Anda di halaman 1dari 3

Nama : Dewi Karimah

NIM : 4120023027
Prodi : PPG Prajabatan Gelombang I 2023- UNUSA
Bidang Studi : PGSD (Pendidikan Guru Sekolah Dasar)
Mata kuliah : Pengembangan Peserta Didik Dan Pembelajarannya
Topik : 4 (Elaborasi Pemahaman)

1. Bagaimana menumbuhkan karakter disiplin positif bagi peserta didik tanpa menggunakan
pujian dan hukuman?
Jawaban:
a. Saling menghormati; Dalam hal ini antarpendidik harus saling menghormati satu
dengan yang lain karena pendidik merupakan model bagi anak. Selain itu pendidik
juga perlu menghormati kebutuhan peserta didik.
b. Mengidentifikasi motif di balik perilaku/tindakan anak; mengetahui timbal balik
perilaku peserta didik akan memberikan informasi kebutuhan peserta didik bagaimana
seorang guru bisa memperlakukan setiap individu peserta didik.
c. Akan lebih efektif bagi kita sebagai guru untuk mengubah perilaku anak bila kita
mampu mengidentifikasi motif kemudian mengubah keyakinan anak yang membuat
dia melakukan tindakan atau merubah perilaku.
d. Komunikasi yang efektif dan keterampilan memecahkan masalah; membangun
komunikasi yang baik dengan peserta didik akan menumbuhkan rasa percaya diri
peserta didik ketika berbicara dengan guru, hal ini akan menjadikan peserta didik tidak
malu ketika mengeluarkan bakat dan keterampilan yang ada pada peserta didik.
e. Disiplin yang mengajarkan (bukan bersikap permisif atau menghukum); ketika
seorang guru memberikan contoh untuk disiplin tidak menunjukkan pada ranah
hukuman, namun harus lebih mengarah kepada pembentukan karakter dengan contoh
dari guru.
f. Fokus pada solusi, bukan hukuman; Hukuman bukan sebuah solusi dalam
menghadapi suatu permasalahan, melainkan mencari solusi itu sendiri adalah langkah
ang paling konkrit untuk menciptakan jalan keluar. Ketika ada problem maka fokus
untuk mencari jalan keluar menjadi sebuah solusi, jadi semua agenda difokuskan
untuk memperbaiki menjadi lebih baik kedepannya.
g. Memberikan dorongan (bukan pujian). Dorongan menunjukkan upaya dan perbaikan,
tidak hanya kesuksesan, dan membangun harga diri dan pemberdayaan jangka
panjang.
2. Seberapa besar pengaruh disiplin positif terhadap terciptanya lingkungan belajar yang
aman dan nyaman bagi peserta didik? Jelaskan.
Jawaban:
Disiplin positif menciptakan kerangka kerja yang memfokuskan pada pembentukan
perilaku yang dihargai, bukan hukuman semata. Ketika siswa merasakan disiplin yang
positif, mereka cenderung merasa diterima dan didukung, sehingga menciptakan suasana
yang kondusif untuk pembelajaran. Disiplin positif tidak hanya bertujuan untuk
menghukum, tetapi lebih kepada memberikan panduan, mendukung pertumbuhan pribadi,
dan mengajarkan tanggung jawab. Dengan pendekatan ini, siswa belajar bukan hanya
karena takut terhadap konsekuensi, tetapi karena memahami nilai-nilai dan norma-norma
yang membentuk lingkungan belajar yang positif.
Siswa merasa lebih nyaman untuk bertanya, mengemukakan pendapat, dan berpartisipasi
aktif tanpa rasa takut akan hukuman yang berlebihan. Oleh karena itu, disiplin positif
menciptakan rasa aman yang diperlukan untuk pembelajaran yang efektif dan
berkelanjutan. Selain itu, disiplin positif juga membangun hubungan yang baik antara guru
dan siswa. Guru menjadi pendukung dan fasilitator, bukan hanya penegak aturan. Siswa
merasa lebih terbuka untuk berkomunikasi dan berbagi pengalaman, sehingga terjalinlah
interaksi yang positif di dalam kelas.
Dapat disimpulkan bahwa disiplin positif berkontribusi pada penciptaan lingkungan
belajar yang kondusif, di mana siswa merasa dihargai, diterima, dan didukung. Hal ini
tidak hanya memengaruhi perilaku siswa secara positif tetapi juga membangun dasar yang
kuat untuk perkembangan karakter, keterampilan sosial, dan keberhasilan akademis yang
berkelanjutan. Dengan demikian, implementasi disiplin positif menjadi kunci untuk
menciptakan lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik.

3. Bagaimana membangun lingkungan belajar yang aman dan nyaman dengan melibatkan
guru, keluarga, dan masyarakat dalam menumbuhkan karakter disiplin positif bagi peserta
didik?
Jawaban:
Membangun lingkungan belajar yang aman dan nyaman dengan menumbuhkan karakter
disiplin positif, kolaborasi antara guru, keluarga, dan masyarakat sangat penting. Guru
dapat memberikan panduan dan keteladanan dalam kelas, sementara keluarga dan
masyarakat mendukungnya di luar kelas.
a. Kerjasama Guru-Keluarga:
Guru perlu terlibat aktif dengan keluarga siswa melalui komunikasi terbuka, seperti
pertemuan orang tua dan guru serta komunikasi rutin melalui pesan dan email.
Membagikan informasi mengenai nilai, proyek, dan perkembangan siswa membantu
melibatkan keluarga dalam pembentukan karakter disiplin positif.
b. Partisipasi Masyarakat dalam Kegiatan Sekolah:
Melibatkan masyarakat dalam kegiatan sekolah, seperti acara penggalangan dana atau
proyek-proyek sukarela, menciptakan ikatan positif antara sekolah dan masyarakat.
Keikutsertaan masyarakat memperkaya pengalaman pendidikan siswa dan
memperluas jejaring dukungan.
c. Penanaman Nilai Disiplin Positif di Sekolah:
Guru dan staf sekolah dapat bersama-sama menanamkan nilai-nilai disiplin positif
melalui kebijakan dan praktik sekolah. Hal ini mencakup memberikan penghargaan
untuk perilaku positif, mendukung penyelesaian konflik dengan pendekatan yang
konstruktif, dan menumbuhkan rasa tanggung jawab.

Anda mungkin juga menyukai