Anda di halaman 1dari 12

PROFIL KURIKULUM PENDIDIKAN DASAR

DI USA

Negara Amerika Serikat (United States) adalah negara adidaya yang


berpenduduk sekitar 262.775.000 (menurut sensus 1995). Kelompok etnik mayoritas, yaitu orang
kulit putih (80%), sedangkan lainnya, yaitu orang kulit hitam, asia dan hindian. Bahasa utama yang
digunakan penduduk, yaitu bahasa inggris (86,15%), bahasa Spanish, Italian, Chinese, French,
German, Polish, Yuddish, Greek dan bahasa indic. Pada umumnya penduduk Amerika Serikat
menganut agama Katolik Roma (60.280.454 orang), Baptist (36.673.075 orang), serta agama
lainnya seperti agama Methodist, Pantecostal, Lutheran, Islam, Letter-Day Saints, Jewish,
Presbyterian, Hindu. Pada level Sekolah Dasar, sistem persekolahan di Amerika Serikat menerapkan
durasi 5-6 tahun (bagi anak usia 6 sampai 12 tahun)

Tujuan pendidikan pada semua level pendidikan termasuk level Sekolah Dasar (Elementary School)
di Amerika Serikat yang disusun sejak tahun 1991 dan masih berlaku hingga saat ini secara singkat
dirumuskan dalam 10 tujuan berikut ini:

1. Setiap siswa harus memiliki kemampuan dalam berkomunikasi dan komputasi (perhitungan);

2. Setiap siswa harus menerapkan metode penelitian (inquiry) dan pengetahuan yang telah dipelajari,
serta dapat menggunakan metode dan pengetahuan tersebut dalam Aplikasi interdisipliner;

3. Setiap siswa harus memiliki pengetahuan, pemahaman, dan apresiasi mengenai seni artistik,
kebudayaan, prestasi intelektual, serta mengembangkan kemampuan dalam mengekspresikan
bakat pribadi;

4. Setiap siswa harus memiliki dan dapat menerapkan pengetahuan mengenai politik, ekonomi dan
institusi sosial di dalam negeri maupun luar negeri;

5. Setiap siswa harus mematuhi dan mempraktikkan nilai-nilai dasar kewarganegaraan dan memiliki,
serta dapat menggunakan keterampilan, pengetahuan, pemahaman, dan sikap yang diperlukan
guna keikutsertaannya dalam kehidupan negara yang demokratis;

6. Setiap siswa harus mampu mengembangkan kemampuan untuk memahami, menghargai dan
bekerjasama dengan orang lain yang berbeda dalam hal ras, jenis kelamin, kemampuan, budaya,
suku bangsa agama dan latar belakang politik, ekonomi, sosial serta memahami dan menghargai
nilai- nilai, keyakinan dan sikap yang dianut mereka;

7. Setiap siswa harus memiliki pengetahuan mengenai konsekuensi ekologis dalam menggunakan
sumber- sumber alam dan lingkungan;
8. Setiap siswa harus dipersiapkan memasuki Pendidikan Menengah (Secondary Education);

9. Setiap siswa harus dapat mengembangkan pengetahuan, keterampilan, dan sikap yang akan
meningkatkan kehidupan pribadi, keterampilan positif, dan fungsi-fungsi dalam masyarakat
demokratis;

10. Setiap siswa harus mampu mengembangkan komitmen belajar seumur hidup dan bersikap
membangun.
REPORT THIS AD

Kesepuluh tujuan tersebut sangat mewarnai pengembangan isi/ materi kurikulum pada sekolah-
sekolah, baik pada level nasional/ Negara Bagian maupun lokal.

Dalam sejarah pendidikan di Amerika Serikat (United States), penentuan apa yang harus diajarkan
di sekolah merupakan hal yang dimiliki oleh masyarakat lokal (local communities) dan Negara
Bagian atau provinsi yang disebut states. Dengan demikian, isi kurikulum sangat beragam,
disesuaikan dengan keadaan masyarakat dan Negara Bagian tersebut. Tidak ada sistem pendidikan
atau kurikulum yang berskala nasional. Negara Bagian (State) dan masyarakat sama-sama memiliki
kekuatan/ kewenangan dalam menentukan materi/ isi dan struktur kurikulum. Selanjutnya,
organisasi sekolah pada tingkat lokal diperkenankan menentukan program atau isi kurikulum
sepanjang masih di dalam rambu- rambu atau petunjuk yang ditetapkan oleh pemerintah Negara
Bagian (State), menambah atau melengkapi persyaratan kelulusan, menentukan program pilihan
yang harus diajarkan, dan mengusulkan program atau silabi yang akan dikembangkan oleh Negara
Bagian.

Pada dasarnya proses pengembangan kurikulum dipusatkan pada Negara Bagian (State), namun
demikian guru, sekolah, ataupun distrik dapat mendesain sendiri program yang ditawarkan sesuai
dengan pedoman/petunjuk yang dikeluarkan oleh Negara Bagian. Sekolah harus membuat program
sesuai dengan persyaratan Negara Bagian dan mendesain kurikulum yang dapat mempersiapkan
siswa untuk mengikuti ujian negara (state examinations). Silabi untuk semua mata pelajaran
(subjects) dikeluarkan oleh pemerintah Negara Bagian untuk semua jenjang persekolahan,
sedangkan sekolah-sekolah diperbolehkan mengajukan alternative silabi dan mengembangkan
program pilihan sebagai tambahan. Dalam beberapa kasus, silabi untuk program-program pilihan
tersebut harus direviu oleh SED (State Education Department). Pada akhirnya sekolah dan guru
bertanggung jawab untuk menentukan apa yang harus diajarkan dan bagaimana mengajarkannya,
serta membuat pertimbangan terhadap setiap aturan, kebijakan-kebijakan dan penilaian. Orang tua,
organisasi guru, para peneliti, termasuk juga para pemimpin dunia usaha sering dilibatkan dalam
pengembangan rekomendasi kebijakan penetapan kurikulum, bahkan bisa menjadi anggota komisi
kurikulum, satuan tugas dan lembaga penasihat SED.

Pada tingkat sekolah dan kelas, guru dapat mengembangkan kurikulum berdasarkan standar dan
kerangka dari pemerintah Negara Bagian (State), menggunakan sumber- sumber material yang
ditentukan oleh pemerintah atau menentukan sendiri. Dengan demikian, dalam pendidikan di
Amerika Serikat guru- guru diharapkan menggunakan standar dan kerangka sebagai dasar
penyusunan kurikulum, mereka bisa mempertimbangkan flesibilitas/ keluwesan desain suatu
kurikulum bagi kelas mereka sendiri, termasuk dalam memilih media dan metode pembelajaran .

Tak ada persyaratan mengenai alokasi waktu yang digunakan pada setiap mata pelajaran, dengan
demikian setiap sekolah dan guru menggunakan waktu untuk masing- masing pelajaran yang
diperyaratkan oleh pemerintah dan harus diajarkan pada tingkat sekolah dasar (tingkat 1 sampai
dengan 6), yaitu:

1. Matematika (Mathematic);

2. Membaca (Reading);

3. Mengeja (Spelling);

4. Menulis (Writing);

5. Bahasa Inggris (English Language);

6. Geografi (Geography);

7. Sejarah Amerika (Us History);

8. Ilmu Pengetahuan Sosial (Sosial Studies);

9. Kesehatan (Healthy);

10. Musik (Music);

11. Seni Rupa (Visual Arts);

12. Olah Raga (Physical Education).

Dalam kaitannya dengan evaluasi kurikulum, di Amerika Serikat tidak ada mekanisme secara formal
untuk mengevaluasi efektivitas kurikulum sekolah maupun kerangka kurikulum yang dibuat
pemerintah (State). Kerangka evaluasi biasanya dikembangkan oleh para ahli kurikulum dari
kalangan guru- guru atau ahli pendidikan lainnya dan para ahli mata pelajaran yang didasarkan
kepada hasil reviu mutakhir terhadap standar dan praktek yang terdapat dalam laporan kurikulum
pada tingkat Negara Bagian (State) dan nasional, misalnya berdasarkan hasil reviu tersebut suatu
lembaga yang bernama The Nasional Council Of Teacher Mathematics menerbitkan standar
kurikulum dan evaluasi untuk mata pelajaran matematika di sekolah sekolah.

https://ideguru.wordpress.com/2010/05/27/profil-kurikulum-pendidikan-dasar-di-usa/
PENDIDIKAN DI AMERIKA SERIKAT

A. Latar belakang

Negara Amerika Serikat merupakan penduduk nomor tiga terbanyak di dunia yaitu berjumlah kira-
kira 275 juta jiwa dan terdiri dari 50 negara bagian. Luas wilayahnya kurang lebih 9,5 juta km persegi.

Bangsa Amerika terdiri dari bangsa-bangsa emigran dari berbagai kawasan dunia, terutama dari
kawasan Eropa sebagai bagian dominannya. Imigrasi tua berasal dari Eropa Utara dan Barat seperti
Inggris, Scotlandia, Prancis, Belanda, Jerman dan sebagainya yang kemudian diikuti oleh imigrasi
yang muda berasal dari Eropa Selatan dan timur seperti Italia, Rusia, Polandia, Austria, Hongaria dan
lain sebagainya. Setiap bangsa membawa kepercayaan, adat istiadat, bahasa dan segi-segi
kebudayaannya masing-masing ke Amerika sehingga Amerika menjadi periuk peleburan bagi segala
jenis kebudayaan asli dan pendatang dari benua hitam Afrika. Itulah yang membentuk kebudayaan
Amerika sekarang.

Karena bagian terbesar warga Amerika berasal dari kaum imigran Eropa, maka sudah tentu tradisi
pendidikan yang berkembang di Amerika adalah tradisi pendidikan bangsa-bangsa Eropa yang
berimigrasi tersebut. Di tempat orang-orang Jerman berimigrasi, sekolah-sekolahnya diawasi oleh
orang-orang gereja pada pertemuan-pertemuan gereja. Di daerah New Netherland pengawasan
dilakukan oleh petugas-petugas gereja dan dibeberapa tempat oleh kelompok orang tertentu.
Pengawasan terhadap sekolah-sekolah yang dilakukan oleh pribadi-pribadi melalui pertemuan-
pertemuan orang-orang dan petugas gereja yang terus dipertahankan oleh para imigran itu, menjadi
sebab timbulnya tanggung jawab atas sekolah-sekolah pada akhirnya dipikul oleh masyarakat
setempat.

Karakteristik geografis dan demografis yang telah diuraikan di atas mengakibatkan penduduk
Amerika bervariasi. Misalnya Negara bagian Alaska merupakan daerah yang paling luas tetapi
memiliki penduduk yang kecil jumlahnya. Sementara Negara bagian Rhode Island yang memiliki
daerah yang kecil luasnya tetapi memiliki penduduk yang besar jumlahnya di Amerika Serikat

Kota-kota besar seperti New York, Washington DC, Chicago, Detroit dan Los Angeles merupakan
tempat-tempat terkonsentrasinya para penganggur, orang miskin, orang yang tidak bisa berbahasa
inggris dan minoritas diiringi oleh maslah ekonomi social. Masalah kependudukan lain ialah semakin
kurangnya orang yang bergerak di bidang pertanian, kira-kira 50% penduduk bekerja sebagai juru
tulis sampai pada tenaga-tenaga professor. Jumlah tenaga wanita pun meningkat sementara tingkat
pengangguran relatif tinggi.

Pada pemerintahan presiden Ronald Reagon dimulai pengurangan bantuan dana serta campur
tangan pemerintah federal terhadap pendidikan dan menyerahkan tanggung jawab ke negara
bagian. Selama ini Amerika Serikat telah berhasil menyediakan pendidikan gratis selama 12 tahun
dan biaya pendidikan yang relatif murah pada tingkat pendidikan tinggi.

B. Tujuan Pendidikan

Karakteristik utama sistem pendidikan di Amerika Serikat adalah sangat menonjolnya desentralisasi.
Pemerintah federal amerika serikat tidak punya mandat untuk mengontrol atau mengadakan
pendidikan untuk masyarakat. Adapun ketentuan dan aturan pemerintah federal mengenai
kelompok-kelompok minoritas rasial dan orang-orang cacat. Pemerintah juga mendukung penelitian
pendidikan. Tetapi Amerika Serikat tidak mempunyai sistem pendidikan yang berpusat. Namun
demikian, tidak berarti bahwa pemerintah federal tidak memberikan arah dan pengaruh terhadap
masalah pendidikan pemerintah federal juga ikut menghilangkan sistem sekolah yang memisahkan
sekolah berdasarkan ras, khususnya antara orang kulit hitan dan kulit putih. Pemerintah federal
menyamakan alokasi pendanaan sekolah, menyediakan akses pendidikan bagi orang miskin dan
orang cacat.

Tujuan sistem pendidikan di Amerika antara lain :

untuk mencapai kesatuan dalam kebhinekaan

untuk mengembangkan cita-cita dan praktek demokrasi

untuk membantu pengembangan individu

untuk memperbaiki kondisi sosial masyarakat

untuk mempercepat kemajuan nasional

C. Struktur dan jenis pendidikan di Amerika

Setiap negara bagian menyediakan pendidikan secara gratis selama 12 tahun mulai dari taman
kanak-kanak sampai pada jenjang berikutnya. Dalam sistem pendidikan di Amerika Serikat terdapat
beberapa pola pendidikan yaitu :

taman kanak-kanak + pendidikan dasar ”grade” 1-8 + 4 tahun SLTA

taman kanak-kanak + sekolah dasar ”grade” 1-6 tahun + 3 tahun SLTP + 3 tahun SLTA

taman kanak-kanak + sekolah dasar ”grade” 1-4/5 + 4 tahun SLTP + 4 tahun SLTA

setelah menyelesaikan pendidikan tingkat taman kanak-kanak + 12 tahun pada beberapa buah
negara bagian dilanjutkan 2 tahun pada tingkat akademi (junior community college) sebagai bagian
dari sistem pendidikan dasar dan menengah
Pada pola pertama seorang siswa menamatkan pendidikan pada umur 17- 18 tahun. Pendidikan
khusus mendapat perhatian dari pemerintah dan masyarakat. Disamping itu pendidikan non formal
tidak hanya di sponsori oleh badan pemerintah tapi juga badan swasta, serikat buruh-buruh, badan-
badan keagamaan serta oleh individu yang kadang kala menjadikannya usaha bisnis.

Pada tingkat pendidikan tinggi, struktur dan jenis/ jenjang pendidikan pada dasarnya dikelompokkan
dalam tiga bentuk baik pendidikan tinggi negeri maupun swasta yaitu :

pendidikan tinggi 2 tahun yang lazim disebut junior community atau technical college memberikan
sertifikat dan kadang kala memberikan gelar Associate of Arts (AA)

pendidikan tinggi 4 tahun yang menyediakan pendidikan strata 1 (S-1) disamping pendidikan
profesional (program diploma) level ini lazim disebut undergraduate tamatan program S-1 diberi
gelar Bachelor of Arts (BA) atau Bachelor of Science (BS)

universitas yang biasanya terdiri dari berbagai fakultas yang menyediakan program-program
diploma, S-1, pascasarjana S-2 (master) dan kebanyakan menyediakan program doktor S-3. para
lulusan program s-2 diberi gelar Master of Arts (MA) atau Master of Science (MS). Lulusan program
Doctor (S-3) diberi gelar Doctor of Philosphy (Ph.d) atau Doctor of Education (Ed.D) dalam bidang-
bidang tertentu seperti kedokteran, hukum, teologi, bisnis. Pada level S-3 tersedia program-program
spesialis.

D. Manajemen pendidikan

1. Otorita

Dalam sejarah pendidikan Amerika Serikat, pendidikan sudah menjadi tanggung jawab pemerintah
negara bagian dan masyarakat setempat. Walaupun demikian semenjak 1872 pemerintah telah ikut
campur tangan mulai dari memberikan tanah negara guna membangun fakultas dan juga membantu
sekolah dengan program makan siang, menyediakan dana bagi veteran dan menyediakan pinjaman
bagi mahasiswa.

Semenjak tahun 1979 dibentuk sebuah departemen pendidikan federal yang dipimpin oleh
seseorang yang setaraf sekretaris kabinet. Yang memegang tugas melaksanakan kebijakan
pemerintah dalam pendidikan. Hampir semua negara bagian memisahkan antara badan yang
memberikan izin pendirian pergfuruan tinggi negeri dan perguruan tinggi swasta. Di perguruan
tinggi memiliki struktur pelaksanaan tugas yaitu :

persident

pembantu presiden bidang akademik dan dekan

dekan pascasarjana
pembantu presiden bidang kemahasiswaan

ketua jurusan

registar. registar yaitu orang yang menyimpan segala dokumen kemahasiswaan di universitas

registar pengembangan

senat universitas

2. Personalia

a. Dosen Perguruan Tinggi

ü kualifikasi dan pengangkatan

Pada dasarnya kualifikasi doctor S-3 merupakan syarat untuk menjadi dosen pada perguruan tiggi di
Amerika Serikat.

ü Kepangkatan

Pangkat dosen perguruan tinggi amerika serikat lazim disebut instuctor, assistant, proffesor,
associate proffesor, dan proffesor emeritus, lecturer

b. Guru Pendidikan Dasar dan Menengah

Pengangkatan guru adalah wewenang pemerintah negara bagian yang memiliki syarat untuk untuk
memperoleh sertifikat mengajar. Pendidikan guru untuk sekolah dilakukan di tingkat universitas
pada tingkat sarjana muda dan guru sekolah lanjutan disiapkan pada tingkat sarjana yang lamanya 4-
5 tahun.

3. Pendanaan

Sumber keuangan pendidikan khususnya pendidikan dasar dan menengah berasal dari daerah
kabupaten dan sumber-sumber lokal lainnya yang sebagian besar berasal dari pajak negara bagian.
Anggaran pemerintah federal untuk perguruan tinggi juga meningkat terutama pendidikan kejuruan
teknik dan pendidikan bagi orang yang kembali ke kampus untuk belajar.
Pada umumnya , beban biaya pendidikan bagi mahasiswa negeri lebih bera dibanding beban biaya
untuk mahasiswa swasta

4. Kurikulum dan Metodologi Pengajaran

Kebiasaan otonomi yang sudah lama dan kuat serta keadaan masyarakat sangat mempengaruhi
bentuk kurikulum serta cara mengajar di Amerika Serikat. Disini tidak ada kurikulum nasional yang
resmi.

Bagian pendidikan negara bagian menggariskan kurikulum dengan tingkat variasi yang cukup
besardan memberi peluang pada daerah setempat. Pada awalnya sekolah amerika sangat
dipengaruhi oleh agama dan fokus pada keterampilan tulis baca. Semenjak abad ke 19 perhatian
terhadap masalah sosial semakin menonjol.

Pada akhir abad ke 19 muncul tuntutan untuk mengubah kurikulum dan metode mengajar dengan
mengarahkan perhatian pada kebutuhan muris yang berbeda, serta perhatian terhadap kebutuhan
individu. Dengan demikian siswa memiliki peluang yang besar untuk menentukan pilihan.
Pertambahan jumlah populasi sekolah yang sangat cepat dan kemajuan iptek menjadi dorongan
untuk inovasi-inovasi baru terutama metode pengajaran. Di daerah perkotaan persoalan sosial telah
mendorong munculnya mata pelajaran baru yaitu studi etnis, pendidikan lingkungan, pendidikan
seks, pendidikan narkoba dan sebagainya. Namun, awal 1980-an ada kecendrungan untuk kembali
pada yang lama serta kebutuhan baru atas pendidikan akhir.

Sistem pendidikan di Amerika mempunyai sifat yang khas yang berbeda dari sistem pendidikan di
negara-negara lain. Hal ini terutama karena sistem pemerintahannya yang mendelegasikan
kebanyakan wewenang kepada negara bagian dan pemerintahan lokal (distrik atau kota). Amerika
tidak memiliki sistem pendidikan nasional yang ada adalah sistem pendidikan dalam artian terbatas
pada masing-masing negara bagian. Hal ini berdasarkan padafilosofi bahwa pemerintah
(federal/pusat) harus dibatasi perannya, terutama dalam pengendalian kebanyakan fungsi-fungsi
publik seperti sekolah, pelayanan sosial dan lain-lain. Karena itu di Amerika dalam pendidikan dasar
dan menengah tidak ada kurikulum nasional bahkan tidak ada kurikulum negara bagian. Apa yang
ada hanyalah semacam standar-standar kompetensi lulusan yang ditetapkan pemerintahan negara
bagian ataupun pemerintahan lokal. Walaupun begitu pemerintah federal (pusat) diberi wewenang
terbatas untuk mengintervensi dalam masalah pendidikan bila terkait dengan empat hal yaitu :

Memajukan demokrasi

Menjamin kesamaan dalam peluang pendidikan

Meningkatkan produktivitasnasional

Memperkuat pertahanan/ ketahanan nasional.


Bentuk intervensi pemerintahan pusat tidak dalam bentuk penentuan materi ajar tetapi dalam
bentuk usulan-usulan maupun program pendanaandengan tujuan-tujuan tertentu.

5. kenaikan kelas, ujian dan sertifikasi

Kenaikan kelas murid-murid sekolah ditentukan oleh daerah setingkat kecamatan atau negara
bagain. Dalam prakteknya, anak-anak boleh tinggal kelas dan mengulang lagi apabila performansinya
memang tidak memuaskan.

SLTA tidak dituntut untuk ujian resmi akan tetapi kehadiran murid atau siswa serta rapornya yang
baik memang menjadi persyaratan untuk memasuki perguruan tinggi negeri.

6. penelitian pendidikan

Pemerintah federal sudah sejak lama mendukung berbagai penelitian pendidikan. Walaupun hanya
kira-kira 25 % dana yang disediakan. Penelitian banyak dilakukan pada bidang-bidang yang menjadi
masalah orang banyak, serta pendidikan bagi orang miskin dan orang cacat dan penelitian
perubahan pengangguran pemerintah serta perbaikan sistem pengajaran

7. akreditasi

Ada dua hal yang menjamin mutu pendidikan yaitu :

a. sikap bahwa mutu dan standar itu penting

b. adanya otonomi lembaga

Proses akreditasi bertujuan untuk mendapat keyakinan bahwa perguruan-perguruan tinggi


mempunyai dan mempertahankan standar akademik, dilaksanakan secara baik dan memenuhi
syarat ikut dalam program pemerintah.

Di Amerika Serikat sendiri terdapat beberapa lembaga akreditasi baik regional maupun nasional
yang mengakreditasi berbagai bidang pendidikan maupun bidang profesional. Tetapi lembaga
akreditasi itu tidak terkait dengan pemerintah baik pusat maupun pemerintahan negara bagian.
Lembaga akreditasi tersebut memperoleh pengakuan melalui dua lembaga yaitu : council of higher
education accreditation (CHEA) dan US. Department of Education.
E. Sekolah Guru di Amerika Serikat

Sekolah di amerika serikat ada 4 macam yaitu :

1. sekolah normal (normal school)

Mengeluarkan guru-guru untuk sekolah rendah, lamapendidikan 4 tahun, yang diterima disana
murid-murid tamatan sekolah rendah. Paling banyak di amerika tetapi telah dihapuskan dan
sebahagian dijadikan fakultas guru.

2. fakultas guru (teacher school)

Mengeluarkan guru untuk sekolah menengah

3. jurusan pendidikan di universitas (departemen of education)

Yang dipimpin oleh guru-guru besar seperti dekan dan dosen

4. sekolah atau fakultas pendidikan

Di tengah-tengah fakultas diadakan sekolah atau fakultas khusus untuk pendidikan, maka siswanya
diterima sebelum title ilmiah

F. Isu-isu pendidikan

Mungkin banyak orang menganggap bahwa pendidikan di negara besar seperti Amerika serikat
sudah mantap dan hampir tidak mempunyai masalah yang berarti. Mereka beranggapan seperti ini
karena memiliki alasan yang kuat seperti kestabilan ekonomi dan politik yang sangat berpengaruh
terhadap pendidikan. Amerika serikat sendiri telah lama merintis dan melaksanakan sistem
pendidikan sehingga banyak negara yang mengirimkan warganya untuk belajar di amerika serikat.
Pendidikan di Amerika menerapkan model penerapan konsep sekuler-kapitalisme. Walaupun bukan
hanya Amerika saja yang menerapkan konsep sekuler-kapitalisme namun karena saat ini Amerika
merupakan negara adi daya maka konsepnya dalam berbagai bidang akan terasa pengaruhnya di
negeri lain.
Masalah pendidikan yang dihadapi masyarakat dan pemerintah amerika serikat adalah :

Dinamika perubahan sosial masyarakat amerika serikat yang terjadi dalam beberapa dekade terakhir
sangat mempengaruhi pendidikan. Mulai dari tingkat pra sekolah sampai ke perguruan tinggi.
Sebagai hasil emansipasi yang sejak lama diperjuangkan di amerika. Hampir semua wanita sudah
mendapatkan pendidikan yang sama dengan pria dan selanjutnya kebanyakan wanita sudah
mendapat tempat yang sangat luas dalam lapangan kerja, baik bagi mereka yang belum berkeluarga
maupun yang sudah

Masyarakat Amerika Serikat saat ini dihadapkan pula pada masalah tingkat perceraian keluarga yang
sangat tinggi dan mungkin yang tertinggi diantara negara-negara di dunia. Akibatnya adalah makin
banyak anak-anak yang hidup atau tinggal dengan satu orang tua (umumnya dengan ibu) yang mau
tidak mau harus bekerja untuk hidup mereka.

Sistem pendidikan amerika serikat memiliki berbagai badan-badan resmi yang berfungsi sebagai
instrumen monitoring dan evaluasi pendidikan. Berdasarkan hasil penelitian dan informasi yang
dikumpulkan dikethui bahwa kualitas pendidikan amerika serikat mengalami kemunduran yang
cukup serius dan hal ini telah menjadi isu yang sangat hangat yang dipublikasikan oleh berbagai
media masa sejak tahun 1980-an.

Anda mungkin juga menyukai