Anda di halaman 1dari 7

Nama: Nisrina Aufa Narjisy

NIM: 190153602893

Sejarah Sosiologi Pendidikan

Sosiologi Pendidikan berawal dari ilmu sosiologi umum atau sosiologi mikro
yang muncul pada abad ke-18. Sosiologi berasal dari kata socious dan
logos . socious berasal dari bahasa Latin yang artinya teman dan logos berasal
dari bahasa Yunani yang artinya kata perkataan atau pembicaraan.
Berdasarkan hal diatas, kita tahu bahwa Comte menyakini dunia sosial juga
dipelajari dengan metode yang sama sebagaimana digunakan untuk mempelajari
dunia fisik atau kealaman. Dan bidang kajian sosiologi pendidikan
sendiri, berangkat dari keinginan para sosiologi untuk meyumbangkan
pemikirannya bagi pemecahan masalah pendidikan.

Selama puluhan tahun pertama, perkembangan sosiologi pendidikan berjalan


lamban. Clarke menganggap sosiologi mampu menyumbangkan pemikiran bagi
bidang pendidikan. Pada akhirnya dipilih istilah sociology of education dengan
tekanan dan wilayah tekanannya pada proses sosiologis yang berlangsung
dalam lembaga pendidikan.

Sejarah Antropologi Pendidikan

Antropologi pendidikan mulai menampakkan dirinya sebagai disiplin ilmu pada


pertengahan abad ke-20. Sejak saat itu, antropologi pendidikan berupaya
menemukan pola budaya belajar masyarakat yang dapat merubah perubahan
social. Hasil-hasil kajian pendidikan di persekolahan melalui antropologi
diterbitkan pada tahun 1954 dibawah redaksi G.D. Spindler .
Sejarah tentang antropologi pendidikan tidak bisa kita pisahkan dari
perkembangan ilmu antropologi itu sendiri, karena antropologi pendidikan
merupakan bagian dari antropologi.
Shomad menyatakan bahwa studi antropologi pendidikan adalah spesialisasi
yang termudah dalam antropologi. Setelah dasawarsa tahun 60-an di Amerika
Serikat semakin banyak diperlukan keahlian dalam antropologi untuk meneliti
masalah-masalah pendidikan, maka antropologi pendidikan kemudian dianggap
dapat berdiri sendiri sebagai cabang spesialisasi antropologi yang resmi.
Pengertian Sosiologi Pendidikan

S. Nasution menuturkan bahwa sosiologi pendidikan ialah ilmu yang berusaha


untuk mengetahui cara mengendalikan proses pendidikan untuk
mengembangkan kepribadian individu agar lebih baik. Ditinjau dari segi
etimologinya, istilah sosiologi pendidikan terdiri atas dua perkataan yaitu
sosiologi dan pendidikan. Menurut George Payne, yang kerap disebut bapak
Sosiologi pendidikan, secara spesifik memandang sosiologi pendidikan sebagai
studi yang komprehensif tentang segala aspek pendidikan dari segala segi ilmu
yang dterapkan. Stalcup mengemukakan bahwa sociology of education
merupakan suatu analisis terhadap proses-proses sosiologis yang berlangsung
dalam lembaga pendidikan. Tekanan dan wilayah telaahnya pada lembaga
pendidikan itu sendiri.

Pengertian Antropologi Pendidikan

Antropologi berasal dari kata Yunani «antrophos» yang berarti «manusia» dan
«logos» yang berarti «ilmu». Jadi antropologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang manusia sebagai makhluk masyarakat. Antropologi
pendidikan merupakan sebuah kajian sistematik, tidak hanya mengenai praktek
pendidikan dalam perspektif budaya, tetapi juga tentang asumsi yang dipakai
antropologi terhadap pendidikan dan asumsi yang dicerminkan oleh praktek-
praktek pendidikan.
Pendidikan dapat diperoleh melalui lembaga formal dan informal. Penyampaian
kebudayaan melalui lembaga informal tersebut dilakukan semenjak kecil di
dalam lingkungan keluarganya. Dalam masyarakat, pendidikan memiliki fungsi
yang sangat besar dalam memahami kebudayaan sebagai satu keseluruhan.

Ruang Lingkup dan Objek Kajian Sosiologi dan Antropologi Pendidikan

1. Ruang Lingkup dan Objek Kajian Sosiologi Pendidikan

Dalam hubungan ini S. Nasution, mengemukakan ruang lingkup sosiologi


pendidikan meliputi pokok-pokok berikut ini:

1.) hubungan sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam


masyarakat

a. hubungan pendidukan dengan sistem sosial atau struktur social


b. hubungan antara sistem pendidikan dengan proses kontrol sosial dan
sistem kekuasaan

c. fungsi pendidikan dalam kebudayaan

d. fungsi sistem pendidikan dalam proses perubahan sosial dan kultural atau
usaha mempertahankan status quo, dan

e. fungsi sistem pendidikan formal bertalian dengan kelompok rasial,


kultural dan sebagainya

2.) hubungan antar manusia di dalam Sekolah

a. hakikat kebudayaan Sekolah sejauh ada perbeadaanya dengan


kebudayaan diluar sekolah dan

b. pola interaksi sosial dan stuktur masyarakat Sekolah, yang antara lain
meliputi berbagai hubungan kekuasaan, stratifikasi sosial dan pola
kepemimpinan informal yang terdapat dalam clique serta kelompok-kelompok
murid lainnya.

3.) pengaruh Sekolah terhadap perilaku dan kepribadian semua pihak


disekolah / lembaga pendidikan

a. peranan sosial guru-guru / tenaga pendidikan

b. hakikat kepribadian guru / tenaga pendidikan

c. pengaruh kepribadian guru / tenaga kependidikan terhadap kelakuan


anak / peserta didik, dan

d. fungsi Sekolah / lembaga pendidikan dalam sosialisasi murid / peserta


didik.

4.) hubungan lembaga pendidikan dalam masyarakat. Di sini dianalisis


pola-pola interaksi antara sekolah/ lembaga pendidikan dengan kelompok-
kelompok sosial lainnya dalam masyarakat di sekitar sekolah / lembaga
pendidikan. Hal yang termasuk dalam wilayah itu antara lain yaitu :

a. Pengaruh masyakarat atas organisasi Sekolah /lembaga pendidikan

b. Analisis proses pendidikan yang terdapat dalam sistem sosial dalam


masyarakat luar sekolah.
c. Hubungan antara Sekolah dan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan
dan

d. Faktor-faktor demografi dan ekologi dalam masyarakat yang berkaitan


dengan organisasi Sekolah, yang perlu untuk memahami sistem pendidikan
dalam masyarakat serta integrasinya di dalam kehidupan masyarakat.[10]

Ruang lingkup sosiologi pendidikan tersebut pada dasarnya untuk


mempererat dan meningkatkan tujuan pendidikan secara keseluruhan. Karena
itu, sosiologi pendidikan tidak akan keluar dari upaya-upaya agar pencapaian
tujuan dan fungsi pendidikan tercapai menurut pendidikan itu sendiri.

2. Ruang Lingkup dan Objek Kajian Antropologi Pendidikan

Shomad (2009:3-4), menjelaskan implementasi pendidikan sebagai


penyesuaian diri dengan masyarakat, lingkungan dan kebudayaan sebagai
bentuk ruang lingkup antroplogi pendidikan berlangsung dalam proses:

a. Proses sosialisasi:

Proses ini dimulai sejak bayi baru lahir. Bayi berinteraksi dengan orang-
orang disekitarnya, hingga terjadi komunikasi timbal balik dan seterusnya
hingga ia tumbuh dan berkembang.

Adapun yang menjadi kajian dalam proses sosialisasi yaitu:

1.) adanya konflik oleh ketidakharmonisan antara keinginan pribadi, anak


dengan tuntutan norma dan aturan yang berlaku

2.) perbedaan status ekonomi dan letak geografis

b. Proses Enkulturasi

Enkulturasi, artinya pembudayaan. Yang dimaksud adalah proses pembudayaan


anak agar menjadi manusia berbudaya.

Dalam proses ini pranata, yaitu sistem norma atau aturan-aturan mengenai suatu
aktivitas masyarakat yang khusus. (Koentjaraningrat,1980:164).

Adapun yang biasa menjadi kajian dalam proses ini, yaitu:

1.) Perbedaan jenis kelamin

2.) Perbedaan umum


3.) Perbedaan/perubahan status (inisiasi)

4.) Proses Internalisasi

Proses internalisasi yaitu proses penerimaan dan menjadikan warisan sosial


(pengetahuan budaya) sebagai isi kepribadian yang dinyatakan dalam perilaku
sehari-hari selama hayat masih dikandung badan.

Dalam proses ini kita mendapatkan adanya perbedaan pada masing-masing


individu berupa perbedaan kepribadian dan pengalaman.[11]

D. Tujuan Sosiologi dan Antropologi Pendidikan

1. Tujuan Sosiologi Pendidikan

Tujuan Sosiologi Pendidikan adalah sebagai berikut:

a. Sosiologi Pendidikan bertujuan untuk menganalisis proses sosialisasi


anak, baik dalam keluarga, sekolah, maupun dalam masyarakat.

b. Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis perkembangan dan kemajuan


social.

c. Sosiologi Pendidikan bertujuan menganalisis status pendidikan dalam


masyarakat.

d. Sosiologi Pendidikan bertujuan menganalisais partisipasi orang terdidik/


berpendidikan dalam kegiatan social.

e. Sosiologi pendidikan bertujuan membantu menentukan tujuan pendidikan

f. Sosiologi pendidikan bertujuan memberikan pengetahuan kepada pendidik


dengan latihan yang efektif dalam bidang sosiologi sehingga dapat memberikan
sumbangan solusi kepada masalah pendidikan.[12]

g. Sosiologi pendidikan bertujuan sebagai sosiologi terapan

2. Tujuan Antropologi Pendidikan

Tujuan Antropologi Pendidikan adalah sebagai berikut:

a. Untuk mempelajari sejarah terjadinya dan perkembangan manusia


sebagai makhluk biologis.
b. Untuk mempelajari sejarah terjadinya berbagai bahasa manusia diseluruh
dunia dan penyebarannya.

c. Untuk mempelajari masalah terjadinya persebaran dan perkembangan


berbagai kehidupan diseluruh dunia.

d. Untuk mempelajari masalah dasar kebudayaan dalam kehidupan manusia


dari suku-suku bangsa yang tersebar dimuka bumi sampai sekarang.

3. Keselarasan Tujuan Sosiologi dana Antropologi Pendidikan

Objek kajian sosiologi adalah masyarakat, dan kita juga tahu masyarakat sudah
pasti berkebudayaan, namun perlu diingat antara masyarakat dan kebudayaan
tidak sama, tetapi berhubungan erat. Dalam hal ini masyarakat menjadi kajian
pokok sosiologi dan kebudayaan menjadi kajian pokok antropologi. Sehingga
dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat lebih mendasar dan merupakan
tanah dimana kebudayaan itu berpijak.

Dari masing-masing tujuan pembelajaran sosiologi pendidikan dan antropologi


pendidikan sebelumnya, dapat disimpulkan bahwa tujuan dari sosiologi-
antropologi pendidikan antara lain adalah agar kita :

a. Dapat melihat dengan jelas siapa diri kita, baik sebagai pribadi maupun
anggota kelompok atau masyarakat.

b. Mampu mengkaji tempat kita dalam masyarakat dan dapat melihat dunia
atau budaya lain yang belum kita ketahui sebelumnya.

c. Semakin memahami norma, tradisi, keyakinan, dan nilai-nilai yang dianut


oleh masyarakat lain.

d. Lebih tanggap, kritis dan rasional menghadapi gejala sosial masyarakat


yang makin kompleks [13]

Daftar Rujukan:

[1] Abdullah Idi, SOSIOLOGI PENDIDIKAN: individu, masyarakat dan


pendidikan, (Jakarta: Rajawali Pers, 2011, cet. ke-1, hlm. 6)
[2] Faisal, Sanapiah dan Yasik, Nur. tt. Sosiologi Pendidikan. (Surayaba: Usaha
Nasional, hlm. 11)

[3] Surudin, sejarah, pengertian dan ruang lingkup sosiologi antropologi


pendidikan, (http://surudin.wordpress.com/, accessed on 29 March 2014, 01:37)

[4] Ulfia Rahmi, Antropologi Pendidikan,


(http://tepenr06.wordpress.com/2012/09/02/antropologi-pendidikan/, accessed
on 29 March 2014, 11:20)

[5] Surudin, loc. cit.

[6] S. Nasution, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta: Bumi Aksara, 2004, hlm. 4)

[7] Faisal, Sanapiah dan Yasik, Nur. Tt. op. cit. hlm. 39

[8] Surudin, loc. cit.

[9] Ulfia Rahmi, loc. cit.

[10] S. Nasution, op. cit. hlm. 6-7

[11] Surudin, loc. cit.

[12] Abdullah Idi, op. cit. hlm. 26

[13] Pramudya Yoga Ariyanto, Tujuan Sosiologi Antropologi Pendidikan,


(http://coretanseadanya.blogspot.com/2013/02/tujuan-sosio-antropologi-
pendidikan.html, accessed on 29 March 2014, 11:26)

Anda mungkin juga menyukai