Anda di halaman 1dari 12

SOSIOLOGI

Makalah ini Disusun untuk Memenuhi Salah Satu Tugas Mata Kuliah IPS

Dosen Pengampu : Yosep Farhan Dafik Sahal,S.Pd.,M.Pd.I

Disusun Oleh :

Sarah Ratna Kania (2107000843)

Tsany Aulia Lestari (2107000831)

Yuninda Solikhah (2107000874)

FAKULTAS TARBIYAH

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN GURU MADRASAH IBTIDAIYAH

INSTITUT AGAMA ISLAM DARUSSALAM

Jln.Kyai Haji Ahmad Fadlil No.08 Ciamis Jawa Barat 46271

TAHUN AKADEMIK 2021/2022


KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Allah SWT penyusun panjatkan dengan penuh kerendahan
hati, yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat
menyelesaikan tugas makalah tentang “Sosiologi” ini tepat pada waktunya. Adapun
tujuan dari penyusunan makalah ini adalah untuk memenuhi tugas dari Bapak Yosep
Farahan Dafik Sahal,S.Pd.,M.Pd.I selaku Dosen Pengampu pada mata kuliah IPS Selain
itu, bertujuan untuk menambah wawasan bagi para pembaca dan bagi para penulis.

Keberhasilan penyusun dalam menyelesaikan makalah ini, tidak terlepas dari


bantuan, dorongan dan bimbingan berbagai pihak. Oleh karena itu penulis ingin
mengucapkan terima kasih sebesar besarnya kepada :

1. Bapak Yosep Farhan Dafik Sahal,S.Pd.,M.Pd.I selaku Dosen Pengampu dalam mata kuliah
IPS

2. Seluruh Anggota Kelompok 10 pada mata kuliah IPS

3. Serta Semua pihak yang telah memberikan dukungan, bantuan, kemudahan dan semangat
dalam proses penyelesaian makalah ini.

Kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi penyusun khususnya,
dan umumnya bagi semua pembaca. Oleh karena itu, Kritik dan Saran yang bersifat
membangun sangat diharapkan untuk kesempurnaan makalah ini.

Ciamis,13 Desember 2021

Penyusun
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.............................................................................................ii

DAFTAR ISI..........................................................................................................iii

BAB 1......................................................................................................................1

PENDAHULUAN...................................................................................................1

1.1 Latar Belakang...............................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah..........................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................2

BAB II......................................................................................................................3

PEMBAHASAN......................................................................................................3

2.1 Sosiologi ........................................................................................................3

BAB III..................................................................................................................20

PENUTUP..............................................................................................................20

3.1 Kesimpulan...................................................................................................20

3.2 Saran.............................................................................................................20

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................21
BAB I

PENDAHULUAN

A.  Latar Belakang

Istilah Sosiologi pertama kali dikenalkan oleh Auguste Comte (tetapi dalam catatan
Sejarah, Emile Durkheim lah yang melanjutkan ‘istilah’ tersebut dan menerapkannya menjadi
sebuah disiplin ilmu). Sosiologi berasal dari gabungan 2 kata dalam bahasa Latin yaitu Socius
yang artinya teman dan Logos yang artinya ilmu. Secara keseluruhan, Sosiologi berarti ilmu
yang mempelajari masyarakat. Masyarakat sendiri adalah kelompok atau gabungan dari
individu yang saling berhubungan, berbudaya, dan memiliki kepentingan yang relatif sama.
Sosiologi bertujuan untuk mempelajari masyarakat dengan meneliti/mengamati dan menarik
kesimpulan dari perilaku masyarakat, khususnya perilaku ataupattern sosial manusia.

Sosiologi tergolong ilmu yang fleksibel. Hal ini bisa dilihat dari sifatnya yang tersusun dari
penelitian-penelitian ilmiah yang bersifat kaku namun bisa dikritik oleh publik karena
sosiologi adalah ilmu yang berisi tentang pengetahuan kemasyarakatan, oleh karena itu selalu
dinamis dan dapat diubah-ubah sesuai dan seiring dengan perkembangan yang terjadi di
dalam objek penelitiannya (masyarakat).

Sosiologi sendiri muncul akibat tekanan/ancaman yang dirasakan oleh masyarakat terhadap


hal-hal dan nilai-nilai yang selama ini sudah dianggap benar dan nyaman dalam tatanan
kehidupan mereka, khususnya dalam bidang sosial. Renungan sosiologis dimulai ketika
masyarakat mulai mengalami goncangan/krisis terhadap nilai-nilai dan prinsip hidup yang
mereka pegang, atau “threats to the taken-for-granted world”, – Berger dan Berger.

B. Rumusan Masalah

1. Bagaimanana sejarah perkembangan sosiologi?

2. Apa manfaat dan tujuan mempelajari ilmu sosiologi ?

3 .Bagaimana konsep dasar sosiologi ?

4. Bagaimana implementasi sosiologi dalam pendidikan?


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 SOSIOLOGI

a. Sejarah Sosiologi

Sosiologi ini dicetuskan oleh Aguste Comte maka dari itu dia dikenal sebagai bapak
sosiologi, ialahir di Montpellier tahun 1798. Ia merupakan seorang penulis kebanyakan
konsep, prinsip dan metode yang sekarang dipakai dalam sosiologi berasal dari Comte.
Comte membagikan sosiologi atas statika social dan dinamika social dan sosiologi
mempunyai ciri-ciri sebagai berikut :

Bersifat empiris yaitu didsarkan pada observasi dan akal sehat yang hasilnya tidak
bersifat spekulatif.Bersifat teoritis yaitu selalu berusaha menyusun abstraksi dan hasil
observasi.Bersifat kumulatif yaitu teori-teori sosiologi dibentuk berdasarkan teori yang
ada kemudian diperbaiki, diperluas dan diperhalus.Bersifat nenotis yaitu tidak
mempersoalkan baik buruk suatu fakta tertentu tetapi untuk menjelaskan fakta tersebut.

Comte mengatakan bahwa tiap-tiap cabang ilmu pengetahuan manusia mesti melalui tiga
tahapan perkembangan teori secara berturut-turut yaitu keagamaan atau khayalan,
metafisika atau abstrak dan saintifik atau positif.

b. Arti sosiologi

Istilah sosiologi berasal dari kata“socius”yang berarti kawan dan “logos”yang berarti


ilmu Jadi, sosiologi adalah ilmu yang membahas interaksi manusia di masyarakat. Selain
itu terdapat juga pengertian sosiologi menurut beberapa ahli, antara lain:

Auguste Comte (Bapak Sosiologi), sosiologi adalah ilmu yang mempelajari interaksi
manusia di dalam masyarakat (antara ndividu dengan individu, antar individu dengan
kelompok, dan antara kelompok dengan kelompok).Bierens De Haan, sosiologi adalah
ilmu yang mempelajari pergaulan hidup manusia dalam masyarakat.Pitirim A.Sorokin,
sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan dan pengaruh timbale balik antara
aneka macam gejala sosial, hubungan, dan pengaruh gejala sosial dengan non sosial, dan
cirri-ciri umum dari semua jenis gejala sosial.Brown & Brown, sosiologi adalah studi
ilmiah tentang interaksi antar manusia.

Interaksi bisa terjadi antarindividu, antarkelompok, atau antarindividu dengan kelompok.


Oleh karena objek studinya adalah masyarakat, maka sosiologi disebut juga ilmu
kemasyarakatan. Fokusnya adalah hubungan timbal-balik antarmanusia dalam kehidupan
bersama (bermasyarakat). Pengertian dari masyarakat itu sendiri menurut beberapa ahli
antara lain:

Prof.Selo Soemardjan, masyarakat adalah sekumpulan orang-orang yang hidup bersama


dan menghasilkan kebudayaan.Prof.Koentjaranigrat, masyarakat adalah kesatuan hidup
manusia yang berinteraksi menurut sistem adat istiadat tertentu yang bersifat continue
dan terikat oleh rasa identitas bersama, yaitu kebudayaan. Jadi, sekumpulan orang yang
terjadi hanya sebentar dan tidak terikat oleh adat, mereka belum bisa disebut masyarakat.
Contohnya kerumunan penonton sepak bola.

Adapun ciri-ciri sebuah masyarakat sebagai berikut:

a. Kesatuan sosial itu telah hidup bersama cukup lama.

b. Terjadi interaksi aktif antarindividu dan kelompok

c. Dalam berinteraksi berpedoman pada sistem adat istiadat tertentu.

d. Kehidupan bersama tersebut berlangsung terus-menerus.

e. Mereka merasa terikat oleh sara identitas bersama (yaitu kebudayaan).

f.  Setiap anggota merasa menjadi bagian dari kelompoknya.

g. Mereka saling membutuhkan,saling bergantung, dan perlu kerjasama.

h. Kehidupan bersama itu bersifat dinamis, mengalami perkembangan dan perubahan.

C.. Karakteristik Sosiologi

Adapun karakteristik yang membedakan sosiologi dengan ilmu sosial yang lain,
yaitu:Sosiologi termasuk kelompok ilmu sosial, yaitu kelompok ilmu yang mempelajari
peristiwa atau gejala-gejala sosialSosiologi bersifat kategoris yaitu tidak normatif,
membicarakan obyeknya secara aPa adanya dan bukan bagaimana seharusnya Sosiologi
bersifat generalis, yaitu sosiologi meneliti atau mencari prinsip atau hukum-hukum umum
interaksi manusiaSosiologi bersifat abstrak yaitu wujud kesatuannya yang bersifat umum
atau terpisah-pisahSosiologi merupakan ilmu yang umum, yaitu mempelajari umum yang
ada pada setiap interaksi umumSosiologi termasuk ilmu murni yaitu tujuan penelitian
sosiologi semata-mata demi perkembangan ilmu itu sendiri bukan untuk kepentingan
kehidupan praktis.

D. Ruang lingkup Sosiologi

Berbicara mengenai ruang lingkup sosiologi pendidikan, hal ini tidak terlepas dari
masyarakat. Oleh karena itu sosiologi disebut juga sebagai Ilmu Masyarakat atau Ilmu yang
membicarakan masyarakat. Berikut kami akan tampilkan secara sistematis mengenai ruang
lingkup pembahasan sosiologi sebagai berikut:

1. Hubungan sistem pendidikan dengan aspek-aspek lain dalam masyarakat.

Dalam kategori ini terdapat antara lain masalah-masalah sebagai berikut:

a. Fungsi pendidikan dalam kebudayaan

b. Hubungan antara sistem pendidikan dengan proses kontrol sosial dan sistem kekuasaan
c. Fungsi sistem pendidikan dalam proses perubahan sosial dan kultural atau usaha
mempertahankan status quo.

d. Hubungan pendidikan dengan sistem tingkat atau status sosial

e. Fungsi sistem pendidikan formal bertalian dengan kelompok rasial, kultural dan
sebagainya.

2. Hubungan antar-manusia di dalam sekolah

Lapangan kedua ini menganalisis struktur sosial di dalam sekolah, pola kebudayaan di dalam
sistem sekolah menunjukkan perbedaan dengan apa yang terdapat di dalam masyarakat di
luar sekolah. Di dalam bidang ini dapat dipelajari:

a. Hakikat kebudayaan sekolah sejauh ada perbedaannya dengan kebudayaan di luar sekolah.

b. Pola interaksi sosial atau struktur masyarakat sekolah, yang antara lain meliputi berbagai
hubungan antara berbagai unsur di sekolah, kepemimpinan dan hubungan kekuasaan,
stratifikasi sosial dan pola interaksi informal sebagai terdapat dalam cliqueserta kelompok-
kelompok murid lainnya.

3. Pengaruh sekolah terhadap kelakuan dan kepribadian semua pihak di sekolah

Dalam bidang ini diutamakan aspek proses pendidikan itu sendiri. Di sini kita analisis
kepribadian dan kelakuan guru, murid dan lain-lain atas pengaruh partisipasi dalam
keseluruhan sistem pendidikan.

4. Sekolah dalam masyarakat

Di sini dianalisis pola-pola interaksi antara sekolah dengan kelompok-kelompok sosial


lainnya dalam masyarakat disekitar sekolah. Antara lain dapat dipelajari:

a. Pengaruh masyarakat atas organisasi sekolah

b. Analisis proses pendidikan yang terdapat dalam sistem-sistem sosial dalam


masyarakat luar sekolah

c. Hubungan antara sekolah dan masyarakat dalam pelaksanaan pendidikan

d. Faktor-faktor demografi dan ekologi dalam masyarakat bertalian dengan organisasi


sekolah, yang perlu untuk memahami sistem pendidikan dalam masyarakat serta
integrasinya di dalam keseluruhan kehidupan masyarakat.

Sedangkan menurut Drs. Ary H. Gunawan mengatakan bahwa ruang lingkup kajian sosiologi
adalah sebagai berikut:

a. Struktur sosial adalah jalinan dari seluruh unsur-unsur sosial

b. Unsur-unsur sosial, yang pokok adalah norma/kaidah sosial, lembaga sosial, kelompok
sosial, dan lapisan sosial.
c. Proses sosial adalah pengaruh timbal balik antara berbagai segi kehidupan bersama.

d. Perubahan sosial adalah segala perubahan yang terjadi pada lembaga-lembaga sosial dalam
masyarakat yang mempengaruhi sistem sosial, seperti nilai, sikap, dan sebagainya.

Jadi kami selaku pemakalah menyimpulkan bahwa ruang lingkup sosiologi pendidikan adalah

Objek kajian sosiologi adalah masyarakat yang dilihat dari sudut hubungan antarmanusia
tersebut didalam masyarakat.Jadi pada dasarnya sosiologi mempelajari masyarakat dan
perilaku sosial manusia dengan meneliti kelompok yang dibangunnya.Sosiologi mempelajari
perilaku dan interaksi kelompok, menelusuri asal-usul pertumbuhannya serta menganalisis
pengaruh kegiatan kelompok terhadap anggotannya.

E. Kegunaan dan Tujuan Mempelajari Ilmu Sosiologi

Kegunaan dan tujuan mempelajari ilmu sosiologi antara lain sebagai berikut:

Dapat dijadikan alat dan sarana untuk memahami masyarakat tertentu (petani, pedagang,
buruh, pegawai, komunitas, keagamaan, militer, dan sebagainya)Sebagai alat untuk
memahami struktur masyarakat, pola-pola interaksi, serta stratifikasi sosial.Hasil studi
sosiologi terhadap kondisi masyarakat dapat digunakan sebagai dasar untuk menetapkan
suatu kebijakan (dari pemerintah,perusahaan,badan dunia,dan sebagainya)Hasil kajian
sosiologi dapat dijadikan pertimbangan untuk memecahkan masalah-masalah sosialData-data
masyarakat dapat membantu kegiatan pembangunan,mulai dari perencanaan, pelaksanaan
sampai dengan evaluasi hasil-hasilnya.

Sedangkan tujuan sosiologi adalah meningkatkan pemahaman terhadap ciri-ciri dan sifat-sifat


masyarakat seta meningkatkan daya adaptasi diri dengan lingkungan hidupnya, terutama
lingkungan sosial budayanya.Caranya adalah dengan mengembangkan pengetahuan yang
objektif mengenai gejala-gejala masyarakat yang dapat digunakan untuk mengatasi masalah-
masalah sosial.

F. Konsep-konsep Dasar Sosiologi.

Sesuai dengan sifat manusia yang dinamis, sudah pasti interaksi sosialnya juga mengalami
perkembangan dan perubahan. Pada tahapan selanjutnya, proses sosial dan perubahan sosial
yang terjadi di masyarakat tersebut menyebabkan terjadinya kemajuan. Dan terjadi apa yang
dikonsepkan sebagai modernisasi.

Atas pembahasan singkat yang telah dikemukakan di atas, dapat kita simpulkan beberapa
konsep-konsep dasar sosiologi, antara lain:

Interaksi sosial: interaksi ini bagaimanapun intensitasnya, selalu dialami oleh tiap individu
dan selalu terjadi di masyarakat. Manusia sebagai makhluk sosial selalu melakukan interaksi
dengan makhluk sosial lainya.
Sosialisasi: proses penanaman nilai dan pembelajaran norma sosial dalam rangka
pengembangan kepribadian individu yang bersangkutan.

Kelompok sosial: kumpulan manusia paling tidak terdiri atas dua orang, namun biasanya
lebih dari itu, diikat oleh nilai dan norma yang sama, serta memiliki rasa persatuan.

Perlapisan sosial: dapat kita contohkan di dalam kelompok sosial terdapat orang-orang


berpendidikan rendah, menengah, dan tinggi.Proses sosial: proses sosial ini dialami oleh
semua lapisan masyarakat, proses sosial ini tidak akan pernah berhenti. Masyarakat, cepat
atau lambat akan beranjak dari tingkat terbelakang ke tingkat berkembang

.Perubahan sosial: perubahan sosial ini mengarah kepada kemajuan dan masyarakat tersebut
mengalami proses modernisasi. Contohnya terjadi perubahan status dari lapisan bawah, ke
lapisan tengah, bahkan sampai lapisan atas.Mobilisasi sosial: mobilitas sosial disini dapat di
bedakan menjadi dua,yaitu yang pertama mobilitas vertikal dan yang kedua mobilitas
horisontal

.Modernisasi: proses dan perubahan sosial yang terjadi di masyarakat tersebut menyebabkan


terjadinya kemajuan yang positif.Patologi sosial: dalam kehidupan sosial terdapat hal-hal
yang diangga[ sebagai penyakit masyarakat seperti kejahatan, pengangguran, pelacuran,
gelandangan dan masih banyak lagi. Penyakit-penyakit masyarakat tersebut dikonsepkan
sebagai pantologi sosial.

G. Implementasi sosiologi dalam dasa pendidikan

Hubungan Antara Sosialisasi Dengan Pembentukan Kepribadian        

Sosialisasi adalah sebuah proses mempelajari dan menghayati norma serta perilaku yang
selaras dengan peran peran sosial yang berlaku dalam suatu masyarakat.
Kepribadian adalah keseluruhan perilaku dari seorang individu dengan system
kecenderungan tertentu yang berinteraksi dengan serangkaian situasi.
Jadi, pada saat terjadi sosialisasi saat itu pula sejalan dengan proses pembentukan kepribadian

       Seperti yang telah dikemukakan sebelumnya bahwa kepribadian merupakan abstraksi


atau pengorganisasian dari sikap-sikap seorang individu untuk berprilaku dalam rangka
berhubungan dengan orang lain (berinteraksi sosial) atau menanggapi suatu hal yang terjadi
dalam lingkungan masyarakatnya. Dengan kata lain, pola prilaku yang merupakan
perwujudan dari kepribadian seorang individu akan disesuaikan dengan sistem nilai dan
norma yang berlaku dalam kehidupan sosial budaya masyarakatnya.

            Akan tetapi nilai dan norma dalam kehidupan masyarakat akan sulit terwujud jika
tidak disosialisasikan kepada seluruh anggota masyarakat. Dibutuhkan proses belajar atau
sosialisasi untuk mencapai kesesuaian antara kepribadian dan nilai atau norma tersebut.
Dengan demikian, kepribadian dapat menjadi acuan (blue print) bermasyarakat yang disebut
kebudayaan. Sebaliknya sifat kebudayaan yang dinamis akan memerlukan sosialisasi agar
sesuai dengan kepribadian masyarakat saling keterkaitan antara kehidupan tersebut
berlangsung terus dalam lingkaran kehidupan (life cycle).
B. Pembentukan Kepribadian Sebagai Hasil Sosialisasi

          Setiap individu dalam masyarakat adalah pribadi yang unik, tetapi karena mereka
memperoleh tipe-tipe sosialisasi yang sangat mirip, baik yang berasal dari rumah maupun
sekolah, akan banyak ciri kepribadian yang hampir serupa. Seseorang akan mencari pola
perilaku atau sikap dan nilai-nilai yang ditekankan oleh kebudayaannya sebagai hal yang
penting untuk mencapai kebiasaan dan prestasi pribadi.

Kepribadian merupakan gabungan utuh dari sikap, sifat, emosi, nilai yang memengaruhi
seseorang agar berbuat sesuai dengan tata cara yang diharapkan. Kepribadian merupakan
gabungan keseluruhan sifat-sifat yang tampak dan yang dapat dilihat seseorang. Dari
pengertian tersebut terlihat bahwa kepribadian tidak hanya terlihat dari ciri-ciri fisik, seperti
rambutnya keriting atau kulitnya yang hitam saja, tetapi juga ciri lainnya, seperti kebiasaan
dan sikapnya.Kepribadian terbentuk, hidup, dan berubah sejalan dengan proses sosialisasi.

C. Penerapan Pengetahuan Sosiologi di Masyarakat

            Sosiologi adalah suatu kajian tentang masyarakat dan hubungannya dengan


lingkungan di mana masyarakat bertempat tinggal. Kajian tersebut memberikan pengetahuan
bagi siapa saja yang mempelajari. Pengetahuan sosiologi memberikan manfaat dan dapat
diaplikasikan (diterapkan) dalam kehidupan sehari-hari untuk menunjang keberhasilan
seseorang dalam kehidupannya di masyarakat. Pengatahuan sosiologi dapat diterapkan dalam
proses sosialisasi yang secara tidak langsung ikut berperan serta dalam pembentukan
kepribadian seorang individu. Oleh karena itu, peranan pengetahuan sosiologi dalam proses
sosialisasi yang secara tidak langsung ikut membentuk kepribadian seorang
individu  mempunyai hubungan yang sangat erat, karena ilmu pengetahuan sosiologilah
seorang individu dapat dibentuk kepribadiannya sedemikian rupa hingga menjadi seorang
individu yang berprilaku sebagaimana di kalangan masyarakat tempat tinggalnya.

D. Penerapan Pengetahuan Sosiologi Tentang Proses Sosialisasi dan Pembentukan


Kepribadian

  Pengetahuan sosiologi tentang proses sosialisasi dan pembentukan kepribadian membantu


seseorang untuk memahami bagaimana ia harus bersosialisasi dalam masyarakat  agar
mempunyai kepribadian yang baik. contoh : seorang ibu akan mendidik anaknya dengan
sebaik-baiknya, tidak melakukan kekerasan fisik atau emosional memberikan teladan yang
baik, menumbuhkan sikap tolong-menolong, dan sikap saling menghargai sesama
manusia.  Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang meberikan pemecahan atas berbagai
masalah dengan pendekatan kemasyarakatan. Sosiologi sangat berkaitan erat dalam
pembentukan kepribadian seseorang. Pengetahuan sosiologi dapat diterapkan di dalam
masyarakat untuk membantu dalam pembentukan kepribadian seseorang agar perilakunya
sesuai dengan norma-norma yang dianut oleh masyarakat setempat. Pengetahuan sosiologi
dapat membantu dalam proses sosialisasi, maksudnya adalah apabila pengetahuan sosiologi
yang dianut oleh suatu masyarakat itu salah, maka akan menyebabkan proses sosialisasi itu
akan membentuk kepribadian seseorang pun mengikuti masyarakat sekitarnya yang memang
sudah menganut suatu pengetahuan sosiologi yang salah.
BAB III

PENUTUP

A.  Kesimpulan

Sosiologi adalah ilmu yang membahas interaksi manusia di masyarakat. Interaksi teraebut
bisa terjadi antarindividu, antarkelompok, atau antarindividu dengan kelompok. Oleh karena
objek studinya adalah masyarakat, maka sosiologi disebut juga ilmu kemasyarakatan.
Fokusnya adalah hubungan timbal-balik antarmanusia dalam kehidupan bersama. Serta
sosiologi mempelajari perilaku dan interaksi kelompok, menelusuri asal-usul
pertumbuhannya serta menganalisis pengaruh kegiatan kelompok terhadap anggotannya. 

B.  Saran

Dalam hal bersosialisasi sebaiknya mahasiswa ikut aktif dalam organisasi yang bisa
mengasah softskill kita, dan berperan aktif dalam masyarakat, sehingga kita akan peka pada
suatu kondisi sosial masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

Atik Catur Budiati. 2009.Sosiologi Kontekstual untuk SMA & MA Kelas X Jakarta: Pusat
Perbukuan, Departemen Pendidikan Nasional.

Drs. Budiyono. 2000. Sosiologi untuk SMA X Kartasura Surakarta: Citra Pustaka.

Narwoko, Dwi, Bagong suyanto. 2004 ,Sosiologi Teks Pengantar Dan Terapan

.Jakarta: Prenadamediagroup.Soekanto, Soerjono, Budi sulistiawati. 2013. Sosiologi Suatu


Pengantar .Jakarta:Rajawali

Anda mungkin juga menyukai