Anda di halaman 1dari 26

MAKALAH

SOSIOLOGI
D
I
S
U
S
U
N
OLEH:
KETUA KELOMPOK : ADITIYAH KURNIAWAN

ANGGOTA : 1. BUNGA NAZYLA ANGGRAINI

2. FAIRUZ ROMADHON

3. HAMKA PRALAGA RAMADHAN

4. M. ARIEL ALFIANSYAH

5. M.RIDHO

6. PELANGI INDAH LESTARI

7. ZALFA SHRLIZ ADALIA AZIEM

KELAS : 10 IPS 1

GURU PEMBIMBING : Dra. YANTI MALA

MAN 1 BANYUASIN
2022/2023

KATA PENGANTAR
Assalamualaikum warahmatullahi wabarokatuh. Syukur Alhamdulillah senantiasa kami

panjatkan kehadirat Allah Swt yang telah melimpahkan rahmat dan karunia-Nya, sehingga kami

dapat menyelesaikan makalah ini guna memenuhi tugas kelompok pelajaran sosiologi.

Kami menyadari bahwa dalam penulisan makalah ini tidak terlepas dari bantuan banyak

pihak yang dengan tulus memberikan doa, saran maupun kritik sehingga makalah ini dapat

terselesaikan.

Kami menyadari sepenunhnya bahwa makalah ini masih jauh belum sempurna dikarenakan

terbatasnya pengalaman dan pengetahuan yang kami miliki oleh karena itu, kami mengharapkan

segala bentuk saran serta bahkan kritik yang membangun dari berbagai pihak, Akhirnya kami

berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat bagi perkembangan dunia pendidikan.

Pangkalan balai, 30 Juli 2022

Penulis

Daftar Isi
Halaman Utama…………………………………………………………………………… i
Kata Pengantar…………………………………………………………………………….. ii
Daftar Isi…………………………………………………………………………………... iii
BAB 1 Dasar-dasar Ilmu Sosiologi dan Gejalan Sosial
A. Sejarah Perkembangan Sosiologi………………………………………………………. 1
B. Tokoh-tokoh Sosiologi…………………………………………………………………. 1
C. Hakikat Sosiologi………………………………………………………………………. 2
D. Objek, Ruang Lingkup, dan Manfaat Sosiologi……………………………………....... 3
E. Sosiologi Sebagai Ilmu……………………………………………………………….... 6
F. Konsep Dasar Sosiologi………………………………………………………………... 8
G. Sosiologi Sebagai Metode…………………………………………………………….... 8
H. Sosiologi dan fungsinya dalam kajian Berbagai Gejala Sosial di Masyarakat……….... 9
I. Penerapan Pengetahuan Sosiologi…………………………………………………..… 11

BAB 2 Hubungan Sosial dan Konsep Dasar Sosiologi


A. Hubungan Sosial……………………………………………………………………… 13
B. Hubungan antara Keteraturan Sosial dan Interaksi Sosial……………………………. 14
C. Hubungan antara Interaksi Sosial dan Dinamika Sosial……………………………… 15
D. Nilai dan Norma Sosial……………………………………………………………….. 16
E. Tindakan Sosial……………………………………………………………………….. 17
F. Interaksi Sosial…………………………………………………………………………18
G. Faktor Pendorong Interaksi Sosial……………………………………………………..19
H. Pola Interaksi Sosial…………………………………………………………………... 21
I. Bentuk-bentuk Interaksi Sosial…………………………………………………… .… 23

Daftar Pusaka…………………………………………………………......................... 24

BAB 1
DASAR-DASAR ILMU SOSIOLOGI DAN GEJALA SOSIAL

A. Sejarah Perkembangan Sosiologi


Menurut sejarah, lahirnya sosiologi sangat berkaitan dengan terjadinya perubahan sosial masyarakat Eropa Barat pada
masa Revolusi industri dan Revolusi sosial. Kedua revolusi ini pada awalnya diharapkan membawa kehidupan yang
modern bagi kesejahteraan dan kemakmuran masyarakat. Namun pada kenyataannya, revolusi justru menyebabkan
timbulnya berbagai kekacauan dan disharmoni hubungan antarwarga masyarakat.
Situasi ini mendorong ahli filsafat prancis, Auguste Comte membuat-suatu karya yang luar biasa, di dalam bukunya
Course de Philosophie Positive, ia menjelaskan bahwa untuk mempelajari masyarakat harus mempelajari tahap-tahap
tertentu, yang kemudian akan sampai pada tahap akhir, yaitu tahap ilmiah. Atas jasanya memperkenalkan istilah sosiologi,
maka comte disebut sebagai Bapak Sosiologi. Ia mengkaji sosiologi secara sistematis, sehingga sosiologi terlepas dari
ilmu filsafat dan berdiri sendiri sejak pertengahan abad ke-19.
Gagasan Comte mendapat sambutan luas, terbukti dengan munculnya sejumlah ilmuwan di bidang sosiologi, antara
lain Pitirim A. Sorokin, Herbert Spencer, Karl Marx, Emile Durkheim, George Simmel, dan Max Weber.

B. Tokoh-tokoh Sosiologi
Berikut ini beberapa tokoh sosiologi dan pendapatnya.
1. Auguste Marie Francois Xavier Comte (Auguste Comte)
Auguste Comte merupakan salah satu tokoh pemikir andal di bidang sosiologi. Bukunya Course de Philophie Positive,
menjadikan Comte disebut sebagai bapak Sosiolgi atau peletak dasar sosiologi. Berikut ini pemikiran Auguste Comte
yang dijadikan dasar pemikiran sosiologi.
a. Membedakan sosiologi ke dalam statistika sosial dan dinamika sosial.
b. Pengembangan tiga tahap pemikiran manusia (tahap teologis, metafisis, dan positif) yang menjadi ciri
perkembangan pengetahuan manusia dan masyarakat.
c. Gejala sosial dapat dipelajari secara ilmiah melalui metode-metode pengamatan, percobaan, perbandingan, dan
sejarah.
d. Fakta kolektif historis dan masyarakat dan masyarakat terikat pada hukum-hukum tertentu dan tidak pada
kehendak manusia.
2. Emile Durkheim
Durkheim merupakan salah satu tokoh sosiologi yang dipengaruhi oleh tradisi pemikiran Prancis-Jerman. Durkheim
termasuk salah satu peletak dasar-dasar sosiologi modern. Menurut Durkheim yang harus dipelajari sosiologi adalah
fakta-fakta sosial mengenai cara bertindak, berpikir, dan merasakan apa yang di luar individu dan memiliki daya paksa
atas dirinya.
Contoh fakta sosial menurut Durkheim, antara lain hukum, moral, kepercayaan, adat istiadat, tata cara berpakain, dan
kaidah ekonomi.
3. Karl Marx
Karl Marx lebih dikenal sebagai tokoh sejarah ekonomi daripada seorang sosiolog. Sebagai seorang penulis sosiolog,
Sumbangan Marx terletak pada teori kelas. Marx berpendapat bahwa sejarah masyarakat manusia merupakan sejarah
perjuangan kelas. Menurut Marx perkembangan pembagian kelas dalam ekonomi kapitalisme menumbuhkan dua kelas
yang berbeda, yaitu borjuisdan proletar.
a. Kaum borjuis (kaum kapitalis) yaitu kelas yang terdiri dari orang-orang yang menguasai alat-alat produksi dan
modal.
b. Kaum proletar yaitu kelas yang terdiri atas orang-orang yang tidak mempunyai alat produksi dan modal sehingga
dekdloitasi oleh kaum kapitalis.
Menurut Marx, pada suatu saat kaum proletar menyadari akan kepentingan bersama, sehingga mereka bersatu dan
memberontak terhadap kaum kapitalis. Mereka menang dan dapat mendirikan masyrakat tanpa kelas.
4. Herbert Spencer (1820-1903)
Dalam bukunya yang berjudul The Principles of Sociology, Herbert Spencer menguraikan materi sosiologi secara
sistematis. Spencer mengajarkan bahwa objek sosiologi yang pokok adalah keluarga, politik, agama, pengendalian sosial,
dan industri. Sedangkan objek tambahannya adalah asosiasi, masyarakat, pembagian kerja, pelapisan sosial, sosiologi
pengetahuan, serta penelitian terhadap kesenian dan keindahan.

C.Hakikat Sosiologi
Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan salah satunya khusus memberikan wawasan mengenai
hubungan dan gejala sosial dalam masyarakat. Adapun menurut beberapa ahli, pengertian sosiologi sebagai
berikut.
1. Pitirim A. Sorokin
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hal-hal berikut.
a. Hubungan dan pengaruh timbal-balik antara aneka macam gejala sosial (misalnya gejala ekonomi, gejala agama,
gejala keluarga, dan gejala moral).
b. Hubungan danpengaruh timbal-balik antara gejala sosial dengan gejala nonsosial (gejala geografis, biologis).
2. Paul B. Horton
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan kajian pada kehidupan kelompok dan produk kehidupan kelompok
tersebut.
3. Roucek dan Waren

Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari hubungan antarmanusia dalam kelompok-kelompok.


4. Wiliam F. Ogbrun dan C.J. Lammers
Sosiologi adalah ilmu pengetahuan tentang struktur-struktur dan proses-proses kemasyarakatan yang bersifat labil.
5. Peter L. Berger
Sosiologi merupakan studi ilmiah mengenai hubungan antarmasyarakat dengan individu.
6. Wiliam F. Ogbrun dan Meyer F. Nimkoff
Sosiologi adalah penelitian secara ilmiah terhadap interaksi sosial dan hasilnya adalah organisasi sosial.
7. Max Weber
Sosiologi adalah ilmu yang berupaya memahami tindakan-tindakan sosial.
8. Soerjono soekanto
Sosiologi adalah ilmu yang memusatkan perhatian pada segi-segi kemasyarakatan yang bersifat umum dan
berusaha untuk mendapatkan pola-pola umum kehidupan masyarakat.
9. Selo Soemardjan dan Soelaeman Soemardi
Sosiologi adalah ilmu kemasyarakatan yang mempelajari struktur sosial termasuk perubahan sosial.
10. Hassan Shadily
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari tata hubungan dalam masyarakat, menyelidiki ikatan-ikatan antara
manusia yang menguasai kehidupan dengan mencoba mengerti sifat dan maksud hidup bersama, cara terbentuknya
hidup bersama, serta perubahannya, perserikatan hidup, kepercayaan, dan keyakinan.
Dari beberapa pengertian tersebut dapat disimpulkan bahwa sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari
tata hubungan dalam masyarakat, serta berusaha mencari penegertian-pengertian umum, rasional empiris, bersifat
umum, dan dapat dikontrol secara kritis oleh orang lain yang ingin mengetahuinya.
Hakikat sosiologi sebagai ilmu pengetahuan sebagai berikut.
1. Sosiologi adalah ilmu sosial, hal ini sesuai dengan kenyataan bahwa sosiologi mempelajari atau berhubungan
dengan gejala-gejala kemasyarakatan.
2. Dalam sosiologi, objek yang dipelajari dibatasi pada apa yang terjadi sekarang bukan apa yang seharusnya terjadi
pada saat ini. Oleh karena itu, sosiologi disebut pula ilmu pengetahuan normatif.
3. Dilihat dari segi penerapannya, sosiologi dapat digolongkan ke dalam ilmu pengetahuan murni ( pure science)
dan dapat pula menjadi ilmu terapan (applied science).
4. Sosiologi adalah ilmu pengetahuan yang abstrak dan bukan pengetahuan yang konkret. Artinya, yang menjadi
perhatian adalah bentuk dan pola-pola peristiwa dalam masyarakat secara menyeluruh, bukan hanya peristiwa
itu sendiri.
5. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum manusia dan masyarakatnya.
Sosiologi meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip dan hukum-hukum umum dari interaksi manusia serta
sifat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat.
6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang umum, bukan khusus, artinya sosiologi mempelajari gejala-gejala
umum yang ada pada interasksi antar manusia.

D. Objek, Ruang Lingkup, dan Manfaat Sosiologi.


Sosiologi adalah cabang ilmu pengetahuan yang mempelajari tentang hubungan, sikap, dan perilaku masyarakat
beserta interaksinya dengan individu atau kelompok lain.
1. Objek sosiologi
Objek kajian sosiologi sebagaimana kedudukannya sebagai ilmu sosial adalah masyarakat, dilihat dari sudut
hubungan antarmanusia dan proses yang timbul dari hubungan tersebut dalam masyarakat.
a. Objek material
Objek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala-gejala, dan proses hubungan antarmanusia yang
memengaruhi kesatuan hidup manusia itu sendiri.
b. Objek formal
Objek formal sosiologi, yaitu ditekankan pada manusia sebagai makhluk sosial atau masyarakat.
Dengan demikian, sosiologi pada dasarnya mempelajari masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan meneliti
kelompok yang di bangunnya. Oleh karena itu, yang menjadi kajian sosiologi adalah hal-hal berikut.
a. Hubungan timbal-balik antara manusia dengan manusia lainnya.
b. Hubungan antara individu dengan kelompok
c. Hubungan antara kelompok satu dengan kelompok lain.
d. Sifat-sifat dari kelompok sosial yang bermacam-macam coraknya.

Berdasarkan kekhususan dari ruang lingkupnya, menurut Soerjono Soekanto, sosiologi dapat diklasifikasikan
menjadi dua macam cabang, yaitu sosiologi umum dan sosiologi khusus.
a. Sosiologi Umum
Mempelajari dan menyelidiki tingkah laku manusia pada umumnya, dalam mengadakan hubungan masyarakat.
b. Sosiologi Khusus
Mempelajari dan menyelidiki berbagai sektor kehidupan bermasyarakat, dari suatu segi kehidupan tertentu.
Contohnya sosiologi pembangunan membahas masyarakat didalam pembangunan, sosiologi industri membahas
masyarakat dalam hubungannya dengan politik, sosiologi pedesaan membahas masyarakat di pedesaan, dan
sebagainya.
Meyer F. Nimkoff menyebutkan bahwa lapangan studi sosiologi ada tujuh objek besar, yaitu;
a. Factor-faktor dalam kehidupan manusia.
b. Kebudayaan
c. Human nature (sifat hakiki manusia)
d. Perilaku kolektif.
e. Persekutuan hidup.
f. Lembaga-lembaga sosial (lembaga perkawinan, pemerintah, keagamaan, dan lainnya).
g. Sosial change (perubahan sosial).

2. Ruang lingkup sosiologi


Ruang lingkup sosiologi mencakup pengetahuan dasar pengkajian kemasyarakatan, berikut.
a. Kedudukan dan peran sosial individu dalam keluarga, kelompok sosial, dan masyarakat.
b. Nilai-nilai dan norma-normaa sosial yang mendasari atau memengaruhi sikap dan perilaku anggota masyarakat
dalam melakukan hubungan sosial.
c. Masyarakat dan kebudayaan daerah sebagai sub masyarakat serta kebudayaan nasional Indonesia.
d. Perubahan sosial budaya yang terus-menerus berlangsung yang disebabkan oleh factor-faktor internal maupun
eksternal.
e. Masalah-masalah sosial budaya yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.

3. Manfaat sosiologi
Beberapa manfaat mempelajari sosiologi sebagai berikut.
a. Dapat membantu kita untuk mengontrol atau mengendalikan setiap tindakan dan perilakukita dalam kehidupan
bermasyarakat.
b. Mampu mengkaji status dan peran kita sebagai anggota masyarakat.
c. Dapat memahami nilai, norma, tradisi, dan keyakinan yang dianut oleh masyarakat lain dengan memahami
perbedaan yang ada.
d. Sebagai generasi penerus, mempelajari sosiologi membuat kita lebih tanggap, krirtis, dan rasional menghadapi
gejala-gejala sosial masyarakat yang makin kompleks dewasa ini serta mampu mengambil sikap dengan tindakan
yang tepat dan akurat terhadap situasi sosial yang kita hadapi sehari-hari.
e. Sosiologi dapat membantu kita mengontrol atau mengendalikan setiap tindakan dan perilaku kita dalam kehidupan
bermasyarakat.
f. Sosiologi mampu mengkaji status dan peran kita sebagai anggota masyarakat.
g. Sosiologi dapat memberikan pengetahuan mengenai pola-pola interaksi sosial yang terjadi dalam masyarakat.
h. Dapat dijadikan alat dan sarana untuk memahami masyarakat tertentu (petani, pedagang, brurh, pegawai,
komunitas agama, militer dan sebagainya).
i. Sebagai alat untuk memahami struktur masyarakat, pola-pola interaksi, serta stratifikasi sosial.
J. Dengan mempelajari sosiologi, kita menjadi lebih peka, kritis, serta rasional menghadapi gejala-gejala sosial yang
terjadi.
Berikut beberapa cabang sosiologi.
a. Sosiologi hukum, yakni suatu cabang sosiologi yang secara khusus mempelajari fenomena kehidupan masyarakat
yang berhubungan dengan hukum.
b. Sosiologi pendidikan, yakni suatu cabang sosiologi yang secara khusus mempelajari fenomena kehidupan
masyarakat yang berhubungan dengan pendidikan.
c. Sosiologi keluarga, yakni suatu cabang sosiologi yang secara khusus mempelajari fenomena kehidupan masyarakat
yang berhubungan dengan perilaku keluarga.
d. Sosiologi kesenian, yakni suatu cabang sosiologi yang secara khusus mempelajari fenomena kehidupan
masyarakat yang berhubungan dengan kesenian.
e. Sosiologi ekonomi, yakni suatu cabang sosiologi yang secara khusus mempelajari fenomena kehidupan masyarakat
yang berhubungan dengan ekonomi.
f. Sosiologi politik, yakni suatu cabang sosiologi yang secra khusus mempelajari fenomena kehidupan bermasyarakat
yang berhubungan dengan perilaku politik.
g. Sosiologi agama, yaitu suatu cabang sosiologi yang secara khusus mempelajari fenomena kehidupan masyarakat
yang berhubungan dengan perilaku beragama.

E. Sosiologi Sebagai ilmu.


Sosiologi sebagai ilmu yang membahas tentang berbagai aspek dalam masyarakat serta pengaruhnya bagi
kehidupan manusia. Dalam setiap ilmu pengetahuan, terjadi pemilihan gejala-gejala yang akan dipelajari. Terhadap
gejala itu, dalam penelitian dilakukan abstraksi. Abstraksi adalah penyederhanan dengan cara hanya mengkhususkan
analisis pada sifat-sifat tertentu yan dikesampingkan biasanya adalah gejala-gejala yang nantinya tidak akan menjadi
bagian dari objek yang diteliti. Aspek yang dikesampingkan itu mungkin saja dalam penelitian lain justru menjadi
sasaran utama untuk diteliti.
Hal-hal tertentu yang akan menjadi pusat pembicaraan dalam penelitian, harus diberi nama dengan istilah-istilah
tertentu. Istilah-istilah yang merujuk pada gejala-gejala atau aspek-aspek yang akan diteliti disebut dengan konsep
atau pengertian.Setiap istilah harus diberi pengertian sejelas mungkin.
Konsep merupakan lambang dari segi-segi tertentu dalam kehidupan manusia dan digunakan untuk
mengomunikasikan pikiran-pikiran dan hasil-hasil penelitian dalam ilmu-ilmu pengetahuan. Pengetahuan konsep
mempermudah komunikasi karena dengan pengertian singkat, suatu pemikiran yang panjang dan berbelit-belit dapat
dilambangkan.
Dengan kata lain, jika seseorang ingin mempelajari suatu imu pengetahuan tersebut. Dengan kata lain, jika
seseorang ingin mempelajari suatu ilmu pengetahuan, dia harus menguasai sistem konsep yang digunakan dalam
ilmu itu.
1. Syarat-syarat ilmu pengetahuan
Menurut Soerjono Soekanto, ilmu pengetahuan dapat didefinisikan sebgai kumpulan pengetahuan yang tersusun
secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran (logika), pengetahuan harus objektif, artinya selalu dapat
diperiksa dan diuji secara kritis oleh orang lain.
Secara umum, ilmu pengetahuan dapat dibedakan menjadi dua kelompok, yaitu ilmu pengetahuan yang didasarkan
atas objek atau bidang kajian dan didasarkan pada tujuan pengkajiannya.
a. Ilmu pengetahuan yang didasarkan atas objek atau bidang kajian antara lain ilmu pengetahuan alam (natural
sciences), ilmu pengetahuan sosial (social sciences), dan ilmu pengetahuan budaya (humanistic study)
b. Ilmu pengetahuan yang didasarkan pada tujuan pengkajiannya dikelompokkan menjadi ilmu murni (pure sciences)
dan ilmu terapan (applied sciences).
Menurut para ahli, syarat ilmu pengetahuan sebagai berikut.
a. Kumpulan pengetahuan (knowledge)
b. Tersusun secara sistematis.
c. Menggunakan pemikiran (logis dan rasional).
d.Terbuka terhadap kritik (objektif).
2. Cara perumusan sosiologi sebagai ilmu
Sosiologi dapat dikatakan sebagai ilmu sejauh sosiologi mendasarkan penelaahanya pada bukti-bukti ilmiah dan
metode-metode ilmiah. Dengan demikian, sosiologi adalah suatu ilmu pengetahuan, apabila sosiologi
mengembangkan suatu kerangka pengetahuan yang tersusun dan teruji berrdasarkan penelitian ilmiah.
Sebagai sebuah ilmu pengetahuan maka sosiologi sekurang-kurangnya harus dirumuskan dalam dua cara. Pertama,
suatu ilmu adalah satuan kerangka pengetahuan yang tersusun dan teruji yang diperoleh melalui suatu penelitian
ilmiah. Kedua, suatu ilmu adlah suatu metode untuk menemukan suatu kerangka pengetahuan yang tesusun dan
teruji.
Menurut Paul Horton, ada berbagai langkah dalam penyusunan penelitian ilmiah, yaitu melalui tahapan berikut.
a. Menerumuskan masalah
b.Meninjau keperpustakaan
c. Merusmuskan hipotesis
d. Merencanakan desain penelitian
e. Mengumpulkan adata sesuai dengan penelitian
Sosiologi merupakan suatu ilmu yang berdiri sendiri dan masyarakat sebagai objeknya. Pernyataan tersebut
didukung oleh beberapa hal berikut.
a. Memiliki objek kajian
b. Memiliki metode ilmiah
Secara singkat dapat dikatakan bahwa metode ilmiah merupakan seperangkat langkah yang disusun secra sistematis
guna:
1) Menggali data yang diperlukan dalam suatu penelitian
2) Menganalisis data penelitian, dan
3) Menginterprestasikan data penelitian, dan
4) Mengambil kesimpulan dalam sebuah penelitian ilmiah.
C. Memiliki masyarakat ilmiah
Masyarakat ilmiah merupakan sekumpulan orang yang menggeluti displin ilmu tertentu untuk mempelajari dan
sekaligus mengembangkan bidang keilmuwan sesuai dengan disiplin ilmu yang dipilih.
3. Karakteristik sosiologi sebagai ilmu
Menurut Harry M. Johnson dalam bukunya Sosiology: A Systemic Introduction (1967), setiap ilmu mempunyai
karakteristik yang khas, begitu juga sosiologi. Adapun karakteristik keilmuwan sosiologi sebagai berikut.
a. Sosiologi bersifat empiris
b. Sosiologi bersifat teoretis
c. Sosiologi bersifat kumulatif
d. Sosiologi bukan etika.

F. Konsep Dasar Sosiologi


1. Konsep dasar yang digunakan dalam sosiologi
Konsep ialah kata atau istilah ilmiah yang menyatakan suatu ide atau pikiran umum tentang sifat-sifat suatu benda,
peristiwa, gejala, atau istilah yang mengemukakan tentang hubungan antara satu gejala dengan gejala lainnya. Dari
beberapa definisi sosiologi yang telah disebutkan sebelumnya, terdapat beberapa istilah ilmiah atau konsep dasar
sering digunakan dalam sosiologi, yaitu sebagai berikut.
a. Struktur sosial adalah keseluruhan jalinan antara unur-unsur sosial yang pokok, yaitu kaidah-kaidah sosial (norma
sosial), lembaga-lembaga sosial, kelompok, serta lapisan sosial.
b. Proses sosial adalah pengaruh timbal-balik antara berbagai segi kehidupan bersama, misalnya pengaruh timbal-
balik antara segi kehidupan ekonomi dan segi kehidupan politik, antara segi kehidupan hukum dan segi kehidupan
agama, antara segi kehidupan agama dan segi kehidupan ekonomi, serta yang lainnya.
c. Perubahan sosial adlah perubahan yang mencakup seluruh lapisan dalam struktur sosial jalinan hubungan dalam
masyarakat.
d. Organisasi sosial adalah aspek kerja sama yang mendasar, yang menggerakkan tingkag laku para individu pada
tujuan sosial dan jalinan hubungan daalm masyarakat.
e. Institut sosial adalah suatu sistem yang menunjukkan bahwa peranan sosial dan norma-norma saling berkaitan dan
telah disusun guna memuaskan suatu kehendak dan fungsi sosial.

2. Objek dasar pemahaman konsep dasar sosiologi


Berikut ini beberapa objek yang menjadi dasar untuk memahami sosiologi.
a. Individu
b.Masyarakat
c. Hubungan antarindividu dan masyarakat
d.Kelompok
e.Komunitas (community)
G. Sosiologi sebagai metode
Sosiologi sebagai sebuah metode berarti bahwa sosiologi merupakan cara berpikir yang berpikir yang bertujuan
mengungkapkan realitas sosial yang terjadi dalam masyarakat dengan menggunakan prosedur serta teori yang bisa
dipertanggung jawabkan secra ilmiah.
Ciri pokok suatu metode sekurang-kurangnya sebagai berikut.
1. Ada permasalahan yang akan dikaji atau diteliti.
2. Ada hipotesis, yaitu kesimpulan yang bersifat sementara, yang harus dibuktikan terlebih dahulu kebenarannya.
3. Ada susulan mengenai cara kerja atau cara penyelesaian permasalahan dan hipotesis yang ada.
Berikut penjelasan lebih lanjut tentang hal-hal yang tercakup dalam sosiologi serta teknik dan riset yang digunakan
dalam sosiologi.

1. Hal-hal yang tercakup dalam sosiologi


Selain sebagai ilmu, sosiologi juga merupakan metode. Dengan demikian, sosiologi setidaknya harus mencakup
pengetahuan dasar tentang hal-hal berikut.
a. Kedudukan dan peran sosial individu dalam keluarga, kelompok sosial, dan masyarakat.
b. Nilai nilai dan norma norma sosial yg mendasari dan sekaligus memengaruhi sikap dan perilaku hubungan-
hubungan sosial dalam masyarakat.
c. Masyarakat dan kebudayaan daerah sebagai submasyarakat dan kebudayaan nasional Indonesia.
d. Perubahan sosial budaya yang terus menerus berlangsung, baik yang disebabkan oleh factor internal maupun
factor-faktor eksternal.
e. Masalah-masalah sosial budaya yang ditemui dalam kehidupan sehari-hari.
2. Teknik dan riset yang digunakan dalam sosiologi
a. menurut Abu Ahmadi,untuk menyelidiki sasaran penelitian dalam sosiologi digunakan beberapa metode berikut.
1. Historical method
2. comparative method
3. Statistical method
4. Case study method
b. menurut Paul B. Horton dalam ilmu sosiologi untuk mempelajari gejala-gejala alamiah khususnya kemasyarakatan
menggunakan menggunakan teknik reset. Tektik reset itu dapat diuraikan sebagai berikut.
1. Studi crossectional dan longitudinal
2. Eksperimen laboratoium dan eksperimen lapangan
3. penelitian pengamantan
c. menurut Soerjono Soekanto dalam sosiologi digunakan dua jenis metode untuk melakukan penelitian, yaitu
metode kualitatif dan kuantitatif.
1. metode kuantitatif adalah metode yg menekankan pengumpulan data dalam bentuk angka-angka.
a. metode statistic
b. metode sociometri

2. Metode kualitatif merupakan metode sosiologi yg menekankan pengumpulan data yg brupa kata-kata
a. Metode historis
b. Metode komparatif
c. Metode studi kasus
Selain metode-metode tersebut, ada beberapa metode yg sering digunakan sosiolog untuk menelaah masyarakat yg
didasarkan pada jenisnya.
a. Metode induktf
b. Metode dedukatif
c. Metode fungsionalisme
d. Metode empiris
e. Metode rasionalistis

3 Perspektif sosiologi
Untuk mempelajari sesuatu di masyarakat sebaiknya dimulai dengan membuat asumsi tentang sifat-sifat objek yg akan
dipelajari.
a. perspektif interaksionis
b. perspektif evolusionis
c. perspektif fungsionalis
d. perpektif konflik
Ilmu pengetahuan dibagi atas dua kelompok besar, yaitu kelompok ilmu-ilmu alam (natural sciences) dan kelompok
ilmu-ilmu sosial (social scial sciences). Ilmu-ilmu alam secara khusus mempelajari fenomena fisik,meliputi fisika, kimia,
biologi, astronomi, dan geologi. Sedangkan ilmu-ilmu sosial mempelajari fenomena nonfisik, yaitu segala sesuatu yg
berhubungan perilaku manusia.

H. Sosiologi dan fungsinya dalam kajian berbagai gejala sosial di masyarakat


1. Pengertian gejala sosial
Gejala sosial adalah peristiwa-peristiwa yang terjadi dan dapat diamati dalam kehidupan sosial. Salah satu gejala sosial
yang terjadi dalam masyarakat adalah adanya masalah-masalah sosial yang muncul dalam kehidupan masyarakat.
2. Macam-macam gejala sosial dalam masyarakat
Gejala-gejala sosial yg menjadi objek kajian sosiologi, sebagai berikut.
a. perilaku menyimpang (deviation)
b. Disorganisasi keluarga
c. kenakalan remaja
d. kemiskinan
e. kebodohan
f. penurunan kualitas moral (demoralisasi)
g. kesenjangan sosial
h. keberagaman kelompok sosial budaya.
3. Fungsi sosiologi dalam mengkaji gejala sosial dalam masyarakat
Seperti yang anda ketahui, sosiologi merupakan suatu ilmu. Sebagai ilmu, sosiologi memiliki berbagai fungsi, terutama
yg berkaitan dengan masyarakat. Fungsi penelitian sangat membantu dalam mengatasi gejala-gejala sosial, terutama yg
berkaitan dengan masalah-masalah sosial.

4. Peran sosiolog
Menurut Paul B. Horton dan chester l. hunt, seorang sosiolog dapat berpropesi sebagai berikut.
a.Ahli reset, untuk pengembangan ilmu atau industri
b. Konsultan kebijaksanaan, guna memberi masukan berupa prediksi pengaruh kebijakan sosial yang akan diambil.
c. Teknisi(sosiolog klinis) yg terlibat dalam perencanaan dan pelaksanaan kegiatan masyarakat
d. Guru, yg terlibat dalam kegiatan belajar mengajar.
e. Pekerja sosial

I. Penerapan Pengetahuan Sosiologi


1. Penerapan pengetahuan sosiologi tentang nilai dan norma
Pengetahuan sosiologi tentang nilai dan norma sosial dapat membantu keberhasilan sesorang maupun kelompok dalam
menjalankan peran-peran sosialnya.
2. Penerapan pengetahuan sosiologi tentang interaksi dan peran sosial
Pengetahuan sosiologi tentang sosiologi tentang interaksi dan peran sosial dapat membantu kerberhasilan dalam
melakukan interaksi sosial dan peran sosialnya dalam masyarakat.
3. Penerapan pengetahuan sosiologi tentang proses sosiolisasi dan pembentukan kepribadian
Pengetahuan sosiologi tentang sosiolisasi dan pembentukan kepribadian membantu seseorang untuk bersosiolisasi
sehingga membentuk kepribadian yang baik.
4. Penerapan pengetahuan sosiologi tentang perilaku penyimpangan dan pengendalian sosial
Dalam hidup masyarakat, ada sebagian individu yg berperilaku menyimpang dari nilai dan norma yg berlaku.
5. Penerapan pengetahuan sosiologi tentang status individu dan masyarakat
Pada dasarnya kedudukan manusia sebagai makhluk individu dan makhluk sosial. Indivvidu dan masyarakat saling
bergantung. Keberadaan individu diakui ketika berada dalam masyarakat dan masyarakat terkumpul karena kumpulan-
kumpulan individu yg saling berinteraksi secara teratur dan saling membutuhkan.
6. Penerapan pengetahuan sosiologi dalam pembanguan
Menurut soerjono soekanto, pengetahuan sosiologi dapat diterapkan dan berguna kehidupan sehari hari, misalnya untuk
memberikan data-data sosial yg diperlukan pada tahap perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian proses pembangunan.

BAB 2
HUBUNGAN SOSIAL DAN KONSEP DASAR SOSIOLOGI

A. Hubungan Sosial
Manusia adalah makhluk sosial, setiap manusia tidak dapat hidup tanpa adanya orang lain. Hal ini mengindikasikan
bahwa dalam diri setiap individu terdapat keinginan sekaligus kebutuhan utnuk menjalankan kehidupan bersama invidu
yang lain dan menciptakan suatu hubungan sosial.
1. Pengertian hubungan sosial
Hubungan sosial menunjukkan pada suatu bentuk interaksi sosial yang lebih luas, yang diatur oelh norma-norma sosial,
antara dua orang atay lebih yang memiliki posisi dan peran sosial.
2. Karakteristik hubungan sosial
Menurut tokoh Alan Page Fiske dalam tulisannya ``Human sociality``, karakteristik dari hubungan sosial adalah dua
orang atau lebih yang saling berkoordinasi antara satu dengan yang lainnya di mana tindakan, pengaruh, evaluasi, atau
pikiran mereka saling melengkapi.
3. Perbedaan hubungan sosial dengan interaksi sosial
Hubungan sosial dan interaksi sosial memiliki perbedaan. Hubungan sosial dapat terjadi tanpa harus adanya kontak
sosial dan komunikasi, sedangkan interaksi sosial terjadi apabila terdapat kontak sosial dan komunikasi.
4. Bentuk-bentuk hubungan sosial
Berikut ini dikemukakan beberapa bentuk hubungan sosial dalam kehidupan suatu masyarakat.
a. Hubungan antarpribadi
b. Kelompok sosial
c. Gemeinschaft dan gessellschaft
d. Hubungan kelembagaan atau lembaga sosial
e. Hubungan kelas dalam kelas sosial
f. Hubungan gender
5. Faktor-faktor pendorong terjadinya hubungan sosial dalam masyarakat
a. factor sosial
b. factor ekonomi
c. factor pendidikan
6. Faktor-faktor penghambat terjadinya hubungan sosial
a. Hambatan antropologis
Dengan mengenal kebudayaannya, norma kehidupannya, kebiasaan, dan bahasanya, ,maka kita akan lebih mudah
menjalin hubungan sosial dengan kelompok.
b. Hambatan sosiologis
Hambatan sosiologis dapat berupa perbedaan status sosial, perbedaan agama, perbedaan ideologi, perbedaan kelas, dan
sebagainya.
c. Hambatan psikologis
Hubungan sosial akan terhambat jika kita atau orang lain mengalami gangguan-gangguan psikologis.
d. Hambatan ekologis
Hambatan ekologis terjadi karena gangguan lingkungan alam terhadap proses berlangsungnya hubungan sosial.
7. Dampak hubungan sosial
Dampak sosial sosialn tersebut sebagai berikut.
a. Mempermudah proses sosialisasi.
b. Mendorong proses internalisasi
c. Mempermudah proses enkulturasi
d. Terjadinya difusi
e. Terjadinya akulturasi
f. Terjadinya asimilasi
g. Mendorong inovasi
h. Mendorong konflik

B. Hubungan antara keteraturan sosial dan interaksi sosial


Unsur-unsur yang menciptakan keteraturan sosial sosial sebagai berikut.
1. Tertib sosial
Tertib sosial adalah keadaan sesuatu masyarakat dengan kehidupannya yang teratur, dinamis, sebagai hasil hubungan dari
sosial yg harmonis dan selaras dengan norma dan nilai sosial dalam interaksi masyarakat.
Tertib sosial di tandai dengan ciri-ciri, yaitu:
a. Individu atau kelompok bertimdak sesuai dengan norma dan nilai yang berlaku.
b. Adanya pranata-pranata sosial yg saling mendukung.
c. Adanya sistem norma dan nilai-nilai sosial yg diakui dan diunjung tinggi oleh masyarakat.
d. Adanya kerja sama yg harmonis dan menyenangkan.

2. Order
Order adalah sistem norma dan nilai sosial yg berkembang, diakui, dan dipatuhi oleh seluruh anggota masyarakat.
Contoh:kerja bakti atau dikenal dengan gotong royong ,sikap tepa salira atau dikenal juga dengan toleransi.
3. Keajegan
Keajegan adalah keteraturan sosial yg tetap dan relatif tidak berubah sebagai hasil hubungan selaras antara tindakan,
norma, dan nilai dalam interksi sosial. Contoh: kegiatan belajar dan mengajar siswa di sekolah yang disertai dengan
kedisiplinan atau ketaatan siswa terhadap peraturan sekolah.
4. Pola
Pola artinya gambaran atau corak hubungan sosial yg tetap dalam interaksi sosial. Contoh: kewajiban untuk menghormati
orang yg lebih tua.

C. Hubungan antara Interaksi sosial dan Dinamika sosial


Perubahan dan dinamika yg terjadi perubahan nilai-nilai sosial, norma-norma yang berlaku di masyarakat, pola-pola
perilaku, perubahan susunan-susunan kelembagaan, dan masih banyak lagi.
1. Perubahan sosial
Menurut Kigsley Davis, perubahan sosial diartikan sebagai perubahan-perubahn yang terjadi didalam struktur dan
fungsi masyarakat. Mac iver menyebutkan perubahan sosial sebagai perubahan dalam hubungan atau sebagai terhadap
keseimbangan dalam hubungan sosial.
2. Dinamika sosial
Dinamika sosial merupakan telah terhadap adanya perubahan-perubahan dalam realitas sosial yang saling berhubungan
satu dengan lainnya. Beberapa konsep yang berhubungan dengan dinamika sosial sebagai berikut.
a. Mobilitas Sosial
b. Penyimpangan sosial
c. Pengendalian sosial
3. Faktor-faktor penyebab perubahan sosial
Penyebab terjadinya perubahan sosial dapat dibedakan menjadi dua macam, yaitu sebagai berikut.
a. Faktor internal
Faktor internal adalah faktor yang berasal dari dalam masyarakat sendiri
1) Bertambahnya atau berkurangnya penduduk
2) Adanya penemuan baru (discovery)
3) Pertentangan (konflik) masyarakat
4) Terjadinya pemberontakan (revolusi)
b. Faktor eksternal adalah factor yang berasal dari luar masyarakat.
1) Bertambahnya atau berkurangnya penduduk

Pertumbuhan penduduk yang cepat dapat menyebabkan perubahan dalam struktur masyarakat, seperti
munculnya kelas sosial yang baru dan profesi yang baru.
2) Adanya penemuan baru (discovery)
Penemuan baru dalam masyarakat di bidang ilmu pengetahuan dan teknologi mengakibatkan terjadinya perubahan
sosial.
3) Pertentangan (konflik) masyarakat
Dalam interaksi sosial dimasyarakat yang heterogen dan dinamis, pertentangan-pertentangan (konflik) mungkin saja
terjadi baik antara individu dengan individu, indidvidu dengan kelompok, dan kelompok dengan kelompok.
4) Terjadinya pemberontakan (revolusi)
Revolusi adalah perubahan yang sangat cepat dan mendasar yang dilakukan oleh indididu atau kelompok.
b. Faktor eksternal
Faktor eksternal adalah faktor yang berasal dari luar masyarakat.
1) Lingkungan alam fisik
Salah satu faktor penyebab perubahan yang bersumber dari lingkungan alam, seperti terjadinya bencana banjir, longsor,
dan gempa bumi, kebakaran hutan, dan sebagainya.
2) Peperangan
Peperangan antara Negara satu dengan yang lain kadang bisa menyebabkan terjadinya perubahan-perubahan baik pada
lembaga kemasyarakatan maupun struktur masyarakat.
3) Pengaruh kebudayaan lain.
Di era globalisasi ini tidak ada satu pun Negara yang mampu menutup dirinya dari interaksi dengan bangsa lain.

D. Nilai dan Norma Sosial


1. Nilai sosial
Nilai sosial adalah penghargaan yang diberikan masyarakat terhadap sesuatu yang dianggap baik, luhur, pantas, dan
mempunyai daya guna fungsional bagi masyarakat. Dalam pandangan sosiologi, nilai dianggap sebagai bagian dari sistem
sosial masyarakat. Beberapa tokoh sosiologi mendefinisikan nilai sosial berikut.
a. Theodorson, nilai sosial merupakan sesuatu yang abstrak, dijadikan pedoman, dan prinsip-prinsip umum, dalam
bertindak atau bertingkah laku dimasyarakat.
b. Koentjaraningrat, nilai sosial adalah konsepsi yang hidup dalam alam pikiran mayoritas masyarakat mengenai hal-hal
yang dianggap mulia.
c. Kimball Young, nilai sosial adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, yang pantas, berharga, yang
mempengaruhi perilaku sosial orang yang memiliki nilai itu.
d. Robert M.Z. Lawang, nilai sosial adalah gambaran mengenai apa yang diinginkan, yang pantas berharga, yang
memengaruhi perilaku sosial orang yang memiliki nilai itu.
Nilai sosial memiliki ciri sebagai berikut.
a. Nilai tercipta secara sosial, bukan secara biologis ataupun bawaan lahir.
b. Nilai berlangsung secara terus-menerus dari generasi ke generasi melalui berbagai macam proses sosial, seperti
interaksi, difusi, akulturasi, dan kontak sosial.
c. Nilai memberikan pengaruh yang berbeda-beda terhadap orang perorangan dan masyarakat.
d. Nilai melibatkan emosi dan perasaan.
e. Berbeda-beda pada tiap kelompok manusia.
f. Berupa ukuran atau peraturan soaial yang turut memenuhi kebutuhan sosial.

Walter G. Revret, merinci nilai sosial menjadi lima, yaitu nilai ekonomi, nilai reksreasi, nilai perserikatan, nilai
kejasmanian, dan nilai watak.

Edwaed Sparanger mengklasifikasikan nilai menjadi nilai teori yang menentukan identitas sesuatu, nilai ekonomi
yang berupa kegunaan sesuatu, nilai agama yang berhubungan dengan sesuatu yang bersifat ketuhanan, nilai kekuasaan
yang berhubungan dengan politik dan pemerintahan, serta nilai selodaritas yang berhubungan dengan cinta, persahabatan,
dan hidup bersama.
2. Norma sosial
Norma adalah aturan-aturan yang dilengkapi dengan sanksi-sanksi kepada orang yang melanggarnya. Atau dikatakan
seperangkat tatanan, baik tertulis maupun tidak tertulis, yang berlaku, dan merupakan pedoman sehari-hari dalam
masyarakat. Dalam pelaksaannya, norma berlaku di segala bidang kehidupan masyarakat misalnya kesenian, keagamaan,
adat istiadat, dan pendidikan.
Norma sosial dalam masyarakat dibedakan menjadi beberapa aspek yang saling berkaitan satu dengan yang lain.
Berikut macam-macam norma sosial yang ada di masyarakat.
a. Norma tata cara (usage)

- Norma tata cara mengatur anggota masyarakat dalam hal cara berbuat sesuatu.
b. Norma kebiasaan atau kelaziman (folkways)
- Norma kebiasaan atau kelaziman mengatur anggota masyarakat dalam melakukan perbuatan yang berupa kebiasaan
yang telah lazim dalam masyarakat itu.
c. Norma agama
- Norma agama merupakan norma yang berfungsi sebagai petunjuk dan pegangan hidup bagi umat manusia yang berasal
dari Tuhan yang berisikan perintah dan larangan,.
d. Norma hukum
- Norma hukum adalah suatu rangkain aturan yang ditujukkan kepada anggota masyarakat yang berisi ketentuan, perintah,
kewajiban, dan larangan, agar dalam masyarakat tercipta suatu ketertiban dan keadilan yang biasanya dibuat oleh lembaga
tertentu.
e. Norma kesusilaan
- Norma kesusilaan adalah peraturan sosial yang berasal dari hati nurani yang menghasilkan akhlak sehingga sesorang
dapat membedakan apa yang dianggap baik dan apa yang dianggap buruk.
f. Norma kesopanan
- Norma kesopanan adalah petunjuk hidup yang mengatur bagaimana seseorang harus bertingkah laku dalam masyarakat.

3. Peran nilai dan norma dalam masyarakat


Norma dan nilai dalam masyarakat sangat berperan dalam memberikan stabilitas kehidupan.
Berikut peran nilai dan norma dalam masyarakat.
a. Sebagai pengatur sistem dalam masyarakat.
b. Sebagai pelindung bagi mereka yang lemah.
c. Sebagai khazanah budaya masyarakat
d. Sebagai petunjuk perilaku yang benar.

E. Tindakan Sosial
Secara sederhana, tindakan sosial bisa diartikan sebagai respons atau reaksi yang terlihat secara kasatmata setelah
melakukan interaksi sosial,
Tindakan sosial dapat dibedakan menjadi empat tipe sebagai berikut.
1. Bersifat rasional (instrumental)
Tindakan sosial yang bersifat rasional adalah tindakan sosial yang dilakukan dengan pertimbangan dan pilihan secara
sadar (Masuk akal).
2. Berorientasi nilai
Tindakan sosial yang berorientasi nilai dilakukan dengan memperhitungkan manfaat sedangkan tujuan yang ingin
dicapai tidak terlalu dipertimbangkan tindakan ini menyangkut kriteria baik dan benar menurut penilaian masyarakat.
3. Tradisional
Tindakan sosial tradisional ini adalah tindakan sosial yang menggunakan pertimbangan kondisi kebiasaan yang telah
baku dan ada di masyarakat.
4. Afektif
Tindakan sosial afektif adalah tindakan sosial yang sebagian besar tindakannya dikuasai oleh perasaan (afektif) ataupun
emosi tanpa melakukan pertimbangan yang matang.

Interaksi sosial
Dilakukannya interaksi sosial memungkinkan terjadinya pengembangan pola keteraturan serta dinamika dalam
kehidupan sosial berikut beberapa hal yang berkaitan dengan interaksi sosial.
1. Pengertian interaksi sosial
Interaksi sosial adalah hubungan sosial yang dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perseorangan antara
beberapa kelompok manusia maupun antara perorangan dengan kelompok.
Pengertian interaksi sosial yang dikemukakan para ahli sosiologi sangat bermacam-macam seperti contoh berikut.
a. Kimball young (dalam buku sosiologi atau suatu pengantar: Soerjono Soekanto 1996 : 67) interaksi sosial adalah kunci
dari semua kehidupan sosial tanpa interaksi sosial tidak akan mungkin ada kehidupan bersama. oleh karena itu interaksi
sosial menjadi syarat utama terjadinya aktivitas sosial.
b. Soerjono Soekanto (dalam buku sosiologi suatu pengantar) interaksi sosial adalah bentuk yang tampak ketika orang
perorangan atau kelompok manusia mengadakan hubungan satu dengan yang lain terutama menengahkan kelompok sosial
serta lapisan-lapisan sosial sebagai unsur pokok dan struktur sosial.

2. Ciri-ciri interaksi sosial


Interaksi sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Pelakunya lebih dari satu orang.
b. Ada komunikasi diantara pelaku melalui kontak sosial
c. Mempunyai maksud dan tujuan yang jelas, terlepas dari yang sama atau tidaknya tujuan tersebut dengan yang
diperkirakan pelaku.
d. Ada dimensi waktu (masa lampau, masa kini, dan masa datang) yang akan menentukan sikap aksi yang sedang
berlangsung.

3.Macam-macam interaksi sosial


Interaksi sosial dapat dibedakan menjadi tiga macam yaitu sebagai berikut.
a. Interaksi antar individu
- Interaksi sosial antar individu adalah hubungan timbal balik yang terjadi antara perseorangan.
b. Interaksi antar individu dengan kelompok
- Interaksi sosial antara individu dengan kelompok adalah hubungan timbal balik yang terjadi antara orang perorangan
dengan kelompok.
c. Interaksi antar kelompok
- Interaksi sosial antar kelompok adalah hubungan timbal balik yang terjadi antara dua kelompok yang berbeda atau lebih.

4. syarat terjadinya interaksi sosial suatu interaksi dapat terjadi apabila ada hal-hal berikut.
a. kontak sosial
Secara etimologi asal kata kontak berasal dari bahasa latin yaitu con atau jamaknya cum yang berarti bersama-sama dan
tango artinya menyentuh jadi kontak berarti bersama-sama menyentuh.
Untuk dapat memahami bentuk-bentuk kontak sosial yang terjadi maka kontak sosial dibedakan menurut berbagai
kategori sebagai berikut.
1) berdasarkan cara terjadinya kontak sosial
a). kontak langsung (primer)
b). Kontak secara tidak langsung (sekunder)
2) berdasarkan jumlah individu yang terlibat.
a) kontak antar individu
b). kontak individu dengan kelompok
c). kontak antar kelompok
b. Komunikasi
kata komunikasi berasal dari bahasa latin communicare yang artinya memberi atau menanamkan kata komunicare itu
sendiri berakar dari kata komunis yang artinya umum. komunikasi dapat diartikan suatu cara menyampaikan pesan dari
satu pihak ke pihak yang lain sehingga terjadi pengertian bersama.
Dalam komunikasi terdapat empat unsur yaitu pengirim, penerima, pesan, dan umpan balik.
1. Pengirim (Sender) atau yang disebut communikator adalah pihak yang mengirimkan pesan kepada orang lain
2. Penerima (Receiver) yang biasa disebut communicant adalah pihak yang menerima pesan dari sender.
3. Pesan (Message) adalah isi atau informasi yang disampaikan pengirim kepada penerima.
4. Umpan balik (Feedback) adalah reaksi dari penerima atas pesan yang diterima.

F.faktor pendorong interaksi sosial


Pada dasarnya interaksi sosial bisa dikatakan terjadi ketika dua orang atau lebih saling mempengaruhi baik melalui
komunikasi maupun tindakan.
Terjadinya interaksi sosial dilandasi oleh beberapa faktor antara lain imitasi identifikasi sugesti simpati empati motivasi
dan lain-lain
1. Imitasi
Imitasi artinya meniru atau tiruan imitasi adalah tindakan atau usaha yang meniru tindakan orang lain sebagai tokoh
idealnya.
Apabila tokoh itu berasal dari kelompok tertentu maka tokoh ideal yang menjadi panutan disebut ‘’reference group’’
kelompok acuan atau kelompok referensi kelompok referensi merupakan kelompok yang menjadi ukuran bagi seseorang
yang bukan anggota kelompok untuk membentuk pribadi dan kelakuannya reference group memiliki dua tipe yaitu tipe
normatif dan pembanding
a. tipe normatif yaitu kelompok yang menentukan dasar-dasar bagi kepribadian seseorang.
b. tipe pembanding yaitu kelompok yang menjadi pegangan bagi individu di dalam menilai kepribadiannya.
Proses imitasi tidak dapat terjadi dengan sendirinya agar terjadi proses imitasi harus dipenuhi beberapa syarat adapun
syarat terjadinya.
a. Sesuatu yang ditiru harus mendapatkan perhatian orang lain .
b. Harus ada sikap menjunjung tinggi atau mengagumi hal-hal yang ditiru.
c. Taraf pengertian yang cukup mengenai hal-hal yang ditiru.
2.identifikasi
Identifikasi yaitu kecenderungan atau keinginan dalam diri seseorang untuk menjadi sama dengan pihak lain
identifikasi mengakibatkan terjadinya pengaruh yang lebih dalam dari sugesti dan imitasi.
Proses identifikasi dapat dimulai dari sugesti kemudian simpati imitasi dan identifikasi contoh seorang anak biasanya akan
mengidentifikasi gaya dan perilaku orang tuanya batasan identifikasi sebagai berikut.
a. Orientasi terhadap nilai norma dan pola perilaku pihak lain
b. Menempatkan diri sendiri dalam keadaan orang lain
c. Menerima kepercayaan dan nilai orang lain atau kelompok sebagai kepercayaan nilai sendiri.
3. Sugesti
Sugesti artinya pengaruh karena emosional atau perasaan atau kata hati tersentuh oleh pandangan sikap dan anjuran dari
pihak lain.
4. Simpati
Simpati merupakan suatu proses seseorang yang merasa tertarik pada pihak lain.
5. Empati
Empati adalah kemampuan mengambil atau memainkan peranan secara efektif dari seseorang atau orang lain dalam
kondisi yang sebenar-benarnya.
Dalam interaksi sosial seseorang terkadang ingin mengetahui tentang identitas sosial status sosial dan peranan sosial.
Setelah hal-hal tersebut diketahui melalui proses sosial lebih lanjut maka kerjasama interaksi sosial dapat menghasilkan
hal-hal sebagai berikut
a Identitas sosial
Identitas sosial adalah ciri maupun sifat tertentu yang dimiliki seseorang dan telah memperoleh legimitasi dari
masyarakat sekitar.

b. Status kedudukan
Sosial menurut Soerjono Soekanto kedudukan sosial adalah tempat atau posisi umum dalam masyarakat sehubungan
dengan orang-orang lain dalam kelompok tersebut atau kelompok yang lebih besar lagi identitas sosial mencerminkan
status / kedudukan sosial seseorang.
kedudukan atau status sosial dapat diperoleh seseorang melalui beberapa cara sebagai berikut
1). Ascribed status
2). Achieved status
3). Assigned status
c. Peranan sosial
Peranan sosial adalah tingkah laku individu yang mementaskan suatu kedudukan tertentu.
6. Motivasi
Motivasi adalah dorongan, rangsangan, pengaruh, atau stimulus yang diberikan seseorang individu kepada individu
yang lain sedemikian rupa sehingga orang yang diberi motivatis tersebut menuruti atau melaksanakan apa yang
dimotivasikan secara kritis tradisional dan penuh tanggung jawab.

G. Pola interaksi sosial


1. Jenis-jenis pola interaksi
Berdasarkan bentuknya, interaksi sosial dapat diklasifikasikan menjadi tiga pola, sebagai berikut.
a. Pola interaksi individu dengan individu.
b. Pola interaksi individu dengan kelompok
c. Pola interaksi kelompok dengan kelompok

2. Ciri-ciri pola interaksi sosial pola interaksi sosial memiliki ciri-ciri sebagai berikut
a. Berdasarkan kedudukan sosial status dan peranannya.
b Merupakan suatu hasil kegiatan yang terus berlanjut Dan berakhir pada suatu titik yang merupakan hasil dari kegiatan
tadi.
c. Mengandung dinamika
d.Tidak mengenal waktu tempat dan keadaan tertentu.

H. Bentuk-bentuk interaksi sosial


Interaksi sosial dapat dengan mudah kita temui dalam kehidupan sehari-hari adapun interaksi yang terjadi di dalam
masyarakat bisa menghasilkan pola-pola atau bentuk hubungan yang dapat memperoleh dan mengubah kondisi
masyarakat tersebut menurut gillin dan gillin ada dua macam bentuk interaksi sosial yaitu proses asosiatif dan disosiatif
1. Proses asosiatif
Proses asosiatif adalah bentuk interaksi sosial yang mendorong terciptanya keteraturan sosial. Pada hakikatnya proses
ini mempunyai kecenderungan untuk membuat masyarakat bersatu dan meningkatkan solidaritas di antara anggota
kelompok. Empat bentuk proses asosiatif yaitu kerjasama akomodasi asimilasi dan akulturasi.

a. Kerjasama
Kerjasama dalam masyarakat muncul karena adanya beberapa situasi tertentu yaitu seperti berikut.
1. Adanya keadaan alam yang kurang bersahabat.
2. Musuh bersama yang datang dari luar wilayah.
3. Pekerjaan yang membutuhkan banyak tenaga kerja.
4. kegiatan keagamaan yang sakral.

Bentuk kerjasama dalam masyarakat yaitu tawar-menawar koperasi koalisi dan usaha patungan
1. Tawar-menawar (bargaining).
2. Usaha patungan (joint venture).
3. Kooptasi (cooptation)
4. Koalisi (coalition)

b. Accomodation (akomodasi)
Akomodasi adalah keseimbangan interaksi sosial dalam kaitannya dengan norma dan nilai yang ada di masyarakat.
Akomodasi sering terjadi dalam situasi konflik sosial (pertentangan). Akomodasi merupakan suatu cara untuk
menyelesaikan pertentangan tanpa menghancurkan pihak lawan sehingga pihak lawan tidak kehilangan kepribadiannya
istilah akomodasi dapat digunakan dalam dua keperluan berikut
1). Untuk menunjuk pada suatu keadaan.
2). Untuk menunjuk suatu proses aksi individual dan kelompok sosial sehubungan dengan norma-norma sosial yang
berlaku di masyarakat.
Akomodasi sebagai suatu proses dapat memiliki bentuk sebagai berikut.
1). Toleran (participation)
2). Compromise
3). Coercion
4). Arbutration
5). Mediation
6). Conciliation
7). Adjudication
8). Stalemate
Tujuan akomodasi adalah:
1) Mengurangi pertentangan antara orang perorangan atau kelompok
2) Mencegah meledaknya suatu pertentangan untuk sementara waktu
3) Memungkinkan terjadinya kerjasama antar kelompok sosial
4) Mengupayakan peleburan antar kelompok sosial.

c. Asimilation (asimilasi)
Asimilasi adalah proses sosial yang timbul apabila ada kelompok masyarakat yang dengan latar belakang kebudayaan
yang berbeda saling bergaul secara interaktif dalam jangka waktu yang lama.
Ditinjau dari segi budaya apabila kebudayaan atau lebih bertemu akan terjadi sekurang-kurangnya 3 kemungkinan yaitu
dominasi alkulturasi atau sintesis.
1. Dominasi
Dominasi adalah kebudayaan baru yang datang mendesak, bahkan melenyapkan kebudayaan yang sama .
2. Alkulturasi
Kedua kebudayaan hidup saling berdampingan, masing-masing individu pendukung mempertahankan budayanya, bila
harus melepas tradisi pendatang baru diharap mau menerima kebudayaannya, dan ia pun mau menerima kebudayaan yang
baru.
3. Sinstesis
Sintesis, yaitu munculnya budaya baru sebagai hasil pertemuan antar manusia pelaku budaya.

d. Acculturation (akulturasi)
Alkulturasi adalah suatu keadaan dimana unsur-unsur kebudayaan asing yang masuk lambat laun diterima dan diolah ke
dalam kebudayaan sendiri tanpa menyebabkan hilangnya kepribadian kebudayaan sendiri.
Unsur-unsur kebudayaan yang mudah diterima dalam akulturasi seperti berikut
1. Kebudayaan materiil
2. Kebudayaan yang mudah disesuaikan dengan kondisi setempat misalnya kesenian olahraga dan hiburan.
3. Kebudayaan yang pengaruhnya kecil misalnya model pakaian potongan rambut bentuk rumah model sepatu dan lain-
lain.
4. Teknologi ekonomi
sementara itu unsur-unsur kebudayaan yang sulit untuk diterima dalam akulturasi antara lain:
1. Unsur kebudayaan yang menyangkut kepercayaan ideologi falsafah atau religi suatu kelompok.
2. Unsur-unsur yang dipelajari pada taraf pertama proses sosialisasi.

2. Proses disosiatif
Proses of disosiation atau proses sosial disosiatif sering disebut juga opsional interaksi yang bersifat disosiatif yang ini
interaksi yang mengarah pada bentuk-bentuk pertentangan atau konflik. Tiga bentuk proses disosiatif yaitu persaingan
kontraversi dan pertentangan. Akan tetapi, didalam masyarakat juga ada diferensiasi.
Berikut penjelasannya.
a. Competition (Kompetisi) atau Persaingan
b. Contravension (Kontravensi)
c. Conflik (Pertentangan)
di dalam kehidupan masyarakat terdapat beberapa bentuk konflik, yaitu konflik pribadi, politik, rasial, antarkelas, sosial,
dan konflik yang bersifat internasional.

1). Konflik pribadi


2) Konflik politik
3) Konflik rasial
4) konflik antarkelas
5) kelompok yang bersifat internasional
Cara yang dapat digunakan untuk memecahkan atau menyelesaikan konflik diantaranya elimination, subgation, atau
domination, majority rule, minority concert, dan integrasi.
1) Elimination
2) Subjugation
3) Majority rule
4) Minority concert
5) Integrasi

d. Diferensiasi atau differentiation


Diferensiasi merupakan suatu proses individu di dalam masyarakat yang memperoleh umur, jenis kelamin,atau profesi.
Diferensiasi dapat menghasilkan sistem pelampiasan dalam masyarakat bahkan polarisasi atau pemisahan.
Daftar Pustaka
Bondet. 2009. Sosiologi jilid 1 untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen pendidikan Nasional.
Catur Budiati. Atik. 2009. Sosiologi Kontekstual untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen
Pendidikan Nasional.
Elisanti dan Titin Rostini. 2009. Sosiologi 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Endorto, Danang, dkk. 2009. Ilmu Pengetahuan sosial 3: untuk SMP/MTS Kelas IX. Jakarta
Joko Sri Sukardi. 2009. Sosiologi kelas X untuk SMA/MA, Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen pendidikan nasional.
Laning, Vina Dwi. 2009. Sosiologi: untuk SMA/MA Kelas X (BSE). Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.
Muin, Idianto. 2013. Sosiologi untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Erlangga.
Sudarmi, Sri. 2009. Sosiologi 1 untuk Kelas X SMA dan MA. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Suharni. 2009. Sosiologi 1 untuk SMA/MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Waluya, Bagia. 2009, Sosiologi 1: Menyelami Fenomena Sosial di Masyarakat untuk kelas X SMA/MA. Jakarta: Pusat
Perbukuan Departemen Pendidikan Nasional.
Widiamti, Wida 2009. Sosiologi 1: untuk SMA dan MA Kelas X. Jakarta: Pusat Perbukuan Departemen Pendidikan
Nasional.

Sumber Internet:
https://id.m.wikipedia.org.wiki/

Anda mungkin juga menyukai