“STATISTIK LANJUT”
OLEH:
DIAN SAPUTRI
A1A1 16 023
KOPEASI B
KENDARI
2019
2
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
manusia yang berfikir bagaimana menjalani kehidupan dunia ini dalam rangka
upaya terorganisir yang memiliki makana jika pendidikan dilakukan secara sadar
oleh manusia serta dengan dasar dan tujuan yang jelas, ada tahapan dan
kinerja dan wawasan individu, terutama bagi pembangunan bangsa dan negara.
didik agar menjadi peserta didik yang beriman, bertakwa pada Tuhan, berakhlak
mulia, sehat, berilmu, kreatif, mandiri dan menjadi warga yang demokratis dan
bertanggung jawab.
kualitas sumberdaya manusia yang sempurna dan utuh sesuai dengan amanat dan
tujuan pendidikan nasional, tentu saja setiap manusia memiliki tangungjawab atas
kualitas hidupnya. Temasuk dalam hal ini adalah sekolah, untuk dapat
Masalah yang sering dihadapi dalam proses pembelajaran adalah adanya hasil
belajar yang kurang maksimal yang diperoleh oleh siswa. Hasil belajar merupakan
akibat dari proses belajar seseorang. Hasil belajar terkait dengan perubahan pada
diri orang yang belajar. Bentuk perubahan sebagai hasil dari belajar berupa
pertumbuhan tidak dianggap sebagai hasil belajar. Perubahan sebagai hasil belajar
Faktor-faktor yang mempengaruhi hasil belajar terbagi atas faktor internal dan
faktor eksternal. Faktor internal merupakan faktor yang bersumber dari dalam
jasmani, dan gaya belajar. Faktor eksternal merupakan faktor yang bersumber dari
Dalam proses belajar mengajar motivasi belajar sangat berpengaruh pada hasil
belajar. Siswa yang memiliki motivasi yang tingi akan memperoleh hasil belajar
4
yang lebih baik. Motivasi terbentuk karena adanya keinginan untuk melakukan
belajar dan yang memberikan arah pada kegiatan belajar, sehingga tujuan yang
belajar kepada tujuan yang jelas yang diharapkan dapat tercapai. Ciri-ciri siswa
yang memiliki motivasi pada dirinya antara lain siswa tersebut tekun menghadapi
karena dikondisikan oleh keadaan intrinsik dan ekstrinsik dalam dirinya yang
kebutuhan yang ingin dicapai serta mengejar cita-cita yang diharapkan (Berangka,
2018: 33).
belajar siswa. Bagi siswa yang memiliki motivasi yang kuat akan mempunyai
siswa yang memiliki intelegensi yang cukup tinggi menjadi gagal karena
5
kekurangan motivasi, sebab hasil belajar itu akan optimal bila terdapat motivasi
yang tepat. Karenanya, bila siswa mengalami kegagalan dalam belajar, hal ini
bukanlah semata-mata kesalahan siswa, tetapi mungkin saja guru tidak berhasil
Motivasi belajar berpengaruh positif dan signifikan terhadap hasil belajar IPS
siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Padang. Hal ini dibuktikan dengan nilai koefisien
sebesar sebesar 0,451 sedangkan untuk nilai thitung (92,52) > ttabel (1,98525)
dengan nilai signifikan < (0,000 < 0,05). Berarti ada pengaruh antara motivasi
belajar terhadap IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Padang dengan artian
apabila motivasi belajar ditingkatkan sebesar 0,451 satu satuan maka hasil belajar
IPS siswa kelas VIII SMP Negeri 12 Padang akan meningkat pula sebesar 0,451
Begitu pula dengan minat belajar, setiap orang memiliki minat belajar yang
mendorong siswa untuk belajar materi pada mata pelajaran tersebut. Sikap siswa
yang berminat kepada mata pelajaran tertentu akan tampak termotivasi terus tekun
belajar, berbeda dengan siswa yang sikapnya hanya menerima saja terhadap
materi yang diberikan. Anak-anak malas, tidak balajar, gagal karena tidak ada
minat.
Bila seorang siswa tidak memiliki minat dan perhatian yang besar terhadap
objek yang dipelajari maka sulit diharapkan siswa tersebut akan tekun dan
memperoleh hasil yang baik dari belajarnya. Sebaliknya, apabila siswa tersebut
6
belajar dengan minat dan perhatian besar terhadap objek yang dipelajari, maka
Bagi peserta didik, mempelajari suatu hal yang menarik perhatian akan lebih
mudah diterima daripada mempelajari hal yang tidak menarik perhatian. Jadi
peserta didik akan terdorong untuk belajar manakala memiliki minat untuk
belajar. Minat adalah kecenderungan jiwa terhadap suatu yang terdiri dari
merupakan faktor utama yang menentukan derajat keaktifan siswa, bila bahan
pelajaran yang dipelajari tidak sesuai dengan minat siswa, siswa tidak akan
belajar dengan sebaik-baiknya, sebab tidak ada daya tarik baginya. Oleh karena
itu, untuk mengatasi siswa yang kurang berminat dalam belajar, guru hendaknya
berusaha bagaimana menciptakan kondisi tertentu agar siswa itu selalu butuh
dan ingin terus belajar. Dalam artian menciptakan siswa yang mempunyai minat
belajar yang besar, mungkin dengan cara menjelaskan hal-hal yang menarik,
variasi ini siswa bisa merasa senang dan memperoleh kepuasan terhadap belajar.
konasi (kehendak). Oleh sebab itu, minat dapat dianggap sebagai respon yang
sadar, sebab kalau tidak demikian, minat tidak akan mempunyai arti apa-apa
pengaruh variabel minat belajar terhadap hasil belajar siswa dapat dilihat melalui
diperoleh dengan menghitung kuadrat dari nilai koefisien korelasi dikali 100%,
sehingga nilai koefisien determinasi yang didapat adalah 21,77%. Arti dari nilai
koefisien determinasi ini adalah bahwa hasil belajar dipengaruhi oleh minat
belajar sebesar 21,77% sisanya 78,23% dipengaruhi oleh faktor-faktor lain yang
tidak diteliti dalam penelitian ini. Oleh karena itu, perlu penelitian lebih lanjut
MAN 1 Buton Tengah. Penelitian ini dilakukan karena para siswa memiliki
motivasi dan minat belajar yang berbeda-beda pada masing-masing siswa. Hal
siswa juga memiliki hasil belajar yang kurang memuaskan. Berdasarkan masalah
tentang pentingnya motivasi dan minat belajar, maka peneliti tertarik untuk
membuktikan apakah ada hubungan antara motivasi dan minat belajar dengan
hasil belajar siswa. Untuk membuktikan hal tersebut, maka peneliti bermaksud
Belajar Dengan Hasil Belajar Ekonomi Pada Siswa di MAN 1 Buton Tengah.
B. Rumusan Masalah
Buton Tengah?
2. Apakah terdapat hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar Ekonomi
3. Apakah terdapat hubungan motivasi belajar dan minat belajar secara bersama-
C. Tujuan Penelitian
2. Hubungan antara minat dengan hasil belajar Ekonomi siswa di MAN 1 Buton
3. Hubungan antara motivasi belajar dan minat belajar dengan hasil belajar
Buton Tengah.
9
4. Hubungan antara motivasi belajar dengan hasil belajar dimediasi minat belajar
Buton Tengah.
D. Manfaat Penelitian
1. Manfaat Teoritis
2. Manfaat Praktis
a. Bagi Guru
b. Bagi Siswa
mencapai hasil belajar sekarang dan prestasi kerja di masa yang akan
datang.
pembelajaran
Buton Tengah.
E. Kerangka Pikir
satu sama lain menjadi satu rangkaian yang utuh mengarah pada penemuan
F. Hipotesis Penelitian
1. Ada hubungan antara motivasi dengan hasil belajar ekonomi siswa di MAN 1
2. Ada hubungan antara minat belajar dengan hasil belajar ekonomi siswa di
3. Ada hubungan antara motivasi dan minat belajar secara bersama-sama dengan
2018/2019.
12
BAB II
METODE PENELITIAN
proposal ini diseminarkan. Peneliti memilih lokasi tersebut karena lokasinya yang
Jenis penelitian ini adalah penelitian kuantitatif, karena dalam penelitian ini
dimana mengukur data dalam skala numerik. Dalam penelitian di kaji hubungan
antara satu variabel bebas satu variabe mediasi dengan satu variabel terikat.
Kedua variabel bebas dimaksud adalah motivasi belajar (X), dan variabel mediasi
adalahminat belajar (X2), sedangkan variabel terikat adalah hasil belajar ekonomi
(Y)
(Z)
(X)
Keterangan:
X1 = motivasi belajar
X2 = minat belajar
Y = hasil belajar
1. Populasi
Populasi target dalam penelitian ini adalah siswa kelas X dan Kelas XI IPS1
yang terdiri dari 3 kelas dengan jumlah siswa 78 orang dan siswa kelas X1 IPS
2. Sampel
Dimana :
n = banyaknya sampel
N = banyakanya populasi
e = persentase kesalahan yang diinginkan sebesar 10%
14
𝑁
n=
1 + (𝑁 𝑥 𝑒 2 )
108
n=
1 + (108 𝑥 0,102 )
108
n=
1 + (108 𝑥 0,012 )
108
n=
1 + (108 𝑥 0,01)
108
n=
1 + 1.08
108
n = 2.08
n = 51,9 = 52
Jadi jumlah sampel dalam penelitian ini adalah 52 orang siswa. Penentuan
menggunakan rumus:
𝑁
ni = xn
𝑁
Dimana:
berikut:
27
1. kelas Xa = x 52 = 13
108
15
24
2. kelas Xb = x 52 = 12
108
27
3. kelas Xc = x 52 = 13
108
30
4. kelas XI IPS1 = x 52 = 14
108
berikut.
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai
berikut.
Angket ini digunakan untuk memperoleh data mengenai motivasi belajar dan
minat siswa terhadap pelajaran Ekonomi. Jenis angket yang dipakai untuk
mengukur tingkatan perilaku siswa yakni skala Likert, yaitu skala yang disusun
dalam bentuk suatu pernyataan dan diikuti oleh empat respons yang menunjukkan
tingkatan.
Butir peryataan dalam instrumen untuk mengukur motivasi belajar dan minat
belajar dikembangkan dengan menggunakan skala likert yang terdiri dari lima
16
pilihan yaitu, sangat setuju (SS), setuju (S), ragu-ragu (RG),tidak setuju (TS), dan
sangat tidak setuju (STS). Pemberian skor dimulai dengan nilai 1 untuk skor
terendah dan nilai 5 untuk skor tertinggi. Berikut ini disajikan skala penilaian atas
Pilihan jawaban
Pernyataan SS S RR TS STS
1. Pernyataan positif 5 4 3 2 1
2. Pernyataan negatif 1 2 3 4 4
Keterangan:
SS = Sangat setuju
S = Setuju
RG = Ragu-ragu
TS = Tidak setuju
STS = Sangat tidak setuju
2. Tes
Tes ini digunakan untuk memperoleh data mengenai hasil belajar Ekonomi
Siswa Kelas XI MAN 1 Buton Tengah. Jenis tes yang dipakai untuk mengukur
tingkatan hasil belajar Ekonomi siswa yakni aspek kognitif, afektif dan
psikomotor dalam bentuk suatu Tes hasil belajar Ekonomi satu standar
E. Instrumen Penelitian
a. Defenisi Konseptual
17
Motivasi belajar adalah dorongan psikologis yang ada dalam diri manusia
b. Defenisi Operasional
Motivasi belajar adalah dorongan yang muncul dalam diri seseorang untuk
meliputi: (1) tekun dalam menghadapi tugas, (2) ulet dan tidak mudah
putus asa, (3) menerima pelajaran dengan baik, (4) senang belajar mandiri,
(5) rajin dan peneuh semangat, dan (6) suka mengerjakan soal-soal latihan.
a. Defenisi Konseptual
18
memaksimalkan belajarnya.
b. Defenisi Operasional
Minat belajar dalam penelitian ini adalah skor total yang diperoleh
yang tinggi. (3) Perasaan tertarik. (4) Sadar adanya kebutuhan belajar. (5)
Butir pernyataan
No. Indikataor Item + Item - Jumlah
1. Perasaan senang belajar 1, 2, 4, 5, 7, 8 3, 6, 9 9
eknomi
2. Keinginan yang tinggi 10, 11, 13, 15 12, 14, 16 7
3. Perasaan tertarik 17, 20, 21, 22, 24 18, 19, 23 8
4. Sadar adanya kebutuhan 25, 26, 28, 29,31, 27, 30, 35, 13
belajar 32, 33, 34, 37 36
5. Mengetahui tujuan 38 39,40 3
belajar ekonomi
Jumlah 40
a. Defenisi Konseptual
19
berhasil dicapai oleh siswa yang dinyatakan dengan angka dengan huruf.
b. Defenisi Operasional
siswa belajar ekonomi selama kurun waktu tertentu. Hasil belajar ini
Sebelum data hasil penelitian di analisis maka terlebih dahulu dilakukan uji
Windows versi 21 yaitu meliputi uji normalitas, uji linearitas, uji heterokedasitas,
dan uji multikolinearitas. Uji persyaratan dilakukan untuk memastikan bahwa data
hasil penelitian ini memenuhi syarat untuk diuji secara statistic inferensi.
G. Hipotesis Statistik
BAB IV
perbedaan dua rata-rata (uji t) untuk mengetahui ada tidaknya perbedaan rata-rata
hasil belajar antara kelas yang diajar dengan menggunakan model pembelajaran
kooperatif tipe Numbered head together dan kelas yang diajar dengan
yang diperlukan untuk uji perbedaan dua rata-rata terperpenuhi atau tidak.
Beberapa persyaratan yang diperlukan adalah (1) data harus ratio atau
interval, (2) data harus data sampel, (3) sampel harus diambil secara acak, (4)
data harus berdistribusi normal, dan (5) varians untuk setiap kelompok data
persyaratan 4 dan 5 masih perlu diuji secara statistik untuk membuktikan apakah
a. Pengujian Normalitas
berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dengan asumsi bahwa populasi
adalah normal, maka data penelitian seharusnya juga normal. Untuk itu maka uji
berasal dari populasi yang berdistribusi normal. Dengan asumsi bahwa populasi
adalah normal, maka data penelitian seharusnya juga normal. Untuk itu maka uji
signifikansi > 0,05. Berdasarkan hasil uji normalitas maka hasilnya dapat
Dari hasil pengujian normalitas data seperti disajikan dalam tabel 1 di atas
maka dapat diketahui bahwa nilai signifikansi lebih besar dari 0,05 untuk ketiga
penelitian ini adalah berasal dari populasi yang berdistribusi normal sehingga
memenuhi syarat untuk diuji dengan uji regrasi dan uji korelasi.
23
antar variabel-variabel bebas dalam bentuk nilai Variance Inflating Factor (VIF).
Bila nilai VIF di sekitar angka 1 dan nilai toleransi mendekati l, maka tidak
11 berikut:
Coefficientsa
11 di atas maka dapat diketahui bahwa tidak ada variabel bebas yang memiliki
nilai tolerance < 0,10 tetapi semua memiliki nilai toleransi lebih besar dari 0,10.
Demikian juga dengan nilain Varian Iffloating Factor (VIP) yang menunjukkan
c. Uji Heteroskedastisitas
Terjadinya heteroskedastisitas ditunjukkan dengan adanya ketidak-samaan
residual dengan setiap variabel bebas. Bila probabilitas hasil korelasi lebih kecil
heterokedastisitas, dan bila probabilitas hasil korelasi lebih besar dari 0,05 maka
Model regresi yang baik adalah yang tidak terjadi heterokesmaastisitas (Ghozali,
2008).
Coefficientsa
12 di atas maka dapat diketahui bahwa nilai t-statistik dari variabel bebas tidak
signifikan secara statistic (p > 0,05), sehingga dapat disimpilkan bahwa model
d. Uji Linearitas
Uji linearitas dilakukan untuk mengetahui apakah variabel bebas (X1), dan
variabel bebas (X2) sebagai prediktor mempunyai hubungan yang linear atau tidak
dengan variabel terikat (Y). Uji linieritas dapat di lihat dari nilai signifikansi dari
Apabila nilai signifikansi > 0,05 dapat disimpulkan bahwa hubungan-nya bersifat
linier. Sebaliknya apabila nilai signifikansi < 0,05 dapat disimpulkan bahwa hubungannya
bersifat tidak linier. Untuk mengetahui apakah hubungan antara variable X dan Y dengan
Z bersifat linear maka dapat dilit dari hasil analisi linearitas seperti pada tabel 13 berikut.
ANOVA Table
Total 1063,440 99
Dari hasil pengujian linearitas data seperti disajikan dalam tabel 13 di atas
0,341 > 0,05. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa pasangan data motivasi
kerja guru dengan kinerja guru yang dianalisis adalah memiliki hubungan yang
bersifat linear.
26
ANOVA Table
Total 1063,440 99
Dari hasil pengujian linearitas data seperti disajikan dalam tabel 14 di atas
0,333 > 0,05. Hasil pengujian ini menunjukkan bahwa pasangan data disiplin
kerja guru dan kinerja guru yang dianalisis adalah memiliki hubungan yang
bersifat linear.
persayaratan uji perbedaan dua rata-rata dan hasilnya memenuhi persyaratan yang
a. Algorithm
1. Outer loading
sebagai variabel dependent valid untuk digunakan yang tidak memenuhi syarat
sehingga dikatakan tidak valid.. Dibuktikan dengan nilai estimasi outer loading
nilai lebih besar dari 0,70 dan nilai p-value signifikan pada α =
2. R- square
0,061%. Artinya akurasi atau ketepatan model penelitian ini dapat menjelaskan
keragaman variabel motivasi ( X1) , dan minat belajar terhadap hasil belajar
28
sebesar 0,061%. Sisanya 99,94% dijelaskan oleh variabel lain yang tidak terdapat
dalam model penelitian ini. Karena itu model yang didesain dalam penelitian ini
estimasi yang kurang baik. Pada akhirnya model dapat digunakan untuk pengujian
hipotesis.
b. Boostraping
Hasil analisis data pada Tabel di atas maka pengujian koefisien jalur
hipotesis yang diajukan dapat diterima atau ditolak. Hasil pengujian hipotesis
dengan nilai estimate koefisien jalur -0,164 dengan arah negatif. Koefisien jalur
baik bertanda negatif memiliki arti hubungan antara motivasi terhadap minat
adalah tidak searah. Kemudian dapat pula dibuktikan dengan nilai titik kritis (t-
0.05. Dari hasil pengujian hipotesis (H1) membuktikan bahwa semakin tinggi
29
estimasi koefisien jalur pengaruh langsung sebesar -0,225 dengan nilai titik kritis
(t-statistik) sebesar 1,284 dengan nilai probabilitas (p-value) sebesar 0,200 > α =
0.05. Mencermati nilai koefisien jalur bertanda negatif dapat diartikan bahwa
hubungan minat terhadap hasi belajar adalah tidak searah. Hubungan tidak searah
jalur pengaruh langsung motivasi terhadap hasi belajar sebesar -0,138 dengan arah
negatif. Selain itu dapat pula dibuktikan dengan nilai titik kritis (t-statistik)sebesar
0,732 dengan nilai probabilitas (p-value) sebesar 0,465 > α = 0.05. Koefisien jalur
bertanda negatif dapat diartikan hubungan antara motivasi terhadap hasi belajar
tidak searah.
jalur pengaruh langsung motivasi terhadap hasi belajar dengan minat sebagai
mediasi sebesar -0,016 dengan arah negatif. Selain itu dapat pula dibuktikan
sebesar 0,825 > α = 0.05. Koefisien jalur bertanda negatif dapat diartikan
hubungan antara motivasi terhadap hasi belajar dengan minat sebagai mediasi
30
2) Outer Loading
Kesimpulan