Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

Sosiologi dan Antropologi Pendidikan

Dosen Pengampu: Uswatun Hasanah, S.Pd., M.Pd.

Oleh:

Shaqile Majid Syahdiar 224420004

Program Studi Pendidikan Guru Sekolah Dasar


Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Panca Marga Probolinggo
2023
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan keharidat Allah SWT atas rahmat dan karunia-Nya
sehingga kami dapat menyelesaikan Makalah Sosiologi dan Antropologi Pendidikan ini
dengan baik dan tepat waktu.

Makalah ini diajukan dengan tujuan memenuhi tugas yang diberikan oleh Ibu Ryzca
Siti Qomariah, S.Pd., M.Pd. selaku dosen pengganti pada mata kuliah Sosiologi dan
Antropologi Pendidikan yang diampu oleh Ibu Uswatun Hasanah, S.Pd., M.Pd. Tidak lupa
kami sampaikan terima kasih kepada Ibu Ryza Siti Qomariah, S.Pd., M.Pd. selaku dosen
pengganti yang telah memberikan kesempatan dan arahan sehingga saya dapat
menyelesaikan makalah ini dengan baik dan juga saya ucapkan terima kasih untuk kedua
orang tua saya yang selalu mendoakan kelancaran tugas kami.

Saya sebagai penyusun merasa bahwa masih banyak kekurangan dalam penyusunan
makalah ini yang dikarenakan terbatasnya kemampuan dan pengetahuan yang saya miliki.
Oleh karena itu, saya mengharapkan segala bentuk saran dan kritik yang membangun dari
berbagai pihak sehingga saya dapat menyusun makalah yang lebih baik lagi kedepannya.
Akhirnya saya sangat berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi
pembaca.

Probolinggo, 8 Mei 2023

Penyusun

2
DAFTAR ISI

3
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah


Perkembangan Sosiologi dan Antropologi Pendidikan di Indonesia diawali hanya
sebagai ilmu pembantu belaka, namun seiring dengan munculnya perguruan tinggi
menimbulkan rasa kesadaran bahwa Sosiologi dan Antropologi Pendidikan merupakan
ilmu yang sangat penting dalam menelaah masyarakat Indonesia yang sedang
berkembang. Maka Sosiologi dan Antropologi Pendidikan menjadi salah satu mata
kuliah yang penting di beberapa perguruan tinggi di seluruh Indonesia. Oleh karena itu
mengetahui dan memahami Sosiologi dan Antropologi Pendidikan sangat dianjurkan
kepada mahasiswa guna mendapatkan pengetahuan yang menunjang perkembangan
ilmu itu sendiri serta bagaimana cara mengaplikasikannya dalam kehidupan sehari-hari
baik secara individu maupun secara sosial masyarakat, berbangsa dan bernegara.

4
1.2 Rumusan Masalah

1.2.1 Apa definisi dan hakikat dari konsep dan ilmu sosiologi?

1.2.2 Bagaimana contoh kajian sosiologi?

1.2.3 Apa saja ruang lingkup dan kajian antropologi?

1.2.4 Bagaimana konsep sosiologi dan antropologi dalam perspektif pendidikan?

1.2.5 Apa saja metode dan teknik dalam sosiologi dan antropologi?

1.2.6 Bagaimana teori-teori sosiologi menurut para ahli dan bagaimana perkembangan
sosiologi di Indonesia?

1.2.7 Bagaimana cara membedakan dan menganalisis sosiologi di Indonesia dan negara
tetangga?

1.3 Tujuan

1.3.1 Mahasiswa mampu mendefinisikan serta menjelaskan hakikat dari konsep dan ilmu
sosiologi

1.3.2 Mahasiswa mampu memahami isi pokok kajian sosiologi

1.3.3 Mahasiswa mampu memahami isi pokok ruang lingkup dan kajian antropologi

1.3.4 Mahasiswa mampu memahami dan menafsirkan konsep sosiologi dan antropologi
dalam perspektif pendidikan

1.3.5 Mahasiswa mampu memahami dan menerapkan metode dan teknik dalam sosiologi
dan antropologi

1.3.6 Mahasiswa mampu memahami dan menginterpretasikan pokok pikiran tokoh-tokoh


yang mempengaruhi perkembangan sosiologi

1.3.7 Mahasiswa mampu memahami, membedakan dan menganalisis sosiologi di


Indonesia dan di negara tetangga

5
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 Definisi Konsep Sosiologi


Sosiologi adalah studi tentang kehidupan sosial, perubahan sosial, dan penyebab sosial dan
konsekuensi dari perilaku manusia. Sosiolog menyelidiki struktur kelompok, organisasi,
dan masyarakat, dan bagaimana orang berinteraksi dengan lingkungan disekitarnya. Berikut
adalah konsep sosiologi menurut para ahli:

2.1.1 Auguste Comte

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari manusia sebagai makhluk yang


mempunyai naluri untuk senantiasa hidup bersama dengan sesamanya.

2.1.2 Emile Durkheim

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta sosial. Fakta sosial merupakan cara
bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu, serta mempunyai
kekuatan memaksa dan mengendalikan.

2.1.3 Max Weber

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tindakan sosial. Tindakan sosial adalah
tindakan yang dilakukan dengan mempertimbangkan dan berorientasi pada perilaku orang
lain.

2.2 Kajian Sosiologi


Dalam sosiologi, objek kajian mencakup pada kehidupan sosial seperti tindakan
sosial, hubungan sosial, kepribadian individu, segala macam kelompok, komunitas,
organisasi, asosiasi, dan populasi termasuk ke dalam unit studi sosiologi. Begitu pula
dengan perkembangan, struktur, serta fungsi dari seluruh lembaga sosial dasar. Namun,
pada dasarnya objek kajian sosiologi terbagi dalam dua jenis, yaitu:

6
2.2.1 Objek Material

Hal yang termasuk dalam objek material kajian sosiologi adalah segala sesuatu yang
berhubungan dengan masyarakat, baik secara fisik maupun non-fisik. Hal ini termasuk
semua hal yang berpengaruh pada kehidupan sosial manusia, misal gejala sosial serta
asosiasinya dengan hubungan bermasyarakat.

2.2.2 Objek Formal

Objek formal sosiologi hadir untuk menelaah hubungan timbal balik dari setiap
interaksi yang terjadi pada masyarakat. Objek formal berfokus pada cara pandang yang
digunakan dalam memahami manusia sebagai makhluk sosial.

2.2.3 Untuk lebih detail, sosiologi mempelajari objek berikut:

2.2.1.1 Masyarakat
2.2.1.2 Interaksi Sosial
2.2.1.3 Sosialisasi
2.2.1.4 Nilai
2.2.1.5 Norma

2.3 Ruang Lingkup Antropologi


Setiap ruang lingkup dari ilmu antropologi harus mempelajari perberbedaan terkait
manusia. Ilmu tersebut juga mempelajari fisik manusia, biologi, kebudayaan, bahkan
kondisi psikologi manusia.

Antropologi adalah disiplin ilmu yang sangat luas sebab penggabungan dari
humaniora, ilmu pengetahuan, dan sosial untuk bisa menjelaskan tentang manusia.
Antropologi dibangun berdasarkan pengetahuan dari alam, termasuk evolusi Homo sapiens,
perilaku manusia, ciri-ciri fisik manusia, dan lain sebagainya.

Selain itu, antropologi juga dibangun berdasarkan ilmu sosial yang mempelajari
hubungan antara manusia dengan budaya. Secara garis besar antropologi memiliki beberapa
ruang lingkup, seperti berikut.

7
2.3.1 Antropologi Fisik

Antropologi fisik akan mempelajari manusia sebagai organisme biologi dengan


meneliti perkembangan manusia sesuai evolusi dan variasi biologis dalam berbagai macam
spesies. Para ahli antropologi fisik telah mempelajari dan meneliti nenek moyang manusia
dari awal hingga semua orang bisa menjadi makhluk sosial seperti sekarang.

2.3.2 Antropologi Sosial Budaya

Antropologi sosial budaya berfokus pada kebudayaan manusia dan cara hidup
dalam masyarakat, menurut Haviland ruang lingkup antropologi sosial ini dibagi menjadi
tiga bagian yaitu arkeologi, etnologi, dan antropologi linguistik. Menurut Burke,
antropologi budaya adalah ilmu yang mempelajari tentang praktik sosial bentuk ekspresif
dan penggunaan bahasa.

Ruang lingkup dari antropologi sosial memiliki kaitan erat dengan sosiologi dan
sejarah dengan tujuan mencari pemahaman struktur sosial pada suatu kelompok yang
berbeda. Antropologi budaya dikaitkan dengan filsafat, literatur, sastra, dan terhadap cara
kebudayaan mempengaruhi pengalaman seseorang maupun kelompok.

2.3.3 Antropologi Psikologis


Antropologi psikologi memiliki ruang lingkup yang berkaitan dengan fenomena
psikologi dan menggunakan istilah karakter tidak terlalu diminati oleh para peneliti. Istilah
yang paling sering muncul dalam penelitian adalah kepribadian, yaitu kultur dan personaliti
dalam konsep generik.

Antropologi psikologis akan mengkaji hubungan antara seseorang dengan


menggunakan kebiasaan sosial dari sistem budaya. Dilihat secara historis, antropologi
psikologi memiliki kaitan dengan psychoanalysis pada psikologi eksperimental.

Ruang lingkup dari antropologi psikologi sangat penting untuk memahami


fenomena karakter masyarakat individu. Karena pembentukan dan pengembangan karakter
masyarakat akan fokus pada perkembangan dan kondisi psikologi dari manusia dalam
masyarakat.

2.4 Sosiologi dan Antropologi Dalam Perspektif Pendidikan


Ilmu antropologi pendidikan ini membahas konsep perilaku manusia, tradisi dan nilai-
nilai keanekaragaman para peserta didik yang berbeda-beda dalam melaksanakan proses
kegiatan pembelajaran pada suatu lembaga pendidikan. Proses pendidikan yang

8
berlandaskan antropologi memiliki peran besar dalam upaya memahami ciri serta
karakteristik lingkungan sosial masyarakat baik pada lingkungan mikro ataupun makro.
Proses pendidikan dalam perspektif antropologi juga memberikan fokus terhadap
pengembangan identitas budaya sehingga berdampak pada perubahan tatanan sosial
masyarakat ke arah yang lebih baik.

Sedangkan ilmu sosiologi pendidikan menurut Ary H. Gunawan (2000:45)


menyatakan bahwa sosiologi pendidikan merupakan dua kata integral dalam pengetahuan
ilmiah, ilmu pendidikan dan mengkaji hal-hal yang berkaitan dengan usaha-usaha
pencapaian tujuan pendidikan universal.

Sosiologi pendidikan adalah suatu ilmu yang mengkaji masalah-masalah fundamental


pendidikan dari perspektif sosiologis atau dengan menggunakan pendekatan sosiologis.
Dalam sosiologi pendidikan, pendidikan dibagi menjadi tiga yaitu pendidikan formal,
pendidikan nonformal, dan pendidikan informal.

2.5 Metode dan Teknik dalam Sosiologi dan Antropologi

2.5.1 Metode Sosiologi


Metode yang digunakan dalam sosiologi adalah metode ilmiah. Berikut adalah
penggolongan metode sosiologi:

2.5.1.1 Metode Kuantitatif

Metode kulitatif menggunakan bahan-bahan yang sukar dihitung dan lebih


berdasarkan pemahaman. Metode kualitatif dalam sosiologi meliputi:

2.5.1.1.1 Metode historis menggunakan analisis atau peristiwa-peristiwa masa silam


untuk menentukan prinsip-prinsip umum. Contoh: menyelidiki akibat revolusi
secara umum dengan menggunakan bahan sejarah yaitu dengan meneliti
revolusi yang terjadi pada masa silam.
2.5.1.1.2 Metode komparatif mementingkan perbandingan macam masyarakat dari
berbagai aspek untuk memperoleh persamaan dan perbedaan dalam rangka
member petunjuk perikelakuan masyarakat pada masa silam dan masa sekarang
serta masyarakat yang mempunyai tingkat peradaban yang berbeda atau sama.
2.5.1.1.3 Metode historis komparatif adalah kombinasi dari kedua metode sebelumnya.

9
2.5.1.1.4 Metode studi kasus adalah metode yang mempelajari salah satu gejala nyata
dalam kehidupan masyarakat dengan sedalam-dalamnya guna mendapatkan
dalil-dalil umum.

2.5.1.2 Metode Kuantitatif

Metode kuantitatif menggunakan bahan keterangan dengan angka sehingga gejala


yang diteliti dapat diukur dengan skala indeks, table, dan formula yang sedikit banyak
menggunakan ilmu pasti.

2.5.2 Metode Antropologi


Metode penelitian antropologi terdiri dari beberapa metode yaitu :

2.5.1.2 Metode Ideologis, metode ini dilakukan untuk penelitian penjajahan dengan
mempelajari kaidah-kaidah hukum yang ideal (norma ideal) yang tertulis maupun
yang tidak tertulis. Penelitian ini memperoleh prinsip-prinsip hukum dalam
kehidupan masyarakat.
2.5.1.3 Metode Deskriptif, penelitian ini bersifat penjajahan yang bermaksud untuk
mengetahui bagaimana hukum dalam kenyataannya dapat diterima dalam
kehidupan masyarakat.
2.5.1.4 Studi Kasus, biasanya mempelajari kasus-kasus perselisihan kelompok
masyarakat, latar belakang kultur yang menyebabkannya dan rencana solusi
penyelesaiannya.

2.6 Teori Sosiologi Menurut Para Ahli dan Perkembangan Sosiologi di Indonesia

2.6.1 Teori Sosiologi Menurut Karl Marx


Marx tidak secara eksplisit mendefinisikan sosiologi, tetapi dalam The Communist
Manifesto dirinya meyakini bahwa masyarakat (proletar) perlu dibebaskan dari sistem
kapitalis.

10
2.6.2 Teori Sosiologi Menurut Herbert Spencer
Dalam sudut pandang Spencer, sosiologi merupakan ilmu yang mengamati susunan
dan proses sosial sebagai sebuah sistem.

2.6.3 Teori Sosiologi Menurut Emile Durkheim


Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari fakta sosial. Fakta sosial merupakan cara
bertindak, berpikir, dan berperasaan yang berada di luar individu, serta mempunyai
kekuatan memaksa dan mengendalikan.

2.6.4 Perkembangan Sosiologi di Indonesia

Perkembangan sosiologi di Indonesia dimulai pada tahun 1950-an ketika sejumlah


intelektual Indonesia kembali dari studi di luar negeri dengan latar belakang pendidikan
dalam sosiologi. Pada awalnya, pengajaran sosiologi lebih banyak diarahkan pada studi
kebijakan publik, administrasi publik dan masalah-masalah pembangunan.

Pada tahun 1970-an, pemikiran kritis dalam sosiologi semakin berkembang, di mana
beberapa kritikus mulai menantang pandangan-pandangan dominan dalam sosiologi dengan
mengembangkan teori-teori alternatif. Beberapa nama penting dalam perkembangan
sosiologi kritis di Indonesia antara lain W.F. Wertheim, Koentjaraningrat, Soedjatmoko,
dan Ali Syariati.

Pada tahun 1990-an, sosiologi di Indonesia semakin berkembang dalam berbagai


bidang studi, termasuk gender, budaya, agama, lingkungan hidup, dan globalisasi. Pada
masa reformasi di Indonesia, sosiologi semakin menonjol dalam studi demokratisasi, hak
asasi manusia, gerakan sosial, dan konflik-konflik identitas.

Saat ini, sosiologi di Indonesia terus berkembang dan menunjukkan perkembangan


yang positif dengan banyaknya penelitian yang dilakukan oleh para peneliti dan mahasiswa.

2.6 Analisis dan Perbedaan antara Sosiologi di Indonesia dan di Negara Tetangga
Perkembangan sosiologi di Indonesia dan negara-negara tetangganya memiliki
perbedaan yang cukup signifikan. Meskipun terdapat beberapa kesamaan, seperti fokus
pada pembangunan dan perkembangan kelas sosial, namun ada perbedaan dalam
pendekatan dan tema yang menjadi fokus studi sosiologi.

Di Indonesia, sosiologi selama beberapa tahun terfokus pada pembangunan dan


politik, seperti pembangunan ekonomi dan konflik politik, sementara di negara tetangga

11
seperti Malaysia, Singapura, dan Filipina, sosiologi lebih menekankan pada isu-isu yang
berkaitan dengan identitas, agama, dan budaya. Sosiologi di Thailand, misalnya, lebih
berkaitan dengan masyarakat pedesaan dan kehidupan tradisional.

12
BAB III

PENUTUP

3.1 Kesimpulan
Sosiologi dan Antropologi Pendidikan adalah salah satu ilmu yang sangat penting
dalam mempelajari kehidupan sosial, perubahan sosial, fisik manusia, budaya, bahasa serta
psikologi manusia. Dengan Sosiologi dan Antropologi Pendidikan kita juga dapat
memahami ciri serta karakteristik lingkungan sosial dan juga kita dapat mengkaji masalah-
masalah fundamental dengan menggunakan perspektif Sosiologi ataupun dengan
menggunakan perspektif Antropologi.

13

Anda mungkin juga menyukai