Anda di halaman 1dari 13

PROPOSAL PENELITIAN

BAHASA INDONESIA
RENDAHNYA KESADARAN MASYARAKAT AKAN PENDIDIKAN
DI DAERAH PELOSOK

Disusun Oleh :
Eti Herawati
Ida Laelasari

KELAS XI IPS 4
SMA NEGERI 1 CILOGRANG
JL. BAYAH CIBARENO KM. 25 CILOGRANG, GUNUNGBATU, KEC.
CILOGRANG, KAB. LEBAK PROV. BANTEN TELEPON 0254

i
LEMBAR PENGESAHAN PROPOSAL

Judul: Rendahnya Kesadaran Masyarakat Akan Pendidikan Di Daerah Pelosok

Disetujui Oleh

Kepala Sekolah Guru Mata Pelajaran


SMAN 1 Cilograng Bahasa Indonesia

Drs. H.Uung Umaryadi, M.Pd Niman Setiawan, S.Pd


NIP. 196606021992111001 NIP. -

ii
ABSTRAK
Kami mengambil atau kami memutuskan penelitian ini karena kami menganggap
bahwasannya ada permasalahan-permasalahan yang belum terjawab di penelitian ini,dan masalah
ini sering sekali terjadi di masyarakat.karena Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam
kehidupan kita,ini berarti bahwa setiap manusia berhak mendapat pendidikan.dikarenakan
rendahnya kesadaran masyarakat akan pendidikan maka kami tertarik untuk melakukan sebuah
penelitian ini.

iii
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur saya ucapkan kepada Allah SWT atas beribu nikmat ataupun karunia-
Nya yang telah diberikan, sehingga terselesaikan tepat waktu, proposal penelitian yang berjudul
“Rendahnya Kesadaran Masyarakat Akan Pendidikan Di Daerah Pelosok.” Adapun maksud dan
tujuan diajukannya proposal penelitian ini adalah untuk mempelajari bagaimana cara orang-
orang sadar akan pendidikan atau bahkan dengan orang umum kebanyakan. Hal ini patut
dipelajari karena orang-orang berpendidikan mempunyai pola atau cara berkomunikasi yang unik
dan khas. Selain itu, dengan mengetahui hal tersebut, kita jadi lebih paham apa seperti apa
mereka berkomunikasi, dan bagaimanakah kita harus berkomunikasi dengan ramah baik dari
pendidikan. Dengan begitu, kita bisa lebih memahami mereka terhadap pendidikan dan masalah
pun bisa teratasi.

Maka, saya ucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang mau membantu, diantaranya
sebagai berikut :

1. Bapak Drs. H. Uung Umaryadi, M.Pd Selaku Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Cilograng
2. Bapak Niman Setiawan, S.Pd Selaku Guru Mata Pelajaran Bahasa Indonesia Kelas XI
IPS 4 SMA Negeri 1 Cilograng
3. Kedua orangtua, sahabat, dan pihak-pihak yang membantu, mendukung lainnya yang
tidak bisa disebutkan satu persatu.

Diharapkan, proposal ini bisa bermanfaat untuk semua pihak. dan tak lupa kritik dan saran
yang bersifat membangun sangat diharapkan dari si pembaca agar proposal ini bisa lebih baik
lagi kedepannya.

Cilograng, Februari 2022

Penulis

iv
DAFTAR ISI
COVER………………………………………………………………………….. i
LEMBAR PENGESAHAN………………………………………………………ii
ABSTRAK………………………………………………………………………..iii
KATA PENGANTAR……………………………………………………………iv
DAFTAR ISI……………………………………………………………………..v
DAFTAR TABEL………………………………………………………………..vi
BAB I PENDAHULUAN………………………………………………………..1
Latar Belakang……………………………………………………………1
Rumusan Masalah…………………………………………………………2
Tujuan……………………………………………………………………..2
Manfaat…………………………………………………………………...2
BAB II KAJIAN TEORI…………………………………………………………3
Pengertian Pendidikan…………………………………………………….3
BAB III METODE PENELITIAN……………………………………………….4
Penelitian Kualitatif……………………………………………………….4
BAB IV PENUTUP……………………………………………………………….5
Kesimpulan………………………………………………………………...5
Saran…………………………………………………………………….....5
DAFTAR PUSTAKA……………………………………………………………..6
LAMPIRAN……………………………………………………………………….7

v
DAFTAR TABEL

vi
BAB 1
PENDAHULUAN
A. Latar belakang
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,ini berarti
bahwa setiap manusia berhak mendapat pendidikan . Pendidikan secara umum
mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk
dapat hidup dan melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu
sangat penting. Pendidikan pertama kali yang kita dapatkan di lingkungan keluarga,
lingkungan sekolah dan lingkungan masyarakat.
Kali ini kita akan membahas pendidikan di lingkungan sekolah.Sistem wajib
pendidikan selama 12 tahun di Indonesia belum terlaksana dengan baik. Hal ini dapat
dibuktikan dengan masih banyaknya masyarakat yang acuh terhadap pendidikan formal
terutama di daerah-daerah pelosok yang jauh dari hiruk pikuk perkotaan dan pusat
pemerintahan. Peristiwa ini harus menjadi perhatian khusus pemerintah pusat maupun
daerah dalam memenuhi hak warga dalam menjalani pendidikan.
Di daerah pelosok atau terpencil,kesadaran untuk melanjutkan pendidikan
memang masih sangat kurang. Mereka lebih memilih bekerja daripada melanjutkan
pendidikan. Kebanyakan yang disebabkan adalah kurangnya kesadaran pribadi, ekonomi
dan budaya. Faktor budaya berkaitan dengan kultur masyarakat yang berupa pandangan,
adat istiadat, dan kebiasaan. Para remaja selalu melakukan kontak dengan masyarakat.
Pengaruh-pengaruh budaya yang dan salah terhadap dunia pendidikan akan turut
berpengaruh terhadap perkembangan dan pertumbuhan remaja tersebut. Remaja yang
bergaul dengan teman-temannya yang tidak sekolah atau putus sekolah akan terpengaruh
dengan mereka. Sehingga mereka memutuskan untuk tidak melanjutkan pendidikan yang
lebih tinggi, karena teman-temannya juga tidak melanjutkan sekolah. Mereka memilih
untuk mencari uang dengan membantu orang tua, padahal orang tua mereka
menginginkan anak-anaknya melanjutkan sekolah agar mempunyai masa depan yang
jelas. Ada juga orang tua yang belum sadar akan pentingnya pendidikan, anaknya
mempunyai keinginan untuk melanjutkan pendidikan tetapi orang tuanya melarang,
dengan tidak mempunyai uang untuk membiayai sekolah, sedangkan kebutuhan yang
belum terpenuhi masih banyak, “buat apa sekolah tinggi, toh pada akhirnya kerja di

1
pabrik atau jadi kuli bangunan, nyatanya si A sudah jadi sarjana tetapi sampai sekarang
masih menganggur.” Pemikiran-pemikiran seperti itu yang membuat mereka belum sadar
akan pentingnya pendidikan. Berhasil atau tidaknya seseorang itu tergantung pada usaha
manusia itu sendiri. Namun selain dari orang tua yang memang kurang sadar akan
pentingnya pendidikan juga didorong dengan kurangnya informasi yang bisa di akses
oleh masyarakat daerah terpencil. Banyak anak-anak yang sebenarnya ingin sekali
melanjutkan ke perguruan tinggi namun karena orang tua yang memang tidak setuju
untuk kuliah,merekapun juga tidak mencari informasi tentang itu, padahal sekarang ini
banyak sekali perguruan tinggi yang membebaskan mereka dari segala biaya selama
mereka kuliah, Hal itu sangat dikamingkan apalagi bagi mereka yang berprestasi.

B. Rumusan Masalah
1. Mengapa pendidikan di daerah-daerah pelosok atau terpencil sangat rendah?
2. Bagaimana cara mengatasi masalah pendidikan di daerah pelosok supaya tidak
terhenti?

C. Tujuan
1. Untuk mengetahui masalah rendahnya pendidikan di daerah pelosok
2. Untuk mengetahui faktor rendahnya tingkat kesadaran masyarakat di daerah pelosok

D. Manfaat
1. Mampu mengetahui apa saja rendahnya tingkat kesadaran masyarakat
2. Mampu mengetahui masalah rendahnya pendidikan di daerah pelosok
3. Mengetahui solusi permasalahan rendahnya pendidikan di daerah pelosok

2
BAB II

KAJIAN TEORI

A. Pengertian Pendidikan
Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses kehidupan dalam
mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan melangsungkan kehidupan
Beberapa hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi rendahnya kesadaran akan
pendidikan :
1. Mengadakan sosialisasi mengenai pentingnya pendidikan bagi kehidupan
Pemerintah perlu mengadakan kegiatan sosialisasi bagi mereka masyarakat yang
dirasa kurang mengetahui arti pentingnya pendidikan.
2. Melengkapi sarana dan prasarana khususnya di daerah yang terpencil
Kami rasa, pemerintah telah memberikan sarana dan prasarana pendidikan di desa
terpencil. Akan tetapi pemerintah juga perlu menindaklanjuti/melakukan pengawasan
terhadap penggunaan sarana dan prasaran yang telah di berikan agar tidak sia-sia.
3. Melakukan lebih banyak kegiatan pendidikan di daerah terpencil sacara gratis
Sebaiknya pengadaan kegiatan pendidikan di lakukan secara gratis, tanpa di pungut
biaya apapun.
4. Membuat program beasiswa bagi masyarakat yang membutuhkan
Sekarang telah banyak program beasiswa pendidikan untuk masyarakat. Mulai dari
beasiswa ekonomi sampai beasiswa berprestasi, tentunya pemerintah harus
melaksanakannya dengan benar jangan sampai salah sasaran.
5. Tidak mempersulit masyarakat yang ingin mendapatkan pendidikan
Sebaiknya pemerintah juga tidak mempersulit masyarakat yang ingin bersekolah atau
menuntut ilmu dengan membuat administrasi yang sederhana yang mudah di pahami
oleh masyarakat.

3
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Penelitian Kualitatif
Penelitian kualitatif adalah penelitian yang bersifat deskriptif dan cenderung
menggunakan analisis. Proses dan makna (perspektif subjek) lebih ditonjolkan
dalam penelitian kualitatif. Landasan teori dimanfaatkan sebagai pemandu agar
Pokus penelitian sesuai dengan fakta di lapangan.

4
BAB IV

PENUTUP

A. KESIMPULAN
Pendidikan merupakan hal yang terpenting dalam kehidupan kita,ini berarti bahwa setiap
manusia berhak mendapat pendidikan . Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu
proses kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan
melangsungkan kehidupan. Sehingga menjadi seorang yang terdidik itu sangat penting.
Pendidikan pertama kali yang kita dapatkan di lingkungan keluarga, lingkungan sekolah
dan lingkungan masyarakat. Pendidikan secara umum mempunyai arti suatu proses
kehidupan dalam mengembangkan diri tiap individu untuk dapat hidup dan
melangsungkan kehidupan. hal yang dapat dilakukan untuk mengurangi rendahnya
kesadaran akan pendidikan yaitu Mengadakan sosialisasi mengenai pentingnya
pendidikan bagi kehidupan,Pemerintah perlu mengadakan kegiatan sosialisasi bagi
mereka masyarakat yang dirasa kurang mengetahui arti pentingnya pendidikan

B. SARAN
Bagi para pembaca dan rekan-rekan yang lainnya, jika ingin menambah wawasan dan
ingin mengetahui lebih jauh, maka penulis mengharapkan dengan rendah hati agar lebih
mengetahui arti pentingnya pendidikan.

5
DAFTAR PUSTAKA
https://www.kompasiana.com/evaprianka/rendahnya-kesadaran-masyarakat-mengenai-
pendidikan_54f5ee54a333114b038b45f7

6
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai