Anda di halaman 1dari 15

MAKALAH

KONSEP DASAR SOSIOLOGI PENDIDIKAN


Disusun sebagai salah satu tugas terstruktur

Mata Kuliah : Sosiologi Pendidikan

Dosen : Muhammad Sulyan Pulungan, M.Pd

Disusun oleh :

Kelompok 1

T-BIO 2

Najwa Hasyifa (0310222053)

Yuyun Amalia Caniago (0310221010)

PROGRAM STUDI TADRIS BIOLOGI


FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN
UIN SUMATERA UTARA
2023
KATA PENGANTAR

Segala puji bagi Allah SWT. Pemilik, pencipta dan pemelihara seluruh makhluk
dan alam semesta yang telah mencurahkan rahmat dan limpahan kasih sayang-Nya kepada
makhluknya. Shalawat beserta salam senantiasa tercurah kepada junjungan alam, Nabi
Muhammad SAW, kepada para sahabat, para tabiin, dan kita selaku umatnya.

Dengan izin Allah yang Maha kuasa akhirnya penulis dapat menyelesaikan
makalah ini dengan judul “Konsep Dasar Sosiologi Pendidikan” makalah ini disusun
dalam rangka memenuhi tugas struktur mata kuliah Sosiologi Pendidikan.

Kami menyadari bahwa tanpa dorongan, bantuan dan bimbingan dari berbagai
pihak, kiranya sulit bagi kami untuk menyelesaikan mini riset ini. Oleh karena itu, pada
kesempatan ini kami mengucapkan terimakasih kepada Dosen Mata Kuliah Sosiologi
Pendidikan Bapak Muhammad Sulyan Pulungan, M.Pd atas bimbingannya dalam
pembuatan makalah ini dan juga kepada orang tua kami serta teman-teman seperjuangan.

Makalah sederhana ini tentunya masih jauh dari sempurna, sehingga penulis
mengharapkan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa yang akan
datang. Pada akhirnya semoga makalah ini bermanfaat bagi penyusun khususnya, dan
pembaca pada umunya.

Medan, 3 Maret 2023

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................i

DAFTAR ISI.......................................................................................................................ii

BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................1

A. Latar Belakang.........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah....................................................................................................1
C. Tujuan......................................................................................................................2

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................3

A. Pengertian Sosiologi................................................................................................3
B. Pengertian Sosiologi Pendidikan.............................................................................4
C. Lahirnya Sosiologi ..................................................................................................5
D. Tujuan Sosiologi Pendidikan...................................................................................7
E. Ruang Lingkup Sosiologi Pendidikan.....................................................................9

BAB III PENUTUP.............................................................................................................11

A. Kesimpulan..............................................................................................................11
B. Saran........................................................................................................................11

DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................12

ii
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Manusia merupakan makhluk sosial, dimanapun berada tidak pernah lepas dari
berhubungan dengan sesama manusia lain nya,baik secara langsung maupun secara
tidak langsung. Agar hubungan itu berjalan dengan baik, maka dalam berperilaku
manusia senantiasa berpedoman pada nilai-nilai dan norma. Nilai nilai dan norma yang
dimiliki setiap masyarakat memiliki persamaan dan perbedaan. Dengan menyadari
persamaan dan perbedaan nya, serta keikutsertaan kita dalam hubungan sosial, maka
diciptakan lah ilmu sosiologi sebagai pedoman kita untuk berinteraksi sosial.

Sosiologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari interaksi antara individu


dengan kelompok, kelompok dan kelompok atau dengan kata lain secara khusus
sosiologi pendidikan membahas, mendeskripsikan dan menjelaskan lembaga,
kelompok, proses sosial dan sosial, hubungan antar hubungan sosial dalam yang dan
yang dengannya manusia memperoleh dan mengatur pengalamannya. Dengan
demikian, sosiologi pendidikan tidak terbatas pada kajian sekolah saja, tetapi lebih luas
mencakup pranata sosial dengan batasan pengaruh semua lingkungan pendidikan
terhadap perkembangan kepribadian anak.

Ilmu sosiologi memiliki cabang yaitu sosiologi pendidikan. Sosiologi pendidikan


merupakan suatu ilmu yang membicarakan bagaimana proses interaksi sosial yang
dilakukan oleh seseorang individu untuk mempengaruhi individu lain untuk mencari
pengalaman baru serta mengorganisasikan nya dalam kehidupan bermasyarakat.
Berdasarkan hal ini, kami akan memabhasan mengenai konsep dasar sosiologi
pendidikan.

B. Rumusan Masalah
1. Apa pengertian sosiologi?
2. Apa pengertian sosiologi pendidikan?
3. Apa saja tujuan sosiologi pendidikan?
4. Bagaimana ruang lingkup sosiologi pendidikan?
5. Kenapa kita harus mempelajari sosiologi pendidikan?

iii
C. Tujuan
1. Untuk memenuhi tugas terstruktur mata kuliah Sosiologi Pendidikan.
2. Untuk memahami konsep dasar pada mata kuliah Sosiologi Pendidikan.

iv
BAB II

PEMBAHASAN

A. Pengertian Sosiologi

Secara harfiyah atau etimologi, sosiologi berasal dari bahasa latin: Socius dan
Logos. Socius berarti teman, atau sahabat. Sedangkan Logos berarti ilmu
pengetahuan. Sedangkan secara terminologi, beberapa ahli memberi batasan
pengertian:

a. Alvin Bertrand Sosiologi adalah studi tentang hubungan antara manusia


(human relationship)
b. Mayor Polak Sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan yang mempelajari
masyarakat sebagai keseluruhan, yakni hubungan antara manusia dengan
manusia, manusia dengan kelompok, kelompok dengan kelompok, baik
formal maupun material, baik statis maupun dinamis.
c. Selo Soemarjan dan Soelaiman Soemardi Sosiologi adalah ilmu
pengetahuan yang mempelajari struktur sosial dan proses sosial, termasuk
perubahan sosial.
d. P.J. Bouwman Sosiologi adalah ilmu masyarakat umum.1

Kata sosiologi mula-mula digunakan oleh Auguste Comte, bapak sosiologi,


dalam tuliasannya yang berjudul Cours de Philosopie Positive (Positive
Philosophy) tahun 1842. Sosiologi berasal dari bahasa latin yang dari dua kata;
Socius dan Logos. Secara harfiah atau etimologis kata socius berarti; teman,
kawan, sahabat, sedangkan logos berarti ilmu pangetahuan. Jadi sosiologi berarti
ilmu tentang bagaimana berteman, berkawan, bersahabat atau ilmu tentang
bagaimana bergaul dengan masyarakat, dengan kata lain sosiologi ilmu yang
mempelajari tentang masyarakat/ilmu ilmu tentang kehidupan manusia.2

Sosiologi adalah ilmu sosial yang subjeknya adalah masyarakat. Sosiologi


merupakan ilmu yang mandiri karena telah memenuhi semua unsur ilmu. Disebut

1
Zaitun, Sosiologi Pendidikan Teori dan Aplikasinya, (Pekanbaru : Kreasi Edukasi), 2016.
2
Tjipto Subadi, Sosisologi dan Sosiologi Pendidikan Suatu Kajian Boro dari Perspektif Sosiologis
Fenomenalis, 2009.

v
sains karena pengetahuan diperoleh dengan mempelajari secara menyeluruh,
menggunakan metode ilmiah.

B. Pengertian Sosiologi Pendidikan

Menurut E. George Payne, yang dikenal sebagai bapak sosiologi pendidikan,


menjelaskan pengertian sosiologi pendidikan sebagai berikut: ‘’By educational
sociology we mean the science which describes and explains the institutions, social
groups, and social processes, that is the social relationships in which or through whics
the individual gains and organizes experiences’’. Di sini Payne menekankan bahwa di
dalam lembaga-lembaga, kelompok-kelompok sosial, proses sosial, terdapat apa yang
dinamakan sosial relationship, di mana di dalam dan dengan interaksi sosial itu
individu memperoleh dan mengorganisir pengalaman-pengalamannya. Inilah yang
merupakan aspek-aspek atau prinsip-prinsip sosiologisnya.3

Sosiologi pendidikan adalah ilmu yang mempelajari proses interaksi sosial


antara anak melalui keluarga, dari sekolah hingga dewasa dengan kondisi sosial
budaya yang ada di masyarakat dan negara. . Padahal, sosiologi pendidikan memiliki
hubungan yang sangat erat dengan sekolah, terutama dengan sistem pendidikan di
masyarakat, termasuk pembangunan pendidikan yang berkelanjutan. Sosiolog
berpendapat bahwa struktur kekuasaan dan kebutuhan sosial individu menentukan arah
pendidikan.

sosiologi pendidikan merupakan analisis ilmiah atas proses sosial dan pola-pola
sosial yang terdapat dalam sistem pendidikan, dengan demikian, para pendidik
diharapkan dapat mengenal sosiologi dan memanfaatkannya, walaupun ia bukanlah
ahli sosiologi.

Berikut ini beberapa definisi sosiologi pendidikan dari para ahli :

Charles A Ellwood mendefinisikan sosiologi pendidikan sebagai ilmu


pengetahuan yang mempelajari tentang maksud hubungan-hubungan antara semua
pokok masalah antara proses pendidikan dan proses sosial.

3
Mubin Noho dan Iswar Ismail Ohoitenan, Konsep Sosiologi Pendidikan (Analisis Makro, Meso, dan Mikro
Sosiologi Pendidikan), Foramadiahi : Jurnal Kajian Pendidikan Keislaman, Vol. 11 No. 1, hlm. 67.

vi
FG. Robbin dan Brown mendefinisikan sosiologi pendidikan sebagai ilmu yang
membicarakan ilmu yang membicarakan dan menjelaskan hubungan sosial yang
memengaruhi individu untuk mendapatkan serta mengorganisasikan pengalaman.
Sosiologi pendidikan mempelajari kelakuan sosial serta prinsip-prinsip mengontrolnya.

Sedangkan menurut Prof. Dr. Damsar, Sosiologi pendidikan didefenisikan


sebagai suatu kajian yang mempelajari hubungan antara masyarakat yang didalamnya
terjadi interaksi sosial dengan pendidikan. Dalam hubungan ini, dapat dilihat
bagaimana masyarakat mempengaruhi pendidikan. Juga sebaliknya, bagaimana
pendidikan mempengaruhi masyarakat.

Dengan pemahaman konsep masyarakat seperti diatas, maka sosiologi


pendidikan mengkaji masyarakat yang di dalamnya terdapat proses dan pola interaksi
sosial, dalam hubungan nya dengan pendidikan. Hubungan dilihat dalam sisi saling
mempengaruhi. Masyarakat sebagai realitas eksternal objektif akan menuntun individu
dalam melakukan kegiatan pendidikan seperti apa saja isi dari pendidikan, bagaimana
mendidiknya, siapa yang mendidik dan di didik, dan dimana pendidikan dilakukan.

C. Lahirnya Sosiologi

Sejak awal, sosiologi merupakan ontologi dari cabang filsafat, yang di dalamnya
hanya membahas realitas (nyata) yang terjadi di masyarakat. Sosiologi tidak dipahami
dengan baik di kalangan sosial, karena orang umumnya hanya tertarik pada isu-isu
yang umum diketahui pada saat itu, seperti kejahatan, perang, kekuasaan, kelompok
penguasa, agama.

Sosiologi baru dikenal di kalangan masyarakat, manakala terjadinya perubahan-


perubahan dikalangan masyarakat Eropa pada abad pertengahan sampai abad ke 18.
Perubahan yang bergitu panjang di identifikasi oleh Laeyendecker meliputi:

1) Tumbuhnya kapitalisme pada akhir abad ke pertengahan (abad 15).


2) Perubahan di bidang sosial dan politik di berbagai kawasan di Eropa.
3) Perubahan pandangan keagamaan (revormasi) yang dimotori oleh Martin
Luther.
4) Meningkatkan individualism.
5) Lahirnya berbagai ilmu pengetahuan modern.

vii
6) Berkembangnya kepercayaan pada diri sendiri.

Menurut Comte, konflik ini muncul dari hilangnya standar atau pedoman bagi
masyarakat untuk bertindak. Comte merefleksikan dari tahun apa yang terjadi dalam
masyarakat Prancis saat itu (abad ke-19). Setelah pecahnya Revolusi Prancis pada tahun ,
masyarakat Prancis dilanda konflik antara kelas-kelas . Comte menganggap hal ini terjadi
karena rakyat tidak lagi tahu bagaimana menghadapi perubahan yang ditimbulkan oleh
revolusi dan hukum apa yang dapat diterapkan untuk mengatur tatanan sosial masyarakat .4

Soekanto menegaskan bahwa ada beberapa faktor yang mendorong sosiologi


menjadi ilmu yang mandiri, yaitu tumbuhnya minat terhadap kesejahteraan masyarakat
dan perubahan yang terjadi dalam politik masyarakat. Di AS, sosiologi dikaitkan dengan
upaya untuk memperbaiki kondisi sosial manusia dan sebagai insentif untuk mengatasi
masalah yang disebabkan oleh kejahatan, pelecehan, prostitusi, pengangguran, kemiskinan,
konflik, perang, dan masalah sosial lainnya.

Demikian pula, dalam ini, sosiologi hanya dilihat dalam satu aspek, seperti Plato (429-
374 SM) ketika membahas sosiologi perkembangan awalnya, sosiologi belum disebut
sosiologi, tetapi hanya dikenal sebagai filsafat sosial. Pada tahap dalam kerangka tatanan
negara dalam suatu masyarakat, dalam tesisnya Plato menyatakan bahwa masyarakat pada
hakekatnya adalah cerminan dari individu spesies manusia. Suatu masyarakat akan
mengalami anarki jika manusia sebagai individu mengalami anarki dan keseimbangan
jiwanya terganggu. Plato menjelaskan bahwa jiwa manusia terdiri dari tiga unsur, yaitu
keinginan, nafsu dan kecerdasan; Aristoteles (384-322 SM) membahas faktor sosiologis
yang berkaitan dengan etika sosial, yaitu bagaimana seharusnya manusia bersikap terhadap
orang lain atau dalam tatanan kehidupan sosial lainnya, Dalam bukunya The Politics of ,
Plato menjelaskan hubungan antara sifat-sifat biologis dari orang dengan tatanan sosial
dalam masyarakat.

Sosiologi dapat dibedakan menjadi dua, yaitu sosiologi umum dan sosiologi khusus.
Sosiologi umum mempelajari fenomena sosial budaya secara umum. Sedangkan sosiologi
khusus, yaitu kekhususan sosiologi umum , yaitu kajian mendalam tentang suatu aspek
kehidupan sosial budaya . Misalnya sosiologi masyarakat pedesaan, sosiologi masyarakat
perkotaan , sosiologi agama, sosiologi hukum, sosiologi pendidikan , dll. Oleh karena itu,
sosiologi pendidikan adalah salah satu dari disiplin ilmu sosiologi khusus.
4
Abdul Rahmat, Sosiologi Pendidikan, Ideas Publishing, hlm. 13

viii
D. Tujuan Sosiologi Pendidikan

Tujuan Pendidikan disusun secara ringkas, padat, dan jelas yang esensinya
mengerucut pada kematangan integritas atau kesempurnaan pribadi. Integritas atau
pembentukan pribadi adalah meliputi integritas jasmani, intelektual, emosional, dan
etis, dari individu ke dalam diri manusia paripurna yang merupakan cita-cita
paedagogis yang kita temukan sepanjang sejarah. Dengan demikian tujuan pendidikan
selalu terkait dengan zaman, disamping juga terkait dengan negara.5

George S. Harrington mengatakan bahwa tujuan sosiologi pendidikan


adalah:
1. To Understand the role of the Teacher in the community and the school as
an instrument of sosial progress and sosial factors affecting school
2. To understand the democratic ideologies, our cultures and economic and
sosial trends in relation of both formal and informal educational agencies
3. To understand sosial forces and their effects upon individuals
4. To sosialize the curriculum, and
5. To use techniques of research and critical thinking to achieve these aims.

Sasaran dari sosiologi pendidikan di atas adalah agar masyarakat menaruh


harapan yang tinggi terhadap proses dan interaksi yang berlangsung dalam dunia
pendidikan. Pendidikan adalah alat untuk meningkatkan kemajuan sosial, ideologi,
budaya dan pembangunan ekonomi. Agar pendidikan menjadi kekuatan sosial dan
dapat digunakan untuk melakukan penelitian dan kritik upaya untuk mencapai
sesuatu dalam masyarakat.

Tujuan sosiologi pendidikan pada dasarnya adalah untuk mempercepat dan


meningkat pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan. Sementara menurut
S.Nasution, dikemukakan bahwa tujuan sosiologi pendidikan adalah sebagai
berikut:

1. Sosiologi pendidikan bertujuan untuk menganalisis proses sosialisasi anak,


baik di rumah, di sekolah maupun di masyarakat. Dalam hal ini, perhatian
harus diberikan pada pengaruh lingkungan dan budaya masyarakat
terhadap perkembangan kepribadian anak
5
Zainal Arifin, Sosiologi Pendidikan, cet.1 (Gresik : Penerbit Sahabat Pena Kita),2020, hlm. 17

ix
2. Sosiologi pendidikan untuk menganalisis perkembangan dan kemajuan
sosial. Pendidikan menawarkan kemungkinan besar untuk kemajuan
masyarakat karena memiliki gelar yang lebih tinggi juga akan
memungkinkan Anda untuk menduduki posisi yang lebih tinggi. Selain itu,
dengan berbagai pengetahuan dan keterampilan dapat mengembangkan
kegiatan sosial dan kreativitas.
3. Sosiologi pendidikan untuk menganalisis situasi pendidikan di masyarakat
. Letak lembaga pendidikan di masyarakat seringkali disesuaikan dengan
tingkatan wilayah tempat lembaga itu berada.
4. Sosiologi pendidikan bertujuan menganalisis tenaga kependidikan dalam
kegiatan sosial. Peran tenaga kependidikan dalam berpartisipasi aktif
dalam kegiatan sosial. Menjadi mesin untuk meningkatkan taraf hidup
masyarakat
5. Sosiologi pendidikan membantu mendefinisikan tujuan pendidikan
Beberapa ahli berpendapat bahwa tujuan pendidikan nasional harus
didasarkan pada falsafah hidup berbangsa. Seperti di Indonesia, Pancasila
sebagai falsafah hidup dan kepribadian bangsa Indonesia harus menjadi
dasar penentuan tujuan pendidikan nasional serta tujuan pendidikan
lainnya.
6. Sosiologi pendidikan untuk menganalisis partisipasi orang terpelajar dalam
kegiatan sosial. Peran dan aktivitas warga negara terdidik sering dijadikan
ukuran kemajuan dan perkembangan kehidupan masyarakat.
Mempromosikan peningkatan standar kehidupan sosial .
7. Memberi guru pelatihan yang efektif di bidang sosiologi sehingga dapat
berkontribusi dengan cepat dan akurat untuk masalah pendidikan .
Sosiologi pendidikan sebenarnya tidak hanya memecahkan masalah
menjawab pertanyaan yang berkaitan dengan proses pembelajaran tetapi
juga untuk segala sesuatu dalam bidang pendidikan yang dapat dianalisis
secara sosiologis.6

Dengan demikian, sosiologi pendidikan sangat diminati oleh para pendidik,


selain untuk nilai analisis pendidikan, juga bermanfaat untuk memahami hubungan
manusia di sekolah dan struktur masyarakat. Sosiologi pendidikan tidak hanya
6
Zaitun, Sosiologi Pendidikan Teori dan Aplikasinya, (Pekanbaru : Kreasi Edukasi), 2016,hlm. 13-14.

x
mempelajari masalah sosial dalam pendidikan tetapi juga masalah fundamental
lainnya seperti tujuan pendidikan, program, strategi pembelajaran, alat
pembelajaran, dll.

E. Ruang Lingkup Sosiologi Pendidikan

Ruang lingkup sosiologi pendidikan berkaitan erat dengan definisinya dalam


bahasa Inggris. Terdapat dua macam istilah yaitu educational sociology dan sociology
of education. Istilah yang pertama pokok permasalahannya dari disiplin ilmu
pendidikan, sedangkan istilah yang kedua pokok pembahasannya adalah disiplin ilmu
sosiologi. Para ahli sosiologi saat ini sudah memperhatikan pendidikan sebagai salah
satu bidang garapannya. Disiplin ilmu ini adalah cabang dari sosiologi sehingga untuk
mengajarkannya perlu mengetahui dasar-dasar ilmu sosiologi, namun kajian tersebut
akan terasa kurang tajam apabila tanpa mengenal ilmu pendidikan. Oleh karena itu,
sosiologi pendidikan memerlukan sumbangan ilmiah dari dua disiplin ilmu tersebut.7

Menurut Brookover, ruang lingkup sosiologi pendidikan meliputi :

1) hubungan sistem pendidikan dengan sistem sosial lain;


2) hubungan sekolah dengan komunitas sekitarnya;
3) hubungan antar manusia dalam sistem pendidikan;

4) pengaruh sekolah terhadap perilaku anak didik.

Dengan demikian ruang lingkup sosiologi pendidikan adalah analisis


proses, pola, struktur dan dinamika yang terjadi dalam sistem pendidikan dan
sistem-sistem di luar pendidikan yang berdampak terhadap pendidikan.

7
Purnama Syaepurohman,dkk, Sosiologi Pendidikan, (Jakarta : Universitas Muhammadiyah Prof. Dr.
Hamka), hlm.20

xi
BAB III

PENUTUP

A. Kesimpulan

xii
Sosiologi adalah ilmu sosial yang subjeknya adalah masyarakat. Sosiologi
pendidikan merupakan analisis ilmiah atas proses sosial dan pola-pola sosial yang
terdapat dalam sistem pendidikan, Tujuan sosiologi pendidikan pada dasarnya adalah
untuk mempercepat dan meningkat pencapaian tujuan pendidikan secara keseluruhan.
Dan ruang lingkup sosiologi pendidikan adalah analisis proses, pola, struktur dan
dinamika yang terjadi dalam sistem pendidikan dan sistem-sistem di luar pendidikan
yang berdampak terhadap pendidikan.

A. Saran

Dengan adanya penjelasan mengenai konsep dasar sosiologi pendidikan, penulis


mengharapkan pembaca dapat memahaminya dan diaplikasikan dalam
pembelajaran.Dalam penulisan ini, penyusun mengharapkan kritik saran serta masukan
dari para pembaca terkait konsep dasar pendidikan lingkungan hidup.

DAFTAR PUSTAKA

Zaitun. (2016). Sosiologi Pendidikan Teori dan Aplikasinya. Pekanbaru : Kreasi Edukasi.

xiii
Subadi, Tjipto. (2009). Sosisologi dan Sosiologi Pendidikan Suatu Kajian Boro dari
Perspektif Sosiologis Fenomenalis.

Arifin, Zainal. (2020). Sosiologi Pendidikan. cet.1. Gresik : Penerbit Sahabat Pena Kita.

Rahmat, Abdul. Sosiologi Pendidikan. Ideas Publishing.

Syaepurohman, Purnama, dkk. Sosiologi Pendidikan. Jakarta : Universitas


Muhammadiyah Prof. Dr. Hamka.

Noho, Mubin dan Ohoitenan, Iswar,Ismail. Konsep Sosiologi Pendidikan (Analisis Makro,
Meso, dan Mikro Sosiologi Pendidikan). Foramadiahi : Jurnal Kajian Pendidikan
Keislaman. Vol. 11 No. 1.

xiv

Anda mungkin juga menyukai