Anda di halaman 1dari 12

MAKALAH SOSIOLOGI PENDIDIKAN

SEJARAH PERKEMBANGAN SOSIOLOGI PENDIDIKANAN

Dosen
Tasi’awati Salsa Kaliwanovia, M.pd

Disusun Oleh :
1. Lisa Agustin (2286206022)
2. Sherli Putri Rahayu (2286206014)

PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR


SEKOLAH TINGGI KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN
BINA INSAN MANDIRI
2023-2024
KATA PENGANTAR

Puji syukur kami panjatkan kehadirat Allah SWT atas limpahan rahmat, taufiq, hidayahnya
serta inayahnya kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat pada waktunya. Tidak lupa
shalawat serta salam semoga tercurahkan kepada nabi Muhammad Saw yang telah menuntun
kita dari jalan kegelapan menuju jalan yang terang benderang.
Berkat pertolongan Allah SWT dan petunjuknya kami dapat menyelesaikan makalah
dengan judul “SEJARAH PERKEMBANGAN SOSIOLOGI PENDIDIKANAN”pada
mata kuliah Sosiologi pendidikan. Kami juga ingin mengucapkan terimakasih kepada seluruh
pihak yang sudah membantu kami dalam menyusun makalah ini.
Demikian yang dapat kami sampaikan semoga Allah SWT meridhoi amal mereka,
membalas kebaikan, kasih sayang dan doa mereka. kami menyadari sepenuhnya bahwa
penulisan makalah ini masih jauh dari kesempurnaan. Oleh karena itu dengan segala
kerendahan hati saran dan kritik yang bersifat konstruktif kami harapkan. Kami berharap
makalah ini dapat bermanfaat bagi penulis khususnya dan umumnya bagi para pembaca.

Surabaya, 18 Oktober 2023

Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ................................................................................................i


DAFTAR ISI..............................................................................................................ii
BAB 1 PENDAHULUAN.........................................................................................1
A. Latar Belakang......................................................................................................1
B. Rumusan masalah .................................................................................................1
C. Tujuan....................................................................................................................1
D. Manfaat..................................................................................................................1
BAB II PEMBAHASAN...........................................................................................2
A. Sejarah sosiologi pendidikan.................................................................................2
B. Pengertian Sosiologi Pendidikan...........................................................................3
C. Ruang lingkup sosiologi........................................................................................5
D. Tujuan sosiologi pendidikan..................................................................................6
E. Sosiologi pendidikan sebagai ilmu pengetahuan...................................................7
F. Hubungan sosial dengan pendidikan......................................................................9
BAB III PENUTUP....................................................................................................12
A. Kesimpulan............................................................................................................12
B. Saran......................................................................................................................12
DAFTAR PUSTAKA.................................................................................................13
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Sosiologi pendidikan lahir dari pemikiran sosiolog sekitar adab ke-20. Kelahirannya
sangat dibutuhkan oleh pakar-pakar pendidikan setelah melihat perubahan sosial yang sangat
drastis yang terjadi di tengah masyarakat,khususnya di wilaya Eropa dan Amerika. Lahirnya
sosiologi mempunyai tujuan yang dapat berguna untuk memberikan motivasi dan
menyeimbangkan kehidupan dan memajukan masyarakat secara umum.

B. Rumusan Masalah
1. Apakah sosiologi pendidikan itu ?
2. Apakah hubungan sosiologi dengan pendidikan?
3. Bagaimanakah sejarah perkembangan sosiologi pendidikan itu?
C. Tujuan
1. Untuk mengetahui apa itu sosiologi pendidikan.
2.Untuk mengetahui hubungan sosiologi dengan pendidikan.
3.Untuk mengetahui sejarah perkembangan dari sosiologi pendidikan.
D. Manfaat
Untuk menambah wawasan dan pengetahuan kita tentang sejarah perkembangan dari
sosiologi pendidikan.
BAB II
PEMBAHASAN

A. Sejarah sosiologi pendidikan


Sosiologi pendidikan memang merupakan suatu disiplin ilmu yang relatif
baru. Sosiologi pendidikan baru berkembang di awal abad ke-20 dan kemudian
mengalami hambatan dalam perkembangannya,karena dianggap dapat di pelajari atau
merupakan salah satu sub dalam pembahasan sosiologi.Sebelum berakhirnya perang
dunia II,Sosiologi pendidikan sebagai disiplin ilmu,sempat hilang dari peredaran dan
tidak dianggap sebagai suatu ilmu yang penting untuk diajarkan di lembaga
pendidikan tenaga kependidikan (LPTK)di amerika serikat.Asumsi ini berkembang
dan di sebabkan karena dianggap dapat dipelajari dalam kajian sosiologi,atau secara
khusus dimensi pendidikan merupakan bagian dari pembahasan sosiologi.

Sampai tahun 1920 disiplin ilmu yang membahas dasar-dasar pendidikan


sesungguhnya merupakan ilmu yang terdiri dari berbagai disiplin ilmu yang terpisah
mulai dari filsafat pendidikan,sejarah pendidikan,psikologi pendidikan dan sosiologi
pendidikan.semuaa itu digunakan untuk membekali para calon guru untuk selalu
menempati kedudukannya secara tepat dan sesuai.setelah berakhirnya perang dunia
II,perkembangan masyarakat menjadi berubah drastis.pada perubahan ini,masyarakat
dunia menginginkan bahwa ada perubahan dalam perkembangan dan kebutuhan baru
dalam pendidikan.

Nama sosiologi dipakai untuk pertama kali oleh August comte seseorang filsuf
dan sosiologi dari prancis.dalam bukunya yang berjudul sistem filsafat positif,comte
panggilan pendeknya menyusun suatu daftar yang secara berurutan menyebut semua
ilmu pengetahuan mulai dari matematika hingga sosiologi.matematika merupakan
ilmu pengetahuan pertama dan tertua. sedangkan sosiologi merupakan ilmu
pengetahuan paling akhir.Menurut Comte matematika dapat muncul dengan
segerah,karena obyektif paling mudah dan paling pasti dikenal.berbeda halnya dengan
perilaku manusia yang paling sulit untuk dimengerti dan diramalkan.Menurut Comte
munculnya sosiologi telah menunngu adanya ilmu-ilmu lain yang kemudian berusaha
untuk menyatukannya ke dalam satu keseluruhan.

Dari beberapa pendapat tersebut dapat dikatakan bahwa sosiologi lahir dan ada
pada abad ke-19sebagai ilmu pengetahuan yang berdiri sendiri,kemudian pada abad
ke-20 sosiologi mendapatkan pengakuan secara legal sebagai fakultas di
universitas,Institut dan sekolah tinggi di samping fakultas-fakultas lain yang lahir
pada waktu itu.
B. Pengertian Sosiologi Pendidikan. Secara etimologis,sosiologi bersal dari bahasa latin
socius dan logos.socius yang artinya teman,kawan sahabat,dan logos artinya ilmu
pengetahuan. Sosiologi adala suatu kajian atau studi tentang hubungan antara manusia
dengan manusia. Hubungan antar manusia tersebut lebih bersifat human realitionship.
Lebih lanjut bahwa sosiologi merupakan suatu ilmu pengetahuan yang secara khusus
mempelajari masyarakat sebagai kesatuan dari keseluruan yakni hubungan antar
manusia dengan manusia,manusia dengan kelompok,kelompok dengan
kelompok,baik formal maupun material,baik statis maupun dinamis. Dalam sosiologi
pendidikan juga dibahas mengenai struktur sosisal dan proses sosial. Sosiologi
merupakan salah satu ilmu pengetahuan sosial. Sosiologi pendidikan adalah suatu
cabang ilmu pengetahuan (dari ilmu jiwa pendidikan)yang membahas proses interaksi
sosial anak-anak mulai dari keluarga,masa sekolah sampai dewasa serta dengan
kondisi-kondisi sosial budaya yang terdapat didalam masyarakat,bangsa,dan
negaranya.
Apakah sosiologi pendidikan itu? Sosiologi pendidikan berasal dari kata
sosiologi pendidikan,sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antara
manusia dalam kelompok-kelompok dan struktur sosialnya. Lebih lanjut bahwa
sosiologi pendidikan adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari atau menuju untuk
melahirkan maksud hubungan-hubungan antara semua pokok-pokok masalah antara
proses pendidikan dan proses sosial.
Terdapat beberapa definisi sosiologi menurut beberapa ahli diantaranyaa:
Pertama menurut Abdullah Syamsudin,sosiologi pendidikan adalah cabang dari llmu
pengetahuan yang membahas interaksi anak mulai dari keluarga,masa sekolah sampai
dewasa serta dengan kondisi-kondisi sosial curtural yang terdapat dalam
lingkungannya atau masyarakat dimana ia tinggal atau dibesarkan. Sosiologi juga
merupakan ilmu yang mempelajari hubungan manusia dengan secara individual
maupun secara kelompok.
Kedua,menurut Abdul Syani,sossiologi merupakan ilmu yang berkenaan
dengan masyarakat sosial,hubungan yang terjadi didalamnya dan pengaruhnya kepada
stuktur masyarakat tersebut. Secara ilmia sosiologi pendidokan membahas tentang
interaksi sosial serta hasil-hasilnya.dari adanya interaksi sosial memiliki hasil berupa
organisasi sosial
Ketiga,menurut Frank J.Mifflen dan Sydney C.Mifflen,Sosiologi pendidikan
adalah pada pokoknya merupakan studi ilmia dari interaksi sosial yang menyinggung
lembaga pendidikan atau lembaga persekolahan. Didalam studi itu,pendidikan,yang
berlangsung didalam lingkungan kelembagaan,dapat saja merupakn suatu variabel
yang bebas dan tidak bebas. Sifat lembaga proses belajar,topic-topik dianggap wajar
dalam kurikulum merupakan kedua-duanya penyebab dan akibat dari masalah-
masalah sosial yang lebih luas dan dari lingkungan-lingkungan sosial. Ilmu yang
berusaha dan merupakan memahami akan prilaku sosial atau tindakan-tindakan
prilaku sosial di masyarakat.
Pendapat-pendapat tersebut diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa sosiologi
pendidikan merupakan ilmu yang mengaji dan mempelajari seluruh komponen yang
ada dalam pendidikan,baik aspek stuktus,masalah-masalah pendidikan,dinamika
pendidikan maupun aspek-aspek lain secara mendalam melalui pendekatan dan
analisis sosiologis. Sosiologi adalah suatu bentuk kajian ilmia tentang kehidupan
sosial manusia.sosiologi berusaha mencari tahu tentang hakekat dan sebab-sebab dari
berbagai pola pikiran dan tindakan manusia yang teratur san dapat berulang.

Para psikolog mempunyai pandangan yang berbeda dengan para


sosiolog,karena pusat perhatian para psikolog pada karakteristik pikiran dan maupun
tindakan personal tetapi para sosiologi memusatkan perhatiannya kepada pikiran
maupun tindakan seseorang sebagai anggota suatu masyarakat atau kelompok-
kelompok. Namun,perlu diingat,sosiologi adalah disiplin ilmu yang luas dan
mencakup banyak hal,da nada banyak jenis sosiologi yang mempelajari sesuatu yang
berbeda dengan tujuan yang berbeda-beda.

C. Ruang lingkup sosiologI


Sosiologi memiliki banyak sekali ruang lingkupnya. Secara tematis ruang lingkup
sosiologi dapat dibedakan menjadi beberapa subdisiplin sosiologi,seperti;(1) sosiologi
pedesaan (rural sociology), (2) sosiologi indrusti (industrial sociology), (3) sosiologi
medis (medical sociology), (4) sosiologi perkotaan (urban sociology), (5) sosiologi
wanita (woman sociology), (6) sosiologi militer (military sociology), (7) sosiologi
agama (religion sociology), (8) sosiologi pendidikan (educational sociology), (9)
sosiologi seni (sociologyofart).

Sosiologi pendidikan mengkaji tentang pengertian individu maupun kelompok


maupun lingkungan sosial dimana seseorang tinggal. Antara lingkungan sosial dan
lingkungan individual dan lingkungan sosial memang saling membutuhkan dan tidak
bisa berdiri sendiri. Pada dasarnya sosiologi pendidikan tidak hanya khusus dan
terfokus kepada pendidikan formal dan lembaga-lembaga pendidikan (sekolah)
saja,tetapi sosiologi juga memiliki kajian pada lembaga-lembaga antara lain
lingkungan masyarakat, sekolah, lingkungan keluarga, lingkungan kelompok belajar
dan bermain,lembaga-lembaga agama (masjid, pura, wihara, kuil, gereja,dan
sebagainya), serta beberapa media lain yang selalu berkaitan dengan sosiologi
pendidikan.

Dilihat dari dasar sisiologi dapat dibedakan menjadi dua kelompok,yaitu


sosiologi umum dan sosiologi khusus. Pertama,yang dimaksud dengan sosiologi
umum adalah sosiologi yang mempunyai usaha untuk mengamati dan menyelidiki
serta meneliti gejala sosiokultural secara umum. Kedua,yang dikatakan sosiologi
dengan pengkhususan atau juga sering disebut khusus dari sosiologi umum adalah
aspek sosiologi yang mengkaji atau menyelidiki suatu aspek kehidupan sosio-kultural
secara mendalam. Contoh dari sosiologi khusus antara lain sosiologi agama, sosiologi
pendidikan, sosiologi perkotaan, sosiologi pendesaan, sosiologi kurikulim dan lain
sebagainya. Jadi sosiologi pendidikan adalah merupakan salah satu bagian kajian dari
sosiologi khusus.

D.Tujuan sosiologi pendidikan

Berbicara tentang tujuan pendidikan,tentu tidak dapat terlepas dari tujuan


hidup yaitu tujuan hidup manusia. Sebab pendidikan hanyalah salah satu instrument
yang digunakan oleh manusia untuk memelihara kelanjutan hidupnya, baik sebagai
makhluk individu maupun sebagai makhluk sosial. Manusia dalam upayanya
memelihara kelanjutan hidupnya mewariskan berbagai nilai-nilai budaya dari satu
generasi ke generasi berikutnya. Dengan demikian masyarakat dapat hidup terus.
Kelangsungan hidup terjadi karena self renewal. Kelangsungan self renewal inipun
terjadi karena pertumbuhan, karena pendidikan yang diberikan kepada anak-anak dan
para pemuda dimasyarakat. Masyarakat meneruskan, menyelamatkan sumber dan
cita-cita masyarakat. Selanjutnya dikatakan tujuan pendidikan harus fleksibel dan
mencerminkan aktivitas bebas. Tujuan pendidikan itu adalah suatu kehidupan yang
baik. Kehidupan yang baik dapat dimiliki,baik oleh individu maupun masyarakat.
Menurut faham ini masyarakat pada hakikatnya adalah terbaik. Namun yang dianggap
baik adalah masyarakat yang demokratis,karena memberi kesempatan sama untuk
setiap pekerjaan, tidak mengenal adanya stratifikasi sosial. Kesamaan kesempatan
merupakan jaminan bahwa setiap orang akan dapat mengambil bagian dalam
melaksanakan segala aktivitas dalam masyarakat.

Tujuan sosiologi pendidikan menggambarkan bahwa masyarakat dan semua


kegiatan dalam pendidikan adalah bagian dari proses interaksi dan sosialisasi yang
dijadikan media oleh individu untuk dapat berinteraksi daklam masyarakat pada
umumnya secara benar. Salah satu tugas dari pendidikan adalah memberi informasi
dan menganalisis tentang perubahaan di masyarakat yang positif maupun negative
hal-hal yang terjadi dan yang harus terjadi serta solusinya terhadap masalah-masalah
tersebut tentu ada penyelesaian, solusi maupun jalan keluar untuk meminimalisir dan
mengatasi hal-hal yang positif yang tidak bertentangan dengan ideology bangsa
Negara juga agama.bahkan, sosiologi pendidikan memberi manfaat yang besar
terutama para pendidikan yang menganalisis hubungan antara manusia di sekolah dan
stuktur masyarakat serta hal-hal yang berhubungan kelancaran proses pendidikan di
sekolah, seperti percapaian tujuan pendidika, kurikulum, strategi pembelajaran,sarana
dan prasarana pendidikan.

E. Sosiologi pendidikan sebagai ilmu pengetahuan


Ilmu berarti penggetahuan,tetapi seringkali orang membedakan antara ilmu
atau ilmu pengetahuan(knowledge) dengan pengetahuan atau pengetahuan
pengalaman. Pengetahuan ialah segala sesuatu yang diketahui seseorang dengan jalan
apapun. Sering juga orang menyebut pengetahuan itu sebagai segala sesuatu yang
diketahui seseorang dengan jalan apapun. Sering juga orang menyebut pengetahuan
itu sebagai pengetahuan itu sebagai segala sesuatu yang diketahui orang dari
pengalamannya, sehingga disebut sebagai pengetahuan pengalaman. Ilmu atau ilmu
pengetahuan ialah pengetahuan seseorang yang diperoleh dengan penelitian yang
mendalam, yang diperoleh dengan mempergunakan metode-metode ilmia. Metode
ilmia ialah segala cara yang ditempuh atau dipergunakan oleh sesuatu ilmu untuk
sampai kepada pembentukan ilmu menjadi suatu kesatuan yang sistematis, organis,
dan berkaitan secara logis.

Agar suatu pengetahuan dapat disebut sebagai ilmu pengetahuanharus


memenuhi syarat pertama, jelas obyek yang dibahasnya sehingga berbeda dengan
ilmu-ilmu yang lain. Kedua, mempergunakan metode-metode ilmia.ketiga, tersusun
secara sistematis.

Sosiologi adalah ilmu sosial murni mulai berkembang dan memainkan


peranannya. Dari sosiologi ilmu pengetahuan (sociology of science) kita tahu bahwa
gagasan-gagasan teori juga tidak terpisahkan dari kondisi-kondisi sosio- budaya dan
polotik yang sedang berlaku. Latar belakang ini menyebabkan bahwa permula
riwayat hidup sosiologi dua aliran tampil ke muka, yang sifat-sifatnya bertentangan
satu terhadap yang lain. memiliki dua jenis ilmu yaitu:pertama, sebagai ilmu murni
(pure science) dan yang kedua, sebagai ilmu praktis (applied science). Sosiologi
sebagai ilmu murni maksudnya ialah ilmu yang dipergunakan penelitiannya hanya
untuk kepentingan ilmu itu sendiri, tidak dimaksudkan untuk kepentingan kehidupan
sehari-hari, contoh ilmu kimia, matematika, dan lain sebagainya. Sosiologi sebagai
ilmu praktis maksudnya ialah ilmu yang mempunyai tujuan mengaplikasikan rumus-
rumus, hokum dan kaidah-kaidah dalam kehidupan sehari-hari, contoh, ilmu
pelayaran, kelautan, teknik, kedokteran,biologi,dan lain sebagainya. Secara
konvensional, ada dua tipe penting sosiologi;sosiologi mikro dan makro. Sosiologi
mikro menyelidiki berbagai pola pikiran dan perilaku yang muncul dalam kelompok-
kelompok yang relative berskala kecil. Sedangkan sosiologi makro
mempersembahkan segala usahanya untuk mengkaji berbagai pola sosial berskala
besar.
F. Hubungan sosiologi dengan pendidikan
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari seluruh seluk-beluk yang berhubungan dengan
sosial. Banyak aspek aspek yang mempelajari dalam ilmu sosiologi dimana berkait dengan
kehidupan sosial, hubungan antara sesama, keluarga, kasta, rumpun, bangsa, agama dan
asosiasi kebudayaan, ekonomi dan organisasi politik. Pada dasarnya ilmu polotik karena
pada dasarnya perlu dipahami mengenai ruang lingkup penelaahan masing-masing ilmu.
Dari situ bisa didapat gambaran bahwa kedua ilmu tersebut saling berkait Perubahan
tatanan sosial kehidupan masyarakat Eropa pada sekitar awal abad ke-20 menyebabkan
manfaat sosiologi menjadi penting dalam mendampingi proses-proses pendidikan di
Eropa. Perkembangan tersebut merupakan efek dari revolusi sosial di berbagai penjuru
wilaya Eropa yang memicu akselerasi perubahan arah perkembangan masyarakat Eropa.
Eratransisi perubahan Sosial tersebut menimbulkan konsekuensi-konsekuensi logis tak
terduga-duga kedatangannya, antara lain merebaknya keraguan-keraguan akan nilai dan
tatana normatif yang telah mapan mengalami erosi jika tidak dilakukan penguatan
orientasi. Bantuan ilmu sosiologi dengan segala komponen konsepsionalnya mendapat
sambutan positif dari kalangan praktisi pendidikan, sebagai wujud alternatif untuk
memperkuat ketahanan sosial melalui pendidikan. Manifestasi tersebut ditandai dengan
kelahiran sosiologi pendidikan sebagai produk keilmuan baru.

Kajian sosiologi pendidikan menekankan implikasi dan akibat sosial dari pendidikan
dan memandang masalah-masalah pendidikan dari sudut totalitas lingkup sosial
kebudayaan, politik dan ekonomisnya bagi masyarakat. Apabila psikologi pendidikan
memandang gejala pendidikan dari konteks perilaku dan perkembangan pribadi, maka
sosiologi pendidikan memandang gejala pendidikan sebagai bagian dari struktur sosial
masyarakat.
Dilihat dari objek pendidikannya sosiologi pendidikan adalah bagian dari ilmu sosial
terutama sosiologi dan ilmu pendidikan yang secara umum juga merupakan bagian dari
kelompok ilmu sosial.
Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan telah memilki lapangan penyelidikan, sudut
pandang, metode susunan pengetahuan yang jelas. Objek penelitiannya adalah tingkah
laku manusia dan kelompok. Sudut pandangannya memandang hakikat
masyarakat,kebudayaan dan individu secara ilmia.sedangkan susunan pengetahuannya
terdiri dari atas konsep-konsep dan prinsip-prinsip mengenai kehidupan kolompok sosial,
kebudayaaan dan perkembangan pribadi. Objek dari pengertian sosiologi pendidikan
adalah tingkah laku sosial, yaitu tingkah laku manusia dan instritusi sosial yang berkait
dengan pendidikan.
Sosiologi pendidikan telah memiliki lapangan penyelidikan, sudut pandang, motode
dan susunan pengetahuan yang jelas.sosiologi pendidikan mempersoalkan pertemuan dan
percampuran dari lingkungan sekitar kebudayaan secara totalitas sedemikian rupa
sehingga berbentuknya tingkah laku tertentu dan sekolah atau tingkungan pendidikan
dianggap sebagai bagian dari total curtural miliu. Selaras dengan pendapat diatas, E
Goerge Payne (dalam Faisal dan Yasik,1985) yang merupakan bapak sosiologi pendidikan
memberikan penekanan bahwa dalam lembaga-lembaga,kolompok-kelompok sosial dan
proses sosial terdapat hubungan yang saling terjalin, dimana di dalam interaksi sosial itu
individu pemperoleh dan mengorganisasikan pengalamannya. Penjelasan tersebut melekat
kuat aspek sosiologinya. Sementara dari segi paedagogisnya bahwa seluruh individu dan
masyarakat dari anak-anak sampai orang dewasa, kelompok-kelompok sosial dan proses-
proses sosialnya, berlangsung diseputar sistem pendidikan yang selalu bergerak dinamis.
BAB III
KESIMPULAN
A. Kesimpulan
1. Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari seluruh seluk-beluk yang berhubungan
dengan sosial. Banyak aspek aspek yang mempelajari dalam ilmu sosiologi dimana
berkait dengan kehidupan sosial, hubungan antara sesama, keluarga, kasta, rumpun,
bangsa, agama dan asosiasi kebudayaan, ekonomi dan organisasi politik. Sosiologi
dapat berguna untuk memberikan motivasi dan menyeimbangkan kehidupan dan
memajukan masyarakat secara umum.
2. Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan telah memilki lapangan penyelidikan, sudut
pandang, metode susunan pengetahuan yang jelas. Objek penelitiannya adalah
tingkah laku manusia dan kelompok.
3. Sosiologi pendidikan lahir dari pemikiran sosiolog sekitar adab ke-20. Kelahirannya
sangat dibutuhkan oleh pakar-pakar pendidikan setelah melihat perubahan sosial yang
sangat drastis yang terjadi di tengah masyarakat,khususnya di wilaya Eropa dan
Amerika.
B. Saran
Mohon maaf jika terdapat penulisan yang salah dari makalah ini. Dan kami berharap
kepada semua pihak yang membaca untuk memberi kritik dan saran yang positif dan
membangun untuk memperbaikin makalah kami.
DAFTAR PUSTAKA

KJ.Veeger, Realitas Sosial: Refleksi Filsafat Sosial Atas Hubungan Individu Masyarakat
dalam Cakrawala Sejarah Sosiologi (Jakarta: Gramedia,1990), h. 3.
F.G.Robbins, Sosiologi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2004), h. 3.
Abu Ahmadi, Sosiologi Pendidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 1991), h. 9
Made Pidarta , landasan Kependidikan (Jakarta: Rineka Cipta, 2000), h. 145.
Abdullah Syamsuddin, Agama dan Masyarakat (Jakarta: Wacana Ilmu, 1997), h. 3.
Abdul Syani,Sosiologi dan peradaban MasyarakaT (Lampun: Pustaka Jaya, 1995), h.
10.
Frank J.Mifflen and Sydney C.Mifflen,The Sociology Of Education, terj. Joost Kullit
(Bandung: PT. Tarsito, 1986), h. 59
Stephen K. sanderson, Makro Sosiologi, Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial,
Ter. Farid Wajidi, S. Menno (Jakarta: PT. Raja Grasindo Persada, 20003), h. 2
Uyo Sadullah , Pengantar Filsafat Pendidikan (Bandung: Alfabeta, 2006), h. 126
Ibid., h. 129
Muhammad Hatta , Pengantar kw Jalan Ilmu dan Pengetahuan (Jakarta:Pembangunan,
1970), h. 70
J. Veeger, Realitas Sosial, Refleksi Filsafat Sosial Atas Hubungan individu Masyararakat
Dalam Cakrawala Sejarah Sosiologi (Jakarta: Gramedi Pustaka, 1990), h. 7.
Stepen K Sanderson, Makro Sosiologi, Sebuah Pendekatan Terhadap Realitas Sosial
(Jakarta: Raja Grafindo Persada, 2003), h. 2.

Anda mungkin juga menyukai