Anda di halaman 1dari 4

ANALISIS BERBAGAI PERANAN DAN KENDALA YANG DI HADAPI

PARA TOKOH DALAM MERUMUSKAN PANCASILA SEBAGAI DASAR NEGARA

Tugas Ini Dibuat Untuk Memenuhi


Penugasan Pendidikan Pancasila

Disusun Oleh:
Jasmine Aulia_3312422119

PRODI ILMU POLITIK


JURUSAN POLITIK DAN KEWARGANEGARAAN
FAKULTAS ILMU SOSIAL
UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG
2022
Tokoh Usulan Kendala Hasil Perundingan
Ir. Soekarno 1. Kebangsaan Urutan dan kata 1. Ketuhanan dengan
Indonesia kebangsaan. kewajiban
2. Internasionalisme Rencana pemerintah bala menjalankan
atau tentara jepang yang ingin syari‟at Islam bagi
perikemanusiaan membagi Indonesia para pemeluk-
3. Mufakat atau menjadi tiga bagian pemeluknya
demokrasi wilayah yang terdiri atas 2. Kemanusiaan yang
4. Kesejahteraan Jawa, Sumatera, dan adil dan beradab
Sosial Indonesia. Wacana 3. Persatuan indonesia
5. Ketuhanan yang kemerdekaan pun juga 4. Kerakyatan yang
berkebudayaan. ditujukan untuk Jawa dipimpin oleh
saja. hikmat
kebijaksanaan
dalam
permusyawaratan
perwakilan
5. Keadilan sosial bagi
seluruh rakyat
Indonesia.

Panitia Sembilan
memahami bahwa makna
kebangsaan atau
nasionalisme lebih
mendalam dari pada
rumusan persatuan
Indonesia. Persatuan lawan
dari kata perpecahan
menyatakan bahwa bangsa
Indonesia ingin bersatu.
Persatuan adalah hal pasti
seperti matahari terbit di
ufuk timur. (silalahi, 2001).

Panitia Hasil Sidang Panitia Adanya kekhawatiran Drs. Moh. Hatta mengajak
Sembilan: Sembilan tanggal 22 opsir Jepang yang Ki Hajar dewantara, Haji
Ir. Soekarno, Juni 1945 bertugas di Indonesia Agus Salim dan K.H. Mas
Drs. Moh. 1. Ketuhanan bagian timur, Nijizima, Mansjur untuk berunding
Hatta, Mr. A.A dengan tentang perbedaan hingga keputusan akhirnya
Maramis, kewajiban pendapat mengenai dasar yaitu mengubah bunyi sila
Abikusno menjalankan Negara yang pertama menjadi
Tjokrosujoso, syari‟at Islam menggunakan azas “Ketuhanan Yang Maha
Abdulkahar bagi para Islam. Sedangkan dari Esa”.
Muzakir, H. pemeluk- anggota rapat ada
Agus Salim, pemeluknya beberapa yang non-
Mr. A. 2. Kemanusiaan Islam. Pertimbangan
Soebardjo, yang adil dan lainpun muncul
K.H. Wahid beradab dikarenakan melihat dari
Hasjim dan 3. Persatuan sisi Indonesia bagian
Mr. Moh. indonesia timur yang juga
Yamin. 4. Kerakyatan yang mayoritas non-islam,
dipimpin oleh jika dasar Negara
hikmat Indonesia tetap
kebijaksanaan menggunkan azas Islam,
dalam maka wilayah-wilayah
permusyawaratan tersebut diperkirakan
perwakilan akan menyambut sekutu
5. Keadilan sosial dan berbalik menentang
bagi seluruh Indonesia.
rakyat Indonesia
Daftar Pustaka
Fransiska, Hengky dkk. 2013. Proses Perumusan dan Pengesahan Dasar Negara Republik
Indonesia. Semarang: Universitas Negeri Semarang.
Puspita, Putri. (2017, 31 Mei). Sejarah Perubahan Bunyi Sila dalam Pancasila. Diakses pada 18
September 2022, dari Sejarah Perubahan Bunyi Sila dalam Pancasila - Bobo (grid.id).
Silalahi, A. 2001. Dasar-dasar Indonesia Merdeka. Jakarta: Gramedia Pustaka  Utama.

Anda mungkin juga menyukai