Anda di halaman 1dari 8

Nama : Muslimatun Nur Fita

NIM : 2498010327

Setelah menjawab pertanyaan, ajaklah rekan anda untuk berdiskusi terkait pembelajaran daring
dan bauran dan letakkan pada kolom diskusi di akhir lembar kerja mahasiswa.

1. Apa yang Anda ketahui dengan degradasi nilai, karakter dan lingkungan?
Secara etimologi, degradasi dapat diartikan sebagai penurunan suatu kualitas.
Nilai dapat diartikan sebagai standar atau ukuran yang digunakan untuk mengukur
segala sesuatu.
Dengan demikian degradasi nilai adalah penurunan atau penyimpangan dari
kualitas dalam nilai-nilai, etika, budaya yang dianut oleh individu, kelompok maupun
masyarakat. Hal ini bisa terjadi akibat perubahan sosial, kemajuan teknologi, atau
pengaruh dari faktor-faktor eksternal lainnya. Misalnya, peningkatan materialisme
yang menggantikan nilai-nilai kekeluargaan atau keagamaan dalam sebuah masyarakat
dapat dianggap sebagai degradasi nilai.
Menurut bahasa, karakter adalah tabiat atau kebiasaan. Sedangkan menurut ahli
psikologi, karakter adalah sebuah sistem keyakinan dan kebiasaan yang mengarahkan
tindakan seorang ndividu.
Degradasi karakter merupakan penurunan dalam integritas moral atau kualitas
kepribadiaan seseorang yang ditunjukkan dengan perilaku menyimpang. Ini dapat
mencakup kehilangan kejujuran, keberanian, tanggung jawab, dan nilai-nilai positif
lainnya. Faktor-faktor seperti tekanan sosial, pengaruh teman sebaya, atau kurangnya
pembinaan moral dapat menyebabkan degradasi karakter.
Degradasi Lingkungan mengacu pada penurunan kualitas lingkungan alam baik
secara fisik maupun biologis. Hal ini bisa mencakup kerusakan ekosistem, penurunan
kualitas udara, air, dan tanah, serta kehilangan keanekaragaman hayati. Aktivitas
manusia seperti polusi, deforestasi, penggundulan hutan, dan pemanasan global
merupakan faktor-faktor utama yang menyebabkan degradasi lingkungan.
Ketiga bentuk degradasi ini sering saling terkait dan dapat memiliki dampak
yang signifikan baik bagi individu maupun masyarakat secara keseluruhan. Upaya
untuk mengatasi degradasi ini melibatkan perubahan perilaku individu, kebijakan
publik, serta kerjasama internasional dalam menjaga nilai, karakter, dan keseimbangan
lingkungan hidup.
2. Apa yang Anda ketahui tentang konservasi nilai, karakter?
Secara Istilah “konservasi” berasal dari kata conservation yang mengandung
makna kata con- (together) dan servare (keep/save) yang memiliki pengertian mengenai
upaya memelihara apa yang kita punya (keep/save what you have) dengan bijaksana
(wise use). Nilai adalah sifat-sifat atau hal-hal yang penting atau berguna bagi
kemanusiaan.
Konservasi nilai adalah: upaya untuk mempertahankan, melestarikan, dan
meneruskan nilai-nilai yang dianggap penting dan bermanfaat dalam suatu budaya atau
masyarakat. Nilai-nilai ini bisa berupa moral, etika, spiritualitas, keadilan, kesetaraan,
kebebasan, solidaritas, dan sebagainya. Tujuan dari konservasi nilai adalah untuk
mencegah kemerosotan nilai-nilai tersebut akibat perubahan sosial, ekonomi, dan
budaya dalam masyarakat.
Karakter merujuk pada sifat-sifat moral, etika, dan kepribadian yang
membedakan individu atau kelompok dari yang lain. Ini mencakup aspek seperti
integritas, kejujuran, tanggung jawab, kerja keras, disiplin, keberanian, dan empati.
Konservasi karakter adalah upaya untuk mengembangkan dan memperkuat
karakter-karakter positif dalam individu atau masyarakat, serta menjaga agar karakter
tersebut tidak terkikis oleh tekanan-tekanan eksternal atau perubahan zaman.
Dalam banyak kasus, konservasi nilai dan karakter saling terkait. Pemeliharaan
nilai-nilai yang positif dalam suatu masyarakat dapat membantu membangun dan
memperkuat karakter-karakter yang diinginkan dalam individu-individu dalam
masyarakat tersebut. Sebaliknya, individu yang memiliki karakter yang kuat sering kali
menjadi agen yang mengajak pada nilai-nilai yang positif dalam masyarakat.
3. Berikan contoh nyata konservasi seni dan budaya ?
Ada banyak contoh nyata dari upaya konservasi seni dan budaya di berbagai
belahan dunia. Berikut beberapa contoh:
a. Pelestarian Situs Bersejarah
Upaya pelestarian situs-situs bersejarah seperti Kuil Angkor Wat di Kamboja,
Machu Picchu di Peru, atau Borobudur di Indonesia merupakan contoh nyata
dari konservasi seni dan budaya. Melalui pemeliharaan struktur fisik dan
konteks budaya di sekitarnya, kita memastikan bahwa warisan budaya ini dapat
dinikmati dan dipelajari oleh generasi mendatang.
b. Program Pendidikan Seni dan Budaya
Banyak negara mengembangkan program-program pendidikan seni dan budaya
di sekolah-sekolah untuk memperkenalkan generasi muda pada warisan budaya
mereka. Ini bisa mencakup pelajaran tentang seni rupa tradisional, musik, tarian,
sastra, dan lain-lain.
c. Upaya Pelestarian Bahasa dan Tradisi Lisan
Beberapa komunitas berusaha mempertahankan bahasa dan tradisi lisan mereka
yang terancam punah dengan mendokumentasikan cerita rakyat, lagu-lagu
tradisional, dan praktik-praktik kepercayaan.
d. Museum dan Pameran Seni
Museum seni dan pameran budaya berperan penting dalam konservasi warisan
seni dan budaya. Mereka tidak hanya menyimpan dan merawat koleksi seni dan
artefak budaya, tetapi juga menyelenggarakan pameran untuk mengedukasi dan
menginspirasi masyarakat tentang kekayaan seni dan budaya.
e. Festival Budaya dan Pertunjukan Seni
Festival budaya dan pertunjukan seni adalah cara yang bagus untuk merayakan
dan mempromosikan warisan budaya sebuah komunitas. Contohnya adalah
Festival Kesenian Ubud di Bali, Karnaval di Rio de Janeiro, dan Festival
Kebudayaan Gion di Jepang.
f. Program Konservasi Arsitektur Tradisional
Beberapa organisasi dan lembaga pemerintah mengembangkan program
konservasi untuk memelihara arsitektur tradisional, seperti rumah adat atau
bangunan bersejarah, dengan menggunakan teknik-teknik restorasi yang tepat.
Upaya-upaya seperti ini penting karena seni dan budaya merupakan bagian
integral dari identitas suatu masyarakat. Dengan menerapkan konservasi seni dan
budaya, kita dapat memastikan bahwa kekayaan budaya ini terus diteruskan dan
dihargai oleh generasi yang akan datang.
4. Bagaimana upaya konservasi terhadap sumberdaya alam?
Upaya konservasi terhadap sumberdaya alam bertujuan untuk melindungi,
mempertahankan, dan mengelola sumberdaya alam secara berkelanjutan agar dapat
digunakan secara optimal oleh generasi sekarang dan yang akan datang. Berikut
beberapa contoh upaya konservasi terhadap sumberdaya alam:
a. Pembentukan Kawasan Konservasi
Pembentukan taman nasional, cagar alam, dan kawasan konservasi lainnya
bertujuan untuk melindungi ekosistem, flora, fauna, dan habitat alami dari
gangguan manusia. Pengelolaan kawasan konservasi dilakukan dengan
membatasi aktivitas manusia yang dapat merusak ekosistem.
b. Pengelolaan Hutan Berkelanjutan
Prinsip-prinsip keberlanjutan diterapkan dalam pengelolaan hutan untuk
memastikan bahwa penebangan pohon tidak melebihi tingkat regenerasi alami.
Ini melibatkan praktik-praktik seperti penanaman kembali pohon, perlindungan
terhadap hutan primer, dan pemanfaatan kayu yang bertanggung jawab.
c. Perlindungan Satwa Liar dan Keanekaragaman Hayati
Upaya-upaya untuk melindungi satwa liar dan keanekaragaman hayati meliputi
pembentukan kawasan lindung, upaya pengendalian perburuan liar, serta
program pemulihan dan pelestarian spesies yang terancam punah.
d. Pengelolaan Air dan Lahan
Praktik-praktik konservasi air, seperti penggunaan irigasi yang efisien,
pengendalian erosi, dan pengelolaan drainase, membantu memastikan
ketersediaan air yang cukup untuk kebutuhan manusia dan ekosistem.
Sementara itu, pengelolaan lahan yang berkelanjutan melibatkan penghindaran
deforestasi, pengendalian pembakaran hutan, dan pengelolaan tanah secara
berkelanjutan untuk mencegah degradasi lahan.
e. Penggunaan Energi Terbarukan
Peningkatan penggunaan energi terbarukan seperti tenaga surya, tenaga angin,
dan hidroelektrik membantu mengurangi ketergantungan pada sumber daya
energi fosil yang terbatas dan merusak lingkungan.
f. Pengendalian Pencemaran Lingkungan
Upaya-upaya untuk mengurangi emisi gas rumah kaca, polusi udara,
pencemaran air, dan pencemaran tanah membantu menjaga keseimbangan
ekosistem dan kualitas lingkungan hidup.
g. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat
Program-program pendidikan dan kesadaran masyarakat tentang pentingnya
konservasi sumberdaya alam dan dampak dari perilaku manusia terhadap
lingkungan membantu mengubah sikap dan perilaku menuju praktik-praktik
yang lebih berkelanjutan.
Upaya konservasi terhadap sumberdaya alam memerlukan kolaborasi antara
pemerintah, masyarakat, organisasi non-pemerintah, dan sektor swasta untuk mencapai
tujuan pelestarian yang efektif dan berkelanjutan.
Berdasarkan hasil refleksi Anda terhadap degradasi nilai, karakter dan
lingkungan serta upaya konservasi nilai, karakter dan lingkungan, ceritakan:
1. Mengapa terjadi degradasi nilai, karakter dan lingkungan?
Terjadi degradasi nilai, karakter, dan lingkungan karena sejumlah faktor
kompleks yang seringkali saling terkait. Beberapa faktor yang menyebabkan degradasi
ini antara lain:
a. Perubahan Sosial dan Ekonomi
Perubahan dalam struktur sosial dan ekonomi suatu masyarakat dapat
menyebabkan pergeseran nilai-nilai dan karakteristik yang dihargai. Misalnya,
globalisasi dan modernisasi dapat memengaruhi nilai-nilai tradisional dan
memperkenalkan nilai-nilai konsumenisme yang berbeda.
b. Teknologi dan Media Sosial
Perkembangan teknologi dan media sosial dapat memiliki dampak besar
terhadap nilai dan karakteristik individu dan masyarakat. Misalnya, penggunaan
media sosial yang berlebihan dapat mengarah pada perubahan perilaku sosial
dan interaksi antarindividu yang kurang memperhatikan nilai-nilai seperti
empati dan penghargaan terhadap privasi.
c. Ketidakseimbangan Kekuasaan dan Akses Sumber Daya
Ketidaksetaraan dalam distribusi kekayaan dan sumber daya dapat
mengakibatkan degradasi nilai dan karakter karena adanya tekanan ekonomi
yang memaksa individu untuk mengorbankan prinsip-prinsip moral dan etika
demi keberlangsungan hidup.
d. Krisis Lingkungan dan Perubahan Iklim
Perubahan lingkungan seperti polusi udara dan air, deforestasi, kerusakan
habitat, dan perubahan iklim dapat mempengaruhi kesejahteraan manusia dan
menyebabkan ketidakstabilan sosial. Hal ini dapat memicu degradasi nilai dan
karakter karena tekanan lingkungan yang berdampak pada kebutuhan dasar dan
kesejahteraan manusia.
e. Ketidaktertarikan Generasi Muda pada Nilai Tradisional
Pergeseran minat generasi muda dari nilai-nilai tradisional menuju tren dan
gaya hidup modern dapat mengakibatkan penurunan kesadaran akan nilai-nilai
kuno yang diwariskan oleh leluhur mereka.
f. Ketidakhadiran Pendidikan Nilai
Kurangnya pendidikan formal atau informal tentang nilai-nilai moral dan
karakter yang penting dapat menyebabkan kehilangan pemahaman dan
penghargaan terhadap nilai-nilai tersebut di antara individu-individu dalam
masyarakat.
g. Ketidakhadiran Kepemimpinan Moral
Kurangnya kepemimpinan moral di berbagai bidang, termasuk politik, bisnis,
dan agama, dapat menyebabkan kebingungan nilai dan mengurangi motivasi
untuk menghormati dan mempraktikkan nilai-nilai positif.
Upaya untuk memahami dan menanggapi faktor-faktor ini secara holistik dapat
membantu mencegah atau memperlambat degradasi nilai, karakter, dan lingkungan
serta mempromosikan perkembangan yang berkelanjutan dan harmonis.
2. Apakah perlu dilakukan konservasi terhadap nilai, karakter dan lingkungan?
Ya, sangat penting untuk melakukan konservasi terhadap nilai, karakter, dan
lingkungan. Berikut adalah beberapa alasan mengapa konservasi terhadap ketiga aspek
ini sangat penting:
a. Pentingnya Identitas dan Kesejahteraan Masyarakat: Nilai dan karakter adalah
bagian integral dari identitas suatu masyarakat. Mereka membentuk landasan
moral dan etika yang memandu perilaku individu dan kolektif. Dengan
mempertahankan dan mempromosikan nilai-nilai yang positif, masyarakat
dapat menciptakan lingkungan yang lebih sehat, harmonis, dan berkelanjutan.
b. Perlunya Pembangunan Manusia yang Berkelanjutan: Konservasi nilai dan
karakter membantu memastikan bahwa pembangunan manusia tidak hanya
berfokus pada aspek ekonomi, tetapi juga memperhatikan aspek sosial dan
budaya. Pembangunan yang berkelanjutan harus memperhatikan keseimbangan
antara kemajuan ekonomi, perlindungan lingkungan, dan kesejahteraan sosial.
c. Pemeliharaan Ekosistem dan Keanekaragaman Hayati: Lingkungan alam
adalah sumber daya yang krusial bagi kehidupan manusia dan spesies lain di
planet ini. Melalui konservasi lingkungan, kita dapat memastikan keberlanjutan
ekosistem, pelestarian keanekaragaman hayati, dan menjaga ketersediaan
sumber daya alam bagi generasi mendatang.
d. Mencegah Degradasi Lingkungan dan Perubahan Iklim: Konservasi lingkungan
membantu mengurangi polusi udara dan air, deforestasi, degradasi tanah, dan
emisi gas rumah kaca yang menjadi penyebab utama perubahan iklim. Dengan
melakukan konservasi lingkungan, kita dapat memperlambat laju perubahan
iklim yang merugikan.
e. Membangun Masyarakat yang Berdaya Saing dan Berkelanjutan: Masyarakat
yang memiliki nilai-nilai positif dan karakter yang kuat cenderung lebih
produktif, berdaya saing, dan berkelanjutan dalam jangka panjang. Konservasi
nilai dan karakter membantu membangun fondasi yang kokoh bagi
pembangunan sosial dan ekonomi yang inklusif dan berkelanjutan.
Dengan memperhatikan pentingnya konservasi terhadap nilai, karakter, dan
lingkungan, kita dapat menciptakan dunia yang lebih baik untuk generasi saat ini dan
yang akan datang. Upaya kolektif dari individu, masyarakat, pemerintah, dan organisasi
dapat membantu melindungi dan mempromosikan nilai-nilai yang positif serta
melestarikan lingkungan alam untuk masa depan yang lebih baik.
3. Bagaimana upaya yang perlu dilakukan agar kegiatan konservasi terhadap nilai,
karakter dan lingkungan dapat berkelanjutan?
Agar kegiatan konservasi terhadap nilai, karakter, dan lingkungan dapat
berkelanjutan, diperlukan upaya yang berkelanjutan pula. Berikut beberapa langkah
yang dapat diambil untuk mencapai hal tersebut:
a. Pendidikan dan Kesadaran Masyarakat: Program-program pendidikan dan
kesadaran masyarakat perlu ditingkatkan untuk meningkatkan pemahaman akan
pentingnya nilai-nilai positif, karakter yang kuat, dan konservasi lingkungan.
Ini dapat dilakukan melalui kurikulum sekolah, kampanye sosial, dan kegiatan
penyuluhan.
b. Pengembangan Keterampilan dan Kapasitas: Masyarakat perlu dilengkapi
dengan keterampilan dan pengetahuan yang diperlukan untuk mengambil
tindakan yang berkelanjutan dalam konservasi nilai, karakter, dan lingkungan.
Pelatihan, workshop, dan program pengembangan kapasitas dapat membantu
individu dan komunitas menjadi agen perubahan yang efektif.
c. Kolaborasi Antar-Sektor: Kerja sama antara pemerintah, sektor swasta,
organisasi non-pemerintah, dan masyarakat sipil sangat penting untuk
menciptakan solusi yang berkelanjutan dalam konservasi. Inisiatif bersama
dapat menghasilkan pendanaan, sumber daya, dan keahlian yang diperlukan
untuk mencapai tujuan konservasi.
d. Pengaturan Kebijakan dan Hukum yang Mendukung: Pemerintah perlu
mengimplementasikan kebijakan dan regulasi yang mendukung konservasi
nilai, karakter, dan lingkungan. Ini termasuk perlindungan terhadap hak-hak
asasi manusia, pengelolaan sumber daya alam secara berkelanjutan, dan
pengendalian polusi lingkungan.
e. Inovasi Teknologi dan Praktik Berkelanjutan: Pengembangan dan penerapan
teknologi dan praktik berkelanjutan dapat membantu mengurangi dampak
negatif terhadap lingkungan sambil meningkatkan efisiensi dan produktivitas.
Contohnya adalah teknologi ramah lingkungan, seperti energi terbarukan dan
pertanian organik.
f. Penghargaan dan Insentif: Penghargaan dan insentif dapat menjadi dorongan
bagi individu, kelompok, atau organisasi yang berkontribusi dalam konservasi
nilai, karakter, dan lingkungan. Ini bisa berupa pengakuan publik, penghargaan,
atau insentif finansial.
g. Monitoring, Evaluasi, dan Pelaporan: Penting untuk terus memantau dan
mengevaluasi progres konservasi serta melaporkan hasilnya kepada pemangku
kepentingan. Ini memungkinkan penyesuaian strategi dan tindakan yang
diperlukan untuk mencapai tujuan yang ditetapkan.
h. Komitmen Jangka Panjang: Konservasi nilai, karakter, dan lingkungan
bukanlah upaya sebentar-sebentar, melainkan komitmen jangka panjang yang
memerlukan ketekunan, kesabaran, dan konsistensi dari semua pihak terlibat.
Dengan mengimplementasikan langkah-langkah ini secara holistik dan
berkelanjutan, kita dapat memastikan bahwa upaya konservasi terhadap nilai, karakter,
dan lingkungan dapat berlangsung dengan efektif dan memberikan dampak yang positif
dalam jangka panjang.

Anda mungkin juga menyukai