Anda di halaman 1dari 4

Nama : GURI

Kelas : PGSD A
Matkul : Pemahaman Tentang Peserta Didik dan Pembelajaran

TOPIK 4
ELABORASI PEMAHAMAN

1. Bagaimana menumbuhkan karakter disiplin positif bagi peserta didik tanpa menggunakan
pujian dan hukuman?
Jawab:
Menumbuhkan karakter disiplin positif pada peserta didik tanpa menggunakan pujian dan hukuman
bisa dilakukan melalui pendekatan yang membangun kesadaran, tanggung jawab, dan pemahaman
akan pentingnya disiplin. Berikut beberapa cara yang bisa dipertimbangkan:
1) Model Perilaku Positif
Jadilah contoh yang baik. Tunjukkan konsistensi dalam disiplin, tanggung jawab, dan etika kerja.
Peserta didik cenderung meniru apa yang mereka lihat dari guru atau figur otoritas lainnya.
2) Komunikasi Terbuka dan Pengertian
Buat lingkungan yang memungkinkan peserta didik merasa nyaman untuk berbicara tentang
kesulitan atau tantangan yang mereka hadapi. Dengarkan dengan empati dan berikan dukungan,
bukan hukuman atau kritik.
3) Berikan Penjelasan dan Alasan yang Jelas
Saat meminta peserta didik untuk melakukan sesuatu, jelaskan mengapa hal itu penting. Ini
membantu mereka memahami alasan di balik aturan atau tindakan yang diminta, dan
memperkuat pemahaman mereka akan pentingnya disiplin.
4) Libatkan Peserta Didik dalam Pembuatan Aturan
Ajak mereka untuk berpartisipasi dalam menetapkan aturan kelas atau sekolah. Dengan
demikian, mereka merasa memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilan aturan tersebut.
5) Berikan Dukungan dalam Pengelolaan Waktu
Bantu peserta didik memahami pentingnya manajemen waktu. Ajarkan strategi yang membantu
mereka mengatur waktu untuk pekerjaan sekolah, istirahat, dan hobi, sehingga mereka belajar
menjadi lebih terorganisir.
6) Gunakan Pendekatan Refleksi
Setelah terjadi sesuatu yang melanggar aturan, ajak peserta didik untuk merenung. Tanyakan
pada mereka bagaimana tindakan tersebut memengaruhi diri mereka dan orang lain. Pendekatan
ini dapat membantu mereka memahami konsekuensi dari tindakan mereka.
7) Berikan Penguatan Positif Bukan pujian atau hadiah, tetapi berikan pengakuan atas usaha dan
kemajuan mereka. Hal ini dapat memberikan dorongan yang positif untuk terus mempertahankan
perilaku yang baik.

2. Seberapa besar pengaruh disiplin positif terhadap terciptanya lingkungan belajar yang aman
dan nyaman bagi peserta didik? Jelaskan.
Jawab :
Disiplin positif terhadap terciptanya lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta
didik memiliki pengaruh yang sangat besar khususnya antara guru dan peserta didik. Ketika
peserta didik diberikan kesempatan untuk mengutarakan pendapat dan guru mendengarnya,
maka peserta didik akan merasa didengar, dihargai dan diterima oleh guru dan peserta didik
merasa aman dan tenang dalam proses pembelajaran sehingga mereka lebih termotivasi
untuk belajar. Selain itu, disiplin positif dapat mengajarkan peserta didik untuk dapat
bertanggung jawab atas perilaku dan tindakan mereka baik. positif maupun negatif. Hal ini
akan menciptakan kesadaran dan rasa tanggung jawab yang besar dari masing-masing
peserta didik sehingga dapat menciptakan lingkungan. belajar yang aman dan nyaman.
Disiplin positif juga mengajarkan kepada peserta didik untuk saling menghormati satu sama
lain dan bekerja sama guna untuk menciptakan lingkungan belajar aman dan nyaman di
dalam kelas ketika proses pembelajaran. berlangsung.
3. Bagaimana membangun lingkungan belajar yang aman dan nyaman dengan melibatkan
guru, keluarga, dan masyarakat dalam menumbuhkan karakter disiplin positif bagi peserta
didik?
Jawab:
Membangun lingkungan belajar yang aman dan nyaman dengan melibatkan guru, keluarga,
dan masyarakat dalam menumbuhkan karakter disiplin positif bagi peserta didik adalah
suatu upaya kolaboratif yang penting. Guru, keluarga, dan masyarakat dapat bekerja
bersama untuk menciptakan lingkungan yang mendukung pertumbuhan karakter siswa
dengan cara berikut:
1) Komunikasi Terbuka: Guru, keluarga, dan masyarakat perlu menjaga saluran
komunikasi terbuka. Mereka harus sering berkomunikasi untuk berbagi informasi
tentang perkembangan siswa, kebijakan sekolah, dan kebutuhan siswa. Dengan
demikian, semua pihak dapat berkolaborasi dengan lebih baik.
2) Berbagi Nilai dan Norma: Pihak sekolah (guru dan staf) perlu berbagi nilai dan norma
perilaku yang positif dengan keluarga dan masyarakat. Hal ini membantu memastikan
konsistensi dalam pesan yang diberikan kepada siswa, baik di sekolah maupun di rumah.
3) Melibatkan Orang Tua: Guru perlu melibatkan orang tua dalam pendidikan anak-anak
mereka. Hal ini bisa dilakukan melalui pertemuan-pertemuan orang tua, komunikasi
reguler, dan melibatkan orang tua dalam kegiatan sekolah, seperti proyek atau acara
khusus.
4) Pelatihan dan edukasi bersama: Guru, keluarga, dan masyarakat dapat mengadakan sesi
pelatihan bersama untuk memahami konsep disiplin positif dan bagaimana
mengimplementasikannya.
5) Kerjasama dengan Komunitas: Melibatkan masyarakat setempat juga penting. Sekolah
dapat berkolaborasi dengan organisasi dan lembaga masyarakat untuk menyediakan
sumber daya dan dukungan tambahan bagi siswa, terutama mereka yang menghadapi
tantangan khusus.
6) Pembinaan Karakter: Selain pendidikan akademik, sekolah perlu memberikan perhatian
khusus pada pelatihan karakter siswa. Ini dapat mencakup program-program yang
mengedepankan nilai-nilai seperti kejujuran, kerja keras, empati, dan tanggung jawab.
7) Penerapan Kebijakan yang Konsisten: Kebijakan sekolah terkait disiplin positif harus
diterapkan secara konsisten. Hal ini penting agar siswa merasa bahwa aturan dan norma
perilaku dijalankan dengan adil
8) Responsif Terhadap Kebutuhan Siswa: Guru dan staf sekolah harus responsif terhadap
kebutuhan individu siswa. Ini termasuk memberikan dukungan tambahan kepada siswa.
yang menghadapi kesulitan dalam memahami dan menerapkan disiplin positif.
9) Evaluasi dan Perbaikan Berkelanjutan: Semua pihak perlu terlibat dalam efektivitas
pendidikan

Anda mungkin juga menyukai