Anda di halaman 1dari 11

MAKALAH

“ SOSIOLOGI SEBAGAI ILMU PENGETAHUAN “

Disusun Oleh :

Nama : Fadila Ulya Rahmah

NIM : D1A021024

Kelas : A1

Matakuliah : Sosiologi

FAKULTAS HUKUM

UNIVERSITAS MATARAM

2021/2022

i
Kata Pengantar

Assalamualaikum Warahmatullahi Wabaraktuh. Puji syukur kehadirat Allah SWT


yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga saya dapat menyelesaikan tugas
makalah yang berjudul Sosialisasi Sebagai Ilmu Pengetahuan ini tepat pada waktunya.

Adapun tujuan dari penulisan dari makalah ini adalah untuk memenuhi tugas akhir
dari Ibu Ita Suraya, SH,MH, pada mata kuliah Sosiologi. Selain itu, makalah ini juga
bertujuan untuk menambah wawasan mengenai Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan bagi
para pembaca dan juga bagi penulis.

Saya mengucapkan terima kasih kepada Ibu Ita Suraya, SH,MH, selaku dosen mata
kuliah Sosiologi yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan
dan wawasan sesuai dengan program studi yang kami tekuni.

Saya menyadari, bahwa dalam penyusunan dan penulisan makalah ini masih
melakukan banyak kesalahan dan jauh dari kata sempurna. Oleh karena itu, kritik dan saran
yang membangun akan saya nantikan demi kesempurnaan makalah ini.

Mataram, 30 September 2021

Penulis

ii
DAFTAR ISI

HALAMAN JUDUL i
KATA PENGANTAR ii
DAFTAR ISI iii
BAB I 1
A. Latar Belakang 1
B. Rumusan Masalah 1
D. Tujuan Makalah 2
BAB II PEMBAHASAN 3
A. Pengertian Sosiologi Secara Umum Dan Menurut Para Ahli 3
B. Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan 5
C. Masyarakat Indonesia sebagai Landasan Sosiologis 6
BAB IV PENUTUP 9

iii
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Istilah Sosiologi pertama kali dikenalkan oleh Auguste Comte (tetapi dalam
catatan Sejarah, Emile Durkheim lah yang melanjutkan ‘istilah’ tersebutdan
menerapkannya menjadi sebuah disiplin ilmu). Sosiologi berasal dari gabungan 2 kata
dalam bahasa Latin yaitu Socius yang artinya teman dan Logos yang artinya ilmu.
Secara keseluruhan, Sosiologi berarti ilmu yang mempelajari masyarakat.
Masyarakat sendiri adalah kelompok atau gabungan dari individu yang saling
berhubungan, berbudaya, dan memiliki kepentingan yang relatif sama.Sosiologi
bertujuan untuk mempelajari masyarakat dengan meneliti atau mengamati dan
menarik kesimpulan dari perilaku masyarakat, khususnya perilaku atau pattern sosial
manusia.
Sosiologi tergolong ilmu yang fleksibel. Hal ini bisa dilihat dari sifatnya yang
tersusun dari penelitian-penelitian ilmiah yang bersifat kaku namun bisa dikritik oleh
publik karena sosiologi adalah ilmu yang berisitentang pengetahuan kemasyarakatan,
oleh karena itu selalu dinamis dan dapat diubah-ubah sesuai dan seiring dengan
perkembangan yang terjadi di dalam objek penelitiannya (masyarakat).

B. Rumusan Masalah
Berdasarkan uraian di atas maka dirumuskan masalah sebagai berikut:
a Apa yang dimaksud dengan Sosiologi dan Bagaimana pengertian sosiologi
menurut para Ahli ?
b Mengapa Sosiologi dikatakan Sebagai Ilmu Pengetahuan
c Bagaimana Masyarakat Indonesia Sebagai Landasan Sosiologis Sistem
Pendidikan Nasional?

1
C. Tujuan Makalah
1. Untuk Mengetahui pengertian Sosiologi secara umum dan menurut para
ahli
2. Untuk Mengetahui mengetahui mengapa sosiologi dikatakan sebagai ilmu
pengetahuan
3. Untuk Mengetahui Landasan Sosiologis system pendidikan Nasional

2
BAB II
Pembahasan

A. Pengertian Sosiologi
Istilah sosiologi berasal dari kata “socious” (bahasa latin) yang artinya teman atau
kawan, dan “logos” (bahasa Yunani) yang artinya ilmu pengetahuan. Secara harfiah
sosiologi berarti ilmu pengetahuan yang mempelajari hubungan antar teman. Yang
dimaksud hubungan antar teman meliputi antara orang yang satu dengan orang yang
lain, baik yang bersungguh-sungguh teman atau sahabat maupun lawan atau musuh.
Pengertian ini diperluas sedikit menjadi “Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang
mempelajari interaksi manusia di dalam masyarakat.”

Istilah sosiologi digunakan pertama kali oleh seorang filosof dari Perancis yang
bernama Auguste Marie Francois Savier Comte, ini terkenal dengan sebutan Auguste
Comte pada tahun (1798-1857), dalam bukunya “Course de Philosophie Positive”.
Karena jasanya maka Auguste Compte disebut sebagai Bapak Sosiologi.

Berikut ini definisi sosiologi menurut para ahli :


a. Auguste Comte
Comte mendefinisikan sosiologi sebagai ilmu pengetahuan yang mempelajari
fenomena sosial dengan hukum-hukum tetap (ajeg) yang menjadi objek
investigasinya.
b. Karl Marx Marx

tidak secara eksplisit menulis definisi atau pengertian sosiologi, namun studinya
tentang ekonomi menjadi landasan teori-teori sosiologi. Dalam ’The Communist
Manifesto’, menurutnya masyarakat (proletar) harus dibebaskan dari penyakit sistem
kapitalis yang akan menghancurkannya. Sosiologi bisa digunakan sebagai alat untuk
mengagkat kaum tertindas melawan penindas dan mewujudkan cita-cita masyarakat
tanpa kelas.

c. Emile Durkheim

3
Pengertian sosiologi menurut Durkheim yaitu sosiologi adalah ilmu yang mempelajari
fakta dan institusi sosial.

d. Max Weber
Weber medefinisikan pengertian sosiologi sebagai ilmu yang mempelajari tindakan
sosial untuk menjelaskan sebab-akibat fenomena sosial yang diteliti.

e. Pitirim Sorokin

Menurut Sorokin, sosiologi adalah suatu ilmu yang mempelajari:


 Hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial
(misalnya, antara gejala ekonomi dengan agama, keluarga dengan moral, hukum
dengan ekonomi, gerak masyarakat dengan politik, dan lain sebagainya).
 Hubungan dan pengaruh timbal balik antara gejala sosial dengan gejala-gejala
nonsosial (misalnya, gejala geografis, biologis, dan sebagainya).
 Ciri-ciri umum semua jenis gejala-gejala sosial.

f. Right Mills

Satu pernyataan yang penting dari Mills adalah bahwa untuk dapat memahami apa
yang terjadi di dunia maupun apa yang ada dalam diri sendiri manusia memerlukan
apa yang dinamakan dengan sociological
imagination (khayalan sosiologis). Pemikiran ini bertujuan untuk memahami sejarah
masyarakat, riwayat hidup pribadi, dan hubungan antara keduanya. Untuk
melakukannya diperlukan dua peralatan pokok yaitu personal troubles of millieu
(gangguan pada lingkungan pergaulan bersifat pribadi) dan public issues of social
structure (isu-isu umum tentang struktur sosial).

B. Sosiologi Sebagai Ilmu Pengetahuan

4
Secara sederhana sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan
masyarkat. Keberadaan sebuha pengeahuan bellum dapat dikatan sebagai ilmu
pengetahuan apabila belum disusun berdasarkan metode ilmiah yangberlaki. Itulah
yang membedakan pengetahuan dan ilmu pengentahuan. Pengetahuan adalah konsep-
konsep yang diperoleh melalui pemahaman manusia. Sedangkan ilmu pengetahuan
adalah sebuah pengetahuan yang telah diuji dan di teliti secara ilmiah dengan
menggunakan metode ilmiah sebagai ilmu pengatahuan social, sosiologi memiliki ciri
sebagai berikut :
1. Empiris, yaitu bahwa sosiologi sebagai ilmu pengetahuan social yang
dikembangkan bersadarkan hasil penelitian empiris mengenai fenomena social
yang terjadi dimasyarakat
2. Teoritis, yaitu bahwa fakta atau gejala-gajala kehidupan masyarakat sebagai
objek sosiologis ditelaah secara ilmiah, teoritis dan konseptual
3. Kumulatif, bahwa teori-teori sosiologi selalu mengalami perubahan
perkembangan dan perbaikan sejalan dengan perkembangan kehidupan
masyarakat
4. Non-etis, bahwa sosiologi tidak mempermasalahkan baik buruknya fakta
tertentu melainkan menjelaskan fakta tersebut secara analitis dan objektif
Berdasarkan penjelasan diatas, maka dapa disimpulkan bahwa sosiologi
merupakan sutu ilmu pengetahuan social yang mengkaji mengenai masyarakat.
Masyarakat adalah sekelompok orang yang membentuk sebuah system semi tertutup
atau semi terbuka,dimana sebagian besar interaksi adalah antara individu-individu
yang berada dalam kelompok tersebut. Kata “masyarakat” sendiri berakar dari kata
dalam bahasa Arab, musyarak. Lebih abstraknya, sebuah masyarakat adalah suatu
jaringan hubungan-hubungan antar entitas-entitas. Masyarakat adalah sebuah
komunitas yang interdependen (saling tergantung satu sama lain). Umumnya, istilah
masyarakat digunakan untuk mengacu sekelompok orang yang hidup bersama dalam
satu komunitas yang teratur.
C. Masyarakat Indonesia sebagai Landasan Sosiologis Sistem Pendidikan
Nasional

5
Masyarakat selalu mencakup sekelompok orang yang berinteraksi antar
sesamanya, saling tergantung dan terikat oleh nilai dan norma yang dipatuhi bersama,
pada umumnya bertempat tinggal di wilayah tertentu, dan adakalanya mereka
memiliki hubungan darah atau memiliki kepentingan bersama. Masyarakat dapat
merupakan suatu kesatuan hidup dalam arti luas ataupun dalam arti sempit.
Masyarakat dalam arti luas pada umumnya lebih abstrak misalnya masyarakat bangsa,
sedang dalam arti sempit lebih konkrit misalnya marga atau suku.
Masyarakat sebagai kesatuan hidup memiliki ciri utama, antara lain:
1. Adanya interaksi antara warga-warganya
2. Pola tingkah laku warganya diatur oleh adat istiadat, norma-norma hukum dan
aturan-aturan khas
3. Ada rasa identitas kuat yang mengikat para warganya
Kesatuan wilayah, kesatuan adat- istiadat, rasa identitas, dan rasa loyalitas terhadap
kelompoknya merupakan pangkal dari perasaan bangga sebagai patriotisme,
nasionalisme, dan kesetiakawanan social
Masyarakat Indonesia mempnyai perjalanan sejarah yang panjang. Dari dulu
hingga kini, ciri yang menonjol dari masyarakat Indonesia adalah sebagai masyarakat
majemuk yang tersebar di ribuan pulau di nusantara. Melalui perjalanan panjang,
masyarakat yang bhineka tersebut akhirnya mencapai satu kesatuan politik untuk
mendirikan satu negara serta berusaha mewujudkan satu masyarakat Indonesia
sebagaiu masyarakat yang bhinneka tunggal ika. Sampai saat ini, masyarakat
Indonesia masih ditandai oleh dua ciri yang unik, yakni :
1. Secara Horizontal ditandai oleh adanya kesatuan-kesatuan social atau
komunitas berdasarkan perbedaan suku, agama, adat istiadat dan kedaerahan
2. Secara vertical ditandai oleh adnaya perbedaan pola kehidupan antara lapisan
atas, menengah dan lapisan bawah
Pada zaman penjajahan, sifat dasar masyarakat Indonesia yang menonjol adalah :
1. Terjadi segmentasi kedalam bentuk kelompok social atau golongan social
jajahan yang sering kali memiliki sub-kebudayaan sendiri
2. Memiliki struktur social yang terbagi-bagi

6
3. Seringkali anggota masyarakat atau kelompok tidak mengembangkan
consensus diantara mereka terhadao nila-nilai yang bersifat mendasar
4. Diantara kelompok relative seringkali mengalami konflik
5. Terdapat saling ketergantungan dibidang ekonomi
6. Adanya dominasi politik oleh suatu kelompok atas kelompok-kelompok social
yang lain
7. Secara relative integrasi social sukar dapat tumbuh
Masyarakat Indonesia setelah kemerdekaan, utamanya pada zaman
pemerintahan Orde Baru, telah banyak mengalami perubahan. Sebagai masyarakat
majemuk, maka komunitas dengan ciri-ciri unik, baik secara horizontal maupun secara
vertical, masih dapat ditemukan, demikian pula halnya dengan sifat-sifat dasar dari
zaman penjajahan belum terhapus seluruhnya. Namun niat politik yang kuat menjadi
suatu masyarakat bangsa Indonesia serta kemajuan dalam berbagai bidang
pembangunan, maka sisi ketunggalan dari “bhinneka tunggal ika” makin mencuat.
Berbagai upaya dilakukan, baik melalui kegiatan jalur sekolah maupun jalur luar
sekolah, telah menumbuhkan benih-benih persatuan dan kesatuan yang semakin
kokoh.
Berbagai upaya telah dilakukan dengan tidak mengabaikan kenyataan tentang
kemajemukan masyarakat Indonesia. Hal terakhir tersebut kini makin mendapat
perhatian yang semestinya dengan antara lain dimasukkannya muatan lokal (mulok) di
dalam kurikulum sekolah. Perlu ditegaskan bahwa muatan local di dalam kurikulum
tidak dimaksudkan sebagai upaya membentuk “manusia lokal”, akan tetapi haruslah
dirancang dan dilaksanakan dalam rangka mewujudkan “manusia Indonesia” di suatu
lokal tertentu. Dengan demikian akan dapat diwujudkan manusia Indonesia dengan
wawasan nusantara dan berjiwa nasional akan tetapi yang memahami dan menyatu
dengan lingkungan (alam, sosial, dan budaya) de sekitarnya.

BAB III
Penutup
3.1 Kesimpulan

7
Dari berbagai penjelasan diatas, saya dapat menarik kesimpulan bahwa
sosiologi merupakan ilmu yang mempelajari tentang masyarakat, sedangkan secara
luas sosiologi merupakan ilmu pengetahuan tentang masyarakat yang dimana
Sosiologi mempelajari masyarakat sebagai kompleks kekuatan, hubungan, jaringan
interaksi, serta sebagai kompleks lembaga/penata.

Istilah Sosiologi pertama kali di cetuskan oleh seorang filsuf asal Prancis
bernama Auguste Comte dala bukunya Cours de la philosovie positive. Orang yang
dikenal sebagai bapak sosiologi tersebut menyebut sosiologi adalah ilmu pengetahuan
tentang masyarakat.

3.2 Saran
Adapun manfaat yang diharapkan dari makalah ini, yaitu:

1. Bagi pembaca, makalah ini diharapkan dapat menambah wawasan pengetahuan


terkait dengan Sosiologi Sebagai Ilmu pengetahuan
2. Bagi penyusun, diharapkan makalah ini mampu menjadi acuan bagi kami agar
menjadi lebih baik kedepannya

Anda mungkin juga menyukai