Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH

Pengertian,Objek dan Tokoh-tokoh dan teori Sosiologi


dan Antropologi

Dosen Pengampu :
Alfiyyah Nur Dhoifullah,S.Sos.,M.I.Kom
Disusun Oleh :
M. Fitrah Ramadhan Aliyansyah (22661013)

Program studi Bimbingan Dan Penyuluhan Islam


Fakultas Ushuluddin Adab dan Dakwah
Institut Agama Islam Negeri Curup

1
KATA PENGANTAR
Puji syukur diucapkan kehadirat Allah Swt. atas segala rahmat-Nya sehingga
makalah ini dapat tersusun sampai selesai. Tidak lupa kami mengucapkan terima
kasih terhadap bantuan dari pihak yang telah berkontribusi dengan memberikan
sumbangan baik pikiran maupun materi.

Penulis sangat berharap semoga makalah ini dapat menambah pengetahuan dan
pengalaman bagi pembaca. Bahkan kami berharap lebih jauh lagi agar makalah ini
bisa pembaca praktikkan dalam kehidupan sehari-hari.

Bagi kami sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam
penyusunan makalah ini karena keterbatasan pengetahuan dan pengalaman kami.
Untuk itu kami sangat mengharapkan kritik dan saran yang membangun dari
pembaca demi kesempurnaan makalah ini.

Kepahiang, 11,september,2023

Penulis

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR..............................................................................................ii
DAFTAR ISI...........................................................................................................iii
BAB I.......................................................................................................................4
PENDAHULUAN...................................................................................................4
A.Latar Belakang..................................................................................................4
B. Rumusan Masalah............................................................................................4
C. Batasan Masalah..............................................................................................4
BAB II......................................................................................................................5
PEMBAHSAN.........................................................................................................5
A.Pengertian Sosiologi dan antropologi...............................................................5
B. Objek Kajian Sosiologi dan Antropologi.........................................................6
C. Tokoh-tokoh Sosiologi dan antropologi beserta teorinya................................7
BAB III...................................................................................................................11
PENUTUP..............................................................................................................11
A.Kesimpulan.....................................................................................................11
DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................12

3
BAB I
PENDAHULUAN

A.Latar Belakang
Pertambahan penduduk yang selalu naik menyebabkan terjadinya
perebutan sumberdaya alam. Kelangkaan sumberdaya yang dipelajari dalam ilmu
ekonomi ini, mempengaruhi interaksi sosial antar manusia. Perilaku masyarakat
menjadi semakin dinamis dan berubah. Banyak sekali hal-hal yang tidak
terungkap dan sulit terungkap dalam dunia masyarakat.
Pierre Bourdieu (1930-2002) menyatakan “the function of sociology, as of
every science, is to reveal that wich is hidden”. Seperti halnya ilmu pengetahuan
lain, sosiologi dapat mengungkap halhal di dunia ini yang belum terlihat, terutama
masalah-masalah sosial dan kemasyarakatan. Bahkan dengan teknologi informasi
yang semakin berkembang, sosiologi dapat menjelaskan fenomena-fenomena
hubungan sosial yang terjadi pada dunia maya melalui social media. Sosiologi
seperti cabang ilmu lainnya memberikan manfaat bagi manusia.
Dengan demikian dapat dikatakan bahwa substansi sosiologi adalah
mempelajari interaksi manusia dengan lainnya atau dengan objek berbasis pola
hubungan manusia. Adapun antropologi, sekalipun objeknya tetap manusia namun
lebih menekankan pada mempelajari kondisi fisik, kondisi tatanan masyarakat,
dan kebudayaannya

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian Sosiologi dan Antropologi?
2. Apa Saja objek kajian sosiologi dan Antropologi?
3.Siapa saja tokoh sosiologi dan antropologi ?

C. Batasan Masalah
1. Membehas tentang pengertian sosiologi dan antropologi
2. Membahas tentang objek kajian sosiologi dan antropologi
3. Membahas tentang tokoh dan teori sosiologi dan antropologi

4
BAB II
PEMBAHSAN

A.Pengertian Sosiologi dan antropologi


“Sociology is about understanding the individual's place in the world: where they
are, what they do and what their views are. It is about how they come to be in that place
and think the things that they think”. (Iphofen dan Poland,1998)
Sehingga menurut definisi ini, sosiologi mempelajari lokasi/tempat manusia
berada, kegiatan manusia di lokasi tersebut, dan berbagai pandangan manusia. Sosiologi
juga mempelajari bagaimana manusia (sekelompok manusia) bisa berada di lokasi
tersebut dan memikirkan hal-hal yang mereka pikirkan.1
Dari pernyataan di atas, sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang secara
sistematik mempelajari masyarakat. Tujuan ilmu ini adalah memahami, menjelaskan dan
membagi-bagi proses interaksi sosial manusia/individu ke dalam kelompok, masyarakat
hingga global. Denga demikian ilmu sosiologi secara mendalam mempelajari hubungan
yang saling mempengaruhi antara individu dengan masyarakat.
Munurut Berg (2015) antropologi merupakan cabang ilmu yang membandingkan
peradaban dan kebudayaan manusia di seluruh dunia dan sepanjang waktu. Dengan
demikian ilmu ini menghasilkan pendekatan yang menyeluruh untuk mempelajari
manusia. Hal ini disebabkan antropologi terdiri dari berbagai cabang ilmu yang memiliki
pendekatan yang berbeda tentang manusia.2
Dalam mempelajari ilmu Antropologi dan Sosiologi bersifat bebas nilai dan
menjelaskan. Artinya dengan mempelajari dan memahami situasi dan kondisi pada
kelompok manusia bukan berarti seseorang simpatik, setuju, atau menyukai dengan hal
tersebut. Ilmu ini menitikberatkan pada “penjelasan” tentang situasi kelompok
masyarakat. Misalnya studi tentang pekerja seksual, bukan berarti mereka yang
mempelajari kelompok ini setuju atau tidak setuju, namun ilmu sosiologi berupaya
menjelaskan tentang kondisi mereka.
Dengan demikian, antara Antropologi dan Sosiologi terdapat kesamaan yaitu
keduanya mempelajari manusia sebagai subyek studi. Hal ini dapat dipahami karena
keduanya merupakan bagian dari ilmu sosial (Social sciences). Namun demikian,
Antropologi memfokuskan perhatiannya pada manusia sebagai makhluk hidup,
sedangkan Sosiologi memusatkan studi pada manusia sebagai makhluk sosial.
Secara umum, Pengertian Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari jaringan
hubungan antara manusia dalam masyarakat. Sosiologi merupakan ilmu yang
membicarakan apa yag terjadi saat ini, khususnya pola hubungan dalam masyarakat, serta
berusaha mencari pengertin umum, rasional, empiris, dan bersifat umum. Istilah sosiologi
pertama kali dikemukakan oleh ahli filsafat, moralis dan sosiolog yang berkebangsaan

1
Ade Heryana, Antropologi dan Sosiologi: Ruang Lingkup & Sudut Pandang 2018 hal.3
2
Ibid,hal 4

5
Prancis Augste Comte yang dalam bukunya Cours de Philosophie Positive. Menurut
Comte, sosiologi berasal dari kata latin Socius yang artinya teman atau sesama dan logos
dari kata Yunani yang berarti cerita. Jadi, pada awalnya sosiologi berarti cerita tentang
teman atau masyarakat.
Sedangkan Antropologi merupakan sebuah ilmu yang mempelajari segala tingkah
laku manusia. Mulai dari evolusi, perilaku komunikasi, sosialisasi, hingga adaptasi
dengan lingkungannya.
Antropologi juga kerap dianggap sebagai ilmu yang mempelajari hubungan
manusia dengan kebudayaannya.

B. Objek Kajian Sosiologi dan Antropologi


Studi atau kajian sosiologi adalah manusia (manusia adalah multidimensi)
namun sosiologi mempelajari manusia dari aspek sosial yang kita sebut masyarakat,
yakni hubungan antara manusia dan proses sebab akibat yang timbul dari hubungan
tersebut. Istilah masyarakat sering digunakan untuk menyebut kesatuan hidup
manusia,misalnya masyarakat desa, masyarakat kota, masyarakat Bali dan masyarakat
lainnya. Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut sistem
adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh rasa identitas bersama. Adat
istiadat : tata kelakuan yang kekal dan turun- temurun dari generasi ke generasi lain
sebagai warisan sehingga kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat.
Ciri-ciri masyarakat :

 Adanya manusia yang hidup bersama yang dalam ukuran minimalnya


berjumlah dua orang atau lebih.

 Adanya pergaulan (hubungan) dan kehidupan bersama antara manusia dalam


waktu yang cukup lama.

 Adanya kesadaran bahwa mereka merupakan suatu kesatuan

 Adanya sistem hidup bersama yang menghasilkan kebudayaan. 3


Astrid S. Susanto membedakan Obyek Sosiologi menjada dua macam yaitu :
Obyek materi dari sosiologi adalah kehidupan sosial manusia, dan gejala sertaproses
hubungan antar manusia yang mempengaruhi kesatuan hidup bersama.
Obyek Formal adalah ; pengertian terhadap lingkungan hidup manusia dalam
kehidupan sosial, meningkatkan kehidupan harmonis masyarakatnya, meningkatkankerja
sama antar manusia.4
Adapun Objek kajian dalam ilmu Antropologi hampir sama dengan objek kajian
dari sosiologi yaitu mengkaji suatu bentuk kebudayaan dan menjadi objeknya yaitu
budaya dari makhluk hidup yang ada di bumi.

3
Ismail, Rita. Sosiologi Keperawatan. Yogyakarta: EGC.2007
4
Soehartono, I. Metode Penelitian Sosial. Bandung: Remaja Rosdakarya.1995 hal.34

6
C. Tokoh-tokoh Sosiologi dan antropologi beserta teorinya

1. PEMIKIR ISLAM
Pemikir Islam tentang Sosiologi dan Antropologi Islam yang masyhur banyak sekali.
Sosiolog Islam diantaranya adalah: Abu Dzar Al- Ghifari, Ibnu Kholdun, Selo
Soemardjan, dan Hassan Hanafi. Sedangkan Antropolog Islam diantaranya adalah
Koentjaraningrat dan Parsudi Suparlan.
1. Sosiolog Islam
1) Abu Dzar Al-Ghifari
Dia seorang penganut ideologi yang bersedia untuk mati demi tegaknya kebenaran.
Baginya kebenaran adalah mengatakan sesuatu yang hak dengan terus terang dan
menentang yang batil. Dia adalah tokoh pembela kaum mustad’afin atau kaum yang
tertindas, seorang Muslim yang komited, tegar, revolusioner, yang menyampaikan pesan
persamaan, persaudaraan, keadilan, dan pembebasan. Dia melakukan demonstrasi-
demonstrasi dan tunjuk perasaan menentang kedzaliman penguasa. Dia menyampaikan
kontrol sosial, meminta kepada orang yang berkuasa untuk berlaku adil terhadap rakyat
miskin yang telah kehilangan hak-haknya. Dia juga mendorong masyarakat untuk
merebut hak mereka dan memberantas kemiskinan yang mendekatkan diri kepada
kekufuran. 5
2) Ibnu Khaldun (1332-1406)
Sejarawan dan Bapak Sosiologi Islam ini berasal dari Tunisia. Ia keturunan dari
Yaman dengan nama lengkapnya Waliuddin Abdurrahman bin Muhammad bin Abi Bakar
Muhammad bin Al Hasan.
Menurut pendapatnya, politik tak bisa dipisahkan dari kebudayaan dan
masyarakat dibedakan atas masyarakat kota dan desa. DalamMuqaddimah ini pula Ibnu
Khaldun menampakkan diri sebagai ahli Sosiologi dan Sejarah. Teori pokoknya dalam
Sosiologi Umum dan Politik adalah konsepashabiyah (solidaritas sosial). Asal-usul
solidaritas ini adalah ikatan darah yang disertai kedekatan hidup bersama. Hidup bersama
juga dapat mewujudkan solidaritas yang sama kuat dengan ikatan darah. Menurutnya,
solidaritas sosial itu sangat kuat terlihat pada masyarakat pengembara, karena corak
kehidupan mereka yang unik dan kebutuhan mereka untuk saling Bantu
3) Selo Soemarjan (1915 – 2003)
Prof. Dr. Kanjeng Pangeran merupakan seorang sosiolog yang mantan camat,
kelahiran Yogyakarta 23 Mei 1915. Penerima Bintang Mahaputra Utama dari pemerintah
ini adalah pendiri sekaligus dekan pertama Fakultas Ilmu Pengetahuan Kemasyarakatan
(kini FISIP-UI) dan dosen sosiologi di Fakultas Hukum Universitas Indonesia. Menurut
beliau, sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari struktur sosial. Struktur sosial adalah

5
Kamanto Sunarto. Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi Universitas
Indonesia. 2004. hlm. 4

7
keseluruhan jaringan antara unsure sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial (norma-
norma sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok-kelompok, serta lapisan-lapisan sosial
1. Antropolog Islam
1) Koentjaraningrat
Koentjaraningrat lahir di Yogyakarta tahun 1923. Beliau lulus Sarjana Sastra
Bahasa Indonesia Universitas Indonesia pada tahun 1952. mendapat gelar MA dalam
antropologi dari Yale University (Amerika Serikat) tahun 1956, dan gelar Doktor
Antropologi dari Universitas Indonesia pada tahun 1958. Sebelum menjalani pensiun
tahun 1988, ia menjadi gurubesar Antropologi pada Universitas Indonesia. Beliau pernah
pula menjadi gurubesar luar biasa pada Universitas Gajah Mada, Akademi Hukum
Militer, Perguruan Tinggi Ilmu Kepolisian, dan pernah diundang sebagai gurubesar tamu
di Universitas Utrecht (Belanda), Universitas Columbia, Universitas Illinors, Universitas
Ohio, Universitas Wisconsin, Universitas Malaya, Ecole des Hautes Etudes en Sciences
Sociales di Paris, dan Center for South East Asian Studies, Universitas Kyoto.
Penghargaan ilmiah yang diterimanya adalah gelar Doctor Honoris Causa dari
Universitas Utrecht (1976) dan Fukuoka Asian Cultural Price (1995).
Menurut beliau, dalam menentukan dasar-dasar dari antropologi Indonesia, kita
belum terikat oleh suatu tradisi sehingga kita masih dapat memilih serta
mengkombinasikan berbagai unsur dari aliran yang paling sesuai yang telah berkembang
di negara-negara lain, dan diselaraskan dengan masalah kemasyarakatan di Indonesia.
[8] Karya-karyanya yang telah diterbitkan antara lain Atlas Etnografi Sedunia, Pengantar
Antropologi, dan Keseragaman dan Aneka Warna Masyarakat Irian Barat
2) Parsudi Suparlan
Prof. Parsudi Suparlan adalah seorang Antropolog Nasional, ilmuwan sejati, yang
berjasa menjadikan Antropologi di Indonesia memiliki sosok dan corak yang tegas
sebagai disiplin ilmiah, yang tak lain adalah karena pentingnya penguasaan teori.
Menurut beliau, antropologi merupakan disiplin ilmu yang kuat, karena pentingnya teori,
ketajaman analisis, ketepatan metodologi, dan tidak hanya sekedar mengurai-uraikan
data. Selain itu, juga pentingnya pemahaman yang kuat mangenai konsep kebudayaan dan
struktur sosial.
2. PEMIKIR BARAT
Sosioloi dan Antropolog Barat yang cukup berpengaruh, dalam mengembangkan
ilmu Sosiologi dan Antropologi juga sangat banyak. Sosiolog Barat diantaranya adalah
Auguste Comte, Pierre Guillaurne Frederic Le Play, Karx Mark, Herbert Spencer,
Ferdinand Tonnies, Emile Durkheim, Max Weber, dan Charles Horton Cooley. Sedangkan
Antropolog Barat diantaranya adalah Clifford Geertz dan James Danandjaja.
1. Sosiolog Barat
1) Auguste Comte (1798 – 1857)
Tokoh yang kemudian dikenal sebagai bapak pendiri aliran positivisme dalam
ilmu-ilmu sosial ini lahir pada tanggal 19 Januari 1798 di Montpellir, Prancis. Auguste

8
Comte dikenal sebagai The Father of Sociology karena sumbangannya dalam
memperkenalkan istilah sosiologi dalam bukunya yang berjudul Cours de Philosophy
Positive. Beliau berpendapat bahwa sejarah manusia adalah mengikuti satu susunan yang
mematuhi hukum tertentu. Evolusi masyarakat akan disertai dengan kemajuan yang
mewujudkan perkembangan intelektual. Comte dikenal karena telah memperkenalkan
hokum Law of Human Progress.
Dalam bukunya yang berjudul Cours de Philosophy Positive yang terdiri atas
enam jilid, ia mengemukakan pendapatnya tentang perkembangan pikiran manusia yang
terdiri atas tiga tahap. Pertama tahap teologis, yaitu pengetahuan manusia didasarkan
pada kepercayaan akan adanya penguasa adikodrati yang mengatur dan menggerakkan
gejala-gejala alam. Kedua tahap metafisis, yaitu pengetahuan manusia berdasar pada
konsep-konsep dan prinsip-prinsip abstrak yang menggantikan kedudukan kuasa-kuasa
adikodrati. Metafisika merupakan pengetahuan puncak masa ini.
2) Pierre Guillaurne Frederic Le Play (1806 – 1882)
Le Play, seorang Perancis, adalah salah seorang ahli ilmu pengetahuan
kemasyarakatan terkemuka abad ke-19.
Penelitian-penelitiannya terhadap masyarakat menghasilkan dalil bahwa
lingkungan geografis menentukan jenis pekerjaan, dan hal ini mempengaruhi organisasi
ekonomi, keluarga serta lembaga-lembaga lainnya. Keluarga merupakan objek utama
dalam penyelidikan. Dia berkeyakinan bahwa anggaran belanja suatu keluarga
merupakan ukuran kuantitatif bagi kehidupan keluarga sekaligus menunjukkan
kepentingan keluarga tersebut. Akhirnya dikatakan bahwa organisasi sosial keluarga
sepenuhnya terikat pada anggaran keluarga tersebut.
3) Karx Mark (1818 – 1883)
Karl Mark lahir di Trier, Jerman pada tahun 1818 di keluarga Yahudi Mark
merupakan seorang tokoh sosiologi yang memberi sumbangan tentang stratifikasi sosial
dan konflik. Pemikiran Mark pun diarahkan pada perubahan sosial besar yang melanda
Eropa Barat sebagai dampak perkembangan pembagian kerja, khususnya yang terkait
dengan kapitalisme. Menurut Mark perkembangan pembagian kerja dalam kapitalisme
menumbuhkan dua kelas yang berbeda, yaitu kelas yang terdiri atas orang yang
menguasai alt produksi (kaum bourgeoisie) dan kelas yang terdiri atas orang yang tidak
memiliki alat produksi (kaum proletar)
5) Ferdinand Tonnies (1855 – 1936)
Tonnies dilahirkan di Frisia, Oldenswart, Jerman. Dia adalah anak dari suatu
keluarga petani kaya. Dia menganjurkan sosiologi untuk mengarah ke positivistik dengan
penggunaan data statistik. Sumbangannya kepada sosiologi adalah tentang
pengelompokan dalam masyarakat, dimana terdapat dua kelompok dalam masyarakat,
yaitu:
a) Gemeinschaft yang digambarkan dengan kehidupan bersama yang intim, pribadi, dan
ekslusif. Bersifat organik dan tradisional. Suatu keterikatan yang dibawa sejak lahir, yang
terbagi atas:

9
(1) Gameinschaft by Blood, yang mengacu pada ikatan-ikatan kekerabatan.
(2) Gameinschaft by Place, yang mengacu pada kedekatan letak tempat tinggal.
(3) Gameinschaft by Mind, yang mengacu pada kebersamaan di masyarakat masing-
masing, namun masih tetap mandiri.
b) Gesellschaft adalah kehidupan publik dalam kebersamaan di masyarakat namun
masing-masing tetap mandiri. Gesellschaft lebih bersifat struktur mekanik modern
8) Charles Horton Cooley (1864 – 1929)
C. H. Cooley lahir di Michigan, Amerika Serikat.. Menurutnya, diri (self)
seseorang berkembang melalui interaksi dengan orang lain lewat analogi diri yang
melihat cermin (looking glass self), yaitu diri seseorang memantulkan apa yang
dirasakannya sebagai tanggapan masyarakat terhadapnya. Cooley juga memperkenalkan
konsep primary group, yaitu kelompok yang ditandai oleh pergaulan dan kerja sama, serta
tatap muka yang intim. Cooley dalam mengemukakan teorinya terpengaruh oleh aliran
romatik yang mengidamkan kehidupan bersama, rukun, dan damai, sebagaiman dijumpai
pada masyarakat-masyarakat yang masih bersahaja. Dia prihatin melihat masyarakat-
masyarakat modern yang telah goyah norma-normanya, sehingga masyarakat-masyarakat
bersahaja merupakan bentuk ideal yang terlalu berlebih-lebihan kesempurnaannya.
1. Antropolog Barat
1) Clifford Geertz (1926 – 2006)
Profesor Clifford Geertz adalah seorang tokoh antropologi asal Amerika Serikat.
Beliau dijuluki sebagi Tokoh Antropologi Segala Musim. Hal ini dikarenakan
pemikirannya yang selalu mengikuti zaman. Karyanya yang berjudul The Religion of
Java adalah suatu karya yang berciri kuat structural-fungsionalisme klasik. Geertz juga
diakui sebagai salah satu pembuka jalan bagi pemikiran postmodernisme dalam ilmu-
ilmu sosial. Hampir dalam setiap karya dan perbincangan teori antropologi di dunia
mengutip karya-karyanya, sekalipun perbincangan tersebut mengkritik/kontra dengan
pemikirannya. Salah satu pemikirannya yang mengandung relevasi dan merefleksikan
kondisi masyarakat dan kebudayaan kota masa kini adalah tesis tentang involusi
pertanian yang dapat dilacak dalam bukuAgricultural Involution, The Process of
Ecological Change in Indonesia (1963).
2) James Danandjaja (1934 – …)
James Danandjaja dilahirkan di Jakarta 13 April 1934. Beliau adalah tokoh
Folklor Nusantara yang pertama. Bagian budaya yang bernama folklor itu berupa bahasa
rakyat, ungkapan tradisional, teka-teki, legenda, dongeng, lelucon, nyanyian rakyat, seni
rupa, dan lain sebagainya. Ilmu tentang folklor ia perkenalkan kepada mahasiswa jurusan
Antropologi FISIP Universitas Indonesia sejak tahun 1972. pada mata kuliah tersebut,
para mahasiswa antara lain ditugasinya mengumpulkan berbagai folklor di tanah air.
Hasil pengumpulan itulah, antara lain yang ia gunakan untuk bukunya. Ia mendapatkan

10
Master dari Universitas Berkeley tahun 1971 dengan karya tulis yang kemudian
diterbitkan sebagai buku, An Annotated Bibliography of Javanese Folklore.6

BAB III
PENUTUP

A.Kesimpulan
Secara umum, Pengertian Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari jaringan
hubungan antara manusia dalam masyarakat. Sosiologi merupakan ilmu yang
membicarakan apa yag terjadi saat ini, khususnya pola hubungan dalam masyarakat, serta
berusaha mencari pengertin umum, rasional, empiris, dan bersifat umum. Sosiologi
merupakan ilmu sosial yang obyeknya adalah masyarakat namun demikian sosiologi tetap
merupakan ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri (karena telah memiliki unsur-unsur
sebagai ilmu pengetahuan ).
disimpulkan bahwa antropologi merupakan ilmu pengetahuan tentang manusia.
Dalam refleksi yang lebih bebas, antropologi adalah ilmu pengetahuan yang mencoba
menelaah sifat-sifat manusia secara umum dan menempatkan manusia yang unik dalam
sebuah lingkungan hidup yang lebih bermartabat.
Objek kajian dari kedua disiplin ilmu diatas relative sama yaitu sama -sama
membahas tentang kehidupan manusia yang mana dibahas tentang kebudayaan dari
manusia dan juga tingkah laku manusia tersebut secara umum maupun secara mendalam
yang mana pada hal ini telah bnyak bermunculan teori-teori yang membahas tentang hal
tersebut sebagaimana telah dibahas di atas tadi yaitu telah disebutkan tokoh-tokoh dan
juga teori yang mereka keluarkan atau mereka kemukaan dalam karya-karya mereka.

6
Gunsu Nurmansyah, S.H.,M.H.dkk, PENGANTAR ANTROPOLOGI Sebuah Ikhtisar Mengenal
Antropologi. CV. Anugrah Utama Raharja.2019 hal 22-31

11
DAFTAR PUSTAKA

Gunsu Nurmansyah, S.H.,M.H.dkk,2019 PENGANTAR ANTROPOLOGI Sebuah Ikhtisar

Mengenal Antropologi. CV. Anugrah Utama Raharja.

Kamanto Sunarto.2004 Pengantar Sosiologi. Jakarta: Lembaga Penerbit Fakultas Ekonomi

Universitas Indonesia.

Soehartono, I.1995 Metode Penelitian Sosial. Bandung: Remaja Rosdakarya.

Ismail, Rita.2007 Sosiologi Keperawatan. Yogyakarta: EGC.

12

Anda mungkin juga menyukai