Rehan Zulvi
Hasyir Naufal Almahi
Lailatul Hasanah
Sabrina Mulia Putri
Anggun Putri Mahesa
Farsya Amanda
Pemikiran Pendiri Bangsa tentang
Dasar Negara
1) Peri Kebangsaan
Ada tiga hal yang harus dilakukan untuk mendirikan Negara Indonesia:
- mengumpulkan segala bahan untuk pembentukan negara
- undang-undang dasar negara
- usaha menjadikan Indonesia merdeka sesuai keinginan rakyat
2) Peri Kemanusiaan
Peri kemanusiaan berkaitan dengan humanisme dan internasionalisme bagi segala
bangsa.
3) Peri Ketuhanan
Beri ketuhanan berarti bangsa Indonesia merdeka, yaitu bangsa yang berkeadaban luhur
dan berketuhanan Yang Maha Esa.
4) Peri Kerakyatan
Konsep dari kerakyatan meliputi permusyawaratan (yang menjadi kepribadian bangsa
Indonesia sejak dulu), perwakilan dan kebijaksanaan.
5)Kesejahteraan Rakyat
Kesejahteraan Rakyat berkaitan dengan keadilan sosial yang dikaitkan dengan daerah
negara (Merata).
Selanjutnya gagasan 5 asas dasar tersebut disampaikan secara tertulis
sebagai berikut:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa
2. Kebangsaan persatuan Indonesia
3. Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
berbagai teori
seperti teori
perseorangan
yang B. Dr. Soepomo
dikembangkan
oleh Thomas
Hobbes dan
John Locke
teori golongan
(class theory)
dari Karl
Marx, Engels,
dan Lenin,
serta teori
integralistik
1. Persatuan
Soepomo sangat menekankan adanya persatuan pemimpin dengan rakyatnya.
2) Kekeluargaan
Menurut Soepomo, semua orang dianggap sebagai anggota keluarga. Semua pekerjaan dijalankan
secara bersama-sama.
3) Keseimbangan Lahir dan Batin
Setiap manusia dalam pergaulan sosial memiliki kewajiban hidup (dharma) menurut kodrat alamnya,
yang dimana batin di sini berkaitan dengan agama, keyakinan, atau kepercayaan. Sementara lahir
berarti hal-hal tampak, ragawi, dan fisik.
4) Musyawarah
Menurut Soepomo pemimpin negara Indonesia hendaknya bermusyawarah dengan rakyatnya atau
dengan kepala-kepala keluarga dalam desa agar terwujud pertalian antara pemimpin dan rakyat
1) Kebangsaan Indonesia
Soekarno menjelaskan bahwa kebangsaan disini bukan dalam arti sempit ,tetapi dalam hati
luas yakni, nationale staar.Soekarna memberikan definisi "bangsa" dengan mengutip
pendapat Ernest Renan dan pendapat otto baouer .Namun ,kedua definisi ini di rasa oleh
soerkarno tidak cukup untuk menggambarkan kebangsaan Indonesia.
Namun ,kata soekarno ,kebangsaan Indonesia jangan terjebak pada chauvinisme,paham
yang menempatkan bangsanya paling tinggi di antara bangsa-bangsa dunia ,sekaligus
memandang bangsa-bangsa lain lebih rendah.
2) Internasionalisme/Peri Kemanusiaan
Internasionalisme di sini, kata Soekarno tidak bermakna kosmopolitanisme, sebuah paham
yang menganggap bahwa seluruh manusia adalah satu komunitas tunggal yang memiliki
moralitas yang sama, karena itulah, internasionalisme harus berakar pada
nasionalisme.Dengan demikian, dasar pertama, kebangsaan Indonesia, harus bergandengan
tangan dengan dasar kedua, internasionalisme. Soekarno mengutip pendapat Mahatma
Gandhi, "Saya seorang nasionalis, tetapi kebangsaan saya adalah perikemanusiaan."
3) Mufakat / Demokrasi
Soekarno mengatakan, "Negara Indonesia bukan satu negara untuk satu orang, bukan satu
negara untuk satu golongan walaupun golongan kaya. Tetapi kita mendirikan negara, 'semua
buat semua, satu buat semua, semua buat satu.
syarat yang mutlak untuk kuatnya negara Indonesia ialah permusya- waratan, perwakilan.
4) Kesejahteraan Sosial
Kesejahteraan sosial di sini, menurut Soekarno, "tidak akan ada kemiskinan di dalam
Indonesia Merdeka
5) Ketuhanan
Segenap rakyat hendaknya ber-Tuhan secara kebudayaan," kata Soekarno. Apa maksud ber-
Tuhan secara kebudayaan atau keadaban itu? Ialah hormat-menghormati satu sama lain.