PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
pembawaan, baik jasmani maupun rohani sesuai dengan nilai-nilai yang ada
mencapai tujuan pendidikan dalam upaya memajukan bangsa, terjadi suatu proses
pendidikan informal, formal dan non formal. Secara konkrit lembaga pendidikan
1
2
melakukan berbagai usaha salah satunya peningkatan mutu guru lewat berbagai
akibat dari ketimpangan berbagai faktor dalam dunia pendidikan, tetapi juga
Tingginya biaya pendidikan dewasa ini menjadi suatu hal yang harus
pendidikan yang meningkat dan waktu pendidikan yang relatif lama akan
membuat prediksi orang tua tentang kebutuhan biaya pendidikan tidak dapat
dilakukan sehingga banyak orang tua yang mengambil jalan untuk tidak
belajar adalah tinggi rendahnya pendidikan orang tua dan besar kecilnya
dari usaha sendiri, bekerja pada orang lain, dan hasil dari milik”. Hal ini dapat
orang tua siswa. Dalam suatu sekolah tingkat pendapatan orang tua siswa sangat
beragam mulai dari yang tertinggi hingga terendah, dari perbedaan tingkat
pendapatan inilah dapat diketahui seberapa besar peran orang tua dalam
alat tulis, buku-buku Lembar Kerja Soal/LKS dan lain-lain) yang harus disediakan
setiap semester.
lancar dan tentunya bisa mengarah pada peningkatan prestasi belajar siswa. Siswa
yang pendapatan orang tuanya rendah sering membagi waktu antara belajar
dengan membantu orang tua memenuhi kebutuhan sehari-hari, hal ini membuat
siswa kehilangan separuh waktunya untuk belajar dan akan berdampak pada
pelaksanaan pendidikan pada anak, motivasi anak juga memberi pengaruh yang
4
prestasi belajarnya tentu juga harus didasari oleh motivasi. Menurut Dalyono
adalah kesehatan, intelegensi dan bakat, minat dan motivasi, serta cara belajar”.
belajar seorang siswa. Dengan adanya motivasi, siswa akan terdorong untuk
belajar serta menyenangi mata pelajaran dan dengan senang hati mempelajari
dalam belajar.
motivasi belajar siswa dapat menjadi lemah, lemahnya motivasi atau tiadanya
motivasi belajar akan melemahkan kegiatan, sehingga mutu hasil belajar menjadi
prestasi belajar yang baik. Menurut Syah (2012:141) “prestasi belajar adalah
tingkat keberhasilan siswa dalam mencapai tujuan yang ditetapkan dalam sebuah
dalam belajar. Menurut Slameto (2010:54) “dalam pencapaian prestasi belajar ada
beberapa faktor yang mempengaruhi prestasi belajar yaitu faktor yang berasal dari
dalam individu dan faktor yang berasal dari luar individu”. Faktor internal
Pada umumnya siswa yang didukung oleh finansial yang baik dan
motivasi yang tinggi akan mendapat prestasi yang baik pula. Oleh karena itu
pendapatan orang tua dan motivasi belajar merupakan dua faktor yang
pelajaran yang membutuhkan analisa mendalam setiap transaksi, oleh karena itu
motivasi yang tinggi dan dukungan finansial untuk memenuhi kebutuhan pada
setiap proses pembelajaran dalam hal ini dukungan pendapatan orang tua. Adapun
tabel persentase pendapatan orang tua dan motivasi belajar siswa serta rata-rata
Tabel 1. Persentase Pendapatan Orang Tua dan Motivasi Belajar Siswa serta
Nilai Rata-Rata Ujian Semester Ganjil Mata Pelajaran Akuntansi
Kelas XII IIS SMA 5 Negeri Wajo Tahun Ajaran 2018-2019
Jumlah Persentase Rata-
Kelas Variabel X Variabel Y Rata
Siswa (%)
XII 20 Prestasi
IIS Pendapatan Orang Tua Belajar
≥ Rp 3. 500.000 15 Afektif B
Rp 2.500.000 - Rp 3.500.000 10 Kognitif 72,25
Rp 1.500.000 - Rp 2.500.000 15 Psikomotorik 72,20
≤ Rp 1.500.000 60
Motivasi Belajar
Adanya hasrat dan keinginan
47
berhasil
Adanya dorongan dan
49
kebutuhan dalam belajar
Adanya harapan dan cita-cita
67
masa depan
Adanya penghargaan dalam
45
belajar
Adanya kegiatan menarik
69
dalam belajar
Adanya lingkungan belajar
70
yang kondusif
Rata-rata 42.45
Sumber: Angket 20 siswa kelas XII IIS SMA Negeri 5 Wajo Guru Mata Pelajaran
Akuntansi
Berdasarkan tabel 1, untuk pendapatan orang tua diukur menggunakan
dokumentasi diperoleh paling sedikit 15% siswa berada pada interval pendapatan
lebih dari Rp 3.500.000 dan paling banyak 60% siswa berada pada interval
pendapatan kurang dari Rp 1.500.000. Dari data 20 siswa, rata-rata siswa berada
Untuk motivasi belajar data diukur dengan menggunakan angket, hasil persentase
yang diperoleh ada tiga indikator berada dibawah rata-rata atau berada pada
kriteria cukup yaitu adanya hasrat dan keinginan untuk berhasil, adanya dorongan
dan kebutuhan dalam belajar dan adanya penghargaan dalam belajar masing-
7
masing 47%, 49% dan 45%. Sementara itu tiga indikator lainnya diatas rata-rata
yaitu adanya harapan dan cita-cita masa depan 67%, adanya kegitatan menarik
dalam belajar 69% dan adanya lingkungan belajar yang kondusif 70%.
Sehubungan dengan itu dilihat dari prestasi belajar, diperoleh nilai afektif
72,25 dan 72,20 yang berarti nilai rata-rata siswa berada dibawah KKM yang
telah ditentukan yaitu 75. Dapat disimpulkan pendapatan orang tua dan motivasi
belajar siswa tergolong rendah dan menjadi faktor yang berpengaruh terhadap
prestasi belajar akuntansi siswa kelas XII IIS di SMA Negeri 5 Wajo.
terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Pembelajaran Akuntansi Kelas XII IIS SMA
Negeri 5 Wajo”.
B. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh pendapatan orang tua dan motivasi belajar secara parsial
terhadap prestasi belajar siswa pada pembelajaran akuntansi kelas XII IIS di
3. Variabel mana antara pendapatan orang tua dan motivasi belajar yang
C. Tujuan Penelitan
adalah:
2. Untuk mengetahui pengaruh pendapatan orang tua dan motivasi belajar secara
3. Untuk mengetahui variabel mana antara pendapatan orang tua dan motivasi
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian ini diharapkan dapat berguna bagi pengembangan teori dan
2. Manfaat Praktis
a) Bagi Guru
b) Bagi Sekolah
c) Bagi siswa
1. Tinjauan Pustaka
karya atau jasa atau imbalan yang diperoleh karena sumbangan yang diberikan
pendapatan orang tua adalah penghasilan yang diperoleh dalam rangka memenuhi
kebutuhan rumah tangganya sebagai balas jasa dari kegiatan produksi yang
dilakukan.
Menurut Sumardi dan Evers dalam Bahrin (2016:26) ada beberapa faktor
penjelasannya:
10
11
pendapatan berasal dari usahanya sendiri, bekerja pada orang lain, hasil dari
golongan yaitu:
12
2. Motivasi Belajar
“Motivasi belajar dapat timbul karena faktor intrinsik, berupa hasrat dan
Keinginan berhasildan dorongan kebutuhan belajar, harapan akan
cita-cita, sedangkan faktor ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan,
lingkungan belajar yang kondusif dan kegiatan belajar yang menarik”.
disimpulkan bahwa motivasi belajar adalah dorongan yang timbul dari dalam
ataupun dari luar diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar yang menjamin
ditentukan sehingga tujuan yang dikehendaki oleh subyek belajar itu dapat
tercapai.
13
sebagai berikut:
motivasi yang dapat dilihat dari berbagai sudut pandang yaitu motivasi dapat
dilihat dari dasar pembentukannya meliputi motif organis, motif darurat, dan
meliputi minat yang tinggi, kesadaran dan motivasi ekstrinsik meliputi angka,
berikut:
1) Memberi angka
Angka dimaksud adalah sebagai symbol atau nilai dari hasil aktivitas
belajar anak didik. Angka yang diberikan kepada setiap anak didik
biasanya bervariasi, sesuai hasil ulangan yang telah mereka peroleh
dari hasil penilaian guru, bukan karena belas kasihan guru.
2) Hadiah
Dalam dunia pendidikan hadiah bias dijadikan sebagai alat motivasi.
Hadiah dapat diberikan kepada anak didik yang berprestasi tinggi,
ranking satu, dua atau tiga dari anak didik lainnya.
3) Kompetisi
Kompetisi adalah persaingan, dapat digunakan sebagai alat bervariasi
untuk mendiring anak didik agar mereka bergairah belajar.
4) Ego-Involvement
Menumbukan kesadaran kepada anak didik agar merasakan
pentingnya tugas dan menerimanya sebagai suatu tantangan sehingga
bekerja keras dengan mempertaruhkan harga diri adalah sebagai salah
satu bentuk motivasi yang cukup penting.
5) Memberi ulangan
15
d. Fungsi Motivasi
(1) Mendorong manusia untuk berbuat, motivasi dalam hal ini sebagai
motor penggerak dari setiap kegiatan yang aka dikerjakan.
16
yaitu:
individu untuk mencapai sebuah tujuan yang dapat dijadikan penguat belajar,
yakni prestasi belajar yang tinggi mengaitkan individu untuk lebih meningkatkan
motivasi yang ada pada dirinya agar individu dapat melakukan kegiatan dengan
17
direncanakan.
siswa-siswa yang sedang belajar untuk mengadakan perubahan tingkah laku, pada
umumnya dengan beberapa indikator atau unsur yang mendukung. Menurut Uno
3. Prestasi Belajar
siswa dalam mencapai tujuan yang ditetapkan dalam sebuah program”. Menurut
pembelajaran, semua itu diperoleh dari evaluasi penilaian, setiap orang akan
memiliki hasil belajar atau prestasi yang berbeda antara satu dengan yang lain”.
adalah hasil usaha belajar yang dicapai seorang siswa, berupa kecakapan dari
kegiatan belajar bidang akademik di sekolah pada jangka waktu tertentu yang
siswa adalah:
a) Faktor Intern
1) Faktor jasmaniah (fisiologi), baik yang bersifat bawaan maupun
yang diperoleh, yang termasuk faktor ini adalah kesehatan dan
cacat tubuh.
2) Faktor psikologis, baik yang bersifat bawaan maupun yang
diperoleh, terdiri atas: intelegensi, perhatian, minat, bakat, motif,
kematangan, kesiapan, kebiasaan belajar dll.
3) Faktor kelelahan, baik jasmani maupun rohani.
b) Faktor Ekstern
1) Faktor keluarga, diantaranya adalah: cara orang tua mendidik,
relasi antar anggota keluarga, suasana rumah, keadaan
Akuntansi keluarga, pengertian orang tua dan latar belakang
kebudayaan.
2) Faktor sekolah, diantaranya adalah: metode mengajar,
kurikulum, relasi guru dengan siswa, relasi siswa dengan siswa,
ketrampilan mengajar guru, fasilitas belajar, disiplin sekolah,
alat pelajaran, waktu sekolah, standar pelajaran di atas ukuran,
keadaan gedung, metode belajar dan tugas rumah.
3) Faktor masyarakat, terdiri atas: kegiatan siswa dalam
masyarakat, media massa, teman bergaul dan bentuk kehidupan
masyarakat.
19
dapat diukur dengan tiga ranah atau aspek yaitu, ranah kognitif (cognitive
petunjuk bahwa siswa telah berhasil dengan tingkat tertentu berdasarkan ketiga
ranah tersebut.
20
tingkat keberhasilan belajar tersebut dapat dilakukan melalui tes prestasi belajar”.
Tes prestasi belajar dapat digolongkan ke dalam 3 jenis penilaian yaitu tes
formatif, tes submatif dan tes sumatif. Penjelasan ketiga tes tersebut dapat dilihat
dibawah init:
usaha yang dilakukan siswa, mengetahui kognitif siswa, mengetahui tingkat daya
guna dan hasil metode mengajar yang telah digunakan guru dalam proses belajar
mengajar.
21
hasil belajar siswa untuk mengetahui sejauh mana ia telah mencapai sasaran
belajar”.
belajar siswa untuk mengetahui sejauh mana ia telah mencapai sasaran belajar
akuntansi.
belajar adalah tinggi rendahnya pendidikan orang tua dan besar kecilnya
penghasilan orang tua”. Pendapatan orang tua menentukan berhasil tidaknya anak
dalam menjalani proses belajar ditinjau dari aspek finansial dalam artian
dalam proses belajar akan mempunyai peluang besar untuk mendapatkan prestasi
belajar yang baik. Oleh karena itu dapat dikatakan pendapatan orang tua
penggerak psikis di dalam diri siswa yang menimbulkan kegiatan belajar dan
memberikan arah pada kegiatan belajar demi mencapai suatu tujuan”. Sedangkan
untuk belajar, motivasi timbul karena adanya keinginan atau kebutuhan dalam diri
atau dorongan pada siswa yang menimbulkan adanya keinginan atau kebutuhan
6. Penelitian Terdahulu
a. Penelitian ini dilakukan oleh Munira (2018) dengan judul Pengaruh Motivasi
Belajar dan Lingkungan Keluarga terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Mata
Pelajaran Akuntansi Kelas XII IPS I SMA Negeri 11 Makassar. Penelitian ini
siswa kelas XII IPS I SMA Negeri 11 Makassar, serta motivasi belajar lebih
akuntansi siswa kelas XII IPS I SMA Negeri 11 Makassar, dimana thitung>
ttabel dengan hasil yang diperoleh motivasi belajar (X1) 4,291>1,698 dan
23
prestasi belajar (Y) dengan masing-masing nilai signifikan 0,000 dan 0,001.
prestasi belajar sebesar 50,6% atau nilai koefisien determinasi sebesar 0,56.
b. Penelitian ini dilakukan oleh Bahrin (2016) dengan judul Hubungan Tingkat
Pendapatan Orang Tua dengan Prestasi Belajar Siswa Kelas VII SMP Negeri
1 Lasalimu Selatan. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh siswa kelas
VII SMP Negeri 1 Lasalimu Selatan yang berjumlah 127 siswa. Pengambilan
penelitian menunjukan bahwa tingkat pendapatan orang tua siswa kelas VII
prestasi belajar siswa karena dari 8 siswa yang berprestasi belajar tinggi
tinggi yaitu sebesar 62,5%; dari 28 siswa yang berprestasi belajar sedang
sedang yaitu sebesar 42,9% serta dari 18 siswa yang berprestasi belajar
dihasilkan berada pada rentang nilai korelasi kuat antara 0,50 - 0,69 yaitu
sebesar 0,61.
c. Penelitian ini dilakukan olah fatma Dwi Cahyani (2014) bertujuan untuk
IPS MAN Tempel Tahun Ajaran 2013/2014. Populasi penelitian ini adalah
siswa kelas XI IPS MAN Tempel Tahun Ajaran 2013/2014, yang berjumlah
analisis yang meliputi uji normalitas, uji linearitas, uji multikolinearitas, dan
adalah dengan teknik analisis regresi sederhana dan teknik analisis regresi
Sekolah cukup baik, Gaya Belajar siswa yang dominan adalah gaya belajar
visual, dan prestasi belajar siswa tidak tuntas. Pendapatan Orang Tua
penelitian yang digunakan yaitu variabel pendapatan orang tua dan motivasi
Bahrin terdiri dari masing-masing satu variabel bebas dan terikat dan
B. Kerangka Pikir
dicapai siswa dalam jenjang pendidikan dapat dijadikan sebagai dasar pengukuran
Faktor yang pertama yaitu faktor internal, faktor internal adalah faktor
yang ada pada dalam diri siswa salah satunya adalah motivasi belajar, motivasi
belajar merupakan dorongan yang berasal dari dalam diri siswa untuk melakukan
suatu tindakan dalam rangka mencapai suatu tujuan yang telah ditentukan. Faktor
yang kedua yaitu faktor eksternal, yang termasuk faktor eksternal adalah
rangka memenuhi kebutuhan anggota keluarga sebagai balas jasa dari kegiatannya
baik dari sektor formal maupun informal yang bersumber dari usaha sendiri,
bekerja pada orang lain serta hasil dari kepemilikan. Pendapatan orang tua dapat
dipengaruhi oleh beberapa faktor yaitu pekerjaan atau jabatan, pendidikan, masa
motivasi belajar membuat siswa cenderung memberikan perhatian lebih pada mata
mendalam dan membuat siswa ikut berpartisipasi aktif dalam kegiatan belajar
26
mengajar dikelas sehingga prestasi belajar akan menjadi lebih baik. Semakin
siswa terkendala pada faktor biaya. Orang tua mempunyai wewenang dalam
yang tinggi maka siswa akan mendapatkan prestasi belajar yang baik.
Adapun kerangka pikir dalam penelitian ini dapat dilihat pada gambar
berikut ini:
Pendapatan Orang Tua (X1)
BPS (Badan Pusat Statistik)
1) ≤ Rp 1.500.000 (rendah)
2) Rp 1.500.000 - Rp 2.500.000
(sedang)
3) Rp 2.500.000 – Rp 3.500.000
(tinggi)
4)
Motivasi belajar (X2) Prestasi belajar (Y)
Uno (2006:23) Syah (2012:216)
1) Adanya hasrat dan keinginan 1) Afektif
berhasil 2) Kognitif
2) Adanya dorongan dan kebutuhan 3) psikomotorik
dalam belajar
3) Adanya harapan dan cita-cita
masa depan
4) Adanya penghargaan dalam
belajar
5) Adanya kegiatan menarik dalam
belajar
6) Adanya lingkungan belajar yang Keterangan :
kondusif = Parsial
Gambar 1. Skema Kerangka Pikir = Simultan
C. Hipotesis
1. Diduga bahwa pendapatan orang tua dan motivasi belajar secara parsial
2. Diduga bahwa pendapatan orang tua dan motivasi belajar secara simultan
METODE PENELITIAN
1. Variabel Penelitian
adalah suatu atribut atau sifat nilai dari orang, obyek atau kegiatan yang
mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan
sebagai (X2).
b) Variabel terikat (dependent) dalam penelitian ini adalah prestasi belajar siswa
2. Desain Penelitian
atau tata cara untuk melaksanakan penelitian dalam rangka memperoleh data yang
menguji hipotesis yang telah ditetapkan”. Obyek dalam penelitian ini adalah SMA
Negeri 5 Wajo. Teknik pengumpulan data pada penelitian ini adalah kuesioner
28
29
(angket) dan dokumentasi. Teknik analisis data yang digunakan adalah analisis
Berikut adalah desain penelitian yang disajikan dalam bentuk skema pada
gambar berikut:
SMA Negeri 5 Wajo
1. Definisi Operasional
a) Pendapatan orang tua adalah upah atau balas jasa berupa uang yang diterima
orang tua atas pekerjaan yang telah dilakukan dalam jangka satu bulan.
Dengan rentang mulai dibawah Rp. 1.500.000 perbulan sampai diatas Rp.
3.500.000 perbulan.
b) Motivasi belajar adalah dorongan yang timbul dari dalam atau dari luar diri
siswa untuk melakukan suatu tindakan untuk mencapai tujuan yang telah
ditentukan.
c) Prestasi belajar adalah hasil usaha belajar yang dicapai seorang siswa, berupa
psikomotorik di sekolah pada jangka waktu tertentu yang dicatat pada setiap
2. Pengukuran Variabel
interval yang ada dalam alat ukur tersebut bila digunakan dalam pengukuran akan
Pada variabel pendapatan orang tua diukur dengan satuan unit rupiah
berdasarkan data yang diperoleh dari kepala tata usaha SMA Negeri 5 Wajo yaitu
b) Motivasi Belajar
skor terhadap indikator motivasi belajar dengan lembar angket berdasarkan skala
sikap, pendapat dan persepsi seseorang atau kelompok orang tentang fenomena
sosial”.
c) Prestasi Belajar
menggunakan nilai rapor siswa semester genap tahun ajaran 2018-2019 pada mata
pelajaran Akuntansi kelas XII IIS SMA Negeri 5 Wajo. Adapun nilai yang akan
indikator hasil belajar menurut Syah (2012:216) yaitu: 1) ranah cipta (kognitif), 2)
1. Populasi
kelas XII IIS SMA Negeri 5 Wajo yang berjumlah 74 siswa yang terdiri atas 3
2. Sampel
n =
= 43
siswa dari total keseluruhan siswa kelas XII IIS SMA Negeri 5 Wajo sebanyak 74
siswa yang terdiri atas 3 kelas Tahun Ajaran 2018-2019. Adapun sampel menurut
1. Dokumentasi
dan data nilai rapor siswa semester genap tahun ajaran 2018-2019 serta pendpatan
2. Kuesioner
1. Uji Validitas
Untuk mengetahui valid atau tidaknya setiap butir dalam instrumen, dapat
dilakukan dengan mengkorelasikan antara skor butir dengan skor total. Sugiyono
syarat adalah jika r = 0,3. Jadi korelasi antara butir dengan skor total kurang dari
dilakukan dengan bantuan SPSS 25 dengan cara menghitung antar skor tiap-tiap
2. Uji Reliabilitas
instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur obyek yang sama,
35
dilakukan dengan teknik belah dua dari Sperman Brown (Split half) seperti
berikut:
ri=2 rb
1+rb
Dimana:
ri= Reliabilitas internal seluruh instrumen
rb= Korelasi product moment antara belahan pertama dengan kedua
metode cronbach alpha maka r hitung diwakili nilai alpha. Jika nilai cronbach
alpha > 0,60 maka kuesioner yang diuji coba terbukti reliabel.
likert yang mempunyai lima gradiasi yaitu sangat setuju (5), setuju (4), kurang
setuju (3), tidak setuju (2) dan sangat tidak setuju (1). Selanjutnya untuk
perbandingan antara skor aktual dengan skor ideal dengan rumus yang
Dimana:
a. Skor aktual adalah skor jawaban yang diperoleh dari seluruh
responden atas kuesioner yang telah diajukan
36
b. Skor ideal adalah skor maksimum atau skor tertinggi yang mungkin
diperoleh jika semua responden memilih jawaban dengan skor
tertinggi.
Adapun kriteria interpretasi skor menurut Narimawati (2008:85) adalah
sebagai berikut:
a. Uji Normalitas
motivasi belajar dan lingkungan keluarga terhadap prestasi belajar siswa sehingga
dapat dilanjutkan pada perhitungan statistik yang akan digunakan dalam pengujian
mensyaratkan bahwa data setiap variabel yang akan dianalisis harus berdistribusi
SPSS v.25.00 for windows. Sampel yang akan dipakai untuk analisis haruslah
(0,05), jika signifikan <0,05 maka distribusi data dapat dikatakan tidak normal.
Sebaliknya jika signifikansi > 0,05 maka distribusi data dapat dikatakan normal.
b. Uji Heteroskedastisitas
software SPSS v.25.00 for windows. Model yang bebas dari heteroskedastisitas
memiliki grafik scatter plot dengan pola titik-titik yang menyebar di atas dan di
bawah sumbu Y.
c. Uji Multikolonieritas
menguji apakah model regresi ditemukan adanya korelasi antar variabel bebas”.
Model regresi yang baik semestinya merupakan model regresi yang tidak terjadi
korelasi diantara variabel-variabel bebas atau independen antara satu sama lain
SPSS v.21.00 for windows. Model regresi multikolonieritas memiliki nilai VIF
dibawah 10 dan tolerance di atas 0.1. Deteksi lain dengan melihat korelasi antara
variabel bebas, apabila masih dibawah 0,8 maka dapat disimpulkan tidak terjadi
multikolonieritas.
d. Uji Autokorelasi
apakah dalam model regresi linier ada korelasi antara kesalahan pengganggu pada
terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem autokorelasi. Pada penelitian ini
test.
38
3. Uji Hipotesis
mengetahui pengaruh satu atau lebih variabel bebas (independent) terhadap satu
Y = a+b1X1+b2X2
Dimana:
Y = prestasi belajar (variabel terikat)
X1 = pendapatan orang tua (varibel bebas pertama)
X2 = motivasi belajar (variabel bebas kedua)
a, b1 dan b2 = konstanta
regresi sekaligus menguji hipotesis yang diajukan. Agar hasil yang diperoleh
regresi dapat dijelaskan hubungannya, maka hasil yang diperoleh regresi tersebut
diuji menggunakan Uji-t dengan derajat kepercayaan 0,005. Adapun rumus Uji-t
√
t=
√
39
Dimana:
t = Uji perbandingan (nilai t yang dihitung)
n = Jumlah sampel
r = Nilai korelasi
2
= Koefisien determinasi
diterima
2) Apabila thitung< ttabel atau nilai signifikasi > α (0,05) maka hipotesis ditolak.
2
c. Koefisien Determinasi Parsial ( r )
determinasi parsial juga untuk menjelaskan nilai yang berkisar dari nol sampai
satu. Apabila r2 mendekati 1 (satu) maka dapat dikatakan semakin kuat model
secara parsial dan sebaliknya r2 mendekati 0 (nol) maka semakin lemah variasi
Fh =
Dimana :
R = koefesien korelasi ganda
k = jumlah variabel independen
n = jumlah anggota sampel
40
dalam menerangkan variasi terkait secara bersama-sama atau simultan. Nilai yang
menerangkan nilai determinasi adalah nilai yang berkisar antara 0 (nol) sampai 1
(satu) maka informasi yang diberikan variabel bebas lebih banyak menjelaskan
Belawa Kabupaten Wajo, berdiri sejak 01 Mei 1983 dengan nomor SK Pendirian :
a. Penegerian Menjadi
Sengkang). Dari tahun 1989 sampai dengan tahun 1990. Pengangkatan Kepala
Sekolah I (pertama) SMA Negeri Belawa pada awal bulan September tahun 1990
2) H. Hamzah, BA
41
42
7) H. Muh. Rafi, BA
Kepala sekolah yang telah memimpin selama sekolah ini berdiri adalah 9
Tabel 5. Daftar Nama Kepala Sekolah yang Pernah dan Sedang Menjabat
No Nama Periode Tugas
e. Perpindahan Gedung
tengah-tengah lokasi Persawahan setelah saat habis panen padi pada pertengahan
a. Visi Sekolah
peduli lingkungan.
b. Misi Sekolah
c. Program strategis
personal.
dalam kehidupan.
3. Komponen-komponen Sekolah
Pendidikan S2 : 11 Orang
Pendidikan S1 : 15 Orang
2) Administratif
B. Penyajian Data
dokumentasi berupa Data Pendapatan Orang Tua Peserta Didik (Dapodik) kelas
XII IIS SMANegeri 5 Wajo per bulan, maka dapat dikelompokkan menjadi
(5) Golongan pendapatan sangat tinggi lebih dari Rp. 3.500.000,00 per bulan,
(6) Golongan pendapatan tinggi Rp. 2.500.000,00 s/d Rp. 3.500.000,00 perbulan,
46
(7) Golongan pendapatan sedang Rp. 1.500.000,00 s/d Rp. 2.500.000,00 per
bulan,
Dari hasil dokumentasi pendapatan orang tua siswa dapat dilihat pada tabel
berikut:
bahwa terdapat 5 siswa (12%) dalam kategori pendapatan orang tua sangat tinggi,
1 siswa (2%) dalam kategori pendapatan orang tua tinggi, 22 siswa (51%) dalam
kategori pendapatan orang tua sedang, dan 15 siswa (35%) dalam kategori
pendapatan orang tua rendah. Berdasarkan tabel distribusi frekuensi diatas maka
Berdasarkan diagram tersebut dapat dilihat bahwa siswa kelas XII IIS
SMA Negeri 5 Wajo yang berada pada kelompok paling banyak adalah kategori
tinggi memperoleh persentase paling sedikit yaitu 2 %. Dari hal ini dapat
diketahui bahwa siswa kelas XII IIS SMA Negeri 5 Wajo peluang memperoleh
nilai yang baik cukup tinggi, dilihat dari kemampuan memenuhi kebutuhan
Motivasi belajar terdiri dari enam indikator yaitu 1) hasrat dan keinginan
berhasil, 2) dorongan dan kebutuhan dalam belajar, 3) harapan dan cita-cita masa
pernyataan tersebut.
Hasrat dan keinginan berhasil dalam belajar dan dalam kehidupan sehari-
hari pada umumnya disebut motif berprestasi, yaitu motif untuk berhasil
melakukan suatu tugas dan pekerjaan. Indikator hasrat dan keinginan berhasil
dalam belajar terdiri atas tiga item yaitu 1) walaupun sulit menerima penjelasan
yang diberikan oleh guru, berusaha agar bisa mendapat nilai yang bagus, 2)
kesulitan dalam akuntansi, berusaha bertanya pada orang yang lebih tahu. Berikut
hasil jawaban responden terhadap item yang disajikan dalam tabel 7 sebagai
berikut:
48
atas tiga pernyataan, pada pernyataan “walaupun sulit menerima penjelasan yang
diberikan oleh guru, saya berusaha agar bisa mendapat nilai yang bagus” terdapat
dalam berprestasi merupakan hal yang utama” tidak terdapat siswa yang
menjawab ragu-ragu, tidak setuju ataupun sangat tidak setuju, secara keseluruhan
siswa hanya memberi respon positif terhadap pernyataan ini ” serta pada
bertanya pada orang yang lebih tahu” terdapat 6 siswa yang menjawab ragu-ragu.
Hal ini disebabkan karena masih terdapat siswa yang kurang keinginannya untuk
belajar akuntansi, apabila dihadapkan dengan soal-soal akuntansi yang sulit siswa
cepat menyerah cenderung diam tidak bertanya kepada orang yang lebih tahu.
Akan tetapi, pada indikator ini hasrat siswa untuk berhasil serta motivasi
49
kekuatan akan kegagalan itu. Indikator dorongan dan kebutuhan dalam belajar
terdiri atas tiga item yaitu 1) merasa tertantang untuk lebih mendalam
dengan cara yang sehat dalam belajar. Berikut hasil jawaban responden terhadap
belajar terdiri atas tiga pernyataan, pada pernyataan “saya merasa tertantang untuk
lebih mendalam mengerjakan tugas akuntansi yang sulit” terdapat 17 siswa yang
menjawab ragu-ragu dan 4 siswa yang menjawab tidak setuju, pada pernyataan
menjawab tidak setuju serta pada pernyataan “demi mendapat rangking yang baik
saya berlomba teman sekelas dengan cara yang sehat”, terdapat 5 siswa yang
menjawab ragu-ragu.
Hal ini disebabkan karena harapan dan kebutuhan dalam diri siswa masih
kurang, soal yang diberikan oleh guru yang dianggap sulit siswa tidak berusaha
diperoleh persentase skor aktual rata-rata sebesar 74,11 % dan tergolong kategori
baik
mereka tentang gambaran hasil tindakan mengenai apa yang dilakukan masa
depan. Oleh karena itu harapan dan cita-cita masa depan yang dimiliki seseorang
Indikator harapan dan cita-cita masa depan terdiri atas dua item yaitu 1) giat
terdiri atas 2 pernyataan, pada pernyataan “saya berusaha giat belajar akuntansi
untuk meraih cita-cita yang saya inginkan” terdapat 5 siswa yang menjawab ragu-
ragu dan 4 siswa yang menjawab tidak setuju serta pada pernyataan “saya belajar
akuntansi untuk mengembangkan potensi yang saya miliki” terdapat 8 siswa yang
menjawab ragu-ragu dan 1 siswa yang menjawab tidak setuju. Hal ini disebabkan
karena kurangnya usaha siswa untuk mengembangkan potensi yang mereka miliki
belajar anak didik yang baik merupakan cara paling mudah dan efektif untuk
meningkatkan motivasi belajar anak didik kepada hasil yang lebih baik. Indikator
penghargaan dalam belajar terdiri atas dua item yaitu 1) apabila ulangan bagus
mendapat hadiah, 2) senang ketika guru memberikan pujian pada saat menjawab
52
pertanyaan dengan benar. Berikut hasil jawaban responden terhadap item yang
jumlah 24 31 11 15 5
312 430 72.558
persentase 27.9 36 12.8 17.4 5.81
Sumber : Hasil olah data kuesioner.
terdiri atas dua pernyataan, pada pernyataan “apabila ulangan saya bagus, saya
menjawab tidak setuju dan 5 siswa yang menjawab sangat tidak setuju, serta pada
pernyataan “saya senang ketika guru memberikan pujian saat saya menjawab
pertanyaan dengan benar” terdapat 2 siswa yang menjawab ragu-ragu. Hal ini
disebabkan karena masih kurangnya penghargaan atau pujian yang diberikan oleh
guru kepada siswa dalam proses pembelajaran di kelas, sedangkan harapan siswa
untuk diberi pujian agar siswa bersemangat dalam proses pembelajaran tinggi
Baik simulasi maupun permainan merupakan salah satu proses yang sangat
menarik bagi siswa. Indikator kegiatan menarik dalam belajar terdiri atas dua item
akuntansi. Berikut hasil jawaban responden terhadap item yang disajikan dalam
menjawab ragu-ragu dan 4 siswa yang menjawab tidak setuju, serta pada
tidak setuju dan 1 siswa yang menjawab sangat tidak setuju. Hal ini disebabkan
karena kurangnya hal-hal yang menarik yang diberikan guru dalam kegiatan
Pada umumnya motif dasar yang bersifat pribadi muncul dalam tindakan
kondusif terdiri atas tiga item yaitu 1) suasana kelas nyaman dan kondusif pada
saat kegiatan belajar mengajar 2) kondisi lingkungan di sekitar sekolah baik dan
strategis, 3) sekolah jauh dari keramaian dan kebisingan. Berikut hasil jawaban
Kondisi lingkungan di
sekitar sekolah saya sangat 2 6 16 16 3 117 215 54.419
baik dan Strategis
Sekolah saya sangat jauh
dari keramaian dan 2 6 16 16 3 117 215 54.419
kebisingan
jumlah 9 26 51 37 6
382 645 59.23
persentase 10.5 30.2 59.3 43 6.98
Sumber : Hasil olah data kuesioner.
terdiri atas tiga pernyataan, pada pernyataan “suasana kelas saya sangat nyaman
dan kondusif pada saat kegiatan belajar mengajar berlangsung” terdapat 19 siswa
yang menjawab ragu-ragu dan 5 siswa yang menjawab tidak setuju, pada
55
pernyataan “Kondisi lingkungan di sekitar sekolah saya sangat baik dan Strategis”
setuju dan 3 siswa yang menjawab tidak setuju, serta pada pernyataan “sekolah
saya sangat jauh dari keramaian dan kebisingan” terdapat 16 siswa yang
menjawab ragu-ragu, 16 siswa yang menjawab tidak setuju dan 3 yang menjawab
sangat tidak setuju. Hal ini disebabkan karena suasana kelas yang kurang
dan pabrik padi) serta sekolah dekat dengan keramaian (penataan ruangan dalam
lokasi sekolah hanya berjarak beberapa meter dari jalan raya) sehingga ada
keseluruhan, maka diperoleh persentase skor aktual rata-rata sebesar 59.23 persen
Data variabel Prestasi Belajar Ekonomi diperoleh dari nilai ulangan harian,
nilai ujian tengah semester, dan nilai ujian akhir semester pada semester genap
siswa kelas XII IIS SMA Negeri 5 Wajo tahun ajaran 2018/2019. Data prestasi
langkah-langkahnya:
Keterangan :
N = KKM yang ditetapkan oleh satuan pendidikan
tabel interval predikat menggunakan pendekatan rata-rata dengan rumus
interval
Tabel 14. Interval Predikat Nilai Prestasi Belajar Kelas XII IIS pada
Pembelajaran Akuntansi
Interval Predikat
91 – 100 A
83 – 90 B
75 – 82 C
< 75 D
Sumber : Data yang telah diolah
Keterangan :
A = Sangat Baik
B = Baik
C = Cukup
D = Kurang
Berasarkan Interval Predikat KKM tersebut maka dapat disajikan distribusi
menggunakan nilai kriteria ketuntasan minimal belajar yang ditetapkan guru mata
pelajaran akuntansi SMA Negeri 5 Wajo yaitu ≥75 maka dapat dikatakan siswa
tuntas dalam belajarnya, sedangkan jika <75 siswa dikatakan belum tuntas dalam
belajarnya dan kriterian ketuntasan minimal kelas > 75. Berdasarkan data tersebut
57
kategori baik atau pada interval nilai akuntansi 83-90 (41,90%), 32,6% siswa
memperoleh nilai 75-82 atau setara dengan kategori cukup, 25,6% siswa
memperoleh nilai sempurna(sangat baik) setara dengan 91-100, oleh karena itu
dapat disimpulkan bahwa siswa kelas XII IIS SMA Negeri 5 Wajo keseluruhan
memperoleh nilai diatas KKM dibuktikan dengan tidak adanya siswa yang
mendapatkan nilai pada interval kurang dari 75 atau di bawah KKM. Kelas
58
dikatakan tuntas jika 75% siswanya mencapai nilai KKM, dengan melihat nilai
Akuntansi siswa kelas XII IIS SMA Negeri 5 Wajo termasuk pada kategori tuntas.
a. Uji Validitas
tabel untuk degree of freedom (df)= n-2, jumlah sampel (n) dalam penelitian ini
tabel= 0,3008. Jika r hitung>r tabel maka dapat dikatakan indikator varibel valid.
Hasil uji validitas instrumen motivasi belajar dan lingkungan keluarga disajikan
b. Uji Reliabilitas
dengan jumlah sampel 43 responden. Perhitungan uji reliabilitas dapat dilihat pada
Berdasarkan tabel 18, hasil yang diperoleh pada tabel dari pengujian
a. Uji Normalitas
probabilitas(Asymp. Sig. (2-tailed)) 0,09 yang lebih besar dari 0,05 yang berarti
b. Uji Heteroskodastisitas
grafik scatter plot melalui SPSS 25. Model yang bebas dari heteroskodastisitas
memeiliki grafik scatter plot dengan pola titik yang menyebar. Hasil uji
tidak membentuk pola tertentu yang jelas, sehingga dapat disimpulkan tidak
terjadi heteroskodastisitas.
c. Uji Multikolonieritas
multikolonieritas (VIF) dan tolerance melalui SPSS 25. Model regresi yang bebas
Pada tabel 20, menunjukkan nilai variance inflation faktor (VIP) untuk
variabel motivasi belajar sebesar 1,012 dan lingkungan keluarga 1,012. Kedua
variabel ini lebih kecil dari 10, maka artinya tidak terjadi multikolonieritas
terhadap data yang diuji. Untuk nilai tolerance untuk variabel motivasi belajar
0,988 dan variabel lingkungan keluarga 0,988. Karena nilai tolerance kedua
variabel tersebut lebih besar dari 0,10 maka artinya tidak terjadi multikolonieritas
d. Uji Autokorelasi
Uji autokorelasi bertujuan menguji apakah dalam model regresi linier ada
pada periode t-1(sebelumnya). Jika terjadi korelasi, maka dinamakan ada problem
autokorelasi. Pada penelitian ini untuk menguji ada tidaknya gejala autokorelasi
2,084. Nilai (dl) dan (du) dengan a=5% pada n=43 dan k=2, maka diperoloeh nilai
du 1,6091. Nilai Durbin Watson 2,084 lebih dari batas (du) yakni, 1,6091 dan
kurang dari 4 (du) 4-1,6091= 2,3909. Nilai Durbin Watson hitung terletak di
daerah antara nilai du<d<4-du yang artinya tidak terdapat autokorelasi, positif
atau negatif. Dengan demikian, dalam model regresi ini tidak terjadi autokorelasi.
4. Uji Hipotesis
regresi linier berganda. Untuk lebih jelasnya, dapat dilihat pada tabel 22 berikut:
Y=a+b1X1+b2X2
Y=61,58+0,160X1+0,384X2
63
Keterangan:
1) Konstanta sebesar 61,58, menyatakan bahwa jika variabel motivasi belajar dan
lingkungan keluarga dianggap sama dengan nol. Maka variabel prestasi belajar
sebesar 61,58.
maka prestasi belajar akuntansi siswa kelas XII IIS SMA Negeri 5 Wajo
bertambah 0,290.
keluarga, maka prestasi belajar akuntansi siswa kelas XII IIS SMA Negeri 5
pendapatan orang tua diperoleh nilai t sebesar 3,130 dengan nilai signifikan 0,003
sedangkan variabel motivasi belajar diperoleh nilai t sebesar 3,250 dengan nilai
signifikan 0,003. Karena kedua variabel memiliki nilai signifikan yang lebih kecil
dari alpha yaitu 0,05 maka hipotesis yang menyatakan terdapat pegaruh
pendapatan orang tua dan motivasi belajar secara parsial berpengaruh positif dan
signifikan terhadap prestasi belajar siswa kelas XII IIS pada pembelajaran
Dari hasil perhitungan tabel 23, diperoleh koefisien determinasi parsial (r2)
tersebut adalah
1) Koefisien motivasi belajar (r2)= 0,433 atau 43,3% hal ini berarti bahwa
2) Koefisien pendpatan orang tua (r2)= 0,380 atau 38% hal ini berarti bahwa
d. Uji Simultan
Analasis Uji F:
Berdasarkan tabel 24, diketahui bahwa F-hitung sebesar 9,051 lebih besar
a) Tolak H0, terima H1 jika nilai Fhitung > Ftabel pada taraf signifikan 0,05
b) Tolak H1, terima H0 jika nilai Fhitung > Ftabel pada taraf signifikan 0,05 Dari F
tabel diperoleh sebesar 3,23 dengan demikian nilai F- hitung sebesar 9,051
lebih besar dibandingkan F tabel dengan taraf signifikan sebesar 0,000 lebih
Hal ini berarti bahwa hipotesis diterima atau dengan kata lain pendapatan
orang tua dan motivasi belajar secara simultan berpengaruh positif dan signifikan
terhadap prestasi belajar akuntansi kelas XII IIS SMA Negeri 5 Wajo.
dalam menerangkan variasi terkait secara bersama-sama atau simultan. Nilai yang
menerangkan nilai determinasi adalah nilai yang berkisar antara 0 (nol) sampai 1
pendapatan orang tua dan motivasi belajar secara simultan mempengaruhi variabel
Belajar(Y)
bahwa pendapatan orang tua berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi
belajar siswa pada pembelajaran akuntansi kelas XII IIS SMA Negeri 5 Wajo.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Fatma Dwi Cahyani (2014)
hasil penelitian ini menunjukkan bahwa terdapat pengaruh positif dan signifikan
Pendapatan Orang Tua terhadap Prestasi Belajar Ekonomi siswa kelas XI IPS
Hasil uji hipotesis diperoleh secara parsial bahwa motivasi belajar dengan
nilai t hitung sebesar 3.130. thitung>ttabel atau 3.130>2,021 dan signifikan 0,003<0,05,
berpengaruh positif dan signifikan terhadap prestasi belajar siswa pada mata
keadaan ekonomi keluarga erat hubungannya dengan belajar anak. Anak yang
seperti ruang belajar, meja, kursi, penerangan, alat tulis menulis, buku dan lain-
lain. Fasilitas belajar itu hanya dapat terpenuhi jika orang tua mempunyai cukup
uang. Jika anak hidup dalam keluarga yang miskin kebutuhan pokok anak kurang
terpenuhi sehingga belajar anak terganggu. Akibat yang lain anak selalu
67
dirundung kesedihan sehingga anak merasa minder dengan temannya, hal ini juga
pasti akan mengganggu belajar anak. Orang tua yang mampu keuanganya akan
anak yang hidup dalam lingkungan keluarga dengan penghasilan orang tua yang
tinggi, dia akan dengan mudah mendapatkan sarana dan prasarana dalam belajar,
(Y)
dengan adanya motivasi dalam belajar, siswa akan lebih semangat dalam belajar.
Bila seseorang telah memiliki motivasi dalam belajar siswa akan berusaha belajar
dengan baik dan tekun. motivasi belajar adalah pendorong seseorang untuk
belajar, motivasi timbul karena adanya keinginan atau kebutuhan dalam diri siswa
belajar siswa pada mata pelajaran akuntansi kelas XII IIS di SMA Negeri 5 Wajo.
Hal ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Munira (2018) yang
Hasil uji hipotesis diperoleh secara parsial bahwa motivasi belajar dengan nilai t
Dengan demikian, apabila siswa kelas XII IIS SMA Negeri 5 Wajo
memiliki motivasi belajar yang tinggi, maka akan cenderung rajin belajar
3. Pengaruh Pendapatan Orang Tua (X1) dan Motivasi Belajar (X2) secara
prestasi belajar siswa dengan nilai F sebesar 9,051 dengan tingkat signifikan
0,000<0,05. Artinya bahwa pendapatan orang tua dan motivasi belajar berperan
orang tua dan motivasi belajar yang baik maka tujuan yang diinginkan juga dapat
2
SPSS 25 diperoleh koefisien determinasi parsial motivasi belajar r = 0,433 atau
43,3% dengan nilai signifikan 0,003<0,05. Hal ini berarti bahwa pengaruh
2
determinasi parsial r =0,380 atau 38 dengan niali signifikan 0,003 <0,05. Hal ini
berarti bahwa pengaruh kontribusi pendapatan orang tua terhadap prestasi belajar
siswa adalah 38%. Dengan demikian dapat disimpullkan bahwa motivasi belajar
69
lebih dominan berpengaruh terhadap prestasi belajar siswa pada mata pelajaran
A. Kesimpulan
Belajar terhadap Prestasi Belajar Siswa pada Pembelajaran Akuntansi Kelas XII
terhadap prestasi belajar siswa pada Pembelajaran Akuntansi Kelas XII IIS
B. Saran
3. Bagi orang tua, agar lebih memperhatiakan pendidikan anak terutama dalam
penyediaan sarana dan prasarana belajar agar siswa lebih giat lagi dalam
70
71
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2016. Survei Angkatan Kerja Nasional. Yogyakarta: Badan
Pusat Statistik.
Djamarah, Syaiful Bahri. 2011. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.
Ghozali, Imam. 2018. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS
25 Update PLS Regresi Edisi 9. Semarang: Universitas Dipenegoro.
Kumala, Aprilia dan Arundaya. Kamus Bahasa Indonesia untuk SD, SMP dan
SMA. Surabaya: Ikhtiar.
Sumardi dan Evers. 2016. Sumber Pendapatan, Kebutuhan Pokok dan Perilaku
Menyimpang. Jakarta: Rajawali Pers.
Suyanto dan Nurhadi. (2004). Ekonomi untuk SMP Kelas VII. Yogyakarta:
Erlangga
Sumber lain: