Anda di halaman 1dari 8

PANCASILA DI ERA

GLOBALISASI
NAMA KELOMPOK 1 :
- JESICA YOLANDA
SARI
- SALSABILA AWALIA
- NURBAITI JULIANA
- ANATASYA DITA
WARDANI
- NUR HIKMATUL ILMI
- DIVA NADIA
Rumusan Pancasila dalam sidang Pertama BPUPKI yang merupakan dasar filsafat
negara Indonesia (29 Mei-1 Juni 1945) yang mengajukan usulan M. Yamin dan Bung
Karno tentang dasar negara dan Supomo tentang dasar kenegaraan. Karena pada sidang
pertama tersebut masih bersifat perorangan, kemudian untuk menampung perumusan-
perumusan tersebut dibentuklah sebuah badan penyelidik kecil yang disebut Panitia
Sembilan pada sidang kedua BPUPKI(10-17 Juli 1945) yang merupakan tokoh-tokoh
nasional.

Wakil-wakil golongan islam dan golongan nasionalis:

1. Ir. Sukarno
2. Drs. M. Hatta
3. A.A. Maramis
4. K.H. Wachid Hasyim
5. Abikusno Tjokrosujoso
6. Achmad Subarjo
7. M. Yamin
Setelah disahkan dan ditetapkanya Piagam Jakarta Pembukaan UUD 1945, maka maka lima
dasar yang diberi nama Pancasila tetap tercantum di dalamnya. Hanya saja ada perubahan
pada sila pertamanya yaitu “ Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya”, dirubah menjadi “Ketuhanan yang maha Esa”, atas prakarsa Drs.
M. Hatta pada sidang Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) (10- 19 Juli 1945).
Dengan demikian, Pancasila menurut Pembukaan UUD 1945, sebagai berikut:

1. Ketuhanan Yang Maha Esa.


2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi nseluruh rakyat Indonesia.

Pancasila mengandung arti panca yang berarti lima dan sila yang berarti dasar.
Jadi Pancasila merupakan lima dasar negara yang harus dijadikan pedoman hidup
bagi seluruh bangsa Indonesia dalam menjalani kehidupan . Pancasila selain
sebagai dasar negara juga sebagai sumber nilai dari segala nilai-nilai yang lain,
Segala norma-norma atau aturan-aturan harus sesuai dengan nilai-nilai Pancasila.
Selain itu Pancasila juga sebagai jiwa bangsa Indonesia, kepribadian bangsa
Indonesia, sarana tujuan hidup bangsa Indonesia dan pedoman hidup bangsa
Indonesia.
Makna sila-sila pancasilaMakna sila-sila pancasila:
A. Ketuhanan
Ketuhanan menyatakan bahwa bangsa Indonesia harus memiliki Tuhan YME, tetapi
dengan menjamin seluruh warganya untuk memilih agamanya masing-masing dan tidak
memaksakan untuk memilih suatu agama tertentu dan ditekan untuk bertoleransi dalam
beribadah menurut agama masing-masing dan menghargai perbedaan.
B. Kemanusiaan yang adil dan beradab
Kemanusiaan adalah bagaimana sifat dasar manusia, bersikap bagaimana layaknya
manusia, menempatkan manusia dalam hakekatnya srbagai makhluk Tuhan, menjunjung
tinggi HAM dan mewujudkan keadilan dan beradab.
C. Persatuan
Persatuan berarti menggalang persatuan dan kesatuan seluruh bangsa Indonesia dari
Sabang sampai Merauke, dengan mewujudkan rasa nasionalisme yaitu rasa bangga kita
terhadap bangsa dan negara atas apa yang dimiliki negara dan menerima kelebihan dan
kekuranganya. Dan memiliki rasa cinta terhadap tanah air dan bangsa.
D. Kerakyatan
Hakikat sila ini adalah Demokrasi, dengan melakukan permusyawaratan dan
mengusahakan putusan bersama secara bulat sebelum melakukan tindakan bersama dan atas
dasar kejujuran bersama tanpa melakukan tindakan yang anarkis dalam menyampaikan
pendapat.
E. Keadilan
Kemakmuran yang merata bagi seluruh bangsa Indonesia, dengan mengutamakan
kebahagiaan bersama dari apa yang dimiliki dan diperoleh dan terciptalah suatu kedilan sosial
bagi seluruh bangsa Indonesia.
Pancasila sebagai dasar falsafah negara memiliki funsi sebagai:

1. Dasar sudut pandang dalam usaha hidup kenegaraan dan dalam pemikiran keadaan
negara,
2. Sebagai dasar pendidkan etika sosial,
3. Sebagai asas pemersatu dalam kesatuan hidup bersama,
4. Sebagai dasar penyelesaian persolan-persoalan hidup.
Penghayatan fungsi dan pengamalan pancasila
1. Pancasila sebagai jiwa bangsa
Jiwa bangsa bagi bangsa Indonesia adalah Pancasilayang lahir bersamaan dengan bangsa
Indonesia dan merupakan sumber daya bagi kehidupan sehari-hari bangsa Indonesia.
2. Pancasila sebagai kepribadian bangsa Indonesia
Sikap mental, tingkah laku dan amal perbuatan bangsa Indonesia memiliki ciri khas yang
dapat dibedakan dengan negara lain. Inilah yang dimaksud dengan kepribadian bangsa.
Kepribadian bangsa Indonesia adalah Pancasila.
3. Pancasila sebagai pandangan hidup bangsa Indonesia Kepribadian bangsa akan
menjelma menjadi pandangan hidup bangsa. Pancasila yang dapat memberi petunjuk
untuk mencapai kesejahteraan dan kebahagiaan bersama, misalnya dalam proses
pembangunan Indonesia memilki pandangan hidup dan tujuan hidup bangsa, yaitu
Pancasila.
4. Pancasila sebagai sarana tujuan hidup bangsa Indonesia
Kebahagiaan hidup bansa Indonesia yang ingin dicapai baik hidup manusia pribadi,
bermasyarakat, hubungan manusia dengan alam, hubungan manusia dengan tuhanya
sehingga menciptakan
masyarakat yang adil dan makmur sesuai dengan pertimbangan hikmat Tuhan dan
kebijaksanaan bangsa.
5. Pancasila sebagai pedoman hidup bangsa
Dengan berpedoman kepada Pancasila akan memelihara nilai-nilai luhur yang menjadi
kepribadian bangsa yang harus diwujudkan dalam kehidupan sehari-hari dan diteruskan
oleh generasi bangsa berikutnya di era modern.
Pancasila di era globalisasi

Tantangan Pancasila sebagai ideologi terbuka di era globalisasi ini telah nampak baik
kini maupun nanti. Seperti terjadi tindakakan sparatis yang terjadi di berbagai wilayah
sperti aceh, Maluku, Papua dan yang lainya. Dan belum lama ini terjadi gerakan-gerakan
terorisme yang mengatsnamakan Agama dan gerakan-gerakan dari NII, yang justru
hendak memecah persatuan dan kesatuan negara kita. Penanganan yang tidak tepat dan
tegas terhadap gerakan-gerakan atau tindakan-tindakan yang dapat memecah persatuan
bangsa tersebut akan berdampak pada ancaman eksistensi pancasila di negara ini. Jika
bangsa Indonesia sudah kehilangan jiwanya karena pengaruh lingkungan, maka hilanglah
eksistensi kebangsaan Indonesia.

Di era globalisasi ini Pancasila juga akan di hadapkan oleh permasalahan yang lebih
besar yaitu adanya globalisasi. Sekecil apapun perubahan yang terjadi di dunia akan
segera dirasakan oleh bangsa Indonesia, dan sebaliknya sekecil apapun peristiwa atau
masalah yang terjadi di Indonesia akan segera terlihat oleh dunia, Sehingga Pancasila
sebagai pandangan hidup bangsa harus tetap terjaga eksistensinya dalam masyarakat
bangsa Indonesia agar tidak hilang karena pengaruh globalisasi.
 

Anda mungkin juga menyukai