penampilan, mengajar dan bertingkah laku di sekolah serta memberikan
nasihat yang kiranya dapat membantu semangat belajar siswa sehingga
terciptanya kedisiplinan dalam diri siswa. Peran dalam usaha peningkatan
kedisiplinan siswa adalah kepala sekolah, Staf TU, guru, orang tua siswa
para siswa dan orang-orang yang terkait sebagai warga sekolah, sehingga
dapat membentuk unity atau persatuan dimana akan terciptanya suatu
achievement atau hasil yang di inginkan.

13

DAFTAR PUSTAKA

Riamin. 2016. Pentingnya Kedisiplinan Siswa di Sekolah. Terdapat dalam :


http://www.kompasiana.com/riamin/pentingnya-kedisiplinan-siswa-disekolah. Diakses pada 16 Oktober 2016
Suhandi.
2013.
Akibat
Tidak
Disiplin.
Terdapat
dalam
:
http://www.kompasiana.com/suhanihandi/akibat-tidak-disiplin. Diakses pada
16 Oktober 2016
Wasi. 2009. Upaya Meningkatkan Perilaku DisiplinSiswa Melalui Layanan
Bimbingan Kelompok. Jurnal Penelitian BK. Tahun 2009. UNS: Semarang
Tuu, Tulus. 2004. Peran Disiplin Pada Perilaku dan Prestasi Siswa. Jakarta:
Grasindo.
Samsudin. 1995. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan. Surakarta: PT
Tiga Serangkai Mandiri.
Maria J. Wantah. (2009). Pengembangan Disiplin Dan Pembentukan
Moral
Pada
Anak Usia Dini. Jakarta: yayasan obor Indonesia

Anda mungkin juga menyukai