Anda di halaman 1dari 20

“PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS

FLIPBOOK PADA MATA PELAJARAN EKONOMI


TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR DAN
PEMAHAMAN SISWA DI SMA NEGERI 1 PANCUR BATU”

Untuk memenuhi salah satu tugas

Mata kuliah Metodologi Penelitian

Dosen Pengampu : Deni Adriani,S.Pd.,M.Pd

Disusun Oleh Kelompok 3 Kelas A :

1. JESSICA PUTRI BR. SEMBIRING ( 7193141002 )

2. JONATAND GILBERD PANDIANGAN ( 7193341001 )

3. NUR HALIDA ( 7191141017 )

4. TUMPAK MARISI SIHOTANG ( 7192441011 )

FAKULTAS EKONOMI JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI


UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2022
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang Masalah

Pendidikan merupakan salah satu sarana untuk meningkatkan kemajuan bangsa


dimasa depan. Sebuah negara dapat dikatakan maju atau tidak, dilihat dari tingkatan kualitas
pendidikan yang ada di negara tersebut. Hakekat pendidikan merupakan modal melangkah
ke tahap yang lebih baik dan sebagai bekal untuk tetap bertahan di masa yang akan datang.
Pendidikan ialah usaha supaya manusia bisa meningkatkan kemampuan dirinya lewat proses
pendidikan ataupun metode lain yang diketahui serta diakui oleh masyarakat. Pendidikan
adalah usaha sadar dan terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses
pembelajaran agar peserta didik secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk
memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak
mulia, serta keterampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa, dan negara
(Depdiknas, 2003). Hal ini mengindikasikan bahwa peran pendidikan tentunya sangat
penting dalam membentuk kemampuan kognitif,afektif dan psikomotorik peserta didik.

Salah satu komponen penting dalam membantu tercapainya tujuan pendidikan


tentunya tidak terlepas dari peranan seorang guru. Guru sebagai salah satu komponen dalam
kegiatan pambelajaran memiliki posisi yang sangat menentukan keberhasilan pembelajaran,
karena fungsi utama guru ialah merancang, mengelola, melaksanakan dan mengevaluasi
pembelajaran. Dikutip dari www.kompasiana.com, dalam pelaksanaannya di lapangan, guru
menjadi ujung tombak penentu keberhasilan tujuan pendidikan. Maka guru sebagai
pelaksana kurikulum harus memiliki kesiapan dan kemampuan mengelola pembelajaran
dengan baik, karena keberhasilan pendidikan tergantung pada kreativitas guru. Dalam hal
ini, peran guru sebagai pengembang ilmu sangat besar untuk memilih dan melaksanakan
pembelajaran yang tepat dan efisien bagi peserta didik bukan hanya dengan pembelajaran
berbasis konvensional, namun juga harus mampu memanfaatkan perkembangan teknologi
yang ada. Salah satunya kreatif dalam memilih serta mengkombinasikan perkembangan
teknologi dengan media pembelajaran yang pada akhirnya mampu meningkatkan motivasi
serta pemahaman siswa Media pembelajaran yaitu alat yang mampu membantu proses
belajar mengajar serta berfungsi untuk memperjelas makna pesan atau informasi yang
disampaikan, sehingga dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah
direncanakan.Sementara menurut (Arsyad, 2009), media pembelajaran adalah segala sesuatu
yang dapat digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi dalam proses belajar
mengajar sehingga dapat merangsang perhatian dan minat siswa dalam belajar. Jenis-jenis
media pembelajaran pun beragam macam. Berbagai macam media berbasis multimedia
yang ada dapat diterapkan dalam proses pembelajaran, salah satunya adalah flip book. Flip
book merupakan aplikasi yang dapat mengubah tampilan file PDF, gambar, menjadi
tampilan yang menarik. Selain itu, flip book dapat mengkombinasikan perpaduan antara
teks, gambar, video, audio, hyperlink, animasi flash, dan hotspot. Adapun keunggulan dari
media pembelajaran Flip Book adalah: (1) lebih komunikatif, (2) mudah dilakukan
perubahan, (3) interaktif, dan (4) lebih leluasa menuangkan kreatifitas. Dalam artian dapat
menyajikan materi secara audiovisual sesuai teori yang diajarkan, sehingga siswa lebih
mudah mendapat gambaran tentang materi yang diajarkan. Flip Book ini berupa perangkat
lunak multimedia yang dibuat dengan software Adobe Flash, Adobe Photoshop dan
software pendukung lainnya.
Dan tentunya, seorang guru dalam menggunakan media pembelajaran haruslah
mampu meningkatkan motivasi dan pemahaman siswa sebagai akhir dari hasil belajar siswa.
Menurut (Hamalik, 2006), motivasi adalah suatu perubahan energi di dalam pribadi
seseorang yang ditandai dengan timbulnya afektif (perasaan) dan reaksi untuk mencapai
suatu tujuan. Sementara pemahaman adalah sebagaimana yang diungkapkan oleh (Sudijono,
2011) bahwa “pemahaman (comprehension) adalah kemampuan seseorang untuk mengerti
atau memahami sesuatu dan setelah itu diketahui dan di ingat”. Pada dasarnya pemahaman
merupakan salah satu bentuk hasil belajar. Pemahaman ini terbentuk akibat dari adanya
proses belajar.
Salah satu mata pelajaran di SMA (Sekolah Menengah Atas) pada jurusan IPS yang
dianggap sulit karena menggunakan perhitungan dan dianggap mata pelajaran yang
membosankan serta membutuhkan media pembelajaran yang menarik adalah mata pelajaran
ekonomi. Hal ini sejalan dengan kenyataan di lapangan, berdasarkan hasil wawancara pada
penelitian awal yang dilakukan oleh penulis dikelas X IIS-1 ditemukan hasil bahwa pada
saat proses belajar mengajar mata pelajaran ekonomi masih terdapat kekurangan dan
kesulitan dalam proses pembelajaran ekonomi. Terlihat siswa kurang tertarik dalam belajar
ekonomi, terdapat beberapa orang siswa yang tidak mampu memahami konsep mata
pelajaran ekonomi karena perolehan pengetahuan dengan prosesnya tidak terintegrasi
dengan baik dan kemungkinan besar siswa tidak mampu menangkap makna konsep mata
pelajaran secara fleksibel sehingga membuat hasil belajar tidak mencapai ketuntasan.
Pernyataan ini juga diperkuat oleh hasil wawancara dengan guru bidang studi ekonomi.
Diperoleh informasi bahwa sebagian siswa kurang tertarik dalam belajar ekonomi,
terdapat beberapa orang siswa yang tidak mampu memahami konsep mata pelajaran
ekonomi secara fleksibel sehingga siswa tidak mampu untuk menjawab soal saat ulangan
harian. Dengan kesulitan tersebut akan berdampak pada hasil belajar siswa yang rendah dan
diketahui dari sejumlah siswa kelas X IIS dalam satu kelas terdapat beberapa orang yang
mengalami penurunan hasil belajar. Berdasarkan wawancara dengan siswa diketahui
bahwa beberapa siswa mengatakan kurang tertarik dalam belajar ekonomi, dan sulit
memahami konsep pada mata pelajaran ekonomi karena menggunakan perhitungan dan
menggunakan teori serta terdapat siswa yang ngobrol bahkan mengantuk sehingga
membuat tidak fokus dalam belajar.
Kondisi hasil belajar yang kurang optimal membuat guru harus menemukan
alternatif untuk mengatasi masalah tersebut untuk meningkatkan kembali motivasi dan
pemahaman siswa. Alternatif yang relevan dengan pembelajaran Ekonomi adalah
penggunaan media pembelajaran berbasis Flip Book. Media pembelajaran berbasis Flip
Book dapat menarik perhatian; meningkatkan minat, motivasi, dan hasil belajar; dan
menawarkan suatu pengalaman autentik.Sehingga mata pelajaran ekonomi yang terkesan
sulit, membosankan ini dapat menjadi mata pelajaran yang menyenangkan bagi siswa. Hal
ini terbukti sejalan pada penelitian yang dilakukan oleh Diena Rauda Ramdania pada tahun
2010, tentang Penggunaan Media Flash Flip Book dalam Pembelajaran Teknologi Informasi
dan Komunikasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa. Penelitian yang dilakukan oleh
Diena ini adalah contoh dari pembelajaran yang menggunakan media Flip Book.
Berdasarkan penelitian tersebut didapatkan kesimpulan bahwa terdapat pengaruh media Flip
Book terhadap peningkatan hasil belajar siswa di kelas X IIS-1 di SMA Negeri 1 Pancur
Batu.
Melihat permasalahan tersebut, maka penulis ingin membantu guru dan siswa dalam
kegiatan pembelajaran dengan meneliti pengaruh media pembelajaran berbasis Flip Book
pada mata pelajaran Ekonomi pada kelas X IIS-1 di SMA Negeri 1 Pancur Batu. Media
tersebut dibuat dengan tujuan agar dapat memotivasi siswa dan meningkatkan pemahaman
siswa pada mata pelajaran Ekonomi.
Berdasarkan uraian di atas peneliti tertarik melakukan penelitian yang berjudul
“PENGARUH MEDIA PEMBELAJARAN BERBASIS FLIPBOOK PADA MATA
PELAJARAN EKONOMI TERHADAP PENINGKATAN MOTIVASI BELAJAR
DAN PEMAHAMAN SISWA DI SMA NEGERI 1 PANCUR BATU”.
1.2 Identifikasi Masalah

Berdasarkan latar belakang masalah diatas, maka masalah yang dapat diidentifikasi

dalam peneliti adalah:

1. Guru masih menggunakan media pembelajaran konvensional


2. Siswa kurang tertarik dalam belajar ekonomi
3. Beberapa siswa tidak memahami konsep pelajaran ekonomi

1.3 Batasan Penelitian


Batasan peneliti dalam penelitian ini adalah penelitian ini hanya dilakukan
pada mata pelajaran ekonomi saja, hanya mencakup motivasi siswa dan
pemahaman konsep siswa.

1.4 Rumusan Masalah


Atas dasar latar belakang masalah di atas, maka rumusan masalah yang
muncul dalam penelitian ini adalah;
1. Apakah Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Flipbook Pada Mata Pelajaran
Ekonomi Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Di SMA Negeri 1 Pancur
Batu?
2. Apakah Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Flipbook Pada Mata Pelajaran
Ekonomi Terhadap Peningkatan Pemahaman Belajar Siswa Di SMA Negeri 1 Pancur
Batu?

1.5 Tujuan Penelitian


Berdasarkan rumusan masalah di atas, tujuan penelitian ini adalah;
1. Untuk menguji Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Flipbook Pada Mata Pelajaran
Ekonomi Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Di SMA Negeri 1 Pancur Batu.
2. Untuk menguji Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Flipbook Pada Mata Pelajaran
Ekonomi Terhadap Peningkatan Pemahaman Belajar Siswa Di SMA Negeri 1 Pancur
Batu.

1.6 Manfaat Penelitian


Manfaat penelitian tentang “Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Flipbook Pada
Mata Pelajaran Ekonomi Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Dan Pemahaman Siswa
Di SMA Negeri 1 Pancur Batu” adalah sebagai berikut :
1. Manfaat Teoretis
Hasil penelitian tentang Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Flipbook Pada
Mata Pelajaran Ekonomi Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Dan Pemahaman
Siswa Di SMA Negeri 1 Pancur Batu dapat dimanfaatkan untuk pengetahuan
khususnya mata Pelajaran Ekonomi, juga memberikan sumbangan informasi bagi
peneliti yang akan meneliti permasalahan yang sama guna penyempurnaan penelitian
ini. Bagi Lembaga Tinggi khususnya Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Medan
merupakan tambahan pustaka, dalam hal Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis
Flipbook Pada Mata Pelajaran Ekonomi Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Dan
Pemahaman Siswa Di SMA Negeri 1 Pancur Batu.

2. Manfaat Praktis
a. Manfaat bagi siswa
1) Melengkapi pengalaman-pengalaman dasar dari siswa ketika mereka
membaca, berdiskusi, berpraktik dan lain-lain.
2) Mendorong dan meningkatkan motivasi belajar.
3) Menanamkan sikap dan segi-segi afektif lainnya.
4) Meningkatkan hasil belajar siswa dalam mata pelajaran Ekonomi.
b. Manfaat bagi guru
1) Sebagai motivasi guru untuk meningkatkan keterampilan memilih
setrategi pembelajaran yang sesuai dan bervariasi.
2) Dengan menggunakan media pembelajaran Flip Book dapat
meningkatkan profesionalisme guru.
c. Manfaat bagi sekolah
Hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai masukan untuk
peningkatan proses pembelajaran siswa, sehingga dapat meningkatkan potensi
siswa dalam upaya meningkatkan mutu pembelajaran.
BAB II

KAJIAN PUSTAKA
2.1 Kerangka Teoritis
2.1.1 Media Pembelajaran
Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata
medium yang secara harafiah berarti perantara atau pengantar. Media adalah perantara
atau pengantar pesan dari pengirim ke penerima pesan (Sadiman, dkk, 2009: 6).
Gerlach & Ely (1971) mengatakan bahwa media apabila dipahami secara garis besar
adalah manusia, materi, atau kejadian yang membangun kondisi membuat siswa
mampu memperoleh pengetahuan, keterampilan, atau sikap. Hal ini sejalan dengan,
menurut Hamalik ( dalam Arsyad, 2011 ) media pembelajaran dalam proses belajar
mengajar dapat membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan
motivasi dan rangsangan kegiatan belajar, bahkan membawa pengaruh – pengaruh
psikologi terhadap siswa.
Media pembelajaran mempunyai beberapa istilah diantaranya alat pandang
dengar, bahan pengajaran (instructional material), komunikasi pandang dengar (audio
visual communication), pendidikan alat peraga pandang (visual education), teknologi
pendidikan (educational technology), alat peraga dan alat penjelas ( Arsyad, 2011:6).
Hamalik menyebut media pembelajaran dengan istilah lain yaitu media pengajaran,
meliputi media yang dapat digunakan secara efektif dalam proses pengajaran yang
terencana ( Hamalik,2008:202)
Istilah – istilah yang beragam tentang media pembelajaran menunjukkan beragamnya
defenisi dan batasan media pembelajaran. Beberapa ciri utama media pembelajaran
diantaranya merupakan media fisik atau nonfisik, karakter utamanya pada bentuk
visual audio, sebagai alat bantu pada proses belajar mengajar dan berperan dalam
kerangka komunikasi dan interaksi antara guru dan siswa dalam proses pembelajaran
serta dapat digunakan secara massal, kelompok besar, kelompok kecil dan perorangan.
Berdasarkan beberapa pendapat yang telah dikemukakan dapat disimpulkan, bahwa
media pembelajaran adalah segala sesuatu yang dapat digunakan untuk menyalurkan
pesan baik fisik maupun nonfisik, sehingga dapat merangsang perhatian, minat,
pikiran, dan perasaan siswa dalam kegiatan belajar mengajar untuk mencapai tujuan
belajar.
a) Fungsi dan Manfaat Media Pembelajaran
Fungsi utama media pembelajaran adalah sebagai alat bantu mengajar
yang turut mempengaruhi iklim, kondisi, dan lingkungan belajar yang ditata
diciptakan oleh guru. Hamalik dalam Arsyad (2011:15), mengemukakan
bahwa pemakiaan media pengajaran dalam proses belajar mengajar dapat
membangkitkan keinginan dan minat yang baru, membangkitkan motivasi dan
stimulun kegiatan belajar dan bahkan membawa pengaruh – pengaruh
psikologis terhadap siswa. Penggunaan media pengajaran pada tahap orientasi
pengajaran akan sangat membantu kefektifan proses pembelajaran dan
penyampiaan pesan dan isi pelajaran pada saat itu ( Arsyad,2011:15). Menurut
Sanjaya ( 2011:169-172), secara khusus media pembelajaran memiliki fungsi
dan berperan untuk: (1) Menangkap suatu objek atau peristiwa – peristiwa
tertentu. (2) Memanipulasi keadaan, peristiwa, atau objek tertentu. Melalui
media pembelajaran, guru dapat menyajikan bahan pelajaran yang bersifat
abstrak menjadi kongkret sehingga mudah dipahami dan dapat menghilangkan
verbalisme. (3) Menambah gairah dan motivasi belajar siswa. Penggunaan
media dapat menambah motivasi belajar siswa sehingga perhatian siswa
terhadap materi pembelajaran dapat lebih meningkat.

b) Klasifikasi dan Jenis – Jenis Media Pembelajaran


Media pembelajaran dapat diklasifikasikan menjadi beberapa
klasifikasi tergantung dari sudut mana melihatnya.
1. Dilihat dari sifatnya, media dapat dibagi ke dalam: (a) Media Auditif, yaitu
media yang hanya dapat didengar saja, atau media yang hanya memiliki unsur
suara, seperti radio dan rekaman suara. (b) Media Visual, yaitu media yang
hanya dapat dilihat saja, tidak mengandung unsur suara. Media yang termasuk
ke dalam kategori tersebut adalah film slide, foto, transparansi, lukisan,
gambar, dan berbagai bentuk bahan yang dicetak seperti media grafis dan lain
sebagainya. (c) Media Audio Visual, yaitu jenis media yang selain
mengandung unsur gambar yang bisa dilihat, misalnya rekaman video,
berbagai ukuran film, slide suara, dan lain sebagainya. Kemampuan media ini
dianggap lebih baik dan lebih menarik, sebab mengandung kedua unsur jenis
media yang pertama dan kedua.
2. Dilihat dari kemampuan jangkauannya, media dapat pula dibagi ke dalam: (a)
Media yang memiliki daya liput yang luas dan serentak seperti radio dan
televisi.
3. Dilihat dari cara atau teknik pemakiannya, media dapat dibagi ke dalam: (a)
Media yang diproyeksikan seperti film, slide, film strip, transparansi, dan lain
sebagainya. Jenis media yang demikian memerlukan alat proyeksi khusus
seperti film projector untuk memproyeksikan film slide, Overhead Projektor
(OHP) untuk memproyeksikan transparansi.

2.1.2 Multimedia berbasis Flip Book


Menurut website animasi Teknokids dalam Mulyadi ( 2016:297), Flipbook
adalah salah satu jenis animasi klasik yang dibuat dari setumpuk kertas menyerupai
buku tebal, pada setiap halamannya digambarkan proses tentang sesuatu yang nantinya
proses tersebut terlihat bergerak atau beranimasi. Media Flipbook ini melengkapi buku
elektronik yang sudah ada, sehingga mampu mengakomodasi semua kegiatan
pembelajaran interaktif seperti mendengarkan, membaca, menulis dan juga permainan.
Flipbook ini awalnya digunakan untuk menampilkan animasi, tetapi kini telah banyak
diadopsi untuk keperluan aplikasi digital, seperti majalah, buku, komik dan
sebagainya. Desain tampilan buku digital yang kini banyak diminati masyarakat
adalah buku digital dengan teknologi e-book tiga dimensi yang dikenal dengan
Flipbook, dimana halaman sudah bisa dibuka seperti membaca buku di layar monitor
(Hardiansyah, 2017:6). Kelebihan pengembangan Flipbook:
a) Mudah dibawa karena berbentuk softcopy yang dapat digunakan pembaca
dalam elektronik portable
b) Tidak berat, Flipbook hanya perlu dimasukkan ke dalam folder di dalam
elektronik portable, jadi yang dibawa hanya perangkat digital portable
c) Mudah digandakan, Flipbook mudah untuk dicopy dengan gratis sehingga akan
menghemat biaya dan akan mendukung kebutuhan belajar.
d) Hemat kertas, karena dalam bentuk Flipbook ( Pixyoriza, 2018:24).

2.1.3 Motivasi Belajar


Pada dasarnya motivasi adalah suatu usaha yang disadari untuk menggerakan,
mengarahkan dan menjaga tingkah laku seseorang agar ia terdorong untuk bertindak
melakukan sesuatu sehingga mencapai hasil atau tujuan tertentu. Motivasi belajar
adalah suatu perubahan tenaga di dalam diri seseorang yang ditandai dengan
timbulnya perasaan dan reaksi untuk mencapai tujuan (Frederick J. Mc Donald dalam
H. Nashar, 2004:39). Tetapi menurut Clayton Alderfer dalam H. Nashar (2004:42)
Motivasi belajar adalah kecenderungan siswa dalam melakukan kegiatan belajar yang
didorong oleh hasrat untuk mencapai prestasi atau hasil belajar sebaik mungkin.
Motivasi belajar juga merupakan kebutuhan untuk mengembangkan
kemampuan diri secara optimum, sehingga mampu berbuat yang lebih baik,
berprestasi dan kreatif (Abraham Maslow dalam H. Nashar,2004:42). Kemudian
menurut (Clayton Aldarfer dalam H. Nashar, 2004:42) motivasi belajar adalah suatu
dorongan internal dan eksternal yang menyebabkan seseorang untuk bertindak atau
berbuat mencapai tujuan, sehingga perubahan tingkah laku pada diri siswa diharapkan
terjadi. Jadi motivasi belajar adalah kondisi psikologis yang mendorong siswa untuk
belajar dengan senang dan belajar secara sungguh – sungguh, yang pada gilirannya
akan terbentuk cara belajar siswa yang sistematis, penuh konsentrasi dan dapat
menyeleksi kegiatan – kegiatannya.
Unsur – unsur motivasi belajar, menurut Dimyati dan Mudjino (1994:89-92) ada
beberapa faktor yang mempengaruhi motivasi belajar, yaitu:
a) Cita – cita atau aspirasi siswa
Cita – cita dapat berlangsung dalam waktu sangat lama, bahkan
sepanjang hayat. Cita – cita siswa untuk menjadi seseorang akan memperkuat
semangat belajar dan mengarahkan pelaku belajar.
b) Kemampuan Belajar
Dalam belajar dibutuhkan berbagai kemampuan. Kemampuan ini
meliputi beberapa aspek psikis yang terdapat dalam diri siswa. Misalnya
pengamatan, perhatian, ingatan, daya pikir dan fantasi. Di dalam kemampuan
belajar ini, sehingga perkembangan berfikir siswa menjadi ukuran.
c) Kondisi Jasmani dan Rohani Siswa
Siswa adalah makhluk yang terdiri dari kesatuan psikofisik. jadi kondisi
siwa yang mempengaruhi motivasi belajar disini berkaitan dengan kondisi fisik
dan kondisi psikologis, tetapi biasanya guru lebih cepat melihat kondisi fisik,
karena lebih jelas menunjukkan gejalanya daripada kondisi psikologis.
d) Kondisi Lingkungan Kelas
Kondisi lingkungan merupakan unsur – unsur yang datangnya dari luar
diri siswa. Lingkungan siswa sebagaimana juga lingkungan individu pada
umumnya ada tiga yaitu lingkungan keluarga, sekolah dan masyarakat.
e) Unsur – unsur Dinamis Belajar
Unsur – unsur dalam belajar adalah unsur – unsur yang keberadaannya
dalam proses belajar yang tidak stabil, kadang lemah dan bahkan hilang sama
sekali.
f) Upaya Guru Membelajarkan Siswa
Upaya yang dimaksud disini adalah bagaimana guru mempersiapkan
diri dalam membelajarkan siswa mulai dari penguasaan materi, cara
menyampaikannya, menarik perhatian siswa.
Menurut Sardiman (2000:83) fungsi motivasi belajar ada tiga yakni sebagai
berikut:
a) Mendorong manusia untuk berbuat
Sebagai penggerak atau motor yang melepaskan energy. Motivasi
dalam hal ini merupakan motor penggerak dari setiap kegiatan yang akan
dikerjakan.
b) Menentukan arah perbuatan
Yakni kea rah tujuan yang hendak dicapai. Dengan demikian motivasi
dapat memberikan arah dan kegiatan yang harus dikerjakan sesuai rumusan
tujuannya.
c) Menyeleksi perbuatan
Yakni menentukan perbuatan – perbuatan apa yang harus dikerjakan
yang serasi guna mencapai tujuan, dengan menyisihkan perbuatan yang tidak
bermanfaat dengan tujuan bermanfaat.
Hamalik (2003:161) juga mengemukakan tiga fungsi motivasi, yaitu:
1. Mendorong timbulnya kelakuan atau sesuatu perbuatan : Tanpa motivasi maka
tidak akan timbul suatu perbuatan seperti belajar.
2. Motivasi berfungsi sebagai pengarah : Artinya menggerakkan perbuatan kea
rah pencapaiaan tujuan yang diinginkan.
3. Motivasi berfungsi penggerak : Motivasi ini berfungsi sebagai mesin, besar
kecilnya motivasi akan menentukan cepat atau lambatnya suatu pekerjaan atau
perbuatan.
Jadi fungsi motivasi secara umum adalah sebagai daya penggerak yang mendorong
seseorang untuk melakukan sesuatu perbuatan tertentu untuk mencapai tujuan yang
diharapkan.
2.1.4 Pemahaman Siswa
Menurut Kamus Besar Bahasa Kontemporer (1991) pemahaman adalah proses,
perbuatan atau cara memahami dan memahamkan. Menurut Anas Sudjono (2006:49),
menyatakan bahwa pemahaman masuk ke dalam ranah kognitif yang mengandung arti
bahwa suatu proses yang dimulai dari penerimaan rangsang oleh alat indra, kemudian
terjadi suatu pengorganisasian mengenai konsep dan pengetahuan sehingga menjadi
suatu pola yang logis dan mudah untuk dimengerti.
Menurut Ngalim Purwanto (1993:44), pemahaman yaitu tingkat kemampuan
yang mengharapkan seseorang untuk memahami arti atau konsep, situasi serta fakta
yang diketahuinya. Jadi dapat ditegaskan bahwa seorang siswa dikatakan memahami
sesuatu apabila siswa tersebut dapat memberikan penjelasan atau memberi uraiaan
yang lebih rinci tentang hal yang siswa pelajari dengan menggunakan bahasanya
sendiri dan juga dapat memberikan contoh apa yang telah siswa pelajari dengan
permasalahan – permasalahan yang ada di disekitarnya.
Pemahaman berasal dari kata paham yang mempunyai arti mengerti benar,
sedangkan pemahaman merupakan proses perbuatan cara memahami. Suharsimi
Arikunto (2010:64), mengatakan bahwa pemahaman adalah bagaimana seseorang
mempertahankan, membedakan, menduga, menerangkan, memperluas,
menyimpulkan, menggeneralisasikan, memberikan contoh, menuliskan kembali dan
memperkirakan. Dengan pemahaman siswa diminta untuk membuktikan bahwa ia
memahami hubungan yang sederhana dianatra fakta – fakta atau konsep.
Pemahaman adalah kedalaman kognitif dan afektif yang dimiliki oleh individu
(Mulyasa,2003:64). Sejalan dengan yang disampaikan Nana Sudjana (2006:65) yang
dimaksud dengan pemahaman adalah tingkat kemampuan yang mengharapkan siswa
mampu memahami arti dari konsep, situasi, serta fakta yang diketahui, siswa tidak
hanya menghafal secara verbalitas, tetapi mampu memahami konsep atau masalah.

2.3 Hipotesis
Hipotesis mengandung pengertian satu pendapat yang kebenarannya masih
harus dibuktikan terlebih dahulu. Adapun hipotesis yang akan diuji dalam penelitian
ini adalah:
1. Hipotesis Nol (H0)
Tidak ada pengaruh media pembelajaran berbasis flipbook pada mata
pelajaran ekonomi terhadap peningkatan motivasi belajar siswa di SMA Negeri
1 Pancur Batu.
2. Hipotesis Alternatif (Ha)
Ada Pengaruh Media Pembelajaran Berbasis Flipbook Pada Mata
Pelajaran Ekonomi Terhadap Peningkatan Motivasi Belajar Siswa Di SMA
Negeri 1 Pancur Batu.
BAB III

METODE PENELITIAN

3.1 Lokasi Penelitian


Lokasi penelitian merupakan objek penelitian dimana kegiatan penelitian
dilakukan. Penentuan lokasi penelitian dimaksudkan untuk mempermudah atau
memperjelas lokasi yang menjadi sasaran dalam penelitian. Penelitian yang kami
lakukan ini dilakukan di SMA Negeri 1 Pancur Batu.
3.2 Populasi dan Sampel
Sugiyono (2018: 119) menyatakan bahwa “Populasi adalah keseluruhan
element yang akan dijadikan wilayah generalisasi. Elemen populasi adalah
keseluruhan subyek yang akan diukur, yang merupakan unit yang diteliti”. Dalam hal
ini populasi adalah wilayah generalisasi yang terdiri atas: objek/subyek yang
mempunyai kuantitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya. Populasi dalam penelitian ini adalah
seluruh siswa XI IIS di SMA Negeri 1 Pancur Batu yang berjumlah 60 siswa. Laki-
laki 28 siswa dan perempuan 32 siswa.
Sampel dalam penelitian ini adalah kelas X IIS 1 Di SMA Negeri 1 Pancur
Batu yang berjumlah 20 siswa.Masing-masing siswa laki-laki 8 orang dan siswa
perempuan 12 orang.

3.3 Variabel Penelitian dan Defenisi Operasional

3.3.1 Variabel Penelitian

Variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa saja yang yang
ditetapkan peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi tentang hal tersebut,
kemudian ditarik kesimpulannya (Sugiyono, 2014). Terdapat dua variabel penelitian,
yaitu variabel terikat dan variabel bebas. Variabel terikat adalah variabel yang
tergantung pada variabel lainnya, sedangkan variabel bebas adalah variabel yang tidak
tergantung pada variabel lainnya. Berkaitan dengan penelitian ini, variabel yang
digunakan adalah sebagai berikut:

a. Variabel Independen
Variabel Inpenden adalah variabel yang mempengaruhi variabel
dependen, baik yang pengaruhnya positif maupun yang pengaruhnya negative
(Ferdinan, 2006:26). Variabel independen dalam penelitian ini adalah media
pembelajaran berbasis Flip Book (X1).
b. Variabel Dependen
Variabel dependen adalah variabel yang nilainya tergantung dari variabel
lain, dimana nilainya dapat berubah. Variabel dependen sering juga disebut
variabel respon yang dilambangkan dengan Y. Variabel dependen dalam
penelitian ini adalah:
 Motivasi Belajar ( Y1)
 Pemahaman Siswa (Y2)

3.3.2 Defenisi Operasional

Defenisi Operasional adalah suatu atribut atau sifat atau nilai dari orang, obyek
atau kegiatan yang mempunyai variasi tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk
dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulan (Sugiyono, 2013 ).

a. Media pembelajaran Flip Book


Penggunaan media pembelajaran Flipbook ini dapatdigunakan melalui
komputer, laptop dan handphone. Flipbook dapat disajikan ke dalam format
elektronik yang didalamnya mampu menampilkan simulasi-simulasi yang
interaktif dengan memadukan teks, gambar, audio, video, animasi. Sehingga
pembelajaran dapat berlangsung lebih menarik dan menyenangkan. Adapun
Langkah-langkah penggunaan media pembelajaran Flipbook sebagai berikut :
1. Tahap persiapan
Tahap persiapan merupakan tahap awal dalam penggunaan media
sebelum berlangsungnya pembelajaran.
a) Menyiapkan peserta didik agar dapat berperan secara aktif, pada
pertemuan sebelumnya rencana kegiatan pembelajaran menggunakan
media Flipbook sudah diberitahukan kepada siswa.
b) Mempelajari tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa.
c) Mempersiapkan materi dan mengaturn media yang akan digunakan
untuk proses pembelajaran.
d) Memastikan tempat mengajar tersedia power listrik untuk
mengaplikasikan media.
2. Tahap penerapan
Tahap penerapan adalah tahap inti penggunaan media pembelajaran
Flipbook.
a) Menyampaikan apersepsi untuk menarik perhatian siswa.
b) Menjelaskan tujuan pembelajaran yang akan dicapai siswa.
c) Meminta kepada siswa untuk memperhatikan dengan materi yang akan
disampaikan menggunakan media pembelajaran Flipbook, mencatat
bagian-bagian yang diangap penting serta mengikuti intruksi yang
disampaikan melalui media Flipbook tersebut.
d) Menjaga suasana belajar tetap kondusif saat penggunaan media
pembelajaran Flipbook.
e) Memberikan kesempatan kepada siswa untuk bertanya terhadap materi
yang belum dimengerti.
3. Tahap kelanjutan
1) Pendalaman materi dan menyimpulkan materi yang telah dipelajari.
2) Menyampaikan materi yang akan dipelajari pada pertemuan selanjutnya.

b. Motivasi Belajar Siswa


Motivasi belajar merupakan seluruh daya penggerak psikis yang ada
dalam diri individu siswa yang dapat memberikan dorongan untuk belajar demi
mencapai tujuan dari belajar tersebut. Indikator motivasi belajar meliputi:
adanya hasrat keinginan berhasil, adanya dorongan dan kebutuhan dalam
belajar, adanya harapan, rasa tidak cepat puas dan cita-cita masa depan, adanya
penghargaan dalam belajar, adanya kegiatan yang menarik dalam belajar,
adanya lingkungan belajar yang kondusif, tekun menghadapi tugas, ulet
menghadapi kesulitan, lebih sering bekerja mandiri, memungkinkan minat
terhadap macam-macam masalah, cepat bosan dengan tugas-tugas rutin, dapat
mempertahankan pendapatnya, tidak melepaskan sesuatu yang diyakini, sering
mencari dan memecahkan atas soal-soal.

c. Pemahaman Siswa
Pemahaman adalah kesanggupan untuk mendefenisikan, merumuskan kata yang
sulit dengan perkataan sendiri. Dapat pula merupakan kesanggupan untuk
menafsirkan suatu teori atau melihat konsekwensi atau implikasi, meramalkan
kemungkinan atau akibat sasuatu.
Pemahaman memiliki ciri-ciri sebagai berikut: 1) Pemahaman lebih tinggi
tingkatnya dari pengetahuan. 2) Pemahaman bukan hanya sekedar mengingat
fakta, akan tetapi berkenaan dengan menjelaskan makna atau suatu konsep. 3)
Dapat mendeskripsikan, mampu menerjemahkan. 4) Mampu menafsirkan,
mendeskripsikan secara variabel. 5) Pemahaman eksplorasi, mampu membuat
estimasi.

3.4 Teknik Pengumpulan Data

Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah pre-test dan
post-test, adapun langkah-langkah pengumpulan data yang akan dilakukan sebagai
berikut:

1. Pre-test
Pre-test dilakukan sebelum treatmen (perlakuan). Pre-angket dilakukan
untuk mengetahui peningkatan motivasi belajar dan pemahaman siswa dalam
pelajaran Ekonomi sebelum diterapkan pembelajaran dengan menggunakan
media flip book.
2. Treatment (perlakuan)
Dalam hal ini peneliti menerapkan pembelajaran dengan menggunakan
media flip book terhadap siswa di SMA Negeri 1 Pancur Batu.
3. Post-test
Setelah treatment, tindakan selanjutnya adalah memberikan post-test
kepada siswa untuk mengetahui pengaruh penggunaan media flip book terhadap
peningkatan motivasi belajar dan pemahaman siswa yang telah diterapkan.

3.5 Teknik Analisis Data

Untuk menganalisis data yang diperoleh dari hasil penelitian akan digunakan
analisis statistik deskriptif dan inferensial. Data yang terkumpul berupa nilai pre-test
dan nilai post-test kemudian dibandingkan. Membandingkan kedua nilai tersebut
dengan mengajukan pertanyaan apakah ada perbedaan antara nilai yang didapatkan
antara nilai pre-test dengan nilai post-test. Pengujian perbedaan nilai hanya dilakukan
terhadap rata-rata kedua nilai saja, dan untuk keperluan itu digunakan teknik yang
disebut dengan uji-t (t-test). Dengan demikian langkah-langkah analisis data
eksperimen dengan model eksperimen One Group Pre-test Post-test Design adalah
sebagai berikut:

1. Analisis Data Statistik Deskriptif


Merupakan statistik yang digunakan untuk menganalisis data dengan
cara mendeskripsikan atau menggambarkan data yang telah terkumpul
selama proses penelitian dan bersifat kuantitatif. Adapun langkah-langkah
dalam penyusunan melalui analisis ini adalah sebagai berikut: Persentase
(%) nilai rata-rata :
f
P = x 100%
n
Keterangan:
P = Angka persentase
F = Frekuensi yang dicari persentasenya
N = Banyaknya sampel responden

2. Analisis Data Statistik Inferensial


Dalam penggunaan statistik inferensial ini peneliti menggunakan teknik
statistik t (uji t ). Dengan tahapan sebagai berikut:
T = Md/√ ∑x2d/N(N-1)
Keterangan:
Md = Mean dari perbedaan pre-angket dan post-angket
X1 = Minat belajar sebelum perlakuan (pre-angket)
X2 = Minat belajar setelah perlakuan (post-angket)
d = Deviasi masing-masing subjek
∑X2 d = Jumlah kuadrat deviasi
N = Subjek pada sampe
DAFTAR PUSTAKA

Arsyad,A. (2009). Media Pembelajaran. Jakarta: PT.Rajagrafindo.


Depdiknas. (2003). Undang-Undang Sistem Pendidikan Nasional No.20 Tahun 2003.
Hamalik,O. (2006). Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Akasara.
https://www.kompasiana.com/liharmansipayung3796/62148ee0dd39430eea
2cc653/keberhasilan-pendidikan-tergantung-pada-kreativitas- guru,diakses pada
1 Maret 2022
Ramdania, D. R. (2010). Penggunaan Media Flash Flip Book dalam Pembelajaran
Teknologi Informasi Dan Komunikasi untuk Meningkatkan Hasil Belajar Siswa.
Studi Eksperimen Kuasi. Bandung: Fakultas MIPA UPI.
Sudijono. (2011). Pengantar Evaluasi Pendidikan. Jakarta: Rajawali Pers.

Anda mungkin juga menyukai