DISUSUN OLEH
Afghan Dwiansyah Maesya
2011144
PENDAHULUAN
A.Latar Belakang
PEMBAHASAN
Sosiologi Pendidikan berawal dari ilmu sosiologi umum atau sosiologi mikro (micro
sociology) yang muncul pada abad ke-18. Ilmu sosiologi mulai melepaskan diri dari ilmu
filsafat dan berdiri sendiri sejak abad ke-19. Istilah sosiologi pertama kali digunakan August
Comte (1798-1857) dalam bukunya Cour de Phillosophie Positive. Sosiologi berasal dari kata
socious dan logos . socious berasal dari bahasa Latin yang artinya teman dan logos berasal
dari bahasa Yunani yang artinya kata perkataan atau pembicaraan.1
Oleh Comte, istilah sosiologi tersebut disarankan sebagai nama dari suatu disiplin yang
mempelajari ”masyarakat” secara ilmiah. Dalam hubungan ini, ia begitu yakin bahwa dunia
sosial juga ”berjalan mengikuti hukum-hukum tertentu” sebagaimana halnya dunia fisik atau
dunia alam.2
Berdasarkan hal diatas, kita tahu bahwa Comte menyakini dunia sosial juga dipelajari dengan
metode yang sama sebagaimana digunakan untuk mempelajari dunia fisik atau kealaman.
Dan bidang kajian sosiologi pendidikan sendiri, berangkat dari keinginan para sosiologi
untuk meyumbangkan pemikirannya bagi pemecahan masalah pendidikan. Dalam pandangan
mereka, pada saat itu sosiologi pendidikan diasosiakan dengan konsep ”Educational
Sociology.” Dalam perkembangannya, pada tahun 1914 sebanyak 16 lembaga pendidikan
menyajikan mata kuliah ”Educational Sociology”. Pada periode berikutnya, muncul berbagai
buku yang memuat bahasan mengenai ”Educational Sociology,” termasuk juga berbagai
konsep tentang hubungan antara sosiologi dengan pendidikan.
1
Abdullah Idi, SOSIOLOGI PENDIDIKAN: individu, masyarakat dan pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011, cet.
Ke-1, hlm. 6)
2
Faisal, Sanapiah dan Yasik, Nur. Tt. Sosiologi Pendidikan. (Surayaba: Usaha Nasional, hlm. 11
menganggap sosiologi mampu menyumbangkan pemikiran bagi bidang pendidikan.
Sehubungan dengan penamaan sosiologi pendidikan, terdapat perdebatan yang cukup tajam
tentang penggunaan istilah-istilah yang digunakan antara lain sociological approach to
education, educational sociology of education, atau the foundation. Pada akhirnya dipilih
istilah sociology of education dengan tekanan dan wilayah tekanannya pada proses sosiologis
yang berlangsung dalam lembaga pendidikan.
Adapun perkembangan sosiologi di Indonesia diawali hanya sebagai ilmu pembantu belaka,
namun seiring timbulnya perguruan tinggi dana kesadaran bahwa sosiologi sangat penting
dalam menelaah masyarakat Indonesia yang sedang berkembang maka sosiologi yang salah
satunya adalah sosiologi pendidikan menempati tempat yang penting dalam daftar kuliah di
beberapa perguruan tinggi di seluruh Indonesia.3
Antropologi pendidikan mulai menampakkan dirinya sebagai disiplin ilmu pada pertengahan
abad ke-20. Sejak saat itu, antropologi pendidikan berupaya menemukan pola budaya belajar
masyarakat (pedesaan dan perkotaan) yang dapat merubah perubahan social. Demikian juga
mengenai perwujudan kebudayaan, para ahli mengambil kebijakan pendidikan yang
berorientasi pada perubahan sosial budaya, mendapat perhatian. Konferensi pendidikan
antropologi yang berorientasi pada perubahan sosial di Negara-negara baru khususnya
melalui pendidikan persekolahan mulai digelar. Hasil-hasil kajian pendidikan di
persekolahan melalui antropologi diterbitkan pada tahun 1954 dibawah redaksi G.D. Spindler
(1963).4
Sejarah tentang antropologi pendidikan tidak bisa kita pisahkan dari perkembangan ilmu
antropologi itu sendiri, karena antropologi pendidikan merupakan bagian dari antropologi.
3
Surudin, sejarah, pengertian dan ruang lingkup sosiologi antropologi pendidikan
4
Ulfia Rahmi, Antropologi Pendidikanaccessed on 29 March 2014,
masalah pendidikan, maka antropologi pendidikan kemudian dianggap dapat berdiri sendiri
sebagai cabang spesialisasi antropologi yang resmi.
Di Indonesia, sebagai negara yang sedang membangun, sangat diperlukan pengenalan kondisi
yang lebih baik dan lebih lengkap agar pembangunan yang diberlakukan tidak menimbulkan
kesenjangan dengan kondisi yang sejatinya. Antropologi pendidikan sering sejalan dengan
perkembangan tersebut. Dewasa ini antropologi pendidikan sendiri atau bersama-sama
dengan sosiologi pendidikan, menjadi mata kuliah wajib di lembaga pendidikan tenaga
kependidikan.5
S. Nasution menuturkan bahwa sosiologi pendidikan ialah ilmu yang berusaha untuk
mengetahui cara mengendalikan proses pendidikan untuk mengembangkan kepribadian
individu agar lebih baik. Ditinjau dari segi etimologinya, istilah sosiologi pendidikan terdiri
atas dua perkataan yaitu sosiologi dan pendidikan. Maka jelas bahwa dala nim sosiologi
pendidikan yang menjadi masalah sentralnya adalah aspek sosiologi dalam pendidikan.
Dalam pendidikan terdapat aspek-aspek sosiologis karena situasi pendidikan dalah situasi
hubungan dan pergaulan social, yaitu hubungan social antara pendidik dengan anak didik,
pendidik dengan pendidik, anak-anak dengan anak-anak, tenaga administrasi dengan
pendidik, dan tenaga administrasi dengan anak-anak
Menurut George Payne, yang kerap disebut bapak Sosiologi pendidikan, secara spesifik
memandang sosiologi pendidikan sebagai studi yang komprehensif tentang segala aspek
pendidikan dari segala segi ilmu yang dterapkan. Baginya, sosiologi pendidikan tidak hanya
meliputi segala sesuatu dalam bidang sosiologi yang dapat dikenakan sosiologis. Adapun
menurutnya adalah memberikan guru-guru, para peneliti yang efektif dalam sosiologi yang
dapat memberikan sumbangannya kepada pemahaman yang lebih mendalam tentang
pendidikan6
R.J. Stalcup mengemukakan bahwa sociology of education merupakan suatu analisis terhadap
proses-proses sosiologis yang berlangsung dalam lembaga pendidikan. Tekanan dan wilayah
telaahnya pada lembaga pendidikan itu sendiri.7
5
Surudin, loc. Cit
6
S. Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004, hlm. 4)
7
Faisal, Sanapiah dan Yasik, Nur. Tt. Op. Cit. Hlm. 39
Jadi kesimpulannya sosiologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari seluruh aspek
pendidikan, baik itu struktur, dinamika, masalah-masalah pendidikan ataupun aspek-aspek
lainnya secara mendalam melalui analisis atau pendekatan sosiologis.
Antropologi berasal dari kata Yunani ”antrophos” yang berarti ”manusia” dan ”logos” yang
berarti ”ilmu”. Jadi antropologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang manusia
sebagai makhluk masyarakat. Menurut R. Bedediet (Harsojo,1984:1) perhatian ilmu
pengetahuan ini ditujukan kepada sifat khusus badaniah dan cara produksi tradisi serta nilai-
nilai yang membuat pergaulan hidup yang satu berbeda dari pergaulan hidup lainnya.
Antropologi pendidikan merupakan sebuah kajian sistematik, tidak hanya mengenai praktek
pendidikan dalam perspektif budaya, tetapi juga tentang asumsi yang dipakai antropologi
terhadap pendidikan dan asumsi yang dicerminkan oleh praktek-praktek pendidikan.
Pendidikan dapat diperoleh melalui lembaga formal dan informal. Penyampaian kebudayaan
melalui lembaga informal tersebut dilakukan semenjak kecil di dalam lingkungan
keluarganya. Dalam masyarakat, pendidikan memiliki fungsi yang sangat besar dalam
memahami kebudayaan sebagai satu keseluruhan.8
Antropologi pendidikan dihasilkan melalui teori khusus dan percobaan yang terpisah dengan
kajian yang sistematis mengenai praktek pendidikan dalam perspektif budaya, sehingga
antropologi menyimpulkan bahwa sekolah merupakan sebuah benda budaya yang menjadi
skema nilai-nilai dalam membimbing masyarakat.
b. Untuk mempelajari sejarah terjadinya berbagai bahasa manusia diseluruh dunia dan
penyebarannya.
d. Untuk mempelajari masalah dasar kebudayaan dalam kehidupan manusia dari suku-
suku bangsa yang tersebar dimuka bumi sampai sekarang.
Objek kajian sosiologi adalah masyarakat, dan kita juga tahu masyarakat sudah pasti
berkebudayaan, namun perlu diingat antara masyarakat dan kebudayaan tidak sama, tetapi
berhubungan erat. Dalam hal ini masyarakat menjadi kajian pokok sosiologi dan kebudayaan
menjadi kajian pokok antropologi. Sehingga dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat
lebih mendasar dan merupakan tanah dimana kebudayaan itu berpijak.
9
Abdullah Idi, op. cit. hlm. 26
Dari masing-masing tujuan pembelajaran sosiologi pendidikan dan antropologi pendidikan
sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari sosiologi-antropologi pendidikan antara
lain adalah agar kita :
a. Dapat melihat dengan jelas siapa diri kita, baik sebagai pribadi maupun anggota
kelompok atau masyarakat.
b. Mampu mengkaji tempat kita dalam masyarakat dan dapat melihat dunia atau budaya
lain yang belum kita ketahui sebelumnya.
c. Semakin memahami norma, tradisi, keyakinan, dan nilai-nilai yang dianut oleh
masyarakat lain.
d. Lebih tanggap, kritis dan rasional menghadapi gejala sosial masyarakat yang makin
kompleks 10
10
Pramudya Yoga Ariyanto, Tujuan Sosiologi Antropologi Pendidikan
BAB III
PENUTUP
A.Simpulan
Sosiologi adalah ilmu social yang mempunyai banyak manfaat gunameningkatkan peradaban
manusia. Manusia sebagai makhluk sosial budayadapat mengembangkan pembentukan
kepribadian Antropologi berpengaruhdalam membentuk kepribadian individu.
DAFTAR PUSTAKA
Faisal, Sanapiah dan Yasik, Nur. Tt. Sosiologi Pendidikan. (Surayaba: Usaha Nasional