Anda di halaman 1dari 5

LEMBAR KERJA

RANCANGAN TINDAKAN AKSI NYATA


(Kepala Sekolah)

Pada kegiatan ini Bapak/Ibu akan secara mandiri mereviu penerapan budaya disiplin di
sekolah Bapak/Ibu berdasarkan peraturan sekolah yang sedang berjalan dan/atau visi dan misi
sekolah. Silahkan Bapak/Ibu merujuk menambahkan halaman baru jika perlu.
Nama Peserta: Rustam Effendi
Unit Modul :

A. Bagaimana penerapan disiplin saat ini di sekolah Bapak/Ibu? Apakah sudah


efektif? Bila belum, apa yang menurut Bapak/Ibu masih perlu diperbaiki dan
dikembangkan?

Penerapan disiplin di sekolah kami saat ini sudah cukup baik dan efektif. Disiplin
disekolah kami sebenarnya sudah ditanamkan sejak awal pada saat masuk sebagai murid
baru dan dijadikan trijanji (Jujur, Disiplin, Prestasi) yang dituangkan dalam berkas
pendaftaran sebagai murid baru.
Hampir seluruh murid dan warga sekolah sudah mentaati tata tertib sekolah dengan
baik dan melaksanakan dengan penuh kesadaran dan tanggung jawab walaupun terkadang
ada beberapa murid yang masih lalai namun tetap dimotivasi dan diingatkan baik oleh
guru, tim kedisiplinan sekolah, guru Bimbingan konseling, maupun warga sekolah
lainnya. Membutuhkan kebersamaan untuk menerapkan disiplin bersama.
Penerapan disiplin terkadang diabaikan oleh murid, dimulai dari ketepatan waktu
ketika murid masuk sekolah atau kelas, tidak masuk sekolah tanpa izin , cara berpakaian
murid yang kurang rapi, dan tata tertib lainnya, semuanya ditindak lanjuti dengan
konsisten.
Konsistensi penerapan aturan itu sangat penting agar menumbuhkan kesadaran kepada
murid untuk melaksanakan tanpa harus diiming-imaingi hadiah atau ancaman hukuman
sehingga membentuk prilaku yang baik dan rasa tanggung jawab.
Berkenaan dengan murid yang masuk tidak tepat waktu dan tidak masuk sekolah
tanpa izin kami menyadari bahwa kami pihak sekolah sangat kurang Komunikasi baik
dengan siswa maupun orang tua siswa jadi sangat Penting untuk menjelaskan aturan dan
konsekuensi dengan jelas kepada siswa, orang tua, dan staf sekolah. Penerapan disiplin
yang efektif haruslah bersifat pendidikan, bukan hanya mengenai hukuman atau penalti.
Menggunakan momen pelanggaran sebagai kesempatan untuk mendidik murid mengenai
konsekuensi dari tindakan mereka dan membantu mereka belajar untuk mengambil
tanggung jawab atas tindakan yang dilakukan.
B. Sebagai seorang pemimpin di sekolah, bagaimana Bapak/Ibu akan menciptakan
sebuah lingkungan yang positif di sekolah? Apa strategi yang akan Bapak/Ibu
gunakan? Bagaimana menerapkannya, dan apa yang perlu dilakukan terlebih
dahulu?
Menciptakan lingkungan yang positif di sekolah melibatkan pemikiran strategis, kepemimpinan yang
kuat, dan keterlibatan dari seluruh komunitas sekolah. Berikut adalah beberapa strategi yang dapat
diimplementasikan:

1. Menetapkan Visi dan Nilai:


 Tentukan visi yang jelas untuk sekolah, termasuk nilai-nilai yang ingin diterapkan dalam
lingkungan belajar.
 Libatkan staf, siswa, dan orang tua dalam proses menetapkan visi dan nilai untuk
memastikan keterlibatan seluruh komunitas.
2. Kepemimpinan yang Positif:
 Tunjukkan contoh kepemimpinan positif dengan menunjukkan integritas, empati, dan
keteladanan.
 Dorong staf dan siswa untuk mengembangkan keterampilan kepemimpinan mereka sendiri.
3. Budaya Keterbukaan dan Komunikasi:
 Bangun budaya di mana komunikasi terbuka dan jujur dihargai.
 Adakan pertemuan reguler dengan staf, siswa, dan orang tua untuk mendiskusikan isu-isu
penting dan memastikan bahwa semua pihak merasa didengar.
4. Pendidikan Karakter:
 Implementasikan program pendidikan karakter yang terintegrasi dalam kurikulum untuk
membantu siswa mengembangkan nilai-nilai positif dan keterampilan sosial.
 Libatkan staf dalam mendukung perkembangan karakter siswa.
5. Program Kesejahteraan Siswa dan Konseling:
 Sediakan program kesejahteraan siswa yang mendukung kebutuhan emosional dan sosial
mereka.
 Miliki layanan konseling yang dapat diakses siswa untuk membantu mereka mengatasi
tantangan pribadi.
6. Pelibatan Orang Tua dan Masyarakat:
 Libatkan orang tua secara aktif dalam kehidupan sekolah melalui pertemuan, acara, dan
proyek kolaboratif.
 Bangun kemitraan dengan masyarakat setempat untuk mendukung program dan inisiatif
sekolah.
7. Penghargaan dan Pengakuan:
 Kenali pencapaian siswa dan staf secara teratur melalui program penghargaan.
 Sediakan cara untuk menghargai kontribusi positif dari semua anggota komunitas sekolah.
8. Penanganan Konflik dengan Bijaksana:
 Berikan pelatihan kepada staf dan siswa dalam menangani konflik secara konstruktif.
 Sediakan mekanisme yang efektif untuk menyelesaikan konflik dan menciptakan keadilan.
Sebelum menerapkan strategi-strategi ini, langkah awal yang perlu diambil adalah melakukan
evaluasi menyeluruh terhadap lingkungan dan budaya saat ini di sekolah. Pemahaman mendalam
tentang kekuatan dan tantangan yang dihadapi dapat membantu dalam merancang strategi yang
sesuai dan berkelanjutan. Melibatkan seluruh komunitas sekolah dalam proses perencanaan dan
implementasi juga merupakan kunci untuk kesuksesan dalam menciptakan lingkungan yang positif.

C. Tolok Ukur
(Bukti apa yang dapat dijadikan indikator bahwa Tindakan ini berjalan dengan
baik?)
Tindakan disiplin positif di sekolah dapat diukur dan dievaluasi melalui sejumlah indikator atau bukti-
bukti tertentu. Berikut adalah beberapa tolok ukur yang dapat menjadi indikator keberhasilan dari
penerapan disiplin positif:

1. Penurunan Kasus Pelanggaran:


 Jumlah kasus pelanggaran dan insiden disiplin negatif dapat diukur secara rutin. Penurunan
jumlah kasus dapat menunjukkan efektivitas tindakan disiplin positif.
2. Partisipasi Positif Siswa:
 Tingkat partisipasi siswa dalam kegiatan positif, seperti klub, proyek, atau kegiatan sukarela,
dapat menjadi indikator bahwa siswa merasa terlibat dan memiliki keterlibatan positif di
sekolah.
3. Peningkatan Kehadiran:
 Perbaikan dalam tingkat kehadiran siswa dapat mencerminkan iklim sekolah yang positif.
Siswa yang merasa nyaman dan terhubung dengan sekolah lebih mungkin untuk datang
secara teratur.
4. Survei Kepuasan Siswa dan Orang Tua:
 Mengadakan survei kepuasan siswa dan orang tua dapat memberikan wawasan tentang
persepsi mereka terhadap kebijakan disiplin dan atmosfer sekolah.
5. Peningkatan Prestasi Akademik:
 Hubungan yang positif antara tindakan disiplin positif dan peningkatan prestasi akademik
dapat diamati. Siswa yang merasa didukung secara sosial dan emosional mungkin lebih
cenderung untuk berhasil di sekolah.
6. Pengurangan Tingkat Dropout:
 Peningkatan dalam retensi siswa dan pengurangan tingkat dropout dapat menjadi indikator
efektivitas disiplin positif dalam menciptakan lingkungan belajar yang mendukung.
7. Keterlibatan Orang Tua yang Meningkat:
 Keterlibatan orang tua yang lebih tinggi dalam kehidupan sekolah, seperti partisipasi dalam
pertemuan orang tua, dapat mencerminkan hubungan positif antara sekolah dan komunitas
orang tua.
8. Peningkatan Keterampilan Sosial Siswa:
 Evaluasi keterampilan sosial siswa, baik melalui observasi atau alat penilaian yang sesuai,
dapat memberikan gambaran tentang efektivitas program pendidikan karakter dan disiplin
positif.
9. Iklim Sekolah yang Positif:
 Pengamatan langsung terhadap atmosfer sekolah, termasuk tingkat kerjasama antara siswa
dan staf, dapat memberikan gambaran tentang klimat sekolah yang positif.
10. Penghargaan dan Pengakuan yang Diberikan:
 Peningkatan frekuensi dan variasi penghargaan yang diberikan kepada siswa dan staf dapat
mencerminkan upaya untuk menghargai dan memotivasi perilaku positif.
Monitoring secara teratur terhadap tolok ukur ini dan merespons perubahan dengan cepat dapat
membantu sekolah memperbaiki dan memperkuat pendekatan disiplin positif mereka.

D. Linimasa Tindakan yang akan dilakukan


Budaya Disiplin dilaksanakan Sepanjang semester genap 2024.
1. Evaluasi Awal: ( Awal semester genap 2024)

Lakukan evaluasi menyeluruh terhadap budaya dan iklim sekolah saat ini, identifikasi masalah
dan kebutuhan.

2. Partisipasi Komunitas:

Ajak semua pemangku kepentingan, termasuk staf, siswa, orang tua, dan masyarakat, untuk
berpartisipasi dalam menetapkan visi dan nilai-nilai sekolah.

3. Pengembangan Kebijakan:

Susun atau revisi kebijakan disiplin sekolah dengan fokus pada pendekatan positif, termasuk
aturan yang jelas dan konsekuensi yang proporsional.

4. Pelatihan Karyawan:

Berikan pelatihan kepada staf, termasuk guru, karyawan, dan petugas keamanan, tentang
strategi disiplin positif, keterampilan kelas, dan intervensi positif.

5. Program Pendidikan Karakter: (Sepanjang Semester Genap 2024)

Implementasikan program pendidikan karakter yang terintegrasi dalam kurikulum untuk


mendukung perkembangan nilai-nilai positif dan keterampilan sosial siswa.

6. Mekanisme Penghargaan:

Sediakan sistem penghargaan yang menyeluruh untuk mengenali dan memberikan apresiasi
kepada siswa dan staf yang menunjukkan perilaku positif.

7. Konsultasi dan Kolaborasi:

Bangun hubungan dengan ahli psikologi sekolah atau konselor untuk memberikan dukungan
konseling bagi siswa yang membutuhkannya.

Kolaborasi dengan organisasi atau spesialis luar untuk mendukung program-program tertentu.

8. Sistem Pelaporan dan Evaluasi:

Implementasikan sistem pelaporan insiden dan perilaku siswa yang dapat digunakan untuk
memantau tren dan mengevaluasi efektivitas program disiplin positif.

9. Pelibatan Orang Tua:

Lakukan pertemuan reguler dengan orang tua untuk memberikan pemahaman tentang
kebijakan disiplin dan membangun kemitraan yang kuat antara sekolah dan rumah.

10. Evaluasi Berkala: - Lakukan evaluasi berkala terhadap efektivitas


strategi disiplin positif yang diimplementasikan. - Lakukan
penyesuaian jika diperlukan berdasarkan umpan balik dari staf,
siswa, dan orang tua.
11. Penanganan Konflik: - Sediakan pelatihan untuk siswa dan staf
tentang penanganan konflik yang konstruktif dan alternatif
penyelesaian masalah.
12. Pemantauan Keterlibatan Siswa: - Pantau tingkat keterlibatan siswa
dalam kegiatan sekolah positif dan reaksi terhadap program disiplin
positif.
13. Komunikasi Terbuka: - Bangun budaya komunikasi terbuka dengan
mengadakan pertemuan berkala dan forum diskusi untuk
mendengar masukan dan kekhawatiran dari semua pemangku
kepentingan.
14. Pemantauan Indikator Keberhasilan: - Terus pantau indikator
keberhasilan, seperti penurunan kasus pelanggaran, peningkatan
kehadiran, dan partisipasi positif siswa.
15. Revisi dan Perbaikan: - Revisi kebijakan dan strategi berdasarkan
evaluasi berkala dan perubahan kebutuhan sekolah. ( Akhir
Semester Genap 2024)

E. Dukungan yang dibutuhkan


(Apa saja alat, bahan, atau pihak yang Bapak/Ibu butuhkan untuk melaksanakan
rancangan Tindakan ini? Bagaimana Bapak/Ibu akan memperolehnya?)

1. Modul Pelatihan atau video dan lain sebagainya yang mendukung


2. Ruang Pertemuan/prasarana
3. Guru , komite atau orang tua / wali siswa dan stick holder lainnya /
kemitraan
4. Sumber Keuangan
5. Pendidik Konseling
6. Staf Administrasi
Dukungan Yang dibutuhkan tersebut sudah tersedia sebagai Sumber daya sekolah (SDS)

Anda mungkin juga menyukai