Anda di halaman 1dari 4

TUGAS DISKUSI KELOMPOK

MATA KULIAH PENDIDIKAN KONSERVASI


KELOMPOK B
1. IRVAN CHOIRUL ANAM 7211422338
2. NUR HALISA 3401422057
3. ASIH MARLINA 2211422096
4. CHRISTIAN IMANUEL NAINGGOLAN 8111422532
5. RINA PERMATA SARI 3312422113
6. VELIA NUR ARDIYANI 6411422114
7. AKHRIN AULIA RAHMAH 6411422022
8. NINDI ALYA PRISHATIKA 7211422268

1. Secara etimologi konservasi berasal dari kata "com" yang berarti together dan "servare"
yang berarti upaya memelihara apa yang kita miliki dan menggunakannya dengan bijak.
Konservasi juga berarti tindakan untuk melakukan perlindungan atau pengawetan dan sebuah
kegiatan untuk melestarikan sesuatu dari kerusakan, kehilangan, kehancuran, dan sebagainya.
Beberapa contoh upaya konservasi diantaranya adalah cagar alam, taman nasional, taman
laut, suaka margasatwa, kebun raya, taman hutan, hutan bakau, dan lain-lain.
2. Gambar tersebut menjelaskan tentang dinamika yang terlibat dakam merancang dan
melaksanakan tindakan konservasi, yang meliputi :
a. Investigation before intervention, yaitu perintah untuk melakukan penelitian dan
dokumentasi, semua bukti tang relevan sebelum dan setelah intervensi apapun.
b. Evaluation before removal, yaitu perintah untuk menghormati proses sejarah dalam catatan
kumulatif aktivitas yang tercermin dakam objek dan diidentifikasi sebagai yang menunjukkan
berbagai keyakinan budaya, nilai, materi dan teknik yang dilaksanakan dari waktu ke waktu.
c. Maintaining Identity, yaitu perintah untuk menjaga keaslian.

Contoh konkret Investigation before Intervention


yaitu dengan melakukan penelitian sebelum melakukan suatu gerakan konservasi , misalnya
penelitian penerapan konservasi air bersih melalui program ramah lingkungan. Maka dari hal
ini, kita harus melakukan penelitian terlebih dahulu bagaimana kondisi tanah di daerah
tersebut, apa saja permasalahannya dan setelah itu mencari solusi untuk menangani
permasalahan. Jadi, dalam setiap penelitian diperlukan suatu pengetahuan/pemahaman
tentang masalah yang akan diteliti sehingga solusi yang ditemukan merupakan solusi yang
tepat.
3. Maksud dari bagan tersebut adalah telah terjadi perubahan terhadap Pilar Konservasi yang
ada di Universitas Negeri Semarang.
Pada dasarnya alam memiliki cara sendiri untuk mengatur keseimbangannya sendiri, namun
karena perkembangan peradaban yang bermoral jelek menyebabkan kerusakan tatanan alam.
Oleh karena itu, UNNES berinisiatif untuk menjadi Universitas Konservasi.
Pada 12 Maret 2010, UNNES ditetapkan sebagai Universitas Konservasi, dan setelah
dideklarasikan itu, UNNES menetapkan 7 Pilar Konservasi yang meliputi :
1). Biodiversitas
2). Arsitektur dan transportasi internal
3). Pengolahan limbah
4). Nirketas
5). Energi bersih
6). Etika, Seni, dan Budaya
7). Kader Konservasi
Berdasarkan sejarah dan perkembangan Konservasi di UNNES, konservasi yang
dimanifestasikan dalam visi UNNES adalah Universitas Berwawasan Konservasi, bukan
Universitas Konservasi. Dan karena arah praktik konservasi yang ada pada 7 Pilar Konservasi
lebih dominan pada konservasi yang bersifat objek nyata/fisik dan sumber daya alam, maka
dari itu Rektor UNNES Prof. Dr. Fathur Rohman, M.Hum. melakukan perombakan mengenai
Pilar Konservasi, yang awalnya 7 Pilar Konservasi menjadi 3 Pilar Konservasi yaitu :
1). Nilai dan Karakter
Yaitu untuk mewujudkan kampus Berperadaban Unggul.
2). Seni dan Budaya
Yaitu untuk mewujudkan kampus Berbudaya Luhur.
3). Sumber Daya Alam dan Lingkungan
Yaitu untuk mewujudkan kampus Hijau Mandiri.
4. Permasalahan yang dihadapi beserta solusi kreatifnya terkait 3 Pilar Konservasi:
a. Pilar Nilai dan Karakter
Masyarakat Indonesia yang dulunya terbiasa santun dalam berperilaku dan suka bergotong-
royong kini mulai berubah menjadi kelompok-kelompok yang saling mengalahkan dan
berperilaku tidak jujur.
Solusi dari masalah tersebut adalah mengajak masyarakat untuk menumbuhkan kembali rasa
toleransi antar sesama dan bergotong-royong, menumbuhkan perilaku jujur agar tidak terjadi
perpecahan.
b. Pilar Seni dan Budaya
Indonesia mempunyai berbagai macam suku, ras, dan budaya serta alam lainnya. Namun
seiring perkembangan jaman era globalisasi, kebudayaan Indonesia mulai luntur. Hal ini
disebabkan karena berkembangnya teknologi dengan demikian pola pikir masyarakat
Indonesia terpengaruh dengan budaya barat.
Dari permasalahan tersebut solusinya adalah menyeleksi dan menyaring nilai-nilai budaya
asing,memelihara dan mengembangkan kebudayaan nasional,beriman dan bertaqwa kepada
Tuhan Yang Maha Esa,
menyesuaikan dengan norma Indonesia,dan menanamkan kecintaan terhadap negeri.
c. Pilar SDA dan Lingkungan
Pada generasi milenial yang terjadi adalah penggunaan sumber daya alam yang berlebihan
tanpa diikuti dengan perbaruan yang maksima
Solusi dari permasalahan tersebut yaitu dengan melakukan kegaitan daur ulang secara
berkala. Menggunakan sumber daya alam secara efektif dan efisien (tidak berlebihan)
Melakukan pengolahan terhadap sumber daya alam.

B. Diskusi Benda atau barang yang biasa digunakan sehari-hari..


1.Foto barang yang biasa digunakan sehari hari atau yang ada di sekitar kita
2. Deskripsikan termasuk barang berbahan organic atau anorganik!
Tupperware atau botol plastik adalah limbah yang termasuk dalam kategori bahan
anorganik berwujud padat dan sulit terurai secara biologis. Hal tersebut dikarenakan botol
plastik dibuat dari bahan-bahan non hayati bahkan termasuk produk sintetis dari hasil proses
teknologi pengolahan dari bahan kimia. Tupperware memiliki berbagai macam sifat antara
lain: relatif tahan lama, dapat didaur ulang, tidak mudah pecah, tidak mudah bocor. Botol
plastik tidak bisa hancur tetapi bisa di daur ulang.

3. Apabila berupa kemasan cek koding dibawah atau dilabel tuliskan dan cari artinya!
a) Food Grade (Bergambar gelas dan garpu): Menandakan wadah tersebut aman digunakan
untuk makanan dan minuman.

b).BPA FREE: Label yang menandakan bahwa produk yang Anda gunakan bebas dari zat
kimia bernama bisphenol-A.

c). Angka 5 - Polypropylene (PP):


Plastik PP biasanya transparan namun tidak jernih (berawan), keras tetapi fleksibel, kuat,
permukaan berlilin, tahan terhadap bahan kimia, panas, dan minyak. Plastik PP cocok sebagai
kemasan pangan, tempat obat, botol susu, dan sedotan.

Anda mungkin juga menyukai