MAKALAH
Diajukan sebagai salah satu syarat untuk memenuhi tugas mata kuliah Teknologi
Pendidikan Layanan Khusus
Dosen pengampu :
Dr. Kustiono, M. Pd. & Dr. Rafika Bayu Kusumandari, S. Pd., M. Pd.
Kelompok 6
TAHUN 2021
PRAKATA
Puji syukur kami panjatkan ke hadirat Tuhan Yang Maha Esa yang telah
melimpaakan rahmat-Nya berupa kesempatan dan pengetahuan sehingga makalah
ini bisa selesai pada waktunya.bUngkapan terima kasih kami sampaikan kepada
teman-teman yang telah medukung serta memberi masukan dalam proses
penyusunan makalah ini sehingga makalah ini dapat terselesaikan tepat waktu.
Tidak lupa terima kasih kami sampaikan kepada dosen pembimbing yang
telah memberikan arahan dan saran yang dapat membantu dalam proses
peyusunan makalah ini. Kami berharap makalah yang kami susun dapat
menambah pengetahuan para pembaca,meskipun terlepas dari semua itu kami
memahami bahwa makalah ini masih jauh dari kata sempurna sehingga kami
sangat mengharap kritik dan saran dari pembaca,sehingga kedepannya dapat
menciptakan makalah yang lebih baik.
PENDAHULUAN
1.3 Tujuan
1.3.1 Mengetahui Konsep Pendidikan Khusus bagi Anak Jalanan
1.3.2 Mengetahui pasal – pasal yang menjadi landasan penyelenggaraan
pendidikan bagi anak jalanan
1.3.3 Mengetahui bentuk layanan pendidikan bagi anak jalanan
1.4 Manfaat
1.4.1 Menjelaskan kepada pembaca konsep pendidikan khusus bagi anak
jalanan
1.4.2 Menjelaskan kepada pembaca pasal – pasal yang melandasi
penyelenggaraan pendidikan khusus bagi anak jalanan
1.4.3 Menjelaskan kepada pembaca bentuk layanan pendidikan bagi anak
jalanan
BAB II
PEMBAHASAN
4. Ada diantara anak jalanan yang status keluarganya tidak jelas (lahir di luar
nikah).
Pendidikan Layanan Khusus Anak Jalanan adalah layanan pendidikan
yang diselenggarakan untuk anak-anak jalanan melalui jenjang (tingkat satuan
dasar dan menengah) dalam rangka mengembangkan potensi dirinya agar
menjadi manusia yang bermartabat, kreatif, dapat memiliki kompetensi hidup
dan mandiri untuk mewujudkan masa depan yang lebih baik (Pedoman
Penyelenggaraan PLK Anak Jalanan, 2010 ).
a. Street based
Pendekatan dijalankan untuk menjangkau dan mendampingi anak jalanan
agar mengenal, mempertahakan relasi dan komunikasi serta melakukan
penanganan dijalan seperti konseling, diskusi, permainan literasi dan
pemberian informasi. Orientasi street based diarahkan pada upaya
menangkal pengaruh-pengaruh negative jalanan dan memberkali anak-
anak jalanan dengan nilai-nilai dan wawasan positif.
b. Centre based
Pendekatan yang memposisikan anak jalanan sebagai penerima pelayanan
di suatu centre/pusat kegiatan dan tempat tinggal dalam jangka waktu
tertentu. Seperti boarding house/panti
c. Family and community based
Pendekatan yang melibatkan keluarga dan masyarakat bertujuan mencegah
anak-anak turun kejalan da mendorong penyediaan sarana pemenuhan
kebutuhan anak. Family dan community based mengarah pada upaya
membangkitkan kesadaran dan tanggung jawab dan partisipasi anggota
keluarga dan masyarakat dalam mengatasi masalah anak jalanan.
2.2 Pasal yang Melandasi Penyelenggaraan Pendidikan Khusus bagi Anak
Jalanan
a. Rumah Singgah
Rumah singgah sebagai tempat pemusatan sementara yang bersifat
non formal, dimana anak-anak bertemu untuk memperoleh informasi dan
pembinaan awal sebelum dirujuk kedalam proses pembinaan lebih lanjut.
Rumah singgah didefinisikan sebagai perantara anak jalanan dengan
pihak-pihak yang akan membantu mereka. Rumah singgah merupakan
proses non formal yang memberikan suasana pusat resosialisasi anak
jalanan terhadap system nilai dan norma masyarakat.
Tujuan rumah singgah antara lain:
a) Sebagai tempat perlindungan dari berbagai bentuk kekerasan yang
kerap menimpa anak jalanan
b) Rehabilitasi, yaitu mengembalikan dan menanamkan fungsi social
anak
c) Sebagai akses terhadap pelayanan, yaitu sebagai persinggahan
sementara anak jalanan sekaligus akses kepada berbagai pelayanan social
seperti pendidikan, kesehatan, dll
d) Membentuk sikap dan perilaku anak yang sesuai dengan nilai dan
norma yang berlaku di masyarakat
e) Mengupayakan anak-anak kembali ke rumah jika memungkinkan atau
ke panti dan Lembaga lainnya jika diperlukan
f) Memberikan pemenuhan kebutuhan anak dan menyiapkan masa
depannya sehingga menjadi masyarakat yang lebih produktif
Fungsi rumah singgah :
1) Sebagai tempat pertemuan pekerja sosail dan anak jalanan
2) Pusat diagnose dan rujukan
3) Fasilitator/sebagai perantara anak jalanan dan keluargan, keluarga
pengganti, dan lembaga lainnya
4) Rehabilitative
5) Akses terhadap pelayanan
6) Resosialisasi
PENUTUP
3.1 Kesimpulan
3.2 Saran
Farihah, I., Khoiri Rotus S. (2014). Pendidikan Bagi Anak Jalanan (Analisis
Sosiologis Anak Jalanan di Desa Sosial Kaligelis Kudus). Journal IAIN Kudus,
2(2), 269 – 283.