Guru pembimbing:hj.suryani.s.p.d
KELOMPOK 1
1. AGUS NIAWAN
2. IMELDA
3. QUR’AN NISA
4. AKBAR IBNU WANSYAH
5. M.RIFKI
6. ICHA
7. RIDHO
KATA PENGANTAR
Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa atas segala rahmat dan nikmat yang
telah diberikan kepada kami sehingga kami dapat menyelesaikan makalah ini tepat
pada waktunya. Makalah ini membahas tentang “objek, pendekatan, dan metode
sosiologi” dan dibuat sebagai salah satu tugas terstruktur mata kuliah Sosiologi.
Dalam penyusunan maupun isi dari makalah ini tentu masih banyak kekurangan.
Oleh karena itu kami mengharapkan kritik dan sarannya guna kesempurnaan
makalah ini.
DAFTAR ISI
Halaman judul
Kata Pengantar…………………………………………………………..
Daftar Isi…………………………………………………………………
BAB I: PENDAHULUAN……………………………………………...
Latar Belakang…………………………………………………….
Rumusan Masalah…………………………………………………
Tujuan……………………………………………………………..
Manfaat…………………………………………………………....
Pendekatan Sosiologi……………………………………………...
Metode Sosiologi………………………………………………….
Kesimpulan……………………………………………………….
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………..
BAB I
PENDAHULUAN
Latar Belakang Masalah
Rumusan masalah
Tujuan
Berdasarkan rumusan masalah diatas maka tujuan dari penyusunan makalah ini
adalah sebagai berikut.
1. Mendeskripsikan tentang objek kajian sosiologi
2. Menjelaskan tentang pendekatan ilmu sosiologi dalam mengkaji masyarakat
3. Menjelaskan tentang metode yang digunakan ilmu sosiologi dalam
meneliti kehidupan sosial masyarakat.
Manfaat
Manfaat dari penyusunan makalah ini yaitu untuk menambah wawasan ilmu
pengetahuan dan meningkatkan pemahaman terhadap ilmu sosiologi yaitu tentang
objek kajian, pendekatan, dan metode yang digunakan ilmu sosiologi dalam
mengkaji masyarakat. Selain itu makalah ini diharapkan dapat dipergunakan
sebagai salah satu refrensi bagi mahasiswa lainnya dalam proses pembelajaran
tentang sosiologi.
BAB II
PEMBAHASAN
Pada tahun 1876,Herbert Spencer di inggris Lester F Ward dengan bukunya yang
berjudul dynamic sociology di Amerika pada tahun 1883.Lankah-langkah tersebut
kemudian diikuti oleh Max Weber di Jerman,Emile Durkheim Prancis,dan
William Graham Summer,Charles Horton Cooley,dan Albion W small di Amerika
Serikat.Walaupun kebanyakan tulisan mereka bersifat spekulatif dan
filosofis,tetapi hal itu merupakan garis besar metode analisa ilmiah dan memberi
banyak banyak sumbangan pada sosiologi modern.
Oleh karena itulah sosiologi bukanlah ilmu yang statis tetapi selalu
mengalami perubahan mengikuti perkembangan yang ada (dinamis). Para sosiolog
terus mengembangkan ilmu sosiologi melalui penelitian, dengan menggunakan
teori-teori yang sudah ada, kemudian melihat keadaan sosial masyarakat pada
masa sekarang sehingga dapat melahirkan teori-teori baru dan disiplin ilmu
sosiologi yang semakin variatif seperti sosiologi ekonomi, sosiologi politik, dan
lain sebagainya.
B. Definisi Sosiologi
Secara etimologi sosilogi bersal dari bahasa latin yaitu socios yang artinya teman
atau masyarakat dan logos yang artinya ilmu. Untuk patokan sementara, akan
diberikan beberapa definisi sosilogi sebagai berikut.
a. Pitirim Sorokin
Manyatakn bahwa sosiologi atau ilmu masyarakat ialah ilmu yang mempelajari
struktur sosial dan proses-proses sosial,termasuk perubahan-perubahan sosial.
Selanjutnya menurut Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi, struktur sosial
adalah keseluruhan jalinan antara unur-unsur sosial yang pokok,yaitu
kaidahkaidah sosial (norma-norma sosial) lembaga-lembaga sosial,kelompo-
kelompok serta lapisan-lapisan sosial1.
Dari definisi-definisi ahli atau fakar sosiologi diatas dapat kita simpulkan
bahwa sosiologi adalah suatu bidang ilmu yang mempelajari mengenai manusia
sebagai makhluk sosial dan interaksi antar manusia yang terjadi di dalam
masyarakat. Bisa juga kita simpulkan bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan
yang mempelajari sifat,perilaku,dan perkembangan masyarakat. Jadi yang
dipelajari dalam sosiologi adalah perilaku sosial antara individu dengan individu,
individu dengan kelompok, dan klelompok dengan kelompok.
Seperti ilmu sosial lainnya, maka objek kajian sosiologi dapat kita lihat
dalam definisinya sebagaimana yang telah dijelaskan pada sub pembahasan
sebelumnya yaitu masyarakat. Sosiologi mengkaji masyarakat bukan hanya dalam
wujud fisiknya semata melainkan segalah hal yang berkaitan dengan masyarakat
dan aspek kehidupannya. Karena cukup sulit memberikan suatu batasan tentang
masyarakat itu sendiri. Karena istilah masyarakat masih memiliki definisi yang
luas.
1
Soerjono Soekanto, Sosiologi suatu Pengantar edisi revisi, (Jakarta: Rajawali Pers), hlm. 17 dan
18.
1. Masyarakat merupakan manusia yang hidup bersama. Didalam ilmu sosial
tak ada ukuran mutlak ataupun angka pasti untuk menentukan berapa
jumalah manusia yang harus ada. Akan tetapi, secara teoritis angka
minimnya adalah dua orang yang hidup bersama.
2. Bercampur untuk waktu yang cukup lama. Kumpulan dari manusia
tidaklah sama dengan kumpulan benda-benda mati, seperti umpamanya
kursi, meja dan sebagainya. Karena dengan berkumpulnya manusia, maka
akan timbul manusia-manusia baru. Manusia itu juga dapat bercakap-
cakap, merasa dan mengerti. Mereka juga mempunyai keinginan-
keinginan untuk menyampaikan kesan-kesan atau perasaan-perasaannya.
3. Mereka sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan.
4. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan
bersama menimbulkan kebudayaan, karena setiap anggota kelompok
merasa dirinya terikat satu dengan lainnya2.
Oleh karena itu untuk dapat menghadapi dan menyesuaikan diri dengan
kedua lingkungan tersebut, yaitu lingkungan sosial dan lingkungan alam maka
manusia menggunakan pikiran, perasaan, dan kehendaknya. Dengan demikian,
suatu
2
Soerjono Soekanto, Sosiologi suatu Pengantar edisi revisi, (Jakarta: Rajawali Pers), hlm. 22
Adapun komponen-komponen yang menjadi komposisi didalam suatu
masyarakat yaitu sebagai berikut:
3
Soerjono Soekanto, Sosiologi suatu Pengantar edisi revisi, (Jakarta: Rajawali Pers), hlm. 23 dan
24
Bila mereka berkumpul, terjadilah tukar menukar pengalaman di antara
mereka. pada saat demikian, secara tidak langsung akan terjadi tukar-mrnukar
pengalaman, bahkan lebih dari itu para anggota keluarga tersebut telah mengalami
berbagai perubahan, meskipun tanpa disadarinya. Tukar-menukar pengalaman
tersebut, di dalam kehidupan kelompok, mempunyai pengaruh yang besar dalam
pembentukan kepribadian orang-orang bersangkutan. Sebagai makhluk sosial,
manusia mempunyai nurani untuk senantiasa berhubungan dengan manusia
lainnya.
E. Metode Sosiologi
4
Baharuddin, Sosiologi Suatu Pengantar, (Yogyakarta: Kurnia Kalam Semesta), hlm. 68 dan 69.
tersebut terdapat dengan nyata didalam masyarakat. Didalam metode kualitatif itu
sendiri terdapat dua metode yaitu metode historis dan metode komparatif,
keduanya dikombinasikan menjadi histiris-komparatif. Metode historis
menggunakan analisis atas peristiwa-peristiwa dalam masa silam untuk
merumuskan prinsip-prinsip umum.
BAB III
PENUTUP
Kesimpulan
5
Soerjono Soekanto, Sosiologi suatu Pengantar edisi revisi, (Jakarta: Rajawali Pers), hlm. 41-44.
DAFTAR PUSTAKA
Soekanto, Soerjono, 2015. Sosiologi Suatu Pengantar edisi revisi. Jakarta: Rajawali
Pers.