Anda di halaman 1dari 14

Nama anggota kelompok 6 :

Indah Ayu Prastika (11308505220088)


Leni erilia murti (11308505220108)
Rista Amelia (11308505220176)

Dosen Pengampu : Evinna Cinda Hendiana., S.Pd., M,Pd


“ DISIPLIN
KELAS ”
Pengertian
Menurut para ahli yaitu Rachman , disiplin adalah upaya
mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam
mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib
dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya.
Sedangkan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah disiplin
merupakan ketaatan atau kepatuhan terhadap tata tertib atau peraturan yang
berlaku dan dibuat oleh suatu golongan atau kelompok, maupun aturan
yang dibuat sendiri.
Jadi, disiplin kelas adalah suatu keadaan di mana sesuatu berada dalam
keadaan tertib, teratur dengan semestinya sehingga tidak ada yang
melanggar pelanggaran-pelanggaran yang ada di lingkungan sekolah.
Bentuk – Bentuk Disiplin Kelas

1. Disiplin waktu : Siswa diharapkan untuk hadir tepat waktu di


kelas, mengikuti jadwal pelajaran dengan baik, dan
menyelesaikan tugas-tugas sesuai deadline yang ditentukan.
2. Disiplin kerja : Siswa perlu belajar untuk bekerja keras dan
memiliki sikap yang tekun dalam menyelesaikan tugas-tugas
akademik. Mereka harus fokus dan tidak terganggu oleh hal-hal
lain saat belajar.
3. Disiplin diri : Siswa perlu memiliki kontrol diri dalam
mengatur waktu belajar, menghindari gangguan, dan mengatur
prioritas dalam menghadapi tugas-tugas yang diberikan.
4. Disiplin belajar: Siswa harus memiliki pola pikir yang terbuka terhadap
pembelajaran, aktif dalam mengikuti pelajaran, dan berusaha untuk memahami
materi yang diajarkan. Mereka juga harus memiliki kebiasaan belajar yang
baik, seperti membuat catatan, membaca ulang materi, dan mempersiapkan diri
sebelum ujian.
5. Disiplin perilaku: Siswa diharapkan untuk mengikuti aturan dan tata tertib
sekolah, serta menjaga sikap sopan santun dalam berinteraksi dengan guru dan
teman sekelas.
6. Disiplin teknologi: Dalam era digital, siswa juga perlu memiliki disiplin
dalam menggunakan teknologi. Mereka harus mengatur penggunaan gadget
dan internet agar tidak mengganggu waktu belajar.
7. Disiplin kolaboratif: Siswa juga diajarkan untuk bekerja sama dalam
kelompok, mendengarkan pendapat orang lain, dan menghormati perbedaan
agar dapat mencapai tujuan bersama.
Strategi Penanaman Disiplin Kelas
1. Pemberian aturan dan konsekuensi : Yaitu Guru dapat menetapkan aturan kelas yang jelas dan
konsekuensi yang jelas jika aturan tersebut dilanggar. Misalnya, jika siswa terlambat datang
ke kelas, konsekuensinya bisa berupa hukuman atau tindakan korektif seperti melakukan
tugas tambahan.
2. Model perilaku positif: Yaitu Guru dapat menjadi contoh yang baik dengan menunjukkan
perilaku disiplin, termasuk datang tepat waktu, mengikuti tata tertib, dan menyampaikan
materi dengan teratur. Dengan melihat contoh ini, siswa akan terinspirasi untuk mengikuti dan
meniru perilaku yang sama.
3. Penguatan positif: Yaitu Guru dapat memberikan penghargaan atau pujian kepada siswa yang
menunjukkan perilaku disiplin. Misalnya, memberikan penghargaan kepada siswa yang selalu
mengumpulkan tugas tepat waktu atau yang aktif dalam berpartisipasi dalam diskusi kelas.
4. Pembentukan rutinitas: Guru dapat membantu siswa dalam membentuk rutinitas harian yang
teratur, seperti jadwal belajar yang konsisten dan waktu tidur yang cukup. Dengan memiliki
rutinitas yang baik, siswa akan lebih mudah mengatur waktu mereka dan menjaga disiplin
dalam kegiatan sehari-hari.
5. Komunikasi yang efektif: Yaitu Guru dapat menjalin komunikasi yang terbuka
dengan siswa untuk memahami tantangan atau kesulitan yang mereka hadapi dalam
menjaga disiplin. Dengan mendengarkan dan memberikan solusi yang tepat, guru
dapat membantu siswa mengatasi hambatan tersebut.
6. Penggunaan strategi pembelajaran yang bervariasi: Yaitu Guru dapat
menggunakan berbagai strategi pembelajaran yang menarik dan interaktif untuk
menjaga ketertarikan siswa dalam pembelajaran. Dengan mempertahankan
keterlibatan siswa, mereka akan lebih cenderung menjaga disiplin dalam proses
belajar-mengajar.
7. Kolaborasi dengan orang tua: Yaitu Guru dapat bekerja sama dengan orang tua
atau wali siswa dalam membangun dan menjaga disiplin. misalnya,Melalui
pertemuan orang tua-guru atau komunikasi rutin, guru dapat memberikan pembaruan
tentang perilaku siswa dan mengajak orang tua untuk mendukung penanaman
disiplin di rumah.
Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Strategi
Penanaman Disiplin Kelas
1. Kepemimpinan: Gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh guru atau pemimpin kelas dapat
mempengaruhi disiplin siswa. Jika pemimpin kelas mampu memberikan contoh yang baik
dan memimpin dengan tegas namun adil, siswa cenderung lebih patuh terhadap aturan dan
tata tertib.
2. Konsistensi: Konsistensi dalam menerapkan aturan dan sanksi sangat penting dalam
membangun disiplin. Jika aturan diterapkan secara konsisten, siswa akan lebih memahami
konsekuensi dari pelanggaran dan cenderung mematuhi aturan tersebut.
3. Keterlibatan Siswa: Melibatkan siswa dalam proses pembuatan aturan dan tata tertib kelas
dapat meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab mereka terhadap disiplin. Siswa
yang merasa terlibat akan lebih termotivasi untuk mematuhi aturan yang telah mereka buat.
4. Penguatan Positif: Memberikan penguatan positif seperti pujian, penghargaan, atau
reward kepada siswa yang patuh terhadap aturan dapat meningkatkan motivasi
mereka untuk menjaga disiplin. Penguatan positif dapat memberikan dorongan dan
memperkuat perilaku yang diinginkan.
5. Konseling dan Pembinaan: Melakukan konseling dan pembinaan
terhadap siswa yang sering melanggar aturan dapat membantu mereka
memahami konsekuensi dari perilaku mereka dan membantu mereka
mengubah perilaku yang tidak diinginkan.
6. Keterlibatan Orang Tua: Peran orang tua dalam mendukung disiplin di
kelas juga sangat penting. Komunikasi yang baik antara guru dan orang tua,
serta dukungan orang tua dalam menerapkan aturan di rumah, dapat
membantu memperkuat disiplin siswa di kelas.
7. Kondisi Fisik dan Lingkungan: Kondisi fisik dan lingkungan kelas
yang nyaman, tertata rapi, dan bebas dari gangguan dapat menciptakan
suasana yang kondusif untuk belajar dan menjaga disiplin.
8. Kesadaran Siswa: Kesadaran siswa terhadap pentingnya disiplin dan
konsekuensi dari pelanggaran aturan juga mempengaruhi strategi
penanaman disiplin Siswa yang memiliki kesadaran sendiri akan lebih
cenderung mematuhi aturan.
Upaya Menegakkan Disiplin
1. Membuat Aturan yang Jelas: Sediakan aturan yang jelas dan terperinci mengenai
perilaku yang diharapkan dari siswa. Pastikan aturan tersebut dipahami oleh semua
siswa dan disosialisasikan dengan baik.
2. Konsistensi dalam Penegakan Aturan: Penting untuk memberlakukan aturan dengan
konsisten. Pastikan bahwa semua staf sekolah, termasuk guru dan petugas sekolah,
memberlakukan aturan dengan tegas dan adil.
3. Menggunakan Sanksi dan Penghargaan: Selain memberikan sanksi yang sesuai untuk
pelanggaran aturan, berikan juga penghargaan kepada siswa yang mematuhi aturan
dengan baik. Ini dapat berupa pujian, penghargaan, atau insentif lainnya untuk
mendorong perilaku yang positif.
4. Membangun Hubungan yang Baik dengan Siswa: Penting untuk membangun
hubungan yang baik antara staf sekolah dan siswa. Komunikasikan dengan baik,
dengarkan masalah dan kekhawatiran siswa, dan berikan dukungan yang diperlukan.
5. Melibatkan Orang Tua: Libatkan orang tua dalam upaya meningkatkan disiplin di
sekolah. Komunikasikan aturan dan harapan kepada orang tua, dan minta dukungan
mereka dalam mendukung disiplin anak-anak di rumah.
6. Mengadakan Program Pendidikan tentang Disiplin: Selenggarakan program pendidikan
yang fokus pada pentingnya disiplin dan bagaimana siswa dapat mengembangkan disiplin
dalam kehidupan sehari-hari. Program ini dapat berupa seminar, lokakarya, atau kegiatan
lain yang melibatkan siswa secara aktif.
7. Menggunakan Metode Pembelajaran yang Interaktif: Gunakan metode pembelajaran
yang interaktif dan menarik untuk mengajarkan nilai-nilai disiplin kepada siswa. Libatkan
siswa dalam diskusi, permainan peran, atau kegiatan kelompok yang mendorong
pemahaman dan penerapan disiplin.
8. Mengadakan Pengawasan yang Efektif: Lakukan pengawasan yang efektif di area-area
sekolah yang rawan pelanggaran aturan. Pastikan ada petugas sekolah yang bertanggung
jawab untuk memantau dan mengawasi siswa dengan baik.
9. Melibatkan Siswa dalam Pembuatan Aturan: Ajak siswa untuk berpartisipasi dalam
pembuatan aturan sekolah. Dengan melibatkan mereka, mereka akan merasa memiliki dan
lebih cenderung mematuhi aturan yang telah mereka buat sendiri.
10. Mengadakan Evaluasi dan Pemantauan: Lakukan evaluasi secara berkala terhadap
efektivitas langkah-langkah yang telah diambil untuk meningkatkan disiplin di sekolah.
Pantau kepatuhan siswa terhadap aturan dan identifikasi area yang perlu perbaikan atau
penyesuaian.
Strategi Penanganan Disiplin Kelas

1) Penanganan gangguan ringan


yaitu penegakan disiplin yang merujuk pada strategi dan tindakan yang diambil
untuk mengatasi pelanggaran aturan atau gangguan yang tidak serius dalam
lingkungan yang memerlukan disiplin.
2. Penanganan Gangguan Berat
Gangguan berat merupakan pelanggaran yang dilakukan oleh peserta didik yang
dapat mempengaruhi siswa lain dan mengganggu jalannya proses belajar.
3.Penanganan Perilaku Agresif
Perilaku agresif merupakan perilaku menyerang yang ditunjukkan oleh siswa di
dalam kelas.
Kesimpulan

Jadi, disiplin kelas adalah suatu keadaan di mana


sesuatu berada dalam keadaan tertib, teratur dengan
semestinya sehingga tidak ada yang melanggar
pelanggaran-pelanggaran yang ada di lingkungan
sekolah. dengan tujuan menciptakan suasana
lingkungan belajar yang nyaman dan tentram di
dalam kelas ataupun dilingkungan sekolah.
“Terima kasih”

Anda mungkin juga menyukai