Anda di halaman 1dari 8

Nama : Isra Hayati

Unit : 02/ Semester 1


Nim : 2304050024
Prodi : Pendidikan Geografi

BAGAIMANA PENTING NYA MUTU PENDIDIKAN


BAGI ANAK DESA YANG TERTINGGAL

Pendidikan merupakan tolak ukur dalam meningkatkan taraf kehidupan


masyarakat pada sebuah generasi tak terkecuali di Indonesia. Terkait dengan kurang
meratanya persebaran guru, sebenarnya sudah ada upaya dari pemerintah untuk
mengatasi persoalan tersebut namun demikian upaya ini tampaknya masih kurang
optimal di daerah 3T (Terdepan, Terpencil dan Teringgal) sehingga menjadikan kualias
pendidikan di Indonesia semakin terpuruk ditengah-tengah perkembangan Globalisasi
yang maju dan sangat pesat saat ini sehingga dengan ketiadaan dukungan sarana
prasarana peralatan, tenaga kependidikan serta infrastruktur gedung sekolah yang
memadai adalah kunci permasalahan yang menjadikan peningkatan mutu pendidikan di
Indonesia menjadi rendah.

Pendidikan merupakan latar belakang untuk membawa kehidupan menjadi lebih


layak dan menjadi salah satu modal untuk menjalani kehidupan bermasyarakat. Dengan
pendidikan kita dapat memperoleh banyak informasi serta memiliki wawasan yang luas.
Semua masyarakat Indonesia memiliki hak untuk mendapatkan pendidikan yang layak.
Tidak ada perbedaan antara masyarakat mampu dan masyarakat kurang mampu. Sesuai
dengan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945, pasal 31: (1)
Setiap warga negara berhak mendapat pendidikan. (2) Setiap warga negara wajib
mengikuti pendidikan dasar dan pemerintah wajib membiayainya. (3) Pemerintah
mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem pendidikan nasional, yang
meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam rangka mencerdaskan
kehidupan bangsa, yang diatur dengan.
(Alba, 2011) menjelaskan Pendidikan juga merupakan penentu arah ke mana
bangsa ini akan dibawa. Jika arah pendidikannya benar dan prosesnya lurus dan ilmiah
maka bangsa itu pun dapat dipastikan akan maju, arif, adil, sejahtera dan beradab.Selain
itu (Usman , 2014) Ada dua faktor yang dapat menjelaskan mengapa upaya perbaikan
mutu pendidikan selama ini kurang atau tidak berhasil. Pertama strategi pembangunan ini
lebih bersifat macro-oriented, diatur oleh jajaran birokrasi di tingkat pusat. Akibatnya,
banyak faktor yang diproyeksikan di tingkat makro (pusat) tidak terjadi atau tidak
berjalan sebagaimana mestinya di tingkat mikro (sekolah). Kondisi yang demikian akan
sangat membahayakan bagi ketahanan dan integritas nasional. Penguatan semangat
kebangsaan dan menjaga kedaulatan NKRI sangat erat kaitannya dengan pemberdayaan
kawasan perbatasan. Dari permasalahan tersebut tim peneliti tertarik membuat usulan
Penelitian Strategis Nasional Institusi (PSN Institusi) dengan judul Peningkatan Mutu
Pendidikan di Daerah 3 T (Terdepan,Terpencil dan Tertinggal) Pada SMA NEGERI 1
ALAFAN .

Adapun saya mengambil judul tentang “ Bagaimana Penting Nya Mutu Pendidikan Bagi
Anak Desa Yang Tertinggal “.
Berdasarkan Peraturan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor 161
tahun 2014 tentang petunjuk Teknik penggunaan dan pertanggung jawaban keuangan dana
bantuan operasional sekolah (BOS), banyak sekolah-sekolah melakukan perbaikan.
Pembangunan fisIk sekolah-sekolah di wilayah perkotaan terus berkembang seiring dengan
dikeluarkannya dana BOS tersebut. Akan tetapi, perhatian pemerintah terhadap pendidikan
melalui dana BOS tidak begitu dirasakan dampaknya oleh sekolah-sekolah di daerah terpencil.
Kualitas pengajaran yang pas-pasan menjadi salah satu faktor penyebab Pendidikan didaerah
terpencil terkesan tertinggal. Kemajuan Pendidikan di indoneisia hanya terpusat di daerah
perkotaan.

Penanganan masalah Pendidikan tersebut seharusnya dilakukan secara terpisah.


Pembenahan fasilitas, tenaga pendidik, dan masalah di daerah terpencil harus ditempuh dengan
langkah yang pasti. Pemerintah tidak hanya memberikan anggaran saja untuk perbaikan masalah,
tetapi juga harus memperhatikan tersebarnya anggaran tersebut ke daerah yang membutuhkan
dan memantau aktivitas yang terjadi dilapangan. Jika dana sudah diberikan, tetapi dana tersebut
tidak terpakai sesuai tujuannya tentu saja akan menciptakan masalah yang baru. Dengan
demikian, sangat diharapkan seluruh sekolah yang ada di Indonsia memiliki fasilitas yang cukup
untuk menaikkan mutu Pendidikan Indonesia. Harus ada campur tangan pemerintah untuk
memecahkan masalah tertinggalnya kualitas Pendidikan di daerah terpencil. Masalah-masalah
yang dapat terpecahkan sedikit demi sedikit lebih baik daripada pemerintah tidak memberikan
solusi sedikitpun. Bergerak bersama untuk menaikkan mutu Pendidikan dan membawa Indonesia
menjadi negara yang terpandang baik di mata dunia.
Gambar 1. Kegiatan Upacara di SMA N 1 ALAFAN

Dari gambar tersebut bis akita lihat bagaiman keadaan upacara dilakukan, akan tetapi jika
saat hujan tiba lapangan tersebut akan becek sehingga membuat siswa tidak bisa melaksanakan
upacara di karenakan lapangan nya berlumpur

Dari gambar diatas kondisi didalam ruangan bisa kita lihat Ketika pembelajaran
berlangsung Kesulitan yang dihadapi oleh guru tidak hanyaterjadi di sekolah, namun
masalahyang jauh lebih kompleks juga mungkin terjadi di lingkungan luar sekolah. Kondisi-
kondisi tersebut tidak jarang membuat guru putus asa bahkan stress. Stress yang terjadi pada
guru dapat mengakibatkan isolasi dan berkurangnya perhatian guru pada murid-muridnya dan
juga mempengaruhi banyak aspek dari profesi guru.Dan Sekarang lebih ada kemajuan
dikarenakan fasillitas dan prasarana sudah ada walaupun jumlah nya masih sangat terbatas .

ss

Di desa terpencil kualitas pembelajaran dapat dikategorikan masih kurang atau belum
mencapai tujuan pembelajaran yang diharapkan dalam standar kompetensi. Hal itu terjadi karena
berbagai faktor yang menghambat proses pembelajaran seperti bahan ajar dan media ajar yang
sangat minim. Umumnya kegiatan pembelajaran yang dilakukan hanya melibatkan ranah
kognitif saja. Siswa dituntut untuk memahami pengetahuan, namun tidak mampu untuk
mengaplikasikan pengetahuan yang telah diperolehnya.

Permasalahan didunia pendidikan didaerah terpencil maupun daerah tertinggal, dan


perbatasan telah lama kita sadari. Namun dengan keeterbatasan pembiayaan dan berbagai
peraturan yang ada selalu dijadikan alasan untuk menunda pemecahan masalah krusial tersebut.
Beberapa persoalaan kongkrit dalam hal ini adalah betapa sulitnya menempatkan tenaga guru
didaerah 3T dan perbatasan, sulitnya membangun sarana pendidikan standar karena kesulitan
komunikasi aatau langkanya alat-alat bantu proses belajar mengajar. Begitu pula tuntutan sistem
pendidikan yang standar mengenai jenjang pendidikan serta kurikulum naional menghambat
daerah 3T dan perbatasan untuk mengejar ketertinggalan. Realitas yang dapat diamati antara lain
banyak pejabat publik dan politik yang berbicara tentang daerah perbatasan selalu menidentikkan
dengan daerah 3T,sehingga daerah perbatasan menjadi sebuah perhatian yang serius dan penting
bagi pemerintah. Jika selama ini ada anggapan bahwa wilayah perbatasan sebagai “Beranda
Belakang” dan kini telah berubah menjadi “beranda depan”. Persoalannya adalah perubahan
pandangan tersebut dan beberapa proyek yang masuh kewilayah perbatasan masih belum
berdampak signifikan terhadap peningkatan kesejahteraan mereka yang tertinggal dan
memerlukan perhatian yang serius dari berbagai pihak

Guru sangat berperan penting menentukan kualitas pembelajaran. Untuk menciptakan


kualitas pembelajaran yang baik guru harus mampu menyesuaikan metode pembelajaran dengan
kondisi yang dialami siswa. Siswa di daerah terpencil umumnya hanya menggunakan gaya
belajar visual saja seperti: mengajar dengan papan tulis, menggunakan buku, mengerjakan soal,
mencatat, dan kegiatan visual lainnya. Hal tesebut sebenarnya tidak tepat disesuaikan di dalam
kelas kerena setiap siswa memiliki gaya belajar yang berbeda-beda, untuk itu diperlukan metode
yang tidak hanya melibatkan visual saja, tetapi juga melibatkan audio, audio-visual, serta
kinestetik

Baik prestasi belajar siswa ataupun motivasi belajar siswa dipengaruhi oleh berbagai hal
seperti pendidik, sarana prasarana, kemauan dan kemampuan individualnya masing-masing dan
lingkungan sekolah. Lingkungan sekolah termasuk didalamnya adalah lokasi sekolah peserta
didik dan sarana prasarana mempunyai pengaruh besar dalam prestasi belajar siswa. Dari
pernyataan tersebut jelas bahwa sarana prasarana dalam proses belajar mengajar akan
mempengaruhi prestasi belajar siswa tersebut.

Pemerintah Daerah Kabupaten simeulue telah memberikan beasiswa untuk memotivasi


murid yang kurang mampu, agar mereka bersemangat untuk sekolah dan tidak lagi ada yang
putus sekolah dikarena faktor ekonomi, Pemerintah Daerah Kabupaten Kepulauan Meranti juga
menyalurkan beasiswa Bantuan Operasional Sekolah (BOS) untuk murid yang tergolong tidak
mampu sebesar Rp. 400. 000, 00 perorang dan juga menyalurkan Bantuan Siswa Miskin (BSM)
sebesar Rp. 360. 000, 00 perorang,uang tersebut digunakan untuk perlengkapan sekolah mereka .

Adapun partisipasi orang tua untuk mendorong prestasi belajar siswa SMA Negeri 1 Alafan
adalah dengan pengaturan waktu mereka dalam bermain dan belajar serta mendorong siswa
untuk belajar privat kepada salah satu guru. Sebagai orang tua yang memiliki kesadaran
pentingnya pendidikan, tentu akan mendukung pendidikan agar anak-anak mereka berguna bagi
negara dan agama. Sementara partisipasi guru untuk mendorong prestasi siswa SMA Negeri 1
Alafan adalah dengan memotivasi dan mendidik siswa tanpa pamrih. Sementara partisipasi
teman untuk mendorong prestasi siswa diwujudkan dengan selalu belajar kelompok dan saling
mengingatkan dalam kebaikan.

Penutup

Masalah pemerataan pendidikan adalah persoalan bagaimana system pendidikan


dapatmenyediakan kesempatan yang seluas-luasnya kepada seluruh warga negara untuk
memperoleh pendidikan, sehingga pendidikan itu menjadi wahana bagi pembangunan sumber
daya manusia untuk menunjang pendidikan.Masalah pemerataan pendidikan timbul apabilamasih
banyak warga negara khususnya anak usia sekolah yang tidak dapat ditampung didalam system
atau lembaga pendidikan karena kurangnya fasilitas pendidikan yang tersedia.Pemerataan dan
perluasan pendidikan atau biasa disebut perluasan keempatan belajar merupakan salah satu
sasaran dalam pelaksanaan pembangunan nasional. Hal inidimaksudkan agar setiap orang
mempunyai kesempatan yang sama untuk memperoleh pendidikan & kesempatan memperoleh
pendidikan tersebut tidak dapat dibedakan menurut jenis kelamin, status sosial, agama, amupun
letak lokasi geografis.
Pemerataan pendidikan dapat ditanggulangi dengan menyediakan fasilitasdan sarana
belajar bagi setiap lapisan masyarakat yang wajib mendapatkan pendidikan.Pemberian sarana
dan prasrana pendidikan yang dilakukan pemerintah sebaiknya dikerjakansetransparan mungkin,
sehingga tidak ada oknum yang dapat mempermainkan program yang dijalankan ini.
Peningkatan kesempatan pendidikan yang adil untuk semua warga negaradalam hal ini banyak
sekali yang telah dilakukan oleh pemeritah dalam rangka mencerdaskankehidupan bangsa,
lankah-langkah yang ditempuh dengan cara konfensional dan cara inovatif .

Anda mungkin juga menyukai