“ DISIPLIN KELAS ” Pengertian Menurut para ahli yaitu Rachman , disiplin adalah upaya mengendalikan diri dan sikap mental individu atau masyarakat dalam mengembangkan kepatuhan dan ketaatan terhadap peraturan dan tata tertib dan kesadaran yang muncul dari dalam hatinya. Sedangkan Dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia, istilah disiplin merupakan ketaatan atau kepatuhan terhadap tata tertib atau peraturan yang berlaku dan dibuat oleh suatu golongan atau kelompok, maupun aturan yang dibuat sendiri. Jadi, disiplin kelas adalah suatu keadaan di mana sesuatu berada dalam keadaan tertib, teratur dengan semestinya sehingga tidak ada yang melanggar pelanggaran-pelanggaran yang ada di lingkungan sekolah. Bentuk – Bentuk Disiplin Kelas
1. Disiplin waktu : Siswa diharapkan untuk hadir tepat waktu di
kelas, mengikuti jadwal pelajaran dengan baik, dan menyelesaikan tugas-tugas sesuai deadline yang ditentukan. 2. Disiplin kerja : Siswa perlu belajar untuk bekerja keras dan memiliki sikap yang tekun dalam menyelesaikan tugas-tugas akademik. Mereka harus fokus dan tidak terganggu oleh hal-hal lain saat belajar. 3. Disiplin diri : Siswa perlu memiliki kontrol diri dalam mengatur waktu belajar, menghindari gangguan, dan mengatur prioritas dalam menghadapi tugas-tugas yang diberikan. 4. Disiplin belajar: Siswa harus memiliki pola pikir yang terbuka terhadap pembelajaran, aktif dalam mengikuti pelajaran, dan berusaha untuk memahami materi yang diajarkan. Mereka juga harus memiliki kebiasaan belajar yang baik, seperti membuat catatan, membaca ulang materi, dan mempersiapkan diri sebelum ujian. 5. Disiplin perilaku: Siswa diharapkan untuk mengikuti aturan dan tata tertib sekolah, serta menjaga sikap sopan santun dalam berinteraksi dengan guru dan teman sekelas. 6. Disiplin teknologi: Dalam era digital, siswa juga perlu memiliki disiplin dalam menggunakan teknologi. Mereka harus mengatur penggunaan gadget dan internet agar tidak mengganggu waktu belajar. 7. Disiplin kolaboratif: Siswa juga diajarkan untuk bekerja sama dalam kelompok, mendengarkan pendapat orang lain, dan menghormati perbedaan agar dapat mencapai tujuan bersama. Strategi Penanaman Disiplin Kelas 1. Pemberian aturan dan konsekuensi : Yaitu Guru dapat menetapkan aturan kelas yang jelas dan konsekuensi yang jelas jika aturan tersebut dilanggar. Misalnya, jika siswa terlambat datang ke kelas, konsekuensinya bisa berupa hukuman atau tindakan korektif seperti melakukan tugas tambahan. 2. Model perilaku positif: Yaitu Guru dapat menjadi contoh yang baik dengan menunjukkan perilaku disiplin, termasuk datang tepat waktu, mengikuti tata tertib, dan menyampaikan materi dengan teratur. Dengan melihat contoh ini, siswa akan terinspirasi untuk mengikuti dan meniru perilaku yang sama. 3. Penguatan positif: Yaitu Guru dapat memberikan penghargaan atau pujian kepada siswa yang menunjukkan perilaku disiplin. Misalnya, memberikan penghargaan kepada siswa yang selalu mengumpulkan tugas tepat waktu atau yang aktif dalam berpartisipasi dalam diskusi kelas. 4. Pembentukan rutinitas: Guru dapat membantu siswa dalam membentuk rutinitas harian yang teratur, seperti jadwal belajar yang konsisten dan waktu tidur yang cukup. Dengan memiliki rutinitas yang baik, siswa akan lebih mudah mengatur waktu mereka dan menjaga disiplin dalam kegiatan sehari-hari. 5. Komunikasi yang efektif: Yaitu Guru dapat menjalin komunikasi yang terbuka dengan siswa untuk memahami tantangan atau kesulitan yang mereka hadapi dalam menjaga disiplin. Dengan mendengarkan dan memberikan solusi yang tepat, guru dapat membantu siswa mengatasi hambatan tersebut. 6. Penggunaan strategi pembelajaran yang bervariasi: Yaitu Guru dapat menggunakan berbagai strategi pembelajaran yang menarik dan interaktif untuk menjaga ketertarikan siswa dalam pembelajaran. Dengan mempertahankan keterlibatan siswa, mereka akan lebih cenderung menjaga disiplin dalam proses belajar-mengajar. 7. Kolaborasi dengan orang tua: Yaitu Guru dapat bekerja sama dengan orang tua atau wali siswa dalam membangun dan menjaga disiplin. misalnya,Melalui pertemuan orang tua-guru atau komunikasi rutin, guru dapat memberikan pembaruan tentang perilaku siswa dan mengajak orang tua untuk mendukung penanaman disiplin di rumah. Faktor – Faktor yang Mempengaruhi Strategi Penanaman Disiplin Kelas 1. Kepemimpinan: Gaya kepemimpinan yang dilakukan oleh guru atau pemimpin kelas dapat mempengaruhi disiplin siswa. Jika pemimpin kelas mampu memberikan contoh yang baik dan memimpin dengan tegas namun adil, siswa cenderung lebih patuh terhadap aturan dan tata tertib. 2. Konsistensi: Konsistensi dalam menerapkan aturan dan sanksi sangat penting dalam membangun disiplin. Jika aturan diterapkan secara konsisten, siswa akan lebih memahami konsekuensi dari pelanggaran dan cenderung mematuhi aturan tersebut. 3. Keterlibatan Siswa: Melibatkan siswa dalam proses pembuatan aturan dan tata tertib kelas dapat meningkatkan rasa memiliki dan tanggung jawab mereka terhadap disiplin. Siswa yang merasa terlibat akan lebih termotivasi untuk mematuhi aturan yang telah mereka buat. 4. Penguatan Positif: Memberikan penguatan positif seperti pujian, penghargaan, atau reward kepada siswa yang patuh terhadap aturan dapat meningkatkan motivasi mereka untuk menjaga disiplin. Penguatan positif dapat memberikan dorongan dan memperkuat perilaku yang diinginkan. 5. Konseling dan Pembinaan: Melakukan konseling dan pembinaan terhadap siswa yang sering melanggar aturan dapat membantu mereka memahami konsekuensi dari perilaku mereka dan membantu mereka mengubah perilaku yang tidak diinginkan. 6. Keterlibatan Orang Tua: Peran orang tua dalam mendukung disiplin di kelas juga sangat penting. Komunikasi yang baik antara guru dan orang tua, serta dukungan orang tua dalam menerapkan aturan di rumah, dapat membantu memperkuat disiplin siswa di kelas. 7. Kondisi Fisik dan Lingkungan: Kondisi fisik dan lingkungan kelas yang nyaman, tertata rapi, dan bebas dari gangguan dapat menciptakan suasana yang kondusif untuk belajar dan menjaga disiplin. 8. Kesadaran Siswa: Kesadaran siswa terhadap pentingnya disiplin dan konsekuensi dari pelanggaran aturan juga mempengaruhi strategi penanaman disiplin Siswa yang memiliki kesadaran sendiri akan lebih cenderung mematuhi aturan. Upaya Menegakkan Disiplin 1. Membuat Aturan yang Jelas: Sediakan aturan yang jelas dan terperinci mengenai perilaku yang diharapkan dari siswa. Pastikan aturan tersebut dipahami oleh semua siswa dan disosialisasikan dengan baik. 2. Konsistensi dalam Penegakan Aturan: Penting untuk memberlakukan aturan dengan konsisten. Pastikan bahwa semua staf sekolah, termasuk guru dan petugas sekolah, memberlakukan aturan dengan tegas dan adil. 3. Menggunakan Sanksi dan Penghargaan: Selain memberikan sanksi yang sesuai untuk pelanggaran aturan, berikan juga penghargaan kepada siswa yang mematuhi aturan dengan baik. Ini dapat berupa pujian, penghargaan, atau insentif lainnya untuk mendorong perilaku yang positif. 4. Membangun Hubungan yang Baik dengan Siswa: Penting untuk membangun hubungan yang baik antara staf sekolah dan siswa. Komunikasikan dengan baik, dengarkan masalah dan kekhawatiran siswa, dan berikan dukungan yang diperlukan. 5. Melibatkan Orang Tua: Libatkan orang tua dalam upaya meningkatkan disiplin di sekolah. Komunikasikan aturan dan harapan kepada orang tua, dan minta dukungan mereka dalam mendukung disiplin anak-anak di rumah. 6. Mengadakan Program Pendidikan tentang Disiplin: Selenggarakan program pendidikan yang fokus pada pentingnya disiplin dan bagaimana siswa dapat mengembangkan disiplin dalam kehidupan sehari-hari. Program ini dapat berupa seminar, lokakarya, atau kegiatan lain yang melibatkan siswa secara aktif. 7. Menggunakan Metode Pembelajaran yang Interaktif: Gunakan metode pembelajaran yang interaktif dan menarik untuk mengajarkan nilai-nilai disiplin kepada siswa. Libatkan siswa dalam diskusi, permainan peran, atau kegiatan kelompok yang mendorong pemahaman dan penerapan disiplin. 8. Mengadakan Pengawasan yang Efektif: Lakukan pengawasan yang efektif di area-area sekolah yang rawan pelanggaran aturan. Pastikan ada petugas sekolah yang bertanggung jawab untuk memantau dan mengawasi siswa dengan baik. 9. Melibatkan Siswa dalam Pembuatan Aturan: Ajak siswa untuk berpartisipasi dalam pembuatan aturan sekolah. Dengan melibatkan mereka, mereka akan merasa memiliki dan lebih cenderung mematuhi aturan yang telah mereka buat sendiri. 10. Mengadakan Evaluasi dan Pemantauan: Lakukan evaluasi secara berkala terhadap efektivitas langkah-langkah yang telah diambil untuk meningkatkan disiplin di sekolah. Pantau kepatuhan siswa terhadap aturan dan identifikasi area yang perlu perbaikan atau penyesuaian. Strategi Penanganan Disiplin Kelas
1) Penanganan gangguan ringan
yaitu penegakan disiplin yang merujuk pada strategi dan tindakan yang diambil untuk mengatasi pelanggaran aturan atau gangguan yang tidak serius dalam lingkungan yang memerlukan disiplin. 2. Penanganan Gangguan Berat Gangguan berat merupakan pelanggaran yang dilakukan oleh peserta didik yang dapat mempengaruhi siswa lain dan mengganggu jalannya proses belajar. 3.Penanganan Perilaku Agresif Perilaku agresif merupakan perilaku menyerang yang ditunjukkan oleh siswa di dalam kelas. Kesimpulan
Jadi, disiplin kelas adalah suatu keadaan di mana
sesuatu berada dalam keadaan tertib, teratur dengan semestinya sehingga tidak ada yang melanggar pelanggaran-pelanggaran yang ada di lingkungan sekolah. dengan tujuan menciptakan suasana lingkungan belajar yang nyaman dan tentram di dalam kelas ataupun dilingkungan sekolah. “Terima kasih”
ILMU PERUBAHAN DALAM 4 LANGKAH: Strategi dan teknik operasional untuk memahami bagaimana menghasilkan perubahan signifikan dalam hidup Anda dan mempertahankannya dari waktu ke waktu