Anda di halaman 1dari 12

SOSIOLOGI

OBJEK KAJIAN SOSIOLOGI

DI
S
U
S
U
N
OLEH:
MUHAMMAD RIDHA 180404001
SHAFRIZAL SARTI S 180404022
DEWI SARTIKA 180404015
ASSYIFA MARDHATILLAH 180404068

DOSEN: ZULFADLI,S.Sos.I.,M.A.

PENGEMBANGAN MASYARAKATI ISLAM

FAKULTAS DAKWAH & KOMUNIKASI

UNIVERSITAS ISLAM NEGERI AR-RANIRY

2019
KATA PENGANTAR

BismillahirrahmaniRahim

Segala puji bagi Allah SWT semesta alam yang senantiasa mencurahkan rahmat-Nya dan
karunianya kepada kita semua, shalawat serta salam semoga dilimpahkan kepada nabi muhammad
SAW, keluarganya, sahabatnya, atau seluruh umatnya. Kami bersyukur kepada ilahi robi yang telah
memberikan taufik serta hidayahnya sehingga Kami dapat menyelesaikan makalah yang berjudul
“Obyek-obyek & kajian sosiologi”

Penulis menyadari bahwa dalam makalah ini masih banyak kekurangan dan kehilafan, oleh
karena itu kami kepada para pembaca khususnya penulis mengharapkan saran dan kritiknya demi
kesempurnaan makalah ini.

Semoga makalah ini bermanfaat bagi para pembaca dan khususnya bagi penulis. Aamiin.

Banda Aceh, 1 October 2019

Penulis

DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR ..................................................................................................

DAFTAR ISI .................................................................................................................

BAB I PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah ..........................................................................................

1.2 Rumusan Masalah ....................................................................................................

1.3 Tujuan Penulisan .....................................................................................................

BAB II PEMBAHASAN

2.1 Pengertian Sosiologi …………………………………………………………………………………………….

2.2 Obyek-obyek kajian sosiologi .................................................................................

2.3 Ruang lingkup kajian sosiologi ..............................................................................

BAB III PENUTUP

Kesimpulan ..................................................................................................................

DAFTAR PUSTAKA
BAB I PENDAHULUAN

1.1 LATAR BELAKANG MASALAH

Manusia dan kehidupannya selalu menarik untuk kita kaji. Hal itu disebabkan objek kajiannya
adalah diri kita sendiri maupun orang-orang disekitar kita, tingkah lakunya dan hubunganya dengan
manusia yang lain. Yang masalah ini dibahas dalam sosiologi yang mempunyai obyek yaitu manusia,
dialah yang menjadi pusat pembicaraan/topik dalam sosiologi.

Obyek kajian inilah yang menjadi pokok penting agar bisa lebih tahu bagaimana manusia itu, baik
hubungannya dengan individu lain. Kelompok atau yang lebih luas dari itu.

Selain itu juga, bahwa sosiologi mempunyai kajian/batasan dan hubungannya dengan bidang-bidang
tertentu, yang sosiologi dan ruang lingkup/batasan itu tidak bisa terpisahkan dan pastinya saling
membutuhkan dan tisak bisa dipisahkan.

1.2 RUMUSAN MASALAH

1. Apa yang dimaksud dengan objek-objek kajian sosiologi ?

2. Apa yang dimaksud dengan ruang lingkup kajian sosiologi ?

1.3 TUJUAN PENULISAN

1. Untuk mengetahui apa itu obyek-obyek sosiologi ?

2. Untuk mengetahui apa itu ruang lingkup sosiologi ?


BAB II

PEMBAHASAN

2.1 PENGERTIAN SOSIOLOGI

Secara terminologi sosiologi berasal dari bahasa Yunani, yakni kata socius dan logos. Socius yang
bererti kawan, berkawan, ataupun bermasyarakat. Sedangkan logos berarti ilmu atau dapat juga
berbicara tentang sesuatu. Dengan demikian, secara harfiah istilah sosiologi dapat diartikan ilmu
tentang masyarakat (Spencer dan Inkeles, 1982: 4; Abdulsyani,1987: 1). Oleh karena itu, sosiologi
sebagai disiplin ilmu yang mengkaji tentang masyarakat maka cakupannya sangat luas, dan cukup
sulit untuk merumuskan suatu definisi yang mengemukakan seluruh pengertian, sifat, dan hakikat
yang dimaksud dalam beberapa kata dan kalimat. Dengan kata lain, suatu definisi dapat dipakai
sebagai suatu pegangan saja. Beberapa pengertian sosiologi menurut para ahli.

a. Pitirim Sorokin (1928: 760-761) mengemukakan bahwa sosiologi adalah suatu ilmu tentang
hubungan dan pengaruh timbal balik antara aneka macam gejala-gejala sosial, gejala keluarga
dengan moral, hukum dengan ekonomi, dan sebagainya.

b. Wiliam Ogburn dan Meyer F. Nimkoff (1959: 12-13) berpendapat bahwa sosiologi adalah
penelitian secara ilmiah tehadap interaksi sosial dan hasilnya, yaitu interksi sosial.

c. David Popenoe (1983: 107-108) berpendapat bahwa sosiologi adalah ilmu tentang interksi
manusia dalam masyarakat sebagai suatu keseluruhan.

d. Selo Soemarjan dan Soelaeman Soemardi (1982: 14) menyatakan bahwa sosiologi adalah ilmu
tentang struktur sosial dan proses-proses sosial, termasuk perubahan-perubahan sosial. Selanjutnya,
menurut mereka bahwa struktur sosial keseluruhan jalinan antara unsur-unsur sosial yang pokok,
yaitu kaidah-kaidah sosial (norma-norma sosial), lembaga-lembaga soaial, kelompok-kelompok, serta
lapisan sosial. Sedangkan proses sosial adalah pengruh timbal balik antara segi kehidupan ekonomi
dengan segi kehidupan politik, kehidupan hukum dengan agama, dan sebagainya.

e. Menurut pendapat kami sosiologi itu adalah ilmu yang mempelajari tentang masyarakat dan
gejala-gejalanya yang tejadi di dalam masyarakat itu sendiri.

Dari berbagai definisi di atas, maka dapat disimpulkan bahwa sosiologi adalah ilmu yang
mempelajari hubungan antara individu dengan individu, individu dengan masyarakat, dan
masyarakat dengan masyarakat. Sosiologi adalah ilmu yang membicarakan apa yang sedang terjadi
saat ini, khususnya pola-pola hubungan dalam masyarakat serta berusaha mencari pengertian-
pengertian umum, rasional, empiris serta bersifat umum.

B. Obyek Kajian Sosiologi

Objek kajian sosiologi adalah masyarakat dan perilaku sosial manusia dengan meneliti kelompok-
kelompoknya kelompok tersebut mencakup kelurga, etnis atau suku bangsa, komunitas
pemerintahan, dan berbagai organisasi sosial, agama, politik, budaya, bisnis, dan organisasi lainnya
(Ogburn dan Nimkoff, 1959: 13; Horton dan Hut, 1991: 4). Sosiologi pun mempelajari perilaku dan
interaksi kelompok, menelusuri asal usul pertumbuhannya, serta menganalisis pengaruh kegiatan
kelompok terhadap para anggotanya. Dengan demikian, sebai objek kajian sosiologi adalah
masyarakat manusia yang di lihat dari sudut hubungan antarmanusia dan peroses-proses yang
timbul dari hubungan manusia dalam masyarakat.
jika ditelaah lebih lanjut tentang karakteristik sosiologi menurut Soekarto (1986: 17) mencakup hal-
hal berikut.

1. Sosiologi merupakan bagian dari ilmu sosial, bukan merupakan bagian ilmu pengetahuan alam
maupun ilmu kerohanian.

2. Sosiologi bukan merupakan disiplin yang normatif, melainkan suatu disiplin yang bersipat
kategoris. Artinya, sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi saat ini, dan bukan mengenai apa
yang semestinya terjadi atau seharusnya terjadi.

3. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum (nomotetik).


Berbeda dengan sejarah misalnya, (lebih banyak meneliti dan mencari pola-pola khusus atau
ideografik) yang menekankan tentang keunikan sesuatu yang dikaji.

4. Sosiologi merupakan ilmu sosial yang empiris, faktual, dan rasional

5. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak, bukan tentang ilmu pengetahuan yang
konkret. Artinya, bahan kajian yang diperhatikan dalam sosiologi adalah bentuk-bentuk dan pola-
pola peristiwa dalam masyarakat, dan bukan wujudnya tetang masyarakat yang konkret

6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang menghasilkan penertian-pengertian dan pola-pola


umum. Karena dalam sosiologi, meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip-prinsip atau hukum-
hukum umum daripada interaksi antarmanusia dan juga perihal sifat hakikat, bentuk, isi, dab
struktur dari masyarakat.

Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang berinteraksi menurut sistem adat-istiadat tertentu
yang bersifat kontinu dan terikat oleh rasa identitas bersama. Adat istiadat, tata kelakuan yang kekal
dan turun-temurun dari generasi ke generasi lain sebagai warisan sehingga kuat integrasinya dengan
pola-pola perilaku masyarakat.

Sebagai ilmu pengetahuan, sosiologi mengkaji lebih mendalam pada bidangnya dengan cara
bervariasi. Misalnya seorang sosiolog mengkaji dan mengamati kenakalan remaja di Indonesia saat
ini, mereka akan mengkaji mengapa remaja tersebut nakal, mulai kapan remaja tersebut berperilaku
nakal, sampai memberikan alternatif pemecahan masalah tersebut.
2.2 OBYEK-OBYEK KAJIAN SOSIOLOGI

Obyek studi atau kajian sosiologi adalah manusia ( manusia adalah multidimensi ) namun
sosiolodi mempelajari manusia dari aspek sosial yang kita sebut masyarakat, yakni hubungan antara
manusia dan proses sebab akibat yang timbul dari hubungan tersebut. Istilah masyarakat sering
digunakan untuk menyebut kesatuan hidup manusia,misalnya masyarakat desa, masyarakat kota,
masyarakat Bali dan masyarakat lainnya. Masyarakat adalah kesatuan hidup manusia yang
berinteraksi menurut sistem adat-istiadat tertentu yang bersifat kontinu dan terikat oleh rasa
identitas bersama. Adat istiadat adalah tata kelakuan yang kekal dan turun-temurun dari generasi ke
generasi lain sebagai warisan sehingga kuat integrasinya dengan pola-pola perilaku masyarakat.

Sebagian yang lain berpendapat, objek kajian sosiologi adalah masyarakat dan perilaku sosial
manusia dengan meneliti kelompok-kelompoknya kelompok tersebut mencakup kelurga, etnis atau
suku bangsa, komunitas pemerintahan, dan berbagai organisasi sosial, agama, politik, budaya, bisnis,
dan organisasi lainnya (Ogburn dan Nimkoff, 1959: 13; Horton dan Hut, 1991: 4). Sosiologi pun
mempelajari perilaku dan interaksi kelompok, menelusuri asal usul pertumbuhannya, serta
menganalisis pengaruh kegiatan kelompok terhadap para anggotanya. Dengan demikian, sebai objek
kajian sosiologi adalah masyarakat manusia yang di lihat dari sudut hubungan antarmanusia dan
peroses-proses yang timbul dari hubungan manusia dalam masyarakat.

Sosiologi sebagai mempunyai beberapa obyek, yaitu :

1. Objek material

Obyek material sosiologi adalah kehidupan sosial, gejala dan proses hubungan antara manusia
yang memengaruhi kesatuan manusia itu sendiri.

Obyek ini mengacu pada benda fisik, sumber daya, dan tempat yang menentukan kulturnya. Seperti
rumah, tetangga, kota/daerah, sekolah, tempat ibadah, kantor, peralatan, produk, dan lain-lain.
Semua aspek fisik tersebut menentukan perilaku dan kultur seseorang. Contoh dari perubahan sosial
karena materi adalah, karena di internet terdapat banyak sekali terdapat materi tugas, maka siswa
harus mempelajari bagaimana cara menggunakan komputer dan internet. Lama-kelamaan internet
akan menjadi kebutuhan siswa itu walaupun untuk tujuan lain seperti berkomunikasi menggunakan
jejaring sosial. Atau masyarakat di hutan harus terbiasa menggunakan segala sesuatu dari alam
untuk memenuhi kebutuhan hidup mereka.

2. Obyek formal

Objek formal sosiologi adalah hubungan manusia dengan manusia lain serta proses yang
timbul dari hubungan manusia didalam masyarakat karena lebih ditekankan pada manusia sebagai
makhluk sosial atau masyarakat. Objek formal sosiologi meliputi:

1. Pengertian tentang sikap dan tindakan manusia terhadap lingkungan hidup manusia dan
kehidupan sosial melalui penjelasan ilmiah.

2. Meningkatkan keharmonisan dalam hidup bermasyrakat.

3. Meningkatkan kerja sama antarmanusia.


Jadi, objek formal sosiologi berfungsi sebagai penuntun adaptasi di masyarakat.
Mengembangkan pengetahuan yang objektif mengenai gejala-gejala kemasyarakatan yang dapat
dimanfaatkan secara efektif untuk memecahkan masalah-masalah sosial (problem solving).

3. Obyek budaya

Obyek budaya salah satu faktor yang dapat memengaruhi hubungan satu dengan yang lain.

4. Obyek agama

Pengaruh dari objek dari agama ini dapat menjadi pemicu dalam hubungan sosial
masyarakat.dan banyak juga hal-hal ataupaun dampak yang memengaruhi hubungan manusia.

Sedangkan Astrid S. Susanto membedakan Obyek Sosiologi menjada dua macam yaitu :

- Obyek materi dari sosiologi adalah kehidupan sosial manusia, dan gejala serta proses
hubungan antar manusia yang mempengaruhi kesatuan hidup bersama.

- Obyek Formal adalah ; pengertian terhadap lingkungan hidup manusia dalam kehidupan
sosial, meningkatkan kehidupan harmonis masyarakatnya, meningkatkan kerja sama antar manusia.

Jelaslah, yang menjadi obyek kajian sosiologi adalah masyarakat. Masyarakat sebagai objek sosiologi
menunjukkan pada sekumpulan manusia yang sudah lama hidup bersama dan menciptakan berbagai
nilai dan norma untuk mengatur kehidupannya. Istilah masyarakat berasal dari bahasa Arab, yaitu
syaraka yang artinya ikut serta atau berpartisipasi. Dalam bahasa Inggris masyarakat adalah society
yang pengertiannya mencakup interaksi sosial, perubahan sosial dan rasa kebersamaan. Berikut
adalah beberapa pengertian masyarakat menurut para ahli:

1. Maclver dan Page

Masyarakat adalah suatu sistem dari kebiasaan dan tata cara, dari wewenang dan kerja sama antara
berbagai kelompok dan penggolongan, dan pengawasan tingkah laku serta kebebasan-kebebasan
manusia. Keseluruhan yang selalu berubah ini kita namakan masyarakat. Masyarakat merupakan
jalinan hubungan sosial dan masyarakat selalu berubah.

2. Ralph Linton

Masyarakat merupakan setiap kelompok manusia yang telah hidup dan bekerjasama cukup lama
sehingga mereka dapat mengatur diri mereka dan menganggap diri mereka sebagai suatu kesatuan
sosial dengan batasbatas yang dirumuskan dengan jelas.

3. Selo Soemardjan

Masyarakat adalah orang-orang yang hidup bersama, yang menghasilkan kebudayaan.

4. Emile Durkheim

Masyarakat merupakan suatu kenyataan objektif individu-individu yang merupakan anggota-


anggotanya.

Walaupun definisi masyarakat dari beberapa para ahli tersebut berlainan, pada dasarnya isinya
sama, yaitu masyarakat yang mencakup beberapa unsur berikut ini:

1. Manusia yang hidup bersama. Di dalam Ilmu Sosial tidak ada ukuran mutlak ataupun angka
pasti untuk menentukan berapa jumlah manusia yang harus ada. Akan tetapi secara teoretis angka
minimnya adalah dua orang yang hidup bersama.
2. Bercampur untuk waktu yang cukup lama. Kumpulan dari manusia tidaklah sama dengan
kumpulan benda-benda mati seperti umpamanya kursi, meja dan sebagainya. Oleh karena dengan
berkumpulnya manusia akan timbil manusia-manusia baru. Manusia itu juga dapat bercakap-cakap,
merasa dan mengerti; mereka juga mempunyai keinginan untuk menyampaikan kesan-kesan atau
perasaan-perasaannya. Sebagai akibat hidup bersama itu, timbulah sistem komunikasi dan timbulah
peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antara manusia dalam kelompok tersebut.

3. Mereka sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan

4. Mereka merupakan suatu sistem hidup bersama. Sistem kehidupan bersama menimbulkan
kebudayaan oleh karena setiap anggota kelompok merasa dirinya terikat satu dengan lainnya.

Menurut Soerjono Soekanto ciri-ciri masyarakat pada umumnya adalah sebagai berikut:

1. Manusia yang hidup bersama sekurang-kurangnya terdiri atas dua orang.

2. Bercampur atau bergaul dalam waktu yang cukup lama sehingga menciptakan sistem
komunikasi dan peraturan-peraturan yang mengatur hubungan antar manusia.

3. Sadar bahwa mereka merupakan satu kesatuan.

4. Merupakan suatu sistem hidup bersama yang menimbulkan kebudayaan.

Marion Levy menyatakan bahwa ada empat kriteria yang perlu dipenuhi agar suatu kelompok dapat
disebut masyarakat, yaitu:

1. Kemampuan bertahan yang melebihi masa hidup seorang anggotanya.

2. Perekrutan seluruh atau sebagian anggotanya melalui reproduksi atau kelahiran.

3. Adanya sistem tindakan bersama yang bersifat swasembada.

4. Kesetiaan pada suatu sistem tindakan utama secara bersama-sama.

5. Melakukan sosialisasi terhadap generasi berikutnya.

2.2 RUANG LINGKUP KAJIAN SOSIOLOGI

1. Sosiologi sebagai ilmu pengetahuan

Untuk mengetahui secara pasti bahwa sosiologi dikategorikan sebagai ilmu pengetahuan dengan
terlebih dahulu mengetahui apa yang dimaksud ilmu pengetahuan.

Soerjono Soekanto (1982: 5) menyatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah pengetahuan


(knowledge) yang tersusun secara sistematis dengan menggunakan kekuatan pemikiran,
pengetahuan tersebut selalu dapat dikontrol atau diperiksa dengan kritis oleh setiap orang yang
ingin mengetahuinya.

Secara sederhana dapat dinyatakan bahwa ilmu itu meliputi:

a. Pengetahuan (knowledge).

b. Manggunakan pemikiran (logis dan rasional).


c. Disusun secara sistematis.

d. Terbuka terhadap kritik (objektif)

Dengan kata lain ilmu adalah pengetahuan yang diperoleh dengan menggunakan metode ilmiah dan
disusun secara sistematis.

Sedangkan kriteria suatu ilmu dikatakan sebagai ilmu pengetahuan harus memiliki sifat-sifat sebagai
berikut.

a. Bersifat empiris yaitu ilmu pengetahuan tersebut didasarkan pada observasi (pengamatan)
terhadap kenyataan dan menggunakan akal sehat (tidak spekulatif melainkan obyekti).

b. Bersifat teoritis yaitu berusaha menghimpun suatu ikhtisar dari hasil pengamatannya
(abastraksi dari hasil observasi), dalam mana susunannya harus bersifat logis sehingga hubungan
antara variabel yang satu dengan variabel yang lainnya sungguh merupakan hubungan sebab akibat.

c. Bersifat kumulatif yaitu teori-teori sosiologi terbentuk atas dasar teori-teori yang sudah ada.
Jadi sosiologi memperbaiki, memperluas dan memperhalus teori-teori yang sudah ada itu.

d. Bersifat non-etis yaitu yang menjadi inti persoalan dalam sosiologi bukanlah persoalan baik
buruknya suatu fakta melainkan, tujuan yang hendak dicapai dengan menjelaskan fakta tersebut.

2. Sosiologi sebagai ilmu sosial

Sosiologi masuk dalam kategori rumpun-rumpun ilmu sosial dikarenakan permasalahan dalam
ilmu sosial pada umumnya membicarakan kehidupan sosial manusia, masyarakat atau kehidupan
bersama. Sedangkan sosiologi dapat dikatakan ilmu yang membahas tentang masyarakat.

Masyarakat yang menjadi objek ilmu-ilmu sosial dapat dilihat sebagai sesuatu yang terdiri dari
beberapa segi; ada segi ekonomi yang antara lain bersangkut paut dengan produksi, distribusi dan
penggunaan barang-barang dan jasa-jasa; ada pula segi kehidupan politik yang antara lain
berhubungan dengan penggunaan kekuasaan dalam masyarakat; dan lain-lain segi kehidupan.
(Soekanto, 1982: 14)

Dengan demikian sudah jelas bahwa sosiologi merupakan bagian dari ilmu sosial, karena yang
menjadi bahasan adalah masyarakat. Terdapat perbedaan sosiologi dengan ilmu-ilmu sosial lainya,
letak perbedaan sosiologi dengan ilmu sosial lainnya dapat dilihat dari bahasan tentang masyarakat.
Sosiologi mempelajari unsur-unsur kemasyarakatan secara keseluruhan. Sedangkan pada ilmu sosial
lainnya hanya pada segi-segi khusus dari masyarakat tersebut. Misalnya ilmu ekonomi berusaha
membahas mengenai usaha manusia untuk memenuhi kebutuhan hidupnya, ilmu politik hanya
mempelajri mengenai kehidupan masyarakat yang menyangkut soal kekuasaan. Sedangkan sosiologi
memusatkan perhatiannya pada segi masyarakat yang bersifat umum dan berusaha untuk
mendapatkan pola-pola umumnya.

Dari beberapa contoh perbandingan tersebut, dapat ditegaskan bahwa ilmu sosiologi termasuk
dalam lingkup ilmu-ilmu sosial yang membahas masyarakat dari berbagai segi dan sudut pandang
yang berbeda-beda. Begitu pula dengan sosiologi yang mempelajari masyarakat secara keseluruhan
dan hubungan-hubungan antara individu-individu di dalam masyarakat tersebut.

Lebih jelasnya tentang karakteristik sosiologi menurut Soekanto (1986: 17) mencakup hal-hal
berikut.
1. Sosiologi merupakan bagian dari ilmu sosial, bukan merupakan bagian ilmu pengetahuan alam
maupun ilmu kerohanian.

2. Sosiologi bukan merupakan disiplin yang normatif, melainkan suatu disiplin yang bersipat
kategoris. Artinya, sosiologi membatasi diri pada apa yang terjadi saat ini, dan bukan mengenai apa
yang semestinya terjadi atau seharusnya terjadi.

3. Sosiologi bertujuan untuk menghasilkan pengertian-pengertian dan pola-pola umum (nomotetik).


Berbeda dengan sejarah misalnya, (lebih banyak meneliti dan mencari pola-pola khusus atau
ideografik) yang menekankan tentang keunikan sesuatu yang dikaji.

4. Sosiologi merupakan ilmu sosial yang empiris, faktual, dan rasional

5. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang abstrak, bukan tentang ilmu pengetahuan yang
konkret. Artinya, bahan kajian yang diperhatikan dalam sosiologi adalah bentuk-bentuk dan pola-
pola peristiwa dalam masyarakat, dan bukan wujudnya tetang masyarakat yang konkret

6. Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang menghasilkan penertian-pengertian dan pola-pola


umum. Karena dalam sosiologi, meneliti dan mencari apa yang menjadi prinsip-prinsip atau hukum-
hukum umum daripada interaksi antarmanusia dan juga perihal sifat hakikat, bentuk, isi, dan
struktur dari masyarakat.

Menurut Prof.Dr.M.M.Djojodigoeno, S.H ,Sosiologi bersifat mengawinkan, artinya sosiologi


ingin mengetahui keadaan sebenarnya dari kehidupan bermasyarakat. Plato,Aristoteles,Hobes, dan
Spinoza memberikan hal yang berbeda. mereka memegang masyarakat dari sudut pandang normatif
dan finalis. Normatif artinya menegakkan norma-norma untuk kehidupan kolektif (secara bersama)
yang baik. Finalis artinya mencita-citakan organisasi sosial politik yang sempurna.

Buku sosiologi Suatu Pengantar yang ditulis soerjono soekanto, mengatakan bahwa Sosiologi adalah
ilmu sosial yang murni, abstrak, rasional, dan empiris, bersifat umum, serta berusaha mencari
pengertian umum. Menurut pengertiannya, hakikat sosiologi adalah sebagai berikut,

Sosiologi adalah ilmu sosial.

Sosiologi bukan merupakan disiplin ilmu normatif, melainkan disiplin ilmu kategoris, yang membatasi
diri pada kejadian dewasa ini, bukan apa-apa yang terjadi atau seharusnya terjadi.

Sosiologi termasuk ilmu pengetahuan murni (pure-science), bukan ilmu pengetahuan terapan
(aplied-science). Misalnya, para sosiolog mengemukakan pendapat yang berguna untuk petugas
administrasi, pembentuk undang-undang diplomat,guru-guru dan sebagainya.

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan abstrak, bukan ilmu pengetahuan konkret. Dalam sosiologi,
yang diperhatikan adalah bentuk pola peristiwa-peristiwa masyarakat.

Sosiologi bertujuan menghasilkan pengertian dan pola-pola umum, serta mencari prinsip-prinsip dan
hukum-hukum umum dari interaksi manusia, sifat, hakikat, bentuk, isi, dan struktur masyarakat
manusia.

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan yang empiris dan rasional. hal ini menyangkut metode yang
digunakan.

Sosiologi merupakan ilmu pengetahuan umum, bukan pengetahuan khusus.

Ruang lingkup kajian sosiologi tersebut jika dirincikan menjadi beberapa hal, misalnya antara lain:
1. Ekonomi beserta kegiatan usahanya secara prinsipil yang berhubungan dengan produksi
distribusi dan sumber-sumber kekayaan alam.

2. Masalah manajemen yaitu pihak-pihak yang membuat kajian berkaitan dengan apa yang
dialami warganya.

3. Persoalan sejarah yaitu berhubungan dengan catatan kronologis misalnya usaha kegiatan
manusia beserta prestasinya yang tercatat dan sebagainya.

Sosiologi menggabungkan data dari berbagai ilmu pengetahuan sebagai dasar penelitiannya.
Dengan demikian sosiologi dapat dihubungkan dengan kejadian sejarah sepanjang kejadian itu
memberikan keterangan beserta uraian proses berlangsungnya hidup kelompok-kelompok atau
beberapa peristiwa dalam perjalanan sejarah dari kelompok manusia. Sebagai contoh riwayat suatu
negara dapat dipelajari dengan mengungkapkan latar belakang terbentuknya suatu negara, faktor-
faktor, prinsip-prinsip suatu negara sampai perjalanan negara dimasa yang akan datang. Sosiologi
mempertumbuhkan semua lingkungan dan kebiasaan manusia, sepanjang kenyataan yang ada
dalam kehidupan manusia dan dapat memengaruhi pengalaman yang dirasakan manusia serta
proses dalam kelompoknya. Selama kelompok itu ada maka selama itu pula akan terlihat bentuk-
bentuk, cara-cara, standar, mekanisme, masalah, dan perkembangan sifat kelompok tersebut.
Semua faktor tersebut dapat memengaruhi hubungan antara manusia dan berpengaruh terhadap
analisis sosiologi.

BAB III PENUTUP

KESIMPULAN

Obyek kajian sosiologi adalah manusia dengan gejala sosial, proses hubungan antara manusia yang
mempengaruhi manusia itu sendiri.

Obyek kajian sosiologi ada emapat yaitu :

- Obyek kajian material

- Obyek kajian formal

- Obyek kajian budaya

- Obyek kajian agama

Ruang lingkup sosiologi meliputi sosiologi sebagai ilmu pengetahuan dan sosiologi sebagai ilmu
sosial.

Sosiologi dikatakan sebagai ilmu pengetahuan karena memiliki empat ciri utama dari ilmu
pengetahuan yaitu bersifat empiris, bersifat teoritis, bersifat kumulatif dan bersifat non-etis.

Sedangkan sosiologi dikatakan sebagai ilmu sosial karena sosiologi membahas tentang masyarakat.
DAFTAR PUSTAKA

http://whidaapriani.wordpress.com/2013/02/04/makalah-kosep-dasar-sosiologi/

http://zikafrihadi.blogspot.com/2012/07/pengantar-sosiologi-makalah-pengantar.html

http://hanifafuad.blogspot.com/2012/02/sosiologi-dan-ruang-lingkupnya.html

http://sunartomadani.blogspot.com/2010/07/pengertian-ruang-lingkup-dan-
metode.htmlhttp://blog.ub.ac.id/mike/2012/04/25/ruang-lingkup-sosiologi/

http://azarasidi.blogspot.com/2011/09/ilmu-sosiologi.html

http://blog.ub.ac.id/mike/2012/04/25/ruang-lingkup-sosiologi/

http://fixguy.wordpress.com/sosiologi-lengkap-banget/

http://supardinatajoni.blogspot.com/2011/03/objek-kajian-sosiologi.html

http://www.bangmu2.com/2012/06/objek-kajian-sosiologi-sebagai-ilmu.html

http://nurullathifah.wordpress.com/2010/11/07/objek-ruang-lingkup-dan-tujuan-sosiologi/

Anda mungkin juga menyukai