Anda di halaman 1dari 23

Makalah Sosiologi dan Antropologi Kesehatan

Pengantar Sosiologi dan Antropologi

Dosen Pengampu : Sevrima Anggraini, S.K.M, M.K.M


Disusun oleh : 1. Muhamad Diky Lukmansah
2. Muhammad Rafi Salman
3. Nazwa Utami
4. Pinkan Aisyah Humairoh
5. Raden Dafillah Fazri
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum waahmatullahi wabarakatuh,
Puji serta syukur kami panjatkan kepada Tuhan yang Maha Esa, karena
atas segala rahmat, karunia serta hidayah-Nya kami dapat menyelesaikan makalah
mengenai pengantr sosio;ogi dan antropologi dengan sebaik mungkin. Kami
ucapkan juga terima kasih kepada Ibu Sevrima Anggraini, S.K.M, M.K.M selaku
dosen mata kuliah Sosiologi dan Antropologi Kesehatan Universitas Ibn Khaldun
Bogor.
Kami harap makalah mengenai pengantar sosiologi dan antropologi ini
dapat bermanfaat dalam rangka memberi wawasan mengenai sosiologi dan
antropologi. Kami juga menyadari sepenuhnya bahwa makalah yang telah kami
susun ini terdapat banyak kekurangan dan jauh dari kesempurnaan. Oleh karena
itu, kami berharap adanya kritik, saran dan usulan untuk memperbaiki segala
kesalahan dan kekurangan yang terdapat pada makalah ini.
Semoga makalah sederhana ini dapat dengan mudah dipahami oleh siapa
saja yang membacanya. Sekiranya makalah ini dapat berguna bagi kami sendiri
maupun orang yang membacanya. Sebelumnya mohon maaf apabila terdapat
kesalahan kata-kata yang kurang berkenan kami berharap kritik dan saran dari
anda demi memperbaiki makalah ini untuk waktu yang akan datang.

Bogor, 2 Oktober 2021

Penyusun,

i
DAFTAR ISI
HALAMAN SAMPUL
KATA PENGANTAR ......…………………………………………………….. i
DAFTAR ISI .....……………………………………..………………………… ii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang ..………………………………………………….... 1
B. Rumusan Masalah ..………………………………………………... 1
C. Tujuan ..…………………………………………………………….. 2
BAB II ISI
A. Definisi Sosiologi dan Antropologi .……………………………….. 3
B. Ruang Lingkup Sosiologi ..…………………………………………. 6
C. Ilmu-Ilmu Bagian dari Antropologi. ..……………………………... 11
D. Hubungan Antara Antropoplogi-Sosial dan Sosiologi ..…………… 14
E. Pandangan Sosiologi dan Antropologi Tentang Kesehatan dan
Penyakit ..…………………………………………………………... 16
BAB III PENUTUP
A. Kesimpulan ..………………………………………………………. 18
B. Saran ..……………………………………………………………... 19
DAFTAR PUSTAKA

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar belakang

Secara etimologis, sosiologi berasal dari kata latin, socius yang


berarti kawan dan kata yunani logos yang berarti kata atau yang berbicara. Jadi
sosiologi adalah berbicara mengenai masyarakat. Bagi comte, sosiologi
merupakan ilmu pengetahuan kemasyarakatan umun yang merupakan hasil akhir
dari perkembangan ilmu pengetahuan. oleh karena itu sosiologi didasarkan pada
kemajuan yang telah dicapai ilmu pengetahuna sebelumnya.
Pitirim Sorokim mengatakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu
yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam
gejala-gejala sosial (gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan
moral, hukum dengan ekonomi) dengan gejala lainnya (nonsosial).
Berbeda dengan pendapat rouceke dan warren yang mengatakan bahwa
sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan manusia dengan kelompok-
kelompok. Nah berasarkan uraian di atas, maka sosiologi adalah jelas merupakan
ilmu sosial yang objeknya adalah masyarakat sebagai ilmu. Ia berdiri sendiri
karena telah memiliki unsur ilmu pengetahuan.
Adapun antropologi berasal dari bahasa yunanai asal kata “anthropos”
berarti “manusia”, dan “logos” berarti “ilmu”, dengan demikian secara harfiah
“antropologi” berarti ilmu tentang manusia. Menurut kamus besar bahasa
indonesia (kbbi), pengertian antropologi adalah ilmu yang mempelajari mengenai
manusia. Khususnya tentang asal-usul, adat istiadat, ragam warna dan bentuk
fisik, serta kepercayaan yang dianut pada masa lampau.

B. Rumusan masalah
• Pemahaman mengenai “apa yang dimaksud dari sosiologi dan
antropologi”?
• Apa saja ruang lingkup dari sosiollogi?
• Ilmu-ilmu apa yang merupakan bagian dari antropologi?
• Apa hubungan antara antropologi-sosial dan sosiologi?

1
• Bagaimana pandangan antropologi dan sosiologi terhadap kesehatan dan
penyakit?
C. Tujuan
• Pemenuhan tugas mata kuliah sosiologi dan antropologi kesehatan
• Memberikan gambaran mengenai pemahaman dan pandangan para ahli
mengenai sosiologi dan antropologi
• Memberikan gambaran tentang ruang lingkup sosiologi dan antropologi
• Memaparkan hubungan antara antropologi dan sosiologi dengan kesehatan
dan penyakit

2
BAB II
ISI
A. Pengertian Sosiologi dan Antropologi
1. Sosiologi
Arti harfiah (estimologis) sosiologi berasal dari bahasa Latin yang
bermakna Socius kalau diartikan menjadi bahasa indonesia “kawan”, sedangkan
Logos berarti ilmu pengetahuan. Sebelum memahami lebih lanjut mengenai apa
itu sosiologi, berikut beberapa pandangan ahli tentang sosiologi :
• Pitirim Sorokin: sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan
pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala
ekonomi, gejala keluarga, dan gejala moral), sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial
dengan gejala non-sosial, dan yang terakhir, sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial lain.
• Roucek dan Warren: sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan
antara manusia dalam kelompok-kelompok.
• William F. Ogburn dan Mayer F. Nimkopf : sosiologi adalah penelitian
secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu organisasi
sosial.
• J.A.A Von Dorn dan C.J. Lammers: sosiologi adalah ilmu ilmu tentang
struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat stabil.
• Max Weber: Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-
tindakan sosial.
• Selo Sumardjan dan Soelaeman Soemardi: Sosiologi adalah ilmu
kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial
termasuk perubahan sosial.
• Paul B. Horton: sosiologi adalah ilmu yang memusatkan penelaahan pada
kehidupan kumpulan dan produk kehidupan kumpulan tersebut.
• Soejono Soekanto: sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian
pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan berupaya untuk
mendapatkan pola-pola umum kehidupan warga.

3
• William Kornblum: sosiologi adalah suatu upaya ilmiah untuk
mempelajari warga dan perilaku sosial bagiannya dan menjadikan warga
yang bersangkutan dalam bermacam kumpulan dan kondisi.
• Allan Jhonson: sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan dan
perilaku, terutama dalam kaitannya dengan suatu sistem sosial dan
bagaimana sistem tersebut memengaruhi orang dan bagaimana pula orang
yang terlibat didalamnya memengaruhi sistem tersebut
Dari semua pendapat ahli tersebut dapat kita ketahui bahwa secara garis
besar, sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari interaksi manusia dalam
kehidupan bersosial di masyarakat dan segala aspek yang dapat berpengaruh
bagi manusia tersebut.

2. Antropologi
Istilah “antropologi” berasal dari bahasa Yunanai asal kata “anthropos”
berarti “manusia”, dan “logos” berarti “ilmu”, dengan demikian secara harfiah
“antropologi” berarti ilmu tentang manusia. Menurut Kamus Besar Bahasa
Indonesia (KBBI), pengertian antropologi adalah ilmu yang mempelajari
mengenai manusia. Khususnya tentang asal-usul, adat istiadat, ragam warna dan
bentuk fisik, serta kepercayaan yang dianut pada masa lampau.
Beberapa pakar antropologi dunia juga mengemukakan pendapat mereka
mengenai pengertian antropologi. Berikut ini merupakan pengertian antropologi
menurut para ahli.
1. William A. Haviland
Pengertian Antropologi menurut William A. Haviland merupakan sebuah
studi yang mempelajari tentang umat manusia. Ilmu ini berusaha membuat atau
menciptakan suatu generalisasi yang berguna untuk mengetahui dan mempelajari
tentang manusia beserta perilakunya guna memperoleh pemahaman mengenai
keragaman hidup manusia secara lengkap. Menurut Haviland, secara umum
antropologi dibagi menjadi 2 cabang besar yaitu antropologi budaya dan
antropologi fisik.
Untuk cabang antropologi budaya sendiri masih dibagi lagi menjadi 3
subbagian yang meliputi antropologi linguistic, arkeologi, dan etnologi.
2. David E. Hunter Hubel

4
Pengertian Antropologi menurut David Hunter Hubel adalah sebuah ilmu
yang lahir atau muncul dari rasa keingintahuan manusia yang tidak terbatas.
3. Koentjaraningrat
Pengertian antropologi menurut para ahli Antropologi Indonesia seperti
Koentjaraningrat adalah suatu ilmu atau studi yang mempelajari tentang berbagai
warna dan bentuk fisik.Selain itu juga mempelajari tentang budaya yang
dihasilkan oleh umat manusia pada umumnya.
Ada lima jenis butir permasalahan yang dibahas dalam ilmu antropologi,
yaitu sebagai berikut:

• Masalah sejarah bagaimana terjadinya dan berkembangnya manusia


sebagai makhluk biologis.
• Masalah sejarah bagaimana terjadinya beragam warna dari umat manusia
dipandang dari bentuk dan ciri-ciri fisik.
• Masalah persebaran dan bagaimana terjadinya beragam bahasa yang
diucapkan dan digunakan oleh masyarakat yang tersebar di seluruh dunia.
• Masalah perkembangan, persebaran, dan bagaimana terjadinya beragam
warna kebudayaan umat manusia yang ada di seluruh dunia.
• Masalah dasar-dasar dan beragam warna kebudayaan yang ada di
masyarakat, serta tersebarnya suku-suku bangsa di seluruh dunia.
4. Rifhi Siddiq
Arti antropologi menurut Rifhi Siddiq mengacu pada sebuah ilmu yang
mempelajari dan mendalami semua aspek yang ada pada kehidupan manusia.
Aspek yang dipelajari dalam antropologi meliputi konsepsi kebudayaan, norma,
ilmu pengetahuan, tradisi, teknologi, seni, linguistic dan lambang, serta
kelembagaan.
5. Roger Keesing
Pengertian antropologi menurut Keesing merupakan suatu ilmu yang
mempelajari kajian tentang manusia. Menurut pendapatnya, antropologi terdorong
untuk berorientasi pada upaya pemahaman makna bukan hanya sekadar ukuran
yaitu dengan lebih menekankan pada penafsiran yang dekat dengan hakikat
manusia atau human being (kemanusiaan).
6. Ariyono Suyono dan Kamus Antropologi

5
Pengertian Antropologi menurut para ahli yang dikemukakan oleh
Ariyono Suyono merupakan suatu ilmu yang berusaha untuk mempelajari dan
mencapai sebuah pengertian mengenai tentang makhluk hidup. Yaitu manusia
dengan memahami, mempelajari, dan mendalami ragam warna dan bentuk fisik,
kepribadian, masyarakat, dan kebudayaannya.
7. Prof. Dr. Harsojo, SU, M.Sc
Definisi antropologi menurut Prof. Dr. Harsojo, SU, M.Sc adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari tentang umat manusia sebagai makhluk sosial
yang bermasyarakat. Terutama dalam segi tradisi, sifat khusus badani (fisik), cara
produksi, dan nilai pergaulan hidup yang berbeda antar satu individu dengan
individu lainnya.

B. Ruang Lingkup Sosiologi

Ruang lingkup sosiologi merupakan objek kajian yang dipelajari dalam


sosiologi. Objek kajian sosiologi sangat luas. Namun pada prinsipnya kita bisa
mengatakan bahwa objek kajian sosiologi adalah masyarakat karena sosiologi
merupakan studi tentang masyarakat.
Ruang lingkup sosiologi pada satu sisi terbatas, artinya dibatasi oleh
aspek-aspek yang berkaitan dengan masyarakat saja. Namun disisi lain juga
teramat luas karena aspek yang berkaitan dengan masyarakat tak terhitung
jumlahnya. Beberapa aspek masyarakat yang masuk dalam ruang lingkup
sosiologi meliputi interaksi antar individu, individu dengan kelompok, kelompok
dengan kelompok, dan karakteristik kelompok sosial yang beragam. Beberapa
aspek yang dipelajari dalam sosiologi antara lain :
• Sosiologi mempelajari hubungan timbal balik antara individu dengan
individu lain. Sebagai contoh, kita melihat seorang pemimpin dan pengikut
yang memiliki interaksi yang khas. Setiap mereka bertemu, seorang
pengikut selalu menundukkan pandangannya dan melaksanakan perintah
pemimpinnya. Fenomena interaksi dua orang ini sudah bisa menjadi objek
kajian sosiologi.
• Sosiologi mempelajari hubungan antara individu dengan kelompok.
Sebagai contoh, peran sosial seorang ayah yang memilih bekerja di kantor

6
atau seorang ibu yang memilih bekerja di rumah. Pilihan untuk
mememainkan peran sosial dipengaruhi oleh pandangan mereka tentang
bagaimana membangun keluarga. Ayah atau ibu merupakan individu.
Sedangkan keluarga adalah kelompok.
• Sosiologi mempelajari hubungan antara kelompok yang satu dengan
kelompok lain. Sebagai contoh, konflik antar etnis yang terjadi di
Kalimantan beberapa tahun silam. Hubungan antar etnis yang bertikai jelas
bersifat konfliktual. Hubungan tersebut merupakan bentuk relasi antar
kelompok masyarakat. Sosiologi dapat mengkajinya dari beberapa
dimensi. Misalnya dari dimensi identitas, dimana kedua kelompok tersebut
menggunakan identitas etnis untuk saling bermusuhan.
• Sosiologi mempelajari karakteristik atau ciri-ciri kelompok sosial yang
beragam. Salah dua konsep dasar sosiologi yang banyak dipelajari adalah
diferensiasi sosial dan stratifikasi sosial. Perbedaan kelompok sosial baik
secara vertikal maupun horizontal bisa menjadi objek kajian sosiologi.
Misalnya, mengapa sebagian orang menempati kelas sosial atas dan
sebagian yang lain mau naik kelas aja kesulitan, malah turun ke kelas
bawah atau terjebak di kelas menengah.

Ditafsirkan secara luas, ruang lingkup merupakan batasan. Pembatasan


ini terkait ruang lingkup ialah mungkin bisa dalam bentuk faktor yang akan
diperiksa seperti bahan, lokasi, waktu, kondisi alam, dan lain sebagainya. Ruang
lingkup ini tujuannya supaya pembahasan dapat terstruktur dengan baik dan
memberikan hasil yang lebih akurat lagi. Ruang Lingkup Sosiologi mencakup
pengetahuan dasar pengkajian kemasyarakatan yang meliputi :

1. Nilai-nilai dan norma-norma sosial yang mendasari atau memengaruhi


sikap dan perilaku anggota masyarakat dalam melakukan hubungan
sosial.
2. Kedudukan dan peran sosial individu dalam keluarga, kelompok sosial,
dan masyarakat.
3. Masyarakat dan kebudayaan daerah sebagai submasyarakat serta
kebudayaan nasional Indonesia.

7
4. Perubahan sosial budaya yang terus-menerus berlangsung yang
disebabkan oleh faktor faktor internal maupun eksternal.
5. Masalah-masalah sosial budaya yang ditemui dalam kehidupan sehari-
hari.

Ruang lingkup kajian sosiologi semakin luas dari ilmu sosial lainnya. Hal
ini diakibatkan ruang lingkup sosiologi mencakup seluruh interaksi sosial.
Individu dengan individu, individu dengan golongan, serta golongan dengan
golongan di lingkungan masyarakat. Ruang lingkup kajian sosiologi tersebut
jika dirincikan menjadi beberapa hal, misalnya :

• Ekonomi beserta cara usahanya secara prinsipil yang berkomunikasi


dengan produksi, distribusi, dan penggunaan sumber-sumber kekayaan
alam.
• Masalah manajemen yaitu pihak-pihak yang membuat kajian, berkaitan
dengan apa yang dialami warganya.
• Persoalan sejarah yaitu berkomunikasi dengan catatan kronologis,
misalnya usaha cara manusia beserta prestasinya yang tercatat.

Sosiologi menggabungkan data dari beragam ilmu pengetahuan sebagai


dasar penelitinya, dengan demikian sosiologi dapat dihubungkan dengan
kejadian sejarah, sepanjang kejadian itu memberikan keterangan beserta uraian
bagian berlanjutnya hidup kelompok-kelompok, atau beberapa peristiwa dalam
perjalanan sejarah dari golongan manusia. Adapun untuk ruang lingkup yang
menjadi kajian dalam soiologi, antara lain :

1. Sosialisasi
Sosialisasi adalah suatu bentuk interaksi sosial yang didalamnya berkaitan
secara langsung dengan berbagai pola atau tingkah laku manusia. Oleh
karena itu sosialisasi seringkali disebut juga sebagai mata rantai yang
penting dalam sistem sosial.
2. Struktur Sosial
Struktur sosial adalah salah satu wujud proses sosial dan interaksi
sosial yang terjadi dalam kehidupan masyakat dan menjadi suatu konsep

8
rumus serta pedoman perilaku dari setiap hubungan antar individu yang
ada di lingkungan masyarakat.
3. Diferesiensi Sosial
Diferensiasi sosial adalah perbedaan anggota masyarakat yang meliputi
perbedaan ras, suku bangsa, etnis, agama, pekerjaan, dan jenis kelamin,
akan tetapi tida diperlihatkan tingkatan atau perbedaan yang jauh lebih
tinggi, sama maupun lebih rendah. Artinya pada bentuk diferensiasi
sosial ini semua sama rata, hanya saja terjadinya perbedaan ini pada
kelompok tertentu untuk pengklasifikasian.
4. Kelompok Sosial
Kelompok sosial adalah suatu gabungan antara individu satu dengan
lainnya yang berkumpul menjadi satu kesatuan dengan berbagai sifat atau
karakteristik tertentu, namun memiliki kesamaan identitas dengan tujuan
untuk melakukan suatu interaksi sosial secara bersama demi terciptanya
rasa persatuan dan kesatuan.
5. Penyimpangan Sosial
Penyimpangan sosial adalah suatu tindakan yang tidak sesuai atau bertolak
belakang dengan tata peraturan yang ada di dalam kehidupan masyarakat.
oleh karena itu apabila ada seseorang yang melakukan tindakan
pelanggaran maka harus dihukum sesuai dengan peraturan yang berlaku.
6. Stratifikasi Sosial
Stratifikasi sosial adalah sekelompok masyarakat yang hidup pada
berbagai lapisan-lapisan tertentu sehingga terlihat perbedaan yang jelas
antara kelompok satu dengan yang lainnya. Adapun untuk faktor yang
menjadi penyebab stratifikasi sosial di masyarakat ialah adanya peran
sosial dan status sosial berbeda antara satu individu dengan individu
lainnya.
7. Mobilitas Sosial
Mobilitas sosial adalah suatu bentuk perpindahan posisi atau kedudukan
yang dilakukan seseorang dari lapisan satu ke lapisan lainnya ataupun dari
kedudukan satu kedudukan lainnya. Oleh karena itulah dalam
berbagai contoh mobilitas sosial dikenal dengan vartikal dan horizontal.

9
8. Konflik Sosial
Konflik sosial adalah suatu tingakatan yang digunakan untuk membedakan
masyarakat kedalam sebuah kelompok-kelompok tertentu.
Pengelompokkan tersebut berdasarkan faktor yang ada di masyarakat
diantaranya kekayaan atau penghasilan, pendidikan, dan pekerjaan yang
dimiliki. Atas dasar ini pula konflik sosial dianggap sebagai suatu bentuk
interaksi yang terjadi antara individu satu dengan lainnya maupun antar
kelompok namun bersifat disosiatif yang artinya memecah belah dari
persatuan kelompok tersebut.

Adapun untuk beberapa faktor yang menjadi landasan adanya kelas sosial,
misalnya :

1. Kekayaan
Kekayaan seseorang dapat dlihat dari kemampuan dalam memenuhi
kebutuhan sehari hari, mulai dari kebutuhan pokok hingga kebutuhan
terseir. Mereka yang memiliki kekayaan dapat membeli beberapa barang
yang termasuk mewah misal mobil, rumah mewah, pakaian
yang branded dan lain-lain.
2. Pendidikan
Faktor dalam arti pendidikan dapat kita lihat dari tingkat yang pendidikan
yang telah ditempuh. Semakin tinggi tingkat pendidikan maka semakin
tinggi kelas sosialnya. Pendidikan merupakan salah satu penilaian yang
objektif. Penilaian berdasarkan pendidikan tidak akan melihat asal
keluarga atau yang lainnya.
3. Pekerjaan
Faktor pekerjaan dapat dilihat dari jenis pekerjaan yang dikerjakan. Jumlah
gaji yang terima juga menjadi bahan untuk menjadikan tingkatan suatu
pendidikan. Semakin baik posisi yang didapat dalam lingkungan kerja
maka dapat mengangkat kelas sosial di lingkungan masyarakat.

10
C. Ilmu Ilmu Bagian Dari Antropologi

Antropologi adalah ilmu tentang manusia. Antropologi berasal dari kata


Yunani (anthropos) yang berarti "manusia" atau "orang", dan logos yang berarti
"wacana" (dalam pengertian "bernalar", "berakal") atau secara etimologis
antropologi berarti ilmu yang mempelajari manusia. Dalam melakukan kajian
terhadap manusia, antropologi mengedepankan dua konsep penting yaitu: Holistik
dan Komparatif. Dengan orientasinya yang holistik, antropologi dibagi menjadi
empat cabang ilmu yang saling berkaitan, yaitu: Antropologi Biologi, Antropologi
Sosial Budaya, Arkeologi, dan Linguistik.

1. Antropologi Biologi/Fisik
Antropologi biologi menelaah hal-hal yang berhubungan dengan sisi biologis
manusia. Terkadang, beberapa subdisiplin menyebut antropologi budaya dengan
istilah lama yaitu antropologi fisik. Antropologi fisik cenderung menekankan
pada pengetahuan terkait anatomi komparatif. Komparatif atau perbandingan
tersebut itu, meliputi hubungan antara spesies manusia, dan primat yang lebih
tinggi. Hal itu seperti, simpanse dengan gorilla. Kemudian, hubungannya dengan
manusia dan nenek moyangnya. Hal tersebut seperti, Homo erectus dengan
australopithecus africanus. Komparasi anatomi ras-ras tersebut, saat ini semakin
berkurang karena bidang genetika manusia semakin moderen. Dikutip dari modul
perkembangan berkelanjutan mata pelajaran Antropologi SMA, genetika manusia
berkembang secara cepat bersamaan dengan aspek demografi, dan ilmu forensik.
Ilmu forensik, umunya difokuskan untuk proses hukum.
Antropologi Biologi dibagi lagi menjadi beberapa cabang ilmu, diantaranya
yaitu:

• Paleoantropologi adalah ilmu yang memelajari asal usul manusia dan evolusi
manusia melalui bukti fosil-fosil.
• Somatologi adalah ilmu yang memelajari keberagaman ras manusia dengan
mengamati ciri-ciri fisik.
• Bioarkeologi adalah ilmu tentang kebudayaan manusia yang lampau dengan
melalui analisis sisa-sisa (tulang) manusia yang biasa ditemukan dalam situs-
situs arkeologi.

11
• Ekologi Manusia adalah studi tentang perilaku adaptasi manusia pada
lingkungannya (mengumpulkan makanan, reproduksi, ontogeni) dengan
perspektif ekologis dan evolusi. Studi ekologi manusia juga disebut dengan
studi adaptasi manusia, atau studi tentang respon adaptif manusia
(perkembangan fisik, fisiologi, dan genetik) pada tekanan lingkungan dan
variasinya.
• Paleopatologi adalah studi penyakit pada masa purba (kuno). Studi ini tidak
hanya berfokus pada kondisi patogen yang diamati pada tulang atau sisa-sisa
jaringan (misalnya pada mumi), tetapi juga pada gangguan gizi, variasi
morfologi tulang, atau juga bukti-bukti stres pada fisik.
• Antropometri adalah ilmu yang memelajari dan mengukur variasi fisik
manusia. Antropometri pada awalnya digunakan sebagai alat analisis untuk
mengidentifikasi sisa-sisa fosil kerangka manusia purba atau hominid dalam
rangka memahami variasi fisik manusia. Pada saat ini, antropometri berperan
penting dalam desain industri, desain pakaian, desain industrial ergonomis,
dan arsitektur di mana data statistik tentang distribusi dimensi tubuh dalam
populasi digunakan untuk mengoptimalkan produk yang akan digunakan
konsumen.
• Osteologi/osteometri adalah ilmu tentang tulang yang memelajari struktur
tulang, elemen-elemen pada kerangka, gigi, morfologi mikrotulang, fungsi,
penyakit, patologi, dsb. Osteologi digunakan dalam menganalisis dan
mengidentifikasi sisa-sisa tulang (baik kerangka utuh mau pun yang telah
menjadi serpihan) untuk menentukan jenis kelamin, umur, pertumbuhan dan
perkembangannya, sebab kematian, dan lain sebagainya dalam konteks
biokultural.
• Primatologi adalah ilmu tentang primata bukan manusia (non-human
primates). Primatologi mengkaji perilaku, morfologi, dan genetik primata yang
berpusat pada homologi dan analogi dalam mengambil kesimpulan kenapa dan
bagaimana ciri-ciri manusia berkembang dalam primata.
• Antropologi Forensik adalah ilmu terapan antropologi dalam ruang legal
(hukum), biasanya menggunakan perspektif dan keahlian ekologi manusia,
paleopatologi, dan osteologi dalam kasus-kasus kriminal luar biasa (FBI, CIA,

12
dan militer) untuk menganalisis kondisi korban yang sudah tidak utuh
(terbakar, rusak, terpotong-terpotong karena mutilasi, atau sudah tidak dikenali
lagi) atau dalam tahap dekomposisi lanjut (sudah menjadi kerangka tulang).
• Antropologi Molekuler adalah bidang ilmu yang memelajari evolusi, migrasi,
dan persebaran manusia di bumi melalui analisis molekuler. Biasanya
menggunakan perbandingan sekuens DNA (mtDNA, Kromosom Y, dan
Autosom) dan protein dalam melihat variasi populasi dan hubungan antar atau
inter-populasi dalam menentukan suatu populasi masuk ke dalam haplogrup
tertentu atau berasal dari wilayah mana (geographical origin).

2. Antropologi Sosial Budaya


Antropologi sosial merupakan studi yang mempelajari hubungan antara orang-
orang dan kelompok. Sementara Antropologi Budaya merupakan studi komparasi
bagaimana orang-orang memahami dunia di sekitar mereka dengan cara yang
berbeda-beda. Antropologi Sosial berkaitan erat dengan sosiologi dan sejarah
yang bertujuan mencari pemahaman struktur sosial dari suatu kelompok sosial
yang berbeda seperti subkultur, etnik, dan kelompok minoritas. Antropologi
Budaya lebih berhubungan dengan filsafat, literatur atau sastra, dan seni tentang
bagaimana suatu kebudayaan memengaruhi pengalaman seseorang (diri sendiri)
dan kelompok, memberikan kontribusi untuk pemahaman yang lebih lengkap
terhadap pengetahuan, adat istiadat, dan pranata masyarakat. Dalam praktiknya
tidak ada perbedaan yang sangat mencolok antara Antropologi Sosial dan
Antropologi Budaya, dan bahkan sering saling tumpang tindih di antara keduanya.
• Prehistori adalah ilmu yang mempelajari sejarah penyebaran dan
perkembangan semua kebudayaan manusia di bumi sebelum manusia
mengenal tulisan.
• Etnolinguistik antropologi adalah ilmu yang mempelajari pelukisan tentang
ciri dan tata bahasa dan beratus-ratus bahasa suku-suku bangsa yang ada di
bumi.
• Etnologi adalah ilmu yang mempelajari asas kebudayaan manusia di dalam
kehidupan masyarakat suku bangsa di seluruh dunia.

13
• Etnopsikologi adalah ilmu yang mempelajari kepribadian bangsa serta peranan
individu pada bangsa dalam proses perubahan adat istiadat dan nilai universal
dengan berpegang pada konsep psikologi.

3. Antropologi Psikologi
Filsafat antropologi dahulu dikenal sebagai filsafat psikologis yang dapat
diartikan sebagai sebuah disiplin filsafat yang berkembang pada sekitar abad ke-
18 dengan tujuan untuk membuktikan gagasan atau pemikiran tentang kapasitas
konseptual pikiran, kehendak bebas, dan jiwa spiritual. Filsafat ini adalah
perkembangan dari psikologi rasional yang dipelopori oleh Christian von Wolff.
Psikologi rasional merupakan ilmu yang mempelajari tentang teori-teori
metafisika atas pikiran dan jiwa serta dapat mampu menjelaskan terkait psikologi
empris yang terbatas hanya pada jiwa yang dapat diamati atau observasi saja.
Adapun beberapa ilmu alam yang mempengaruhi kajian psikologis tentang jiwa
tetapi menjauhkannya dari pertanyaan yang berkaitan dengan teori-teori
metafisika.

D. Hubungan Antara Antropologi-Sosial dan Sosiologi

Korelasi antara sosiologi dan antropologi sangat erat. Antropologi


merupakan suatu cabang ilmu yang mempelajari budaya rakyat di etnis eksklusif.
sementara sosiologi sendiri adalah ilmu yang menelaah sifat, perilaku &
perkembangan sosial pada masyarakat. dalam mengkaji masyarakat serta
kebudayaannya, antropologi dibantu oleh ilmu sosiologi sehingga timbul
penamaan ilmu ‘Sosio-antropologi’.
Kebudayaan insan yang menjadi objek studi dari antropologi sendiri lahir
berasal perilaku masyarakat yang merupakan objek studi sosiologi. dengan
demikian, antropologi serta sosiologi mempunyai keterkaitan ilmu yang sulit
untuk dipisahkan meski pula harus dibedakan karena mempunyai pendekatan
serta metode yang berbeda.
Bagian antropologi yang berhubungan dengan sosiologi ialah antropologi
sosial, karena bagian ilmu tersebut mempunyai objek yang sama yaitu
masyarakat. Antropologi menelaah perilaku manusia di level individu (mikro)

14
sebagai sampel kultur yang lebih besar, sementara sosiologi mengkaji sikap serta
hubungan kelompok dengan struktur dan lembaga sosial (makro).
Persamaannya terdapat pada tujuannya yaitu untuk mencapai pengertian
tentang asas-asas hidup masyarakat dan kebudayaan manusia di umumnya.
Perbedaannya :
a. Masing-masing mempunyai asal mula dan sejarah perkembangannya yang
tidak selaras.
b. Asal mula sejarah yang tidak selaras mengakibatkan adanya suatu
perbedaan pengkhususan pada pokok dan bahan penelitian dari kedua
ilmu tersebut.
c. Asal mula sejarah yang tidak selaras jua sudah mengakibatkan
berkembangnya beberapa metode dan persoalan yang khusus dari kedua
ilmu masing-masing.
d. Antropologi menelaah tentang kehidupan manusia dari segi fisik, sosisal,
serta budayanya. Sedangkan sosiologi menelaah sifat, perilaku, dan
perkembangan manusia.
e. Dengan kata lain, antropologi bersifat personal serta individu, sedangkan
sosiologi bersifat universal serta umum.
Pada mulanya ilmu sosiologi hanya merupakan bagian asal ilmu filsafat
yaitu filsafat sosial. pada fase ke 2, timbul kegiatan menganalisis masalah-
masalah rakyat yang semakin digalakkan, bahkan ketika sarjana ilmu filsafat,
yaitu H. de Saint-Simon dan Auguste Comter mengumumkan teori mereka
wacana sifat positif asal segala ilmu pengetahuan, juga dari ilmu perihal warga
atau sosiologi menyadarkan bahwa ada suatu ilmu sosiologi tersendiri. kemudian
filsafat sosial sebagai ilmu khusus karena bangsa Eropa memerlukan suatu
pengetahuan yang lebih mendalam tentang asas-asas warga serta kebudayaannya
sendiri dampak krisis yg melanda.
Perbedaan antara antropologi dan sosiologi tidak dapat dipengaruhi lagi
oleh perbedaan antara warga, suku bangsa pada luar lingkungan Eropa Amerika
menggunakan bangsa-bangsa Eropa-Amerika, jua tidak bisa dipengaruhi oleh
perbedaan antara warga pedesaan menggunakan rakyat perkotaan. perbedaan yg
konkret ke 2 ilmu itu memakai metode ilmiah yg tidak sinkron..

15
Sedangkan metode/pendekatan yang dipergunakan dalam sosiologi
didalam melakukan penelitian adalah:
• Meneliti gejala-gejala atau proses-proses khusus, tidak perlu memandang
dahulu akan struktur dari keseluruhan misalnya suatu perkumpulan,
tempat ibadah, hubungan Pemerintah serta penduduk, dsb.
• Meneliti rakyat kompleks serta metode penelitiannya bersifat penelitian
meluas, cocok menggunakan metode angket.
• Mengumpulkan data yg bersifat meluas, merata dan banyak sekali metode
pengolahan bahan dan analisis yang berdasarkan perhitungan jumlah
besar. Metode metode ini disebut kuantitatif, mirip metode statistik.

E. Pandangan Sosiologi dan Antropologi Kesehatan Dan Penyakit

1. Pengertian Sehat dan Sakit


a. Sehat (Health)
Kesehatan adalah hak asasi setiap manusia yang di bawa sejak lahir. Kata
sehat adalah indonesianisasi dan dari bahasa arab adalah “ash-shihhah” yang
artinya kesembuhan,sehat,selamat dari cela,nyata,benar dan sesuai dengan
kenyataan.
Pada Hakekatnya sehat dan kesehatan dapat diartikan dengan keadaan
tubuh yang normal tanpa ada gejala penyakit apapun yang ada di dalam tubuh
manusia,so jadi sehat adalah keadaan tubuh manusia yang normal dan juga
berfungsi normal baik dari kondisi fisik, mental, rohani maupun sosialnya.
b. Penyakit(Illness)
Penyakit atau sakit adalah keadaan tubuh yang tidak normal dan organ
tubuh yang tidak berfungsi dengan normal (baik) dalam kondisi fisik,mental,sosial
dan spiritual.
Perilaku orang sehat (agar terhindar dari penyakit) seperti berikut:
• Mengkonsumsi makan-makanan yang sehat dan bergizi agar imun
tubuh manusia bertambah kuat
• Aktifitas olahraga yang cukup agar mebuat imun tubuh manusia
terhindar dari virus penyebabnya penyakit

16
• menyediakan waktu untuk rekreasi agar pikiran manusia terhindar dari
stress
• menjaga kebersihan diri (Personal Hygine), lingkungan, makanan,
minuman sehari-hari

17
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Sosiologi secara estimologis berasal dari bahasa Latin yang terdiri dari
“socious” yang berarti “kawan” dan “logos” yang berarti “ilmu”. Dari beberapa
pendapat ahli, sosiologi dapat diartikan sebagai sebauah ilmu pengetahuan yang
mempelajari interaksi manusia dalam kehidupan bersosial di masyarakat dan
segala aspek yang dapat berpengaruh bagi manusia tersebut. Sosiologi memiliki
sebuah cabang ilmu, yaitu “Sosiologi Kesehatan”. Sosiologi kesehatan adalah
suatu proses memberdayakan atau memandirikan masyarakat untuk menjaga,
meningkatkan, dan melindungi kesehatannya melalui peningkatan kesadaran,
kemauan dan kemampuan, serta pengembangan lingkungan sehat. Adapun ruang
lingkup dari sosiologi kesehatan adalah penyakit dan kesehatan, pelayanan
kesehatan, kriminalitas dan kekerasan, kondisi mental, intervensi kesehatan
berbasis masyarakat, pengetahuan dan kekuasaan, kebijakan kesehatan
masyarakat, distribusi informasi medis
Sedangkan antropologi secara estimologis berasal dari bahasa Yunanai
dengan asal kata “anthropos” berarti “manusia”, dan “logos” berarti “ilmu”,
dengan demikian secara harfiah “antropologi” berarti ilmu tentang manusia.
Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI), pengertian antropologi adalah
ilmu yang mempelajari mengenai manusia. Khususnya tentang asal-usul, adat
istiadat, ragam warna dan bentuk fisik, serta kepercayaan yang dianut pada masa
lampau. Antropologi memiliki 3 pembagian ilmu yang ada dalam ruang
lingkupnya, yakni antropologi psikologi yang memiliki tujuan untuk
membuktikan gagasan atau pemikiran tentang kapasitas konseptual pikiran,
kehendak bebas, dan jiwa spiritual; antropologi sosial budaya merupakan studi
yang mempelajari hubungan antara orang-orang dan kelompok serta bagaimana
mereka memahami dunia sekitar dengan caranya masing-masing; dan antropologi
biologi/fisik merupakan studi yang menelaah hal-hal yang berhubungan dengan
sisi biologis manusia.
Adapun hubungan antara sosiologi dan antropologi terletak pada objeknya
yang sama, yakni manusia serta perilaku dan interaksinya dengan lingkungan

18
disekitarnya. Dengan begitu kedua ilmu ini berperan dalam mengkaji dan menilai
hal-hal yang berhubungan dengan kesehatan manusia tersebut. Sehingga, para ahli
di bidang kesehatan yang ada dapat mengambil kebijakan-kebijakan yang tepat
berdasarkan data atau informasi yang telah didapat.
B. Saran
Dengan telah dipelajarinya semua hal yang telah dibahas sebelumnya,
seharusnya kita sebagai manusia dapat menjadi pribadi yang lebih sadar dan awas
terhadap keadaan di sekitar. Sehingga kita dapat menjaga sekaligus meningkatkan
taraf kesehatan di Indonesia dengan cara saling mengingatkan satu sama lain
apabila terdapat hal atau perilaku yang dapat mengundang dan menyebarkan
penyakit.

19
Daftar Pustaka

http://p2k.unkris.ac.id/id3/1-3065-2962/Definisi-Sosiologi_87690_p2k-
unkris.html

https://sosiopedia.com/arti-sosiologi-secara-estimologis-dan-terminologi/

https://epsikologi.com/pengertian-antropologi-menurut-para-ahli/#pengertian-
antropologi-menurut-para-ahli

http://sosiologi.com/ruang-lingkup-sosiologi

http://penerbitbukudeepublish.com/materi/pengertian-dan-ruang-lingkup-
sosiologi/

http://p2k.unris.ac.id/id3/1-3065-2962/Sosilogis 29773 p2k-unkris.html

https://dosensosiologi.com/ruang-lingkup-sosiologi/

https://tirto.id/garh

https://id.wikipedia.org/wiki/Antropologi

https://twitter.com/mana_buktinya/status/1300467813618860032?s=20

20

Anda mungkin juga menyukai