Anda di halaman 1dari 7

PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN KREATIF DAN

TINGKAT PEMAHAMAN TERHADAP MOTIVASI BELAJAR


SISWA KELAS XI KOMPETENSI KEAHLIAN OTOMATISASI
DAN TATA KELOLA PERKANTORAN
SMK NEGERI 1 BANTUL

Oleh:
SYAIFUL NURCHOLIS SYAFEI
NIM.16802244011

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN ADMINISTRASI PERKANTORAN


JURUSAN PENDIDIKAN ADMINISTRASI
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI YOGYAKARTA
2021
BAB I
PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Pendidikan merupakan usaha yang memiliki peran sangat penting bagi
kehidupan manusia. Dengan adanya pendidikan seseorang dapat menambah
dan menimbulkan potensi untuk memiliki pengetahuan, sikap serta
keterampilan yang dimilikinya, sehingga akan menjadi seseorang yang
memiliki potensi yang berkembang lebih baik yaitu dengan melalui adanya
usaha kegiatan pembelajaran. (Kharisma D Rahmatika, Teguh Prasetyo, 2019).
Oleh karenanya pendidikan merupakan suatu upaya untuk membuat suatu
kondisi belajar dalam rangka meraih hal yang diinginkan atau cita-cita.
Tentunya dalam kegiatan belajar mengajar diperlukan seseorang yang bisa dan
mampu mendidik seseorang dengan memberikan pembelajaran yang aktif,
kondusif, bermakna, dan bisa belajar dengan menyenangkan serta dapat
mengembangkan keinginan siswa supaya terus belajar dengan nyaman dan
baik, tak lain yaitu dengan bantuan adanya pendidik yang berkompetensi yang
bisa mengajar.
Belajar adalah suatu proses yang kompleks yang terjadi pada diri setiap
orang sepanjang hidupnya. Proses belajar itu terjadi karena adanya interaksi
antara seseorang dengan lingkungannya. Oleh karena itu, belajar dapat terjadi
kapan saja dan dimana saja. (Yunita Djauhari, 2020)
Belajar merupakan adanya perubahan perilaku seseorang untuk
mengembangkan sikap (tingkah laku), pengetahuan, dan keterampilan menjadi
lebih baik. Proses kegiatan belajar mengajar agar berhasil dengan sesuai yang
diinginkan apabila peran guru berinteraksi dengan siswanya selalu memberikan
dorongan, memfasilitasi tanpa mendominasi, memberikan siswa peluang untuk
dapat belajar secara aktif, serta membimbing siswa dan untuk mengembangkan
bakat, sikap dan minat melalui kegiatan belajar yang terencana. (Kharisma D
Rahmatika, Teguh Prasetyo, 2019)
Kegiatan belajar di kelas dapat menjadi lebih efektif dan kondusif jika
tenaga pendidik dalam menjelaskan isi materi pembelajaran mampu
menggunakan metode atau cara kreatif seperti suatu alat pendukung atau media
seiring perkembangan teknologi. Berkembangnya teknologi yang semakin maju
dan bermacam–macam aplikasi yang banyak beredar saat ini dapat
dimanfaatkan sebagai salah satu alternatif media pembelajaran. Penggunaan
LCD Proyektor, laptop, speaker, yang mudah dipakai merupakan salah satu
teknologi yang dapat dimanfaatkan sebagai media pembelajaran. Peran media
pembelajaran berdampak besar pada peningkatan hasil belajar siswa dan dapat
membantu siswa untuk belajar lebih giat. Pemilihan media pembelajaran dapat
disesuaikan dengan kebutuhan dan situasi pembelajar di sekolah. (Yunita
Djauhari, 2020)
Media belajar memiliki beberapa peran yang besar dan penting dalam
meraih tujuan pembelajaran. Namun, saat ini ada sebagian guru yang masih
jarang memakai media pembelajaran, tidak menerapkan metode-metode
pembelajaran dan model-model pembelajaran bervariasi dan menarik di kelas,
padahal dengan menerapkan media pembelajaran, metode dan model yang
menarik, pembelajaran akan dapat dimengerti dan cepat tersampaikan oleh
siswa. Media memiliki beberapa kegunaan yakni: menjelaskan suatu materi
agar tidak abstrak, membangkitkan gairah siswa belajar di sekolah,
memberikan persepsi, pengelaman, dan ketertarikan yang sama pada setiap
siswa, untuk mendapatkan hal yang diharapkan dalam proses pembelajaran.
(Kharisma D Rahmatika, Teguh Prasetyo, 2019)
Dewasa ini proses pembelajaran di sekolah pada praktiknya lebih banyak
mengajarkan siswa pengetahuan verbalistik yang kurang mempersiapkan siswa
agar mampu menghadapi kehidupan sosial yang akan mereka temui. (Ansori,
2020). Makna pendidikan yang sarat dengan nilai - nilai moral bergeser pada
pemaknaan pengajaran yang berkonotasi sebagai transfer ilmu pengetahuan,
sehingga pembelajaran menjadi menjenuhkan dan membosankan. Padahal
mestinya pembelajaran menyenangkan dan membuat rasa ingin tahu yang
tinggi pada diri siswa, karena dengan cara itu maka motivasi siswa dalam
belajar akan lebih terbuka. (Nani, 2020)
Motivasi yaitu suatu usaha-usaha yang dapat menimbulkan rasa keinginan
seseorang dalam melakukan aktivitas-aktivitas atau kegiatan tertentu. Motif
juga berarti sebagai suatu daya pendorong dari dalam dan dari luar subjek agar
dapat meraih suatu tujuan dalam melakukan aktivitas-aktivitas tertentu.
(Kharisma D Rahmatika, Teguh Prasetyo, 2019). Hakikat motivasi adalah
keinginan yang berasal dari dalam dan luar pada diri siswa yang belajar untuk
melaksanakan atau perubahan perbuatan tingkah laku. Adapun indikator-
indikator motivasi belajar yaitu: 1) adanya rasa ingin berhasil; 2) adanya
semangat, keinginan, dan motivasi dalam belajar; 3) adanya rasa keinginan
untuk mencapai cita-cita di masa depan; 4) adanya reward dalam belajar; 5)
adanya aktivitas menyenangkan dalam belajar; dan 6) adanya tempat belajar
yang nyaman dan kondusif, agar dapat seseorang siswa untuk belajar (B. Uno,
2017).
Peserta didik dengan motivasi tinggi akan berpengaruh terhadap presentase
kehadirannya di kelas. Sebaliknya, peserta didik yang memiliki motivasi rendah
akan cenderung malas untuk mengikuti kegiatan belajar bahkan tak jarang dari
mereka memiliki kebiasaan untuk membolos. Hal ini terjadi karena peserta
didik yang memiliki motivasi belajar tinggi lebih sadar akan pentingnya belajar
dan lebih siap untuk menerima materi yang disampaikan oleh pendidik. (Nani,
2020)
Menumbuhkembangkan motivasi belajar dan berpikir kritis merupakan
kewajiban guru. Salah satu cara meningkatkan motivasi belajar dan
menimbulkan karakter berpikir kritis dengan mengunakan metode yang kreatif.
(Lismayanti, M., Hamidah,A., & Anggereini, 2016)
Berdasarkan pra survei yang dilakukan oleh peneliti kepada siswa kelas XI
OTKP 1 dan 2 menunjukan hasil atau data yaitu, dikelas XI OTKP 1 dan 2
sebanyak 52,8% jenuh dengan pembelajaran administrasi kepegawaian dan
47,2% tidak merasa jenuh. Hal ini menunjukan bahwa sebagian besar siswa
merasa jenuh dengan pembelajaran yang dilaksanakan. Diluar jam sekolah
siswa sebanyak 54,7% tidak belajar atau membaca lagi materi administrasi
kepegawaian dan sebanyak 45,3% masih membaca lagi atau belajar kembali
tentang materi administrasi kepegawaian. Hal tersebut menunjukan bahwa
sebagian besar motivasi siswa untuk belajar dan meningkatkan pengetahuan
tentang administrasi kepegawain rendah.
Berdasarkan pemaparan permasalahan yang telah disebutkan, dapat
diketahui bahwa, kurang semangat dalam pembelajaran dan menyebabkan
persentasi kehadiran dikelas menurun. Siswa yang memiliki tingkat motivasi
belajar, akan mempengaruhi tinggi atau rendahnya kesadaran akan pentingnya
belajar dan lebih siap menerima pembelajaran dari pendidik. Menyadari betapa
pentingnya motivasi siswa dalam pembelajaran, peneliti tertarik untuk
mengambil penelitian yang berjudul pengaruh media pembelajaran kreatif dan
tingkat pemahaman terhadap motivasi belajar siswa kelas XI kompetensi
keahlian otomatisasi dan tata kelola perkantoran pada SMK Negeri 1 Bantul.

B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang telah diuraikan dapat
diidentifikasi beberapa masalah sebagai berikut:
1. Media pembelajaran yang digunakan oleh pendidik di SMK Administrasi
Perkantoran masih hanya menggunakan power point.
2. Terdapat sebagian guru yang masih jarang memakai media pembelajaran,
tidak menerapkan metode-metode pembelajaran dan model-model
pembelajaran bervariasi dan menarik di kelas.
3. Banyak siswa kurang semangat saat pembelajaran, tidak aktif dan cepat
bosan dalam pembelajaran.
4. Banyak siswa yang motivasi belajarnya mengalami penurunan.

C. Pembatasan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah dan identifikasi masalah di atas, maka
perlu diadakan pembatasan masalah untuk memperjelas permasalahan yang
akan di teliti yaitu pada siswa yang memiliki persentasi kehadiran rendah, dan
yang memiliki motivasi belajar yang rendah.

D. Rumusan Masalah
1. Bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran kreatif terhadap
motivasi belajar siswa kelas XI kompetensi keahlian otomatisasi dan tata
kelola perkantoran pada SMK Negeri 1 Bantul ?
2. Bagaimana pengaruh tingkat pemahasan terhadap motivasi belajar siswa
kelas XI kompetensi keahlian otomatisasi dan tata kelola perkantoran pada
SMK Negeri 1 Bantul ?
3. Bagaimana pengaruh penggunaan media pembelajaran kreatif dan tingkat
pemahaman terhadap motivasi belajar siswa kelas XI kompetensi keahlian
otomatisasi dan tata kelola perkantoran pada SMK Negeri 1 Bantul ?

E. Tujuan Penelitian
1. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran kreatif
terhadap motivasi belajar siswa kelas XI kompetensi keahlian otomatisasi
dan tata kelola perkantoran pada SMK Negeri 1 Bantul.
2. Untuk mengetahui pengaruh tingkat pemahasan terhadap motivasi belajar
siswa kelas XI kompetensi keahlian otomatisasi dan tata kelola perkantoran
pada SMK Negeri 1 Bantul.
3. Untuk mengetahui pengaruh penggunaan media pembelajaran kreatif dan
tingkat pemahaman terhadap motivasi belajar siswa kelas XI kompetensi
keahlian otomatisasi dan tata kelola perkantoran pada SMK Negeri 1
Bantul.

F. Manfaat Penelitian
Dengan adanya penelitian ini, diharapkan dapat memberikan manfaat
sebagai berikut:
1. Manfaat Teoritis
Penelitian ini diharapkan dapat menambah pengetahuan terkait upaya
meningkatkan motivasi belajar siswa dengan menggunakan media
pembelajaran yang kreatif serta tingkat pemahaman, sehingga dapat
menjadi referensi bagi tenaga pendidik untuk meninggkat proses
pembelajaran.
2. Manfaat Aplikatif
a. Bagi Penulis
Sebagai sarana latihan dalam penerapan teori-teori yang diperoleh
selama menjalani studi, dapat menambah wawasan keilmuan, dan
sarana untuk melatih keterampilan menulis karya ilmiah.
b. Bagi Siswa
Dapat memberikan pengetahuan tentang pentingnya motivasi belajar
sehingga akan menambah ketertarikan terhadap proses pembelajaran.
c. Bagi Sekolah
Dapat dijadikan referensi dalam menentukan metode pembelajaran
dan tingkat pemahaman dalam upaya meningkatkan motivasi belajar
siswa.
d. Bagi Universitas
Penelitian ini dapat dijadikan koleksi perpustakaan dan sumber
ilmiah, bahan acuan dan pertimbangan bagi peneliti selanjutnya.

Anda mungkin juga menyukai