Anda di halaman 1dari 4

TUGAS KOMPUTER II CONTOH JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI

TUGAS KOMPUTER II
CONTOH JURNAL PENDIDIKAN SOSIOLOGI
PEMUDA DAN SOSIALISASINYA DALAM PERMASALAHAN GENERASI NASIONAL

Disusun oleh :
Nama : Novita Aprillia YP
NIM : D0310049
Jurusan : Sosiologi
FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS SEBELAS MARET
SURAKARTA 2010

BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Masalah pemuda merupakan masalah yang abadi dan selalu dialami oleh setiap generasi
dalam hubungannya dengan generasi yang lebih tua. Masalah-masalah pemuda ini
disebakan karena sebagai akibat dari proses pendewasaan seseorang, penyusuan diri
dengan situasi yang baru dan timbulah harapan setiap pemuda karena akan mempunyai
masa depan yang baik daripada orang tuanya. Proses perubahan itu terjadi secara
lambat dan teratur (evolusi) Sebagian besar pemuda mengalami pendidikan yang lebih
daripada orang tuanya. Orang tua sebagai peer group yang memberikan bimbingan,
pengarahan, karena merupakan norma-norma masyarakat, sehingga dapat dipergunakan
dalam hidupnya. Banyak sekali masalah yang tidak terpecahkan karena kejadian yang
menimpa mereka belum pernah dialami dan diuangkapkannya. Dewasa ini umum
dikemukakan bahwa secara biologis dan politis serta fisik seorang pemuda sudah dewasa
akan tetapi secara ekonomis, psikologis masih kurang dewasa. Contohnya seperti
pemuda-pemuda yang sudah menikah, mempunyai keluarga, menikmati hak politiknya
sebagai warga Negara tapi dalam segi ekonominya masih tergantung kepada orang
tuanya.
B. Rumusan Masalah
Dalam perumusan masalah ini penulis akan merumuskan tentang:
1. Bagaimana Pengertian tentang pemuda.
2. Bagaimana pengertian sosialiasi
3. Bagaimana pengertian Internalisasi
4. Bagaimana gambaran pemuda dan identiasnya
C. Tujuan Penulisan
Tujuan penulisan makalah ini adalah untuk mengetahui tentang bagaimana pengertian
dari pemuda, bagaimana pengertian dari sosialisasi dan Internalisasi pemuda. Dan
bagaimana gambaran pemuda dengan identitas dirinya.
BAB II
PEMUDA DAN SOSIALISASINYA DALAM PERMASALAHAN GENERASI NASIONAL
A. Pengertian Pemuda
Telah kita ketahui bahwa pemuda atau generasi muda merupakan konsep-konsep yang
selalu dikaitkan dengan masalah nilai. hal ini merupakan pengertian idiologis dan kultural
daripada pengertian ini. Di dalam masyarakat pemuda merupakan satu identitas yang
potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan bangsa dan sumber insani bagi
pembangunan bangsanya karma pemuda sebagai harapan bangsa dapat diartikan
bahwa siapa yang menguasai pemuda akan menguasai masa depan.
Ada beberapa kedudukan pemuda dalam pertanggungjawabannya atas tatanan

masyarakat, antara lain:


a. Kemurnian idealismenya.
b. Keberanian dan Keterbukaanya dalam menyerap nilai-nilai dan gagasan-gagasan baru
c. Semangat pengabdiannya
d. Sepontanitas dan dinamikanya
e. Inovasi dan kreativitasnya
f. Keinginan untuk segera mewujudkan gagasan-gagasan baru
g. Keteguhan janjinya dan keinginan untuk menampilkan sikap dan keperibadiannya
mandiri
h. Masih langkanya pengalaman-pengalaman yang dapat merelevansikan pendapat,
sikap dan tindakanya dengan kenyataan yang ada.
B. Sosialisasi Pemuda
Sosialisasi adalah proses yang membantu individu melalui media pembelajaran dan
penyesuaian diri, bagaimana bertindak dan berpikir agar dapat berperan dan berfungsi,
baik sebagai individu maupun sebagai anggota masyarakat. Ada beberapa hal yang perlu
kita ketahui dalam sosialisasi, antara lain: Proses Sosialisasi, Media dan Tujuan
Sosialisasi.
a) Proses sosialisasi
Istilah sosialisasi menunjuk pada semua factor dan proses yang membuat manusia
menjadi selaras dalam hidup ditengah-tengah orang kain. Proses sosialisasilah yang
membuat seseorang menjadi tahu bagaimana mesti ia bertingkah laku ditengah-tengah
masyarakat dan lingkungan budayanya. Dari proses tersebut, seseorang akan terwarnai
cara berpikir dan kebiasaan-kebiasaan hidupnya.
Semua warga negara mengalami proses sosialisasi tanpa kecuali dan kemampuan untuk
hidup ditengah-tengah orang lain atau mengikuti norma yang berlaku dimasyarakat. Ini
tidak datang begitu saja ketika seseorang dilahirkan, melainkan melalui proses
sosialisasi.
b) Media Sosialisasi
Orang tua dan keluarga
Sekolah
Masyarakat
Teman bermain
Media Massa.
c) Tujuan Pokok Sosialisasi
Individu harus diberi ilmu pengetahuan (keterampilan) yang dibutuhkan bagi kehidupan
kelak di masyarakat.
Individu harus mampu berkomunikasi secara efektif dan mengenbangkankan
kemampuannya.
Pengendalian fungsi-fungsi organik yang dipelajari melalui latihan-latihan mawas diri
yang tepat.
Bertingkah laku secara selaras dengan norma atau tata nilai dan kepercayaan pokok
ada pada lembaga atau kelompok khususnya dan pada masyarakat umum.
C. Internalisasi
Adalah proses norma-norma yang mencakup norma-norma kemasyarakatan yang tidak
berhenti sampai institusional saja, akan tetapi mungkin norma-norma tersebut sudah
mendarah daging dalam jiwa anggota-anggota masyarakat.
a. Pendekatan klasik tentang pemuda.
Melihat bahwa muda merupakan masa perkembangan yang enak dan menarik.
Kepemudaan merupakan suatu fase dalam pertumbuhan biologis seseorang yang
bersifat seketika dan suatu waktu akan hilang dengan sendirinya, maka keanehankeanehan yang menjadi ciri khas masa muda akan hilang sejalan dengan berubahnya
usia.Menurut pendekatan yang klasik ini, pemuda dianggap sebagai suatu kelompok
yang mempunyai aspirasi sendiri yang bertentangan dengan aspirasi masyarakat.
Selanjutnya munculah persoalan-persoalan frustasi dan kecemasan pemuda karena
keinginan-keinginan mereka tidak sejalan dengan kenyataan. Dan timbulah konflik dalam
berbagai bentuk proses. Di sinilah pemuda bergejolak untuk mencari identitas mereka.
b. Dalam hal ini hakikat kepemudaan ditinjau dari dua asumsi pokok.

Yang selalu dikaitkan dengan masalah dan merupakan beban modal bagi para pemuda.
Tetapi di lain pihak pemuda juga menghadapi pesoalan seperti kenakalan remaja,
ketidakpatuhan kepada orang tua, frustasi, kecanduan narkotika, masa depan suram.
Semuanya itu akibat adanya jurang antara keinginan dalam harapan dengan kenyataan
yang mereka hadapi. Kaum muda dalam setiap masyarakat dianggap sedang mengalami
apa yang dinamakan moratorium. Moratorium adalah masa persiapan yang diadakan
masyarakat untuk memungkinkan pemuda-pemuda dalam waktu tertentu mengalami
perubahan. Menurut pola dasar pembinaan dan pengembangan generasi muda bahwa
generasi muda dapat dilihat dari berbagai aspek sosial, yakni; sosial psikologi, sosial
budaya, sosial politik, sosial ekonomi.
Masalah-masalah yang menyangkut generasi muda dewasa ini adalah:
a. Dirasakan menurunnya jiwa nasionalisme, idealisme dan patriotisme di kalangan
generasi muda.
b. Kekurangpastian yang dialami oleh generasi muda terhadap masa depannya.
c. Belum seimbangnya jumlah generasi muda dengan fasilitas pendidikan yang tersedia.
d. Kurangnya lapangan dan kesempatan kerja.
e. Kurangnya gizi yang dapat menghambat pertumbuhan badan dan perkembangan
kecerdasan
f. Masih banyaknya perkawinan-perkawinan di bawah umur
g. Adanya generasi muda yang menderita fisik dan mental
h. Pergaulan bebas
i. Meningkatnya kenakalan remaja, penyalahagunaan narkotika
j. Belum adanya peraturan perundang-undangan yang mengangkut generasi muda.
Peran pemuda dalam masyarakat
a. Peranan pemuda yang didasarkan atas usaha pemuda untuk menyesuaikan diri
dengan lingkungan.
b. Peranan pemuda yang menolak unsur menyesuaikan diri dengan lingkungannya
c. Asas edukatif
d. Asas persatuan dan kesatuan bangsa
e. Asas swakarsa
f. Asas keselarasan dan terpadu
g. Asas pendayagunaan dan fungsionaliasi
Arah Pembinaan Dan Pengembangan Generasi Muda
Arah pembinaan dan pengembangan generasi muda ditunjukan pada pembangunan
yang memiliki keselarasn dan keutuhan antara ketiga sumbu orientasi hidupnya yakni.
a. Orientasi ke atas kepada Tuhan Yang Masa Esa.
b. Orientasi dalam dirinya sendiri
c. Orientasi ke luar hidup di lingkungan
Peranan mahasiswa dalam masyarakat
a. Agen of change
b. Agen of development
c. Agen of modernization

BAB III
KESIMPULAN
Pemuda merupakan satu identitas yang potensial sebagai penerus cita-cita perjuangan
bangsa dan sumber insani bagi pembangunan Negara bangsa dan agama. Selain itu
pemuda/mahasiswa mempunyai peran sebagai pendekar intelektual dan sebagai
pendekar social yaitu bahwa para pemuda selain mempunyai ide-ide atau gagasan yang
perlu dikembangkan selain itu juga berperan sebagai perubah Negara dan bangsa ini.
Oleh siapa lagi kalau bukan oleh generasi selanjutnya maka dari itu para pemuda harus
memnpunyai ilmu yang tinggi dengan cara sekolah atau dengan yang lainnya, dengan
begitu bangsa ini akan maju aman dan sentosa.
1. Jika dibandingkan dengan generasi sebelum dan generasi berikutnya, setiap generasi
memiliki ciri-ciri khas corak atau watak pergerakan / perjuangan. Sehubungan dengan
itu, sejak kebangkitan Nasional, di Indonesia pernah tumbuh dan berkembang tiga

generasi yaitu generasi 20-an generasi 45 dan generasi 66, dengan masing-masing ciri
khasnya.
2. Ada dua regenerasi, yaitu
a. Regenerasi yang berlangsung alamiah. Artinya generasi berjalan lumrah seperti yang
terjadi pada kelompok dunia tumbuhan atau hewan. Proses regenerasi ini berjalan
sebagai biasa-biasa saja, berlangsung secara alami, tidak di ekspos atau dipublikasikan.
b. Regenerasi berencana, artinya proses regenerasi ini sungguh-sungguh direncanakan,
dipersiapkan. Pada masyarakat, suku-suku primitip, proses regenerasi dibakukan dalam
lembaga dapat yang disebut inisiasi. Oleh karena itu system regenerasi seperti ini lebih
tepat disebut regenerasi Kaderisasi. Pada hakikatnya system regenerasi-kaderisasi
adalah proses tempat para kader pimpinan para suku atau bangsa digembleng serta
dipersiapkan sebagai pimpinan suku atau bangsa pada generasi berikutnya.
Menggantikan generasi tua. Regenerasi-kaderisasi suatu suku atau bangsa diperlukan
untuk dipertahankan kelangsungan eksistensinya serta kesinambungan suatu generasi
atau bangsa, disamping dihadapkan terjaminnya kelestarian nilai-nilai budaya nenek
moyang.
3. Demi kesinambungan generasi dan kepemimpinan bangsa Indonesia telah memiliki
KNPI dan AMPI sebagai wadah forum komunikasi dan tempat penggembleng. Menempa
dan mencetak kader-kader dan pimpinan bangsa yang tangguh dan merakyat.
4. Generasi muda Indonesia mulai turut dalam peraturan aksi-aksi Tritura, Supersemar,
5. Bidang pendidikan yang dapat menopang pembangunan dengan melahirkan tenagatenaga terampil dalam bidangnya masing-masing dapat digolongkan dalam tiga bidang
yaitu pendidikan formal, pendidikan non-formal dan pendidikan informal.

Anda mungkin juga menyukai