Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

SOSIOLOGI DAN ANTROPOLOGI


Makalah ini disusun untuk memenuhi Mata Kuliah Sosiologi Dan Antarpologi
Dosen Pengampu : Reza Maulana, M.Pd

Disusun oleh kelompok 01 :


Pitri Amelia (231012450189)
Nurhayati (231012450009)
Musadi (231012450145)
Leli Nuralfilail (231012450149)

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


FAKULTAS KEGURUAN ILMU PENDIDIKAN
UNIVERSITAS PAMULANG
KATA PENGANTAR

Assalamu’alaikum Wr.Wb

Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan kami kemudahan
sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini dengan tepat waktu. Tanpa
pertolongan-Nya tentunya kami tidak akan sanggup untuk menyelesaikan makalah
ini dengan baik. Shalawat serta salam semga terlimpahkan curahkan kepada
baginda tercinta kita yaitu Nabi Muhammad SAW yang kita nanti-nantikan
syafa’atnya di akhirat nanti.

Kami mengucapkan syukur kepada Allah SWT atas limpahan nikmat sehat-
Nya baik itu berupa sehat fisik, maupun akal pikiran. Sehingga kami mampu untuk
menyelesaikan pembuatan makalah debagai tugas dari mata kuliah Sosiologi Dan
Antropologi Pendidikan.

Kami tentunya menyadari bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna
dan masih banyak terdapat kesalahan serta kekurangan didalamnya. Supaya
makalah ini nantinya dapat menjadi makalah yang lebih baik lagi. Demikian dan
apanila terdapat banyak kesalahan pada makalah ini kami mohon maaf sebesar –
besarnya.

Wassalamu’alaikum Wr. Wb.

Tangerang Selatan, 09 Maret 2024

Penyusun

ii
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR. ............................................................................ i

DAFTAR ISI ......................................................................................... ii

BAB I PENDAHULUAN. ......................................................................................1

A. LATAR BELAKANG .................................................................................1


B. RUMUSAN MASALAH ............................................................................1
C. TUJUAN MASALAH .................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN. .......................................................................................3

A. SEJARAH,PEMGERTIAN DAN RUANG LINGKUP SOSIOLOGI


PENDIDIKAN ............................................................................................3
B. SEJAARAH, PENGERTIAN DAN RUANG LINGKUP ANTROPOLOGI
PENDIDIKAN ............................................................................................5

BAB III PENUTUP. ...............................................................................................9

A. KESIMPULAN ...........................................................................................9

DAFTAR PUSTAKA... ....................................................................... 10

iii
BAB 1
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sosiologi adalah ilmu pengatahuan yang secara sistematik
mempelajari masyarakat. Tujuan ilmu ini adalah memahami, menjelaskan
dan membagi-bagi proses interaksi sosial manusia atau individu kedalam
kelompok, masyarakat hingga global. Dengan demikian ilmu sosiologi
mempelajari hubungan yang saling mempengaruhi antara individu dengan
masyarakat.
Dalam kata pengantar buku Encyclopedia of Anthropology,
Galdikas (2005) menyatakan bahwa “anthropology is the scientific study of
human kind’s origin, biology, and culture“. Secara bebas, definisi tersebut
dapat diartikan sebagai berikut : Antarpologi adalah ilmu yang mempelajari
asal usul , biologis, dan kebudayaan manusia. Bidang ilmu ini sangat luas
terutama disebabkan adanya jarak (gap) yang luas antara para ilmuan yang
memperdalam kebudayaan dengan asal mula manusia.
Perkembangan sosiologi antropologi pendidikan di Indonesia
diawali hanya sebagai ilmu pembantu belaka, namun seiring timbulnya
perguruan tinggi dana kesadaran bahwa sosiologi antropologi pendidikan
sangat penting dalam menelaah masyarakat Indonesia yang sedang
berkembang maka sosiologi antropologi pendidikan menempati tempat
yang penting dalam daftar kuliah di beberapa perguruan tinggi di seluruh
Indonesia.
Oleh karena itu mengetahui dan memahami seluk beluk sosiologi
antropolgi pendidikan sangat dianjurkan guna mendapatkan pengetahuan
yang menunjang perkembangan ilmu itu sendiri dan aplikasinya dalm
kehidupan baik sebagai mahluk individu maupun sebagai mahluk
bermasyarakat, berbangsa dan bernegara.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana sejarah, pengertian dan ruang lingkup sosiologi pendidikan?

1
2. Bagaimana sejarah, pengertian dan ruang Lingkup antropologi
pendidikan?
C. Tujuan Masalah
1. Untuk mengetahui sejarah, pengertian dan ruang lingkup sosiologi
pendidikan.
2. Untuk mengetahui, sejarah, pengertian dan ruang lingkup antarpologi
pendidikan.

2
BAB II

PEMBAHASAN

A. Sejarah, pengertian dan ruang lingkup Sosiologi pendididkan


1. Sejarah Sosiologi pendidikan
Kata atau istilah ”sosiologi” pertama-tama muncul dalam salah satu
jilid karya tulis Auguste Comte (1978 – 1857) yaitu di dalam tulisannya
yang berjudul ”Cours de philosophie Positive.” Oleh Comte, istilah
sosiologi tersebut disarankan sebagai nama dari suatu disiplin yang
mempelajari ”masyarakat” secara ilmiah. Dalam hubungan ini, ia begitu
yakin bahwa dunia sosial juga ”berjalan mengikuti hukum-hukum
tertentu” sebagaimana halnya dunia fisik atau dunia alam..Sosiologi
pendidikan merupakan disiplin ilmu yang relatif baru, berkembang di
awal abad 20 dan mengalami hambatan dalam perkembangannya,karena
dianggap dapat dipelajari atau merupakan salah satu sub dalam
pembahasan sosiologi.
Berdasarkan hal diatas, kita tahu bahwa Comte menyakini dunia
sosial juga dipelajari dengan metode yang sama sebagaimana digunakan
untuk mempelajari dunia fisik atau kealaman. Dan bidang kajian
sosiologi pendidikan sendiri, berangkat dari keinginan para sosiologi
untuk meyumbangkan pemikirannya bagi pemecahan masalah
pendidikan. Dalam pandangan mereka, pada saat itu sosiologi
pendidikan diasosiakan dengan konsep ” Educational Sociology” Dalam
perkembangannya, pada tahun 1914 sebanyak 16 lembaga pendidikan
menyajikan mata kuliah ”Educational Sociology” pada periode
berikutnya, muncul berbagai buku yang memuat bahasan
mengenai ”Educational Sociology,” termasuk juga berbagai konsep
tentang hubungan antara sosiologi dengan pendidikan.1
2. Pengertian Sosiologi Pendidikan

1
Sanapiah Faisal dan Nur Yasik, Sosiologi Pendidikan (Surabaya.:Usaha Nasional).

3
Sosiologi pendidikan terdiri dari dua kata, sosiologi dan pendidikan.
Dilihat dari istilah etimologi kedua kata ini tentu berbeda makna, namun
dalam sejarah hidup dan kehidupan serta budaya manusia, keduanya
menjadi satu kesatuan yang tak terpisahkan, terutama dalam sistem
memberdayakan manusia dimana sampai saat ini memanfaatkan
pendidikan sebagai instrumen pemberdayaan tersebut.
Sosiologi secara etimologis sosiologi berasal dari kata latin “socius”
berarti kawan, sahabat sekutu, rekan, masyarakat.” Logos “ berarti ilmu.
Jadi sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat.2 Dari
segi isi, banyak ahli sosiologi mengemukakan berbagai definisi untuk
memberi gambaran tentang sosiologi. W.F. Ogbrun dan M.F Nimkoff
dalam buku mereka “A Handbook of sociology”, memberikan
definisi ”sociology is the scientific of social life“ yang dimaksud ialah
“sosiologi adalah studi secara ilmiah terhadap kehidupan sosial”.3
Menurut Ibnu Chaldun, sosiologi adalah mempelajari tentang
masyarakat manusia dalam bentuknya yang bermacam-macam, watak
dan ciri-ciri dari pada tiap-tiap bentuk itu dan hukum yang menguasai
perkembangan. Sementara Prof. Groenman mendefinisikan sosiologi
sebagai suatu ilmu yang mempelajari tindaka-tindakan manusia dalam
suatu ikatan.
3. Ruang Lingkup Sosiologi
Penelitian dan analisis terhadap sistem pendidikan berdasarkan
keduanya yang sekarang tentunya sudah bisa dikuatkan antar-antar
ruang lingkup sosiologi pendidikan. Karena minat dan pengalaman,
ruang lingkup yang diajukan ini terbatas pada wilayah analisis seputar
sistem pendidikan formal.4
Mengemukakan ruang lingkup sosiologi pendidikan meliputi
pokok-pokok berikut ini :

2
Chaerudin dkk, Materi Pokok Pendidikan IPS 1 (Jakarta: Universitas Jakarta, 1995).
3
Abu Ahmadi, Pengantar Sosiologi (Sala:Ramadhani, 1984).
4
Nasutin, Sosiologi Pendidikan (Jakarta:Bumi Aksara, 2004)

4
a. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam
masyarakat
b. Hubungan pendidikan dengan sistem sosial atau struktur sosial
c. Fungsi pendidikan dalam kebudayaan
d. Fungsi sistem pendidikan formal bertalian dengan kelompok rasial,
kultural, dan sebagainya.
B. Sejarah, pengertian dan ruang lingkup Antropologi pendididkan
1. Sejarah Antarpologi pendidikan
Sejarah tentang antroplogi pendidikan tidak bisa kita pisahkan dari
perkembangan ilmu antropologi itu sendiri, karena antropologi
pendidikan merupakan bagian dari antroplogi. Antroplogi sebagai
sebuah ilmu mengalami tahapan-tahapan dalam perkembangannya.
Terdapat 3 tahapan-tahapan dalam perkembangan Antropologi yaitu :
1) Tahap pertama, ditandai dengan tulisan tangan bangsa Eropa
yang melakukan penjajahan di benua Afrika, Asia, dan Amerika
pada akhir abad ke-15. Tulisan itu merupakandeskripsi keadaan
bangsa-bangsa yang mereka singgahi. Deskripsi yang dituliskan
mencakupadat istiadat, suku, susunan masyarakat, bahasa, dan
ciri-ciri fisik. Deskripsi tersebut sangat menarik bagi masyarakat
Eropa karena berbeda dengan keadaan di Eropa pada umumnya..
2) Tahap kedua ini, antroplogi telah bersifat akademis. Pada tahap
ini, antropologi mempelajari masyarakat dan kebudayaan
primitiv untuk memperoleh pengertian mengenai tingkat-tingkat
perkembangan dalam sejarah evolusi dan sejarah penyebaran
manusia di dunia.
3) Tahap ketiga, antropologi menjadi ilmu yang praktis. Pada tahap
ini, antropologi mempelajari masyarakat jajahan demi
kepentingan kolonial. Hal ini berlangsung sekitar awal abad ke-
20, Pada abad ini, antropologi semakin penting untuk
mengukuhkan dominasi bangsa- bangsa Eropa Barat di daerah
jajahannya. Dengan antropologi, bangsa Eropa mempelajari dan

5
tahu bagaimana menghadapi masyarakat daerah jajahannya.
Selain itu, bangsa-bangsa terjajah pada umumnya belum
sekompleks bangsa Eropa Barat. Oleh karena itu, mempelajari
bangsa-bangsa terjajah bagi bangsa Eropa dapat menambah
pengertian mereka tentang masyarakat mereka sendiri (Bangsa
Eropa Barat) yang komplek.5
2. Pengertian Antarpologi pendidikan.
Antropologi berasal dari kata Yunani ”antrophos” yang
berarti ”manusia” dan ”logos” yang berarti ”ilmu”. Jadi antropologi
adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang manusia sebagai
makhluk masyarakat. Menurut R. Bedediet perhatian ilmu pengetahuan
ini ditujukan kepada sifat khusus badaniah dan cara produksi tradisi
serta nilai- nilai yang membuat pergaulan hidup yang satu berbeda dari
pergaulan hidup lainnya. 6 Pendapat lainnya tentang antropologi yaitu
sebagai berikut:
➢ Wiliam A. Havilan
Antropologi adalah studi tentang umat manusia, berusaha
menyusun generalisai yang bermanfaat tentang manusia dan
perilakunya serta untuk memperoleh pengertian yang lengkap
tentang keanekaragaman manusia.
➢ David Hunter
Antropologi adalah ilmu yang lahir dari keingintahuan yang
tidak terbatas tentang manusia.
➢ Koentjaraningrat
Antropologi adalah ilmu yang mempelajari umat manusia pada
umumnya dengan mempelajari aneka warna, bentuk pada fisik
masyarakat serta kebudayaan yang dihasilkan. Dari definisi
tersebut, dapat disusun pengertian sederhana antroplogi yaitu
sebuah ilmu yanag mempelajari manusia dari segi

5
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi (Jakarta : Aksara Baru).
6
Harsojo, Pengantar Antropologi (Bandung, Bina cipta,1984).

6
keanekaragaman fisik serta kebudayaan (cara-cara berperilaku,
tradisi-tradisi, nilai-nilai) yang dihasilkan sehingga setiap
manusia yang satu dengan yang lainnnya berbeda-beda.7
3. Ruang Lingkup Antropologi Pendidikan
Menurut Ralph Linton menganggap kebudayaan adalah warisan
sosial. Warisan sosial tersebut mempunyai dua fungsi. Pertama, fungsi
bagi penyesuaian diri dengan masyarakat. Kedua, fungsi bagi
penyesuaian diri dengan lingkungan. Menjelaskan implementasi
pendidikan sebagai penyesuaian diri dengan masyarakat, lingkungan
dan kebudayaan sebagai bentuk ruang lingkup antroplogi pendidikan.8
berlangsung dalam proses:
a. Proses sosialisasi
Proses sosialisasi Proses ini dimulai sejak bayi baru lahir.
Bayi berinteraksi dengan orang-orang disekitarnya, hingga terjadi
komunikasi timbal balik dan seterusnya hingga ia tumbuh dan
berkembang.
Adapun yang menjadi sorotan dalam proses sosialisasi yaitu:
1) adanya konflik oleh ketidakharmonisan antara keinginan
pribadi, anak dengan tuntutan norma dan aturan yang berlaku
2) perbedaan status ekonomi dan letak geografis
b. Proses Enkulturasi
Enkulturasi, artinya pembudayaan. Yang dimaksud adalah
proses pembudayaan anak agar menjadi manusia berbudaya. Dalam
proses ini pranata, yaitu sistem norma atau aturan-aturan mengenai
suatu aktivitas masyarakat yang khusus. 9
Adapun yang biasa menjadi kajian dalam proses ini, yaitu:
1. Perbedaan jenis kelamin
2. Perbedaan umur

7
(http://id.wikipedia.org/wiki/antropologi),
8
Abd. Shomad, Selayang pandang tentang Antropologi Pendidikan Islam, 2009.
9
Koentjaraningrat, Pengantar Ilmu Antropologi (Jakarta : Aksara Baru).

7
3. Perbedaan/perubahan status (inisiasi)
c. Proses Internalisasi
Proses internalisasi yaitu proses penerimaan dan menjadikan
warisan sosial (pengetahuan budaya) sebagai isi kepribadian yang
dinyatakan dalam perilaku sehari-hari Proses internalisasi yaitu
proses penerimaan dan menjadikan warisan sosial (pengetahuan
budaya) sebagai isi kepribadian yang dinyatakan dalam perilaku
sehari-hari selama hayat masih dikandung badan. Dalam proses ini
kita mendapatkan adanya perbedaan pada masing-masing individu
berupa perbedaan kepribadian dan pengalaman.

8
BAB III
PENUTUP
KESIMPULAN
Sosiologi pendidikan adalah ilmu yang relatif baru, berkembang di awal
abad 20 dan mengalami hambatan dalam perkembangannya. Comte menyakini
dunia sosial juga dipelajari dengan metode yang digunakan untuk mempelajari
dunia fisik atau kealaman. Dalam perkembang, pada tahun 1914, sebanyak 16
lembaga pendidikan memuat bahasan "Educational Sociology" dan berbagai
konsep tentang hubungan antara sosiologi dengan pendidikan.
Sosiologi pendidikan terdiri dari dua kata, sosiologi dan pendidikan. W.F.
Ogbrun dan M.F Nimkoff mengemukakan berbagai definisi untuk memberi
gambaran tentang sosiologi. Sosiologi adalah mempelajari tentang masyarakat
manusia dalam bentuknya yang bermacam, watak, dan ciri-ciri dari pada tiap
bentukitu dan hukum yang menguasai perkembangan. Prof. Groenman
mendefinisikan sosiologi sebagai suatu ilmu yang mempelajari tindaka-tindakan
manusia dalam suatu ikatan.
Sejarah antropologi pendidikan tidak bisa diperlukan dari perkembangan
ilmu antropologi itu sendiri. Antropologi pendidikan merupakan bagian dari
antropologi, yaitu antropologi sebagai bagian dari antropologi. Tulisan antropologi
telah bersifat akademis, yaitu antropologi mempelajari masyarakat dan kebudayaan
primitiv untuk memperoleh pengertian mengenai tingkat-tingkat perkembangan
dalam sejarah evolusi.
Tahap antropologi telah bersifat akademis dan telah bersifat keadaan dan
kebudayaan yang bersifat dan bersifat keadaan dan keadaan yang bersifat.

9
DAFTAR PUSTAKA

Ahmadi Abu. 1984. Pengantar Sosiologi, Sala: Ramadhani


Chaerudin dkk. 1995. Mentri Pokok Pendidikan, IPS 1. Jakarta: Universitas
Terbuka
Koentjaraningrat. 1986. Pengantar Ilmu Antropologi, Jakarta: Aksara Baru
Nasution. 2004. Sosiologi Pendidikan, Jakarta:Bumi Aksara.
Shomad Abd. 2009. Selayang Pandang tentang Antropologi Pendidikan Islam.
http//uin-suka.info/enjurnal /index2.php?option.com_content&dopdf=1&id=88
Harsojo.1984. Pengantar Antropologi, Bandung:Bina Cipta.

10

Anda mungkin juga menyukai