Anda di halaman 1dari 11

Biodidaktika: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol. 14 No.

1 Januari 2019
p-ISSN: 1907-087X; e-ISSN: 2527-4562
PENGARUH MOTIVASI DAN KEMANDIRIAN BELAJAR TERHADAP HASIL
BELAJAR IPA SISWA (SURVEY PADA SEKOLAH MENENGAH PERTAMA
(SMP) NEGERI DI KECAMATAN TELAGASARI – KARAWANG)

Endang Samsudin
Sekolah Menengah Pertama Nahdlatul Ulama Garunggung Karawang
Email: dang.samsudin1903@gmail.com

ABSTRAK
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui sejauh mana pengaruh motivasi belajar dan
kemandirian belajar yang dimiliki siswa terhadap prestasi belajar siswa pada pelajaran IPA. Jika
memang ada pengaruh yang positif dan signifikan maka seberapa kuat pengaruh motivasi belajar dan
kemandirian belajar yang dimiliki siswa terhadap prestasi belajar siswa pada pelajaran IPA tersebut.
Metode penelitian yang digunakan adalah survey dengan analisis korelasi dan regresi. Data tentang
motivasi belajar dan kemandirian belajar siswa diperoleh melalui angket yang disusun oleh peneliti,
yaitu yang mengukur hal-hal yang berkaitan dengan dua hal di atas. Sedangkan data prestasi belajar
IPA diperoleh melalui tes yang langsung dilaksanakan oleh peneliti. Hasil analisa data diperoleh bahwa
pengaruh motivasi belajar dan kemandirian belajar terhadap prestasi belajar IPA ditunjukkan oleh
koefisien korelasi sebesar 0,768 dan koefisien determinasi r2 sebesar 59%, dan persamaan garis regresi
̂ = –16,601 + 0,422 X1 + 0,489 X2. Melalui analisa pengujian diperoleh bahwa koefisen korelasi dan
𝐘
koefisien regresi tersebut signifikan. Hal tersebut membuktikan bahwa terdapat pengaruh motivasi
belajar dan kemandirian belajar siswa secara bersama-sama terhadap prestasi belajar siswa pada
pelajaran IPA.

Kata Kunci: motivasi belajar, kemandirian belajar, hasil belajar IPA

PENDAHULUAN pendidikan menjadi semakin penting untuk


Pendidikan merupakan ujung tombak dari kemajuan suatu bangsa.
sebuah kemajuan dan keberhasilan suatu bangsa Sebagai suatu sistem, pendidikan atau
di dunia. Pendidikan menurut UU SPN No. sekolah tersusun atas lima kompenen, yaitu:
02/1989 adalah usaha sadar untuk menyiapkan konteks, masukan (input), proses, keluaran
peserta didik melalui kegiatan bimbingan/ (output), dan hasil. Konteks merupakan
pengajaran dan latihan bagi peranannya dimasa eksternalitas (segala faktor yang berasal dari
yang akan datang. luar) yang berpengaruh terhadap
Peningkatan pendidikan menjadi masalah penyelenggaraan pendidikan, misalnya
yang paling penting dalam usaha pembaharuan kemajuan iptek, kebijakan pemerintah, peluang
sistem pendidikan nasional. Hal ini sesuai tujuan lulusan melanjutkan ke jenjang lebih tinggi atau
pendidikan nasional yang telah diterapkan pada terjun ke masyarakat. Masukan (input)
Undang-undang RI No 20 tahun 2003 tentang merupakan sesuatu yang diperlukan dalam
sistem pendidikan nasional. proses belajar mengajar atau interaksi edukatif,
Sebagai realisai dari tujuan pendidikan yaitu peserta didik.Proses merupakan kegiatan
nasional tersebut, maka sekolah sebagai dari belajar mengajar sedangkan output
lembaga pendidikan yang berperan dalam merupakan prestasi belajar atau prestasi belajar.
rangka melaksanakan pendidikan memiliki Hasil adalah dampak panjang dari output baik
peranan yang sangat penting dalam dampak dari tamatan maupun dari masyarakat.
pembangunan sumber daya manusia melalui Dalam proses pembelajaran, motivasi
proses belajar mengajar. Dari proses pendidikan merupakan unsur yang sangat penting terhadap
dan pembelajaran disekolah tersebut diharapkan keberhasilan siswa dalam proses belajar. Karena
dapat mencetak dan melahirkan sumber daya dengan adanya motivasi akan menimbulkan
manusia yang berdayasaing tinggi dalam rangka minat belajar yang tinggi sehingga berpengaruh
menghadapi era globalisasi. Globalisasi ditandai terhadap prestasi belajar. Prestasi belajar akan
dengan kemajuan yang cepat dan mendunia optimal jika ada motivasi yang tepat. Misalkan
dalam segala aspek yang menyebabkan seorang siswa yang pintar di dalam kelas, bisa
perkembangan ilmu pengetahuan dan jadi gagal karena kekurangan motivasi, dan

29
Biodidaktika: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol. 14 No. 1 Januari 2019
p-ISSN: 1907-087X; e-ISSN: 2527-4562
sebaliknya seorang siswa yang biasa saja di kebanyakan siswa menyalin pekerjaan
dalam kelas bisa berhasil dikarenakan di dalam temannya. Selain itu, siswa tidak tepat waktu
dirinya ada suatu dorongan (motivasi) yang mengumpulkan tugas yang diberikan guru.
kuat.Dengan demikian, bisa dikatakan siswa Ketika tugas diberikan secara kelompok tidak
yang prestasi belajarnya rendah belum tentu semua anggota kelompok mengerjakan dan
disebabkan kemampuan yang rendah pula, tetapi terlihat saat siswa tidak dapat menjawab
mungkin disebabkan oleh tidak adanya pertanyaan mengenai tugas kelompok tersebut.
dorongan atau motivasi. Kemampuan berinisiatif siswa yang masih
Berkenaan dengan hal tersebut maka rendah, belum dapat mengatasi masalah dengan
kegagalan belajar siswa jangan begitu saja baik, dan belum dapat mengambil keputusan
menyalahkan siswa, sebab mungkin saja guru dalam memilih. Hal ini menunjukkan bahwa
tidak berhasil dalam memberikan motivasi yang tanggung jawab siswa serta rasa percaya diri
mampu membangkitkan semangat belajar siswa. siswa dalam mengerjakan tugas pada mata
Jadi tugas guru adalah mendorong para siswa pelajaran IPA kurang optimal, karena banyak
agar pada dirinya timbul motivasi dan siswa yang motivasi belajarnya rendah dan juga
mengarahkan dengan jelas sehingga dorongan tidak menunjukkan sikap kemandirian dalam
tersebut mampu meningkatkan prestasi belajar belajar.
siswa secara optimal. Dengan tumbuhnya Berdasarkan latar belakang yang diuraikan
motivasi pada diri siswa ini merupakan modal diatas peneliti mengadakan penelitian yang
yang sangat berharga, sehingga siswa akan dituangkan dalam tesis dengan judul Pengaruh
berpartisipasi dalam berbagai kegiatan, tidak Motivasi dan Kemandirian Belajar terhadap
akan meninggalkan tugas yang diberikan serta Hasil Belajar IPA Siswa (Survey pada Sekolah
tidak akan melanggar peraturan sekolah. Menengah Pertama (SMP) Negeri di Kecamatan
Aspek lain yang perlu diperhatikan dalam Telagasari – Karawang).
menunjang keberhasilan proses suatu
pembelajaran adalah kemandirian belajar siswa. Motivasi Belajar
Kemandirian belajar merupakan syarat mutlak Menurut G R Terry yang diterjemahkan
bagi siswa guna mencapai prestasi belajar yang oleh Robbert Gagne (1998 :130), “motivasi
memuaskan, hal ini dapat dimengerti karena dapat diartikan sebagai suatu usaha agar
kegiatan belajar merupakan tanggung jawab dari seseorang dapat menyelesaikan pekerjaannya
siswa itu sendiri. Kemandirian belajar nampak dengan semangat karena ada tujuan yang ingin
dalam usaha menyadari serta memilih tujuan dicapai”. Djamarah (2002:114) mengemukakan
belajar, keteraturan dan kedisiplinan dalam bahwa “motivasi adalah suatu perubahan energi
belajar, memahami bahan pembelajaran, kritis di dalam pribadi seseorang yang ditandai dengan
dan taktis dalam metode serta saran, percaya diri timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk
dan optimis terhadap hasil yang dicapai, bersifat pencapaian tujuan”. Kemudian Hamzah B. Uno
realistis dan tanggung jawab. Kemandirian (2007:23) mengemukakan bahwa “motivasi
belajar memberikan landasan yang kuat bagi lebih dekat pada mau melakukan tugas untuk
keberhasilan belajar untuk meraih prestasi melakukan sesuatu”. Sedangkan menurut
khususnya pada mata pelajaran IPA di tingkat Sardiman (2005:73) bahwa “motivasi berasal
SMP. dari kata “motif” yang berarti daya penggerak
Pelajaran IPA merupakan salah satu mata dari dalam dan di dalam subjek untuk
pelajaran yang diberikan pada jenjang melakukan aktivitas-aktivitas tertentu untuk
pendidikan SMP dan merupakan salah satu mencapai suatu tujuan”.
materi yang masuk dalm ujian nasional (UN). Dalam kaitannya dengan belajar, motivasi
Selama ini, motivasi belajar siswa dalam sangat erat hubungannya dengan kebutuhan
mengikuti pelajaran IPA di sekolah tidak seperti aktualisasi diri sehingga motivasi paling besar
mengikuti pelajaran lainnya. pengaruhnya pada kegiatan belajar siswa yang
Berdasarkan hasil observasi dan bertujuan untuk mencapai prestasi belajar yang
wawancara peneliti dengan guru-guru di SMP maksimal. Motivasi belajar dapat timbul karena
yang berada di kecamatan Telagasari kabupaten faktor intrinsik, berupa hasrat dan keinginan
Karawang, diperoleh informasi bahwa pada saat berhasil dan dorongan kebutuhan belajar,
guru memberikan soal tidak semua siswa harapan akan cita-cita. Sedangkan faktor
langsung mengerjakan karena kurang percaya ekstrinsiknya adalah adanya penghargaan,
diri takut jawaban yang diberikan salah sehingga lingkungan belajar yang kondusif, dan kegiatan

30
Biodidaktika: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol. 14 No. 1 Januari 2019
p-ISSN: 1907-087X; e-ISSN: 2527-4562
belajar yang menarik (Hamzah B. Uno, 2007: pernah dialami oleh orang lain”. Sedangkan
23). menurut Gestalt dalam Slameto (2003: 9) bahwa
“belajar adalah usaha seseorang untuk
Kemandirian Belajar menghubungkan suatu pelajaran dengan
Istilah kemandirian menurut KBBI (2008: pelajaran yang lain sebanyak mungkin”. Hal ini
281) adalah hal/keadaan dapat berdiri sendiri menunjukkan bahwa dalam proses belajar
tanpa bergantung pada orang lain. Menurut adanya sejumlah pengetahuan dan pemahaman
Berliner dan Shaefer (1996: 72) hahwa yang diterima siswa dari bahan atau materi
“kemandirian diartikan sebagai suatu keinginan pelajaran yang diterimannya. Dalam penerimaan
untuk menguasai/mengontrol/tindakan sendiri materi pelajaran tersebut dilakukan secara sadar.
bebas dari kontrol orang lain”. Holsten (1987: Perubahan dalam diri siswa yang disebabkan
40) menerangkan bahwa “kemandirian belajar karena belajar terjadi secara sadar, yaitu siswa
adalah sikap mandiri yang dengan inisiatifnya sendiri yang mengusahakan untuk memahami
sendiri mendesak jauh ke belakang setiap materi yang diterimannya dan menyadari adanya
pengendalian asing”. Sedangkan menurut Thoha perubahan dalam dirinya.
(1996:121) “kemandirian merupakan sifat dan Prestasi belajar merupakan tolak ukur yang
perilaku mandiri yang merupakan salah satu digunakan untuk menentukan tingkat
unsur sikap”. Sementara sikap menurut Myers keberhasilan siswa dalam mengetahui dan
sebagai mana dikutip oleh Bimo Walgito (2002: memahami suatu mata pelajaran, biasanya
10) adalah “A predispositiontoward some dinyatakan dengan nilai yang berupa huruf atau
object”, artinya sebuah predisposisi menuju angka-angka. Prestasi belajar dapat berupa
beberapa object yaitu sesuatu yang didasari pada keterampilan, nilai dan sikap setelah siswa
satu keyakinan, perasaan dan perilaku secara mengalami proses belajar. Melalui proses
tendensius didasarkan pada obyek. belajar mengajar diharapkan siswa memperoleh
Jika kemandirian ini diterapkan dalam kepandaian dan kecakapan tertentu serta
proses pembelajaran, maka kita mengenalnya perubahan-perubahan pada dirinya. Dimyati dan
dengan istilah kemandirian belajar. Menurut Mudjiono (2004: 3-4) juga menyebutkan
Dimyati (1998) sebagaimana yang dikutip oleh “prestasi belajar merupakan hasil dari suatu
Indriani dalam Nuraeni (2011: 15) “kemandirian interaksi tindak belajar dan tindak mengajar”.
belajar dapat diartikan sebagai aktivitas belajar Dari sisi guru, tindak mengajar diakhiri dengan
dan berlangsungnya lebih didorong oleh proses evaluasi prestasi belajar. Dari sisi siswa,
kemauan sendiri, pilihan sendiri dan tanggung prestasi belajar merupakan berakhirnya
jawab sendiri dari pembelajar”. Siswa dikatakan pengajaran dari puncak proses belajar.
telah mampu belajar secara mandiri apabila Selanjutnya menurut Slameto (2003:15)
telah mampu melakukan tugas belajar tanpa menyatakan ”prestasi belajar adalah suatu
ketergantungan dengan orang lain. Menurut proses usaha yang dilakukan seseorang untuk
Tahar (2003) kemandirian belajar memperoleh suatu perubahan tingkah laku yang
mendeskripsikan sebuah proses dimana individu baru secara keseluruhan sebagai hasil
mengambil inisiatif sendiri, dengan atau tanpa pengalamannya sendiri”. Hamalik (2003:80)
bantuan orang lain, untuk mendiagnosis menyatakan bahwa perubahan disini dapat
kebutuhan belajar, memformulasikan tujuan diartikan terjadinya peningkatan dan
belajar, merumuskan tujuan belajar, pengembanganyang lebih baik di bandingkan
mengidentifikasi sumber belajar, memilih dan dengan sebelumnya, misalnya dari tidak tau
menentukan pendekatan strategi belajar, serta menjadi tahu.
melakukan evaluasi prestasi belajar.
METODE PENELITIAN
Hasil Belajar IPA Metode yang digunakan dalam penelitian
Good dan Brophy berpendapat dalam ini adalah metode survey, yaitu metode
Ngalim Purwanto (2007: 85) menyatakan bahwa penelitian yang digunakan untuk mengungkap
“belajar adalah sebuah kegiatan rutinitas pengaruh dari beberapa variabel yang
manusia yang menggambarkan proses diantaranya motivasi dan kemandirian belajar
perubahan pemahaman, sikap, pengetahuan, terhadap prestasi belajar IPA. Menurut M.
informasi, kemampuan dan keterampilan yang Singarimbun (1987: 3) “penelitian survey adalah
relatif permanen melalui pengalaman yang penelitian yang mengambil sampel dari satu
pernah dialami dirinya sendiri maupun yang populasi dan menggunakan kuisioner sebagai

31
Biodidaktika: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol. 14 No. 1 Januari 2019
p-ISSN: 1907-087X; e-ISSN: 2527-4562
alat pengumpulan data yang pokok”. Waktu memilih anggota sampel dari setiap cluster yang
penelitian dilaksanakan pada bulan September ada. Jumlah anggota sampel dalam penelitian ini
tahun 2013 sampai dengan bulan Desember adalah 60 orang siswa.
tahun 2013. Penelitian dilakukan di Sekolah
Menengah Pertama (SMP) Negeri yang ada di HASIL PENELITIAN
kecamatan Telagasari Karawang yaitu SMPN 1 Pengaruh Motivasi Belajar (X1) dan
Telagasari, SMPN 2 Telagasari dan SMPN 3 Kemandirian Belajar (X2) Secara Bersama-
Telagasari. Pemilihan tempat penelitian sama Terhadap Hasil Belajar IPA (Y)
didasarkan atas kesesuaian antara tujuan Hipotesis statistik yang akan dibuktikan
penelitian dan kemudahan peneliti dalam adalah :
menjangkau daerah penelitian. H0 : βy.1 = βy2 = 0
Populasi target pada penelitian ini adalah H1 : βy.1 ≠ 0 atau βy2 ≠ 0;
siswa SMP Negeri yang ada di kecamatan artinya:
Telagasari Kabupaten Karawang tahun H0: tidak terdapat pengaruh motivasi belajar
pelajaran 2013/2014. Populasi terjangkaunya (X1) dan kemandirian belajar (X2) secara
adalah siswa kelas IX SMP Negeri yang ada di bersama-sama terhadap hasil belajar IPA (Y)
kecamatan Telagasari kabupaten Karawang H1: terdapat pengaruh motivasi belajar (X1)
tahun pelajaran 2013/2014. dan kemandirian belajar (X2) secara
Teknik pemilihan sampel dalam penelitian bersama-sama terhadap hasil belajar IPA (Y)
ini menggunakan teknik gabungan antara Untuk membuktikan hipotesis tersebut,
cluster, proporsional dan random. Teknik cluster digunakan hasil perhitungan yang dilakukan
digunakan dalam mengelompokkan calon dengan bantuan komputer melalui program
responden menurut sekolahnya, teknik aplikasi SPSS 17.0. Hasil perhitungan dapat
proporsional digunakan untuk menentukan dilihat pada Tabel 1.
jumlah anggota sampel dari setiap cluster,
sedangkan teknik random digunakan dalam

Tabel 1. Hasil Perhitungan Koefisien Korelasi Pengaruh Variabel X1 dan X2 terhadap Variabel Y
Model Summary

Model R R Square Adjusted R Square Std. Error of the Estimate

1 .748a .559 .543 8.76943

a. Predictors: (Constant), Kemandirian_Belajar, Motivasi_Belajar

Dari Tabel 1. terlihat bahwa koefisien motivasi belajar (X1) dan kemandirian belajar
korelasi ganda pengaruh variabel bebas motivasi (X2) secara bersama-sama terhadap prestasi
belajar (X1) dan kemandirian belajar (X2) secara belajar IPA (Y).
bersama-sama terhadap prestasi belajar IPA (Y) Sedangkan koefisien determinasinya
adalah sebesar 0,748. adalah sebesar 55,9% menunjukkan bahwa
Perhitungan pengujian signifikansi besarnya kontribusi motivasi belajar dan
koefisien korelasi ganda ini bisa dilihat di kemandirian belajar secara bersama-sama
Lampiran 14. Dari perhitungan tersebut terhadap hasil belajar IPA adalah sebesar 55,9%,
diperoleh bahwa koefisien korelasi tersebut sisanya (44,1%) karena pengaruh faktor lain.
signifikan, dengan kata lain bahwa terdapat
pengaruh yang signifikan variabel bebas

32
Biodidaktika: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol. 14 No. 1 Januari 2019
p-ISSN: 1907-087X; e-ISSN: 2527-4562
Tabel 2. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Persamaan Garis Regresi Pengaruh Variabel X 1 dan X2
terhadap Variabel Y
Coefficientsa
Standardized
Unstandardized Coefficients
Model Coefficients t Sig.
B Std. Error Beta
(Constant) 4.418 8.497 .520 .605
1 Motivasi_Belajar .284 .085 .388 3.343 .001
Kemandirian_Belajar .333 .089 .434 3.742 .000
a. Dependent Variable: Hasil_Belajar_IPA

Tabel 3. Rekapitulasi Hasil Perhitungan Pengujian Signifikasi Koefisien Regresi Pengaruh Variabel X 1
dan X2 terhadap Variabel Y
ANOVAb

Model Sum of Squares df Mean Square F Sig.

Regression 5552.272 2 2776.136 36.099 .000a

1 Residual 4383.461 57 76.903


Total 9935.733 59
a. Predictors: (Constant), Kemandirian_Belajar, Motivasi_Belajar
b. Dependent Variable: Hasil_Belajar_IPA

Untuk pengujian hipotesis melalui analisis Dari Tabel 3, terlihat bahwa nilai Sig = 0.000
regresi diperoleh hasil perhitungan terlihat pada dan Fhitung = 36,099, sedangkan Ftabel = 3,15.
Tabel 2. dan Tabel 3, Dari Tabel 2. diperoleh Karena nilai Sig < 0,05 dan Fhitung > Ftabel maka
persamaan garis regresi yang merepresentasikan H0 ditolak yang berarti bahwa koefisien regresi
pengaruh variabel X1 dan X2 terdahap variabel tersebut signifikan. Dengan kata lain bahwa
Y, yaitu 𝐘̂ = 4.418 + 0,284 X1 + 0,333 X2. terdapat pengaruh variabel bebas motivasi
Pengujian signifikansi garis regresi tersebut belajar (X1) dan kemandirian belajar (X2) secara
adalah dengan memperhatikan hasil perhitungan bersama-sama terhadap hasil belajar IPA (Y).
yang ada pada Tabel 3. Menurut ketentuan yang Dari hasil pengujian korelasi maupun
ada, kriteria signifikansi regresi tersebut adalah pengujian regresi tersebut maka bisa
“jika Sig < 0.05 maka H0 ditolak” atau “jika disimpulkan bahwa terdapat pengaruh yang
Fhitung > Ftabel maka H0 ditolak”, yang berarti signifikan variabel bebas motivasi belajar (X1)
bahwa koefisien regresi tersebut signifikan, dan kemandirian belajar (X2) secara bersama-
dengan kata lain terdapat pengaruh yang sama terhadap variabel terikat Y (hasil belajar
signifikan variabel bebas X1 dan X2 terhadap IPA).
variabel terikat Y. Nilai Sig adalah bilangan
yang tertera pada kolom Sig dalam Tabel 3. Pengaruh Motivasi Belajar (X1) terhadap
Nilai Fhitung adalah bilangan yang tertera pada Hasil Belajar IPA (Y)
kolom F dalam Tabel 3. Sedangkan nilai Ftabel Hipotesis statistik yang akan dibuktikan
adalah nilai tabel distribusi F untuk taraf nyata adalah :
5% dengan derajat pembilang (k) = 2 dan derajat H0 : βy1 = 0
penyebut (n – k – 1) = 57 dimana n adalah H1 : βy1 ≠ 0;
banyaknya responden, dan k adalah banyaknya artinya:
variabel bebas. H0: tidak terdapat pengaruh motivasi belajar
(X1) terhadap hasil belajar IPA (Y)

33
Biodidaktika: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol. 14 No. 1 Januari 2019
p-ISSN: 1907-087X; e-ISSN: 2527-4562
H1: terdapat pengaruh motivasi belajar (X1) H0 ditolak”, yang berarti bahwa terdapat
terhadap hasil belajar IPA (Y) pengaruh yang signifikan variabel bebas X2
terhadap variabel terikat Y. Nilai Sig adalah
Untuk membuktikan hipotesis tersebut bilangan yang tertera pada kolom Sig untuk baris
adalah dengan memperhatikan nilai/bilangan Kemandirian_Belajar (Variabel X2) dalam
yang tertera pada kolom t atau kolom Sig untuk Tabel 2. Nilai thitung adalah bilangan yang tertera
baris Motivasi_Belajar (Variabel X1) pada Tabel pada kolom t untuk baris Kemandirian_Belajar
4.7. Menurut ketentuan yang ada, kriteria (Variabel X2) dalam Tabel 2. Sedangkan nilai
signifikansi regresi tersebut adalah “jika thitung > ttabel adalah nilai tabel distribusi t untuk taraf
ttabel maka H0 ditolak” atau “jika Sig < 0,05 maka nyata 5% dengan derajat kepercayaan (df = n –
H0 ditolak”, yang berarti bahwa terdapat 2) = 58 dimana n adalah banyaknya responden.
pengaruh yang signifikan variabel bebas X1 Dari Tabel 2, terlihat bahwa nilai Sig =
terhadap variabel terikat Y. Nilai Sig adalah 0.000 dan thitung = 3,742, sedangkan ttabel = 1,67.
bilangan yang tertera pada kolom Sig untuk baris Karena nilai Sig < 0,05 dan thitung > ttabel maka
Motivasi_Belajar (Variabel X1) dalam Tabel H0 ditolak yang berarti terdapat pengaruh yang
4.7. Nilai thitung adalah bilangan yang tertera pada signifikan variabel bebas X2 (kemandirian
kolom t untuk baris Motivasi_Belajar (Variabel belajar) terhadap variabel terikat Y (hasil belajar
X1) dalam Tabel 4.7. Sedangkan nilai ttabel adalah IPA).
nilai tabel distribusi t untuk taraf nyata 5% Dari hasil pengujian korelasi, pengujian
dengan derajat kepercayaan (df = n – 2) = 58 regresi maupun dengan melihat model garis
dimana n adalah banyaknya responden. tersebut maka bisa disimpulkan bahwa terdapat
Dari Tabel 4.7, terlihat bahwa nilai Sig = pengaruh yang signifikan variabel bebas X2
0.001 dan thitung = 3,343, sedangkan ttabel = (kemandirian belajar) terhadap variabel terikat
1,67. Karena nilai Sig < 0,05 dan thitung > ttabel Y (hasil belajar IPA).
maka H0 ditolak yang berarti terdapat pengaruh
yang signifikan variabel bebas X1 (motivasi Pengaruh Motivasi Belajar dan Kemandirian
belajar) terhadap variabel terikat Y (hasil belajar Belajar Siswa Secara Bersama-sama
IPA). terhadap Hasil Belajar Siswa pada Pelajaran
Dari hasil pengujian korelasi, pengujian IPA
regresi maupun dengan melihat model garis Dari deskripsi data setelah dilakukan
tersebut maka bisa disimpulkan bahwa terdapat analisis korelasi diperoleh koefisien korelasi
pengaruh yang signifikan variabel bebas X1 sebesar 0,748 dan koefisien determinasi
(motivasi belajar) terhadap variabel terikat Y sebesaar 55,9%, setelah dilakukan pengujian
(hasil belajar IPA). dengan program SPSS terbukti bahwa koefisien
korelasi tersebut signifikan. Hal ini berarti
Pengaruh Kemandirian Belajar (X2) bahwa terdapat pengaruh variabel bebas X1
terhadap Hasil Belajar IPA (Y) (motivasi belajar) dan X2 (kemandirian belajar)
Hipotesis statisti yang akan dibuktikan secara bersama-sama terhadap variabel terikat Y
adalah : (hasil belajar IPA).
Sedangkan dari analisis regresi diperoleh
H0 : βy2 = 0 persamaan garis regresi 𝐘 ̂= 4,418 + 0,284
H1 : βy2 ≠ 0 ; X1 + 0,333 X2. Nilai konstanta = 4,418
artinya: menunjukkan bahwa dengan motivasi belajar
H0: tidak terdapat pengaruh kemandirian dan kemandirian belajar siswa paling rendah
belajar (X2) terhadap hasil belajar IPA (Y) sulit bagi siswa tersebut untuk bisa meraih hasil
H1: terdapat pengaruh kemandirian belajar belajar yang baik, sedangkan nilai koefisien
(X2) terhadap hasil belajar IPA (Y) regresi sebesar 0,284 dan 0,333 menunjukkan
bahwa terdapat pengaruh positif variabel bebas
Untuk membuktikan hipotesis tersebut X1 (motivasi belajar) dan X2 (kemandirian
adalah dengan memperhatikan nilai/bilangan belajar) secara bersama-sama terhadap variabel
yang tertera pada kolom t atau kolom Sig untuk terikat Y (hasil belajar IPA). Angka koefisien
baris Kemandirian_Belajar (Varia-bel X2) pada regresi tersebut juga menunjukkan bahwa setiap
Tabel 4.7. Menurut ketentuan yang ada, kriteria ada kenaikan satu nilai motivasi belajar maka
signifikansi regresi tersebut adalah “jika thitung > akan terdapat kenaikan hasil belajar siswa
ttabel maka H0 ditolak” atau “jika Sig < 0,05 maka sebesar 0,284, dan setiap ada kenaikan satu nilai

34
Biodidaktika: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol. 14 No. 1 Januari 2019
p-ISSN: 1907-087X; e-ISSN: 2527-4562
kemandirian belajar siswa maka akan terdapat kebiasaan belajar yang sehat melalui
kenaikan hasil belajar siswa sebesar 0,333. penyusunan jadwal belajar dan
Menurut teori sintesa yang ada di Bab II, melaksanakannya dengan tekun.
motivasi belajar adalah sesuatu yang dapat Kemandirian belajar seseorang sangat
membangkitkan atau mendorong seseorang tergantung pada seberapa jauh seseorang
untuk menjadi giat belajar dalam mencapai cita- tersebut dapat balajar mandiri. Dalam belajar
cita yang ia inginkan berusaha untuk mandiri siswa akan berusaha sendiri terlebih
mengetahui suatu pelajaran dengan cara dahulu untuk mempelajari serta memahami isi
mengetahui, mengikuti, memahami pelajaran, pelajaran yang di baca atau dilihatnya melalui
memusatkan perhatian, belajar lebih giat, dan media pandang dan yang di dengar. Jika siswa
akhirya mencapai prestasi yang diinginkan. mendapat kesulitan barulah siswa tersebut akan
Kemandirian belajar adalah keadaan seseorang bertanya atau mendiskusikan dengan teman,
yang dapat melakukan sendiri tanpa tergantung guru atau pihak lain lain yang sekiranya lebih
kepada orang lain dalam melakukan kegiatan berkompeten dalam mengatasi kesulitan
belajar. Dengan kata lain kegiatan belajar yang tersebut. Siswa yang mandiri akan mampu
dilakukan seseorang tanpa dibantu atau mencari sumber belajar yang dibutuhkan serta
dibimbing oleh orang lain, melainkan secara harus mempunyai kreativitas inisiatif sendiri dan
sadar mau melakukan perencanaan, mampu bekerja sendiri dengan merujuk pada
penjadwalan dan aktivitas belajar secara bimbingan yang diperolehnya.
mandiri. Sedangkan hasil belajar siswa pada Hasil belajar merupakan perubahan-
mata pelajaran IPA adalah tingkat pencapaian perubahan dalam diri siswa sebagai hasil dari
kemampuan pengetahuan siswa pada materi proses belajar atau selama ia berinteraksi dengan
ilmu IPA, serta pencapaian ketrampilan dan lingkungan belajarnya. Prestasi hasil belajar
sikap yang terkait dengan wawasan tentang ilmu seseorang (siswa) ditentukan oleh faktor dalam
IPA. dirinya dan faktor lingkungan. Hal ini sangat
Seseorang dikatakan berhasil dalam perlu untuk dipahami oleh guru sebagi
belajar apabila didalam dirinya sendiri ada pembimbing di kelas, agar dalam melakukan
keinginan untuk belajar, sebab tanpa mengerti proses pembelajaran tidak menganggap bahwa
apa yang akan dipelajari dan tidak memahami kemampuan siswanya sama. Jika guru sudah
mengapa hal tersebut perlu dipelajari, maka memahami karakter, potensi dengan segala
kegiatan belajar mengajar sulit untuk mencapai kelebihan dan kelemahan yang dimiliki para
keberhasilan. Keinginan atau dorongan inilah siswanya, maka hal ini akan menjadi dasar
yang disebut sebagai motivasi. perencanaan, pemilihan, penggunaan dan
Dengan motivasi orang akan terdorong bentuk bimbingan yang harus dilakukan guru
untuk bekerja mencapai sasaran dan tujuannya dalam mengupayakan pencapiyan prestasi
karena yakin dan sadar akan kebaikan, belajar yang optimal.
kepentingan dan manfaatnya. Bagi siswa Dalam panduan penilaian Sekolah
motivasi ini sangat penting karena dapat Menengah Pertama tahun ajaran 2012/2013,
menggerakkan perilaku siswa kearah yang tentang pembelajaran IPA khususnya kelas IX
positif sehingga mampu menghadapi segala dikemukakan bahwa indikator keberhasilan
tuntutan, kesulitan serta menanggung resiko siswa dalam pembelajaran dapat di lihat dari
dalam belajarnya. penguasaan konsep dan penerapan. Untuk
Dalam kaitannya dengan belajar, motivasi melihat penguasaan konsep pada siswa guru
sangat erat hubungannya dengan kebutuhan dapat melihat dari tes tertulis, proyek, sikap dan
aktualisasi diri sehingga motivasi paling besar penugasan/PR. Sedangkan untuk melihat
pengaruhnya pada kegiatan belajar siswa yang kemampuan siswa dalam penerapan dengan cara
bertujuan untuk mencapai prestasi tinggi. melihat kinerja, produk (hasil pekerjaan siswa),
Apabila tidak ada motivasi belajar dalam diri portofolio (catatan tentang perilaku siswa
siswa, maka akan menimbulkan rasa malas sehari-hari sebagi hasil dari belajar), Self
untuk belajar baik dalam mengikuti proses Assesmen, dan Tugas/PR.
belajar mengajar maupun mengerjakan tugas-
tugas individu dari guru. Orang yang Dari pembahasan di atas dapat ditarik
mempunyai motivasi yang tinggi dalam belajar kesimpulan bahwa motivasi belajar yang
maka akan timbul minat yang besar dalam dimiliki seseorang akan mempengaruhi
mengerjakan tugas, membangun sikap dan kemandirian belajar dirinya di dalam mencapai

35
Biodidaktika: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol. 14 No. 1 Januari 2019
p-ISSN: 1907-087X; e-ISSN: 2527-4562
suatu prestasi prestasi hasil belajar . Jadi dalam membeelajarkan siswa. Dengan adanya motivasi
hal ini motivasi dan kemandirian belajar secara inilah siswa dapat meningkatkan prestasi
bersama-sama berpengaruh terhadap pencapaian belajarnya.
hasil belajar siswa. Hasil belajar adalah kemampuan-
Dari informasi kuantitatif dan teori tersebut kemampuan yang dimiliki siswa setelah
maka dapat disimpulan bahwa terdapat menerima pengalaman belajarnya.
pengaruh yang signifikan motivasi belajar dan Kemampuan-kemampuan tersebut mencakup
kemandirian belajar secara bersama-sama aspek kognitif, afektif, dan psikomotorik.
terhadap hasil belajar siswa pada pelajaran IPA. Prestasi belajar dapat dilihat melalui kegiatan
evaluasi yang bertujuan untuk mendapatkan data
Pengaruh Motivasi belajar terhadap Hasil pembuktian yang akan menunjukkan tingkat
Belajar IPA kemampuan siswa dalam mencapai tujuan
Dari pengujian hipotesis diperoleh bahwa pembelajaran. Menurut Sardiman (2007)
nilai Sig = 0.001 dan thitung = 3,343 sedangkan “prestasi hasil belajar akan menjadi optimal,
ttabel = 1,67. Karena nilai Sig < 0,05 dan thitung > kalau ada motivasi. Semakin tepat motivasi yang
ttabel maka H0 ditolak yang berarti terdapat diberikan akan semakin berhasil pula pelajaran
pengaruh yang signifikan variabel bebas X1 itu”. Jadi motivasi senantiasa menentukan
(motivasi belajar) terhadap variabel terikat Y intensitas usaha belajar bagi siswa. Bukti bahwa
(hasil belajar IPA). seseorang telah belajar adalah adanya perubahan
Menurut teori sintesa yang ada di Bab II, tingkah laku pada orang tersebut dari tidak
motivasi belajar adalah sesuatu yang dapat mengerti menjadi mengerti dan dari tidak tahu
membangkitkan atau mendorong seseorang tahu. Hasil dari proses pembelajaran tersebut
untuk menjadi giat belajar dalam mencapai cita- disebut prestasi belajar. Hasil belajar seorang
cita yang ia inginkan berusaha untuk siswa ditunjukkan oleh nilai rapor yang dapat
mengetahui suatu pelajaran dengan cara diketahui pada setiap akhir semester. Prestasi
mengetahui, mengikuti, memahami pelajaran, hasil belajar pada seorang siswa tidak hanya
memusatkan perhatian, belajar lebih giat, dan dipengaruhi dari segi kepintaran tetapi dari
akhirya mencapai prestasi yang diinginkan. ketiadaan motivasi terhadap siswa tersebut.
Sedangkan prestasi belajar siswa pada mata Dari informasi kuantitatif dan teori tersebut
pelajaran IPA adalah tingkat pencapaian maka peneliti berkesimpulan bahwa terdapat
kemampuan pengetahuan siswa pada materi pengaruh positif dan signifikan motivasi belajar
ilmu IPA, serta pencapaian ketrampilan dan pada terhadap hasil belajar siswa pada pelajaran
sikap yang terkait dengan wawasan tentang ilmu IPA.
IPA.
Motivasi merupakan dorongan, hasrat, dan Pengaruh Kemandirian Belajar Siswa
penggerak lainnya yang berasal dari dalam diri terhadap Hasil Belajar IPA
manusia, untuk melakukan sesuatu. Motivasi Dari pengujian hipotesis diperoleh bahwa
merupakan suatu proses yang mencerminkan nilai Sig = 0.000 dan thitung = 3,742, sedangkan
interaksi pada diri seseorang yang faktor dadri ttabel = 1,67. Karena nilai Sig < 0,05 dan thitung >
dalam diri siswa maupun dari luar diri siswa. ttabel maka H0 ditolak yang berarti terdapat
Motivasi merupakan salah satu faktor penting pengaruh yang signifikan variabel bebas X2
yang mempengaruhi belajar dan prestasi belajar (kemandirian belajar) terhadap variabe Y (hasil
seseorang, siswa yang memiliki motivasi belajar IPA).
kecenderunagan untuk mencurahkan segala Menurut teori sintesa yang ada di Bab II,
kemampuannya untuk menghasilkan prestasi kemandirian belajar adalah keadaan seseorang
belajar yang optimal sesuai dengan prestasi yang dapat melakukan sendiri tanpa tergantung
belajar yang diharapkan. Semakin tinggi kepada orang lain dalam melakukan kegiatan
motivasi yang dimiliki siswa akan mendorong belajar. Dengan kata lain kegiatan belajar yang
siswa belajar lebih giat lagi dengan frekuensi dilakukan seseorang tanpa dibantu atau
belajarnya menjadi semakin meningkat. Akan dibimbing oleh orang lain, melainkan secara
tetapi, kuat dan lemahnya motivasi seseorang sadar mau melakukan perencanaan,
berbeda, hal itu dipengaruhi oleh faktor cita-cita penjadwalan dan aktivitas belajar secara
atau aspirasi, kemampuan belajar, kondisi siswa, mandiri. Sedangkan hasil belajar siswa pada
kondisi lingkungan sekolah, unsur-unsur mata pelajaran IPA adalah tingkat pencapaian
dinamis dalam belajar dan upaya gurudalam kemampuan pengetahuan siswa pada materi

36
Biodidaktika: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol. 14 No. 1 Januari 2019
p-ISSN: 1907-087X; e-ISSN: 2527-4562
ilmu IPA, serta pencapaian ketrampilan dan KESIMPULAN
sikap yang terkait dengan wawasan tentang ilmu Berdasarkan deskripsi data penelitian dan
IPA. setelah dikalukan analisis, hasil penelitian ini
Kemandirian merupakan salah satu aspek dapat disimpulkan sebagai berikut. Terdapat
kepribadian yang sangat penting bagi individu. pengaruh yang positif dan sangat signifikan
Seseorang dalam menjalani kehidupan ini tidak motivasi dan kemandirian belajar secara
terlepas dari cobaan dan tantangan. Individu bersama-sama terhadap hasil belajar IPA. Hal
yang memiliki kemandirian tinggi relatif mampu ini dibuktikan oleh hasil pengujian hipotesis
menghadapi segala permasalahan karena melalui analisis regresi ganda diperoleh bahwa
individu yang mandiri tidak tergantung pada nilai Sig = 0.000 dan Fhitung = 36,099, sedangkan
orang lain, selalu berusaha menghadapi dan Ftabel = 3,15 sehingga nilai Sig < 0,05 dan Fhitung
memecahkan masalah yang ada. > Ftabel yang berarti regresi tersebut signifikan.
Kemandirian belajar mendeskripsikan Terdapat pengaruh yang positif dan sangat
sebuah proses dimana individu mengambil signifikan motivasi belajar terhadap hasil belajar
inisiatif sendiri, dengan atau tanpa bantuan IPA. Hal ini dibuktikan oleh hasil pengujian
orang lain, untuk mendiagnosis kebutuhan hipotesis yang diperoleh bahwa nilai Sig = 0.001
belajar, memformulasikan tujuan belajar, dan thitung = 3,343, sedangkan ttabel = 1,67
merumuskan tujuan belajar, mengidentifikasi sehingga nilai Sig < 0,05 dan thitung > ttabel yang
sumber belajar, memilih dan menentukan berarti terdapat pengaruh yang signifikan.
pendekatan strategi belajar, serta melakukan Terdapat pengaruh yang positif dan sangat
evaluasi hasil belajar. signifikan kemandirian belajar terhadap hasil
Kemandirian belajar siswa diperlukan agar belajar IPA. Hal ini dibuktikan oleh hasil
mereka mempunyai tanggung jawab dalam pengujian hipotesis yang diperoleh bahwa nilai
mengatur dan mendisiplinkan dirinya, selain itu Sig = 0.000 dan thitung = 3,742, sedangkan ttabel =
dalam mengembangkan kemampuan belajar atas 1,67 sehingga nilai Sig < 0,05 dan thitung > ttabel
kemauan sendiri. Sikap-sikap tersebut perlu yang berarti terdapat pengaruh yang signifikan.
dimiliki oleh siswa sebagai peserta didik karena
hal tersebut merupakan ciri dari kedewasaan DAFTAR PUSTAKA
orang terpelajar. Arikunto, S. 2010. Prosedur Penelitian Suatu
Kemandirian belajar seorang siswa Praktek. Jakarta: Rineka Cipta.
memberikan pengaruh yang sangat besar Aisyiyah, Siti. 2009. Hubungan Antara
terhadap cara belajarnya, jika materi yang di Lingkungan Belajar Dan Motivasi Belajar
pelajari tidak disukai, maka ia tidak mempunyai Dengan Kemandirian Belajar Siswa,
rasa keinginan yang besar untuk memahami Tesis. Jakarta: UNJ.
bahkan mendalami bahan pelajaran itu. Asrori, Muhammad. 2009. Psikologi
Sehingga pada akhirnya siswa itu hasil Pembelajaran. Bandung: Wacana Prima
belajarnya jelek. Hal ini disebabkan karena Basri, Hasan. 2000. Remaja Berkualitas:
bahan pelajaran itu tidak mempunyai daya tarik Problematika Remaja dan Solusinya.
baginya. Jika kemandirian belajar siswa tersebut Jakarta: Pustaka Pelajar.
maksimal maka bahan pelajaran akan lebih Berliner, D.C. & Calfee, R.C. (ed). 1996.
mudah dipelajari dan diingat, karena dengan Handbook of Educational Psycology.
adanya kemandirian belajar akan menambah New York: Simon & Schuster.
giat belajar dan pada akhirnya hasil belajarnya Bimo Walgito. 2002. Psikologi Sosial Suatu
pun akan baik. Hal ini akan lebih baik kalau Pengantar. Yogyakarta: Andi Offset.
didukung dengan bakat siswa yang tinggi. Chabib Thoha, 1994. Kapita Selekta Pendidikan
Dari informasi kuantitatif dan teori tersebut Islam, Yogyakarta: Pustaka Pelajar.
maka peneliti berkesimpulan bahwa terdapat Charles Schaefer. 1996. Bagaiman
pengaruh positif dan signifikan kemandirian Mempengaruhi Anak. Jakarta: Dahara
belajar terhadap hasil belajar siswa pada Press.
pelajaran IPA. Darsono, Max. 2000. Belajar dan Pembelajaran.
Semarang: IKIP Semarang Press.
Depdiknas. 2007. Pedoman Penyusunan
Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan di
Sekolah Dasar: Jakarta.

37
Biodidaktika: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol. 14 No. 1 Januari 2019
p-ISSN: 1907-087X; e-ISSN: 2527-4562
Dimyati. 2004. Belajar dan Pembelajaran. Nuraeni. 2012. Peningkatan Kemandirian
Jakarta: Rineka Cipta Belajar IPA melalui Pembelajaran
Djamarah, S.B. 2002. Strategi Belajar Mengajar. Kooperatif Tipe Group Investigation (GI)
Jakarta: RinekaCipta. di Kelas VIII SMP Negeri 33 Purworejo
Gagne, Robert M. 1998. Essentials of Learning Tahun Pelajaran 2011/2012. download 9
for Instruction. New Jersey: Englewood Juli 2013 dari: http: //www.e-psikologi
Cliffes. .com / remaja/250602.htm
G.R. Terry. 2003. Prinsip-prinsip Manajemen. Nursamsi. 2010. Hubungan Tingkat Pendidikan
Terjemahan J Smith D F M. Jakarta: Bumi Kepala Sekolah Dan Kompetensi Guru
Aksara. Terhadap Menejemen Sekolah, Tesis.
Hamalik, Oemar. 2003. Proses Belajar Jakarta: UNIAT.
Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara Purwanto, M. Ngalim. 2000. Psikologi
Hasibuan, Malayu. 2001. Manajemen Sumber Pendidikan, Bandung: Remaja
Daya Manusia. Jakarta: Bumi Aksara. Rosdakarya.
Hamzah, B. Uno. 2007. Teori Motivasi dan
Pengukurannya: Analisis dalam Bidang Rasyad, Aminuddin. 2006. Teori Belajar dan
Pendidikan. Jakarta: BumiAksara. Pembelajaran. Jakarta: Uhamka Press
Herman Holstin, 1987. Murid Belajar Mandiri. Riyanto, T. 2002. Pembelajaran Sebagai Proses
Bandung: Remaja Rosda Karya. Bimbingan Pribadi. Jakarta: Grasindo.
Hidayatullah, M. Furqon. 2010. Pendidikan Rusyan, Tabrani, A, 1993, Pendekatan Dalam
Karakter: Membangun Peradaban Proses Belajar Mengajar, Bandung:
Bangsa. Surakarta: Yuma Pustaka. Remaja Karya.
Juliani, Rizki. 2013. Penerapan Metode Safari. 2008. Analisis Butir Soal Tes dan Non
Kooperatif Berbasis Lingkungan Alam Tes. Jakarta: CV Purnama.
Sekitar Untuk Meningkatkan Santosa, Murwani. 2005. Statistika Terapan.
Kemampuan Berpikir Induktif Pada Jakarta : Pascasarjana UNJ Di download
Bidang Studi IPA, Tesis. Jakarta: UNJ. 12 Juli 2013 dari : http://
Maslichah Asy’ari. 2006. Penerapan Pendekatan www.u.ac.id/html/strategi-bjj/html.
Sains Teknologi Masyarakat: Dalam Samatowa, U. 2011. Pembelajaran IPA di
Pembelajaran Sains di Sekolah dasar. Sekolah Dasar. Jakarta: PT Indeks,
Yogyakarta: Universitas Sanata Darma. Sardiman, A.M. 2005. Interaksi dan Motivasi
Belajar Mengajar. Jakarta: Raja Grafindo
Muhibbin Syah. 2003. Psikologi Pendidikan Persada.
dengan Pendekatan Baru. Bandung : PT Singarimbun, Masri. 1987. Metode Penelitian
Remaja Rosdakarya. Survey. Yogyakarta: LP3ES.
Mu’tadin, Z. 2002. Kemandirian sebagai Slameto. 2003. Belajar Dan Faktor-Faktor Yang
Kebutuhan Psikologi Remaja. di Mempengaruhinya. Jakarta: Rineka
download 9 Juli 2013 dari: http: //www.e- Cipta.
psikologi .com / remaja/250602.htm. Subiyanto. 1988. Pendidikan IPA. Jakarta;
Nana, Sudjana. 2001. Penelitian Hasil Proses Dikbud.
Belajar Mengajar. Bandung: Remaja Surya, M. 1983. Psikologi Pendidikan.
Rosdakarya. Bandung: Offset. IKIP.
Nasution, S. 1990. Asas-Asas Kurikulum. Sugandi, Nani. 2010. Menumbuhkan
Bandung: Jemmars. Kemandirian. Di download 8 Juli 2013
dari:http://file.upi.edu/Direktori/FIP/JUR
Nawawi, Hadari. 2000. Guru dalam Era ._PSIKOLOGI_PEND_DAN_BIMBING
Reformasi Pendidikan. Jakarta : Bina AN.
Aksara Suhilman, Agus. 2010. Pengaruh Keterampilan
Ngajimin. 2010. Pengaruh Pendekatan Proses IPA dan Motivasi Belajar Siswa
Pembelajaran Dan Motivasi Belajar terhadap Kreativitas Belajar, Tesis.
Terhadap Hasil Belajar Matematika Jakarta: UNINDRA.
(Eksperimen pada siswa SMP di Sumarmo, Utari. 2004. Kemandirian Belajar:
kecamatan Penjaringan – Jakarta Utara). Apa, Mengapa, dan Bagaimana,
Tesis. Jakarta: UNINDRA. dikembangkan pada Peserta Didik.
Bandung: FMIPA UPI. diakses dari http:

38
Biodidaktika: Jurnal Biologi dan Pembelajarannya Vol. 14 No. 1 Januari 2019
p-ISSN: 1907-087X; e-ISSN: 2527-4562
// litbangkemdiknas.net/ datapenelitian / Jauh. Di download 10 Juli 2013 dari :
indexx.php? module=detaildata&id=123 (http://www.psychologymania.com/2013
pada tanggal 12 Juli 2013. /02/aspek-aspek-kemandirian.html.
Syam. 2006. Aspek-Aspek Kemandirian Usman, Moh.Uzer. 2007. Menjadi Guru
Belajar. Di download 8 Juli 2013 dari : Profesional. Bandung: PT. Remaja
(http://www.psychologymania.com/2013 Rosdakarya.
/02/aspek-aspek-kemandirian.html. Yulaelawati, Ella. 2007. Kurikulum dan
Tahar, I. 2003. Hubungan Kemandirian Belajar Pembelajaran Filosofi Teori dan Aplikasi.
dan Hasil belajar Pada Pendidikan Jarak Jakarta: Pakar Raya.

39

Anda mungkin juga menyukai