Anda di halaman 1dari 14

KONSEP DASAR DAN SEJARAH ILMU SOSIAL

DAN INTERAKSI SOSIAL


MAKALAH
Untuk memenuhi Tugas Mata Kuliah
Interaksi Sosial dan Budaya
Yang dibina oleh Bapak Trio Arista, M.Pd.

Oleh

Khoril Mutoharoh (2186206078)


Ilhama Anisa’u Kamila (2186206114)
Muhammad Muzaqi (2186206158)
Riani Puji Lestari (2186206026)
Saskia Fahmi Ilmania (2186206135)

UNIVERSITAS NAHDLATUL ULAMA BLITAR


FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN SOSIAL
PROGRAM STUDI S1 PENDIDIKAN GURU SEKOLAH DASAR
SEPTEMBER 2022
KATA PENGANTAR

Syukur alhamdulillah atas kehadirat Allah SWT. Yang mana telah


memberikan rahmat dan karuniaNya pada penulis. Sehingga penulis dapat
menyelesaikan makalah yang berjudul “Konsep Dasar dan Sejarah Ilmu Sosia dan
Interaksi Sosial” untuk memenuhi tugas mata kuliah Interaksi Sosial dan Budaya.
Tidak lupa penulis menyampaikan terima kasih kepada :
1. Bapak Trio Arista, M. Pd. selaku dosen pengampu mata kuliah Interaksi
Sosial dan Budaya.
2. Teman-teman PGSD angkatan 2021 atas kerjasamanya.
3. Semua pihak yang tidak dapat disebutkan satu-persatu yang telah
membantu demi terselesaikannya makalah ini dengan lancar. Semoga
Allah SWT membalas semua kebaikan kalian, amin.
Penulis menyadari dalam penyusunan makalah ini masih banyak kekurangan
yang terdapat di dalamnya, untuk itu penulis sangat mengharapkan adanya
kritikan dan masukan yang bersifat membangun demi kesempurnaan laporan ini.
Akhir kata penulis berharap semoga makalah ini berguna dan bermanfaat bagi
para pembaca dan makalah selanjutnya.

Blitar, 21 September 2022

Kelompok 1

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ...................................................................................................... i


DAFTAR ISI .................................................................................................................... ii
BAB I PENDAHULUAN ................................................................................................ 1
A. Latar Belakang ...................................................................................................... 1
B. Rumusan Masalah ................................................................................................. 1
C. Tujuan ................................................................................................................... 1
BAB II PEMBAHASAN ................................................................................................. 2
A. Pengertian Ilmu Sosial dan Interaksi Sosial .......................................................... 2
B. Sejarah Ilmu Sosial Dasar ..................................................................................... 6
C. Objek Kajian Ilmu Sosial Dasar ............................................................................ 8
BAB III PENUTUP ....................................................................................................... 10
A. Kesimpulan ......................................................................................................... 10
B. Saran .................................................................................................................... 10
DAFTAR RUJUKAN ................................................................................................... 11

ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ilmu merupakan salah satu aspek terpenting dalam kehidupan.
Manusia dapat menjalankan kehidupan yang baik karena adanya ilmu yang
melekat pada diri manusia. Sementara itu ilmu dapat diperoleh melalui
adanya proses mencari ataupun menambah pengetahuan dimana proses
tersebut dilakukan untuk merubah atau menambah wawasan manusia yang
lebih baik dan manusia dapat terdidik dan menjalani kehidupan yang baik.
Terdapat banyak macam-macam ilmu yang dapat dicari, dipelajari,
dipahami, hingga dikembangkan. Salah satu contoh kajian ilmu di dunia
adalah ilmu sosial. Ilmu ini merupakan salah satu ilmu yang harus kita
kuasai karena dalam pembahasannya kita memperlajari tentang segala
sesuatu yang terjadi dan yang berhubungan dengan manusia di dunia.
Selain itu manusia tidak dapat hidup tanpa kehadiran manusia lain
itulah yang menyebabkan adanya dorongan untuk hubungan (interaksi)
dengan orang lain. Tidak ada manusia yang sama persis di dunia ini
walaupun kembar sekalipun, setiap manusia memiliki keunikan tersendiri.
Atas dasar hal tersebut sering kali terjadi konflik di dalam kehidupan.

B. Rumusan Masalah
a. Apa pengertian Ilmu Sosial dan Interaksi Sosial?
b. Bagaimana sejarah Ilmu Sosial Dasar?
c. Apa saja objek kajian Ilmu Sosial Dasar?

C. Tujuan
a. Untuk mengetahui pengertian Ilmu Sosial dan Interaksi Sosial
b. Untuk mengetahui sejarah Ilmu Sosial Dasar
c. Untuk mengetahui objek kajian Ilmu Sosial Dasar

1
BAB II
PEMBAHASAN
A. Pengertian Imu Sosial dan Interaksi Sosial
a. Pengertian Ilmu Sosial
Norman Mac Kenzie (1966) memberikan batasan Ilmu Sosial
adalah "All the academic disciplines which deal with men in their
social context" (dalam Sumaatmadja, 1980). Kenzie mengemukakan
bahwa yang dimaksud dengan Ilmu Sosial adalah semua ilmu yang
mempelajari manusia dalam konteks sosialnya. Pengertian yang tidak
jauh berbeda juga dikemukakan Harold A Phelps sebagaimana dikutip
oleh Fairchild, H.P (1964) bahwa Ilmu Sosial sebagai "A general term
for all the sciences which are conserned with human affairs; such
sciences are economics, government, law, education, psychology,
sociology, anthropology" (dalam Sumaatmadja, 1980). Phelps.
mengemukakan bahwa Ilmu Sosial adalah sebutan untuk semua ilmu
yang berkaitan dengan urusan manusia, seperti: ekonomi,
pemerintahan, hukum, pendidikan, psikologi, sosiologi dan
antropologi.
Achmad Sanusi (1971) mengemukakan bahwa Ilmu Sosial
terdiri atas disiplin-disiplin Ilmu Pengetahuan Sosial yang bertaraf
akademik, dan biasanya dipelajari pada tingkat perguruan tinggi,
makin lanjut makin ilmiah.
Deobold B. Van Dalen mengemukakan bahwa Ilmu Sosial
adalah ilmu yang mempelajari tingkah laku manusia, sementara
tingkah laku manusia di masyarakat memiliki banyak aspek, seperti
aspek ekonomi, aspek sikap mental, aspek budaya, aspek hubungan
sosial, dan lain sebagainya (dalam Suriasumantri, 1993).
Berdasarkan batasan-batasan yang diberikan para ahli tersebut
diatas dapat dikemukakan satu pengertian tentang ilmu sosial, yaitu
bidang bidang keilmuan yang mempelajari manusia di masyarakat dan
mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat. Dalam

2
mempelajari perilaku manusia di masyarakat akan mencakup banyak
aspek (sosial, ekonomi, budaya, politik, dan sebagainya.
b. Pengertian Interaksi Sosial
Interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang
dinamis yang menyangkut hubungan antara orang perorangan, antara
kelompok-kelompok manusia, maupun antara perorangan dan
kelompok manusia. Apabila dua orang bertemu, interaksi sosial
dimulai pada saat itu. Mereka saling menegur, berjabat tangan,
berbincang bincang, bahkan berselisih. Aktivitas-aktivitas semacam
itu merupakan interaksi sosial.
Walaupun orang-orang yang bertemu muka tidak saling berbicara
atau tidak saling melakukan ekspresi dengan bahasa tubuh, interaksi
sosial telah terjadi. Masing-masing sadar akan adanya pihak lain yang
menyebabkan perubahan-perubahan dalam perasaan maupun syaraf
orang-orang yang bersangkutan. Hal ini disebabkan oleh, misalnya
bau keringat, minyak wangi, suara berjalan, dan sebagainya.
Semuanya itu menimbulkan kesan di dalam pikiran seseorang, yang
kemudian menentukan tindakan apa yang akan dilakukannya.
Untuk mempelajari interaksi sosial digunakan beberapa
pendekatan. Salah satunya adalah pendekatan interaksionisme
simbolik yang dikemukakan oleh Herbert Blumer. Menurut Blumer,
adanya interaksi antara seseorang dan orang lain akan memunculkan
makna (meaning) tertentu.
Ada tiga pokok pikiran dari teori interaksionisme simbolik, yaitu
pertama, manusia bertindak terhadap sesuatu atas dasar makna yang
dimiliki sesuatu tersebut baginya. Kedua, makna yang dimiliki sesuatu
tersebut muncul dari interaksi sosial seseorang dengan sesama. Ketiga,
makna diperlakukan atau diubah melalui proses penafsiran.
Sebagai contoh, setiap hari kamu pergi ke sekolah dan berinteraksi
dengan gurumu. Ketika ujian, kamu ketahuan sedang mencontek.
Kamu ditegur dan diberi hukuman oleh gurumu. Dari peristiwa
tersebut, kamu dapat memberikan penafsiran yang kamu lakukan

3
terhadap hal contek mencontek. Dengan demikian, kamu memberi
makna terhadap mencontek dari interaksi antara kamu dan gurumu.
Interaksi sosial didasarkan atas berbagai faktor, antara lain :
a. Imitasi : adalah proses menirukan tindakan,nilai, norma atau
ilmu pengetahuan orang lain atau kelompok. Faktor imitasi
dapat mendorong seseorang atau kelompok untuk mematuhi
norma-norma atau kaidah-kaidah tertentu.
b. Sugesti : faktor sugesti berlangsung jika seseorang menerima
suatu pandangan atau sikap yang berasal dari dirinya ,atau
sikap orang lain dan diterima oleh orang lain dengan tanpa
pikir panjang, orang tersebut menerimanya .
c. Identifikasi : Merupakan kecenderungan dan keinginan
seseorang untuk menjadi sama dengan orang lain yang ia
idolakan. Proses identifikasi dapat berlangsung dengan
sendirinya maupun disengaja.
d. Simpati : adalah kemampuan seseorang untuk merasakan diri
seolah-olah dalam keadaan orang lain dengan ikut merasakan
apa yang dialami oleh orang lain.
Interaksi merupakan proses timbal balik, di mana suatu
kelompok dipengaruhi tingkah laku reaktif pihak lain. Dengan
demikian, ia memengaruhi tingkah laku orang lain. Seseorang
memengaruhi tingkah laku orang lain melalui kontak. Kontak dapat
berupa kontak fisik langsung maupun tidak langsung. Suatu interaksi
sosial tidak akan mungkin terjadi apabila tidak memenuhi dua syarat
yaitu :
a. Kontak Sosial
Kata “kontak” berasal dari bahasa latin con dan tangere. Con
artinya bersama-sama dan tangere artinya menyentuh. Jadi,
Secara harfiah berarti bersama –sama menyentuh .Dalam gejala
sosial ,menyentuh tidak harus melalui kontak fisik ( langsung
),tetapi seseorang dapat melakukan interaksi sosial melewati
kontak tidak secara langsung ,misalnya melalui

4
telepon,telegraf,radio,dan surat. Kontak sosial dapat berlangsung
dalam tiga bentuk berikut :
a. Antara individu dan individu lain. Misalnya anak kecil yang
mempelajari kebiasaan- kebiasaan keluarganya melalui proses
sosialisasi.
b. Antara individu dan suatu kelompok atau sebaliknya. Misalnya
,seseorang yang merasakan bahwa tindakan-tindakannya
berlawanan dengan norma –norma masyarakat.
c. Antara suatu kelompok manusia dan kelompok manusia
lainnya. Misalnya .koalisi partai politik untuk mengalahkan
partai politik lain dalam pemilihan umum.
Suatu kontak tidak bergantung pada tindakan saja, tetapi juga
tanggapan atau reaksi terhadap tindakan tersebut. Kontak sosial
dapat bersifat positif atau negatif .kontak sosial dapat dikatakan
bersifat positif jika mengarah pada suatu kerjasama, sedangkan
kontak sosial bersifat negatif jika mengarah pada suatu
pertentangan atau pertikaian.
Suatu kontak dapat bersifat :
a. Kontak Primer terjadi jika yang mengadakan hubungan
tersebut langsung bertemu dan berhadapan muka.Misalnya
orang yang saling berjabat tangan atau saling melempar
senyum.
b. Kontak sekunder ,terdiri atas dua macam .
a. Pertama, kontak sekunder langsung terjadi apabila kedua
belah pihak menggunakan alat perantara tertentu ,seperti
handphone.
b. Kedua, kontak sekunder tidak langsung ,terjadi apabila
menggunakan perantara melalui orang lain.
b. Komunikasi
Arti komunikasi adalah seseorang memberikan penjelasan
pada perilaku orang lain yang dapat berwujud pembicaraan,
gerak-gerak badan, sikap atau perasaan-perasaan yang akan

5
disampaikan oleh orang tersebut. Orang yang bersangkutan
kemudian memberikan reaksi terhadap perasaan yang ingin
disampaikan oleh orang lain tersebut. Dengan adanya komunikasi
, sikap,perasaan, suatu kelompok manusia atau perseorangan
dapat diketahui oleh kelompok lain. Hal tersebut menjadi bahan
untuk menentukan reaksi yang akan dilakukan.
Jadi, dapat disimpulkan bahwa kontak sosial dan
komunikasi sosial merupakan syarat terjadinya interaksi sosial.
Tanpa adanya dua syarat tersebut ,interaksi sosial tidak akan
terjadi
B. Sejarah Ilmu Sosial Dasar
Lahirnya ilmu sosial berawal dari seorang ilmuwan bernama Ibnu
Kholdun yang menemukan dua jenis masyarakat dengan ras dan etnis
berbeda, ia melihat bahwa pada perkembangannya masyarakat tersebut
menjadi melebur meskipun terjadi beberapa gesekan masyarakat. Dari
pengamatan tersebut, ia berfikir bahwa fenomena tersebut penting untuk
diamati dan dijadikan sebagai perkembangan ilmu pengetahuan, dan
sebenarnya masyarakat itu dapat dikaji, karena masyarakat itu tidak
stagnan.
Pada abad 18 Agustus Comte mengembangkan konsepnya tentang
perkembangan masyarakat, yaitu teologi, metavisik, positivis. Penjelasan
tersebut diterima oleh banyak kalangan masyarakat Eropa, sehingga pada
tahun 18391ahirlah ilmu yang mengkaji tentang masyarakat. Pada abad 18
Max Weber, Email Dhurkheim, dan Karl Marx sebagai ilmuwan sosiologi
yang berhasil merekam perembangan masyarakat pada era Revolusi
Prancis dan Revolusi Industri.
Terdapat pula 4 kajian ilmu sosial dasar yaitu
a. Fenomena (revalitas sosial)
b. Anomali (masalah yang tidak bisa dijelaskan namun terlihat
c. Masalah Sosial (masalah yang bisa dijelaskan namun tidak terlihat)
d. Dinamika Sosial ( Proses fase-fase perkembangan)
Sejarah kemunculan Ilmu Sosial Dasar

6
a. Disiplin ilmu yang cenderung satu arus
b. Menyatukan berbagai perspektif mengkaji beberapa kajian sosial
c. Paradigma dan metode ilmu sosial sifatnya dinamis
d. Mengajari mahasiswa menjadi pribadi sosial yang memahami
perbedaan
Latar belakang diberikannya ISD di perguruan tinggi dikarenakan
beberapa hal yaitu:
a. Banyaknya kritik yang ditujukan pada sistem pendidikan di perguruan
tinggi oleh para cendekiawan. Mereka berpendapat bahwa sistem
pendidikan yang berlangsung masih berbau kolonial dan masih
merupakan warisan system pendidikan pemerintah Belanda yaitu
kelanjutan dari politik ‘balas budi/etisce politik ’ oleh Conrad
Theodore van Deventer. Sistem pendidikan tersebut bertujuan untuk
menghasilkan tenaga terampil agar menjadi ‘
tukang’ yang mengisi birokrasi mereka di bidang administrasi,
perdagangan, teknik dan keahlian lain dalam tujuan eksploitasi
(pemerasan) kekayaan negara.
b. Sistem pendidikan kita menjadi sesuatu yang elite bagi masyarakat kita
sendiri sehingga kurang akrab dengan lingkungan masyarakat, serta
tidak mengenali dimensi-dimensi lain diluar disiplin keilmuannya.
Perguruan tinggi seolah-olah menjadi ‘menara gading’ yang
menghasilkan tenagatenaga ‘tukang’ yang tidak atau kurang peka
terhadap denyut kehidupan, kebutuhan, serta perkembangan
masyarakat.
Sedangkan tenaga ahli yang dihasilkan oleh perguruan tinggi
diharapkan tidak hanya menjadi tukang saja tetapi diharapkan
mempunyai tiga jenis kemampuan yaitu personal, akademis, dan
profesional.
a. Kemampuan personal/ kemampuan kepribadian
Dengan kemampuan ini tenaga ahli diharapkan memiliki
pengetahuan sehingga menunjukkan sikap dan tindakan yang
mencerminkan kepribadian Indonesia, mengenal dan memahami

7
nilai-nilai keagamaan, kemasyarakatan, kenegaraan/ pancasila serta
memiliki pandangan luas dan kepekaan terhadap berbagai masalah
yang dihadapi masyarakat Indonesia.
b. Kemampuan Akedmik
Adalah kemampuan untk berkomunikasi secara ilmiah, baik
lisan maupun tertulis, menguasai peralatan analisa, mampu berpikir
logis, kritis, sistematis, dan analitis. Memiliki kemampuan
konsepsional untuk mengidentifikasi dan merumuskan masalah
yang dihadapi serta mampu menawarkan alternative pemecahnya.
c. Kemampuan Profesional
Adalah kemampuan dalam bidang profesi tenaga ahli yang
bersangkutan. Tenaga ahli diharapkan memliki pengetahuan dan
ketrampilan yang tinggi dalam bidang profesinya.

C. Objek Kajian Ilmu Sosial Dasar


Mumtazinur, (2019:2), menjelaskan bahwa "Ilmu sosial dasar
(ISD) termasuk kedalam kelompok ilmu sosial. Ilmu sosial ditujukan
untuk dapat menanggapi masalah-masalah yang dihadapi oleh masyarakat
dalam kehidupan sehari-hari. Ilmu sosial dasar mempunyai tema pokok
yaitu hubungan timbal balik (resiprokal) manusia dan lingkungannya.
Adapun objek kajian dari ilmu sosial ini adalah sebagai berikut:
a) Menanggapi berbagai kenyataan bersama yang dihadapi oleh
masyarakat yang merupakan masalah sosial melalui pendekatan sendiri
maupun pendekatan antarbidang (interdisiplin).
b) Persamaan kepentingan yang dapat mengakibatkan kerjasama dan
pertentangan meskipun banyak terdapat keanekaragaman golongan atau
kelompok sosial dalam masyarakat.
Secara sederhana dapat dijelaskan bahwa ilmu sosial dasar (ISD),
merupakan usaha untuk memberikan pengetahuan dasar bagi mahasiswa
mengenai konsep dasar ISD untuk mengkaji gejala sosial dalam
masyarakat sehingga dapat meningkatkan kepekaan sosial. Tujuan dari
adanya ISD ini adalah untuk membantu mengembangkan wawasan dan

8
pemikiran terutama dalam berinteraksi dan bertingkah laku dalam
masyarakat sekaligus dapat membangun kepribadian. Adapun sasarannya
antara lain:
a. Individu, keluarga, dan masyarakat.
b. Berbagai masalah kependudukan
c. Masyarakat kota dan desa
d. Masalah hubungan antara warga negara dan negara
e. Pelapisan sosial dan kesamaan derajat
f. Pemuda dan sosialisasi
g. Masalah pertentangan-pertentangan sosial dan integrasi
h. Pemanfaatan ilmu pengetahuan dan teknologi bagi kemakmuran dan
kesejahteraan rakyat

9
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Dapat dikemukakan satu pengertian tentang Ilmu Sosial, yaitu
bidang-bidang keilmuan yang mempelajari manusia di masyarakat dan
mempelajari manusia sebagai anggota masyarakat. Dalam mempelajari
perilaku manusia di masyarakat akan mencakup banyak aspek (sosial,
ekonomi, budaya, politik, dan sebagainya). Sedangkan untuk pengertian
interaksi sosial merupakan hubungan-hubungan sosial yang dinamis yang
menyangkut hubungan antara orang perorangan, antara kelompok-
kelompok manusia, maupun antara perorangan dan kelompok manusia.
Sejarah Ilmu sosial yaitu berawal dari seorang ilmuwan bernama
Ibnu Kholdun yang menemukan dua jenis masyarakat dengan ras dan
etnis berbeda. Beliau berfikir bahwa fenomena tersebut penting untuk
diamati dan dijadikan sebagai perkembangan ilmu pengetahuan, sosial
yang dapat mengubah pemikiran kaum terpelajar terutama mahasiswa.
Objek kajian Ilmu Sosial dapat berupa menanggapi berbagai
kenyataan bersama yang dihadapi oleh masyarakat yang merupakan
masalah sosial melalui pendekatan sendiri maupun pendekatan antarbidang
(interdisiplin) dan juga ersamaan kepentingan yang dapat mengakibatkan
kerjasama dan pertentangan meskipun banyak terdapat keanekaragaman
golongan atau kelompok sosial dalam masyarakat.

B. Saran
Diharapkan pembaca mampu memahami materi yang kami
sajikan tentang Konsep Dasar dan Sejarah Ilmu Sosial dan Interaksi
Sosial. Kritik dan saran yang membangun sangat kami butuhkan demi
kesempurnaan makalah kami.

10
DAFTAR RUJUKAN

Ruhimat. Nana, dan Kosim. (2006) . Ilmu Pengetahuan Sosial ( Geografi,


Sejarah, Sosiologi, Ekonomi ) Kelas VII SMP Jilid I . Grafindo Media Pratama
Saepuloh, Aep, dan Rusdiana. Ilmu Sosial Budaya Dasar. Penerbit Batic Press.
Made Astawa, Ida Bagus. (2017). Pengantar Ilmu Sosial. Depok: PT. Raja
Grafindo Persada.
Tim Mitra Guru. Ilmu Pengetahuan Sosial SOSIOLOGI untuk SMP dan MTs
Kelas VII. Esis.
Nuryanto. Diktat Ilmu Sosial Dasar Program Studi Teknik Sipil Fakultas Teknik
Sipil & Perencanaan. Universitas Gunadarma.
Review Jurnal. Diakses Pada 16 September 2022.
https://www.studocu.com/id/document/universitas-brawijaya/ilmu-sosial-
dasar/sejarah-dan-konsep-ilmu-sosial-dasar/31586829

11

Anda mungkin juga menyukai