NIM: 190153602893
Sosiologi Pendidikan berawal dari ilmu sosiologi umum atau sosiologi mikro
yang muncul pada abad ke-18. Sosiologi berasal dari kata socious dan
logos . socious berasal dari bahasa Latin yang artinya teman dan logos berasal
dari bahasa Yunani yang artinya kata perkataan atau pembicaraan.
Berdasarkan hal diatas, kita tahu bahwa Comte menyakini dunia sosial juga
dipelajari dengan metode yang sama sebagaimana digunakan untuk mempelajari
dunia fisik atau kealaman. Dan bidang kajian sosiologi pendidikan
sendiri, berangkat dari keinginan para sosiologi untuk meyumbangkan
pemikirannya bagi pemecahan masalah pendidikan.
Antropologi berasal dari kata Yunani «antrophos» yang berarti «manusia» dan
«logos» yang berarti «ilmu». Jadi antropologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari tentang manusia sebagai makhluk masyarakat. Antropologi
pendidikan merupakan sebuah kajian sistematik, tidak hanya mengenai praktek
pendidikan dalam perspektif budaya, tetapi juga tentang asumsi yang dipakai
antropologi terhadap pendidikan dan asumsi yang dicerminkan oleh praktek-
praktek pendidikan.
Pendidikan dapat diperoleh melalui lembaga formal dan informal. Penyampaian
kebudayaan melalui lembaga informal tersebut dilakukan semenjak kecil di
dalam lingkungan keluarganya. Dalam masyarakat, pendidikan memiliki fungsi
yang sangat besar dalam memahami kebudayaan sebagai satu keseluruhan.
d. fungsi sistem pendidikan dalam proses perubahan sosial dan kultural atau
usaha mempertahankan status quo, dan
b. pola interaksi sosial dan stuktur masyarakat Sekolah, yang antara lain
meliputi berbagai hubungan kekuasaan, stratifikasi sosial dan pola
kepemimpinan informal yang terdapat dalam clique serta kelompok-kelompok
murid lainnya.
a. Proses sosialisasi:
Proses ini dimulai sejak bayi baru lahir. Bayi berinteraksi dengan orang-
orang disekitarnya, hingga terjadi komunikasi timbal balik dan seterusnya
hingga ia tumbuh dan berkembang.
b. Proses Enkulturasi
Dalam proses ini pranata, yaitu sistem norma atau aturan-aturan mengenai suatu
aktivitas masyarakat yang khusus. (Koentjaraningrat,1980:164).
Objek kajian sosiologi adalah masyarakat, dan kita juga tahu masyarakat sudah
pasti berkebudayaan, namun perlu diingat antara masyarakat dan kebudayaan
tidak sama, tetapi berhubungan erat. Dalam hal ini masyarakat menjadi kajian
pokok sosiologi dan kebudayaan menjadi kajian pokok antropologi. Sehingga
dapat ditarik kesimpulan bahwa masyarakat lebih mendasar dan merupakan
tanah dimana kebudayaan itu berpijak.
a. Dapat melihat dengan jelas siapa diri kita, baik sebagai pribadi maupun
anggota kelompok atau masyarakat.
b. Mampu mengkaji tempat kita dalam masyarakat dan dapat melihat dunia
atau budaya lain yang belum kita ketahui sebelumnya.
Daftar Rujukan:
[7] Faisal, Sanapiah dan Yasik, Nur. Tt. op. cit. hlm. 39