Anda di halaman 1dari 7

Terbatasnya Akses Pendidikan

Nethania Ivana Nainggolan


Pendidikan Ekonomi Fakultas Keguruan dan Ilmu Pendidikan
Universitas Riau
nethania.ivana2922@student.unri.ac.id

Abstrak
Pendidikan adalah proses perubahan sikap agar masyarakat
dapat mengembangkan kecerdasan, spiritualitas, budi pekerti,
keterampilan, dan kemampuan lain yang berguna bagi dirinya,
masyarakat, dan negara. Melalui pendidikan yang berkualitas,
individu mempunyai kesempatan untuk mengembangkan
potensinya, meningkatkan kualitas hidupnya, dan memberikan
kontribusi positif kepada masyarakat. Namun, Indonesia
memiliki permasalahan serius yang menghambat pemerataan
akses dan kualitas pendidikan di seluruh negeri. Faktor seperti
Infrastruktur yang tidak memadai, keterbatasan ekonomi,
ketimpangan kualitas guru, kurangnya dalam pemerataan
pendidikan ke seluruh pelosok desa, mahalnya biaya pendidikan
menjadi penghambat keterbatasan tidak meratanya pendidikan.
Di sisi lain, dalam dunia pendidikan, pembelajaran melibatkan
perpaduan beberapa orang yang memiliki pengetahuan,
keterampilan, dan kebiasaan, yang diturunkan dari generasi ke
generasi melalui pendidikan. Dampak dari terbatasnya akses
pendidikan antara lain adalah menghambat kemajuan negara,
kualitas pendidikan didaerah tersebut tertinggal, Kualitas
pendidikan di daerah tersebut tertinggal, kualitas SDM yang
kurang, tidak siap menghadapi persaingan, perekonomian daerah
tersebut rendah. Beberapa solusi yang ditawarkan untuk
menyelesaikan masalah diatas, yaitu: peningkatan infrastruktur
pendidikan, mempidana oknum dalam bidang pendidikan yang
melakukan korupsi, melakukan gotong-royong antarwarga untuk
menjaga fasilitas sekolah, mengirim guru-guru professional ke
daerah yang terpencil, melakukan sosialisasi pentingnya
pendidikan ke masyarakat. Penting bagi pemerintah dan
masyarakat untuk saling bekerjasama dalam mewujudkan
pendidikan yang merata.
PENDAHULUAN
Pendidikan merupakan usaha yang terencana dalam mewujudkan
suasana kegiatan pembelajaran agar peserta didik dapat
mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki sikap keagamaan,
pengendalian diri, kecerdasan, akhlak mulia, serta keterampilan yang
dapat digunakan dalam masyarakat. Pemerataan pendidikan di berbagai
daerah memiliki bermacam-macam kendala. Permasalahan tersebut
sering terjadi pada daerah-daerah terpencil yang jauh dari perkotaan dan
akses pelayanan pendidikan yang sulit.
Pendidikan di Indonesia merupakan sarana untuk menumpas
kebodohan yang di tujukan bagi setiap warga negara, dalam dunia
pendidikan. Pembelajaran meliputi pengetahuan, keterampilan, dan
gabungan dari beberapa orang yang memiliki kebiasaan dan diajarkan
secara turun-temurun melalui suatu pengajaran, dilain itu dalam dunia
pendidikan juga terdapat penelitian dan pelatihan (Fathonia & Najicha,
2022).
Pendidikan merupakan unsur penting bagi kemajuan suatu bangsa
karena menjadikan masyarakatnya lebih maju dan bermoral serta
mampu bersaing dengan negara lain
Pasal 31 UUD 1945 pada ayat 1 menyatakan setiap warga negara
berhak mendapat pendidikan, pada ayat 2 menyatakan setiap warga
negara wajib mengikuti pendidikan dasar, dan pemerintah wajib
membiayainya (UUD 1945, pasal 31).
Dalam beberapa dekade terakhir, pemerintah Indonesia telah
melakukan upaya signifikan untuk meningkatkan akses terhadap
pendidikan bagi seluruh warga negara. Namun demikian masih terdapat
perbedaan yang signifikan antara wilayah perkotaan, perdesaan, dan
antar pulau. Faktor geografis, ekonomi dan sosial menjadi hambatan
yang
Menurut Badan Perencanaan Pembangunan Nasional, dalam
mencapai target pembangunan pendidikan ada beberapa masalah yang
terjadi yaitu, akses pendidikan yang belum merata, rendahnya proporsi
guru yang memiliki kualifikasi akademik, dan belum meratanya
distribusi guru setiap daerah, serta belum optimalnya sarana prasarana
dalam pelayanan pendidikan.
PEMBAHASAN
Pendidikan di Indonesia saat ini sangat tidak merata ke seluruh daerah
dan sangat rendah tidak sesuai dengan yang diharapkan. Adapun faktor-
faktor yang menjadi penyebab tidak merata nya pendidikan bisa saja
dari faktor internal, seperti tenaga kerja pendidik, staf-staf pemerintah
yang berperan dalam pendidikan. Selanjutnya, dari faktor eksternal,
seperti masyarakat. Oleh karena itu pendidikan di Indonesia harus
bekerja sama antara pemerintahan dengan masyarakat untuk
meningkatkan kualitas pendidikan dan juga meratakan pendidikan ke
seluruh daerah.
Dampak dari tidak meratanya pendidikan di Indonesia adalah
terbatasnya akses dalam kesempatan belajar. Peserta didik yang berasal
dari daerah terpencil atau pedalaman akan susah mendapatkan
kesempatan belajar.
Untuk mengatasi masalah ini, perlu dicari solusi seperti membangun
sekolah-sekolah pada daerah terpencil, menempatkan tenaga kerja
pendidikan, memfasilitasi sekolah dengan fasilitas yang memadai.
Dengan demikian, diharapkan kita dapat mencari cara agar pendidikan
disemua daerah dapat merata sehingga semua kalangan dan daerah
dapat menikmati pendidikan untuk mencapai tujuan dari pendidikan.

A. Faktor Penyebab Terbatasnya Akses Fasilitas Pendidikan


Ada beberapa faktor yang menyebabkan pendidikan di Indonesia
belum merata yang semakin memprihatinkan, yaitu:
1. Infrastruktur yang tidak memadai
Di daerah terpencil dan pedesaan, kendala utama adalah
infrastruktur pendidikan yang belum memadai. Kurangnya ruang
kelas yang memadai, kurangnya perpustakaan, fasilitas laboratorium
dan fasilitas pendukung lainnya menghambat efektivitas
pembelajaran. Hal ini mempengaruhi motivasi belajar siswa dan
kualitas pendidikan yang diterimanya. Hal ini sebenarnya dapat
diatasi dengan mengoptimalkan instrumen fiskal yang dapat
diprioritaskan dalam APBN.
2. Keterbatasan Ekonomi
Kurangnya pendidikan juga erat kaitannya dengan masalah
keuangan. Banyak keluarga di daerah terpencil dan miskin berjuang
untuk memenuhi kebutuhan pendidikan anak-anak mereka. Biaya
sekolah, buku, seragam dan biaya hidup lainnya menjadi beban berat
bagi mereka. Kegagalan membiayai pendidikan menyebabkan
kesenjangan dalam kesempatan pendidikan. Hal ini sebenarnya bisa
diatasi dengan memanfaatkan atau menggunakan produk olahan
dalam negeri yang tentunya akan sangat mendongkrak
perekonomian negara sehingga dapat menumbuhkan perekonomian
dalam bentuk UKM.
3. Ketimpangan Kualitas Guru
Kurangnya guru yang berkualitas dan terlatih di daerah pedesaan
dan terpencil merupakan faktor lain yang berkontribusi terhadap
kurangnya kesetaraan dalam pendidikan. Banyak guru terbaik
terkonsentrasi di daerah perkotaan yang menawarkan lebih banyak
pilihan dan peluang. Oleh karena itu, anak-anak yang tinggal di
daerah terpencil tidak mendapatkan pendidikan berkualitas dan
dukungan pendidikan yang memadai. Kualitas pengajaran juga
mempengaruhi kualitas siswa.
4. Kurangnya dalam pemerataan pendidikan ke seluruh pelosok desa
Pelosok desa menjadi salah satu daerah yang masih kurang perhatian
baik perhatian pemerintah dan masyarakat. Sehingga masih banyak
fasilitas yang belum dibuat seperti fasilitas rumah sakit dan fasilitas
pendidikan sehingga banyak anak-anak di daerah pelosok desa yang
tidak mendapatkan pendidikan yang layak.
5. Mahalnya biaya pendidikan
Biaya pendidikan yang mahal akan menjadi faktor penghambat
dalam perataan pendidikan di Indonesia. Anak-anak yang berasal
dari kalangan kurang mampu akan kesulitan mendapatkan
kesempatan menikmati fasilitas pendidikan. Dalam pembangunan
gedung-gedung sekolah beserta fasilitasnya membutuhkan biaya
yang cukup besar. Banyak oknum pemerintah yang melakukan
korupsi sehingga pemerataan pendidikan tidak bisa terjalankan.

B. Dampak Tidak Meratanya Pendidikan


Setiap permasalahan yang terjadi pasti memiliki dampaknya.
Beberapa dampak yang terjadi, yaitu:
1. Menghambat kemajuan negara
Apabila kualitas pendidikan nya baik dan bagus maka sumber
daya manusia yang ada di negara tersebut juga akan lebih
terjamin untuk memajukan negaranya.
2. Kualitas pendidikan di daerah tersebut tertinggal
Pendidikan yang tidak merata akan membuat banyak anak-anak
tidak bisa merasakan pendidikan. Akibatnya ada perbedaan
pendidikan disetiap daerah dan pada daerah yang terbatas akses
pendidikan akan tertinggal.
3. Kualitas SDM yang kurang
Kualitas sumber daya manusia bisa ditingkatkan melalui
pendidikan yang didapat. Dengan demikian, tidak meratanya
pendidikan akan membuat sumber daya manusianya juga tidak
akan merata. Banyak daerah yang sumber daya manusia nya
rendah karena pendidikan yang terbatas.
4. Tidak siap menghadapi persaingan
Pendidikan yang tidak merata menyebabkan banyak yang tidak
siap akan adanya persaingan karena banyak pesaing yang
memiliki sumber daya manusia dan pendidikan yang lebih tinggi.
5. Perekonomian daerah tersebut rendah
Daerah yang tidak memiliki pendidikan mengakibatkan
rendahnya SDM sehingga membuat pekerjaan di daerah tersebut
rendah dan membuat perekonomian di daerah tersebut sulit.

C. Solusi Mengatasi Masalah Terbatasnya Akses Pendidikan


1. Peningkatan Infrastruktur Pendidikan
Pemerintah dapat mengalokasikan dana pendidikan yang ada
untuk melakukan pembangunan dan renovasi terhadap
infrastruktur pendidikan untuk memastikan adanya sarana
prasarana yang cukup. Selain itu juga, pemerintah dapat
membangun perpustakaan, laboratorium, dan fasilitas olahraga
untuk menunjang kegiatan belajar.
2. Mempidana oknum dalam bidang pendidikan yang melakukan
korupsi
Banyak oknum yang melakukan tindakan korupsi dari dana
pendidikan yang mengakibatkan pembangunan gedung sekolah
tidak terlaksana, fasilitas pendidikan yang kurang memadai, gaji
tenaga kerja yang sedikit atau bahkan tidak diberi sama sekali
mengakibatkan banyak yang tidak ingin menjadi tenaga kerja
pendidik.
3. Melakukan gotong-royong antarwarga untuk menjaga fasilitas
sekolah
Gedung-gedung sekolah memiliki fasilitas yang menunjang
kegiatan pembelajaran seperti kursi, meja, papan tulis, kipas.
Masyarakat sekitar sekolah bekerja sama untuk menjaga dan
merawat fasilitas sekolah yang ada agar kegiatan belajar
berlangsung nyaman.
4. Mengirim guru-guru professional ke daerah yang terpencil
Mengirim tenaga kerja pendidik yang berpengalaman ke daerah-
daerah yang terpencil untuk mengajar anak-anak yang ada
disana, sehingga tetap terpenuhinya pendidikan bagi masyarakat
setempat.
5. Melakukan sosialisasi pentingnya pendidikan ke masyarakat
Melakukan pendekatan kepada masyarakat setempat untuk
mensosialisasikan tentang pentingnya pendidikan bagi anak
anak untuk memperoleh masa depan dan manfaatnya untuk
kemajuan diri sendiri serta negara.

KESIMPULAN
Pemerataan pendidikan menjadi masalah yang tidak kunjun
selesai. Banyak hal yang mempengaruhi masalah pemerataan
pendidikan seperti pendidikan di kota lebih unggul daripada
pendidikan di daerah terpencil. Namun, dalam dunia pendidikan
tidak terlepas dari adanya masalah yang disebabkan oleh 5 faktor,
yaitu : 1) Infrastruktur yang tidak memadai, 2) Keterbatasan
ekonomi, 3) Ketimpangan kualitas guru, 4) Kurangnya
pemerataan pendidikan ke seluruh pelosok desa, 5) Mahalnya
biaya pendidikan. Adanya faktor-faktor permasalahan diatas
memilik dampaknya, yaitu: 1) Menghambat kemajuan negara, 2)
Kualitas pendidikan didaerah tersebut tertinggal, 3) Kualitas
SDM yang kurang, 4) Tidak siap menghadapi persaingan, 5)
Perekonomian daerah tersebut rendah. Guna mengatasi faktor
penyebab dan dampak terbatasnya akses pendidikan tersebut
diantara solusi yang ditawarkan adalah: 1) Peningkatan
infrastruktur pendidikan, 2) Mempidana oknum dalam bidang
pendidikan yang melakukan korupsi, 3) Melakukan gotong-
royong antarwarga untuk menjaga fasilitas sekolah, 4) Mengirim
guru-guru professional ke daerah terpencil, 5) Melakukan
sosialisasi pentingnya pendidikan ke masyarakat.

DAFTAR PUSTAKA
Eka Meravigliosi. (2023). Kurangnya Pemerataan Pendidikan di
Indonesia Mengatasi Hambatan Menuju Kesetaraan, dari
https://www.researchgate.net/publication/370952811_Kur
angnya_Pemerataan_Pendidikan_di_Indonesia_Mengatasi
_Hambatan_Menuju_Kesetaraan
Hengki Nurhada. Masalah-Masalah Pendidikan Nasional; Faktor
dan Solusi yang ditawarkan
Shely Yonatha., & Jane Roberta. (2016). Kurang Meratanya
Pendidikan di Indonesia, dari
https://prezi.com/657x6qu_bdo6/kurang-meratanya-
pendidikan-di-indonesia/
Zulkarnaen., & Ari Dwi Handoyo. (2019). Faktor Penyebab
Pendidikan tidak Merata, dari https://bimawa.uad.ac.id/wp-
content/uploads/Paper-Seminar-Nasional-2.pdf

Anda mungkin juga menyukai