B. I. PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
pembawaan, baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada
mencapai tujuan pendidikan dalam upaya memajukan bangsa, terjadi suatu proses
1
2
pendidikan informal, formal dan non formal. Secara konkrit lembaga pendidikan
melakukan berbagai usaha salah satunya peningkatan mutu guru lewat berbagai
akibat dari ketimpangan berbagai faktor dalam dunia pendidikan, tetapi juga
Tingginya biaya pendidikan dewasa ini menjadi suatu hal yang harus
pendidikan yang meningkat dan waktu pendidikan yang relatif lama akan
membuat prediksi orang tua tentang kebutuhan biaya pendidikan tidak dapat
dilakukan sehingga banyak orang tua yang mengambil jalan untuk tidak
belajar adalah tinggi rendahnya pendidikan orang tua dan besar kecilnya
dari usaha sendiri, bekerja pada orang lain, dan hasil dari milik”. Hal ini dapat
orang tua siswa. Dalam suatu sekolah tingkat pendapatan orang tua siswa sangat
beragam mulai dari yang tertinggi hingga terendah, dari perbedaan tingkat
pendapatan inilah dapat diketahui seberapa besar peran orang tua dalam
alat tulis, buku-buku Lembar Kerja Soal/LKS dan lain-lain) yang harus disediakan
setiap semester.
lancar dan tentunya bisa mengarah pada peningkatan prestasi belajar siswa. Siswa
yang pendapatan orang tuanya rendah sering membagi waktu antara belajar
4
dengan membantu orang tua memenuhi kebutuhan sehari-hari, hal ini membuat
siswa kehilangan separuh waktunya untuk belajar dan akan berdampak pada
pelaksanaan pendidikan pada anak, motivasi anak juga memberi pengaruh yang
prestasi belajarnya tentu juga harus didasari oleh motivasi. Menurut Dalyono
adalah kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi, serta cara belajar”.
belajar seorang siswa. Dengan adanya motivasi, siswa akan terdorong untuk
belajar serta menyenangi mata pelajaran dan dengan senang hati mempelajari
dalam belajar.
motivasi belajar siswa dapat menjadi lemah, lemahnya motivasi atau tiadanya
5
motivasi belajar akan melemahkan kegiatan, sehingga mutu hasil belajar menjadi
prestasi belajar yang baik. Menurut Syah (2012:141) “prestasi belajar adalah
tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang ditetapkan dalam sebuah
dalam belajar. Menurut Slameto (2010:54) “dalam pencapaian prestasi belajar ada
beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor yang berasal dari
dalam individu dan faktor yang berasal dari luar individu”. Faktor internal
Pada umumnya siswa yang didukung oleh finansial yang baik dan
motivasi yang tinggi akan mendapat prestasi yang baik pula. Oleh karena itu
pendapatan orang tua dan motivasi belajar merupakan dua faktor yang
pelajaran yang membutuhkan analisa mendalam setiap transaksi, oleh karena itu
6
motivasi yang tinggi dan dukungan finansial untuk memenuhi kebutuhan pada
setiap proses pembelajaran dalam hal ini dukungan pendapatan orang tua. Adapun
tabel persentase pendapatan orang tua dan motivasi belajar siswa serta rata-rata
Tabel 1. Persentase Pendapatan Orang Tua dan Motivasi Belajar Siswa serta
Nilai Rata-Rata Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran Akuntansi
Kelas XII IIS SMA Negeri Wajo Tahun Ajaran 2018-2019
Jumlah Persentase Rata-
Kelas Variabel X Variabel Y Rata
Siswa (%)
XII 20 Prestasi
IIS
Pendapatan Orang Tua Belajar
≥ Rp 3. 500.000 15 Afektif B
Rp 2.500.000 - Rp 3.500.000 10 Kognitif 72,25
Rp 1.500.000 - Rp 2.500.000 15 Psikomotorik 72,20
≤ Rp 1.500.000 60
Motivasi Belajar
Adanya hasrat dan keinginan
47
berhasil
Adanya dorongan dan
49
kebutuhan dalam belajar
Adanya harapan dan cita-cita
67
masa depan
Adanya penghargaan dalam
45
belajar
Adanya kegiatan menarik
69
dalam belajar
Adanya lingkungan belajar
70
yang kondusif
Rata-rata 42.45
Sumber: Angket 20 siswa kelas XII IIS SMA Negeri 5 Wajo Guru Mata Pelajaran
Akuntansi
Berdasarkan tabel 1, untuk pendapatan orang tua diukur menggunakan
dokumentasi diperoleh paling sedikit 15% siswa berada pada interval pendapatan
lebih dari Rp 3.500.000 dan paling banyak 60% siswa berada pada interval
pendapatan kurang dari Rp 1.500.000. Dari data 20 siswa, rata-rata siswa berada
7
pada kategori pendapatan sangat rendah. Untuk motivasi belajar data diukur
dengan menggunakan angket, hasil persentase yang diperoleh ada tiga indikator
berada dibawah rata-rata atau berada pada kriteria cukup yaitu adanya hasrat dan
keinginan untuk berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam belajar dan
Sementara itu tiga indikator lainnya diatas rata-rata yaitu adanya harapan dan cita-
cita masa depan 67%, adanya kegitatan menarik dalam belajar 69% dan adanya
Sehubungan dengan itu dilihat dari prestasi belajar, diperoleh nilai afektif
72,25 dan 72,20 yang berarti nilai rata-rata siswa berada dibawah KKM yang
telah ditentukan yaitu 75. Dapat disimpulkan pendapatan orang tua dan motivasi
belajar siswa tergolong rendah dan menjadi faktor yang berpengaruh terhadap
prestasi belajar akuntansi siswa kelas XII IIS di SMA Negeri 5 Wajo. Berdasarkan
“Pengaruh Pendapatan Orang Tua dan Motivasi Belajar terhadap Prestasi Belajar
Siswa pada Pembelajaran Akuntansi Kelas XII IIS SMA Negeri 5 Wajo”.
b. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh pendapatan orang tua dan motivasi belajar secara parsial
terhadap prestasi belajar siswa pada pembelajaran akuntansi kelas XII IIS di
3. Variabel mana antara pendapatan orang tua dan motivasi belajar yang
c. Tujuan Penelitan
adalah:
2. Untuk mengetahui pengaruh pendapatan orang tua dan motivasi belajar secara
3. Untuk mengetahui variabel mana antara pendapatan orang tua dan motivasi
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan teori dan
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Guru
b) Bagi Sekolah
c) Bagi siswa
e. Sistematika Penulisan
A. JUDUL
C. JADWAL PENELITIAN
D. DAFTAR PUSTAKA
E. HALAMAN PENGESAHAN
11
a. TINJAUAN PUSTAKA
karya atau jasa atau imbalan yang diperoleh karena sumbangan yang diberikan
pendapatan orang tua adalah penghasilan yang diperoleh dalam rangka memenuhi
kebutuhan rumah tangganya sebagai balas jasa dari kegiatan produksi yang
dilakukan.
(1) Golongan pendapatan sangat tinggi, jika pendapatan rata-rata lebih dari Rp.
(3) Golongan pendapatan sedang, jika pendapatan rata-rata di bawah antara Rp.
Menurut Sumardi dan Evers dalam Bahrin (2016:26) ada beberapa faktor
pendapatan berasal dari usahanya sendiri, bekerja pada orang lain, hasil dari
2. Motivasi Belajar
“Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan
Keinginan berhasildan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan
cita-cita, sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan,
lingkungan belajar yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik”.
disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan yang timbul dari dalam
ataupun dari luar diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin
ditentukan sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat
tercapai.
sebagai berikut:
motivasi yang dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yaitu motivasi dapat
dilihat dari dasar pembentukannya meliputi motif organis, motif darurat, dan
meliputi minat yang tinggi, kesadaran dan motivasi ekstrinsik meliputi angka,
berikut:
1) Memberi angka
Angka dimaksud adalah sebagai symbol atau nilai dari hasil aktivitas
belajar anak didik. Angka yang diberikan kepada setiap anak didik
biasanya bervariasi, sesuai hasil ulangan yang telah mereka peroleh
dari hasil penilaian guru, bukan karena belas kasihan guru.
2) Hadiah
Dalam dunia pendidikan hadiah bias dijadikan sebagai alat motivasi.
Hadiah dapat diberikan kepada anak didik yang berprestasi tinggi,
ranking satu, dua atau tiga dari anak didik lainnya.
3) Kompetisi
Kompetisi adalah persaingan, dapat digunakan sebagai alat bervariasi
untuk mendiring anak didik agar mereka bergairah belajar.
4) Ego-Involvement
Menumbukan kesadaran kepada anak didik agar merasakan
pentingnya tugas dan menerimanya sebagai suatu tantangan sehingga
bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri adalah sebagai salah
satu bentuk motivasi yang cukup penting.
16
5) Memberi ulangan
Anak didik biasanya mempersiapkan diri dengan belajar jauh-jauh
hari untuk menghadapi ulangan. Berbagai usaha dan teknik yang
dilakukan agar dapat mengusai semua bahan pelajaran.
6) Mengetahui hasil
Dengan mengetahui hasil, anak didik terdorong untuk belajar lebih
giat. Bagi anak didik yang menyadari betapa besarnya nilai sebuah
prestasi belajar akan meningkatkan intensitas belajarnya guna
mendapatkan prestasi belajar yang melebihi prestasi belajar yang
diketahui sebelumnya.
7) Pujian
Seseorang yang senang dipuji atas hasil pekerjaan yang telah mereka
selesaikan. Dengan pujian yang diberikan akan membesarkan jiwa
seseorang. Demikian dengan anak didik akan lebih bergairah belajar
bila pekerjaanya dipuji dan diperhatikan.
8) Hukuman
Meski hukuman sebagai reinforcement yang negative, tetapi bila
dilaksanakan dengan tepat dan bijak akan menjadi alat motivasi yang
baik dan efektif. Sanksi berupa hukuman yang diberikan anak didik
yang melanggar peraturan atau tata tertib sekolah dapat menjadi alat
motivasi dalam rangka meningkatkan prestasi belajar.
9) Hasrat untuk belajar
Hasrat dalam belajar merupakan potensi yang tersedia di dalam diri
anak didik. Potensi tersebut harus ditumbuhsuburkan dengan
menyediakan lingkungan belajar yang kretaif sebagai pendukung
utamanya.
10) Minat
Minat besar pengaruhnya terhadap aktivitas belajar. Anak didik yang
berminat terhadap suatu mata pelajaran akan mempelajarinya dengan
sungguh-sungguh, Karena ada daya tarik baginya. Anak didik mudah
menghapal pelajaran yang diminatinya. Minat adalah alat motivasi
utama yang dapat membangkitkan kegairahan belajar anak didik
dalam rentangan waktu tertentu.
11) Tujuan yang diakui
Tujuan pengajaran yang akan dicapai sebaiknya guru beritahukan
kepada anak didik, sehingga anak didik dapat memberikan alternatif
tentang pilihan tingkah laku mana yang harus diambil guna
menunjang tercapainya rumusan tujuan pengajaran.
c) Fungsi Motivasi
(1) Mendorong manusia untuk berbuat, motivasi dalam hal ini sebagai
motor penggerak dari setiap kegiatan yang aka dikerjakan.
17
yaitu:
individu untuk mencapai sebuah tujuan yang dapat dijadikan penguat belajar,
yakni prestasi belajar yang tinggi mengaitkan individu untuk lebih meningkatkan
motivasi yang ada pada dirinya agar individu dapat melakukan kegiatan dengan
18
direncanakan.
siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada
umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Menurut Uno
3. Prestasi Belajar
siswa dalam mencapai tujuan yang ditetapkan dalam sebuah program”. Menurut
pembelajaran, semua itu diperoleh dari evaluasi penilaian, setiap orang akan
memiliki hasil belajar atau prestasi yang berbeda antara satu dengan yang lain”.
adalah hasil usaha belajar yang dicapai seorang siswa, berupa kecakapan dari
kegiatan belajar bidang akademik di sekolah pada jangka waktu tertentu yang
siswa adalah:
(1) Faktor internal (faktor dari dalam siswa) yang meliputi 2 aspek,
yakni:
(a) Aspek fisiologis (bersifat jasmani).
(b) Aspek psikologis (bersifat rohaniah).
(2) Faktor eksternal (faktor dari luar siswa) meliputi 2 aspek, yakni:
(a) Lingkungan sosial, yaitu orang tua dan keluarga, guru dan staf,
teman, masyarakat dan tetangga.
(b) Lingkungan nonsosial, yaitu: gedung sekolah dan letaknya,
keadaan rumah, peralatan, alam.
(3) Faktor pendekatan belajar, yakni jenis upaya belajar siswa yang
meliputi strategi dan metode yang digunakan siswa untuk melakukan
kegiatan pembelajaran materi-materi pelajaran.
1) Faktor Intern
(a) Faktor jasmaniah (fisiologi), baik yang bersifat bawaan maupun
yang diperoleh, yang termasuk faktor ini adalah kesehatan dan
cacat tubuh.
(b) Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh, terdiri atas: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan, kesiapan, kebiasaan belajar dll.
(c) Faktor kelelahan, baik jasmani maupun rohani.
2) Faktor Ekstern
(a) Faktor keluarga, diantaranya adalah: cara orang tua mendidik,
relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan
Akuntansi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang
kebudayaan.
(b) Faktor sekolah, diantaranya adalah: metode mengajar,
kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,
ketrampilan mengajar guru, fasilitas belajar, disiplin sekolah,
alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran,
keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.
(c) Faktor masyarakat, terdiri atas: kegiatan siswa dalam
masyarakat, media massa, teman bergaul dan bentuk kehidupan
masyarakat.
20
dapat diukur dengan tiga ranah atau aspek yaitu, ranah kognitif (cognitive
petunjuk bahwa siswa telah berhasil dengan tingkat tertentu berdasarkan ketiga
ranah tersebut.
untuk menggambarkan prestasi yang dicapai seorang siswa sesuai dengan kriteria
prestasi belajar”. Tes prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam jenis penilaian
berikut:
(1) Tes formatif untuk mengukur satu atau beberapa pokok bahasan
tertentu dan bertujuan memperoleh gambaran tentang daya serap
siswa terhadap pokok bahasan tersebut.
(2) Tes subsumatif ini meliputi sejumlah bahan pembelajaran tertentu
yang telah dikerjakan, untuk memperbaiki proses belajar mengajar
dan diperhitungkan dalam menentukan nilai rapor.
(3) Tes sumatif untuk mengukur daya serap siswa terhadap materi-
materi yang telah diajarkan dalam waktu satu semester dan untuk
menetapkan tingkat atau taraf keberhasilan belajar siswa dalam suatu
periode belajar tertentu.
(1) Mengetahui tingkat kemajuan yang telah dicapai oleh siswa dalam
kurun waktu proses belajar tertentu.
(2) Mengetahui posisi atau kedudukan seorang siswa dalam kelompok
kelasnya.
(3) Mengetahui tingkat usaha yang dilakukan siswa dalam belajar.
(4) Mengetahui hingga sejauh mana siswa telah mendayagunakan
kapasitas kognitifnya untuk keperluan belajar.
(5) Mengetahui tingkat daya guna dan hasil guna motode mengajar yang
telah digunakan guru dalam proses belajar mengajar.
usaha yang dilakukan siswa, mengetahui kognitif siswa, mengetahui tingkat daya
guna dan hasil metode mengajar yang telah digunakan guru dalam proses belajar
mengajar.
hasil belajar siswa untuk mengetahui sejauh mana ia telah mencapai sasaran
belajar”.
22
belajar siswa untuk mengetahui sejauh mana ia telah mencapai sasaran belajar
akuntansi.
belajar adalah tinggi rendahnya pendidikan orang tua dan besar kecilnya
penghasilan orang tua”. Pendapatan orang tua menentukan berhasil tidaknya anak
dalam menjalani proses belajar ditinjau dari aspek finansial dalam artian
dalam proses belajar akan mempunyai peluang besar untuk mendapatkan prestasi
penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan
23
memberikan arah pada kegiatan belajar demi mencapai suatu tujuan”. Sedangkan
untuk belajar, motivasi timbul karena adanya keinginan atau kebutuhan dalam diri
atau dorongan pada siswa yang menimbulkan adanya keinginan atau kebutuhan
6. Penelitian Terdahulu
a) Penelitian ini dilakukan oleh Munira (2018) dengan judul Pengaruh Motivasi
Belajar dan Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Akuntansi Kelas XII IPS I SMA Negeri 11 Makassar. Penelitian ini
siswa kelas XII IPS I SMA Negeri 11 Makassar, serta motivasi belajar lebih
akuntansi siswa kelas XII IPS I SMA Negeri 11 Makassar, dimana thitung>
ttabel dengan hasil yang diperoleh motivasi belajar (X1) 4,077>1,698 dan
prestasi belajar (Y) dengan masing-masing nilai signifikan 0,000 dan 0,001.
24
prestasi belajar sebesar 59,6% atau nilai koefisien determinasi sebesar 0,596.
b) Penelitian ini dilakukan oleh Bahrin (2016) dengan judul Hubungan Tingkat
Pendapatan Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri
1 Lasalimu Selatan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
VII SMP Negeri 1 Lasalimu Selatan yang berjumlah 127 siswa. Pengambilan
penelitian menunjukan bahwa tingkat pendapatan orang tua siswa kelas VII
prestasi belajar siswa karena dari 8 siswa yang berprestasi belajar tinggi
tinggi yaitu sebesar 62,5%; dari 28 siswa yang berprestasi belajar sedang
sedang yaitu sebesar 42,9% serta dari 18 siswa yang berprestasi belajar
dihasilkan berada pada rentang nilai korelasi kuat antara 0,50 - 0,69 yaitu
sebesar 0,61.
penelitian yang digunakan yaitu variabel pendapatan orang tua dan motivasi
Bahrin terdiri dari masing-masing satu variabel bebas dan terikat dan
b. Kerangka Pikir
dicapai siswa dalam jenjang pendidikan dapat dijadikan sebagai dasar pengukuran
Faktor yang pertama yaitu faktor internal, faktor internal adalah faktor
yang ada pada dalam diri siswa salah satunya adalah motivasi belajar, motivasi
belajar merupakan dorongan yang berasal dari dalam diri siswa untuk melakukan
suatu tindakan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Faktor
yang kedua yaitu faktor eksternal, yang termasuk faktor eksternal adalah
rangka memenuhi kebutuhan anggota keluarga sebagai balas jasa dari kegiatannya
baik dari sektor formal maupun informal yang bersumber dari usaha sendiri,
bekerja pada orang lain serta hasil dari kepemilikan. Pendapatan orang tua dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pekerjaan atau jabatan, pendidikan, masa
motivasi belajar membuat siswa cenderung memberikan perhatian lebih pada mata
mendalam dan membuat siswa ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar
26
mengajar dikelas sehingga prestasi belajar akan menjadi lebih baik. Semakin
siswa terkendala pada faktor biaya. Orang tua mempunyai wewenang dalam
yang tinggi maka siswa akan mendapatkan prestasi belajar yang baik.
Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar
berikut ini:
Pendapatan Orang Tua (X1)
BPS (Badan Pusat Statistik)
1) ≤ Rp 1.500.000 (rendah)
2) Rp 1.500.000 - Rp 2.500.000
(sedang)
3) Rp 2.500.000 – Rp 3.500.000
(tinggi)
4) ≥ Rp 3.500.000 (sangat tinggi)
= Simultan
Gambar 1. Skema Kerangka Pikir
27
c. Hipotesis
1. Diduga bahwa pendapatan orang tua dan motivasi belajar secara parsial
2. Diduga bahwa pendapatan orang tua dan motivasi belajar secara simultan
1. Variabel Penelitian
adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
sebagai (X2).
b) Variabel terikat (dependent) dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa
2. Desain Penelitian
atau tata cara untuk melaksanakan penelitian dalam rangka memperoleh data yang
menguji hipotesis yang telah ditetapkan”. Obyek dalam penelitian ini adalah SMA
Negeri 5 Wajo. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuesioner
29
(angket) dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
Berikut adalah desain penelitian yang disajikan dalam bentuk skema pada
gambar berikut:
SMA Negeri 5 Wajo
1. Definisi Operasional
a) Pendapatan orang tua adalah upah atau balas jasa berupa uang yang diterima
orang tua atas pekerjaan yang telah dilakukan dalam jangka satu bulan.
Dengan rentang mulai dibawah Rp. 1.500.000 perbulan sampai diatas Rp.
3.500.000 perbulan.
b) Motivasi belajar adalah dorongan yang timbul dari dalam atau dari luar diri
siswa untuk melakukan suatu tindakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
c) Prestasi belajar adalah hasil usaha belajar yang dicapai seorang siswa, berupa
psikomotorik di sekolah pada jangka waktu tertentu yang dicatat pada setiap
2. Pengukuran Variabel
interval yang ada dalam alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan
Pada variabel pendapatan orang tua diukur dengan satuan unit rupiah
berdasarkan data yang diperoleh dari kepala tata usaha SMA Negeri 5 Wajo yaitu
b) Motivasi Belajar
skor terhadap indikator motivasi belajar dengan lembar angket berdasarkan skala
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena
sosial”.
c) Prestasi Belajar
menggunakan nilai rapor siswa semester genap tahun ajaran 2018-2019 pada mata
pelajaran Akuntansi kelas XII IIS SMA Negeri 5 Wajo. Adapun nilai yang akan
indikator hasil belajar menurut Syah (2012:216) yaitu: 1) ranah cipta (kognitif), 2)
1) Populasi
kelas XII IIS SMA Negeri 5 Wajo yang berjumlah 74 siswa yang terdiri atas 3
2) Sampel
n=
Keterangan:
n = Ukuran sampel
N = Ukuran populasi
e = Persentase kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan
pengambilan sampel yang dapat ditolerir yaitu (0,1 atau 10%)
n =
= 43
siswa dari total keseluruhan siswa kelas XII IIS SMA Negeri 5 Wajo sebanyak 74
siswa yang terdiri atas 3 kelas Tahun Ajaran 2018-2019. Adapun sampel menurut
1. Dokumentasi
dan data nilai rapor siswa semester genap tahun ajaran 2018-2019 serta pendpatan
2. Kuesioner
likert yang mempunyai lima gradiasi yaitu sangat setuju (5), setuju (4), kurang
setuju (3), tidak setuju (2) dan sangat tidak setuju (1). Selanjutnya untuk
perbandingan antara skor aktual dengan skor ideal dengan rumus yang
Dimana:
a. Skor aktual adalah skor jawaban yang diperoleh dari seluruh
responden atas kuesioner yang telah diajukan
35
b. Skor ideal adalah skor maksimum atau skor tertinggi yang mungkin
diperoleh jika semua responden memilih jawaban dengan skor
tertinggi.
sebagai berikut:
a) Uji Normalitas
motivasi belajar dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa sehingga
dapat dilanjutkan pada perhitungan statistik yang akan digunakan dalam pengujian
mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi
SPSS v.25.00 for windows. Sampel yang akan dipakai untuk analisis haruslah
(0,05), jika signifikan <0,05 maka distribusi data dapat dikatakan tidak normal.
Sebaliknya jika signifikansi > 0,05 maka distribusi data dapat dikatakan normal.
b) Uji Heteroskedastisitas
software SPSS v.25.00 for windows. Model yang bebas dari heteroskedastisitas
memiliki grafik scatter plot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di
bawah sumbu Y.
c) Uji Multikolonieritas
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas”.
Model regresi yang baik semestinya merupakan model regresi yang tidak terjadi
korelasi diantara variabel-variabel bebas atau independen antara satu sama lain
SPSS v.21.00 for windows. Model regresi multikolonieritas memiliki nilai VIF
dibawah 10 dan tolerance di atas 0.1. Deteksi lain dengan melihat korelasi antara
variabel bebas, apabila masih dibawah 0,8 maka dapat disimpulkan tidak terjadi
multikolonieritas.
d) Uji Autokorelasi
apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Pada penelitian ini
test.
37
1. Uji Hipotesis
mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent) terhadap satu
Y = a+b1X1+b2X2
Dimana:
Y = prestasi belajar (variabel terikat)
X1 = pendapatan orang tua (varibel bebas pertama)
X2 = motivasi belajar (variabel bebas kedua)
a, b1 dan b2 = konstanta
regresi sekaligus menguji hipotesis yang diajukan. Agar hasil yang diperoleh
regresi dapat dijelaskan hubungannya, maka hasil yang diperoleh regresi tersebut
diuji menggunakan Uji-t dengan derajat kepercayaan 0,005. Adapun rumus Uji-t
√
t=
√
38
Dimana:
t = Uji perbandingan (nilai t yang dihitung)
n = Jumlah sampel
r = Nilai korelasi
2= Koefisien determinasi
1) Apabila nilai thitung> ttabel atau nilai signifikasi < dari α (0,05) maka hipotesis
diterima
2) Apabila thitung< ttabel atau nilai signifikasi > α (0,05) maka hipotesis ditolak.
2
c) Koefisien Determinasi Parsial ( r )
determinasi parsial juga untuk menjelaskan nilai yang berkisar dari nol sampai
satu. Apabila r2 mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model
secara parsial dan sebaliknya r2 mendekati 0 (nol) maka semakin lemah variasi
Fh =
39
Dimana :
R = koefesien korelasi ganda
k = jumlah variabel independen
n = jumlah anggota sampel
Uji ini memiliki kriteria yaitu :
1) Apabila nilai signifikasi > α (0,005) maka H1 ditolak
2) Apabila nilai signifikasi < α (0,005) maka H1diterima
dalam menerangkan variasi terkait secara bersama-sama atau simultan. Nilai yang
menerangkan nilai determinasi adalah nilai yang berkisar antara 0 (nol) sampai 1
(satu) maka informasi yang diberikan variabel bebas lebih banyak menjelaskan
JADWAL PENELITIAN
Agar penelitian ini lebih terarah dan terencana, maka dibutuhkan jadwal
Bulan
N Pelaksa
o naan 12 1 2 3 4 5 6
penyusu
1 nan
proposal
Konsultasi
2 Proposal
Persiapan
3 Seminar
Proposal
Seminar
4 Proposal
Pengumpu
5 lan Data
Pengelolaan
dan
6 Analisis
Data
Konsultasi
7 Hasil
Penelitian
Pengganda
8 an
Ujian
9 Skripsi
41
C. DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2016. Survei Angkatan Kerja Nasional. Yogyakarta: Badan
Pusat Statistik.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
25 Update PLS Regresi Edisi 9. Semarang: Universitas Dipenegoro.
Kumala, Aprilia dan Arundaya. Kamus Bahasa Indonesia untuk SD, SMP dan
SMA. Surabaya: Ikhtiar.
Sumardi dan Evers. 2016. Sumber Pendapatan, Kebutuhan Pokok dan Perilaku
Menyimpang. Jakarta: Rajawali Pers.
Suyanto dan Nurhadi. (2004). Ekonomi untuk SMP Kelas VII. Yogyakarta:
Erlangga
Sumber lain: