Disusun oleh:
- Adwina Salsabila A
- Ayu Saharani
- Bella Rahmawati Puti
- Diana Santya
- Elisa Nurhalisa
- Fathan Fatra Y
- Halimatus Sadiah
1. Pendahuluan
a. Latar Belakang
Pada era ini banyak sekali individu yang kehidupnya melenceng
jauh dari Pancasila dan ideologi-ideologi yang dianut oleh negara.
Melenceng jauh yang dimaksud ialah kurang, atau salahnya dalam
mengartikan pemahaman tentang Pancasila, memiliki presepsi dan
ideologi tentang sesuatu yang tidak sejalan dengan negara,
memprovokasi atau melakukan pemberontakan terhadap pemerintah
dengan tujuan memecah persatuan bangsa, melakukan vandalisme, dan
tindakan anarki lainnya.
b. Tujuan
Jurnal ini adalah salah satu upaya kami untuk membangunkan
kesadaran individu-individu yang menutup mata akan Pancasila dan
ideologi negara yang sudah ditetapkan sedemikian rupa. Selain itu, jurnal
ini juga kami tulis dengan harapan dapat memperjelas atau mempertegas
pengertian Pancasila dan ideologi-ideologi negara, serta membantu semua
1
individu untuk menerapkannya di kehidupan mereka dengan cara yang
mudah dipahami
2
mempunyai arti Lima dan Sila yang berarti Dasar.Secara harfiah Pancasila
adalah lima dasar. Sebagai dasar negara Indonesia, nilai-nilai yang
terkandung dalam Pancasila digali dan diterapkan dari dan dalam
kehidupan sehari-hari berbangsa dan bernegara Indonesia. Dikutip dari
buku Pancasila Sebagai Ideologi dan Dasar Negara, Ronto (2012:3),
sejarah perumusan Pancasila dimulai dari dibentuknya Badan Penyelidik
Usaha-usaha Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) atau Dokuritsu Zyunbi
Tyoosakai, pada tanggal 1 Maret 1945 oleh Jepang. Diketuai oleh Dr.
K.R.T. Radjiman Wediodiningrat, BPUPKI beranggotakan 64 orang.
Dalam merumuskan Pancasila sebagai dasar negara, BPUPKI mengadakan
sidang sebanyak dua kali. Sidang pertama tanggal 29 Mei-1 Juni 1945
membahas mengenai perumusan dasar negara Indonesia dan ada tiga tokoh
nasional yang menyampaikan gagasannya yaitu: Mr. Mohammad Yamin,
Prof. DR. Soepomo, dan Ir.Soekarno. Pada tanggal 1 Juni 1945, Ir
Soekarno menyampaikan gagasan tentang dasar negara Indonesia yang
dinamakan Pancasila, dan diterima secara aklamasi oleh seluruh anggota
BPPUPKI. Tanggal 1 Juni ini kemudian ditetapkan sebagai hari lahir
Pancasila. BPUPKI kemudian membentuk Panitia Sembilan yang diketuai
oleh Ir. Soekarno. Sembilan orang dalam kepanitiaan tersebut bersidang
pada tanggal 2 Juni – 9 Juni 1945. Dalam sidang reses pun terjadi
perdebatan antara golongan nasionalisme dengan golongan yang
mempertahankan syariat Islam.Akhirnya rumusan dasar negara Indonesia
disepakati, yang diberi nama Piagam Jakarta atau Jakarta Charter. Berikut
isinya:
1. Ketuhanan dengan kewajiban menjalankan syariat Islam bagi
pemeluk-pemeluknya.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebijaksaan dalam
permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia
3
Dalam sidang kedua pada tanggal 10 Juli – 16 Juli BPUPKI
membahas tentang rancangan hukum dasar terdiri atas pembukaan
(preambule) dan batang tubuh (pasal-pasal) UUD berdasarkan hasil dari
panitia Sembilan.Sebelum perumusan Pancasila dalam Piagam Jakarta
disahkan, terjadi perubahan-perubahan yang di lakukan BPUPKI sebelum
sidang dimulai. Perubahan-perubahan itu di dasarkan pada laporan utusan
Kaigun (Angkatan Laut Jepang) kepada Drs. Mohammad Hatta bahwa
daerah-daerah di Indonesia bagian timur yang tidak beragama Islam
merasa keberatan terhadap sila pertama Pancasila.Masalah keberatan
tersebut dibicarakan oleh oleh Drs. Mohammad Hatta dengan 4 orang
anggota PPKI, yaitu K.H Wahid Hasjim, Ki Basgus Hadikusumo, Mr.
Kasman Singodimejo, dan Mr. Teuku Moh. Dari pembicaraan tersebut
disepakati untuk mengubah rumusan dasar negara tersebut sehingga
menjadi:
1. Ketuhanan Yang Maha Esa.
2. Kemanusiaan yang adil dan beradab.
3. Persatuan Indonesia.
4. Kerakyatan yang di pimpin oleh hikmat kebjaksanan dalam
permusyawaratan perwakilan.
5. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.
Sampai saat ini rumusan dasar tersebut dikenal sebagai Pancasila yang biasa
kita baca dan dengarkan.
4
diartikan sebagai kesesuaian atau peraturan tingkah laku yang baik.
Hakikat adalah sesuatu hal yang ada pada diri seseorang atau sesuatu hal
yang harus ada dalam diri sendiri.
Maskipun dalam UUD 1945 tidak secara langsung dijelaskan
mengenai Pancasila, namun Pancasila sudah tertanam sediri dalam jiwa
masyarakat Indonesia bahwa Pancasila merupakan pedoman yang harus
ditanamkan dalam diri. Pancasila adalah dasar negara Indonesia, Pancasila
diibaratkan sebagai pondasi, jadi semakin kuat. Pondasi tersebut maka
akan semakin kokoh suatu negara. Pancasila juga mencerminkan
kepribadian masyarakat Indonesia karena didalamnya terdapat butir-butir
yang apabila diimplementasikan akan mencerminkan kepribadian bangsa
Indonesia. Nilai nilai Pancasila sebagai dasar negara ditunjukkan pada
alinea ke empat pembukaan UUD 1945, yang secara nyata merupakan
lima sila Pancasila.
Hal itu merupakan dasar negara yang ditetapkan pada 18 Agustus 1945
oleh panitia persiapan kemerdekaan Indonesia atau PPkI yang dapat
dianggap sebagai penjelmaan kehendak seluruh rakyat Indonesia yang
merdeka. Dan ketetapan MPR nomor IX/MPR/1978, Yang menegaskan
kedudukan Pancasila sebagai sumber dari segala sumber hukum atau
sumber dari tertib hukum di Indonesia. upaya mengurangi nilai nilai
Pancasila sebagai dasar negara memiliki cakupan yang luas sekaligus
dinamik. Adapun muncul permasalahan permasalahan yang relevan
sebagai berikut:
1. Lemahnya Pemahaman nilai nilai Pancasila sebagai dasar negara pada
segenap komponen bangsa.
2. Peraturan perundang undangan belum sepenuhnya mengacu kepada
nilai nilai Pancasila.
3. Inflasi nilai nilai Pancasila belum di lembaga kan secara komprehens
5
5. Ruang Lingkup Pancasila Sebagai Pandangan Hidup Bangsa
6
3. Persatuan Indonesia
Sila ketiga berarti kita harus menempatkan kesatuan, persatuan, dan kepentingan
negara dari kepentingan masing-masing. Kita harus mempunyai kepribadian yang
rela berkorban demi negara Indonesia, mencintai bangsa Indonesia dan tanah air,
serta bangga pada negara.
4. Kerakyatan yang Dipimpin oleh Khidmat dan Kebijaksanaan dalam
Permusyawaratan Perwakilan
Sila keempat ini mengajak kita untuk tidak memaksakan kehendaknya pada orang
lain dan mengutamakan kepentingan negara dan orang lain. Terkadang kita akan
menemukan perbedaan pendapat dan cara pandang. Namun, kita harus
menyelesaikannya dengan cara bermusyawarah atau berdiskusi.
5. Keadilan Sosial bagi Seluruh Rakyat Indonesia
Makna dari sila ini berarti mengembangkan perbuatan luhur dengan cara
kekeluargaan dan gotong royong, selalu bersikap adil. Selain itu kita harus
seimbang antara hak dan kewajiban dengan juga menghormati hak-hak orang lain.
7
7. Sebagai tujuan atau cita-cita bangsa.
Kedudukan ini jelas menyatakan bahwa Pancasila merupakan
pedoman bagi masyarakat Indonesia dalam menjalankan aktivitas
kehidupan bernegara. Pancasila adalah petunjuk dalam kehidupan
bernegara bagi masyarakat. Layaknya arah yang tidak pasti dari kapal
tanpa kompas, demikian juga negara akan tanpa arah bila tidak ada
Pancasila. Selain itu, Pancasila juga memiliki nilai sejarah karena proses
pembentukannya sebagai hasil dari perjanjian para wakil golongan ketika
mendirikan negara Indonesia. Berdasarkan kedudukan dan fungsinya yang
ternyata begitu penting, maka Pancasila harus dapat dijaga keluhurannya
oleh setiap warga negara.
Peran Pancasila sebagai ideologi negara memberi bimbingan
kepada masyarakat Indonesia dalam menentukan sikap dan tingkah laku.
Nilai-nilai yang terkandung dalam kelima asas Pancasila dijadikan patokan
aturan oleh bangsa ini dalam berbuat di kehidupan bermasyarakat serta
bernegara. Kedudukan nilai-nilai yang terkandung dalam kelima asas
Pancasila adalah sebagai aturan tentang moral, oleh karena itu
pelaksanaannya juga harus berdasarkan pada keyakinan dan kesadaran
penggunanya. Apabila aturan Pancasila sebagai ideologi negara dilanggar,
maka hukumannya adalah berupa sanksi moral dan sosial. Mereka yang
melanggar dan tidak berpedoman pada nilai-nilai Pancasila tidak akan
terkena sanksi hukum.
Ada baiknya mereka merasa malu dengan segala sikap dan tingkah
lakunya yang melanggar norma Pancasila. Apabila aturan Pancasila sebagai
ideologi negara dilanggar, maka hukumannya adalah berupa sanksi moral dan
sosial. Mereka yang melanggar dan tidak berpedoman pada nilai-nilai Pancasila
tidak akan terkena sanksi hukum. Ada baiknya mereka merasa malu dengan
segala sikap dan tingkah lakunya yang melanggar norma Pancasila. Pancasila juga
digunakan agar bangsa Indonesia memiliki akar maupun dasar yang kuat serta
memiliki identitas yang jelas dan menjadi ciri khas yang membedakannya dengan
bangsa lain. Pada buku berjudul Pendidikan Pancasila dari Ahmad Asroni, S. Fil,
8
Dkk, Grameds akan memahami lebih dalam nilai-nilai ideologi Pancasila yang
ada.
9
lebih lanjut dari nilai-nilai dasar ideologi Pancasila. Misalnya Garis-garis
Besar Haluan Negara yang lima tahun senantiasa disesuaikan dengan
perkembangan zaman serta aspirasi masyarakat, undang-undang,
departemen-departemen sebagai lembaga pelaksanaan dan lain sebagainya.
Pada aspek ini senantiasa dapat dilakukan perubahan (reformatif).
C. Nilai Praksis
2. Ideologi Tertutup
10
dan berkembang dalam masyarakat dinilaisesuai tidaknya dengan ideologi
tersebut. Dengan sendirinya ideologi tertutup tersebut harus dipaksakan
berlaku dan dipatuhi masyarakat oleh elit tertentu, yang berarti bersifat
otoriter dan dijalankan dengan cara yang totaliter.
Contoh paling baik dari ideologi tertutup adalah Marxisme-
Leninisme. Ideologi yang dikembangkan dari pemikiran Karl Marx yang
dilanjutkan oleh Vladimir Ilianov Lenin ini berisi sistem berpikir mulai
dari tataran nilai dan prinsip dasar dan dikembangkan hingga praktis
operasional dalam kehidupan bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
1. Ideologi Kapitalisme
Kapatalisme pada dasarnya merupakan sistem perekonomian yang
menekankan kepada peran kapital (modal) dengan segala jenisnya,
termasuk barang-barang yang digunakan dalam aktivitas untuk
menghasilkan barang lainnya. Secara lebih spesifik, kapitalisme adalah
sebuah sistem yang diciptakan untuk mengembangkan ekspansi komersial
melewati batas-batas lokal menuju ke skala internasional. Pengusaha
kapitalis mempelajari pola-pola perdagangan internasional dengan tujuan
untuk mengakumulasi kapital demi keuntungan sebesar-besarnya. Smith
berpendapat bahwa jalan yang terbaik untuk memperoleh kemakmuran
adalah dengan membiarkan individu-individu mengejar kepentingan
mereka sendiri tanpa keterlibatan perusahaan-perusahaan negara.
Ayn Rand dalam Capitalism menyebutkan tiga pokok pikiran dari
kapitalisme, yaitu kebebasan individu, kepentingan diri dan pasar bebas.
Menurut Rand, kebebasan individu merupakan asumsi dasar kapitalisme
karena dengan pengakuan hak alami tersebut, individu bebas berfikir,
berkarya dan berproduksi untuk kelangsungan hidupnya. Rand
menambahkan bahwa manusia hidup adalah untuk dirinya sendiri, bukan
untuk orang lain.
11
2. Ideologi Liberalisme
Liberalisme adalah suatu ideologi atau ajaran tentang negara,
ekonomi dan masyarakat yang mengharapkan kemajuan di bidang budaya,
hukum, ekonomi dan tata kemasyarakatan atas dasar kebebasan individu
yang dapat mengembangkan bakat dan kemampuannya sebebas mungkin.
Liberalisme ekonomi mengajarkan kemakmuran orang perorang dan
masyarakat seluruhnya diusahakan dengan memberi kesempatan untuk
mengejar kepentingan masing-masing dengan sebebas-bebasnya.
3.Ideologi Marxisme
Marxisme merupakan dasar teori komunisme modern. Marxisme
merupakan bentuk protes Marx terhadap paham kapitalisme. Ia
menganggap bahwa kaum kapital mengumpulkan uang dengan
mengorbankan kaum proletar. Kondisi kaum proletar sangat menyedihkan
karena dipaksa bekerja berjam-jam dengan upah minimum, sementara
hasil pekerjaan mereka hanya dinikmati oleh kaum kapitalis. Banyak kaum
proletar yang harus hidup di daerah pinggiran dan kumuh. Marx
berpendapat bahwa masalah ini timbul karena adanya "kepemilikan
pribadi" dan penguasaan kekayaan yang didominasi orang-orang kaya.
Untuk mensejahterakan kaum proletar, Marx berpendapat bahwa paham
kapitalisme perlu diganti dengan paham komunisme. Bila kondisi ini terus
dibiarkan menurut Marx, kaum proletar akan memberontak dan menuntut
keadilan.
4.Ideologi Sosialisme
12
9. Keunggulan Pancasila dibandingkan Ideologi Lain
Ideologi dapat dianggap sebagai visi yang komprehensif, sebagai cara
memandang segala sesuatu. Ideologi sangat penting terhadap suatu bangsa
karena ideologi dapat membentuk identittas Negara, menyatukan anggota
Negara, mengatsi konflik, mengatasi perbedaan bahkan menjadi dasar dan
arah yang ingin di capai oleh suatu bangsa. Ideologi Pancasila yang dianut
oleh Indonesia saat ini memiliki banyak keunggula. Menurutnurut
Soekarno dalam pidatonya di acara peringatan hari kelahiran pancasila
mengatakan bahwa Pancasila memiliki kelebihan dari dua ideologi besar
yang pernah ada dan berkembang di Indonesia namun idiologi pancasila
adalah yang paling sempurna yakni komunis dan sosialis. Pancasila
sebagai ideologi memiliki karakter utama sebagai ideologi nasional.
Pancasila adalah ideologi kebangsaan karena ia digali dan dirumuskan
untuk kepentingan membangun negara bangsa Indonesia.Bukti
bahwa ideologi pancasila lebih baik dari dua ideologi itu karena Pancasila
memuat pokok-pokok pikiran sedemikian rupa :
Pertama, sila Ketuhanan memuat pokok-pokok pikiran bahwa manusia
Indonesia menganut berbagai agama, tidak ada larangan untuk mempunyai
agama , ataou berpindah keyakinan juga.
Kedua, Nasionalisme Indonesia Bangsa Indonesia tidak menganggap diri
lebih unggul dari bangsa lain. Ia tidak pula berusaha untuk memaksakan
kehendaknya kepada bangsa-bangsa lain.
Ketiga, Internasionalisme menghendaki setiap bangsa mempunyai
kedudukan yang sederajat, setiap bangsa menghargai dan menjaga hak-hak
semua bangsa.
Keempat, demokrasi Demokrasi di Indonesia mengenal tiga prinsip:
mufakat, perwakilan, dan musyawarah.
Kelima, Keadilan Sosial pada sila ini mengandung arti kemakmuran dan
keadilan sosial yang bukan hanya keadilan dan kemakmuran pada individu
saja tapi Hanya dalam suatu masyarakat yang makmur berlangsung
keadilan sosial.
13
Maka Pancasila merupakan intelligent choice karena mengatasi
keanekaragaman dalam masyarakat Indonesia dengan tetap toleran
terhadap adanya perbedaan. Penetapan Pancasila sebagai dasar negara tak
hendak menghapuskan perbedaan (indifferentism), tetapi merangkum
semuanya dalam satu semboyan empiris khas Indonesia yang dinyatakan
dalam seloka “Bhinneka Tunggal Ika”. Selain itu, mengutip dari artikel
Feith (1988), terdapat beberapa aliran dalam pemikiran politik yang
pernah berkembang di Indonesia yakni Nasionalisme Radikal,
Tradisionalisme Jawa, Islam, Sosialisme Demokratis, dan Komunisme.
Ke lima pemikiran politik ini berusaha diterapkan menjadi ideology
tetap bangsa Indonesia namun tidak pernah bisa mengayomi seluruh warga
Negara Indonesia karena hanya menguntungkan beberapa pihak,
sedangkan Indonesia adalah Negara pluralisme. Kesimpulan yang di
dadapat ialah dengan adanya berbagai macam ideologi yang ada seperti
marxisme, liberalism, ataupun pemikiran politik yang pernah berkembang
di Indonesia, tidak memberikan kenyamanan bagi seluruh warga Negara
Indonesia yang merupakan Negara pluralism dan menjunjung tinggi
keberagaman. Oleh karena Indonesia sangat cocok menggunakan ideologi
pancasila yang didalamnya terkandungnilai-nilai yang dijunjung tinggi
oleh semua golongan dan lapisan masyarakat Indonesia.
Selain itu, Pancasila memiliki peran penting dalam kehidupan
berbangsa dan bernegara di Indonesia yakni menjadi landasan atau
pedoman bagi penyelenggara Negara untuk menjalankan pemerintahan.,
menjadi pedoman bagi warga untuk bersikap dalam hidup bernegara
sekaligus menjadi hak hak dan kuwajiban warna Negara, selain itu juga
digunakan sebagai landasan berfikir, bersikap, dan bertindak dalam
kehidupan berbangsa dan bernegara.
14
Selain itu, pemikiran-pemikiran Pancasila Nurcholish Madjid memiliki
relevansi untuk dikembangkan dan disosialisasikan dalam kerangka
penguatan ideologi Pancasila. Sejarah dan peran agama dalam lahirnya
pancasila sebagai ideologi bangsa Indonesia. Agama dan Negara tidak bisa
dibenturkan dalam konteks apapun, agama dan negara memiliki hubungan
yang mutualisme atau saling menguntungkan.
A. KESIMPULAN
Pancasila berasal dari kata panca yang berarti lima dan sila yang
berarti dasar, sendi ,asas, ata peraturan tingkah laku yang penting dan
baik . dengan demikian pancasila merupakan lima dasar yang berisi
pedoman atau aturan tentang tingkah laku yang penting dan baik.Pancasila
dapat kita artikan sebagai lma dasar yang dijadikan dasar negara serta
15
pandangan hidup bangsa. Suatu bangsa tidak akan dapat berdiri dengan
kokoh tampa dasar negara yang kuat dan tidak dapat mengetahui dengan
jelas kemana arah tujuan yang akan dicapai tampa pandangan hidup.
Dengan adanya dasar negara, suatu bangsa tidak akan terombang ambing
dalam menghadapi permasalahan baik yang dari dalam maupun dari luar.
B.SARAN
16
12. Daftar Pustaka
Oetojo Oesman dan Alfian, 1991, Pancasila Sebagai Ideologi Dalam Berbagai
Bidang Kehidupan Bermasyarakat, Berbangsa Dan Bernegara, BP7 Pusat,
Jakarta.
17