Anda di halaman 1dari 3

Nama : Muslimatun Nur Fita

Nim : 2498010327

1. Bagaimana menumbuhkan karakter disiplin positif bagi peserta didik tanpa


menggunakan pujian dan hukuman?

Menumbuhkan karakter disiplin pada peserta didik tanpa menggunakan pujian dan
hukuman bisa dilakukan melalui pendekatan yang membangun kesadaran, tanggung
jawab dan pemahaman akan pentingnya disiplin. Berikut cara yang bisa
dipertimbangkan:
a. Model perilaku positif
Peserta didik cenderung meniru apa yang mereka lihat dari guru atau figure
otoritas lainnya, maka jadilah contoh yang baik, tunjukkan konsistensi dalam
disiplin, tanggung jawab dan etos kerja.
b. Komunikasi terbuka dan pengertian
Ciptakan lingkungan yang aman dan nyaman untuk peserta didik
menyampaikan pendapat dan berbicara tentang kesulitan dan tantangan yang
mereka hadapi. Dengarkan dengan empati dan berikan dukungan, bukan
hukuman atau kritik.
c. Berikan penjelasan dan alasan yang jelas
Saat meminta peserta didik untuk melakukan sesuatu, jelaskan mengapa hal
itu penting, dan beri alasan yang jelas ketika peserta didik dilarang untuk tidak
melakukan sesuatu. Hal ini membantu mereka memahami alasan dibalik
aturan atau tindakan yang diminta dan memperkuat pemahaman mereka akan
pentingnya disiplin.
d. Libatkan peserta didik dalam pembuatan aturan
Libatkan peserta didik dalam menetapkan aturan kelas atau sekolah. Dengan
demikian mereka merasa memiliki tanggung jawab terhadap keberhasilan
aturan tersebut.
e. Berikan dukungan dalam pengelolaan waktu
Bantu peserta didik memahami pentingnya manajemen waktu. Ajarkan
strategi yang membantu mereka mangatur waktu untuk pekerjaan sekolah,
istirahat, dan hobi sehingga mereka belajar menjadi lebih terorganisir.
f. Gunakan pendekatan refleksi
Setelah terjadi sesuatu yang melanggar aturan ajak peserta didik untuk
merenung, Tanyakan pada mereka bagaimana tindakan tersebut
mempengaruhi diri mereka dan orang lain. Pendekatan ini membantu mereka
memahami konsekuensi dari tindakan mereka.
g. Berikan penguatan positif
Bukan pujian atau hadiah, tetapi berikan pengakuan atas usaha dan kemajuan
mereka. Hal ini dapat memberikan dorongan yang positif untuk terus
mempertahankan perilaku yang baik.
h. Lembut dan tegas
Guru sebaiknya memilih kata-kata yang lembut dan sikap yang lembut
sehingga peserta didik merasakan emosi positif, tetapi tegas dan tidak
mentolerir ketika peserta didik menawar atau protes mengenai aturan yang
telah disepakati
Mengintegrasikan nilai-nilia internal, kesadaran akan tanggung jawab
dan pemahaman atas konsekuensi dari tindakan merupakan langkah penting
dalam membentuk fondasi yang kokoh bagi karakteristik disiplin yang
berkelanjutan. Dengan demikian dapat mengembangkan motivasi intrinsic
yang memandu peserta didik menuju dispilin yang terjaga, bukn semata-mata
karena hadian atau ancaman.

2. Seberapa besar pengaruh disiplin positif terhadap terciptanya lingkungan


belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik? Jelaskan.

Selain ketiga aspek bersinergi (konsep tri pusat pendidikan) untuk menciptakan
lingkungan belajar yang aman dan nyaman bagi peserta didik perlu adanya
pembentukan karakter yang positif bagi peserta didik. Salah satunya adalah disiplin.
Karena ketika sudah memahami bahwa disiplin itu penting maka setiap individu akan
saling menghormati, dan memahami hak dan kebutuhan masing-masing.
Disiplin positif membantu terciptanya lingkungan belajar yang aman secara
emosional. Mereka tidak takut atau cemas akan hukuman atau kritikan yang
berlebihan. Sebaliknya mereka merasa didukung dan dihargai, dan akan diberi arahan
ketika berbuat kesalahan.
Disiplin positif yang dilaksanakan oleh peserta didik tentu akan membawa dampak
positif serta kenyamanan lingkungan peserta didik. Karena kedisplinan yang positif
akan memberikan suasana pembelajaran yang nyaman tanpa adanya gangguan dari
ketidaksiplinan peserta didik.

3. Bagaimana membangun lingkungan belajar yang aman dan nyaman dengan


melibatkan guru, keluarga, dan masyarakat dalam menumbuhkan karakter
disiplin positif bagi peserta didik?

Sebuah lingkungan belajar bagi peserta didik tidak hanya sekedar ruang kelas. Ki
Hajar Dewantara menyadari bahwa di dalam kehidupan anak, ada tiga lingkungan
yang merupakan unsur penting bagi kesuksesan pendidikan dan menjadi pusat
pendidikan. Konsep (Tri Pusat Pendidikan) terdiri atas sekolah, keluarga dan
masyarakat.
a. Sekolah
Lingkungan sekolah merupakan lingkungan pendidikan formal yang
mencakup guru, kepala sekolah, kurikulum dan peserta didik itu sendiri.
Lingkungan belajar yang perlu disiapkan untuk pelaksanaan pembelajaran
yang aman, nyaman, dan berpihak pada peserta didik. Guru memberi
dukungan kepada peserta didik dalam proses pembelajaran, menciptakan
komunikasi yang baik dengan peserta didik, menghargai, dan memberi
apresiasi setiap hal positif yang disampaikan peserta didik.
b. Keluarga
Sebagai pendidikan informal, keluarga memiliki peran penting dalam hal
membentuk keyakinan anak terhadap suatu agama, memberikan nilai-nilai
moral, serta budaya dan keterampilan tertentu. Keluarga sebagai pusat
pendidikan perlu untuk membimbing anak menjadi pribadi yang utuh.
Keluarga
merupakan tempat meletakkan dasar - dasar kepribadian anak yang masih usia
muda, karena pada usia ini biasanya anak sangat peka terhadap pengaruh
lingkungan. Keluarga menjadi pendidik pertama dan utama bagi anak-anak
karena mula-mula dikenal oleh anak sejak lahir dimana akan belajar banyak
hal melalui pengalaman sehari-hari. Orang tua seharusnya melibatkan diri
secara aktif dalam kegiatan sekolah dan perkembangan pendidikan anak dan
komunikasi terbuka dengan guru untuk memahami perkembangan anak di
sekolah, mendiskusikan cara terbaik mendukung disiplin positif di rumah.
Sebaiknya orang tua menunjukkan perilaku positif dan disiplin di rumah
karena anak-anak cenderung meniru apa yang mereka lihat dari orang dewasa
di sekitar mereka. Selain itu orang tua juga mendukung pendidikan anak
dengan memberikan bimbingan dan melibatkan
diri dalam kegiatan belajar di rumah.
c. Masyarakat
Masyarakat mencangkup lembaga profesi, komite sekolah, dan masyarakat
lainnya. Pendidikan masyarakat terjadi secara tidak langsung, peserta didik
mencari pengetahuan dan pengalaman sendiri ketika berada di tengah
masyarakat dengan beragam latar belakang, budaya, pendidikan, karakter, dan
hal lainnya. Karakter yang telah dibentuk oleh keluarga menjadi sangat
penting
sebagai pondasi dan batasan mereka menerima hal baru dari masyarakat.
Olehkarena itu, setiap individu yang berada di lingkungan peserta didik
membawa pengaruh bagi perkembangan pendidikan mereka. Sekolah
seharusnya menyediakan program pendidikan untuk orang tua dan masyarakat
sekitar sekolah untuk membantu mereka mendukung karakter disiplin positif
di rumah. Masyarakt sekitar sekolah seharusnya berpartisipasi dalam
Pembangunan lingkungan yang aman, tempat di mana anak-anak dapat
tumbuh dan berkembang dengan baik. Selain itu sekolah juga harus
menyediakan dukungan sosial bagi keluarga yang mungkin menghadapi
tantangan tertentu, keberadaan jaringan dukungan dapat membantu
memperkuat pendekatan positif dalam mendidik anak.

Anda mungkin juga menyukai