Anda di halaman 1dari 28

ILMU SOSIAL DASAR

KONSEP DASAR DAN SEJARAH ILMU SOSIAL SERTA OBJEK KAJIAN DAN
TEORI-TEORINYA.

Dosen pengampu : Dr. Dra. Alifiulahtin Utaminingsih, M.Si.

Oleh :
Athira Nisrina Nurwansyah (195120407111021)
Nabilla Rosanda (195120401111006)
Joy Fahala Daniel (195120401111051)
Sultan Maulana Muhammad (195120407111001)

PRODI S1 ILMU HUBUNGAN INTERNASIONAL


JURUSAN POLITIK PEMERINTAHAN HUBUNGAN
INTERNASIONAL FAKULTAS ILMU SOSIAL DAN ILMU POLITIK
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG 2019
KATA PENGANTAR

Puji syukur sebagai penulis saya panjatkan kehadirat Allah SWT. Atas rahmat dan
ridho-Nya, kami dapat menyelesaikan penulisan dan penyusunan makalah yang berjudul
“Konsep Dasar dan Sejarah Ilmu Sosial serta Objek Kajian dan Teori-teorinya”.

Penulisan makalah ini merupakan salah satu syarat untuk menyelesaikan salah satu
tugas dari mata kuliah Ilmu Sosial Dasar di pertemuan kedua semester satu prodi S1 Ilmu
Hubungan Internasional di Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik Universitas Brawijaya.

Dalam penulisan dan penyusunan makalah ini, kami sangat berterima kasih kepada
pihak-pihak yang telah membantu dan mendukung dalam penulisan dan penyusunan makalah
ini. Terutama kepada:

1. Dr. Dra. Alifiulahtin Utaminingsih, M.Si. selaku dosen pengajar mata kuliah
Ilmu Sosial Dasar yang telah meluangkan waktu dan tenaganya untuk
membimbing kami sebagai penulis dan penyusun.
2. Secara dalam, penulis menyampaikan terimakasih kepada keluarga tercinta
atas dukungan, dorongan, dan doanya.
3. Semua pihak pendukung penulisan dan penyusuan makalah ini yang tentu saja
tidak bisa kami sebutkan satu persatu, atas bantuannya kami ucapkan banyak
terima kasih.

Akhirnya, kami ingin menghaturkan banyak terima kasih. Semoga Allah membalas
apa yang telah pihak-pihak diatas berikan kepada kamu atas bukti dukungan dan bantuannya
hingga semua ini menjadi amal ibadah bagi kita semua. Aamiin Yaa Robbal Alamiin.

Dengan itu, penulis ingin menyampaikan mohon maaf yang sebesar-besarnya apabila
ada kesalahan dan kekurangan dalam penulisan makalah ini sebagaimana seorang manusia
yang pasti tidak akan luput dari kesalahan. Untuk itu, kami sebagai penulis sangat menerima
saran atau kritik.

Malang, 21 Agustus 2019


DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR………………………………………………………………..….…..i

DAFTAR ISI……………………………………………………………………….…….....ii

BAB I PENDAHULUAN…………………………………………………….…………...1-2

BAB II PEMBAHASAN…………………………………………………………….…..3-14

2.1 TINJAUAN TEORI………………………………………………………….3-16

a. Konsep Dasar Ilmu Sosial…………………………………………….….……3-9


b. Sejarah Perkembang Sosial………………………………………………......9-10
c. Teori-teori Ilmu Sosial…………………………………………………...…11-15
d. Objek Kajian Ilmu Sosial………………………………………...…………15-16
2.2 KAJIAN EMPIRIS……………………………………………………………..16
a. Hubungan Ilmu Budaya dengan Ilmu Sosial dalam Kehidupan………….……16

BAB III PENUTUP………………………………………………………………………..17

a. Kesimpulan…………………………………………………………………….17
b. Saran……………………………………………………………………………17
DAFTAR PUSTAKA…………………………………………………….…………….18-19
LAMPIRAN…………………………………………………………………………….20-25
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Ilmu sosial merupakan ilmu yang kita gunakan sehari-hari dengan kita
menyadarinya atau tidak. Teori-teori tentang ilmu sosial tidak terasa sering kita terapkan
dalam kehidupan sehari-hari. Manusia sebagai makhluk sosial membutuhkan manusia
lain dalam hidupnya. Untuk bersosial, mereka diajarkan dari anak-anak hingga dewasa
bagaimana cara kita bersosial dengan baik dan benar.

Kita sebagai manusia harus paham betul tentang konsep-konsep dan teori-teori
dasar ilmu sosial. Selain pengetahuan ilmu sosial penting bagi kita untuk berinteraksi,
pengetahuan tentang ilmu sosial menjadikan kita makhluk sosial yang seutuhnya.

Oleh karena itu, berdasarkan uraian tersebut penulis mengangkat judul makalah
“Konsep Dasar dan Sejarah Ilmu Sosial serta Objek Kajian dan Teori-teorinya”.

1.2 Rumusan Masalah

Adapun rumusan masalah dalam makalah ini adalah berikut :

1. Apa yang dimaksud dengan konsep dasar ilmu sosial?


2. Bagaimana sejarah terbentuknya ilmu sosial?
3. Apa dimaksud objek kajian ilmu sosial? dan sebutkan apa aja objeknya!
4. Siapa saja tokoh-tokoh teori ilmu sosial dan apa saja teorinya tentang ilmu sosial?

1.3 Tujuan
Adapun tujuan penulisan makalah ini adalah:

1. Memahami konsep dasar ilmu sosial


2. Mengetahui sejarah terbentuknya ilmu sosial
3. Mengetahui dan memahami apa yang dimaksud objek kajian ilmu sosial
4. Mengenal tokoh-tokoh teori ilmu sosial dan memahami teori-teorinya.

1.4 Manfaat

Menambah wawasan tentang konsep dasar dan sejarah ilmu sosial serta objek
kajian dan teori-teorinya. Sehingga tidak hanya memahami teori-teorinya, kita dapat
menerapkan teori-teori tersebut kedalam kehidupan kita sehari-hari.
BAB II

PEMBAHASAN

2.1 TINJAUAN TEORI

A. Konsep Dasar Ilmu Sosial

Konsep dan generalisasi berasal dari berbagai cabang ilmu sosial menurut
Kadiyono Mertodihardjo (1980), . Perkembangan penduduk yang begitu cepat
mengakibatkan pertumbuhan kehidupan masyarakat yang sangat kompleks. Perkembangan
teknologi dan ilmu membawa timbulnya beraneka ragam peralatan sehingga pemilihan dan
penyajian bahan peralatan yang tepat merupakan masalah. Proses penguasaan bahan harus
dirombak dengan cara penguasaan konsep dan generalisasi, karena dengan penguasaan
konsep dan generalisasi amat penting dan dapat memudahkan pemahaman mahasiswa
tentang masyarakat. Berikut konsep-konsep dasar dari berbagai ilmu-ilmu sosial menurut
Mulyono Tj (1980):

1. Konsep Sejarah.
Sejarah adalah ilmu yang mengkaji kisah perbuatan-perbuatan manusia pada
masa lampau dan masa sekarang. Unsur pokoknya adalah manusia, ruang dan waktu. Sifat
obyek adalah perbuatan atau peristiwa-peristiwa terpilih yang mempunyai arti bagi
manusia. Sedangkan sumber bahan adalah bahan tertulis dan bahan tidak tertulis. Konsep
pokok atau main concepts seperti: perubahan, kontinuitas, waktu, dan lain-lain. Bahan
kajiannya adalah kejadian peristiwa manusiawi yang mempunyai efek terhadap manusia,
bangsa dalam gerak perkembangan atau sejarahnya seperti: (1) usaha atau perjuangan usaha
manusia mengatasi tantangan alam, (2) kehidupan bernegara, (3) kegiatan beragama dan
berkebudayaan dengan pasang surutnya, (4) ide-ide dan paham-paham feodalisme,
imperialisme, kapitalisme, nasionalisme, Internasionalisme dan sebagainya. Semuanya
dipertautkan dengan konsep-konsep, karakteristik sejarah dan disiplin-disiplin yang lain.
Sifat-sifat karakteristik yang perlu diperhatikan dalam sejarah antara lain adalah (1)
kejadian / data itu bersifat hanya sekali saja terjadi dan tak mungkin terjadi lagi, (2)
perkembangan peristiwa / kejadian histories itu bersifat kausal, (3) subyektivitas dalam
penilaian dan Interpretasi data.

2. Konsep Geografi
Geografi adalah suatu studi tentang hubungan keruangan, meliputi aspek-
aspek fisik, biotik, dan sosial, tetapi dapat dibedakan dengan ilmu-ilmu lain karena geografi
memusatkan perhatiannya dan studinya pada penyebaran atau distribusi, gejala atau
fenomena serta hubungan dengan gejala-gejala dengan tempat atau ruang. Contoh konsep-
kosep geografi antara lain: distribusi, ruang, lokasi, wilayah, bentangan alam, sumber alam,
lingkungan hidup, globalisasi, penduduk, sungai, laut, gunung dan lain sebagainya.
Konsep-konsep tersebut dapat terbagi-bagi lagi kepada konsep yang lebih khusus. Misalnya
bentangan alam dapat berupa konsep tentang gunung, lembah, sungai dan seterusnya.
Pengorganisasiannya dapat diperjelas seperti berikut:

a. Distribusi keruangan (spatial distribution). Untuk dapat melihat distribusi


keruangan diperlukan fakta yang cukup banyak. Fakta tersebut memiliki tiga unsur
yang bersamaan ialah waktu, lokasi, dan kesamaan ciri-ciri.
b. Wilayah atau region adalah suatu daerah yang ditandai dengan adanya
keseragaman atas satu atau lebih fenomena/kenampakan. Wilayah dapat dibedakan atas: 1)
Wilayah Formal, ialah yang ditandai dengan adanya asosiasi areal, yang dapat berupa biotik
atau fisik, 2) Wilayah Fungsional yang ditandai dengan adanya interaksi ruang misalnya
kota sebagai pusat dengan kota-kota satelit yang mengitarinya yang dihubungkan oleh
adanya alat komunikasi.
c. Asosiasi areal adalah suatu areal yang memungkinkan terjadi suatu wilayah
Formal, misalnya adanya dataran rendah didaerah pantai, mungkin dapat menjadi daerah
rawa.
d. Intraksi keruangan yaitu adanya hubungan antara fakta dengan fakta lain di dalam
satu ruang antar ruang dapat berwujud intraksi. Dengan adanya intraksi biasanya akan
timbul fakta baru. Misalnya: karena adanya intraksi antara manusia dengan lingkungannya
terjadilah disuatu tempat, sawah, sedang ditempat lain terwujud perkebunan.

3. Konsep Ekonomi dan Koperasi


Ekonomi adalah suatu pelajaran tentang bagaimana orang dan masyarakat
memilih tanpa uang mempekerjakan sumber-sumber produksi yang langkah, untuk
menghasilkan bermacam-macam barang sepanjang waktu dan mendistribusikannya untuk
komsumsi, sekarang dan yang akan datang, diantara berbagai macam orang dan golongan
masyarakat. (Paul Samuelson). Sedangkan menurut Robert, L, Heilbooner: ekonomi adalah
mempelajari bagaimana orang memecahkan tantangan dalam memenuhi kebutuhannya.
Berikut akan di jelaskan tentang konsep pokok dari Imu ekonomi menurut Prof, Lawrence
Senesh mengemukakan 5 (lima) konsep dasar dari ekonomi seperti berikut:
Konsep dasar yang sentral dari ilmu ekonomi adalah konsep kelangkaan
(Scarcity), bahwa setiap masyarakat dihadapkan pada masalah tentang kebutuhan yang tak
terbatas dengan sumber-sumber produksi yang terbatas. Masalah ini dialami oleh
masyarakat dengan sisten ekonomi apapun yang dianut. Seperti ekonomi kapitalisme,
sosialisme, liberalisme dan komunisme.
Dari konsep kelangkaan timbullah sekelompok konsep atau ide yang baru.
Karena kelangkaan sumber-sumber produksi, orang harus mencoba mengembangkan
metode-metode produksi baru, untuk menghasilkan lebih banyak dengan waktu yang lebih
sedikit, atau lebih banyak hasil yang dihasilkan dengan lebih sedikit bahan dalam waktu
yang lebih pendek. Macam-macam spesialisasi diungkapkan agar supaya kita dapat
mengatasi pertentangan antara kebutuhan tak terbatas dengan sumber-sumber yang terbatas.
Adanya spesialisasi kita saling tergantung atau interdependen. Hal tersebut kita
membutuhkan suatu sistem monoter dan sistem transportasi.
Kita harus menemukan suatu mekanisme alokasi hasil-hasil produksi dan
sumber-sumber produksi, dan mekanismenya adalah pasar. Harga akan menentukan pada
produksi, metode produksi, pembagian pendapatan dan tingkat pengeluaran, komsumsi dan
tabungan. Sebaliknya akan menentukan tingkat aktivitas ekonomi secara aggregatif.
Kebijakan pemerintah atau politik guna mencapai tujuan kesejahteraan
masyarakat, yang pada pokoknya mempunyai tujuan adalah; (1) pertumbuhan ekonomi
yang tepat tanpa iflasi, (2) ketentraman ekonomi, (3) kestabilan ekonomi yang diinginkan,
(4) kebebasan ekonomi, (5) menciptakan keadilan ekonomi.
Contoh-contoh konsep ekonomi antara lain adalah: biaya produksi, bentuk-
bentuk pasar, kesempatan kerja, pendapatan masyarakat, komsumsi, tabungan, investasi
uang dan sebagainya. Prinsip-prinsip dasar yang perlu diperhatikan adalah (a) prinsip
adanya kelangkaan dari sumber-sumber, (b) kebutuhan manusia yang tidak terbatas, (c)
perlu adanya pemilihan alternatif penggunaan sumber-sumber produksi, (d) prinsip
ekonomi yang menjadi pedoman bagi manusia untuk menentukan perbuatannya. Sedangkan
perkoperasian di Indonesia, perlu diperhatikan antara lain adalah; Sumber bahan dan
pendekatan yang digunakan. Maksud dari pernyataan tersebut adalah;

1. Sumber bahan yaitu:


- peraturan-peraturan pemerintah dan pembangunan.
- masalah-masalah ekonomi dan keuangan
- lembaga-lembaga ekonomi dalam masyarakat.
- bulletin-bulletin ekonomi

2. Pendekatan yang digunakan yaitu:


- pendekatan secara makro ekonomi.
- pendekatan secara mikro ekonomi.
- pendekatan problema
- pendekatan kemasyarakatan.

4. Konsep Politik atau Pemerintahan


Isi dan ruang lingkupnya adalah pendidikan kewargaan Negara dan sebagian
mengambil bagian dari ilmu politik yaitu bagian demokrasi politiknya. Secara terperinci
konsep demokrasi politik itu dapat disusun sebagai berikut :
Kontek ide Demokrasi adalah teori-teori tentang demokrasi politik, teori mayority,
minority rights, konsep-konsep demikian dalam masyarakat teori demokrasi dalam
pemerintahan.
Konstitusi Negara adalah sejarah legal status masalah pokok dalam konstitusi
Negara, rangkaian krisis dalam nation building, identity, integration, penetration,
participation dan distribution.
Inputs dari sistem politik adalah studi tentang political behavior kebutuhan pokok
manusia, tradisi rumah, status sosial, athniegroups, komunikasi, pengaruh rumah, sahabat,
dan teman sepekerjaan.
Partai politik dan pressure group adalah sistem kepartaian, fungsi partai politik,
peranan ressure group, dan public relation.
Pemilihan umum maksudnya adalah pemilu dalam distribusi kekuasaan, sistem
pemilu
Persiden sebagai kepala Negara atau administrasi Negara, kedudukan persiden; konstitusi,
control lembaga legislative terhadap persiden dan birokrasi pemerintahan, pemerintahan
dibawah konsititusi, jasa-jasa pemerintah, organisasi dan management pemerintah.
Lembaga yudikatif: sistim peradilan dan administrasi peradilan, dan proses
peradilan berhubungan dengan badan legislatif, ekskutif dan yudikatif.
Out put dari demokrasi politik adalah hak individu dan kemerdekaan individu dalam
konstitusi, kebebasan berbicara, pers dan mass media, kebebasan akademis, perlindungan
yang sama, cara penduduk Negara memperoleh dan kehilangan kewarganegaraannya.
Kemakmuran umum dan pertahanan Negara; tugas Negara dan warga Negara dalam
mencapai kemerdekaan umum, hak-hak memiliki kekayaan, politik, pajak untuk
kemakmuran umum, politik luar negeri dan keselamatan nasional serta hubungan
internasional.
Perubahan sosial dan demokrasi politik: demokrasi politik dan pembangunan masa
sekarang, dan bagaimana mengefektifkan dan mengisi demokrasi politik (Marlin .D.
Irish).Yang termasuk dalam obyek studi tersebut antara lain adalah: Hak dan kewajiban,
cita-cita dan aspirasi, kesadaran, nasionalisme, moral pancasila, etika, agama, tanggung
jawab, politik, hukum, pemerintahan dan lain sebagainya.
5. Konsep Sosiologi.
Sosiologi adalah: ilmu pengetahuan yang mempelajari kehidupan bersama
manusia dengan sesamanya, yaitu kehidupan sosial atau pergaulan hidup (Selo S. 1964).
Sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk
perubahan-perubahan sosial (Sulaeman Soemardi, 1964), Sedangkan (P.J. Bouman,1982)
sosiologi adalah ilmu yang mempelajari kehidupan manusia dalam hubungan kelompok.
Adapun konsep intinya antara lain; role, norma, values, status, society, community,
sanotion, interdependence dan lain-lain.
Sosiologi terdiri dari suatu sistem konsep-konsep, generalisasi-generalisasi
dan teori-teori yang dapat menolong siswa SD, SMP dan SMA, untuk membuat keputusan
berhubungan dengan masalah sosial, walaupun hanya untuk sebagian teori yang ada dalam
sosiologi. Teori-teori ini terdiri dari banyak dari konsep-konsep dan generalisasi-
generalisasi yang dapat membuat siswa-siswa mengerti variabel-variabel yang membentuk
tingkah laku manusia. Sosiologi memusatkan perhatiannya pada tingkah laku kelompok
yang mempengaruhi tingkah laku individu, serta relasi antara kelomok yang berbeda-beda.
Untuk dapat membuat keputusan-keputusan yang sehat terhadap isu-isu sosial, maka siswa
harus mengerti tentang struktur kelompok manusia dan intraksi diantaranya. Ia juga harus
mengenal dengan baik cara-cara yang membentuk tingkah laku mereka sendiri dalam
kelompk dimana mereka bersosialosasi.
6. Konsep Antropologi.
Antropologi adalah “the study of mankind” (Hoebel, 1976). Maka
sesungguhnya manusia dapat dilihat dari dua sudut yaitu sebagai mahluk manusia dan
sebagai mahluk budaya. Kedua aspek tersebut yang dikemukakan diatas maka antropologi
dapat dibagi menjadi dua yaitu: (1) Antropologi fisik, dan

(2) Antropologi budaya

Maksud keduanya adalah:

a. Antropologi fisik adalah mempelajari sifat-sifat karakteristik biologis dari


manusia yang tertua mendiami bumi ini sampai kepada yang termuda. Dapat pula
dikatakan bahwa antropologi fisik adalah suatu pengertian tentang sejarah terjadinya
aneka warna makhluk manusia dipandang dari sudut ciri-ciri tubuhnya, seperti warna
kulit, bentuk rambut, entex tengkorak, bentuk muka, warna mata, bentuk hidung,
tinggi dan frekuensi golongan darah.
b. Antropologi budaya adalah ilmu yang mempelajari sifat-sifat karakteristik
tingkah laku manusia itu sendiri sebagai hasil budi dan dayanya atau kebudayaannya,
baik masa lampau, sekarang dan masa akan datang. (Hoebel 1976) Antropologi
budaya dibagi atas sub bagian yaitu arkeologi, etnografi, etnologi, antropologi sosial
dan linguistik

Contoh konsep antropologi antara lain adalah: culture, diffusion,


acculturation, tradition, culture area. Cultural relativism, cultural universalism, dan lain-ain
sebagainya. Wesley memberikan tekanan dan membedakan ilmu-ilmu sosial (IIS) dengan
ilmu pengetahuan sosial (IPS) ialah bahwa IPS itu adalah bagian-bagian dari ilmu sosial yang
dipilih untuk tujuan pendidikan. Di samping dipilih, juga disederhanakan sesuai dengan
tingkat kematangan siswa, hingga siswa dapat memahami tingkah laku sosial manusia.
Adapun pokok-pkok materi yang diambil dari antropologi untuk pembelajaran Ilmu
Pengetahuan Sosial (IPS) adalah seperti berikut: Kebudayaan, Aspek-aspek kebudayaan,
Unsur-unsur kebudayaan, Dinamika kebudayaan, Ethnocentrism, Akulturasi, Asimilasi,
Nilai budaya, Norma, Sikap modernisasi, Pembentukan kebudayaan dan perubahan
kebudayaan, Aneka ragam budaya, peranan kebudayaan bagi persatuan dan kesatuan bangsa.

B. Sejarah Perkembangan Ilmu Sosial

Ilmu sosial adalah sekelompok disiplin ilmu yang mempelajari aspek-aspek


yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Kelompok disiplin ilmu sosial
terdiri dari ekonomi, sosiologi, antropologi, psikologi, geografi sosial, politik, serta sejarah.
Ilmu sosial pastinya tidak langsung diterima oleh akademisi-akademisi. Terutama di Inggris.
Kenapa hal itu bisa terjadi? karena sayangnya, ilmu sosial yang dimaksud hanya sekedar ilmu
yang hanya mendefinisikan sosiologi dan teori sosial sintesis. Ilmu-ilmu sosial banyak
tumbuh dari ilmu filsafat moral seperti yang terjadi pada ilmu filsafat alam yang mendukung
tumbuhnya ilmu pengetahuan alam.

Pada tahun 1824, istilah ilmu sosial muncul dalam sebuah buku yang
berjudul “An Inquiry into the Principles of the Distribution of Wealth Most Conducive to
Human Equality of Wealth” (Penyelidikan terhadap Prinsip-prinsip Distribusi Kekayaan
Paling Kondusif untuk Kesetaraan Kekayaan Manusia) oleh William Thompson (1775-
1833) dengan penjelasan bahwa ilmu sosial merupakan ilmu yang mempelajari tentang
hubungan manusia dengan masyarakat lain, manusia dengan kebudayaannya, serta manusia
dengan lingkungan hidupnya.

Jika kita lihat dari peninggalan-peninggalan peradaban dunia ketika ilmu


sosial masih belum mutlak kedudukannya menjadi salah satu kajian ilmu pengetahuan di
abad 18 dan 19, ternyata ilmu sosial telah menjadi salah satu topik bahasan para pemikir.
Salah satu contohya menurut salah satu peninggalan Yunani klasik yang ditulis dalam
tulisan Stoaisme yaitu Panaetius membangun teori keadilan dengan keteraturan Kosmos,
“The Republic” oleh Plato (427-347), dan “Nicomachean Ethics” yang ditulis oleh
Aristoteles (384-322).

Di zaman Scholastik, “The City of God” yang ditulis oleh Agustinus (354-
430). Di abad pertengahan terdapat Erigena, Abelardus, St Anselmus, dan John dari
Salisbury yang menuliskan komentar tentang analisis ekonomi. Abad ke-13 ada Thomas
Aquinas yang menulis tentang sosiologi politik dan ekonomi.

Para ilmuwan Islam juga tidak kalah dalam hal ini. Salah satunya adalah Ibn
Khaldun yang menuliskan tentang demografi, historiografi, filsafat sejarah, sosiologi, dan
ekonomi. Pada zaman modern yaitu sekitar abad 14 hingga seterusnya, mulai bermunculan
banyak sekali karya dari para penulis di zaman itu yang membahas objek ilmu sosial.
Diantaranya ada buku dengan judul “Proses Ekonomi” yang ditulis oleh St Antonine (abad
15) dari Florence. Di abad ke-17 muncul Thomas Hobbes dan John Locke yang menulis
tenatng masyarakat dan penguasa.
C. Teori-teori Ilmu Sosial

Teori-teori dalam ilmu sosial adalah kerangka-kerangka pemikiran atau


gagasan yang menjelaskan tentang fenomena alami ataupun fenomena sosial tertentu.
Secara umum ‘teori’ dalam ilmu sosial memiliki beberapa pengertian, diantaranya:

1. Teori merupakan abstraksi dan realitas.


2. Terdiri dari teorema-teorema prinsip yang diterima dan dibuktikan secara
empiris
3. Terdiri dari sekumpulan prinsip dan definisi dengan cara konseptual
mengorganisasikan aspek-aspek empiris yang sistematis.

Berikut adalah teori-teori yang diutarakan para ahli tentang ilmu sosial:

a. Teori Fungsionalisme Struktural


 Teori yang digagas oleh Emile Durkheim dan Talcott Parsons ini
membahas bahwa stratifikasi sosial atau hierarki merupakan sebuah
keniscayaan karena setiap masyarakat bekerja dalam sebuah sistem yang
terstratifikasi yang sudah melalui ketentuan sesuai kebutuhan sosial.
b. Teori Pertukaran
 Digagas oleh Georg Homans dan Peter Blau. Teori ini merupakan teori
perilaku sosial atau Behavioral. Dalam teori ini menganggap bahwa
perilaku manusia sebagai aktor membentuk pola hubungan dari
lingkungan terhadap aktor atau manusianya itu sendiri.
c. Teori Dramaturgi
 Digagas oleh Erving Goffman, teori ini berbicara tentang bagaimana
memahami dunia sosial melalui interaksi sosial dimana konsep diri (the
self) dibentuk melalui interaksi dengan orang lain dengan situasi sosial
tertentu.
d. Teori Konflik
 Digagas oleh Karl Marx dan Randal Collins, teori ini berkembang atas
reaksi dari teori Fungsionalisme Struktural. Memiliki akar tradisi dari
Marxian, teori konflik melihat relasi sosial dalam sebuah sistem sosial
sebagai pertentangan kepentingan.
e. Teori Interaksionisme Simbolik
 Digagas oleh Herbert Blumer, teori ini memiliki prinsip dasar teori
tersebut yang mengutarakan bahwa manusia memiliki keterbatasan
dalam berpikir dan pemikirannya itulah yang dibentuk oleh interaksi
sosial.
f. Teori Marxian
 Digagas oleh Karl Marx. Merupakan sebutan untuk penjelasan-
penjelasan teoritis yang digagas oleh Karl Marx. Sebut saja salah satu
contohnya adalah alienasi. Alienasi menjelaskan keadaan manusia
modern dibawah system ekonomi kalpitalistik. Oleh karena itu alienasi
merupakan teori Marxian.
g. Teori Neomarxian
 Juga digagas oleh Karl Marx, teori ini merupakan bentuk dari reaksi,
kritik, dan refleksi dari teori-teori yang digagaskan di teori Marxian.
Teori Neormarxian memiliki beragam variasi karena teori Neomarxian
ini tidak tunggal melainkan bervariasi. Contoh dari teori ini sendiri
adalah teori kritis, teori marxisme berorientasi historis, sosiologi
ekonomi, dan ekonomi deterministik. Pada teori ini, banyak
menunjukkan perluasan-perluasan teori sebelumnya.
h. Teori Struktualisme
 Digagas oleh Karl Marx, Sigmund Freud, Claude Levi Strauss. Teori
menjelaskan tentang pentingnya sebuah system struktur dalam
mempengaruhi tindakan manusia.
i. Teori Poststruktualisme
 Digagas oleh Michel Foucault. Teori ini juga merupakan reaksi dari
teori-teori dari teori struktualisme sebagaimana teori neomarxian
merupakan reaksi dari teori Marxian. Teroi menyetujui teori
struktualisme yang menyatakan bahwa sistem struktur mempengaruhi
tindakan manusia tetapi melampaui pernyataan tersebut. Karena menurut
teori poststruktualisme, diatas struktur terdapat kekuasaan yang
berhubungan dengan pengetahuan.
j. Teori Modernasi
 Digagas oleh Jugen Habermas, Anthony Giddens, dan Zygmun
Baumann. Teori ini sesuai dengan jargon-jargon era filsafat modern,
yaitu kemajuan, rasionalitas, dan kesadaran. Teori modernasi ini
mengacu pada orientasi kemajuan yang dianggap suatu progres dan
menuju yang lebih baik lagi. Sebagai contoh yaitu kemajuan
pembangunan infrastruktur yang menurut teori ini hal tersebut
merupakan salah satu faktor yang mendorong terjadinya modernasi.
k. Teori Postmodernasi
 Digagas oleh Jean Francois Lyotard, Jean Boudrillard, Fredric Jameson.
Teori ini mempertanyakan apakah kondisi dunia saat ini relevan atau
layak untuk disebut sebagai era modern. Karena pada saat ini, dunia
mulai menampakkan karakter-karakter yang berbeda dari sebelumnya.
Munculnya teori ini menandakan berakhirnya masa dari teori modernasi.
l. Teori Kritis
 Max Horkheimer, Theodor Adorno, dan Herbert Marcuse. Teori ini
mengkritik determinisme ekonomi, positivisme, modernism, dan bahkan
sosiologi. Dalam teori ini, mengkritik merupakan bagian dari
operasionalisasi teorinya.
m. Teori Kontruksi Sosial
 Digagas oleh Peter L. Berger dan Thomas Luckmann. Teori ini melihat
realitas dalam sistem sosial yang diciptakan melalui interaksi timbal
balik yang menghasilkan sistem nilai dan keyakinan. Sistem-sistem nilai
dan keyakinan tersebut dipraktikkan berulang-ulang hingga melekat
dalam diri manusia (aktor sosial) dan hasil tersebut disebut realitas.
n. Teori Feminisme

 Digagas oleh Harriet Martineau. Teori ini membahas tentang perlawanan


dominasi terhadap perempuan. Dalam teori ini sistem ide sistem sosial dan
pengalaman manusia dibahas melalui perspektif perempuan. Oleh karena
itu secara keseluruhan, perspektif feminisme dalam teori ini menjadi pusat
pendeskripsian dunia sosial. sudut pandang perempuan dalam teori
dianggap penting.
n. Teori Globalisasi
 Digagas oleh Antonio Negri dan Michael Hardt. Teori ini membahas
tentang relasi timbal balik antara lokal dan global dalam menganalisis
fenomena sosial.
o. Teori Pembangunan
 Digagas oleh W. W. Rostow. Teori ini berpendapat bahwa pertumbuhan
ekonomi akan menciptakan kesejahteraan sosial. Dengan mengusung
ideologi developmentalisme, teori ini berkonteks pada tataran negara
atau regional. Dalam teori ini berasumsi bahwa kemajuan suatu negara
bergantung pada investasi yang diorientasikan dalam oembangunan
suatu negara.
p. Teori Ketergantungan
 Digagas oleh Andre Gunder Frank. Teori menjelaskan bahwa investasi
asing merupakan bentuk imperialisme baru. Teori ini merupakan reaksi
terhadap teori pembangunan atau developmentalisme yang diusung oleh
negara-negara maju seperti Amerika Serikat dan negara-negara di Eropa
Barat.
q. Teori Konsumsi
 Digagas oleh Jean Baudrillard. Teori ini berpendapat bahwa masyarakat
kontemporer adalah masyarakat konsumsi. Teori yang lahir pada masa
revolusi industri ini, baru popular pada kelahiran postmodernisme.
r. Teori Jejaring Aktor
 Digagas oleh Manuel Castells. Menurut pendapat teori jejaring aktor ini,
individu adalah komponen jejaring yang saling terkoneksi. Teori ini
merupakan perluasan dari teori sosiologi. Teori ini melihat jejaring atau
network dalam mempengaruhi tindakan sosial.
s. Teori Sistem
 Digagas oleh Niklas Luhmann. Dalam teori ini menjelaskan bahwa
dunia ini berada dalam kompleksitas sistem. Dunia secara keseluruhan
merupakan sistem dan sistemnya itu sendiri adalah komunikasi.

Demikianlah beberapa teori-teori dari ilmu sosial. diterima atau tidaknya


oleh kita

tergantung pada bagaimana cara pandang kita terhadap ilmu sosial dan bagaimana
agar ilmu sosial dapat tumbuh dengan baik pada diri kita dan masyarakat di sekitar kita.

D. Objek Kajian Ilmu Sosial


Menurut Cliffort Geertz, Masyarakat multikultural adalah masyarakat yang
memiliki ikatan-ikatan primordialitas. Ikatan ini kemudian berkaitan erat dengan label yang
diberikan oleh individu/kelompok lain, dengan demikian setiap individua tau kelompok
memiliki karakter yang berbeda dengan yang lain

Adapun sasaran atau objek kajian ISD adalah sebagai berikut:

1.Masalah sosial
Definisi dari masalah sosial adalah suatu kondis dimana terdapat sebuah
keadaan di masyarakat yang tidak ideal. Maasalah sosial juga dapat diartikan dengan
adanya keditaksesuaian pada unsur-unsur masyarakat sehingga dapat membahayakan
kehidupan di kelompok sosial tersebut
Masalah sosial adalah suatu kondisi yang bisa muncul dari keadaan masyarakat yang tidak
ideal. Jika adanya kebutuhan masyarakat yang tidak terpenuhi secara merata maka dari
situlah akar masalah sosial di dalam kehidupan.
2. Keanekaragaman golongan dan kesatuan sosial dalam masyarakat
Kelompok sosials sebagai unsur pembentuk masyarakat ultikultural
Masyarakat multikultural tidak akan bisa terwujud tanpa adanya kelompok-kelompok sosial
Di dalam kelompok sosial terdapat bermacam macam suku bangsa, ras, agama dan budaya
sehingga terbentuklah masyarakat multikultural.

2.2 KAJIAN EMPIRIS

A. Hubungan Ilmu Budaya dengan Ilmu Sosial dalam Kehidupan

Seperti yang ketahui Ilmu Sosial dan Ilmu Budaya merupakan hal yang tidak
bisa dipisahkan. Kedua ilmu tersebut tidak dapat dipisahkan karena keduanya memilki
hubungan yang saling mempengaruhi keilmuannya.

Seperti yang dilansir dari Kompasiana (5 Agustus 2013), mudik atau pulang
kampung ketika lebaran tiba sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Indonesia maupun
dunia. Hingga mudik ketika lebaran sudah menjadi suatu fenomena.

Banyak pemudik yang pulang menuju kampung halaman. Hal ini mempengaruhi
keadaan terminal bus, bandara, pelabuhan kapal, serta stasiun kereta api yang menjadi
sangat padat dan sibuk.

Seperti yang terjadi tahun 2013 lalu, pemudik yang pulang kampung berjumlah 24
juta jiwa yang bergerak menuju kampung halaman. Dari tradisi inilah kita tahu meskipun
mudik bukanlah suatu ajaran dalam islam, anggota keluarga yang jauh dari kampung
halaman atau yang kita sebut perantau tetap ingin merayakan lebaran Bersama keluarga di
kampung halamannya.
BAB III

PENUTUP

3.1 KESIMPULAN

Ilmu sosial adalah sekelompok disiplin ilmu yang mempelajari aspek-aspek


yang berhubungan dengan manusia dan lingkungan sosialnya. Dapat disimpulkan bahwa
ilmu sosial muncul karena adanya masalah atau peristiwa sosial.

Dengan berjalannya waktu dan berubahnya zaman, ilmu sosial mengalami


banyak perubahan dan perkembangan. Banyak ilmuwan yang mengembangkan teori-teori
dan ilmunya dalam ilmu pengetahuan sosial, mulai dari teori mengenai hal kecil hingga
teori yang membawa perubahan besar.

Dalam ilmu sosial terdapat dua objek kajian yaitu, Masalah sosial dan .
Keanekaragaman golongan dan kesatuan social dalam masyarakat.

3.2 SARAN

Sebagai manusia yang merupakan peran utama atau aktor dalam ilmu pengetahuan
sosial, kita sebaiknya memahami betul bagaimana interaksi sosial antar individu terjadi
mulai dari skala kecil hingga besar.
DAFTAR PUSTAKA

Sumber Buku:

Mertodiharjo, Kadiyono. 1980. Mengajarkan Konsep Ilmu Pengetahuan Sosial.


Jakarta: Proyek Pengembangan Guru (P3G) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Tj, Mulyono. 1980. Pengertian dan Karakteristik Ilmu Pengetahuan Sosial. Jakarta:
Proyek Pengembangan Guru (P3G) Departemen Pendidikan dan Kebudayaan.

Samuelson, Paul A & Nordhaus, William D. 1948. Economics. New York: Tata
McGraw-Hill Companies, Inc.

Heilbroner, Robert & Thurow, Lester. 1998. Economics Explained (Newly Revised
and Updated). New York: Englewood Cliffs.

Soemardjan, Selo & Soemardi, Sulaeman. 1964. Setangkai Bunga Sosiologi: Buku
Bacaan Pengantar untuk Kuliah Pengantar Sosiologi. Jakarta: Universitas Indonesia.

Bouman, P. J.. 1982. Sosiologi Fundamental. Jakarta: Djambatan.

Thompson, William. 1824. An Inquiry into the Principles of the Distribution of


Wealth Most Conducive to Human Equality of Wealth. London: Longman.

Sumber Internet:

Wardhana, Hendra (2013, 5 Agustus). Memaknai Mudik sebagai Sinergi Antara


Agama dan Budaya. Dikutip 26 Agustus 2019 dari Kompasiana: https://www-kompasiana-
com.cdn.ampproject.org/v/s/www.kompasiana.com/amp/wardhanahendra/memaknai-mudik-
sebagai-sinergi-antara-agama-dan-
budaya_552e4e2c6ea83454408b4581?usqp=mq331AQQKAFwAZgBya_8zu3k2c-
hAQ%3D%3D&amp_js_v=0.1#referrer=https%3A%2F%2Fwww.google.com&ampshare=https%3A
%2F%2Fwww.kompasiana.com%2Fwardhanahendra%2Fmemaknai-mudik-sebagai-sinergi-antara-
agama-dan-budaya_552e4e2c6ea83454408b4581
(2017, 13 April). Teori dalam Ilmu Sosial. Dikutip 25 Agustus 2019 dari
Padamu.net: https://www.padamu.net/teori-dalam-ilmu-sosial

(2019, 14 Maret). Ilmu Sosial. Dikutip 25 Agustus 2019 dari Wikipedia:


https://id.wikipedia.org/wiki/Ilmu_sosial

Alif, Mraz. RESUME Sejarah Perkembangan Ilmu Sosial. Dikutip 25 Agustus 2019
dari Academia.edu:
https://www.academia.edu/12264916/RESUME_Sejarah_Perkembangan_Ilmu_Sosial?auto=down
load

Sap, Adi (2015, 10 Oktober). Sejarah Ilmu-ilmu Sosial. Dikutip 25 Agustus 2019
dari Catatan Harian Kuliah: http://catatanhariankuliah.blogspot.com/2015/10/sejarah-ilmu-
ilmu-sosial.html

(2018, 1 Januari). Teori Sosiologi: Daftar Lengkap Teori-Teori Ilmu Sosial. Dikutip
25 Agustus 2019 dari Sosiologis.com: http://sosiologis.com/teori-sosiologi

Bagaskara, Joseph. Pengantar Ilmu Budaya dan Budaya Dasar. Dikutip 25 Agustus
2019 dari Academia.edu:
https://www.academia.edu/35331300/Pengantar_Ilmu_Budaya_dan_Budaya_dasar.pdf
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai