Anda di halaman 1dari 7

Rangkuman Jurnal tentang Motivasi Belajar

Megawati
200209502109

Program Studi Pendidikan Teknik Informatika dan Komputer


Jurusan Teknik Informatika dan Komputer
Fakultas Teknik
Universitas Negeri Makassar
Tahun 2021
A. RANGKUMAN 3 JURNAL
1. Upaya Meningkatkan Motivasi Belajar Siswa
Dalam dunia pendidikan, terutama dalam kegiatan belajar, bahwa
kelangsungan dan keberhasilan proses belajar mengajar bukan hanya
dipengaruhi oleh faktor intelektual saja, melainkan juga oleh faktor-faktor
non intelektual lain yang tidak kalah penting dalam menentukan hasil
belajar seseorang, salah satunya adalah kemampuan seseorang siswa untuk
memotivasi dirinya.
Jenis-Jenis Motivasi :
1. Motivasi intrinsik, yang timbul dari dalam diri individu, misalnya
keinginan untuk mendapat keterampilan tertentu, memperolah informasi
dan pengertian, mengembangkan sikap untuk berhasil, menyenangi
kehidupan, keinginan diterima oleh orang lain.
2. Motivasi ekstrinsik, yang timbul akibat adanya pengaruh dari luar
individu. Sperti hadiah, pujian, ajakan, suruhan, atau paksaan dari orang lain
sehingga dengan keadaan demikian orang mau melakukan sesuatu.
(Tabrani, 1992: 120)
Motivasi dapat diartikan sebagai kekuatan seseorang yang dapat
menimbulkan tingkat kemauan dalam melaksanakan suatu kegiatan.
Kemauan baik yang bersumber dari dalam diri individu itu sendiri (motivasi
intrinsik) maupun dari luar individu (motivasi ekstrinsik). Seberapa kuat
motivasi yang dimiliki individu akan banyak menentukan kualitas perilaku
yang ditampilkannya, baik dalam konteks belajar, bekerja maupun dalam
kehidupan lainnya. Proses pembelajaran akan berhasil apabila siswa
mempunyai motivasi dalam belajar. Oleh karena itu, guru perlu
menumbuhkan motivasi belajar siswa.Untuk memperoleh hasil belajar yang
optimal, guru dituntut kreatif membangkitkan motivasi belajar siswa.karena
dengan guru kratif menjadikan siswa tergugah dalam pembelajaran yang
akan dialami siswa atau siswa yang sedang mengikuti proses pembelajaran.
2. Pengaruh Motivasi Belajar Siswa Terhadap Pestasi Belajar Ipa Di
Sekolah Dasar
Salah satu faktor yang mempengaruhi prestasi siswa adalah motivasi.
Dengan adanya motivasi, siswa akan belajar lebih keras, ulet, tekun dan
memiliki dan memiliki konsentrasi penuh dalam proses belajar
pembelajaran. Dorongan motivasi dalam belajar merupakan salah satu hal
yang perlu dibangkitkan dalam upaya pembelajaran di sekolah.
IPA sebagai salah satu mata pelajaran di sekolah, dapat memberikan
peranan dan pengalaman bagi siswa. Hasil pembelajaran IPA pun dapat
sangat dipengaruhi oleh motivasi dari siswa. Baik itu motivasi internal
maupun motivasi eksternal. Pembelajaran IPA dilakukan dengan berbagai
upaya, yaitu salah satunya melalui peningkatan motivasi belajar. Dalam hal
belajar siswa akan berhasil jika dalam dirinya sendiri ada kemauan untuk
belajar dan keinginan atau dorongan untuk belajar, karena dengan
peningkatan motivasi belajar maka siswa akan tergerak, terarahkan sikap
dan perilaku siswa dalam belajar, dalam hal ini belajar IPA.
Berdasarkan pengolahan dan analisis data dengan dibantu program SPSS
16.0 diperoleh koefisien korelasi (r) sebesar 0,693 artinya motivasi belajar
dengan prestasi belajar siswa memiliki pengaruh yang signifikan, dengan
demikian dapat disimpulkan bahwa terdapat pengaruh motivasi belajar
terhadap prestasi belajar IPA”. Setelah dikorelasikan menunjukkan
interprestasi tingkat reliabilitas tinggi besarnya pengaruh motivasi belajar
terhadap prestasi belajar IPA siswa kelas IV SDN Tarumanagara Tawang
Tasikmalaya adalah sebesar 48,1%.

3. Motivasi Belajar Dan Faktor-Faktor Yang Berpengaruh: Sebuah


Kajian Pada Interaksi Pembelajaran Mahasiswa
Dewasa ini, seiring dengan pertumbuhan perguruan tinggi yang makin
pesat, maka tingkat persaingan di antara perguruan tinggi dalam
memperebutkan calon mahasiswa, juga menjadi semakin ketat. Hanya
tersedia satu jalan bagi perguruan tinggi yang ingin bertahan dalam
persaingan tersebut, yaitu melalui kualitas lulusan yang dihasilkannya.
Terdapat dua faktor yang membuat seseorang dapat termotivasi untuk
belajar, yaitu: (1) motivasi belajar berasal dari faktor internal. Motivasi ini
terbentuk karena kesadaran diri atas pemahaman betapa pentingnya belajar
untuk mengembangkan dirinya dan bekal untuk menjalani kehidupan; dan
(2) motivasi belajar dari faktor eksternal, yaitu dapat berupa rangsangan dari
orang lain, atau lingkungan sekitarnya yang dapat memengaruhi psikologis
orang yang bersangkutan.
Dapat dikatakan bahwa motivasi belajar mahasiswa merupakan faktor yang
paling menentukan dalam menciptakan sarjana yang berkualitas. Sehingga
sejalan dengan tekad Universitas Negeri Malang untuk menghasilkan
sarjana yang berkualitas, tekad itu kiranya dibarengi dengan upaya untuk
meningkatkan motivasi belajar mahasiswanya.
Faktor-faktor intrinsik yang mempengaruhi motivasi belajar mahasiswa
ialah: (1) minat terhadap bidang ilmu yang dipelajarinya; dan (2)
orientasinya dalam mengikuti pendidikan tinggi. Sementara untuk faktor-
faktor ekstrinsiknya ialah: (1) kualitas dosen yang mengajar; (2) bobot
materi kuliah yang diajarkan; (3) metode perkuliahan yang digunakan
dosen; (4) kondisi dan suasana ruang kuliah; dan (5) fasilitas perpustakaan
yang dapat dimanfaatkan oleh mahasiswa.
Motivasi belajar dalam dunia pendidikan merupakan salah satu hal yang
penting. Tanpa motivasi, seseorang tentu tidak akan mendapatkan proses
belajar yang baik. Motivasi merupakan langkah awal terjadinya
pembelajaran yang baik. Pembelajaran dikatakan baik jika tujuan awal,
umum dan khusus tercapai. Orang dewasa yang mempunyai need to know /
kebutuhan akan keingintahuan yang tinggi, mempunyai karakteristik yang
berbeda dalam hal psikologis mereka. Motivasi belajar tentu berkaitan
dengan psikologis peserta didik orang dewasa. Terkadang, motivasi belajar
dapat pula terpengaruh oleh beberapa sebab, berikut dijabarkan berbagai
sebab/faktor yang dapat menurunkan motivasi belajar peserta didik orang
dewasa.
B. LITERASI MOTIVASI BELAJAR
Meningkatkan Motivasi Belajar Peserta Didik Sekolah Dasar Kelas 1 melalui
Literasi Digital
Semenjak Maret 2020, pemerintah Indonesia memberlakukan Pembelajaran Jarak
Jauh (PJJ) dikarenakan pandemi Covid-19. Tentunya ini menjadi sebuah perubahan
besar bagi dunia pendidikan. emua elemen akademisi perlu memutar otak
bagaimana pembelajaran yang efektif bisa tetap berjalan. Seluruh kegiatan belajar-
mengajar berganti menjadi sinkronus dan asinkronus. Sinkronus yang berarti
dilakukan serentak dalam waktu yang sama, sedangkan asinkronus adalah yang
dilakukan dalam waktu yang berbeda.
Khususnya peserta didik yang baru memasuki dunia belajar di Sekolah Dasar
mengalami banyak kesulitan berhadapan dengan Pembelajaran Jarak Jauh. Peserta
didik perlu didampingi oleh para orang tua untuk pengawasan dalam menggunakan
alat digital yang digunakan selama pembelajaran.
Menjadi PR besar untuk para orang tua mendampingi para peserta didik.
Sebelum pandemi terjadi, orang tua terbiasa mendelegasikan anaknya ke sebuah
lembaga pendidikan. Kendala terkait pembelajaran di masa pandemi ini terasa lebih
berat bagi kedua orang tuanya bekerja. Mereka harus mampu membagi waktu dan
tenaga untuk mengurus rumah dan pekerjaannya.
Konten ini telah tayang di Kompasiana.com dengan judul "Meningkatkan Motivasi
Belajar Peserta Didik Sekolah Dasar Kelas 1 melalui Literasi Digital",
Ketika harus melakukan pendampingan belajar anaknya maka akan merasakan
kesulitan. Belum lagi jika masih dihadapkan dengan pengasuhan pada anaknya
yang masih balita.
Ada juga yang bercerita mengenai kendala ekonomi, yang menyebabkan
terhambatnya pembelajaran dikarenakan memerlukan biaya kuota yang cukup
besar. Negara Indonesia dengan wilayah kepulauannya masih memerlukan
dukungan fasilitas jaringan internet yang memadai.
Fasilitias tersebut disediakan untuk memenuhi menunjang proses pembelajaran
daring secara menyeluruh. Indonesia dengan latar belakang penduduknya yang
heterogen, memiliki banyak tantangan dalam pelaksanaan PJJ atau pembelajaran
daring ini. Dari aspek ekonomi, sosial dan budaya, serta kemampuan
intelektualnya, masyarakat Indonesia masih sangat memerlukan pendampingan
dalam menghadapi situasi pandemi yang masih cukup panjang.
Dari bermacam kesulitan yang telah terjadi, orang tua sudah melakukan usaha
terbaiknya dalam memenuhi hak-hak anak untuk mendapatkan pendidikan. Namun
terkadang peserta didik mengalami kebosanan dalam PJJ.
Hal yang penulis lakukan dalam mensiasati kebosanan tersebut dengan
melakukannya melalui media berhubungan dengan literasi digital yang dibuat se-
kreatif mungkin untuk menambah motivasi dan semangat peserta didik. Peserta
didik terlihat antusias ketika belajar dengan games dan tontonan edukasi.
Melalui literasi digital yang dikemas dengan games pembelajaran motivasi anak
meningkat, hal ini sesuai yang disampaikan Mulyati (2020)(dalam Henry
(2010:53–
54)) yang mengemukakan tentang dampak positif penggunaan game yang
salahsatunya adalah game menyenangkan dan menghibur serta game member
ikan latihan untuk pemecahan masalah dan logika.
Peran penulis selama menjalankan KKN diantaranya membuat media
pembelajaran, memberikan pengajaran secara langsung juga turut serta membantu
para guru di sekolah. Melalui pembelajaran yang menyenangkan, peran orangtua
dalam mendampingi anaknya belajar akan lebih optimal. Lembaga pendidikan dan
para pendidik dalam pembelajaran harus menguatkan perannya dalam berinovasi
dan beradapatasi dengan teknologi.

Penulis : Hasna Aulia Ramadhan


DPL : Ibu Nenden Rani Rinekasari S.P., M.Pd
Tim 34 KKN Tematik UPI Tahun 2021
DAFTAR PUSTAKA
https://www.bing.com/search?q=jurnal+tentang+motivasi+belajar&cvid=0d16839
a66b944918f06f79734cb0382&aqs=edge.1.69i57j0l4.6434j0j1&pglt=2083&PC=
ASTS&first=6&FORM=PERE
https://www.bing.com/search?q=jurnal+tentang+motivasi+belajar&cvid=0d16839
a66b944918f06f79734cb0382&aqs=edge.1.69i57j0l4.6434j0j1&pglt=2083&PC=
ASTS&first=6&FORM=PERE
https://www.bing.com/search?q=jurnal+tentang+motivasi+belajar&cvid=0d16839
a66b944918f06f79734cb0382&aqs=edge.1.69i57j0l4.6434j0j1&pglt=2083&PC=
ASTS&first=6&FORM=PERE

Anda mungkin juga menyukai